Articles
44 Documents
<![CDATA[The Inheritance Verses: A Comparative Study of Zaitunah Subhan’s and Henri Shalahuddin’s Interpretations ]]>
<![CDATA[Bannan Naelin Najihah]]>;
<![CDATA[Hilda Yanti Safitri]]>
<![CDATA[ Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies Vol. 1 No. 1 (2022): JUQUTS: Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies ]]>
Publisher : <![CDATA[Institut Agama Islam Persis Bandung ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (332.677 KB)
|
DOI: 10.54801/juquts.v1i1.84
<![CDATA[This article discusses the comparison of the interpretations of Zaitunah Subhan (feminist Muslim) and Henri Salahuddin (conservative occidentalist Muslim) regarding inheritance verses. The lack of comparative studies of Muslim feminist and conservative Muslim interpretations of the inheritance verse encourages the importance of studying this matter. This study uses a qualitative comparative study method with a literature review approach. The data sources are the book "The Hatred Interpretation" and the dissertation "Discourse on Gender Equality in Islamic Thought at State Islamic Universities in Indonesia: Case Studies at Sunan Kalijaga State Islamic University, Yogyakarta". Data collection techniques using search methods and data analysis techniques using content analysis. This article finds that there are three aspects of similarities and seven aspects of differences between Zaitunah Subhan and Henri in understanding inheritance verses. The similarities are in the distribution of inheritance rights between men and women which can change according to the conditions stipulated in the Qur'anic text, consideration of aspects of gender justice and consideration of aspects of economic responsibility as the cause of differences in inheritance rights. The differences are the methodological aspect, the editorial content of the verse (dalālat al-Qur'ān), the assessment of the character of the verse, the maximum-minimum limit for the distribution of inheritance, the portion of the division of inheritance and the relationship of the verse to social reality and the scientific clump approachment. This article is intended to increase knowledge about the rich variety of interpretations of inheritance verses related to gender issues in it.]]>
<![CDATA[The Analisis Terminologi Ulul Albab dalam Al-Qur'an ]]>
<![CDATA[Mochammad Rizky Baihaqi Baihaqi]]>;
<![CDATA[Ujang Muhaemin]]>
<![CDATA[ Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies Vol. 1 No. 1 (2022): JUQUTS: Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies ]]>
Publisher : <![CDATA[Institut Agama Islam Persis Bandung ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (238.156 KB)
|
DOI: 10.54801/juquts.v1i1.86
<![CDATA[Dalam pengkajian Al-Qur'an Ulul Albab merupakan Terminologi yang kerap dikaitkan dengan pendayagunaan akal. Terminologi Ulul Albab umumnya hanya berhenti pada motivasi pendayagunaan akal. Maka dari itu dibutuhkan pendalaman pemaknaan Ulul Albab itu sendiri dan pemetaan sesuai segmentasinya. Dibutuhkan pendeskripsian akal lebih jauh misalnya akal seperti apa yang harus dimiliki manusia agar tercipta dimensi Ulul Albab yang paripurna. Setelah pendayagunaan akal, tugas apa saja yang harus dilakukan manusia. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik studi kepustakaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa kitab tafsir Al-Qur’an. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian terminologi Ulul Albab dalam Al-Qur’an menggunakan pendekatan semantik. Ayat-ayat Ulul Albab dalam Al-qur’an dapat dibagi kepada empat segmentasi yaitu segmentasi teologis, segmentasi spiritual, segmentasi hukum dan segmentasi ideologis. Mayoritas Mufassir bersepakat bahwa akal tidak hanya berkaitan dengan daya kognitif manusia saja, lebih dari itu akal ialah alat ketaatan terhadap Allah SWT. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan khazanah pengetahuan mengenai pemaknaan Ulul Albab dalam rumpun ilmu Al-Qur’an dan Tafsir]]>
<![CDATA[Karakteristik Tafsir Surat Al-Fatihah E. Abdullah ]]>
<![CDATA[Roni Nugraha]]>
<![CDATA[ Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies Vol. 1 No. 1 (2022): JUQUTS: Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies ]]>
Publisher : <![CDATA[Institut Agama Islam Persis Bandung ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (478.715 KB)
|
DOI: 10.54801/juquts.v1i1.87
<![CDATA[Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan tafsir di Indonesia terutama surat al-Fatihah sebagai sarana (thoriqot) dalam mengenal Allah ﷻ (ma`rifatullah) melalui al-Qur`an. Membaca al-Qur`an yaitu jalan untuk mengenal Allah ﷻ tanda hamba mencintai Allah ﷻ dengan beriman dan mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ. Namun, banyak masyarakat yang menyalahartikan karakteristik yang tersirat di dalam surat ini, sehingga hanya terfokus pada surat al-Fatihah sebagai inti do`a. Tujuan peneletian ini mengetahui metode yang dibangun oleh K.H E.Abdullah dalam tafsir ahkamnya surat al-Fatihah.metode yang digunakan yaitu Library Research Dengan metode analisis studi tokoh dan aspek-aspek yang dicantumkan yaitu karakteristik tafsir surat al-Fatihah K.H E.Abdullah. ditemukan bahwa metode penafsiran yang digunakan oleh K.H E. Abdurahman metode tafsir bir-riwayat dengan Pendekatan (ushlub) tahlili dan bercorak fiqih namun arah beliau lebih kepada corak Akhlaq. Langkah penafsirannya melalui metode thuruq isthinbatul ahkam lalu dikumpulkan, diteliti kerajihan, syarat diterimanya tafsir bi al-matsur sanadnya shahih. Beliau memakai akal (ra`yu) memberikan kesimpulan agar masyarakat memilih perbuatan yang lebih utama (ahsan).]]>
<![CDATA[Model Penafsiran Akhyar Syuhada Dalam Majalah Iber Tahun 1997 Terhadap Q.S Al-Fatihah ]]>
<![CDATA[Dwi Ari Fajar Pahlevi Fajar]]>;
<![CDATA[Uu Suhendar]]>
<![CDATA[ Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies Vol. 1 No. 1 (2022): JUQUTS: Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies ]]>
Publisher : <![CDATA[Institut Agama Islam Persis Bandung ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (466.718 KB)
|
DOI: 10.54801/juquts.v1i1.88
<![CDATA[kajian mengenai tafsir Surat al-Fatihah yang ditulis oleh para Ulama ahli tafsir dalam kitab-kitabnya. Diantara tafsir-tafsir al-Fatihah itu ada karya-karya ulama Persatuan Islam, yaitu karya Akhyar Syuhada yang dimuat dalam majalah Iber tahun 1997. Penelitian ini terfokus pada metode yang dipakai oleh Akyar Syuhada dalam menafsirkan surat al-Fatihah pada majalah Iber tahun 1997. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode penafsiran yang digunaakan oleh Akhyar Syuhada, mengetahui sumber, dan deskripsi daripada tafsir surat al-Fatihah dalam majalah Iber tahun 1997. Metode digunakan yaitu metode deskriptif, Berdasarkan data-data yang ditemukan Sumber tafsir yang digunakan oleh Akyar Syuhda dalam menafsirkan Q.S al-Fatihah adalah tafsir bil Ma’tsur ini dapat dibuktikan dengan banyaknya riwayat yang dicantumkan oleh Akhyar Syuhada baik menafsirkan ayat al-Qur’an dengan ayat al-Qur’an dan ayat al-Qur’an dengan hadits Nabi.Metode yang dipakai Akhyar Syuhada dalam penafsiran surat al-Fatihah ini adalah metode tahliliy. Ini terlihat dalam menafsirkan surat al-Fatihah runut dari ayat pertama hingga terakhir, kemudian menjelaskan lafadz demi lafadz, dan terdapat munasabah ayat pada penafsirannya]]>
<![CDATA[Stilistika Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 94, 95 dan 218 ]]>
<![CDATA[Ayu Lestari]]>;
<![CDATA[Ojim]]>
<![CDATA[ Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies Vol. 1 No. 1 (2022): JUQUTS: Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies ]]>
Publisher : <![CDATA[Institut Agama Islam Persis Bandung ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (496.581 KB)
|
DOI: 10.54801/juquts.v1i1.89
<![CDATA[[Studi Analisis Terminologi Ulul Albab dalam Al-Qur’an] Banyak sekali rahasia dan keistimewaan yang terkandung di dalam Al-Qur’an, salah satunya yaitu dari aspek bahasa. Penggunaan kata di dalam Al-Qur’an tidak hanya dari segi keindahan saja, tetapi juga dari aspek makna yang nantinya akan menghadirkan paham yang berbeda. Seperti halnya kata al-Tamanni dan al-Taraji di dalam al-Qur’an. Apabila diartikan kata al-Tamanni dan al-Taraji memiliki arti pengharapan. Seringkali ada yang menganggap bahwa al-Tamanni dan taraji memiliki makna yang sama, tetapi pada dasarnya kedua lafadz tersebut memiliki makna yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menganalisa dan memahami makna uslub al-Tamanni dan al-Taraji dan bagaimana penerapannya di dalam QS. Al-Baqarah: 94, 95 dan 218. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ilmu stilistika yaitu pendekatan gaya bahasa. Hasil penelitian ini yaitu di dalam QS. Al-Baqarah: 94 dan 95 disana tidak terdapat uslub al-Tamanni tetapi di dalam QS. An-Naba: 40, disana memakai adat dengan lafadz لَيْتَ berfungsi sebagai mengungkapan pengharapan yang mustahil dan sangat jauh, seperti harapan mereka (orang-orang kafir) supaya menjadi tanah kembali agar terhindar dari ancaman azab Allah SWT. dan pengharapan mereka merupakan angan-angan yang sia-sia. Dan uslub al-Taraji terdapat pada QS. Al-Baqarah: 218 disana menggunakan lafadz يَرْجُوْن pengharapan pada ayat ini memeliki makna al-Taraji yang mana pengharapan disini disertai denganrasa khawatir, yang mana khawatir ini menghadirkan iktiar merekadalam mencari ridha Allah SWT.]]>
<![CDATA[The Relativity of Day and Night in The Qur'an as the Needs of Living Creatures ]]>
<![CDATA[Citra Damayanti]]>;
<![CDATA[Desti Fitri Pangestuti]]>;
<![CDATA[Hanny Hanifah]]>;
<![CDATA[Nurjihan Salsabila]]>;
<![CDATA[Bannan Naelin Najihah]]>
<![CDATA[ Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies Vol. 1 No. 2 (2022): JUQUTS: Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies ]]>
Publisher : <![CDATA[Lembaga P3M STAI Persis Bandung ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (349.085 KB)
|
DOI: 10.54801/juquts.v1i2.108
<![CDATA[This article discusses the alternation of day and night which is directly tied to the needs of living things, particularly humans. The phenomenon of day and night as well as it’s impact on the path of life organism, have been examined by Science and the Qur’an. The occurrence of day and night is the impact of the earth's motion (rotation and revolution). Humans, as living beings who acquired this highly organized gift, take advantage of day and night as the passage of time that impact their actions, emphasizing the significance of further research into the topic. This study employs a qualitative method in conjunction with library research strategy. This article finds that there is a link between alternation of day and night with time, environmental conditions, and how the body works in organism. From the standpoint of Science and Qur’an, the article is intended to in crease and understand information about the alternation of day and night (cosmography and geophysics).]]>
<![CDATA[Stars In The Perspective of Al-Qur'an ]]>
<![CDATA[Santi Marhamah]]>;
<![CDATA[Firly Hidayanti]]>;
<![CDATA[Ida Yunengsih]]>;
<![CDATA[Leli Nur Hapipah]]>;
<![CDATA[Nadila Khoerunnisa]]>;
<![CDATA[Agus Hidayat]]>
<![CDATA[ Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies Vol. 1 No. 2 (2022): JUQUTS: Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies ]]>
Publisher : <![CDATA[Lembaga P3M STAI Persis Bandung ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (430.844 KB)
|
DOI: 10.54801/juquts.v1i2.125
<![CDATA[Abstract [Stars in the Perspective of the Al-Quran]Human observation of this nature is to prove the signs of Allah's power and greatness through His verses, and to increase the level of faith and piety of a servant to Allah by observing the signs of His creation. The star is one of the proofs of God's power and greatness that humans should take lessons from, the star is a means to know God rationally, and serves to inspire reason. tars have an important role in human life. A star is one of the celestial bodies that have and emits light, generally seen at night. For example, stars decorate the sky, as a signpost. Because it is so urgent that even Allah uses the stars as an instrument of oath. Stars are God's creations that store a lot of wisdom behind His existence. As for in the Koran the word star is referred to by 5 terms, namely al-Najm, al-Buruj, al-Kaukab, Al-Toriq and al-Khunnas. These have their respective classifications and differences. Of course, these terms are not born just like that, but they have their own meaning from Allah. Keywords Stars — al-quran — interpretation]]>
<![CDATA[Controversy over the Round Earth and the Flat Earth on the Interpretation of the Qur'an: Study Interpretation with a Scientific Approach ]]>
<![CDATA[Rofi Muttaqin]]>;
<![CDATA[Dzikri Hakim]]>;
<![CDATA[Salman Fadilahi]]>;
<![CDATA[Muhammad Rafsanjani]]>;
<![CDATA[Ade Sobur Mubarok]]>;
<![CDATA[Ujang Mimin Muhaimin]]>
<![CDATA[ Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies Vol. 1 No. 2 (2022): JUQUTS: Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies ]]>
Publisher : <![CDATA[Lembaga P3M STAI Persis Bandung ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (511.62 KB)
|
DOI: 10.54801/juquts.v1i2.126
<![CDATA[Abstract[Controversy over the round earth and the flat earth on the interpretation of the Qur’an: study interpretation with a scientific approach] This article discusses the interpretation related to the Qur'anic verses about the round and flat earth, through a scientific approach (bil ilmi) this study uses a qualitative method of comparative studies with shorts. The data source is the book "Tafsir ilmi" of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia and LIPI and "Tafsir Salman" as a comparison and equalization of the related that will be discussed.data collection techniques using the search method by means of contect analysis. This article finds that one of the problems that has been developing lately is the debate regarding the shape of our earth, whether round or flat. The knowledge that has been known to people is that the earth is round, but it also develops the understanding that the earth is flat or also called the understanding of flat earth Some scholars have actually discussed this, they are discussing the issue of the shape of the earth from the perspective of sharia.Surely they postulate with those implied in the verses of the Quran and the hadith of the Prophet Sallallahu'alaihi Wasallam which preaches about this universe. ملخص[[جدل الأرض المستديرة والأرض المسطحة في تفسير القرآن: دراسة التفسير بمنهج علم]يناقش هذا المقال تفسير آيات القرآن عن الأرض المستديرة والمسطحة من خلال منهج علمي (بالعلم) ، وتستخدم هذه الدراسة المنهج النوعي للدراسة المقارنة مع منهج مراجعة الأدبيات. مصادر البيانات هي كتاب "تفسير علمي" لوزارة الدين بجمهورية إندونيسيا و LIPI وكذلك كتاب "تفسير سلمان" كمقارنة ومعادلة فيما يتعلق بما سيتم مناقشته. تستخدم تقنية جمع البيانات طرق البحث والبيانات. تقنيات التحليل عن طريق تحليل المحتوى (تحليل المحتوى). تجد هذه المقالة أن إحدى القضايا التي يتم تطويرها حاليًا هي الجدل حول شكل أرضنا ، سواء كانت مستديرة أو مسطحة. المعرفة التي يعرفها الناس عمومًا حتى الآن هي أن الأرض كروية ، ولكن هناك أيضًا فهم بأن الأرض مسطحة أو تُعرف أيضًا باسم فهم الأرض المسطحة. لقد ناقش بعض العلماء هذا الأمر بالفعل ، فقد ناقشوا مسألة شكل الأرض من منظور شرعي. بالطبع هم افترضوا ما ورد في آيات القرآن وحديث النبي صلى الله عليه وسلم الذي بشر عن هذا الكون. Abstrak[Kontroversi bumi bulat dan bumi datar pada penafsiran Alqur’an: studi tafsir dengan pendekatan sains]Artikel ini membahas penafsiran terkait ayat Al-qur’an tentang bumi bulat dan datar, dengan melalui pendekatan sains (bil ilmi) kajian ini menggunakan metode kualitatif studi komparasi dengan pendekatan kajian pustaka. Sumber data merupakan buku “Tafsir ilmi” kemenag RI dan LIPI serta “Tafsir Salman”sebagai perbandingan dan menyamakan terkait yang akan dibahas.tehnik pengumpulan data menggunakan cara penelusuran dan tehnik analisis data dengan cara analisis isi (contect analysis). Artikel ini menemukan bahwa salah satu masalah yang sedang berkembang akhir-akhir ini adalah perdebatan mengenai bentuk bumi kita, apakah bulat ataukah datar. Pengetahuan yang selama ini diketahui umumnya orang adalah bahwa bumi itu bulat, namun berkembang juga pemahaman bahwa bumi itu datar atau disebut juga pemahaman flat earth. Beberapa ulama sebenarnya telah membahas hal ini, mereka membahas masalah bentuk bumi dari perspektif syariat. Tentunya mereka berdalil dengan yang tersirat dalam auat-ayat Al-Quran dan hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang mengabarkan tentang alam semesta ini.]]>
<![CDATA[Sperm Terminologies in Al-Qur’an and Andrology Perspective. ]]>
<![CDATA[Hilmi Hasna Ardianti]]>;
<![CDATA[Ayu Ida Rohani]]>;
<![CDATA[Sri Nur Wahyuni]]>;
<![CDATA[Ahmad Zaki Mubarak]]>
<![CDATA[ Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies Vol. 1 No. 2 (2022): JUQUTS: Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies ]]>
Publisher : <![CDATA[Lembaga P3M STAI Persis Bandung ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (625.629 KB)
|
DOI: 10.54801/juquts.v1i2.128
<![CDATA[Abstract[Sperm Terminologies in Al-Qur’an and Andrology Perspective] This article discusses sperm in the Qur'an in QS. An-Najm: 46 and al-Mu'minun: 13. Preliminary findings indicate that there is still a need for studies on andrology to encourage the importance of studies on this matter. This study uses a qualitative comparative study method with a literature review approach. The data source is the book " Tafsir Kemenag. Tafsir Salman and Spermatologist Book". Data collection techniques using search methods and data analysis techniques using content analysis. This article explains how the process of creating spermatozoa starts from the sulalah stage (the essence of food) then germ (sperm). The mention of sperm in the Qur'an is found in the QS. As-Sajdah[21]:8, QS. Al-Mu'minun[18]:13 and QS. At-Tariq[30]:6. There is no explicit mention of sperm in the Qur'an. In the Qur'an the mention is still common, namely using the word nuthfah or semen. The process of formation of sperm cells in the male reproductive system occurs in the testes (spermatogenesis). This article is intended to increase knowledge about the scientific verses contained in it. Keywords: sperm-al-qur'an-scienceملخصتتناول هذه المقالة الحيوانات المنوية في القرآن في النجم: 46 والمأمون: 13. تشير النتائج الأولية إلى أنه لا تزال هناك حاجة لدراسات حول الذكورة لتشجيع أهمية الدراسات حول هذا الموضوع. تستخدم هذه الدراسة طريقة الدراسة المقارنة النوعية مع نهج مراجعة الأدبيات. مصدر المعطيات كتاب "تفسير الأزهر وتفسير المراغي وتفسير كميناج". تقنيات جمع البيانات باستخدام طرق البحث وتقنيات تحليل البيانات باستخدام تحليل المحتوى. تشرح هذه المقالة كيف تبدأ عملية تكوين الحيوانات المنوية من مرحلة السلالة (جوهر الغذاء) ثم النطاف (الحيوانات المنوية). تم العثور على ذكر الحيوانات المنوية في القرآن في QS. As-Sajdah [21]: 8، QS. المؤمنون [18]: 13 وقس. الطارق [30]: 6. لا يوجد ذكر صريح للحيوانات المنوية في القرآن. ولا يزال الذكر شائعاً في القرآن ، أي باستخدام كلمة "نَطْفَة" أو "السائل المنوي". تحدث عملية تكوين خلايا الحيوانات المنوية في الجهاز التناسلي الذكري في الخصيتين (تكوين الحيوانات المنوية). تهدف هذه المقالة إلى زيادة المعرفة حول الآيات العلمية الواردة فيها.الكلمات المفتاحية:الحيوانات المنوية - القرآن - العلمAbstrakArtikel ini membahas tentang sperma dalam al-qur’an pada Qs.An-najm: 46 dan QS. Al-mu’minun: 13. Temuan awal menunjukkan bahwa masih diperlukannya kajian tentang andrologi mendorong pentingnya pengkajian tentang hal ini. Kajian ini menggunakan metode kualitatif studi komparasi dengan pendekatan kajian pustaka. Sumber data merupakan buku “Tafsir Kemenag, Tafsir Salman, Buku Spermatologi”. Teknik pengumpulan data menggunakan cara penelusuran dan teknik analisis data menggunakan analisis isi (content analysis). Artikel ini menjelaskan bagaimana proses terciptanya spermatozoa dimulai dari tahap sulalah (saripati makanan) kemudian nutfah (sperma). Penyebutan sperma dalam Al-Qur’an terdapat dalam QS. As-Sajdah[21]:8, QS. Al-Mu’minun[18]:13 dan QS. At-Tariq[30]:6. Penyebutan sperma secara eksplisit dalam Al-Qur’an tidak ada. Dalam Al-Qur’an penyebutan nya masih umum yaitu menggunakan kata nuţfah atau air mani. Proses pembentukan sel sperma dalam sistem reproduksi pria ini terjadi pada testis (spermatogenesis). Artikel ini ditunjukan untuk menambah pengetahuan tentang ayat-ayat sains yang tekandung didalamnya. Kata kunci: sperma, al-qur’an, sains]]>
<![CDATA[Tanthawi Jauharis Interpretation of Earthquakes Verses ]]>
<![CDATA[Hilya Nuri Naqiya]]>;
<![CDATA[Puji Purwati]]>;
<![CDATA[Vina Nur Asifa]]>;
<![CDATA[Nurul Huda]]>;
<![CDATA[Questyanda Aulia]]>
<![CDATA[ Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies Vol. 1 No. 2 (2022): JUQUTS: Journal of Ulumul Qur'an and Tafsir Studies ]]>
Publisher : <![CDATA[Lembaga P3M STAI Persis Bandung ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (557.784 KB)
|
DOI: 10.54801/juquts.v1i2.131
<![CDATA[Abstract [Tantawi Jauhari's Interpretation of Earthquakes Verses] This article discusses the moving earth which often causes earthquakes. Earthquakes are generally caused by the movement of the earth's plates, volcanic eruptions, natural events and non-natural factors. In the Qur'an there are names of earthquakes including zalzalah, dakk, rajj, and Rajfah. So the author feels the need to explore the interpretation related to earthquakes by one of the science commentators, namely Tantawi Jauhari. This article uses a qualitative method with a library research approach. The data collection technique uses search techniques. This article finds that the verses of the Qur'an are facts that support scientific theories that are currently developing. And the finding of conformity of the explanation of the Qur'an with terms related to earthquakes. This article aims to add insight into knowledge related to earthquakes in the Qur'an and interpretations about it. Keywords Earthquake — Interpretation— Tantawi Jauhari ملخص [تفسير طنطاوي الجوهري لآيات الزلازل] يناقش هذا المقال حركة الأرض التي تسبب الزلازل غالبًا. تحدث الزلازل بشكل عام بسبب حركة صفائح الأرض والانفجارات البركانية والأحداث الطبيعية والعوامل غير الطبيعية. ورد في القرآن أسماء الزلازل بما في ذلك منها الزلزلة، الودق، الرج ، والرجفة. لذلك يشعر المؤلف بضرورة استكشاف تفسير الزلازل من قبل أحد المفسرين العلميين وهو طنطاوي الجوهري. تستخدم هذه المقالة طريقة نوعية مع نهج بحث المكتبة. تستخدم تقنية جمع البيانات تقنيات البحث. تجد هذه المقالة أن آيات القرآن هي حقائق تدعم النظريات العلمية التي يتم تطويرها حاليًا. وإيجاد تطابق تفسير القرآن مع المصطلحات المتعلقة بالزلازل. تهدف هذه المقالة إلى إضافة نظرة ثاقبة إلى المعرفة المتعلقة بالزلازل في القرآن والتفسيرات المتعلقة بها. الكلمات المفتاحية الزِلزال – التفسير – طنطاوي جوهري Abstrak [Penafsiran Tantawi Jauhari tentang Ayat-ayat Gempa bumi] Artikel ini membahas mengenai bumi yang bergerak yang sering menimbulkan gempa bumi. Gempa bumi pada umumnya disebabkan oleh pergesaran lempeng bumi, letusan gunung berapi, kejadian alam dan faktor non alam. Dalam Al-Qur’an terdapat nama-nama gempa di antaranya zalzalah, dakk, rajj, dan rajfah. Sehingga penulis merasa perlu mendalami penafsiran terkait gempa bumi oleh salah satu mufassir sains yaitu Tantawi Jauhari. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka (library research). Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelusuran. Artikel ini menemukan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an menjadi fakta pendukung teori sains yang berkembang saat ini. Dan ditemukannya kesesuaian penjelasan Al-Qur’an dengan istilah-istilah terkait gempa. Artikel ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan terkait gempa bumi dalam Al-Qur’an serta penafsiran mengenai hal tersebut.]]>
