cover
Contact Name
Achmad Riyanto
Contact Email
ariyanto@ub.ac.id
Phone
+62341-562454
Journal Mail Official
jtresda@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No.167, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 27982386     EISSN : 27983420     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jtresda
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water Resources Utilization and Efficiency, Water Structure Engineering Planning and Water Resources Engineering Basic Knowledge. The submitted paper can be a summary of research reports or scientific literature review. The language used in this journal is either English or Indonesian.
Articles 43 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)" : 43 Documents clear
Studi Manajemen Pelaksanaan Konstruksi Bendung Pltm Prafi Kecamatan Warmare Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat dengan Menggunakan Microsoft Project Manager 2013 Mandasari, Fetri; Marsudi, Suwanto; Sholichin, Moh.
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.08

Abstract

The Prafi PLTM Dam is located in Prafi Village, Warmare District, Monokwari Regency, West Papua Province. The condition of the PTLM Prafi Dam, which is classified as very high hazard or classified as high hazard, requires rehabilitation measures included in the Dam Operation Improvement and Safety Project (DOISP) program with the aim of improving the safety and function of large dams. Based on the scheduling results, the implementation of the permanent construction of the Prafi PLTM with a duration of 13.5 months obtained a budget plan of Rp. 49,420,000,000.00 (forty nine billion four hundred twenty million rupiah). After accelerating the project schedule using additional working hours and heavy equipment, a project schedule with a duration of 12 months was obtained with a planned budget of Rp. 47,280,000,000.00 (Forty Seven Billion Two Hundred Eighty Million Rupiah). While the acceleration of the project schedule with the alternative of adding heavy equipment with a duration of 10 months with a planned budget of Rp. 49,100,000,000.00 (Forty Nine Billion One Hundred Million Rupiah).Bendung PLTM Prafi yang terletak di Desa Prafi, Kecamatan Warmare, Kabupaten Monokwari, Propinsi Papua Barat. Kondisi Bendung PTLM Prafi yang masuk dalam klasifikasi very high hazard atau masuk kelas bahaya tinggi sehingga memerlukan tindakan rehabilitasi yang masuk dalam program Dam Operation Improvement and Safety Project (DOISP) dengan tujuan meningkatkan keamanan dan fungsi bendungan besar. Berdasarkan hasil penjadwalan, pelaksanaan konstruksi permanen PLTM Prafi dengan durasi 13,5 bulan didapatkan rencana anggaran biaya sebesar Rp. 49.420.000.000,00 (Empat Puluh Sembilan Milyar Empat Ratus Dua Puluh Juta ibu Rupiah). Setelah dilakukan percepatan jadwal proyek menggunakan alternatif penambahan jam kerja dan alat berat, didapatkan jadwal proyek dengan durasi 12 bulan dengan rencana anggaran biaya sebesar Rp. 47.280.000.000,00 (Empat Puluh Tujuh  Milyar Dua Ratus Delapan Puluh  Juta Rupiah).Sedangkan Percepatan jadwal proyek dengan alternatif penambahan alat berat dengan durasi 10 bulan dengan rencana anggaran biaya Rp. 49.100.000.000,00 (Empat Puluh Sembilan Milyar Seratus Juta Rupiah).
Perbandingan Metode Alih Ragam Hujan Menjadi Debit dengan FJ. Mock dan NRECA di DAS Gandong Kabupaten Magetan Nurviana, Syelawati Citra Kartika; Suhartanto, Ery; Harisuseno, Donny
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.03

Abstract

Abstract: The process of converting rainfall to discharge located in Gandong watershed is carried out using FJ. Mock and NRECA methods. After that, calibration and validation test was carried out using discharge data (AWLR) on modeled discharge, to find out which method was compatible with character Gandong watershed. The best result is NRECA method, with value when best calibration process in 8 years, produces value of MAE = 0.029, NSE = 0.982, R = 0.992, Kr = 1.11%. Best validation process in 1 year, produces value of MAE = 0.100, NSE = 0.857, R = 0.942, Kr = 5.15% with parameters value of PSUB = 0.98, GWF = 0.0001–0.003, reduction coefficient = 0.9, W0 = 1218.87 mm, initial groundwater storage = 200 mm. As well as for FJ. Mock method got best calibration in 7 years, produces value of MAE = 0.020, NSE = 0.993, R = 0.997, Kr = 0.69%. And best validation in 1 years, produces value of MAE = 0.787, NSE = -29.048, R = 0.405, Kr = 95.21% with parameters value of m = 30%-50%, i = 0.9, k = 0.034–0.988, SMC = 200 mm, ISM = 100 mm, Vn-1 = 100 mm.Abstrak: Proses pengalihragaman hujan ke debit yang berlokasi di DAS Gandong dilaksanakan memakai metode FJ. Mock dan NRECA. Setelah itu dilakukan uji kalibrasi dan validasi memakai data debit (AWLR) terhadap debit hasil permodelan untuk mengetahui metode mana yang memiliki kesesuaian dengan karakter dari DAS Gandong. Hasil terbaik pada penelitian ini adalah Metode NRECA dengan nilai ketika proses kalibrasi terbaik periode 8 tahun menghasilkan nilai MAE = 0.029, NSE = 0.982, R = 0.992, Kr = 1.11%.  Ketika proses validasi terbaik periode 1 tahun menghasilkan nilai MAE = 0.100, NSE = 0.857, R = 0.942, Kr = 5.15% dengan nilai parameter PSUB = 0.98, GWF = 0.0001–0.003, koefisien reduksi = 0.9, W0 = 1218.87 mm, nilai tampungan air tanah awal = 200 mm. Serta untuk metode FJ. Mock didapatkan kalibrasi terbaik periode 7 tahun menghasilkan nilai MAE = 0.020, NSE = 0.993, R = 0.997, Kr = 0.69%. Dan validasi terbaik periode 2 tahun menghasilkan nilai MAE = 0.787, NSE = -29.048, R = 0.405, Kr = 95.21% dengan nilai parameter m = 30%-50%, i = 0.9, k = 0.034–0.988, SMC = 200 mm, ISM = 100 mm, Vn-1 = 100 mm.
Studi Manajemen Konstruksi Proyek Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir Sungai Welang di Kota Pasuruan Komala Candra, Yoggi Fracasnofa; Juwono, Pitojo Tri; Cahya, Evi Nur
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.02

Abstract

The project must have a predetermined time and cost limit, therefore construction management is needed to overcome the problems that occur. Writing this study aims to analyze the acceleration of infrastructure development projects for flood control over the Welang River in Pasuruan City using the program. The main alternative to overcome the problem in this study is to increase the duration of working hours and add heavy equipment. In processing alternatives, they are assisted by using 3 methods, namely Gannt Chart, CPM (Critical Path Method), and PERT (Program Evaluation Review Technique). This method can facilitate the analysis of alternatives and work data in the program. The data used is secondary data sourced from implementing contractors such as planning data, unit price data, and contract data. An alternative analysis produces an S curve with help of a program to facilitate the comparison between the additional working hours and the number of heavy equipment. From the analysis results, the normal duration of the project is 165 days. The optimal result of the alternative scheduling is an increase in the duration of working hours with a decrease in the budget plan of 5,84% and an acceleration of work duration by 29,82%.Dalam proyek pasti memiliki batasan waktu dan biaya yang telah ditentukan, oleh karena itu dibutuhkan manajemen konstruksi untuk mengatasi masalah yang terjadi. Penulisan studi ini bertujuan untuk menganalisa percepatan proyek pembangunan infrastruktur pengendali banjir Sungai Welang di Kota Pasuruan dengan menggunakan program. Alternatif utama yang dilakukan untuk mengatasi masalah pada studi ini adalah dengan menambah durasi jam kerja dan penambahan alat berat. Dalam mengolah alternatif, dibantu menggunakan 3 metode yaitu Gannt Chart, CPM (Critical Path Method), dan PERT (Program Evaluation Review Technique). Metode tersebut dapat mempermudah analisa alternative dan data pekerjaan dalam program. Data analisa dari kontraktor pelaksana yaitu data perencanaan, data harga satuan, dan data kontrak. Analisa alternatif mengeluarkan kurva S dengan bantuan program untuk mempermudah perbandingan antara penambahan durasi jam kerja dan jumlah alat berat. Dari hasil analisa didapatkan, durasi normal proyek selama 165 hari. Hasil optimal dari alternatif penjadwalan adalah penambahan durasi jam kerja dengan penurunan rencana anggaran biaya sebesar 5,84% dan mengalami percepatan durasi pekerjaan sebesar 29,82%.
Analisa Pengaruh Penggunaan Mulsa Jerami Padi Dalam Mengontrol Erosi Tanah Menggunakan Rainfall Simulator Aji, Azra Lindu; Haribowo, Riyanto; Fidari, Jadfan Sidqi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.09

Abstract

Installation of rice straw mulch on agricultural land is one of the methods used to control soil erosion. The aim of this study is to determine the effectiveness of rice straw mulch in reducing soil loss before entering the river. The experimental soil used comes from Sumber Brantas Village, Bumiaji Sub-District, City Of Batu. This study was using Armfield S12 Rainfall Simulator – Advanced Environmental Hydrology System, with rainfall of 1.7 and 1 l/min. In this study, the land with rice straw mulch was compared to land without rice straw mulch. The land slope was adjusted to study area conditions, with mild (9%) and steep (15%) slopes. The Three-Way ANOVA method was utilized for statistical analysis. From the simulation results, it was found that rice straw mulch effectively reduced the sediment amount that could enter the river area in a great number. The results of ANOVA analysis also showed that the significance value of the use of rice straw mulch compared to the land without rice straw mulch was 0. These results show that the use of rice straw mulch reduces the sediment amount by 63% approximately.Penginstalasian mulsa jerami padi di lahan pertanian adalah salah satu metode yang digunakan dalam mengontrol erosi tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efektivitas mulsa jerami padi dalam mengurangi kehilangan tanah sebelum memasuki sungai. Tanah uji yang digunakan berasal dari Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Studi ini menggunakan Rainfall Simulator Armfield S12 – Advanced Environmental Hydrology System, dengan pemodelan hujan sebesar 1,7 dan 1 liter/menit. Dalam studi ini, lahan dengan mulsa jerami dibandingkan dengan lahan dengan tanpa mulsa jerami padi. Kemiringan lahan disesuaikan dengan kondisi area studi landai (9%) dan curam (15%). Metode ANOVA Tiga Arah digunakan dalam analisa statistik. Berdasarkan hasil analisa, diketahui bahwa mulsa jerami padi efektif mengurangi total sedimen yang masuk ke sungai dalam jumlah yang besar. Hasil analisa ANOVA juga menunjukan  bahwa  nilai signifikansi dari lahan dengan mulsa jerami padi dibandingkan dengan lahan tanpa mulsa jerami padi bernilai 0. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan mulsa jerami padi mengurangi total sedimen sekitar 63%.
Penilaian Indeks Kinerja Fisik Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Bangkok Kabupaten Kediri dengan Menggunakan ePAKSI Nor, Achmad Sholahudin; Wahyuni, Sri; Prasetyorini, Linda
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.13

Abstract

Daerah Irigasi Bangkok memiliki luas layanan sebesar 307,58 ha dan berlokasi pada Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Dalam upaya pemenuhan akan kebutuhan infrstruktur bangunan air yang layak bagi keperluan pertanian, diperlukan infrastruktur irigasi yang baik. Menurut data Dinas PU Kabupaten Kediri, Daerah Irigasi Bangkok telah mengalami kerusakan pada beberapa tahun terakhir. Studi ini menggunakan perbandingan dua metode untuk mengetahui indeks kinerja fisik jaringan irigasi, yaitu metode PU dan metode ePAKSI. Dengan metode PU didapatkan indeks kinerja fisik sebesar 60,16% sementara metode ePAKSI sebesar 63,40% sehingga jaringan irigasi dinyatakan dalam kondisi rusak sedang dan diperlukan pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan. Estimasi biaya perbaikan bangunan dengan tingkat kerusakan paling parah yaitu Bangunan Sadap B.BK.4 dan Saluran Tersier R.BK.4.Ka adalah sebesar Rp. 230.000.000,00.Bangkok Irrigation Area has a service area of 307.58 ha and is located in Kandangan District, Kediri Regency, East Java. In an effort to fulfill the need for proper water building infrastructure for agricultural purposes, good irrigation infrastructure is needed. According to data from the Kediri Regency PU Office, the Bangkok Irrigation Area has suffered damage in recent years. This study uses a comparison of two methods to determine the physical performance index of irrigation networks, namely the PU method and the ePAKSI method. With the PU method, a physical performance index of 60.16% was obtained while the ePAKSI method was 63.40% so that the irrigation network was declared in a moderately damaged condition and periodic maintenance was needed in a repair nature. The estimated cost of repairing buildings with the most severe damage, namely the B.BK.4 Tapping Building and the R.BK.4.Ka Tertiary Channel, is Rp. 230,000,000.00.
Analisa Indeks Kinerja Sistem Irigasi DI Amandit Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan Menggunakan Epaksi Kresnanto, Ilham Adi; Wahyuni, Sri; Fidari, Jadfan Sidqi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.20

Abstract

Amandit Irrigation Area is one of the irrigation areas with an area of 5472 Ha located in the Hulu Sungai Selatan Regency. Although it is in the central authority, this irrigation area has several problems, especially the lack of personnel in the implementation of O&M. Therefore, it is necessary to calculate the needs of optimal personnel and also assess the irrigation performance index to maintain the condition and function of assets. The value of Irrigation System Performance Index (IKSI) for the Amandit Irrigation Area is 64.39% (Less Condition) with values in the physical infrastructure aspect are 29.05%, the planting productivity aspect are 10.96%, the O&M supporting facilities aspect are 7.58%, the personnel organization aspect are 8.54%, the documentation aspect are 2.70% and the P3A aspect are 5.56%. However, overall the condition of the assets in this Irrigation Area has a condition with a moderate value based on the results of average physical condition value of the assets, which is 76.72% and the average channel physical condition value is 74.48%. For the calculation of the Real Needs of Operation and Maintenance for the Amandit Irrigation Area including 5 recommended buildings that have a bad condition is Rp. 2,104,942,125.Daerah Irigasi Amandit adalah satu daerah irigasi dalam kewenangan pusat dengan luasan 5472 Ha yang berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Meskipun berada dalam kewenangan pusat, daerah irigasi ini memiliki beberapa permasalahan terutama kurangnya personil dalam pelaksanaan O&P. Oleh karena itu diperlukan perhitungan kebutuhan personil optimal dan juga penilaian indeks untuk kinerja irigasi untuk mempertahankan kondisi dan fungsi aset. Nilai Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) untuk Daerah Irigasi Amandit adalah sebesar 64,39% (Kondisi Kurang) dengan nilai pada aspek prasarana fisik 29,05%, aspek produktivitas tanam 10,96%, aspek sarana penunjang O&P 7,58%, aspek organisasi personalia 8,54%, aspek dokumentasi 2,70% dan aspek P3A sebesar 5,56%. Tetapi secara keseluruhan kondisi aset yang ada pada Daerah Irigasi ini memiliki kondisi dengan nilai sedang berdasarkan hasil nilai kondisi fisik bangunan rata-rata yakni sebesar 76,72% dan nilai kondisi fisik saluran rata-rata yakni sebesar 74,48%. Untuk perhitungan AKNOP atau Angka Kebutuhan Nyata untuk Operasi dan Pemeliharaan untuk Daerah Irigasi Amandit termasuk dengan 5 bangunan rekomendasi yang memiliki nilai jelek ialah sebesar Rp. 2.104.942.125.
Evaluasi Kapasitas Emergency Gate Floodway Pelangwot-Sedayu Lawas sebagai Sistem Pengendalian Banjir di Bengawan Solo Hilir Amalia, Dewi; Sumiadi, Sumiadi; Dermawan, Very
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.07

Abstract

Pelangwot-Sedayu Lawas floodway is the main infrastructure of the flood control system in the lower reach of Solo River. Based on the conditions in the field, there is still often occurs flood in that area therefore it is planned to increase the design flood of 1000 m3/s. This study aimed to determine the capability of three flood emergency gates to drain flood discharge of 1000 m3/s and the capability of the flood channels to accommodate discharge from the emergency gates and Rawa Jabung of 1310 m3/s. The analysis of the emergency gate capability is carried out by calculating the discharge that can pass through the emergency gates while the analysis of the flood channel is simulated using HEC-RAS 5.0.7. The results show that with gates opening (w) of 5 m, the emergency gates can drain the design flood of 1000 m3/s, with elevation at Pelangwot +7,190 masl and the condition of the flow is free flow. The percentage of flood reduction in Solo River reached 30.265%. The existing floodway channel has not been able to drain the discharge of 1310 m3/s, so it is necessary to raise the embankment or normalize the flood channel.Floodway Pelangwot-Sedayu Lawas merupakan infrastruktur utama dalam sistem pengendalian banjir Bengawan Solo Hilir. Berdasarkan kondisi di lapangan, diketahui bahwa masih sering terjadi banjir di daerah Bengawan Solo Hilir, maka dari itu direncanakan untuk meningkatkan kapasitas debit yang akan dialirkan menuju ke floodway, yaitu sebesar 1000 m3/dt. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui kemampuan tiga emergency gate floodway dalam mengalirkan debit banjir 1000 m3/dt dan kemampuan saluran floodway untuk menampung debit dari emergency gate maupun dari Rawa Jabung sebesar 1310 m3/dt. Analisis kemampuan emergency gate untuk mengalirkan debit banjir dilakukan dengan menghitung kapasitas debit yang dapat dialirkan melewati tiga pintu floodway, sedangkan analisis kemampuan saluran floodway dalam menampung debit banjir disimulasikan menggunakan aplikasi HEC-RAS 5.0.7. Hasil analisis menunjukkan dengan bukaan pintu (w) 5 m, ketiga pintu floodway tersebut mampu mengalirkan debit banjir rencana 1000 m3/dt, dengan elevasi di Pelangwot adalah +7,190 mdpl, dengan  kondisi aliran yang terjadi di hulu pintu adalah aliran bebas. Persentase reduksi banjir Bengawan Solo dengan kapasita floodway 1000 m3/dt, mencapai 30,265%. Saluran floodway eksisting belum mampu mengalirkan debit 1310 m3/dt, sehingga diperlukan peninggian tanggul ataupun normalisasi pada saluran floodway tersebut.
Validasi Data Curah Hujan PERSIANN (Precipitation Estimation from Remotely Sensed Information Using Artifial Neural Networks) dengan Pos Stasiun Hujan di DAS Selorejo Patabang, Steven Tandi; Harisuseno, Donny; Fidari, Jadfan Sidqi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.01

Abstract

Loss of rainfall data and the uneven distribution of rainfall stations are the frequently encountered problems. However, complete and accurate rainfall data is needed in hydrological analysis to get maximum results. As technology advances, satellite-based data can be a solution to these problems. One of the available satellite-based data is PERSIANN rainfall data. Before being used, the PERSIANN rainfall data had to be validated to determine whether it represents the data in the field. Selorejo watershed is the location used in this study due to the complete and reliable data. Validation analysis in this study was carried out in two ways, validating the rainfall data for each station and rainfall data in the form of regional averages. The methods used in the validation analysis are Root Mean Squared Error (RMSE), Nash Sutcliffe Efficiency (NSE), Relative Error Test, and Correlation Coefficient (R). The validated data is then subjected to calibration analysis to correct the data and verification analysis to determine the comparison of the uncorrected data with the updated data. The results show that the corrected data is better than the uncorrected data through decreasing RMSE and KR values, increasing NSE values, and stable R values. In conclusion, PERSIANN data can be the alternative rainfall data in the Selorejo watershed.Kehilangan data hujan serta persebaran pos stasiun hujan yang kurang merata menjadi permasalahan yang sering dijumpai di lapangan, namun nyatanya data hujan yang lengkap serta akurat sangat dibutuhkan dalam analisa hidrologi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Seiring kemajuan teknologi data hujan berbasis satelit bisa menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Salah satu data curah hujan berbasis satelit yang bisa digunakan ialah satelit PERSIANN. Sebelum digunakan, data curah hujan PERSIANN harus divalidasi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah datanya menggambarkan data di lapangan. DAS Selorejo merupakan lokasi yang digunakan dalam studi ini karena dianggap mempunyai data yang lengkap dan dapat diandalkan. Analisa validasi dalam studi ini dilakukan dengan dua cara yaitu memvalidasi data curah setiap pos stasiun serta memvalidasi data curah hujan dalam bentuk rerata daerah. Metode yang digunakan dalam analisa validasi ialah Root Mean Squared Error (RMSE), Nash Sutcliffe Efficiency (NSE), Uji Kesalahan Relatif (KR), serta Koefisien Korelasi (R). Data yang telah divalidasi selanjutnya di lakukan analisa kalibrasi untuk mengoreksi data serta analisa verifikasi untuk mengetahui perbandingan data yang belum dikoreksi dengan data yang telah dikoreksi. Hasil dari analisa ini menunjukkan data hujan satelit yang telah dikoreksi lebih baik dibandingkan data yang belum dikoreksi melalui nilai RMSE serta KR yang semakin menurun, nilai NSE meningkat serta nilai R yang cenderung stabil. Dapat disimpulkan data PERSIANN dapat digunakan sebagai data hujan alternatif di DAS Selorejo.
Validasi Data Curah Hujan Satelit dengan Data Stasiun Hujan di DAS Ngasinan Hulu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur Marta, Silvia Dwi; Suhartanto, Ery; Fidari, Jadfan Sidqi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.04

Abstract

: Rainfall data is one of the most important data in hydrological analysis, both water resource planning, and water building planning. But in reality, there is often incomplete data availability in the field. This is caused by several factors, both from the environment and data recording. With the development of technology, one of which is a rain satellite that can be used as an alternative to recording rainfall with wide coverage. Satellites that can be used as alternatives in this research are TRMM 3B42RT and GPM V6, where the two satellites collaborate between JAXA and NASA, both of which have different specifications of coverage area. The 3B42RT's TRMM is 0.250 x 0.250 while the V6's GPM is 0.100 X 0.100. This study estimates the accuracy of rainfall forecasts for TRMM 4B42 and GPM V6 at 4 Rain Stations in the Upper Ngasinan Watershed. However, satellite data cannot be used directly, but measurement data must be validated to minimize errors in satellite data, and satellite data can replace the required observation data. A calibration and data validation process is carried out first to determine the performance of each satellite. The calibration in this study uses multiple linear regression with the selection of a combination of variables, which can be used for correction at the validation stage. Statistical parameters used to determine the accuracy of the satellite in the validation process are using the RMSE, NSE, and R (Correlation Coefficient) values. In this study, TRMM 3B42 and GPM V6 satellites can be used at these location points. This is done using a monthly period that produces different validation values on the GPM V6 satellite at the RSR, NSE, and R values of 0.359; 0,917; 0,964. The best validation results on the 3B42 TRMM satellite with RSR, NSE, and R values of 0,245, respectively; 0,946 ; 0,987. Both satellites can be used at the research location because they produce good parameter values. In this study, the rainfall data for TRMM 3B42 has a higher level of accuracy based on the validation results, which is 61,1%, according to field data Data curah hujan merupakan salah satu data yang sangat penting dalam analisis hidrologi, baik perencanaan sumberdaya air atupun perencanaan bangunan air. Namun dalam kenyataan di lapangan sering terjadi ketersediaan data yang kurang lengkap, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor baik dari lingkungan ataupun dari pencatatan data. Dengan berkembangnya teknologi, salah satunya adalah satelit hujan yang mana dapat dijadikan alternatif untuk mencatat curah hujan dengan cakupan yang luas. Adapun satelit yang dapat dijadikan alternatif pada studi ini adalah TRMM 3B42RT dan GPM V6 dimana kedua satelit ini merupakan Kerjasama JAXA dan NASA, keduanya mempunyai spesifikasi yang berbeda dari cakupan wilayahnya saja TRMM 3B42RT sebesar 0,250 x 0,250  sedangkan GPM V6 0,100 X 0,100. Dalam studi ini guna untuk akurasi estimasi curah hujan TRMM 4B42 dan GPM V6 pada 4 Stasiun Hujan di DAS Ngasinan Hulu. Namun data satelit tidak dapat langsung digunakan melainkan harus dilakukan validasi terhadap data pengukuran untuk meminimalisir error pada data satelit dan data satelit dapat menggantikan data obeservasi yang dibutuhkan. Untuk mengatahui seberapa performa dari masing-masing satelit dilakukan terlebih dahulu proses kalibrasi dan validasi data. Kalibrasi pada studi ini menggunakan regresi linier berganda dengan pemilihan kombinasi variabel, yang mana persamaan yang di dapat digunakan untuk mengoreksi pada tahapan validasi. Adapun parameter statistik yang digunakan untuk menentukan tingkat akurasi dari satelit pada proses validasi yaitu menggunakan nilai RMSE, NSE, dan R (Koefisien Korelasi). Dalam penelitian kedua satelit TRMM 3B42 dan GPM V6 dapat digunakan pada titik lokasi tersebut dilakukan dengan menggunakan periode bulanan yang menghasilkan nilai validasi yang berbeda-beda pada satelit GPM V6 pada nilai RSR, NSE ,dan R berturut-turut sebesar 0,359 ; 0,917 ; 0,964. Untuk hasi validasi terbaik pada satelit TRMM 3B42 dengan nilai RSR, NSE, dan R berturut-turut sebesar 0,245 ; 0,946 ; 0,987. Kedua satelit dapat digunakan pada lokasi studi diakarenakan mengahsilkan nilai parameter yang baik. Pada penelitian ini data curah hujan TRMM 3B42 memiliki tingkat keakurasian yang lebih tinggi berdasarkan hasil validasi, yaitu menghasilkan sebesar 61,1% sesuai dengan data lapangan.
Analisis Hidrolika Aliran Final Design Bangunan Pelimpah Samping (Studi Kasus: Bendungan Beringin Sila, Sumbawa) Ashari, Syaiyidati Fitri Nur Khoiriah; Wahyuni, Sri; Cahya, Evi Nur
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.31

Abstract

Dam of Beringin Sila is a dam with embankment construction built for irrigation facilities and to overcome the water quantity problem in meeting the needs of the surrounding community. With the large storage capacity of the dam, it is hoped that an area of 2400 hectares of rice fields can be irrigated, and the community's raw water needs can be met. Physical model testing is critical to know the actual flow conditions in a dam. In this study, the physical model of the Beringin Sila Dam was tested, including spillway, the side and transition channels, chute way channel, and stilling basin. This study aims to determine the flow condition of the Sila Dam in the final design condition. This research test focuses on the Q100th, Q1000th, QPMF. Making a model of Sila Dam with a scale of 1:60, which is in the Hydraulics Laboratory of FT UB. The analysis results in this study indicate that spillway, the side channel, transition channel, and chute way channel can flow with return discharges Q100th, Q1000th, QPMF, and in testing the final design model, it is safe against cavitation.Bendungan Beringin Sila merupakan bendungan dengan konstruksi urugan yang dibangun untuk sarana irigasi dan menanggulangi permasalahan kuantitas air dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar. Dengan besarnya kapasitas tampungan pada bendungan, diharapkan seluas 2400 hektar area sawah dapat terairi dan kebutuhan air baku masyarakat dapat terpenuhi. Pengujian model fisik penting untuk dilakukan guna mengetahui kondisi yang sebenarnya untuk aliran pada suatu bendungan. Pada penelitian ini, pengujian model fisik Bendungan Beringin Sila meliputi saluran pelimpah, saluran samping dan transisi, saluran peluncur, dan peredam energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi aliran pelimpah Bendungan Sila pada kondisi final design. Pengujian pada penelitian ini difokuskan pada kala ulang Q100th, Q1000th, QPMF. pembuatan model Bendungan Sila dengan skala 1:60 yang berada pada Laboratorium Hidrolika FT UB. Hasil analisis pada pengujian ini menunjukkan bahwa pada bagian pelimpah, saluran samping, saluran transisi dan saluran peluncur mampu mengalirkan aliran dengan debit kala ulang Q100th, Q1000th, QPMF serta pada pengujian model final design aman terhadap kavitasi.