cover
Contact Name
Intan Sari
Contact Email
intannadhifa215@gmail.com
Phone
+62711417995
Journal Mail Official
jurnalkebidananakbm@gmail.com
Editorial Address
https://journal.budimulia.ac.id/index.php/kebidanan/about/editorialTeam
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Core Subject : Health, Science,
FOCUS AND SCOPE Fokus Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia : kajian tentang pelayanan kebidanan Ruang Lingkup Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia : Kajian terkait : Siklus reproduksi perempuan dan hal-hal yang mempengaruhinya yang meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan masa antara.
Articles 304 Documents
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN RIWAYAT PENYAKIT IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2016 Wulan Citra Sari Wulan Citra Sari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.931 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i1.123

Abstract

ABSTRAK Data World Health Organizationmenurut WHO (2010) diperkirakan 15% diseluruh kelahiran didunia dengan batasan 3,3%-3,8% dan lebih sering terjadi di negara berkembang atau ekonomi rendah.Tujuan Penelitian Diketahuinya hubungan status gizi dan riwayat penyakit ibu dengan kejadian BBLR di RumahSakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin 1881responden.Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu bersalin 236 responden. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan Case Contro. di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2016. Analisa univariat Hasi penelitian ini yang BBLR pada kelompok kasus118 sedangkan yang tidak BBLR 118, dengan nilai OR 1:1 berdasarkan analisa bivariat didapat tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian (p value=1,00) dan mengalami riwayat penyakit 117 dan tidak mengalami riwayat penyakit 119 menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit dengan kejadian BBLR (p value=0,60). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi rumah saki tmuhmmadiyah untuk lebih meningkatkan mutu dan upaya pelayanan di rumah sakit. ABSTRACT World Health Organization data according to WHO (2010) is estimated 15% in all births in the world with a limit of 3.3% -3.8% and is more common in developing countries or low economies. Research Objectives Knowing the relationship of nutritional status and history of maternal disease with LBW occurrence in Hospital Muhammadiyah Palembang 2016. Population in this research is all maternal mother 1881responden.Sampel in this research is partially mother of 236 respondents. This research uses quantitative research design with Case Contro approach. at the hospital MuhammadiyahPalembang in 2016. Univariate analysis The result of this study is BBLR in the case group118, while those who are not BBLR 118, with OR 1: 1 score based on bivariate analysis, there is no significant relationship between nutritional status and occurrence (p value = 1, 00) and a history of disease 117 and no history of disease 119 showed no significant relationship between history of disease with the incidence of BBLR (p value = 0.60). The results of this study are expected to be input for Hospital muhammadiyah palembang to further improve the quality and service efforts in hospitals.
EFEK EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN SALUNG (Psychotria viridiflora) Reinw. ex. Blume PADA SEL KANKER SERVIKS HeLa Arlina Ismaryani Arlina Ismaryani
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.844 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i1.124

Abstract

ABSTRAK Menurut World Health Organization (WHO), kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara berkembang. Etiologi utama kanker serviks adalah infeksi persisten virus Human Papilloma Virus (HPV). Tumbuhan Salung telah dimanfaatkan secara turun temurun untuk mengobati berbagai macam penyakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak dan fraksi daun salung (Psychotria viridiflora Reinw. Ex. Blume) sebagai antiproliferasi dan penginduksi apoptosis pada sel kanker serviks HeLa. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek pada penelitian ini adalah kultur sel HeLa. Konsentrasi ekstrak dan fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi methanol air menggunakan konsentrasi 640; 320; 160; 80; 40 µg/ml, sedangkan cisplatin menggunakan konsentrasi 200; 100; 50; 25 µg/ml. Hasil penelitian didapatkan nilai IC50 ekstrak 380,7 µg/ml, fraksi n-heksan sebesar 229,3 µg/ml, fraksi etil asetat sebesar 116,8 µg/ml, dan fraksi methanol air sebesar 562,8 µg/ml, sehingga fraksi etil asetat mempunyai aktivitas sitotoksik kategori cukup aktif dilihat dari nilai IC50. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak dan fraksi daun salung memiliki efek sitotoksik, berperan sebagai antiproliferasi dan penginduksi apoptosis pada sel kanker serviks HeLa. ABSTRACT According to the World Health Organization (WHO), cervical cancer ranks second of cancer that affects women in the world and the first order for women in developing countries the main etiology of cervical cancer is persistent infection of the virus Human Papilloma virus (HPV). Plant Salung have been used for generations to treat various diseases. The purpose of the study to determine the effects of leaf extracts and fractions salung (Psychotria viridiflora Reinw. Ex. Blume) as the anti-proliferation and inducer of apoptosis in HeLa cervical cancer cells. This research was experimental research design with post test only control design. Subjects in this study were HeLa cell. Concentration of extracts and n-hexane fractions, ethyl acetate fraction, the fraction of water using a methanol concentration of 640; 320; 160; 80; 40 µg/ml, while cisplatin using a concentration of 200; 100; 50; 25 µg/ml. The results showed IC50 extract value 380,7 µg/ml. n-hexane fraction amounted to 229,3 µg/ml. ethyl acetate fraction of 116,8 µg/ml, and amounted to 562,8 µg/ml fraksimethanol water, so that the ethyl acetate fraction had enough categories active cytotoxic activity seen from the IC50. It can be concluded that the extracts and fractions of leaves salung have a cytotoxic effect, acts as an anti-proliferation and inducer of apoptosis in HeLa cervical cancer cell.
ANALISIS DETERMINAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) TERHADAP WANITA USIA PRODUKTIF DI POLI OBSTETRI DAN GYNEKOLOGY RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2015 Nistiani Nistiani
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.392 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i1.125

Abstract

ABSTRAK Beberapa waktu sebelum menstruasi, sejumlah gadis dan wanita biasanya mengalami kumpulan gejala fisik, psikologis dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita sebelum datang bulan atau istilah populernya Premenstrual Syndrome (PMS). Gejala yang sering dirasakan adalah nyeri payudara, rasa penuh atau kembung di perut bagian bawah, merasa sangat lelah, nyeri otot, terutama di punggung bagian bawah atau perut, perubahan kebasahan vagina atau tumbuh jerawat dan emosi yang sangat kuat.Angka kejadian premenstrual syndrome di Indonesia dialami (70%-9 0%) oleh wanita usia reproduktif dan (2%-10%) mengalami gejala premenstrual berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan yang mempengaruhi kejadian premenstrual syndrom Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2015. Populasi 45 wanita yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami PMS berjumlah 77,8% dan ada hubungan antara faktor paritas (p value 0,004,) faktor umur (p value 0,005), faktor status gizi (p value 0,003), dan faktor aktifitas olahraga (p value 0,002), dengan kejadian PMS di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Analisis multivariat didapatkan tidak ada yang berinteraksi dan hasil analisis faktor dominan adalah umur wanita produktif yang beresiko dalam kejadian premenstrual syndrom dengan 0,903 artinya 90,3% yang mengalami PMS karena umur wanita produktif. Bagi Rumah Sakit disarankan perlunya peningkatan konseling pra menstruasi. Bagi wanita usia produktif agar lebih banyak mengkonsumsi makan sumber karbohidrat dan mengurangi asupan garam. Bagi Peneliti sendiri dapat menambah wawasan serta pemahaman tentang PMS. Bagi STIK Bina Husada agar lebih memfasilitasi atau memperbanyak referensi di perpustakaan khususnya tentang penulisan ilmiah dan metodelogi penelitian, sehingga dapat menambah pustaka dan keilmuan. Bagi Peneliti selanjutnya disarankan menggunakan desain cohort dengan mempertimbangkan variabel confounding yaitu variabel tingkat pendidikan, sosial budaya dan status ekonomi. ABSTRACT Few days before menstruation, a number of girls and women usually collection of physical, psychological and emotional symptoms which are associated with the menstrual cycle which is experienced before menstrual period or premenstrual syndrome (PMS). The syndromes that are commonly felt are breast tenderness, lower abdominal bloating, extreme fatigue, muscle soreness especially in the lower back or abdomen, changes in vaginal discharge, pimples and very strong. The occurrence of premenstrual syndrome experienced by women in their productive age in Indonesia is 70/100,000-90/100,000 (70%-90%) and 2/100,000-10/100,000 (2%-10%) experiencing severe premenstrual syndrome. The purpose of the study is to know the determinant factors which inflelience premestrual syndrome in muhammadiyah hospital palembang 2015. The population is 45 kriteria inklusi, respondents questionnaire was used in collecting the data. The result of the study indicated there was a correlations between the factors of parity (P value 0,004), age (P value 0,005), nutritional status (P value 0,003), and sports activity (P value 0,002), with the occurrence of PMS at Muhammadiyah Hospital Palembang. Multivariate analysis showed that there was no interaction and analytical result showed that the dominant factor was the age of productive women who were at risk in experiencing PMS because premenstrual syndrome with 0,903 which means that 90,3% of women were experiencing PMS because they were at their productive age. For recommendation, the hospital is suggested to improve the pre menstruation counseling. Then, women at their productive age should consume high carbohydrate foods and reduce salt understanding about PMS. Bina Husada Higher School is also expected to facilitate and enrich the refrences especially on scientific writing and research methodology in its library. For further research suggested using a cohort design taking into account the confounding variable is the variable level of education, socio cultural and economic status.
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS PANGKALAN BALAI KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 Leny Leny
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.534 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i1.126

Abstract

ABSTRAK Kejadian kesakitan dan kernatian ibu hamil juga berakar pada ketidak berdayaan perempuan dalam mendapat kan kesetaraan dalam hal pendidikan, pekerjaan, ekonomi serta dalam memperoleh pelayanan kesehatan, dasar. Faktor ini telah menciptakan dampak buruk dengan rendahnya kualitas kesehatan ibu hamil, bahkan sebelum kehamilan itu terjadi dan makin di perparah saat kehamilan dan persalinanya. Pemeriksaan kandungan secara rutin bagi ibu hamil juga terbukti masih di bawah standar nasional 4 kali selama masa kehamilan. Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan antara pendidikan dan paritas ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan rancangan Cross Sectional dilakukan terhadap 40 responden. Hasil penelitian didapatkan ibu hamil yang berpendidikan tinggi sudah memahami arti pentingnya kesehatan dan manfaat Antenatal Care sehingga lebih cenderung untuk memeriksakan kehamilannya sesuai dengan standar yaitu minimal 4 kali selama masa kehamilannya. Ibu-ibu yang mempunyai anak lebih dari 3 orang telah merasa aman dalam menghadapi kehamilannya sehingga cenderung malas untuk memeriksakan kehamilannya dan sudah tersita waktunya untuk mengurus anak-anak sebelumnya sehingga cenderung untuk tidak memeriksakan kehamilannya secara teratur, sedangkan ibu dengan paritas rendah masih antusias dan mempunyai perhatian yang cukup dengan kehamilannya sehingga mau untuk teratur memeriksakan kehamilannya. Penelitian in diharapkan dapat bermanfaat untuk puskesmas dalam upaya pengembangan dan peningkatan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan antenatal care, serta bagi mahasiswa dan institusi pendidikan dalam penunjang pemberian informasi dan menambah wawasan khususnya tentang pemeriksaan kehamilan ABSTRACT The incidence of morbidity and mortality of pregnant women is also rooted in women's inadequacy in obtaining equality in education, employment, economics and in obtaining basic, health services. This factor has created adverse effects with poor quality of health of pregnant women, even before the pregnancy occurs and increasingly in perparah during pregnancy and perguruananya. Routine screening of pregnant women is also proven to be below national standards 4 times during pregnancy. The purpose of this study is to know the relationship between education and parity of pregnant women with the examination of pregnancy at Puskesmas Pangkalan Balai Banyuasin Regency Year 2017. This research use analytical survey method with Cross Sectional design done to 40 respondents. The results obtained by pregnant women who have high education have understood the importance of health and benefits Antenatal Care so more likely to check pregnancy in accordance with the standard that is at least 4 times during pregnancy. Mothers of more than 3 children have been comfortable with their pregnancies, so they tend to be lazy to check their pregnancies and have time to take care of previous children so that they tend not to check their pregnancies regularly, while mothers with low parity are still enthusiastic and have enough attention to the pregnancy so willing to regularly check her pregnancy. This research is expected to be useful for puskesmas in the effort of development and improvement of health service especially antenatal care service, and also for student and educational institution in supporting the giving of information and giving more insight about pregnancy examination
HUBUNGAN ANTARA USIA MELAHIRKAN DAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN USIA MENOPAUSE DI KELURAHAN SUKAJAYA KECAMATAN SUKARAME KOTAMADYA PALEMBANG Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.711 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i2.127

Abstract

Menopause adalah penghentian permanen menstruasi (haid), berarti pula akhir dari masa reproduktif. Ada beberapa faktor yang mendukung menopause terjadi diantaranya adalah usia saat haid pertama kali (menarche), faktor psikis, Jumlah anak, usia melahirkan, pemakaian kontrasepsi, merokok dan sosial ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara usia melahirkan dan pemakaian alat kontrasepsi dengan usia menopause di kelurahan Sukajaya kecamatan Sukarame Kotamadya Palembang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita usia 55 tahun ke atas di Kelurahan Sukajaya kecamatan Sukarame Kotamadya Palembang pada bulan Spetember tahun 2018 yaitu sebanyak 684 orang. Sampel yang digunakan diambil dengan teknik simple random sampling yaitu sebanyak 252 orang. Analisis data yang digunakan adalah uji statistik chi square. Hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara usia melahirkan dengan usia menopause (p = 0,764), Ada hubungan antara alat kontrasepsi dengan usia menopause (p=0,043). diharapkan bidan dan petugas kesehatan lebih proaktif lagi dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi sehingga perempuan lebih siap menghadapi masa menopause dan mengatasi gangguan-gangguan masa menopause. ABSTRACT Menopause is the permanent cessation of menstruation (menstruation), meaning also the end of the reproductive period. There are several factors that support menopause occur, including age at first menstruation (menarche), psychological factors, number of children, age of childbirth, use of contraception, smoking and socio-economic. The purpose of this study was to determine whether there was a relationship between the age of childbirth and the use of contraception with the age of menopause in the Sukajaya village, Sukarame sub-district, Palembang Municipality. This type of research is analytical research with a cross sectional approach. The population in this study were all women aged 55 years and over in Sukajaya Village, Sukarame sub-district, Palembang Municipality in September 2018, which was 684 people. The sample used was taken by simple random sampling technique that is as many as 252 people. Analysis of the data used is the chi square test. The results of the study using the chi square test showed that there was no relationship between the age of childbirth and the age of menopause (p = 0.764), there was a relationship between contraception and age of menopause (p = 0.043). It is expected that midwives and health workers will be more proactive in providing reproductive health education so that women are better prepared to face menopause and overcome menopause disorders.
KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENGALAMI HIPEREMESIS GRAVIDARUM Yuni Kurniati Yuni Kurniati
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.962 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i2.128

Abstract

Kematian maternal menurut World Health Organization (WHO) mencapai 585.000 jiwa setiap tahun. Faktor predisposisi yang menyebabkan hiperemesis gravidarum antara lain paritas, usia kehamilan, riwayat kehamilan, umur ibu, pekerjaan, pendidikan, riwayat penyakit ibu, psikologis, pengetahuan, dan sosial budaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun 2017. Dengan menggunakan metode deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan variabel paritas, usia kehamilan, riwayat kehamilan, umur ibu, pekerjaan, dan pendidikan ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum yang pernah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun 2017 yang berjumlah 17 orang. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode Porpusive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan paritas resiko tinggi lebih sedikit (11,8%) dibandingkan paritas resiko rendah (88,2%). Usia kehamilan Trimester I lebih banyak (82,4%) dibandingkan Trimester II (17,6%). Ibu dengan molahidatidosa dan gemeli lebih sedikit (23,5%) dibandingkan dengan ibu yang tidak pernah mengalami molahidatidosa dan gemeli (76,5%). Umur resiko tinggi lebih sedikit (29,4%) dibandingkan dengan resiko rendah (70,6%). Ibu yang bekerja lebih sedikit (41,2%) dibandingkan dengan yang tidak bekerja (58,8%). Ibu yang berpendidikan tinggi lebih banyak (64,7%) dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah (35,3%). Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat memberikan informasi dan penyuluhan tentang hiperemesis gravidarum dan bagi peneliti selanjutnya agar meneliti dengan metode yang berbeda serta sampel yang lebih banyak. ABSTRACT Maternal mortality according to the World Health Organization (WHO) reach 585,000 inhabitants every year. Predisposing factors that cause hiperemesis gravidarum, among others, gestational age, parity, maternal age, pregnancy history, employment history, education, maternal diseases, psychological, social, and cultural knowledge. The purpose of this research is to know the characteristics of pregnant women who experience hiperemesis gravidarum Bhayangkara Hospital in Palembang year 2017. By using descriptive method to describe the variable parity, gestational age, pregnancy history, age, occupation, and education of pregnant women who experience hiperemesis gravidarum Bhayangkara Hospital in Palembang year 2017. The population in this research is all the pregnant women who experience hiperemesis gravidarum ever hospitalized Bhayangkara Palembang 2017 year totalling 17 people. Research samples taken using Porpusive method of Sampling. The results showed fewer high risk parity (11.8%) than low risk parity (88.2%). Pregnancy Trimester I more (82.4%) than a Trimester II (17.6%). Mom with molahidatidosa and fewer gemeli (23.5%) compared with mothers who've never experienced molahidatidosa and gemeli (76.5%). High risk age less (29.4%) compared to the low risk (70.6%). Mothers work less (41.2%) compared to not working (58.8%). Mothers who are highly educated more (64.7%) compared to the low educated (35.3%). Expected to health workers can provide information and guidance about the hiperemesis gravidarum and for subsequent researchers in order to examine different methods and samples more.
HUBUNGAN ANTARA USIA, PARITAS DAN PENDIDIKAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI YAYASAN KANKER INDONESIA TAHUN 2017 Vivi Oktari Vivi Oktari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.342 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i2.129

Abstract

ABSTRAK Pap Smear adalah merupakan pemeriksaan sitologi untuk mendeteksi secara dini kanker leher rahim, bahkan dapat mendeteksi pada stadium pra kanker, selain itu pap smear juga dapat mendeteksi adanya infeksi pada jalan lahir.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia, paritas dan pendidikan ibu dengan pemeriksaan pap smear di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Sumatera Selatan tahun 2017.Desain penelitian ini menggunakan survei analitik melalui pendekatan Cross Sectional dimana data ini menyangkut variabel Independen (usia, paritas dan pendidikan) dan variabel Dependen (pemeriksaan pap smear). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang berkunjung di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Sumatera Selatan, dengan teknik total sampling diperoleh besar 368 orang. Berdasarkan Univariat didapatkan ibu yang melakukan pemeriksaan pap smear lebih banyak berjumlah 266 orang (72,3%) dibandingkan yang tidak melakukan pemeriksaan pap smear berjumlah 102 orang (27,7%). Ibu yang memiliki usia resiko tinggi lebih banyak berjumlah 259 responden (70,4) dibandingkan ibu yang memiliki usia resiko rendah berjumlah 109 responden (29,6). Ibu yang memiliki paritas rendah lebih banyak berjumlah 300 responden (81%) dibandingkan ibu yang memiliki paritas tinggi berjumlah 68 responden (18,5). dan ibu yang berpendidikan tinggi lebih banyak berjumlah 212 responden (57,6) dibandingkan ibu yang berpendidikan rendah berjumlah 156 responden (42,4). Hasil uji Chi-square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara usia (ρ value 0,001), paritas (ρ value 0,022) dan pendidikan (ρ value 0,000) ibu dengan pemeriksaan pap smear di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Sumatera Selatan. Diharapkan pada tenaga kesehatan Yayasan Kanker Indonesia Cabang Sumatera Selatan agar lebih meningkatkan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi terutama bahaya kanker serviks dan pentingnya pemeriksaan pap smear sehingga dapat turut membantu menurunkan angka kejadian kanker serviks dan meningkatkan derajat kesehatan kaum wanita. ABSTRACT Pap smear is a cytology examination for detect early cervix cancer, even eble to detect on stadium pra cancer, basides pap smear can detect there is infection on the birth canal too. This research aims to find out the correlation between age, parity and women education with Pap Smear Examination In The Indonesia Cancer Foncation Branch South Sumatra year 2017. Design of this research used analytic survey through Cross Sectional approach where this data concerned Independen Variable(age, parity and education) and Dependen variable (pap smear examination). Populasion in this research is all of mothers visit to Indonesia Cancer Foundation Branch South Sumtra, with total sampling technique obtained 368 people. According to Univariate obtained mother who examined pap smear more than 266 people (72,3%) compared with who doesn’t examine it numbered 102 people (27,7%). High risk- aged mother is more 259 respondents (70,4%).Than low risk-aged mother is 109 respondents (29,6%). Mother who has low parity is more 300 respondents (81%) than mother who has high parity numbered 68 respondents (18,5%). And high-educated mother is more 212 respondents (57,6%) than low-educated mother numbered 156 respondents (42,4%). Result of chi-square test showed that there is a significant correlation between age (ρ value 0,001), parity ( ρ value 0,022) and education ( ρ value 0,000) mother with Pap Smear Examination In Indonesia Cancer Foundation Branch South Sumatra. Expected to the healt worker of Indonesia Cancer Foundation Branch South Sumatera in order to more increase couseling about reproduction health mainly the danger of sevix cancer and the infortance of pap smear examination so that can help to decrease servix cancer rate incidence and increasing women health rate.
DISTRIBUSI FREKUENSI FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RS. FADHILLAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2017 Maria Septiana Maria Septiana
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.851 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i2.130

Abstract

Komplikasi yang menjadi penyebab kematian bayi baru lahir yang terbanyak yaitu asfiksia. penyebab terjadinya asfiksia ada 3 yaitu, faktor ibu (preeklamsi dan eklamsia, perdarahan abnormal yang disebabkan karena plasenta previa atau solusio plasenta, partus lama, demam selama persalinan, infeksi berat, kehamilan post matur, usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun), faktor bayi (bayi prematur, persalinan sulit, kelainan konginetal, air ketuban bercampur mekonium), faktor tali pusat (lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat dan prolapsus tali pusat) Metode penelitian : Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dengan pendekatan retrospektif. Hasil Penelitian : Faktor penyebab kejadian asfiksia pada bayi baru lahir berdasarkan faktor ibu yaitu mayoritas terjadi pada usia ibu 20-35 tahun sebanyak 16 (51,6%), , paritas10 (32,3%), umur kehamilan 18 (58,1%) dan berdasarkan faktor dari bayi yaitu mayoritas terjadi pada berat lahir bayi >2500 gram sebanyak 12 (38,7%), dan jenis persalinan yang mengalami asfiksia pada persalinan normal sebanyak 10 (32,3%). Kesimpulan : Faktor penyebab kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RS Fadhilah Kota Prabumulih yaitu dari faktor ibu yaitu mayoritas terjadi pada usia ibu 20-35 tahun, paritas multipara, umur kehamilan 37-42 minggu dan dari faktor bayi yaitu bayi dengan berat lahir >2500 gram dan jenis persalinan normal. ABSTRACT Asphyxia is one of the complications that become the largest cause of death. Therevare three cause of asphyxia, namely, maternal factors (preeclampsia and eclampsia, abnormal bleeding caused by placenta previa or placental abruption, prolonged labor, fever during labor, severe infections, pregnancy post mature, maternal age less than 20 years old or over 35 years ), factor infants (premature babies, difficult delivery, konginetal disorders, meconium-stained amniotic fluid mixes), factor umbilical cord (umbilical cord loops, short umbilical cord, knot the cord and umbilical cord prolapse). Athere are 31 cose of asphyxia in Fadhilah Hospital. Objective : Knowing the factors that cause asphyxia in newborns at RS Fadhilah Prabumulih City. Methods : Collecting data in this study using secondary data with retrospective approach Result: Factors that cause asphyxia in newborns by maternal factors that occur in the majority of maternal age 20-35 years as many as 16 (51.6%), parity 10 (32.3%), gestational age 18 (58.1%) and by factors of which the majority occur in infants birth weight> 2500 g were 12 (38.7%), and the type of delivery that asphyxiated the normal labor as much as 10 (32.3%). Conclusion : Factors that cause asphyxia in newborns at PKU Muhammadiyah Hospital in Bantul 2016 ie from the maternal factors that occur in the majority of maternal age 20-35 years, multiparas parity, gestational age of 37-42 weeks and infant factors that infants with birth weight> 2500 gram and type of normal deliveries.
HUBUNGAN ANTARA MENYUSUI DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POST PARTUM Intan Sari Intan Sari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.731 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i2.131

Abstract

ABSTRAK Laktasi merupakan keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Proses menyusui mempengaruhi penurunan tinggi fundus uteri. Ibu yang mengalami gangguan laktasi akan menghambat proses involusi uterus yang akan berdampak pada terjadinya perdarahan. salah satu cara untuk mencegah perdarahan masa nifas adalah dengan memberikan ASI sedini mungkin kepada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara menyusui dengan involusi uteri pada ibu post partum Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum yang bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih pada bulan september sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling yaitu accidental sampling. Jumlah sampel adalah 30 orang ibu post partum hari ke 10 yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara menyusui dengan involusi uteri ( p-value = 0,001 < α (0,05) ). Adapun saran peneliti bagi ibu post partum, diharapkan untuk lebih meningkatkan kesadarannya untuk menyusui bayinya. ABSTRACT Lactation is the whole process of breastfeeding starting from the milk produced until the baby's process sucks and swallows milk. The breastfeeding process affects the decrease in uterine fundus height. Mothers who experience lactation disorders will inhibit the process of uterine involution which will result in bleeding. one way to prevent postpartum bleeding is to give breast milk as early as possible to the baby. This study aims to determine the relationship between breastfeeding and uterine involution in the post partum mother of the Prabumulih Regional General Hospital. This study is an analytical survey research with a cross sectional approach. The population in this study were all post partum mothers who gave birth at the Prabumulih Regional General Hospital in September as many as 60 people. Sampling is done by non probability sampling, namely accidental sampling. The number of samples is 30 post partum mothers on the 10th day who will then be analyzed using the chi square test. The results showed that there was a relationship between breastfeeding and uterine involution (p-value = 0.001 <α (0.05)). As for researchers' suggestions for post partum mothers, it is expected to further increase their awareness to breastfeed their babies.
HUBUNGAN PARITAS DAN PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KETIDAKYAMANAN PADA MASA KEHAMILAN DI BPM SAGITA PALEMBANG TAHUN 2017 Sri Wahyuningsih Sri Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.511 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i2.132

Abstract

ABSTRAK Antenatal Care adalah pemeriksaan yang dilakukan ibu hamil pada tenaga kesehatan untuk mendeteksi kehamilan, sehingga ibu lebih siap menghadapi kehamilan dan persalinannya nanti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan paritas, pendidikan dan pengetahuan ibu hamil dengan ketidaknyamanan pada masa kehamilan di BPM Sagita berjumlah 30 responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu dari pengisian kuesioner. Kemudian analisa data menggunakan dengan univariat dan bivariat. Hasil uji chi-square menunjukkan ada hubungan paritas ibu ρ-value = 0,000 ≤ 0,05. Ada hubungan pendidikan ibu ρ-value = 0,000 ≤ 0,05. Disarankan kepada ibu hamil untuk lebih sering melakukan antenatal care karena membuat ibu lebih tahu mengenai kehamilan, menghadapi persalinan dan komplikasi yang mungkin terjadi sehingga dapat lebih diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinan lebih cepat dan tepat lebih diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinan lebih cepat dan tepat dalam pemilihan maupun penolong dalam persalinan. ABSTRACT Antenatal care is an examination performed by pregnant women on health workers to detect preganancy. So that, the mother is well prepared to face preganancy later. The purpose of this study was to find out the relationship of parity, education and knowledge of pregnant women with discomfort during pregnancy in BPM Sagita Palembang. Quantitative research design was analytic with Cross-sectional. The population of the study was all pregnant women who were in BPM Sagita amounted to 30 respondents. The sample used in this research was saturated sample. This research used primary data that was from filling questioner. Then the data analyzed using univariate and bivariate. Chi-square test results showed there was a parity relationship ρ-value = 0,000 ≤ 0,05. There was a relationship of mother education ρ-value = 0,000 ≤ 0,05. There was a relationship of knowledge of pregnant women ρ-value = 0,000 ≤ 0,05. It is suggested to pregnant women to do antenatal care more often because it makes mothers know more about pregnancy, to face labor and complication that may occur so that more can be calculated and prepared steps in delivery aid faster and more accurately taken into account and prepared steps in delivery help is faster and more accurate in selection in labor.

Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi M Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi M Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 6 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 3 No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb More Issue