cover
Contact Name
Dwi Nurwulan Pravitasari
Contact Email
saintika_medika@umm.ac.id
Phone
+628123086679
Journal Mail Official
saintika_medika@umm.ac.id
Editorial Address
Editorial Office: Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang Jl. Bendungan Sutami No 188A Malang, East Java
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga.
ISSN : 0216759X     EISSN : 2614476     DOI : https://doi.org/10.22219/
Core Subject : Health,
Journal of Saintika Medika is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, and community or public health research to integrate researches in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and also interesting case reports. Brief communications containing short features of medicine, latest developments in diagnostic procedures, treatment, or other health issues that is important for the development of health care system are also acceptable. Letters and commentaries of our published articles are welcome.
Articles 564 Documents
EFEK JUS BAWANG BOMBAY (ALLIUM CEPA LINN.) TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN (STZ) Hasanah, Annisa
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v11i2.4203

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia. Sekitar 90% pria penderita DMmengalami penurunan kualitas spermatozoa. STZ  merupakan bahan toksik yang merusak sel β pankreas. Kandungan quercetin yang tinggi dalam bawang bombay (Allium cepa Linn.) melindungi spermatozoa dari kerusakan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan posttest only control group design. Besar sampel menggunakan rumus Federer dengan jumlah sampel 32 ekor mencit yang dibagi empat kelompok perlakuan : K0 adalah kelompok kontrol diberi placebo dan jus bawang bombay 1 g/kgBB, K1 adalah kelompok kontrol DM yang diinduksi STZ dosis rendah 50 mg/ kgBB, K2 adalah kelompok induksi STZ dosis rendah dan jus bawang bombay 0,5 g/kgBB, K3 adalah kelompok induksi STZ dosis rendah dan jus bawang bombay 1 g/kgBB. Kualitas spermatozoa yang diperiksa adalah motilitas spermatozoa. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan uji Mann-Whitney. Uji normalitas dengan Saphiro-Wilk didapatkan p<0,05 pada semua parameter (data tidak berdistribusi normal). Hasil uji Kruskal-Wallis didapatkan p<0,05, menunjukkan ada perbedaan signifikan motilitas pada keempat kelompok perlakuan. Uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan signifikan motilitas antar kelompok (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian jus bawang bombay dosis 0,5 g/kgBB dan 1 g/kgBB meningkatkan motilitas spermatozoa mencit yang dijadikan DM dengan induksi STZ.Kata Kunci : Jus bawang bombay (Allium cepa Linn.), motilitas spermatozoa, mencit (Mus musculus), streptozotocin (STZ)
GANGGUAN LAPANGAN PENGLIHATAN PADA STROKE ., Rahayu
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v7i1.1092

Abstract

Gangguan visus merupakan salah satu gejala stroke yang manifestasi klinisnya bisa merupakan gangguan tajam penglihatan atau defek lapangan penglihatan. Hal tersebut bisa disebabkan gangguan peredaran darah otak bagian anterior maupun posterior. Kami laporkan dua kasus gangguan lapangan penglihatan. Kasus pertama seorang wanita 42 tahun mengalami gangguan penglihatan mata kanan secara tiba-tiba disertai hemiparesis ringan kiri, pemeniksaan perimetri menunjukkan kwandranopia superior kanan, pada CT scan kepala daiam batas normal, hal ini disimpulkan sebagai iskemik stroke. Kasus kedua dilaporkan seorang laki-laki 54 tahun dengan keluhan hilangna lapangan penglihatan kanan secara tiba-tiba saat bangun tidur yang disertai sakit kepala bagian belakang, perimetri rnenunjukkan hemianopia homonin dekstra, CT scan menunjukkan perdarahan intra cerebral pada lobus occipital kiri. Kata Kunci: Strok, lapangan pandang, perimeter
PENGARUH KEKERASAN FISIK, PSIKOLOGIS, EKONOMI, DAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP INTERAKSI IBU-BAYI PADA PERIODE POST PARTUM DI RSUD KOJA DAN RSUP FATMAWATI JAKARTA Handayani, Tri Lestari
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 5, No 2 (2009): Juli 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v5i2.1038

Abstract

Penelitian ini bertujuan  menganalisa pengaruh kekerasan fisik, psikologis, ekonomi, dan seksual selama kehamilan terhadap interaksi ibu-bayi selama periode post partum awal. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain kasus kontrol.. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang ibu post partum yang di rawat di RSUD Koja Jakarta, dan RSUP Fatmawati. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Pegujian pengaruh kekerasan dengan interaksi ibu-bayi dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis pada α 5% diperoleh tidak ada pengaruh kekerasan fisik, psikologi, ekonomi dan seksual selama kehamilan terhadap interaksi ibu-bayi selama periode post partum. Variabel confounding lama perkawinan, paritas dan perencanaan kehamilan juga tidak mempengaruhi interaksi ibu-bayi. Disarankan kepada perawat untuk melakukan pengkajian tentang pengalaman kekerasan kepada ibu selama masa perinatal dan selalu mendorong interaksi ibu-bayi seawal mungkin.  Kata kunci: interaksi ibu-bayi, kekerasan selama kehamilan.
EFEK PEMBERIAN SEDUHAN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L.)TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN STRAIN WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) HIPERURISEMIA Deviandra, Reni; Safitri, Fathiyah; Handaja, Djaka
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v9i2.4133

Abstract

Efek Pemberian Seduhan Seledri (Apium graveolens L.)Terhadap Kadar Asam Urat Pada Tikus Putih Jantan Strain Wistar (Rattus norvegicus) Hiperurisemia. Latar Belakang: Salah satu jenis tanaman yang diduga dapat menurunkan kadar asam urat adalah seledri. Seledri mengandung flavonoid dan 3-n butylphtalide (3nB) dapat menurunkan kadar asam urat dengan menghambat kerja enzim xantin oksidase. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan seledri (Apium graveolens L.) terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus putih jantan hiperurisemia. Metode Penelitian: Menggunakan eksperimental murni, dengan rancangan Randomized Post Test Control Group Design. Sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I: Kontrol positif (Saripati hati ayam mentah 3 ml/150grBB selama 21 hari + pakan normal selama 7 hari), II, III dan IV: diberikan Saripati hati ayam mentah 3 ml/150grBB selama 21 hari + seduhan seledri dengan dosis 50, 100, 150mg/ekor/hari selama 7 hari, V: Kontrol negatif (Pakan normal selama 28 hari). Pengukuran kadar asam urat dengan menggunakan metode kolometrik enzimatik. Hasil: Hasil pengukuran asam urat kelompok dengan pemberian seduhan seledri dosis 150 mg/ekor/hari menunjukkan kadar asam urat paling rendah (4,679±0,687) dibanding dengan kelompok kontrol positif menunjukkan kadar asam urat paling tinggi (11,563±1,541). Kesimpulan: Ada hubungan antara dosis seduhan seledri (Apium graveolens L.) terhadap kadar asam urat pada tikus putih jantan (Rattus Norvegicus) hiperurisemia.Kata Kunci: Seledri, Hiperurisemia, Kadar Asam Urat, Saripati Hati Ayam,
PERAN HEPARIN DALAM ANGIOGENESIS, EPITELIALISASI DAN PENYEMBUHAN LUKA BAKAR Asparini, Ruby Riana
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v7i1.1083

Abstract

Heparin was initially used in small doses as an anticoagulant in the treatment of burns. It turned out that in addition to the anticoagulant, heparin in larger doses can be used as an anti-inflammatory, accelerate angiogenesis (Polykratis, et al., 2004), cell growth and development (Sasisekharan and Venkataraman, 2000) so as to accelerate wound healing (Saliba, 2001; Galvan , 1996). In some countries heparin has been used as a standard therapy treatment of burns (Saliba, 2001). Heparin is one of highest endogenous glycosaminoglycans (GAGs) besides heparan sulfate (HS), keratin sulfate, dermatan sulfate, chondroitin 4-sulfate, chondroitinHS-6-sulfate and hyaluronic acid. heparin are the most acid and are highly sulfated, is the most GAGs widely used in burns as anti-inflammatory, to reduce edema, enhance angiogenesis and accelerate epitelialization (Saliba, 2001). Several studies have revealed the role of heparin in the treatment of burns. Keywords : Heparin, angiogenesis, epitelialization, treatment of burns
OBESITY ASSOCIATED WITH MOTOR DEVELOPMENT LEVEL OF 4-24 MONTHS OLD CHILDREN IN PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG CITY Masruroh, Nur Lailatul
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 5, No 1 (2009): Januari 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v5i1.1029

Abstract

upload picture
PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERBAIKAN HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus novergicus strain wistar) YANG TELAH DIINDUKSI PARASETAMOL Aisyah, Nur; Setiawan, Meddy; Aleq Sander, Moch
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v9i1.4121

Abstract

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERBAIKAN HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus novergicus strain wistar) YANG TELAHDIINDUKSI PARASETAMOL. Parasetamol dapat merusak hepatosit oleh hasil metabolismenya yang reaktif berupa Nasetil- p-benzokuinone imine (NAPQI) dan ion superoksida. Daun sirih diduga dapat memperbaiki kerusakan hepatositkarena mengandung minyak atsiri yang mempunyai aktivitas antioksidan. Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian airseduhan daun sirih terhadap perbaikan histologi hepatosit tikus putih strain wistar yang telah diinduksi parasetamol. Metode penelitian: True Experimental post test only control Design. Dua puluh lima tikus putih strain wistar dengan berat badan masing-masing 150 gram dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok diberi 375 mg parasetamol peroral selama 4 hari. Tiga kelompok diberi air seduhan daun sirih peroral dengan 3 dosis berbeda. Dosisnya adalah 45 mg, 67,5 mg dan 90 mg selama 12 hari. Hasil penelitian: Uji one way Anova (p=0,000<0,01) menunjukkan ada perbedaan prosentase kerusakan hepatosit yang sangat signifikan pada masingmasing kelompok. Penurunan prosentase kerusakan hepatosit paling signifikan pada kelompok dengan dosis air seduhan daun sirih paling besar (90 mg). Kesimpulan: Pemberian air seduhan daun sirih dapat memperbaiki kerusakan hepatosit pada tikus yang diinduksi dengan parasetamol. Penambahan dosis air seduhan daun sirih menurunkan jumlah kerusakan hepatosit.
Skabies nirainiwati, sri ardila
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 7, No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v7i2.4080

Abstract

Scabies is a human skin infestation caused by the infestations and sensitization of the parasitic Sarcoptes scabiei var. hominis.Scabies has been spread around in the world especially in the tropics and subtropics. There are several types of clinical manifestation. Thediagnosis is based on a history of itching at night, a typical distribution of lesions, history of similiar complaints in other family members.Diagnosis must be established with the discovery of mites on microscopic examination that can be done in various ways. The are numberof topical treatments for scabies. The selections of drug based on effectivenes potential toxicity of drugs and how to use the proper.
HUBUNGAN ANTARA RISIKO TERJADINYA KATARAK SEKUNDER DENGAN BERBAGAI TEKNIK OPERASI KATARAK DI RSUD dr.SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE JANUARI – DESEMBER 2008 Wifaaq, Thalib
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v11i2.4208

Abstract

Angka kejadian katarak sekunder akibat sisa kapsul lensa anterior yang menyebabkan kekeruhan lensa posterior pasca bedah katarak masih tinggi. Gangguan penglihatan yang ditimbulkan oleh katarak sekunder bisa lebih buruk dari gangguan penglihatan sebelum operasi katarak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara risiko terjadinya katarak sekunder dengan berbagai teknik operasi katarak. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study menggunakan data rekam medis. Sampel yang diambil adalah total sampling pasien yang menderita katarak sekunder sebanyak 16 orang di RSUD dr.Saiful Anwar Malang periode Januari – Desember 2008. Penelitian dilakukan pada Januari – Februari 2010. Pasien yang mengalami katarak sekunder dengan teknik operasi EKEKsebanyak 11 orang, dan pasien katarak sekunder dengan teknik operasi fakoemulsifikasi sebanyak 5 orang. Data yang di dapat diolah dengan uji Chi-Square didapatkan nilai P (signifikansi) untuk teknik EKEK sebesar 0,280 (p > 0,05) dan nilai P (signifikansi) untuk teknik fakoemulsifikasi sebesar 0,280 (p > 0,05) yang berarti kedua teknik tersebut tidak ada hubungan yang signifikan dengan terjadinya katarak sekunder. Kesimpulan dari penelitian ini, antara risiko terjadinya katarak sekunder dengan berbagai teknik operasi katarak tidak berhubungan.Kata Kunci: Katarak Sekunder dan Teknik Operasi Katarak.
HUBUNGAN ANTARA IMUNOEKSPRESI P130CAS DENGAN KARSINOMA TIROID PAPILARIS Alex Sander, Mochamad
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 6, No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v6i2.1062

Abstract

Abstract   Introduction: There are difficulties to determine follicular variants of papillary thyroid carcinomas if the pathological examination revealed no ground glass appearance in the nuclei/Orphan Annie eye, because the diagnosis of papillary thyroid carcinomas will established to the nuclei. The supporting diagnostic methods were needed to differ between variants follicular of papillary thyroid carcinomas and follicular thyroid carcinomas. Methods: The method of the research was observational analytic using cross sectional design with data that was taken retrospectively. This research investigates an immunoexpression of p130cas immunohistochemically in 31 paraffin-block samples included 8 of papillary thyroid carcinoma without node, 2 with positive node, 13  of papillary thyroid carcinomas follicular variant, and 8 of follicular thyroid carcinomas. The datas were analyzed using a statistic method (Chi square). Results: All papillary thyroid carcinomas and their variants were immunoreactive for p130cas, no positivity in follicular thyroid carcinomas. From Chi Square Test at confidence interval 95%, á = 0,05, and df = 12, we got x2 = 31,000 with p value < 0,001. Discussion: Immunoexpression of p130cas on immunohistochemically can help to diagnose of papillary thyroid carcinoma and their variants especially through FNAB (fine-neddle aspiration biopsy).   Keywords : papillary carcinomas, p130cas, thyroid.

Filter by Year

2009 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 20 No. 2 (2024): December 2024 Vol. 20 No. 1 (2024): June 2024 Vol. 19 No. 2 (2023): December 2023 Vol. 19 No. 1 (2023): June 2023 Vol. 18 No. 2 (2022): December 2022 Vol. 18 No. 1 (2022): June 2022 Vol. 17 No. 2 (2021): December 2021 Vol. 17 No. 1 (2021): June 2021 Vol. 16 No. 2 (2020): December 2020 Vol 16, No 1 (2020): June 2020 Vol. 16 No. 1 (2020): June 2020 Vol 16, No 1 (2020): June 2020 (on progress) Vol. 15 No. 2 (2019): December 2019 Vol 15, No 2 (2019): December 2019 Vol. 15 No. 1 (2019): JUNI 2019 Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019 Vol. 14 No. 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol 14, No 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol 14, No 1 (2018): JUNI 2018 Vol. 14 No. 1 (2018): JUNI 2018 Vol 13, No 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol. 13 No. 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017 Vol 13, No 1 (2017): JUNI 2017 Vol. 12 No. 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol 12, No 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol. 12 No. 1 (2016): JUNI 2016 Vol 12, No 1 (2016): JUNI 2016 Vol. 11 No. 2 (2015): Desember 2015 Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015 Vol. 11 No. 1 (2015): Juni 2015 Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015 Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014 Vol. 10 No. 2 (2014): Desember 2014 Vol. 10 No. 1 (2014): Juni 2014 Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014 Vol. 9 No. 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013 Vol. 9 No. 1 (2013): Juni 2013 Vol. 8 No. 2 (2012): Desember 2012 Vol 8, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 8, No 1 (2012): Juni 2012 Vol. 8 No. 1 (2012): Juni 2012 Vol. 5 No. 2 (2009): Juli 2009 Vol 7, No 2 (2011): Desember 2011 Vol. 7 No. 2 (2011): Desember 2011 Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011 Vol. 7 No. 1 (2011): Januari 2011 Vol 6, No 2 (2010): Desember 2010 Vol. 6 No. 2 (2010): Desember 2010 Vol 6, No 1 (2010): Januari 2010 Vol. 6 No. 1 (2010): Januari 2010 Vol 5, No 2 (2009): Juli 2009 Vol 5, No 1 (2009): Januari 2009 Vol. 5 No. 1 (2009): Januari 2009 More Issue