cover
Contact Name
Johny S. Tasirin
Contact Email
jtasirin@unsrat.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
silvarum@unsrat.ac.id
Editorial Address
Jalan Kampus UNSRAT, Manado 95115
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Silvarum
ISSN : -     EISSN : 29626390     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Silvarum adalah jurnal yang memuat artikel-artikel ilmiah tentang hasil penelitian dan tinjauan tentang ilmu kehutanan, pelestarian sumber daya hutan dan rehabilitasi hutan termasuk topik-topik lain yang terkait hutan dan kehutanan. Jurnal ini diterbitkan secara online dengan bentuk cetakan setahun sekali. Sirvarum terbit pertama kali pada tahun 2022 bulan April. Silvarum diturunkan dari istilah latin untuk hutan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 82 Documents
Analisis Vegetasi Mangrove di Tapak Meras Taman Nasional Bunaken Solli Salama', Gerson; Langi, Martina Agustina; Pangemanan, Euis Francoise S.
Silvarum Vol. 3 No. 2 (2024): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v3i2.49827

Abstract

Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis struktur dan komposisi mangrove di Tapak Meras. Penelitian ini menggunakan metode systematic plot sampling, yang akan diletakkan pada tiga zona mangrove. Pembagain tiga zona dilakukan secara sederhana menurut posisi mangrove terhadap darat dan laut yakni zona belakang, tengah dan depan. Penentuan plot dibuat 3 jalur pengamatan,setiap transek terdiri dari 5 titik pengamatan, jarak antar transek 90 meter dan jarak antar titik 50 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 spesies mangrove dari 4 famili yaitu Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnoriza (Famili Rhizophoraceae), Avicennia officinalis, Avicennia marina, Avicennia alba (Famili Avicenniaceae), Sonneratia alba, Sonneratia ovata (Famili Sonneratiaceae), dan Nypa fruticans (Famili Arecaceae). Struktur mangrove di Tapak Meras untuk tingkat semai didominasi oleh spesies Rhizophora apiculata (INP, 93.68%), tingkat pancang didominasi spesies Rhizophora apiculata (INP 69.40%), tingkat tiang didominasi spesies Rhizophora apiculata (INP, 93.72%), dan tingkat pohon didominasi spesies Sonneratia alba (INP 112.36%). Kata kunci: Tapak Meras, Struktur mangrove, Komposisi mangrove, Rhizophora sp., Sonneratia sp., Avicennia sp. dan Nypa fruticans
Komposisi dan Struktur Vegetasi Hutan Mangrove di Desa Tinongko Pulau MantehageTaman Nasional Bunaken Sanning, Cicilia; Johny S.Tasirin; Wawan Nurmawan
Silvarum Vol. 3 No. 3 (2024): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v3i3.50320

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi, struktur dan zonasi hutan mangrove di Desa Tinongko, Pulau Mantehage dalam kawasan Taman Nasional Bunaken. Kawasan mangrove yang dipilih sebagai objek penelitian adalah mangrove yang memiliki garis pantai dan berhadapan dengan laut. Penelitian ini menggunakan metode plot sistematik yang diletakkan pada tiga zona mangrove menurut posisi mangrove terhadap daratan dan laut yakni zona dalam, tengah dan luar. Penelitian ini mendapatkan 9 dari 4 famili yaitu Avicennia officinalis (Avicenniaceae), Bruguiera cylindrica, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, dan Rhizophora stylosa (Rhizophoraceae), Lumnitzera racemosa (Combretaceae) dan Sonneratia alba (Sonneratiaceae). Struktur vegetasi semai didominasi Rhizophora mucronata (INP 70.0%), pancang didominasi Rhizophora mucronata (INP 33.5%), tiang didominasi Rhizophora apiculata (INP 98.6%) dan pohon didominasi Sonneratia alba (INP 129.42%). Hutan mangrove di Desa Tinongko di zona dalam ditumbuhi oleh Avicennia officinalis, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Rhizophora stylosa, dan Sonneratia alba. Zona tengah ditumbuhi oleh Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Bruguiera cylindrica, Bruguiera gymnorrhiza, dan Sonneratia alba. Zona luar ditumbuhi oleh Sonneratia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata dan Lumnitzera racemosa. Kata kunci: Struktur vegetasi, komposisi vegetasi, mangrove, Bunaken, dominasi
Identifikasi Strata Tajuk Pola Agrosilvopastura di Desa Mopolo, Kecamatan Ranoyapo Putra, Andhy; Pangemanan, Euis F.S.; Ratag, Semuel P.
Silvarum Vol. 3 No. 3 (2024): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v3i3.50371

Abstract

Abstrak Agrosilvopastura adalah pengkombinasian komponen berkayu dengan pertanian dan sekaligus hewan ternak pada suatu menejemen lahan yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi jenis tanaman penyusun per stratum dan kerapatan jenis per stratum pada pola agrosilvopastura di Desa Mopolo. Metode yang digunakan yaitu metode survei dengan melakukan observasi lapangan pada 22 petak lahan yang menggunakan pola agrosilvopastura, dan diamati jenis tanaman, tinggi tajuk, dan luas lahan. Berdasarkan hasil penelitian pada pola agrosilvopastura di Desa Mopolo terdapat 50 jenis tanaman yang terdiri dari 22 jenis tanaman tahunan berkayu, 28 jenis tanaman pertanian dan 3 jenis ternak. Ternak berjumlah 214 yang terdiri dari 144 ayam, 35 babi, dan 35 sapi. Gamal (Gliricidia maculata) dan jagung (Zea mays) merupakan tanaman yang paling banyak ditemukan di lokasi penelitian. Stratifikasi tajuk yang terbentuk terdiri atas lima strata yaitu strata A, B, C, D, dan E. Kerapatan tanaman pada stratum A 4 individu/ha, stratum B 387 individu/ha, stratum C 2949 individu/ha, stratum D 24043 individu/ha dan stratum E 30662 individu/ha. Kata kunci: Agrosilvopastura, Strata Tajuk, Desa Mopolo
Sebaran dan Fenologi Pohon di Kawasan Kampus Universitas Sam Ratulangi Febrianti, Eka Mawar; Martina A. Langi; Wawan Nurmawan
Silvarum Vol. 3 No. 3 (2024): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v3i3.50919

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sebaran dan menganalisis fenologi pohon di Kawasan Kampus Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini menggunakan metode sensus dan pohon yang akan diamati minimal diameter batang 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 1972 pohon yang terdiri dari 74 jenis pohon yang ditemukan. Sebaran pohon di Kampus Universitas Sam Ratulangi didominasi oleh pohon mahoni daun besar (Swietenia macrophylla) yang tersebar di seluruh lokasi penelitian. Berdasarkan analisis fenologi jangka pendek (short time phenology) yang dilakukan pada bulan Juni-Juli di Kampus Universitas Sam Ratulangi, menunjukkan beberapa pohon angsana (Pterocarpus indicus) tidak berdaun karena pohon tersebut beradaptasi untuk mengurangi tingkat penguapan air yang tinggi. Berdasarkan kriteria pohon dalam kondisi berbunga, jumlah pohon jenis spoit (Spathodea campanulata) yang memiliki kondisi berbunga terbanyak dengan jumlah kondisi bunga kuncup 15 pohon, bunga mekar 25 pohon, bunga layu 23 pohon dan bunga gugur 26 pohon. Berdasarkan pohon dalam kondisi berbuah, jumlah pohon yang berbuah muda terbanyak yaitu mangga kweni (Mangifera odorata) 26 pohon dan jumlah pohon yang berbuah coklat (52 pohon) dan buah gugur (63 pohon) terbanyak yaitu pohon sengon (Paraserianthes falcataria). Kata kunci: Fenologi, Sebaran, Kampus Unsrat
Pola Perburuan Satwa Liar di Desa Mekaruo Kecamatan Dumoga Barat Manansang, Verginia Yolanda; Tasirin, Johny S.; Pollo, Hard N.
Silvarum Vol. 3 No. 3 (2024): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v3i3.50934

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi masyarakat Desa Mekaruo terhadap perburuan satwa liar serta melakukan evaluasi terhadap pengetahuan masyarakat tentang hutan, satwa liar, perburuan satwa liar dan melakukan kajian tentang pola perburuan satwa liar yang dilakukan oleh masyarakat Desa Mekaruo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan sebagai panduan wawancara, di mana pertanyaan dapat dikembangkan saat wawancara sedang berlangsung. Untuk survey persepsi penentuan jumlah responden menggunakan aplikasi Sample Size Calculator. Untuk penentuan responden dilakukan secara acak sistematik (Systematic random). Untuk survey pola perburuan menggunakan snowball sampling berdasarkan informasi survei persepsi dengan teknik wawancara mendalam. Selanjutnya data hasil survey dimasukkan ke dalam tabel menggunakan software Excel kemudian di analisis menggunakan software R. Pertanyaan persepsi menghasilkan format data berupa data kuantitatif (skoring) dengan menggunakan skala Likert sedangkan data pola perburuan menggunakan format data kualitatif. Hasil survey persepsi menunjukan masyarakat masih menganggap daging satwa liar adalah daging konsumsi. Umumnya masyarakat di Desa Mekaruo menjadikan perburuan satwa liar sebagai mata pencaharian karena kurangnya lapangan pekerjaan, sebagian masyarakat yang memiliki lahan pertanian melakukan perburuan karena untuk memberantas hama.
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Jati (Tectona grandis L.) terhadap Perkecambahan Benih Jagung (Zea mays L.) Paselle, Eden Sampe Kumbun; Ratag, Semuel P.; Lasut, Marthen T.
Silvarum Vol. 3 No. 2 (2024): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v3i2.53213

Abstract

Penerapan sistem agroforestri dengan pola pengelolaan yang tepat diharapkan mampu meningkatkan produktivitas lahan . Faktor lingkungan tumbuh biotik maupun abiotik sangat berpengaruh dalam lingkungan dan produksi tanah. Selain itu, proses produksi senyawa kimia (alelopati) yang masuk ke dalam lingkungan dari tanaman ke tanaman lain yang memiliki pengaruh merugikan dan menguntungkan secara tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak daun jati (Tectona grandis L.) terhadap perkecambahan benih jagung (Zea mays L.) dan perbedaan pengaruh konsentrasi ekstrak daun jati (Tectona grandis L.) terhadap perkecambahan benih jagung (Zea mays L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari ekstrak daun jati 10%, 20% dan 30% serta air suling sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengaruh konsentrasi ekstrak daun jati terhadap perkecambahan benih jagung yang diuji menggunakan Microsoft Excel 2013 dengan Metode Anova Single Factor pada persentase daya kecambah benih berbeda nyata (ada pengaruh nyata pada Uji BNT) namun sebaliknya pada laju perkecambahan tidak berbeda.
Persepsi Petani terhadap Praktek Agroforestri di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Sulawesi Utara Hasni, Hasni; Langi, Martina A.; Ratag, Semuel P.
Silvarum Vol. 2 No. 3 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i3.53214

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mempelajari persepsi petani tentang praktek agroforestri ini dilaksanakan di desa Warembungan Kecamatan Pineleng pada bulan September sampai dengan Oktober 2021. Metode survey lapangan serta wawancara dilakukan terhadap responden yang adalah petani agroforestri di desa Warembungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat persepsi petani terhadap praktek agroforestri di Desa Warembungan tergolong tinggi serta berkorelasi dengan faktor usia dan tingkat pendidikan.
Inventarisasi Bambu di Sepanjang Sungai Tumbohon Hutan Lindung Gunung Saoan II, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Tuong, Niksen; Lasut, Marthen T.; Pangemanan, Euis F.S.
Silvarum Vol. 2 No. 3 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i3.53216

Abstract

Bambu di Indonesia dapat ditemukan mulai dari dataran rendah hingga sampai ke dataran tinggi atau pegunungan. Umumnya bambu dapat ditemukan di tempat-tempat terbuka namun terdapatjuga yang ditemukan dalam keadaan cukup tertutup. Bambu hidup tumbuh umumnya dalam kondisi merumpun, mempunyai ruas-ruas dan buku-buku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis- jenis bambu yang ada disepanjang sungai Tumbohon Hutan Lindung Gunung Saoan II, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Dalam penelitian ini data dianalisis dan disajikan secara deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memvalidasi data terkait bambu kemudian disajikan dalam bentuk tabel yang dilengkapi dengan gambar dari setiap jenis dengan mengacu kepada herbarium dan kunci identifikasi yang telah dibuat. Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi yang dilakukan disepanjang tepi Sungai Tumbohon, Hutan Lindung Gunung Saoan II ditemukan sebanyak 3 jenis bambu dari 2 marga. Jenis bambu yang ditemukan adalah Buluh nasi jaha (Schizostachyum brachycladum Kurz), Buluh pagar (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz), dan Bambu gombong (Gigantochloa verticillata (Willd.) Munro). Bambu gombong merupakan catatan baru di Sulawesi.
Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Kelurahan Manado Tua II, Kecamatan Bunaken Kepulauan Alexsandro, Brayen J.; Lasut, Marthen T.; Pangemanan, Euis F.S.
Silvarum Vol. 2 No. 3 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i3.53218

Abstract

Kelurahan Manado Tua II terlertak di kepulauan Manado Tua Kecamatan Bunaken Kepulauan. Masyarakat di kelurhan Manado Tua II yang bermukim di sekitaran hutan umumnya memanfaatkan sumber daya hutan untuk keperluan sehari-hari salah satunya yaitu tumbuhan obat. Pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan secara tradisional untuk pengobatan atau perawatan kesehatan sehari-hari pengetahuan itu didapatkan secara turun-temurun. Di Kelurahan Manado Tua II masih banyak yang menggunakan tumbuhan obat tapi sayangnya sejauh ini belum pernah ada penelitian tentang penggunaan atau pemanfaatan tumbuhan obat sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa lama kelamaan hal ini akan menghilang atau resepnya tidak lengkap. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman serta pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di Kelurahan Manado Tua II Kecamatan Bunaken Kepulauan pada bulan Februari 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi lapangan. Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam observasi ini yaitu teknik Snowball sampling responden ditentukan berdasarkan informasi dari pihak kelurahan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui 26 jenis tumbuhan dari 20 famili yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Bagian-bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat yaitu daun, kulit pohon, buah, semua bagian tumbuhan, akar, getah, bunga, dan rimpang. Berdasarkan habitus, dari 26 jenis tumbuhan obat yang paling banyak dimanfaatkan yaitu herba 14 jenis (54%), pohon 7 jenis (27%) dan perdu 5 jenis (19%). Khasiat dari tumbuhan yang diperoleh salah satunya melancarkan persalinan, dan mengobati penyakit sarampa/morbili, dibalurkan pada benjolan merah di kepala bayi, mengobat ginjal, mengobati panas, mengobati sakit perut, mengobati kencing batu, mengobati sakit pinggang, mengobati diare anak-anak, menurunkan kolestrol, mengobati keracunan, mengobati maag, mengobati patah tulang dan mengobati stroke.
Identifikasi Tumbuhan Obat di Desa Kima Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara Palamba, Vanni Berliani; Lasut, Marthen T.; Ratag, Semuel P.
Silvarum Vol. 2 No. 3 (2023): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/sil.v2i3.53219

Abstract

Tumbuhan obat bagi masyarakat pedesaan maupun yang tinggal di sekitar kawasan hutan mempunyai peran yang sangat penting, apalagi daerah dengan fasilitas kesehatan yang masih sangat terbatas (Hidayat dan Hardiansyah, 2012). Penggunaan tumbuhan obat ini telah dilakukan turun temurun dari generasi ke generasi selama ratusan bahkan ribuan tahun yang dikenal sebagai tumbuhan obat dari nenek moyang. Desa Kima Bajo merupakan daerah pesisir yang terletak di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Di desa tersebut, masih ditemukan masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional. Sejauh ini belum ada penelitian yang dilakukan di tempat ini mengenai jenis dan pemanfaatan tumbuhan obat di desa tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis tumbuhan obat apa saja yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan bagaimana cara pengolahan serta pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di Desa Kima Bajo. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dan mengetahui cara pengolahan serta pemanfaatan tumbuhan obat di Desa Kima Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara wawancara dan observasi lapangan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden 5 (batra). Hasil dari penelitian didapatkan 24 jenis tumbuhan dari 18 famili yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Anggota famili yang paling banyak digunakan adalah Malvaceae dan Moraceae masing-masing (3 jenis), pohon merupakan habitus yang paling banyak dimanfaatkan (10 jenis), bagian daun yang paling banyak digunakan untuk diolah menjadi obat (11 jenis), pengolahan dengan cara direbus, diseduh, ditempel dan yang paling banyak dilakukan yaitu direbus (14 jenis). Manfaat dari tumbuhan obat dapat menyembuhkan penyakit kanker payudara, menghentikan pendarahan, mengobati sakit pinggang, asam urat, maag, liver, penyakit gula dan lain sebagainya.