cover
Contact Name
Johny S. Tasirin
Contact Email
jtasirin@unsrat.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
silvarum@unsrat.ac.id
Editorial Address
Jalan Kampus UNSRAT, Manado 95115
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Silvarum
ISSN : -     EISSN : 29626390     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Silvarum adalah jurnal yang memuat artikel-artikel ilmiah tentang hasil penelitian dan tinjauan tentang ilmu kehutanan, pelestarian sumber daya hutan dan rehabilitasi hutan termasuk topik-topik lain yang terkait hutan dan kehutanan. Jurnal ini diterbitkan secara online dengan bentuk cetakan setahun sekali. Sirvarum terbit pertama kali pada tahun 2022 bulan April. Silvarum diturunkan dari istilah latin untuk hutan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 82 Documents
Keanekaragaman Jenis Burung di Danau Linow, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara Umbas, Antonius; Tasirin, Johny S.; Langi, Martina A.
Silvarum Vol. 2 No. 2 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i2.48527

Abstract

Burung merupakan satwa yang memiliki kemampuan daya jelajah yang luas sehingga burung dapat ditemukan di berbagai tipe habitat baik di hutan, lahan pertanian, daerah perkotaan, dan perairan. Keanekaragaman jenis burung pada kawasan ini penting untuk melestarikan berbagai jenis burung yang ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung yang ada di Danau Linow Kota Tomohon. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September 2022 menggunakan metode titik yang diletakan sebanyak enam titik yang tersebar secara sistematis di tepian Danau Linow waktu pengamatan di setiap titik selama 15 menit. Pengamatan dilakukan pada pagi hari pukul 06.00-09.00 dan pada sore hari pukul 15.00-18.00. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 45 jenis burung dari 20 famili di kawasan Danau Linow Kota Tomohon. Dengan nilai indeks keanekaragaman H’= 2,92 dengan kategori sedang dan terdapat 42 jenis (93,3%) terkategori LC (least Concern), 2 jenis (4,4%) terkategori NE(Not Evaluated), 1 jenis (2,2%) burung dengan kategori NT (Not Threatened), dimana status ini berada dalam keadaan terancam punah.
Pengaruh Ekstrak Daun Trembesi (Samanea saman) Daun Sengon (Paraserianthes falcataria), dan Daun Jati (Tectona grandis) Terhadap Perkecambahan Benih Kacang Hijau (Vigna radiata) Kambu, Febriyani; Ratag, Semuel P.; Pangemanan, Euis F.S.
Silvarum Vol. 2 No. 2 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i2.50880

Abstract

Alelopati adalah suatu pengaruh yang diberikan baik secara langsung atau tidak langsung, yang dapat bersifat menguntungkan atau bahkan dapat merugikan dari suatu tumbuhan lain yang ditandai dengan adanya pelepasan senyawa-senyawa kimia yang dikeluarkan ke lingkungan tempat tumbuh. Daun trembesi, sengon dan jati adalah jenis tumbuhan yang berpotensi alelopati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun trembesi (Samanea saman), daun sengon (Paraserianthes falcataria), dan daun jati (Tectona grandis) terhadap perkecambahan benih kacang hijau (Vigna radiata). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode percobaan dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan setiap perlakuan diulang 4 kali, perlakuan yang dimaksud terdiri dari (A) Air suling/(kontrol), (B) Konsentrasi ekstrak daun trembesi 10%, (C) Konsentrasi ekstrak daun sengon 10%, dan (D) Konsentrasi ekstrak daun jati 10%. Data dianalisis menggunakan uji statistik Anova Single Factor, untuk mengetahui adanya alelopati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemberian perlakuan ekstrak daun trembesi, sengon dan jati dengan konsentrasi 10% terhadap perkecambahan benih kacang hijau tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata.
Keanekaragaman Jenis Bambu di Kawasan Hutan Desa Kuwil, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara Janis, Broery J.; Lasut, Marthen Theogives; Pangemanan, Euis F.S.
Silvarum Vol. 2 No. 2 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i2.50885

Abstract

Keanekaragaman di Indonesia sangat tinggi, salah satunya yaitu Bambu di Desa Kuwil, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara terdapat berbagai jenis bambu Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman jenis bambu di kawasan hutan Desa Kuwil, Minahasa Utara. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksploratif yaitu menjelajahi hutan yang ada di Desa Kuwil, kemudian mengambil sampel bambu, mencatat karakter morfologinya, serta dianalisa secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 6 jenis bambu yang tergolong dalam 4 marga yaitu Dendrocalamus (Dendrocalamus asper (Schult.) Backer), Bambusa (Bambusa blumeana Schult.f. dan Bambusa vulgaris var. vulgaris Schard.), Schizostachyum (Schizostachyum brachycladum Kurz dan Schizostachyum lima (Blanco) Merr), dan Gigantochloa (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz). Satu diantaranya merupakan catatan baru di Sulawesi Utara, yaitu Bambusa blumeana Schult.f..
Penilaian Kualitas Sumberdaya Alam di Kawasan Gunung Sahendaruman Kecamatan Tamako, Kepulauan Sangihe: Capung Jarum Sebagai Bioindikator Manurung, Parulian; Pollo, Hard N.; Koneri, Roni C.
Silvarum Vol. 2 No. 2 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i2.50886

Abstract

Capung merupakan salah satu komponen keanekaragaman hayati yang dapat berperan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis capung yang dapat berperan sebagai bioindikator dan menganalisis kualitas sumber daya alam menggunakan Family Biotic Index (FBI) di kawasan Gunung Sahendaruman, Kecamatan Tamako, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive random sampling. Penelitian ini dilakukan di bantaran sungai di kawasan Gunung Sahendaruman yang terdiri dari tiga tipe habitat yaitu di hutan sekunder, perkebunan dan pemukiman. Untuk setiap habitat, dibuat tiga transek garis dengan panjang 100 meter. Komposisi capung yang diperoleh terdiri dari 4 famili, 15 spesies dan 547 individu. Famili dengan spesies yang paling banyak ditemukan adalah Platycnemididae. Spesies yang memiliki kelimpahan tertinggi Rhinocypha frontalis dan Teinobasis sp. Indeks kemerataan dan indeks keanekaragaman jenis capung jarum di habitat hutan sekunder lebih tinggi dibandingkan di perkebunan dan pemukiman. Nilai Family Biotic Index (FBI) pada hutan sekunder dan perkebunan adalah 4,55 dan 4,31 tergolong baik dengan tingkat pencemaran terpolusi beberapa bahan organik. Sedangkan tipe ekosistem pemukiman dengan nilai 6,58 tergolong buruk. Spesies yang dapat digunakan sebagai bioindikator adalah Proposticta simplicinervis, Prodasineura autumnalis, Celebargiolestes orri, Teinobasis rufithorax.
Komposisi dan Struktur Vegetasi Mangrove di Desa Tatakalai Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah Sengkul, Sukmalita; Langi, Martina A.; Tasitrin, Caroline N.A.C.
Silvarum Vol. 2 No. 2 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i2.50888

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari komposisi dan struktur vegetasi pohon mangrove di Desa Tatakalai Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Metode survey lapangan dengan jalur berpetak dibuat sebanyak 34 buah yang tersebar di enam transek pengamatan. Komposisi dan struktur pohon pada vegetasi mangrove dianalisis menggunakan pendekatan Indeks Nilai Penting (INP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam jenis pohon mangrove mayor (sejati) dan dua jenis pohon mangrove asosiasi. Kelompok mayor vegetasi mangrove Desa Tatakalai terdiri atas enam jenis yaitu Rhizophora apiculata Bl, (Rhizophoraceae), Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk. (Rhizophoraceae), Rhizophora stylosa Griff. (Rhizophoraceae), Ceriops tagal (Perr.) C.B.Rob. (Rhizophoraceae), Lumnitzera littorea (Jack) Voigt (Combretaceae), dan Sonneratia alba J.E. (Sonneratiaceae). Komponen asosiasi vegetasi mangrove Desa Tatakalai terdiri atas Hibiscus tiliaceus L. (Malvaceae) dan Morinda citrifolia L. (Rubiceae). Selanjutnya struktur vegetasi pohon hutan mangrove di Desa Tatakalai didominasi oleh tingkat pancang. Jenis yang mendominasi pada seluruh tingkat pertumbuhan adalah Rhizophora apiculata Bl. Distribusi penyebaran diameter paling besar yaitu 38,4 cm, sedangkan distribusi tinggi didominasi oleh jenis Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk dengan angka tertinggi adalah 16 m.
Penilaian Sumberdaya Alam di Sekitar Danau Pulisan, Linow dan Tampusu, Kota Tomohon, Sulawesi Utara: Capung (Odonata) sebagai Biondikator Kaligis, Kevin Hiskia; Pollo, Hard N.; Tulung, Max
Silvarum Vol. 2 No. 2 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i2.50890

Abstract

Capung (Ordo Odonata) merupakan salah satu kelompok serangga yang memiliki keanekragaman yang sangat tinggi. Capung mudah dikenali dari tubuhnya yang khas, memiliki sayap dua pasang, licin tanpa bulu maupun sisik umumnya berwarna terang dengan corak beragam. Faktor-faktor tersebut akan menjadi pembatas penyebaran beberapa spesies capung, terutama spesies capung endemik yang memiliki faktor fisik yang spesifik. Kondisi fisik habitat yang optimal akan mempengaruhi keberadaan spesies capung. Tujuan penelitian ini menghitung jumlah species capung, jumlah tumbuhan, mengukur temperatur air, temperatur udara, kekeruhan air, pH air, total partikel terlarut TDS, menganlisis jenis-jenis capung (Odonata) yang bertindak sebagai bioindikator dan menentukan status kualitas air berdasarkan Family Biotic Index FBI. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa species capung yang diperoleh berjumlah 13 species, diantaranya di Danau Linow 8 species dan di Danau Pulisan 5 species. Tumbuhan penyusun ditemukan di Danau Pulisan, Linow dan tampusu yaitu 21 jenis. Hasil perhitungan jumlah total famili dari FBI yaitu 7,94 buruk sekali terpolusi berat bahan organik. Danau Linow bedasarkan FBI terdapat 2 famili Ceonagrionidae dan Libellulidae. Hasil perhitungan jumlah total family dari FBI yaitu 7,84 tingkat pencemaran buruk sekali terpolusi berat bahan organik.
Pola Silvofishery di Desa Tolombukan Satu Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara Miokbun, Hengky Aikari; Ratag, Semuel P.; Lasut, Marhen T.
Silvarum Vol. 3 No. 1 (2024): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v3i1.43823

Abstract

Abstrak Sistem agroforestri adalah salah satu alternatif solusi bagi permasalahan menurunnya luas kawasan hutan. Perilaku sistem ini hampir sama dengan perilaku hutan alam. Silvofisheri adalah salah satu bagian dari pola agroforestri yang mengkombinasikan tanaman tahunan berkayu dengan kegiatan perikanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola silvofisheri yang diterapkan di Desa Tolombukan Satu, Kecamatan Pasan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022 hingga bulan Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan cara wawancara dan observasi lapangan. Penentuan responden dilakukan secara sensus berdasarkan kriteria, yaitu petani yang menerapkan pola silvofisheri pada lahan miliknya. Reponden dalam penelitian ini berjumlah lima orang Kepala Keluarga (KK). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman pohon dalam pola silvofiheri di Desa Tolombukan Satu menggunakan pola tanam teratur dan acak. Jenis tanaman tahunan berkayu ditanam sebagai pohon batas lahan antara lahan milik responden dengan lahan milik orang lain. Komposisi jenis tanaman tahunan berkayu yang ditemukan dalam penelitian secara keseluruhan berjumlah 21 jenis dengan jumlah kolam sebanyak 10 unit. Komposisi jenis ikan yang dibudiayakan yaitu mujair (Oreochromis mossambicus), nila (Oreochromis niloticus), dan mas (Cyprinus carpio) dengan jumlah 640 individu pada seluruh kolam yang dikelola dengan pola silvofisheri.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Desa Warembungan terhadap Mitigasi Kebakaran Hutan Rangkoli, Blandina; Walangitan , Hengki D.; Kalangi , Josephus I.
Silvarum Vol. 3 No. 1 (2024): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v3i1.43846

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara kualitatif tingkat pengetahuan masyarakat tentang mitigasi kebakaran hutan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan wawancara secara mendalam menggunakan kuesioner dengan pertanyaan terstruktur. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan 30 responden. Selanjutnya untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang mitigasi dengan faktor sosial ekonomi dianalisis menggunakan menggunakan analisis Chi-square. Sebagian besar memiliki pengetahuan tentang mitigasi kebakaran hutan tergolong tinggi sebesar 56.7% sedangkan tingkat pengetahuan yang tergolong rendah sebesar 40%. Selanjutnya hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan jenis pekerjaan, sedangkan faktor tingkat pendidikan dan faktor jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu Sebagai Penunjang Ekowisata di Gunung Manado Tua, Kawasan Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara Larenggam, Omega; Saroinsong, Fabiola B.; Langi, Martina A.
Silvarum Vol. 3 No. 1 (2024): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v3i1.44277

Abstract

Pulau Manado Tua adalah salah satu pulau yang berada di kawasan Taman Nasional Bunaken dan merupakan pulau terbesar dari kelompok pulau-pulau yang berada dalam batas teluk Manado. Pulau ini memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi dan memiliki pesona pariwisata yang eksotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis kupu-kupu sebagai penunjang dan daya tarik ekowisata di Gunung Manado Tua. Metode penelitian yang digunakan ialah Metode pathway count dengan mengikuti jalur yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kupu-kupu yang diperoleh berjumlah 20 jenis dengan total individu berjumlah 517 individu dari 5 famili yang berbeda. dari 20 jenis individu yang berhasil ditemukan terdapat 3 jenis kupu-kupu yang dominan terlihat sepanjang jalur pendakian yaitu Papilio gigon yang berjumlah 91 individu, Junonia hedonia berjumblah 79 individu, dan Ideopsis juventa sebanyak 69 individu adapun jenis kupu-kupu yang dilindingi yaitu kupu-kupu Troides helena dari famili Papolionidae . Dari hasil analisis keanekaragaman Shannon-Wiener indeks keanekaragaman kupu-kupu di Gunung Manado Tua bernilai H’=2,56 yang menunjukan kriteria keanekaragaman jenis sedang, dan tingkat keseragaman/Equitabilitas (E) bernilai E= 0,85 yang menunjukan tingkat keseragaman stabil. Dari hasil yang diperoleh keanekaragaman jenis kupu-kupu di Gunung Manado tua dapat menjadi salah satu daya tarik wisata dalam mengembangkan ekowisata yang ada di Gunung Manado Tua. Adapun jenis tumbuhan inang pakan imago yang diketahui berjumlah 4 jenis tumbuhan antara lain Crassosephalum crepidioides, Chromolaena odorata, Ixora sp, dan Mussaenda sp..
Identifikasi Strata Tajuk Pola Agrisilvikultur di Desa Wanga, Kecamatan Motoling Timur Simanjorang, Evangelie; Lasut, Marthen Theogives; Ratag, Semuel Paulus
Silvarum Vol. 2 No. 1 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i1.47019

Abstract

Agrisilvikultur adalah sistem yang mengkombinasikan antara tanaman tahunan berkayu dengan tanaman pertanian dalam suatu lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi jenis tanaman penyusun per stratum dan kerapatan jenis per stratum pada pola agrisilvikultur di Desa Wanga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan melakukan observasi lapangan pada 30 petak lahan yang menggunakan pola agrisilvikultur, dan yang diamati jenis tanaman, tinggi tajuk dan luas lahan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 30 petak lahan petani yang menggunakan pola agrisilvikultur di Desa Wanga terdapat 49 jenis tanaman diantaranya 12 jenis tanaman tahunan berkayu dan 37 jenis tanaman pertanian. Gamal (Gliricidia maculata) dan vanili (Vanila planifolia) merupakan tanaman yang paling banyak ditemukan di lokasi penelitian. Stratifikasi tajuk yang terbentuk terdiri atas lima strata yaitu strata A, B, C, D dan E. Kerapatan tanaman untuk tiap stratum yaitu stratum A 62 individu/ha, stratum B 826 individu/ha, stratum C 14980 individu/ha, stratum D 13686 individu/ha dan stratum E 1466 individu/ha