cover
Contact Name
Anna Kusumawati
Contact Email
ank@polteklpp.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ank@polteklpp.ac.id
Editorial Address
Jl. Urip Sumoharjo No.1, Klitren, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55222
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pengelolaan Perkebunan (JPP)
Published by Politeknik LPP
ISSN : 2549144X     EISSN : 28290062     DOI : 10.54387
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pengelolaan Perkebunan menerima naskah artikel yang berhubungan dengan pengelolaan agroindustri perkebunan meliputi bidang budidaya tanaman, industri pengolahan, perawatan mesin industri dan akuntansi bidang perkebunan.
Articles 36 Documents
Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Budidaya Tanaman Kakao di Kecamatan Kepenuhan Hulu, Riau Lis Noer Aini
Jurnal Pengelolaan Perkebunan (JPP) Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Politeknik LPP Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54387/jpp.v5i1.56

Abstract

Kakao merupakan tanaman perkebunan yang cukup menjanjikan, namun produksinya di Indonesia sangat fluktuatif. Pengembangan kakao banyak dilakukan di Sulawesi, namun tidak menutup kemungkinan dikembangkan di daerah lain, salah satunya di Kecamatan Kepenuhan Hulu Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan karakteristik lahan dan mengevaluasi kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk budidaya tanaman kakao di Kecamatan Kepenuhan Hulu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei yang dianalisis secara deskriptif berdasarkan kriteria kesesuaian lahan untuk tanaman kakao. Analisis data dilakukan menggunakan metode pencocokan secara weight faktor. Analisis sampel dilakukan berdasarkan metode yang dikeluarkan oleh Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian Hasil analisis data menunjukkan bahwa lahan di Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu termasuk ke dalam kelas S3 (sesuai marginal) dengan faktor-faktor pembatas lahan berupa kelembaban, tekstur, kedalaman tanah, N-total dan K tersedia, kejenuhan basa dan C-organik). Perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan bahan organik, pemupukan, dan pengapuran untuk meningkatkan kesuburan tanah, sehingga mampu meningkatkan kelas kesesuaian lahan di Kecamatan Kepenuhan Hulu dari S3 (sesuai marginal) dapat naik kelas satu tingkat menjadi S2 (cukup sesuai) yang artinya lahan sesuai untuk budidaya tanaman kakao.
Status kesuburan kimia tanah pada lahan perkebunan karet dengan tingkat lereng dan posisi tapak polypedon yang berbeda Zuhri Multazam; Muhammad Syarif; Ajidirman Ajidirman
Jurnal Pengelolaan Perkebunan (JPP) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Politeknik LPP Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54387/jpp.v5i2.49

Abstract

Penilaian status kesuburan tanah penting dijadikan acuan dalam optimalisasi pengelolaan, peningkatan efisiensi dan produktivitas lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesuburan kimia tanah pada perkebunan karet rakyat melalui survei dengan pendekatan konsep posisi polypedon tanah dan kelas lereng lahan di Provinsi Jambi. Sampel tanah komposit diambil dari polypedon tanah atas, tengah, dan bawah pada tingkat persen lereng lahan 15-24%, 8-15%, 3-8%, dan 0-3%. Paramater kesuburan kimia tanah yang dianalisis adalah Kapasitas Tukar Kation (KTK), Kejenuhan Basa (KB), P2O5, K2O, C-Organik, N-Total dan pH tanah. Penentuan status kesuburan berdasarkan kriteria yang dikeluarkan Pusat Penelitian Tanah Bogor tahun 1983. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status kesuburan kimia tanah tergolong rendah pada semua tingkat lereng lahan dan pada semua polypedon. Optimalisasi produktivitas budi daya tanaman karet di lokasi penelitian direkomendasikan agar melakukan pengapuran untuk peningkatan pH tanah, pemberian bahan organik dan pemupukan, terutama pupuk dengan unsur hara nitrogen, dan kalium.
Analisis perbandingan pendapatan usaha tebu (Saccharum officinarum L.) menjadi gula pasir dan gula semut: Studi kasus petani mitra PG di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Malang Galuh Banowati; Vina Angelina
Jurnal Pengelolaan Perkebunan (JPP) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Politeknik LPP Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54387/jpp.v5i2.51

Abstract

Secara umum gula semut (brown sugar) adalah gula merah palma (palm sugar) yang dikristalkan. Selama ini, yang disebut gula semut terbuat dari bahan nira palma, namun gula semut juga bisa dibuat dari tebu. Selama ini bahan baku gula merah juga banyak yang berasal dari tebu. Gula merah tebu sebagian besar diserap oleh industri kecap. Gula putih yang diproduksi dari tebu dan bit, sekarang mulai tidak disukai oleh masyarakat menengah ke atas, karena alasan kesehatan. Gula putih dianggap mengandung banyak bahan kimia, yang terikut pada waktu proses pembuatannya. Gula semut kurang dikenal luas oleh masyarakat, karena harganya relatif mahal dan ketersediaannya di pasar tidak selalu ada. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pendapatan petani tebu yang lebih menguntungkan antara diolah menjadi gula pasir oleh PG, dan diolah menjadi gula semut oleh perusahaan gula semut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi komparatif. yaitu membandingkan variabel R/C dan B/C. Data yang dikumpulkan yaitu data pembiayaan produksi dan penerimaan usaha tani tebu di Berbah, Sleman, Yogyakarta dan Bantur, Malang, Jawa Timur. Hasil penelitian yang didapat yaitu: pendapatan apabila tebu diolah menjadi gula putih di PG. Madukismo memiliki nilai R/C 1,56 dan B/C 0,57, diolah di PG. Krebet Baru memiliki nilai R/C 1,98 dan B/C 0,99, diolah menjadi gula semut di PT. Tlogo Kelang memiliki nilai R/C 2,12 dan B/C 1,12. Namun perbedaan nilai R/C dan B/C untuk PG juga dipengaruhi oleh pola bagi hasilnya, rendemen, dan juga disebabkan oleh perbedaan produktivitas tiap daerah
Pengaruh Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Pueraria javanica pada Tanah Lempung dan Pasiran Sri Suryanti
Jurnal Pengelolaan Perkebunan (JPP) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Politeknik LPP Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54387/jpp.v5i2.61

Abstract

Tanaman Pueraria javanica merupakan tanaman penutup tanah di perkebunan kelapa sawit. Pertumbuhan Pueraria javanica dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK dan jenis tanah terhadap pertumbuhan Pueraria javanica Penelitian dilakukan di KP2 Institut Pertanian Stiper, Sleman, DIY, menggunakan desain rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK (0 g, 1 g, 1,5 g, dan 2 g per polybag) dan faktor kedua adalah jenis tanah (lempung inceptisol dan pasir regosol). Parameter yang diamati meliputi panjang sulur, jumlah daun, berat segar dan kering tanaman, berat segar dan kering akar, berat segar dan kering tajuk, jumlah bintil akar dan jumlah bintil akar efektif. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi nyata antara dosis pupuk NPK dengan jenis tanah terhadap pertumbuhan Pueraria javanica. Pemupukan Pueraria javanica dengan pupuk NPK 2 gram secara nyata meningkatkan berat segar tanaman, kering tanaman serta berat kering tajuk. Jenis tanah lempung menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tanah pasiran pada parameter jumlah daun, berat kering tanaman, berat segar akar dan berat kering akar. Penelitian ini memberikan manfaat dalam pemupukan tanaman Pueraria javanica sebagai penutup tanah di perkebunan kelapa.
Palmgrow sebagai Alternatif Media Tanam Hidroponik Berbahan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Syamuddin Harahap; Pande Raja Aruan; Yanu Dwi Aryanto
Jurnal Pengelolaan Perkebunan (JPP) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Politeknik LPP Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54387/jpp.v5i2.63

Abstract

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah terbesar dalam proses pengolahan kelapa sawit. Pengolahan setiap 1 ton kelapa sawit menghasilkan 23% atau 230 kg biomassa TKKS. Keberadaan TKKS yang berlebihan dapat menimbulkan bau busuk dan memicu tumbuhnya jamur yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman kelapa sawit di sekitarnya. Pemanfaatan TKKS sebagai media tanam hidroponik memiliki keuntungan sebagai limbah padat yang dapat didaur ulang sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas media alternatif palmgrow yang ramah lingkungan sebagai media tanam hidroponik alternatif dan untuk mengetahui apakah media tanam alternatif palmgrow yang berbahan dasar TKKS dapat memenuhi syarat sebagai media tanam hidroponik. Metode penelitian ini adalah metode eksperimental analisis deskriptif dengan 4 perlakuan P1, P2, P3 dan P4. Setiap perlakuan hanya dibedakan dengan komposisi perekat yaitu 15gr, 17,5gr, 20gr, dan 22,5gr yang diulang sebanyak 3 kali. Pengujian yang dilakukan diantaranya uji daya serap, uji kerapatan, uji pH, dan uji kandungan unsur hara. Berdasarkan hasil uji palmgrow yang terbuat dari bahan baku TKKS dapat memenuhi persyaratan media tanam hidroponik di mana palmgrow memiliki daya serap yang berkisar antara 52-59%, kerapatan 0,59 - 0,71 gr/cm3, nilai pH yaitu 5,5-6,5 dan kandungan unsur hara esensial yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada sistem hidroponik.
Analisis pengaruh topografi lereng dan waktu pemangkasan terhadap kesuburan tanah di perkebunan teh, Jawa Barat Restu Wulansari; Arnold Huga
Jurnal Pengelolaan Perkebunan (JPP) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Politeknik LPP Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54387/jpp.v5i2.64

Abstract

Produktivitas teh mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Kondisi lahan yang tidak sesuai dapat berpengaruh terhadap produktifitas perkebunan teh. Topografi lereng dan umur pangkasan Kemiringan dan tahun pangkas dapat memberikan kondisi ketersediaan unsur hara di Perkebunan teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemiringan lereng dan tahun pangkas terhadap kesuburan tanah. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai rancangan penelitian Faktor I adalah tahun pangkas (TP) terdiri dari 4 kriteria yaitu TP I, TP 2, TP 3 dan TP 4, sedangkan untuk factor topografi lereng dibagi menjadi 2 kriteria yaitu topografi datar (0-15%) dan topografi miring (15-25%). Parameter yang diamati adalah kandungan N, P, K dan Mg tanah. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa topografi lereng dan kondisi tahun pangkas tidak saling berinteraksi, namun diperoleh hasil perbedaan signifikan pada parameter N total dan P tanah tersedia terhadap faktor pangkas. Faktor kemiringan lereng tidak menunjukkan perbedaan nyata terhadap kesuburan tanah. Penelitian ini dapat memberikan wawasan mendalam mengenai bagaimana faktor-faktor lingkungan dapat mempengaruhi ketersediaan unsur hara di tanah perkebunan teh dalam hal strategi pengelolaan tanah yang lebih baik.

Page 4 of 4 | Total Record : 36