Indonesian Journal of Health Research
Indonesian Journal of Health Research (IDJHR) is a open source journal (e-journal) for nurses, midwife, health care profession, and researcher which published by Universitas Triatma Mulya. Starting in 2019, the Indonesian Journal of Health Research will be published three times a year in April, August, and December. The Indonesian Journal of Health Research received both article research and original literature review articles that have not been published in other medias or other scientific journals. Focus and scopes of the journal including: Public health Nursing Midwifery Nutrition Environmental health Health promotion Health education Physical therapy Pharmacology Health administration
Articles
52 Documents
Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Karakteristik Individu dengan Kinerja Perawat
Suni Suni;
Suratmi Suratmi;
Nurul Hikmatul Qowi
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (203.257 KB)
|
DOI: 10.51713/idjhr.v3i2.65
Pendahuluan. Kinerja perawat merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi. Kinerja perawat dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala ruangan dan karakteristik perawat itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan dan karakteristik individu dengan kinerja perawat. Metode. Desain penelitian menggunakan Korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat yang berada di ruang rawat inap pada bulan Maret-April 2021 dengan sampel 32 perawat pelaksana dengan menggunakan teknik Total Sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan lembar observasi. Setelah data terkumpul ditabulasi dan dianalisis menggunakan uji Sparman Rho dengan α = 0,05. Hasil. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan signifikan gaya kepemimpinan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap (p = 0,00), dan ada hubungan signifikan karakteristik individu dengan kinerja perawat di ruang rawat inap (p = 0,00). Kesimpulan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kepala ruangan agar menerapkan gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di rumah sakit. Perawat pelaksana juga harus meningkatkan kinerjanya dalam memberikan asuhan keperawatan diruang rawat inap
Hubungan Self-Efficacy dengan Kualitas Hidup Pasien Stroke Rawat Jalan pada Lansia
I Kadek Dian Saputra;
I Made Rio Dwijayanto
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (344.917 KB)
|
DOI: 10.51713/idjhr.v3i2.66
Meningkatnya angka kejadian stroke baik di dunia maupun di Indonesia menjadi masalah bagi lansia. Lansia yang mengalami stroke mengalami penurunan kualitas hidup, terbukti bahwa 8 dari 10 orang pasien stroke lansia semuanya mengalami penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisitik pasien yang menderita stroke pada lansia berdasarkan umur, jenis kelamin dan mengetahui hubungan self-efficacy dengan kualitas hidup pasien stroke pada lansia di Poliklinik Saraf RSU Negara. Metode: penelitian ini menggunakan analisis adalah spearman rank test. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien stroke di Poliklinik saraf RSU Negara yang berjumlah 39 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) oleh WHO (1996) dan general self-efficacy scale. Hasil: Pasien stroke pada lansia lebih banyak pada rentang umur 51-56 (35,9%) yang di dominasi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 27 (69,2%), self-efficacy sedang 19 (48,7%), kualitas hidup sedang 20 (51,3%), terdapat hubungan antara self-efficacy dengan kualitas hidup pasien stroke pada lansia dengan r = 0.847 dan p = 0.00 (<0,05). Kesimpulan: Pasien stroke rawat jalan pada lansia lebih banyak pada umur 51-56 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, self-efficacy paling banyak dengan kategori sedang dengan kualitas hidup cukup, dan ada hubungan antara self-efficacy dengan kualitas hidup pasien stroke pada lansia di Poliklinik Saraf RSU Negara.
Pengaruh Terapi EFT (Emotional Freedom Techniques) terhadap Kecemasan pada Lansia
Grenda Aprilyawan
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (149.014 KB)
|
DOI: 10.51713/idjhr.v3i2.67
Pendahuluan. Proses menua (aging) merupakan proses alami yang dihadapi manusia dimana terjadi penurunan atau perubahan kondisi fisik, emosional, psikososial yang tentunya akan mempengaruhi produktivitasnya. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum (fisik) maupun kesehatan jiwa secara khusus pada individu yang lanjut usia. Salah satu perubahan tersebut adalah kecemasan. Kecemasan merupakan masalah psikologi yang sering dihadapi oleh lansia dimana kecemasan mempunyai rentang respon adaptif sampai maladaptif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi EFT (Emotional Freedom Technique) terhadap kecemasan pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kab. Buleleng. Metode. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pre eksperimen dengan desain one group pre test-post test design dalam satu kelompok. Populasi dalam penelitian adalah seluruh lansia yang mengalami insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Kab. Buleleng dengan besar sampelnya 32 responden, dengan pengambilan sample menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dilakukan coding, scoring, tabulating, dan dianalisa uji wilcoxon dengan nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil p value < α yang artinya ada pengaruh terapi EFT (Emotional Freedom Technique) terhadap kecemasan pada lansia. Melihat hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai terapi non farmakologi oleh lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kab. Buleleng untuk meningkatkan kualitas tidur yang dilakukan setiap 3 kali dalam seminggu Hasil. Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikan perlakuan terapi EFT tingkat kecemasan lansia mengalami perubahan yaitu sejumlah 22 responden (68,8%) mengalami kecemasan tingkat normal, sejumlah 8 responden (25%) mengalami kecemasan tingkat rendah, dan 2 responden (6,2%) yang masih mengalami kecemasan tingkat sedang. Kesimpulan. Dari data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi EFT (Emotional Freedom Technique) terhadap kecemasan pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kab. Buleleng.
Pengaruh Sleep Hygiene terhadap Kualitas Tidur pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Mara Pati Buleleng
Tri Suryo Wibowo
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (142.56 KB)
|
DOI: 10.51713/idjhr.v3i2.68
Pendahuluan. Kualitas tidur berkaitan dengan bertambahnya usia. Lansia yang berusia 65 tahun sekitar 50% sering mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur dapat menandakan adanya sleep hygiene yang buruk. Dampak dari gangguan tidur tersebut berakibat tidak terpenuhinya kualitas dan kuantitas tidur pada lansia, sehingga lansia mudah terserang penyakit. Terapi aktivitas sleep hygiene sebagai terapi non-farmokologi yang dapat memperbaiki kualitas tidur lansia. Metode. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan metode Pre Experimental Design dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang. Kualitas tidur diukur dengan Pitsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Teknik analisis data menggunakan uji Paired T-Test untuk mengetahui pengaruh dan perbedaan skor kualitas tidur sebelum dan sesudah terapi aktivitas sleep hygiene. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikan sleep hygiene menunjukkan kualitas tidur pada lansia mengalami perubahan sebagian besar kategori agak baik sebanyak 12 orang (80,0%) dan kategori agak buruk sebanyak 3 orang (20,0%). Hasil uji paired T-Test menunjukkan nilai p-value 0,000 (p-value <0,05) maka Ha diterima yang artinya adanya pengaruh terapi aktivitas sleep hygiene terhadap kualitas tidur pada lansia. Kesimpulan. Terdapat perbedaan rata-rata kualitas tidur sebelum dilakukan terapi aktivitas sleep hygiene (10,07) dan kualitas tidur setelah dilakukan terapi aktivitas sleep hygiene (6,07). Dapat diketahui perbedaan rata-rata kualitas tidur sebelum dan sesudah perlakuan yaitu (4,00).
Pengaruh Relaksasi Genggam Jari terhadap Tingkat Konsentrasi Siswa Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri 1 Buleleng Bali
Nyoman Sri Ariantini
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 3 (2020): Desember
Publisher : Universitas Triatma Mulya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (130.991 KB)
|
DOI: 10.51713/idjhr.v3i3.69
Pendahuluan. Konsentrasi belajar adalah suatu proses pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungan dengan objek yang dipelajari. Peserta didik anak berkebutuhan khusus (ABK) tidak secepat peserta didik normal lainnya dalam menerima pelajaran, peserta didik kebutuhan khusus juga memiliki hambatan atau kendala untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu adanya perbedaan motivasi belajar, gangguan konsentrasi, prestasi dan rasa percaya diri siswa, serta menghadapi perbedaan intelegensi. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh relaksasi genggam jari terhadap tingkat konsetrasi belajar anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Buleleng. Metode. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pre eksperimen dengan desain one group pre test-post test design. Sampel yang digunkan sejumlah 65 siswa. Analisis data menggunkan analisis statistic non prarametrik Wocoxon Signe Reank Test. Mayoritas responden adalah Perempuan yaitu sebanyak 33 responden (50,8%). Dan umur responden terbanyak adalah umur 14 tahun sebanyak 25 responden (38,5%). Tingkat konsentrasi sebelum diberikan relaksasi genggam jari adalah sebanyak 60 responden (92,3%) ABK memiliki tingkat konsentrasi rendah dan sebanyak 5 responden (7,7%) memiliki tingkat konsentrasi sedang, dan sama sekali tidak ada ABK yang memiliki tingkat konsentrasi belajar yang tinggi. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikan perlakukan relaksasi genggam jari tingkat konsentrasi ABK mengalami peningkatan yaitu sebanyak 5 responden (7,7%) memiliki tingkat konsentrasi tinggi, sebanyak 15 responden (23,1%) memiliki tingkat konsentrasi sedang dan ABK yang masih memiliki tingkat konsentrasi rendah yaitu sebanyak 45 responden (69,2%). ABK memiliki keterbatasan untuk focus terhadapsuatu hal salah satunya dalam proses pembelajaran. Kesimpulan. Ada pengaruh pemberikan relaksasi genggam jari terhadap tingkat konsentrasi ABK saat menerima pelajaran dengan p-velue 0,000 < 0,05.
Pengaruh Edukasi Kesehatan tentang Mencuci Tangan pada Masa Pandemi COVID-19 di SMK Kesehatan Surya Medika
Grenda Aprilyawan
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 3 (2020): Desember
Publisher : Universitas Triatma Mulya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (151.391 KB)
|
DOI: 10.51713/idjhr.v3i3.70
Pendahuluan. Pandemi Covid-19 pertama kali ditemukan pada akhir tahun 2019 di Kota Wuhan, Cina. Kemudian virus corona atau biasa disebut Covid-19 pertama kali dikonfirmasi di Indonesia pada tanggal 2 maret 2020, dan pada tanggal 15 maret 2020 sebagian besar institusi pendidikan dan perkantoran mengumumkan bahwa setiap siswa, mahasiswa ataupun karyawan akan melakukan kegiatan Work From Home atau bekerja dari rumah demi meminimalisir penyebaran virus. Kehadiran pandemi Covid-19 mengubah gaya hidup nyaris semua orang, baik yang terkena dampak langsung maupun tidak. Pola hidup yang berubah drastis dan cukup ekstrim diantaranya adalah interaksi sosial yang mendadak dibatasi akibat diberlakukannya social distancing; gerak fisik yang terbatas akibat aturan physical distancing serta pola hidup sehat seperti mencuci tangan secara benar dengan sabun antiseptic; membersihkan badan dan benda-benda lainnya dengan desinfektan dan lain sebagainya yang dulunya tidak biasa dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan tentang mencuci tangan pada masa pandemi Covid-19 di SMK Kesehatan Surya Medika. Metode. Metode penelitian ini menggunakan pre eksperimen jenis one group pre test post test dengan cara melibatkan suatu kelompok subyek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan intervensi, pada suatu kelompok sebelum diberi pengujian sebab akibat dengan cara membandingkan hasil pre test-post test. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMK Kesehatan Surya Medika. Populasi penelitian ini adalah 30 siswa kelas 11 Keperawatan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Nonprobability Sampling, yaitu menggunakan Sampling Jenuh (total sampling). Uji yang dilakukan pada penelitian ini, untuk melihat ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pada kelompok siswa menggunakan Uji T. Uji T yang digunakan dalam analisis bivariat pada penelitian ini adalah uji beda mean dependen (Uji T Dependent). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikan penyuluhan tentang mencuci tangan pada masa pandemi Covid-19 pada 30 responden siswa memiliki rata-rata skor 9.67. Kesimpulan. Dari data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh edukasi kesehatan tentang mencuci tangan pada masa pandemi covid-19 di SMK Kesehatan Surya Medika.
Analisis Beban Keluarga pada Anggota Keluarga yang Merawat Pasien Skizofrenia di RSUD Arjawinangun
Riza Arisanty Latifah
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 3 (2020): Desember
Publisher : Universitas Triatma Mulya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (223.91 KB)
|
DOI: 10.51713/idjhr.v3i3.71
Pendahuluan. Skizofrenia merupakan salahsatu penyakit terbesar di dunia. Penyakit ini timbul dari beberapa penyebab dan sangat berdampak bagi pasien ataupun keluarga. Keluarga yang merawat penderita skizofrenia menjadi beban karena keluarga harus memantau aktivitas dan perkembangan penderita dirumah agar tidak terjadi kekambuhan sehingga keluarga dapat berperan dalam pencegahan kekambuhan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis beban keluarga pada anggota keluarga yang merawat pasin skizofrenia Metode. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik, populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan skizofrenia yang sedang menjalani rawat jalan di poliklinik RSUD Arjawinangun sebanyak 210. Sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan metode purposive sampling didapatkan sampel sebanyak 41. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen BAS (burden assessment schedule). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan, dari 41 responden yang mengalami tidak ada beban/ sedikit beban terdapat 3 orang, beban ringan-sedang 18 orang, beban sedang-berat 16 orang dan beban berat 4 orang. Kesimpulan. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu beban keluarga pada keluarga yang merawat pasien Skizofrenia di RSUD Arjawinangun sebagian besar dalam kategori beban ringan-sedang.
Hubungan Beban Kerja Perawat IGD terhadap Respon Time dalam Pelayanan Gawat Darurat di RSU Islami Mutiara Bunda Tanjung Kabupaten Brebes
Nita Wulandari;
Leya Indah Permatasari;
Rully Annisa
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 3 (2020): Desember
Publisher : Universitas Triatma Mulya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (303.871 KB)
|
DOI: 10.51713/idjhr.v3i3.72
Pendahuluan. Pelayanan di sebuah Rumah Sakit harus memenuhi semua aspek yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pasien yang berkunjung yang berkualitas yang salah satunya harus dilaksanakan oleh perawat. Kulaitas pelayanan rumah sakit dipengaruhi oleh kinerja perawat. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari salah satunya adalah beban kerja perawat dan Respon Time perawat. Kedua faktor tersebut dapat berhubungan dalam peningkatan pelayanan perawat terutama perawat gawat darurat di rumah sakit. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Hubungan Beban Kerja Perawat IGD terhadap Respon Time dalam Pelayanan Gawat Darurat di RSU Islami Mutiara Bunda Tanjung tahun 2019 ?”. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa beban kerja perawat IGD terhadap Respon Time dalam pelayanan gawat darurat di RSU Islmi Mutiara Bunda Tanjung tahun 2019. Metode. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan menggunakan rancangan Cross Sectional untuk mengetahui hubungan antara dua variabel pada situasi atau dua kelompok subjek pada saat bersamaan. Instrumen yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner atau angket yang terlebih dahulu diuji coba di RSU Islami Mutiara Bunda Tanjung Kabupaten Brebes. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Beban Kerja Perawat IGD Berhubungan Terhadap Respon Time dalam Pelayanan Gawat Darurat di RSU Islami Mutiara Bunda Tanjung Kabupaten Brebes. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 responden (total populasi). Hasil. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengah responden mempunyai persepsi kuat terhadap beban kerja dan Respon Time. Setelah dilakukan analisa didapatkan Beban Kerja Perawat IGD Berhubungan Terhadap Respon Time dalam Pelayanan Gawat Darurat. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan Penting adanya Reward dan Punishment yang diberikan kepada perawat IGD yang telah menunjukan dan menunjuka standar Beban Kerja dan Respon Time (Waktu Tanggap) dalam memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat sesuai dengan standar kesehatan dari kementrian sehingga tercapai visi dan misi rumah sakit dalam pelayanan gawat darurat.
Pengaruh Senam Menstruasi terhadap Nyeri Haid pada Remaja Putri Kelas VIII dan IX di SMP Pancasila Canggu
I Gusti Ayu Ratih Agustini;
I Made Dwie Pradnya Susila;
Baby Vania Hunga Dake
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 3 (2020): Desember
Publisher : Universitas Triatma Mulya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (534.935 KB)
|
DOI: 10.51713/idjhr.v3i3.73
Pendahuluan. Masa remaja adalah masa terjadi pertumbuhan fungsi reproduksi yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. Pada saat menstruasi banyak perempuan merasa tidak nyaman akibat nyeri haid atau dismenorea. Nyeri Haid disertai dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah. Nyeri Haid dapat diatasi dengan senam menstruasi. Senam menstruasi merupakan gerakan senam untuk membebaskan rasa nyeri saat haid. Gerakan ini sangat sederhana, terdiri atas gerakan pelemasan dan peregangan otot. Senam ini berguna untuk melancarkan aliran darah pada otot sekitar rahim, sehingga rasa nyeri bisa teratasi atau berkurang. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam menstruasi terhadap nyeri haid pada remaja putri kelas VIII dan IX di SMP Pancasila Canggu. Metode. Penelitian menggunakan metode kuantitatif, design yang digunakan adalah preeksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Penelitian ini mengajarkan senam menstruasi kepada remaja putri sebanyak 42 orang selama delapan kali dalam sebulan. Hasil. Hasil analisa uji statistik Mann-Whitney didapatkan hasil p-value 0,000 (p value < α 0,05) yang artinya Ha diterima. Kesimpulan. Bahwa ada pengaruh senam menstruasi terhadap nyeri haid pada remaja putri kelas VIII dan IX di SMP Pancasila Canggu. Diharapkan terapi ini dapat diterapkan bagi remaja putri sebagai terapi nonfarmakologi dalam mengurangi rasa nyeri haid.
Faktor Penyebab Remaja Addicted Game Online: Studi Literatur
Lilis Setyowati;
Afif Hilmy Ramadhana;
Erma Wahyu Mashfufa;
Ollyvia Freeska Dwi Marta
Indonesian Journal of Health Research Vol. 4 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (269.204 KB)
|
DOI: 10.51713/idjhr.v4i1.74
Pendahuluan: Era milenial ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dihentikan. Internet merupakan salah satu kebutuhan hidup yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas sehari-hari. Selain internet, smartphone merupakan perangkat yang dapat membantu menjalankan kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan beberapa fitur terbaru. Salah satu kombinasi internet dan smartphone adalah game online, namun jika salah menggunakannya akan menjadi adiktif dan mengganggu waktu produktif terutama bagi para remaja. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor yang menyebabkan remaja menjadi kecanduan game online berdasarkan tinjauan pustaka. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan menggunakan database Pubmed central, Biomed, Portal Garuda, dan Google Scholar. Artikel disaring menggunakan PRISM (Preferred. Reporting Items for Systematic Review and Meta-analyses). terdapat sembilan jurnal, setelah dilakuakn scoring kualitas jurnal menggunakan JBI (Joanna Briggs Institute) tersisa 7 jurnal yang dilakukan ekstraksi data. Hasil: Hasil ekstraksi data dari tujuh jurnal terdapat delapan faktor yang menyebabkan remaja menjadi kecanduan game online. Faktor-faktor tersebut adalah 1) Fungsi, kontrol, dan pengawasan keluarga. 2) Kesepian dan kebutuhan akan afiliasi. 3) Pencarian sensasi dengan kebutuhan psikologis dasar dan impulsif. 4) Pengasuhan. 5) Penyesuaian sosial. 6) Depresi. 7) Kurangnya produktivitas. 8) Lingkungan. Kesimpulan: Rata-rata remaja yang mengalami addicted bermain game dengan durasi 2 – 8 jam tiap hari. Mencari teman, terpengaruh lingkungan dan pola asuh orangtua menjadi faktor utama remaja addicted game online.