cover
Contact Name
Intan Sari
Contact Email
intannadhifa215@gmail.com
Phone
+62711417995
Journal Mail Official
jurnalkebidananakbm@gmail.com
Editorial Address
https://journal.budimulia.ac.id/index.php/kebidanan/about/editorialTeam
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Core Subject : Health, Science,
FOCUS AND SCOPE Fokus Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia : kajian tentang pelayanan kebidanan Ruang Lingkup Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia : Kajian terkait : Siklus reproduksi perempuan dan hal-hal yang mempengaruhinya yang meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan masa antara.
Articles 304 Documents
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN (K4) DI PUSKESMAS TIMUR KOTA PRABUMULIH TAHUN 2017 Citra Ayuh Darty Citra Ayuh Darty
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.209 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v7i2.113

Abstract

ABSTRAK Menurut (WHO) antenatal care bertujuan untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, pendidikan dan pekerjaan ibu dengan Frekuensi pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Timur Kota Prabumulih Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini yaitu semua ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Prabumulih Timur kota Prabumulih Tahun 2017 yang berjumlah 416 orang.Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan pendekatan sistematik sampling.Alat pengambilan sampel menggunakan Check List, analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistic Chi-Square .Hasil penelitian ini menunjukkan dari 203 responden dengan melakukan standar kunjungan ANC sebanyak 91 orang (44,8%), dan tidak standar 112 orang (55,2%), umur resiko tinggi sebanyak 106 orang (52,2%) dan umur resiko rendah 97 orang (47,8%), pendidikan tinggi 98 orang (48,3%) dan pendidikan rendah 105 orang (51,7%), bekerja sebanyak 85 orang (41,9%) dan tidak bekerja sebanyak 118 orang (58,1%). Dari hasil penelitian ini di harapkan agar pihak puskesmas lebih mengupayakan pelayanan kesehatan dan konseling terhadap frekuensi pemeriksaan kehamilan. ABSTRACT According to the (WHO) antenatal care aimed at the early detection of high risk of pregnancy and childbirth can also reduce maternal mortality and monitor the state of the fetus.This study aims to determine the relationship between age, education and occupation mothers with antenatal Frequency (K4) in East Health Center Prabumulih City in 2017.This research uses analytic survey with cross-sectional approach.This study population is all the pregnant women who visited health centers ANC in Eastern Prabumulih Prabumulih city in 2017, amounting to 416 people. Sampling using random sampling with systematic sampling approach. Sampling tool using Check List, data analysis univariate and bivariate statistical Chi-Square test. Results of this study show from 203 respondents by standard ANC visit as many as 91 people (44.8%), and not the standard 112 people (55.2%), high risk age were 106 men (52.2%) and a lower risk of age 97 people (47.8%), higher education 98 (48.3%) and low education 105 people (51.7%), working as many as 85 people (41.9%) and did not work as many as 118 people (58, 1%). From the results of this study in the hope that the clinic be seeking health care and counseling to the frequency of antenatal care (K4).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GIZI NORMAL BALITA DI PUSKESMAS SUKAJADI KOTA PRABUMULIH TAHUN 2017 Rini Miranti Rini Miranti
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.205 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v7i2.114

Abstract

ABSTRAK Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi gizi normal balita di Puskesmas Sukajadi Prabumulih tahun 2017. Hubungan faktor faktor tersebut dicari mengunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Untuk populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu dan balita yang datang ke Puskesmas Sukajadi Prabumulih pada maret 2017 dengan teknik accidental sampling. Berdasarkan analisa univariat didapatkan gizi balita normal 26 orang (72,2%) gizi balita yang tidak normal sebanyak 10 orang (27,8%). Untuk frekuensi pendapatan yang tinggi didapat 25 orang (69,4%) sedangkan yang rendah didapatkan 11 orang (30,6%) dan pendidikan tinggi didapatkan 26 orang (72,2 %) dan yang rendah 10 orang (27,8%) selain itu untuk pengetahuan baik terdapat 23 orang (63,9%) sedangkan yang kurang 13 orang (36,1%). Dari hasil analisa bivariat didapatkan faktor faktor yang berhubungan dengan status gizi normal balita yaitu faktor pendapatan,faktor pendidikan serta faktor pengetahuan.Diharapkan bagi ibu untuk lebih proaktif dalam mengenai dan mencegah kasus kasus yang dapat membahayakan anaknya sehingga angka kejadian status gizi tidak normal dapat ditekan selain itu diharapkan ibu untuk menjalankan program posyandu balita yang telah dicanamkan puskesmas tersebut sehingga pemantauan, kegiatan penyuluhan atau kegiatan lainnya khususnya yang berhubungan sehingga kasus status gizi tidak normal dapat dihindari hal inilah yang diharapkan dapat menurunkan dan menekan AKB yang berhubungan dengan kasus kasus dalam kebidananan. ABSTRACK Nutrient is one of the determinants of the human resources quality.The objective of this research was to know about the factors that influence the normal nutrient of baby at Puskesmas Sukajadi Prabumulih of 2017. The correlation of the factors was found by using survey analytic method with cross sectional approach. The population of this research was the entire of mothers and babies that visit to Puskesmas Sukajadi Prabumulih on March 2017 with accidental sampling technique. According to univariate analysis, it was found that there were 26 people (72,2%) of the normal nutrient baby and 10 people (27,8%). For the frequency of high income, that was found 25 people (69,4%), meanwhile the lowest income was found 11 people (30,6%) and the high education was found 26 people (72,2%) and with the low education was 10 people (27,8%). Beside that for the good knowledge, there were 23 people (63,9%), meanwhile the less knowledge were 13 people (36,1%). From the yield of bivariate analysis, was found the factors that related to the normal baby nutrient, which was income factor and the education factor and the knowledge factor.It was hoped that for mother to be more proactive in preventing some cases that can harm their kids so the number of abnormal nutrient status could be pushed, besides it was hoped mother can run the baby posyandu program that have been proclaimed by Puskesmas, so the monitoring , counseling activity, or other activities, especially that related to the abnormal nutrient status could be prevented. These things could be hoped to decrease and push AKB that related to midwifery cases.
HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DAN JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG KEBIDANAN RSUD KOTA PRABUMULIH TAHUN 2016 Desti Widya Astuti Desti Widya Astuti
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.88 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v7i2.115

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan data di RSUD Kota Prabumulih bahwa terdapat peningkatan jumlah kejadian perdarahan post partum, tahun 2014 sebanyak 178 orang, tahun 2015 sebanyak 246 orang dan tahun 2016 sebanyak 151 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu dan jarak kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum di RSUD Kota Prabumulih Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi yang digunakan adalah semua ibu bersalin di RSUD Kota Prabumulih, sebanyak 1.296 ibu bersalin dan 306 sampel. Pengambilan sampel dengan mengunakan random sampling, analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan derajat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 288 ibu bersalin terdapat 151 yang mengalami perdarahan post partum sebagian besar adalah ibu dengan umur resiko tinggi sebanyak 43 orang (40,9%) dan ibu dengan jarak kehamilan resiko tinggi sebanyak 21 orang (17,3%). Hasil uju chi-square umur didapatkan p.value 0,000 < α 0,05 dan uji chi-square untuk jarak kehamilan didapatkan p.value 0,000 < α 0,05. Maka ada hubungan umur ibu dan jarak kehamilan terhadap kejadian perdarahan post partum di RSUD Kota Prabumulih Tahun 2016. ABSTRACK Based on the data at District General Hospital (RSUD) Prabumulih, there was increasing of post-partum bleeding, in 2014, there were 178 people. In 2015, there were 246 people. And in 2016, there were 151 people. The purpose of the study was to know relationship between maternal mother and the distance and old post-partum bleedingat District General Hospital (RSUD) Prabumulih in 2013. The study was analytic researchwith cross sectional design. Population thas was used in the study was all maternal mother ar District General Hospital (RSUD) Prabumulih. It was about 1.296 maternal mother and from 306. Random sampilng was done in the study, data analyses used univariate and bivariate analyses by using chi-square statistic test with significance level 0,05. The study result showed that from 306 maternal mother, there were 151 mother who experienced old post-partum bleeding, the large of that was high maternal mother 43 people (40,9%) and mother age high distance 21 people (17,3%). The result of chi-square test was p value 0,000 < α 0,05 and chi-square test for age was p value 0,000 < α 0,05. It meant that there was relationship between maternal mother and the distance and of post-partum bleeding at District General Hospital (RSUD) Prabumulih in 2016.
HUBUNGAN ANTARA KALA II LAMA DAN PERDARAHANAN ANTEPARTUM TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2016 Pera Mandasari Pera Mandasari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.688 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v7i2.116

Abstract

Asfiksia adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Faktor penyebab dari asfiksia yaitu faktor ibu seperti preeklamsia dan eklamsi, perdarahan abnormal, partus lama atau macet dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kala II lama dan perdarahan antepartum dengan kejadian asfiksia di Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua bayi yang lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih pada tahun 2016 yang berjumlah 1.442 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini diambil dengan metode Random Sampling yaitu sebanyak 313 responden. Analisa penelitian dengan menggunakan uji Statistic Chi-Square (x2) dengan tingkat kemaknaan (α) = 0,05 dan tingkat kepercayaan (ci) 95%. Dari hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa hubungan antara kala II lama dengan kejadian asfiksia mempunyai hubungan yang bermakna dengan nilai p value 0,009 dan hubungan antara perdarahan Antepartum dengan kejadian asfiksia mempunyai hubungan yang bermakna mempunyai hubungan yang bermakna dengan nilai p value 0,006. ABSTRACK Asphyxia is a condition where the baby can not breathe spontaneously soon after birth and regular. The causal factors of asphyxia are maternal factors such as preeclampsia and eclampsia, abnormal haemoprhage or stuck partus and others. The purpose of this study was to determine the relationship between the long second stage and antepartum haemorrhage with the incidence of asphyxia at the Regional General Hospital in Prabumulih 2016. This research uses analytical Survey with Cross Sectional approach. The population of this study were all babies born at General Hospital in Prabumulih 2016, as much 1442 people. The number of samples in this study was taken by Random Sampling method as many as 313 respondents. Analyze the research by using statistical test Chi-Square (x2) with significance level (α) = 0,05 and level of trust (ci) 95%. The result of bivariate analysis shows that the relationship between the long second stage with the asphyxia incidence has a significant relationship with the p value 0.009 and the relationship between Antepartum haemorrhage with asphyxia occurrence has a significant relationship has a significant relationship with p value 0,006.
PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI SAAT PERSALINAN DENGAN LAMA KALA I PADA PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALANG-ALANG LEBAR PALEMBANG TAHUN 2016 Sagita Darma Sari, Ferdiana Setia Safitri Sagita Darma Sari, Ferdiana Setia Safitri
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.432 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v7i2.117

Abstract

ABSTRAK Menurut data survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia sebesar 359/100.000 KH. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung yaitu perdarahan (42%), eklampsia atau preeklampsia (30%), abortus (11%), infeksi (10%), partus lama atau persalinan macet (9%), dan penyebab lain (15%). pendampingan dan pemberian dukungan fisik, emosional, dan psikologis selama proses persalinan dapat mengurangi resiko persalinan dengan tindakan (forceps, vakum, maupun seksio caesaria), APGAR Score <7 lebih sedikit, persalinan menjadi lebih cepat, Kepuasan dan keyakinan ibu yang semakin besar dalam menghadapi proses persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan suami saat persalinan dengan lama kala I pada primigravida. Penelitian ini menggunakan metode Analitik dengan pendekatan kohort. Jenis data yang di ambil adalah data primer dengan alat ukur lembar observasi pengambilan sampel dilakukan secara teknik “Purposive sampling dengan jumlah populasi sebagian besar ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang Tahun 2016. Hasil bivariat terdapatnya pengaruh pendampingan suami saat persalinan dengan lama kala I (P Value= 0,000 < 0,05). Rata-rata ibu bersalin primigravida yang didampingi suami lama kala I 328 menit (5 jam 46 menit) dan ibu bersalin primigravida yang tidak didampingi suami dengan rata-rata lama kala I 620 menit (10 jam 20 menit). Dapat disimpulkan bahwa ibu bersalin primigravida yang didampingi suami mengalami persalinan kala I 328 menit (5 jam 46 menit) lebih cepat dibandingkan ibu bersalin primigravida yang tidak didampingi suami mempunyai peluang 620 menit (10 jam 20 menit) terjadi persalinan kala I lebih lama ABSTRACK According to demographic health survey data Indonesia (IDHS) in 2012 , AKI in Indonesia amounted to 359 / 100,000 KH . The average mortality is much increased compared to the results of the 2007 IDHS which reached 228 per 100,000 live births . The direct causes are haemorrhage ( 42 % ) , eclampsia or pre-eclampsia (30 %), abortion (11 %), infection (10 %), prolonged labor or obstructed labor (9 %), and other causes (15 %). mentoring and support the physical , emotional , and psychological during childbirth can reduce the risk of labor with action (forceps, vacuum, or section Caesaria), Apgar scores < 7 less , delivery is faster, satisfaction and confidence of mothers growing in the face labor. This study aims to determine the effect of assisting her husband with a long time of delivery of the first stage in primigravida . Analytical method used in this study with a cohort approach. The type of data taken is primary data observation sheet measuring instrument sampling done in the technique of "purposive sampling with a population of mostly women giving birth in Puskesmas Alang - Alang Lebar Palembang 2016 . Bivariate results of influence assistance at delivery with the old husband of the first stage ( P Value = 0.000 <0.05). The average maternal primigravid old husband who was accompanied by the first stage 328 minutes (5 hours 46 minutes) and maternal primigravid that are not accompanied by her husband with the average length of the first stage 620 minutes (10 hours 20 minutes). It can be concluded that the birth mothers who along with her husband primigravid experiencing first stage of labor 328 minutes (5 hours 46 minutes) faster than maternity primigravid unaccompanied husband had an opportunity to 620 minutes (10 hours 20 minutes) occurs first stage of labor longer.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN DINI REMAJA PUTRI DI DESA SEMETEH MUARA LAKITAN KABUPATEN MUSI RAWAS Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.215 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i1.118

Abstract

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan seorang wanita pada usia 13 – 16 tahun atau pria berusia 17 – 18 tahun (BKKBN,2016). Menurut Laporan Badan Pusat Statistik, 2015 menunjukkan bahwa prevalensi perkawinan usia anak di Indonesia tidak hanya tetap tinggi (dengan lebih dari seperenam anak perempuan menikah sebelum mencapai usia dewasa (usia 18 tahun) atau sekitar 340.000 anak perempuan setiap tahunnya) tetapi prevalensi tersebut juga telah kembali meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui gambaran faktor – Faktor yang mempengaruhi Pernikahan dini Remaja Putri di Desa Semeteh Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif di Wilayah Desa Semeteh Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas.dengan jumlah responden 5 orang dari jumlah sampel 11 orang. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pernikahan dini dilakukan oleh mereka yang berpendidikan SD atau SLTP, dan berpengetahuan cukup. Pernikahan dini dianggap sesuatu hal yang lazim dan menurunkan tanggung jawab ekonomi orang tua. Selain itu media punya andil terjadinya pernikahan dini. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pasangan remaja calon pengantin, mahasiswa dan institusi profesi kebidanan khususnya dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi remaja terkait dengan masalah pernikahan dini. ABSTRACK Early marriage is a marriage made by a woman at the age of 13-16 years or a man aged 17-18 years (BKKBN, 2016). According to the Central Bureau of Statistics Report, 2015 shows that the prevalence of marriage in Indonesian age is not only high (with more than one-sixth married girls before reaching adulthood (age 18) or about 340,000 girls annually) but the prevalence has also returned increased. The purpose of this study is to know the description of factors - Factors affecting early marriage of Young Women in the Semeteh Village Muara Lakitan Musi Rawas District. This study was conducted qualitatively in Semeteh Village, Muara Lakitan, Musi Rawas District with 5 people as the respondents of the 11 samples. The results of the study indicated that the early marriage was conducted by people who had educated in elementary or junior high schools, and had sufficient knowledge. Early marriage was considered as a usual something and could decrease economic responsibility of their parents. In addition, the media had contributed to the incidence of early marriages. This study is expected to be useful for couples of young people who will get to be married, students and midwifery profession institutions particularly in providing reproductive health education for the adolescences in accordance with the early marriage.
HUBUNGAN ANTARA MASSAGE PERINEUM DAN KEGEL EXERCISE DENGAN JENIS PERSALINAN PADA IBU HAMIL DI BPM MEGAWATI PALEMBANG TAHUN 2017 Tirta Anggraini Tirta Anggraini
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.19 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i1.119

Abstract

ABSTRAK Data World health organization (WHO) menyatakan 73,3% ibu bersalin yang teratur melakukan Massage perineum 66,7% tidak mengalami robekan perineum. Indonesia kelompok yang diberikan intervensi Massage perineum pada primigravida tidak mengalami ruptur sebanyak 44,4%. Massage Perineum akan melunakan jaringan perineum sehingga jaringan akan membuka tanpa resistensi saat persalinan. Latihan kegel digunakan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain post test only desain. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dengan usia kehamilan >34 minggu yang berkunjung ke BPM Megawati Palembang tahun 2017 Yang berjumlah 30 orang. Analisa data yang digunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukan responden yang melakukaan Massage Perineum 22 orang (73,3%) dan persalinan spontan 18 orang (81,8%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square didapatkan hubungan bermakna antara Massage Perineum dengan jenis persalinan ρ value=0,032. Dan responden yang melakukan Kegel Exercise 19 orang (63,3%) dan persalinan spontan 16 orang (84,2%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square didapatkan hubungan bermakna ρ value=0,042. Diharapkan bidan dapat memberikan informasi lengkap mengenai masage perineum dan Kegel Exercise pada ibu hamil. Sehingga ibu hamil mengetahui cara melakukan dan keuntungan dari Massage Perineum dan Kegel Exercise. ABSTRACT Data World Health Organization (WHO) states 73.3% of mothers who regularly perform perineum Massage 66.7% did not experience perineal rupture. The Indonesian groups given Massage perineal intervention in primigravida did not experience rupture as much as 44.4%. Massage Perineum will soften the perineal tissue so the tissue will open without resistance at delivery. Kegel exercises are used to strengthen the pelvic floor muscles. This research uses quantitative research design with post test design design approach. The sample in this study is the mother with gestational age> 34 weeks who visited the BPM Megawati Palembang in 2017 Which amounted to 30 people. Data analysis used univariate and bivariate analysis. The results of this study showed respondents who performed Massage Perineum 22 people (73.3%) and spontaneous labor 18 people (81.8%). Based on Chi-Square test results obtained a significant relationship between Massage Perineum with type of labor ρ value = 0.032. And respondents who do Kegel Exercise 19 people (63.3%) and spontaneous labor 16 people (84.2%). Based on Chi-Square test results obtained significant relationship ρ value = 0.042. It is expected midwives can provide complete information about the masage perineum and Kegel Exercise in pregnant women. So that pregnant women know how to do and profit from Massage Perineum and Kegel Exercise.
ANALISIS PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG Rosmiati Rosmiati
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.961 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i1.120

Abstract

ABSTRAK Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. WHO memperkirakan hampir semua (98%) dari 5 juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang. Menurut data dinas kesehatan kota Palembang, angka kelahiran BBLR tahun 2008 sebanyak 213 per 1.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2009 sebanyak 203 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab BBLR adalah kelahiran prematur, paritas ibu, umur ibu, faktor plasenta, faktor janin dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas ibu dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Pusri Palembang Tahun 2017. Desain penelitian ini adalah survai analitik dengan pendekatan cross sectional dimana variabel yang diteliti meliputi paritas ibu. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di Rumah Sakit Pusri Palembang tahun 2017 yang berjumlah 553 orang dengan besar sampel penelitian sebanyak 240 orang yang diambil dengan teknik acak sistematik, instrumen penelitian yaitu check list. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukan dari 240 ibu didapatkan kejadian BBLR 142 orang (59,2%) yang memiliki paritas risiko tinggi 32 orang dengan kejadian BBLR (87,5%) sedangkan umur ibu risiko tinggi 123 orang dengan kejadian BBLR ( 51,,2%). Dari statistik uji Chi-Square yang membandingkan p value dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara paritas ibu p value (0,00) dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Pusri Palembang Tahun 2017. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ibu dengan paritas dan risiko tinggi lebih banyak melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan dengan risiko rendah. ­­ ABSTRACK Low birth weight (LBW) is a baby with a birth weight of less than 2500 grams. WHO estimates that almost all (98%) of 5 million neonatal deaths occur in developing countries. According to Palembang city health office data, the birth rate of LBW in 2008 was 213 per 1,000 live births and in 2009 as many as 203 per 1,000 live births. The causes of LBW are premature birth, maternal parity, maternal age, placental factors, fetal factors and the environment. This study aims to determine the relationship of mother parity with the occurrence of LBW at Pusri Palembang Hospital Year 2017. The design of this study is an analytical survey with cross sectional approach where the variables studied include parity of the mother. The population of this study were all maternal mothers at Pusri Palembang Hospital in 2017, which amounted to 553 people with a large sample of 240 samples taken by systematic random technique, research instrument that is check list. Data analysis was done univariat and bivariate. The results of this study showed that from 240 mothers, there was an occurrence of BBLR 142 people (59.2%) who had high risk parity of 32 people with LBW incidence (87.5%) while the high risk maternal age was 123 people with LBW incidence (51, 2% ). From Chi-Square test statistic that compare p value with significance level α = 0,05 indicate that there is significant relation between mother parity p value (0,00) with incidence of BBLR at Pusri Palembang Hospital 2017. From this research result it was concluded that mothers with parity and high risk were more likely to deliver babies with LBW than low risk.
PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI (TFU) PADA IBU POSTPARTUM NORMAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRABUMULIH BARAT Intan Sari Intan Sari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.245 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i1.121

Abstract

ABSTRAK Perdarahan postpartum terjadi setelah kelahiran bayi “ sebelum, selama dan sesudah keluarnya plasenta. Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu-ibu setelah melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih kembali. Senam nifas bertujuan untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul dan otot perut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap kecepatan penurunan Tinggi Fundus Uteri (TFU). Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Prabumulih Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen yaitu untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan dengan jumlah responden 15 ibu nifas. Dari penelitian didapatkan hasil U hitung sebesar 40 yang lebih kecil bila dibanding U tabel sebesar 56 dan nilai p value 0.001 yang lebih kecil bila dibanding nilai α = 0.05 sehingga hipotesis di terima yaitu ada pengaruh senam nifas terhadap penurunan TFU pada ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas Prabumulih Barat. Mengingat besarnya manfaat yang diperoleh ibu post partum, bila melaksanakan senam nifas maka diharapkan institusi pelayanan kesehatan menerapkan senam nifas sebagai asuhan pada ibu post partum. ABSTRACT Postpartum haemorrhage occurs after the birth of the baby "before, during and after placental discharge. The postpartum period is the period after childbirth and the birth of the baby, placenta, and the membranes necessary to restore the pregnant organs such as before pregnancy in about 6 weeks. Postpartum gymnastics is a gymnastics performed by mothers after giving birth after the condition of his body recovered. Postural gymnastics aims to speed healing, prevent complications, restore and strengthen the back muscles, pelvic floor muscles and abdominal muscles. This study aims to determine the effect of puerperal gymnastics on the rate of decrease in High Fundus Uteri (TFU). This research was conducted in Prabumulih Barat Health Center Working Area. This research uses experimental research method that is to find the effect of certain treatment to others in controlled condition with the number of respondents 15 postpartum. From the research results obtained U calculate of 40 smaller when compared to table U of 56 and value of p value 0.001 smaller than the value of α = 0.05 so that the hypothesis is accepted that there is influence of puerperal gymnastics on the decrease of TFU in post partum mother in Work Area Puskesmas Prabumulih Barat. Given the magnitude of the benefits of postpartum mothers, when implementing gymnastics gymnastics it is expected that health care institutions apply gymnastics exercises as care for post partum mothers.
HUBUNGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID DENGAN PENGGUNA KB SUNTIK PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2018 Bina Aquari Bina Aquari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.826 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i1.122

Abstract

ABSTRAK Kontrasepsi Hormonal sebagai salah satu alat Kontrasepsi meningkat dan tajam. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, Pengguna alat kontrasepsi suntik yaitu 35,3%, pil yaitu 30,5%, IUD yaitu 15,2%, Implant 7,3%, dan 11,7% Kontrasepsi lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan peningkatan berat badan dan ketidakteraturan siklus haid dengan KB suntik pada akseptor KB di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2018.Rumusan masalah penelitian ini adalah hubungan antara umur dan pengetahuan akseptor tentang KB Suntik di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2018.Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan dengan kuesioner.Uji Statistic yang dipakai adalah Uji Chi-Square. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 62 orang dan seluruh Populasi dijadikan sampel. Dari hasil analisa univariat responden yang memakai KB Suntik lebih besar yaitu sebanyak 36 orang (58,1%), dan 26 orang (41,9%) yang tidak memakai KB Suntik. Responden yang berat badannya meningkat memakai kontrasepsi sebanyak 33 orang (53,2%), sedangkan responden yang berat badannya tidak meningkat sebanyak 29 orang (46,8%) dibandingkan dengan responden yang siklus haidnya tidak teratur adalah sebanyak 32 orang (51,6%). Hasil analisa statistik dengan menggunakan Uji Chi-Square dengan df = 1 ada hubungan yang bermakna peningkatan berat badan dengan KB Suntik pada akseptor KB diperoleh p value (0.006) lebih kecil dari (0,05) dan ada hubungan yang bermakna ketidakteraturan siklus haid dengan KB suntik pada akseptor KB diperoleh p value (0,011) lebih kecil dari (0,05). Saran agar petugas kesehatan meningkatkan kinerja dan sistem informasi mengenai masalah yang berhubungan dengan pemakaian KB Suntik. ABSTRACT The hormonal contraception as becoming on of the contraceptions tools which is increasing sharply. Based on world Health Organitation (WHO) the user of injected contraception is 35,3%, pill 30,5%, IUD 15%, implant 7,3%, and 11,7% for another contraception. The purpose of this research is for knowing wheter there is the increasing of weight and the irregular of monthly period with injected contraception for the acceptor at Puskesmas Pembina Palembang in 2014. The main case of this research is the relationship between the increasing of the weight and the irregular monthly period at Puskesmas Pembina Palembang in 2014. This research using analytic survey with cross sectional closing yhat was done by using questioner, the statistic test which take is Chi-Square test. The population in this reseacrh are 62 peoples, and all off them as becoming the sample from the result of respondent univariat analyze whom using the injected contraception in bigger that is exactly 36 people (58,1%) and 26 people (41,9%) whom do not using it. The respondent with their weight is increasing because of using contraception is 33 people (53,2%), while the respondent whom the weight do not increasing is 29 people (46,8%), when we compare with the respondent whom the monthly period is irregular are 32 people (51,6%). The result for statistic analyze by using the Chi-Square test with the df = 1 says that there is a significant relationship between the weight increasing with the injected contraception for the acceptor we get p value (0,006) is smaller than (0,05) and there is significant relationship between the injected contraception for the acceptor we get p value (0,011) with is smaller than (0,05). The sugestion of the health workes to increasing the performance the information sistem about the problem that is connected with the inject contraception using

Page 11 of 31 | Total Record : 304


Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi M Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi M Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 6 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 3 No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb More Issue