cover
Contact Name
Intan Sari
Contact Email
intannadhifa215@gmail.com
Phone
+62711417995
Journal Mail Official
jurnalkebidananakbm@gmail.com
Editorial Address
https://journal.budimulia.ac.id/index.php/kebidanan/about/editorialTeam
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Core Subject : Health, Science,
FOCUS AND SCOPE Fokus Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia : kajian tentang pelayanan kebidanan Ruang Lingkup Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia : Kajian terkait : Siklus reproduksi perempuan dan hal-hal yang mempengaruhinya yang meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan masa antara.
Articles 304 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS SEMUNTUL KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2012 Tirta Anggraini Tirta Anggraini
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.21

Abstract

ABSTRACT Exclusive breastfeeding is breastfeeding as early as possible after delivery and provided no timetable was given no other food, although only the mineral water to infants aged 6 months. Proportion of exclusive breastfeeding in South Sumatra in the year 2011 amounted to 36,33%, specifically in the Kabupaten Semuntul, the proportion of exclusive breastfeeding in the year 2011 amounted to 76,33% while Puskesmas Semuntul Kabupaten Banyuasin in 2011 amounted to 75 %. The purpose of this study to determine the relationship between knowledge and work of mothers exclusively breastfeeding at Puskesmas Semuntul Kabupaten Banyuasin in 2012. This research design is an analytical survey with cross sectional approach in which data pertaining to the independent variables (knowledge and work and the dependent variable (exclusive breastfeeding) were collected at the same time. The population in this study were all mothers who have babies aged 7-12 months who came to Puskesmas Semuntul Kabupaten Banyuasin on May 2012. With a total sample of 40 respondents to the total polulasi taken by accidental sampling technique each variable under study and then analyzed using Chi-square analysis with significance level a (0.05). From the analysis shows that respondents who gave exclusive breast feeding as many as 57.5% and 42.5% who did not give exclusive breastfeeding. Knowledgeable both mothers of 60.0% and 40.0% of mothers are less knowledgeable, highly educated mothers of 37.5% and less educated mothers of 62.5%. From Chi-Square statistical test showed an independent and dependent variables showed that relation between knowledge (P value = 0.002) and work (P value = 0.006) with exclusive breastfeeding in Puskesmas Semuntul Kabupaten Banyuasin in the year 2012. Thus health workers to give more information about exclusive breastfeeding. ABSTRAK ASI eksklusif merupakan pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan. Proporsi pemberian ASI eksklusif di Sumatera Selatan pada tahun 2011 sebesar 36,33%, khusus di Kabupaten Banyuasin proporsi pemberian ASI eksklusif pada tahun 2011 sebesar 76,33 % sedangkan di Puskesmas Semuntul Kabupaten Banyuasin Tahun 2011 sebesar 75 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di di Puskesmas Semuntul Kabupaten Banyuasin Tahun 2012. Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas (pengetahuan dan pekerjaan) dan variabel terikat (pemberian ASI eksklusif) dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 7-12 bulan yang datang ke Puskesmas Semuntul Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 bulan Mei 2012. Dengan jumlah sampel 40 responden yang menjadi seluruh total populasi dengan menggunakan teknik Accidental Sampling masing-masing variabel yang diteliti kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis Chi-Square dengan tingkat kemaknaan a (0,05). Dari analisis diketahui bahwa responden yang memberikan ASI eksklusif sebanyak 57,5% dan 42,5% yang tidak memberikan ASI eksklusif. Ibu yang berpengetahuan baik sebesar 60,0% dan 40,0% ibu yang berpengetahuan kurang, ibu yang bekerja sebesar 37,5% dan ibu yang tidak bekerja sebesar 62,5%. Dari uji statistik Chi-Square didapatkan variabel dependen dan independen menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (P value = 0,002) dan pekerjaan (P value = 0,006) dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Semuntul Kabupaten Banyuasin Tahun 2012. Dengan demikian petugas kesehatan agar lebih banyak memberikan penyuluhan tentang pemberian ASI eksklusif.
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BASUKI RAHMAT PALEMBANG TAHUN 2011 Rini Mayasari Rini Mayasari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.22

Abstract

ABSTRACT According to the health of the World Health Organization (WHO) in poor countries and developing countries, mortality in infants and young children from diarrhea about two million children each year, the purpose of this study was to determine the relationship between education and employment to women with the incidence of diarrhea in children in health centers in 2011 Pelembang Basuki Rahmat This study uses survey Cross sectional analytic approach. The population in this study were all mothers who have young children who come to visit the health center Palembang Basuki Rahmat which amounts to 448 people and a random sample random sampling. Variable that is examined in the analysis using univariate and bivariate analysis via Chi-Square test at α = 0.05. The results of univariate analysis showed that mothers who have children diagnosed with diarrhea as many as 94 people (65.7%) and diarrhea are not diagnosed in 49 men (34.3%), mothers with higher education as many as 68 people (47.6%) and low education as many as 75 people (52.4 %) and mothers who worked as many as 91 people (63.6%) and that does not work as many as 52 people (36.4%). The results of bivariate analysis showed that the incidence of diarrhea in toddlers higher education less mothers were 36 (52.9%) compared with the incidence of diarrhea in children with poorly educated mothers as much as 58 (77.3%), the incidence of diarrhea in infants whose mothers work as much as 72 larger (79.1 %) compared with the non-occurrence of diarrhea in infants whose mothers worked were 19 (20.9%). chi-square test showed no significant association between education with incidence of diarrhea (p value = 0.004) and there was a significant association between maternal work (p value = 0.000) with the incidence of diarrhea in health centers Basuki Rahmat Palembang in 2011. Expected to health workers in order to improve health services, especially education about risk factors for the incidence of diarrhea in infants. ABSTRAK 21 Menurut badan kesehatan world health organization (WHO) di negara negara miskin dan sedang berkembang, kematian pada bayi dan anak anak akibat diare berkisar dua juta anak tiap tahunnya tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pekerjaan ibu dengan kejadian diare pada balita di puskesmas basuki rahmat pelembang tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak balita yang datang berkunjung ke puskesmas basuki rahmat Palembang yang berjumlah 448 orang dan pengambilan sampel secara random sampling. Variable yang di teliti di analisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat melalui uji Chi-Square pada α = 0,05. Hasil analisis univariat menunjukkan ibu yang memiliki balita yang terdiagnosa diare sebanyak 94 orang (65.7%) dan yang tidak terdiagnosa diare sebanyak 49 orang ( 34.3%), ibu dengan pendidikan tinggi sebanyak 68 orang (47.6%) dan pendidikan rendah sebanyak 75 orang (52.4%) dan ibu yang bekerja sebanyak 91 orang (63.6%) dan yang tidak bekerja sebanyak 52 orang (36.4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan kejadian diare pada balita yang pendidikan ibunya tinggi lebih kecil sebanyak 36 (52.9%) dibandingkan dengan terjadinya diare pada balita dengan ibu berpendidikan rendah sebanyak 58 (77.3%), kejadian diare pada balita yang ibunya bekerja lebih besar sebanyak 72 (79.1%) dibandingkan dengan tidak terjadinya diare pada balita yang ibunya bekerja sebanyak 19 (20.9%). uji chi-square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare ( p value = 0,004) dan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu (p value =0,000) dengan kejadian diare di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang tahun 2011. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang faktor resiko kejadian diare pada balita.
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2011 Wahyu Ida Muliana Wahyu Ida Muliana
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.23

Abstract

ABSTRACT Hyperemesis Gravidarum marked excessive nausea and vomiting in pregnant women at a young age. WHO estimates that 536,000 women died from direct complications of pregnancy and childbirth. One complication of pregnancy is Hyperemesis Gravidarum. Hyperemesis Gravidarum in the world has been estimated to occur in 1-2% of pregnant. According to data from the Medical Record of Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital, the incidence of Hyperemesis Gravidarum in 2011 there were 72 people of 661 pregnant women. The purpose of this reseach was to determine the relationship between maternal age and parity with Hyperemesis Gravidarum in Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital 2011. The Design of this reseach used Cross Sectional by analytic approach survey. The population of this reseach are all of mother who gestational ≤ 16 weeks (four months) in the Installation of Obstetrics and Gynecology, Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital in January to December of 2011 with the sample of 661 people which taken by systematic random sampling and the reseach was conducted from 17 April to 24 April 2012. Each variable that was observed in tests using Chi-Square test with a (0.05). The results of this study showed that 5.9% of mothers with hyperemesis gravidarum, 21.8% of mothers with high risk age, and 30.0% primigravida. Chi-Square test showed no significant relationship between age (p value = 0.000) and parity (p value = 0.000) with the incidence of hyperemesis gravidarum. Expected to the Hospital to be implemented properly instructed how to provide counseling to pregnant women about pregnancy and childbirth, as well as provide confidence that the nausea and vomiting is a symptom of physiology in pregnancy. ABSTRAK Hiperemesis Gravidarum ditandai mual dan muntah yang berlebihan terjadi pada ibu hamil di usia muda. WHO memperkirakan 536.000 perempuan meninggal dunia akibat langsung dari komplikasi kehamilan dan persalinan. Salah satu komplikasi kehamilan adalah Hiperemesis Gravidarum. Insiden Hiperemesis Gravidarum di dunia telah diperkirakan terjadi pada 1-2% wanita hamil. Menurut data dari Medical Record Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, angka kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2011 terdapat 72 orang dari 661 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dan paritas ibu dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Desain Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah dengan umur kehamilan ≤ 16 minggu (4 bulan) yang pernah dirawat inap di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan Januari-Desember tahun 2011 dengan jumlah sample 661 orang yang diambil secara systematic Random Sampling (secara acak sistematis) dan penelitian ini dilakukan dari tanggal 17 April sampai dengan 24 April 2012. Masing-masing variabel yang diteliti di uji dengan menggunakan uji Chi-Square dengan a (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5,9% ibu mengalami hiperemesis gravidarum, 21,8% ibu dengan umur resiko tinggi, dan 30,0% ibu primigravida. Uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur (p value = 0,000) dan paritas (p value = 0,000) dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Rumah Sakit agar dilaksanakan penyuluhan dengan cara memberikan konseling terhadap ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan, serta memberikan keyakinan bahwa mual muntah merupakan gejala fisiologi pada kehamilan.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD (INTRA UTERINE DEVICE) OLEH AKSEPTOR KB DI KLINIK BUDI MULIA MEDIKA PALEMBANG TAHUN 2012 Nurdjani Nurdjani
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.24

Abstract

ABSTRACT According to WHO (World Healthy Organization) the population of Indonesia is now ranked 4th in the world. On 2010 the number of family planning acceptors at 25 373 acceptors implants (12.2%) and 15 812 IUD for acceptors(7.7%), factors that influence the decline in the number of participants IUD is the age of <knowledge, attitudes (Proverawati, 2010). The purpose of this study are known factors associated with IUD contraception by family planning acceptors in Palembang Medical Clinic Budi Mulia 2012. This type of research uses analytical survey method with cross sectional approach, other research in this population is the entire implant and IUD family planning acceptors in the free service was held in Palembang Medical Clinic Budi Mulia In 2012 amounted to as much as 52 acceptors, with a sample of 52 family planning acceptors and IUD implants taken in a non-random sampling using accidental sampling technique. Univariate analysis of the results obtained from the respondents who use the contraceptive IUD acceptors were 19 (36.5%), with a high risk as much as 37 PUS (71.2%), good knowledge of acceptors by 22 (42.3%), and who have an attitude acceptors positive in 23 (44.7%). While the results of bivariate analysis using Chi-Square test showed that there is a relationship between maternal age with an IUD contraceptive use with the P value 0.009, no relationship between knowledge of contraceptive use to women with an IUD with a value of P value 0.008, and there is a relationship between maternal attitudes with the use of contraceptive IUD with a value of P value 0.002. From the results of this survey should be conducted by counseling for all family planning acceptors about the importance of IUD is a long-term contraception. ABSTRAK Menurut WHO (World Healthy organization) jumlah penduduk Indonesia kini menduduki peringkat ke-4 di dunia. Pada tahun 2010 jumlah akseptor KB implan sebesar 25.373 PUS (12,2%) dan KB IUD sebesar 15.812 PUS (7,7%), factor yang mempengaruhi turunnya jumlah peserta KB IUD adalah umur< pengetahuan, sikap (Proverawati,2010). Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya factor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi IUD oleh akseptor KB di Klinik Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2012. Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam peneltian ini adalah seluruh akseptor KB implan dan IUD di pelayanan gratis yang diadakan di Klinik Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2012 berjumlah sebanyak 52 akseptor, dengan jumlah sampel 52 akseptor KB implan dan IUD yang diambil secara non random sampling dengan menggunakan tehnik accidental sampling. Dari hasil analisis univariat didapatkan hasil respoden yang menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 19 PUS (36,5%), dengan resiko tinggi sebanyak 37 PUS (71,2%), pengetahuan baik sebanyak 22 PUS (42,3%), dan yang mempunyai sikap positif sebanyak 23 PUS (44,7%). Sedangkan dari hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara umur ibu dengan pemakaian kontrasepsi IUD dengan nilai P value 0,009, ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemakaian kontrasepsi IUD dengan nilai P value 0,008, dan ada hubungan antara sikap ibu dengan pemakaian kontrasepsi IUD dengan nilai P value 0,002. Dari hasil penelitian ini seharusnya dilakukan penyuluhan atau konseling terhadap semua akseptor KB tentang pentingnya KB IUD yaitu alat kontrasepsi jangka panjang.
HUBUNGAN ANTARA UMUR IBU DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2011 Yuni Kurniati Yuni Kurniati
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.25

Abstract

ABSTRACT According to the World Health Organization (WHO), maternal mortality per 100,000 live births is still too slow to achieve the Millennium Development Goals (Millennium Development Goals / MDGs) to reduce by three quarters the number of women dying during pregnancy and childbirth in 2015. The purpose of this study is known to the relationship between maternal age and parity with the incidence of placenta previa in the third trimester pregnant women at the General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2011. This study uses the approach of Analytical Surveys Cross Sectional. The population in this study is the entire third trimester pregnant women who experience antepartum bleeding who had been treated in the Installation Inpatient Obstetrics and Gynecology at the General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2011. Samples in this study is the total population. Data analysis carried out univariate and bivariate statistics with Chi-Square test with significance level α = 0.05. The results showed that respondents had placenta previa by 42 respondents (51.9%), age of the respondents who are at risk of 32 respondents (39.5%), and high berparitas respondents 38 respondents (46.9%). There was a significant association between maternal age incidence of placenta previa with a p value (0.000). There is a significant association between the incidence of placenta previa parity with the p value (0.000). From the results of this study, researchers hope more attention to health care workers especially at risk of maternal placenta previa ABSTRAK Menurut World Health Organization (WHO), penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup masih terlalu lambat untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/MDGs) dalam rangka mengurangi tiga per empat jumlah perempuan yang meninggal selama hamil dan melahirkan pada 2015. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan antara umur ibu dan paritas dengan kejadian plasenta previa pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang mengalami perdarahan antepartum yang pernah dirawat di Instalasi Rawat Inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Sampel pada penelitian ini adalah total populasi. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan responden yang mengalami plasenta previa sebanyak 42 responden (51,9%), umur responden yang beresiko 32 responden (39,5%), dan responden yang berparitas tinggi 38 responden (46,9%). Ada hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian plasenta previa p value (0,000). Ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian plasenta previa p value (0,000). Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap petugas kesehatan lebih memperhatikan kehamilan ibu terutama yang berisiko plasenta previa.
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS KERAMASAN PALEMBANG TAHUN 2012 Dini Kesumah Dini Kesumah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.26

Abstract

ABSTRACT According to World Health Organization Health Organization (WHO) in 2005 showed 49% of deaths occur in children under five in developing countries. Nutritional problems can not be done with the medical and health care approach alone. Causes related to malnutrition that maternal education, socioeconomic families, poor environmental sanitation, and lack of food supplies. This study aims to determine the relationship between education and socioeconomic status of families with nutrition survey using a cross sectional analytic approach, with a population of all mothers of children under five who visited the health center in Palembang Keramasan Accidental sampling Sampling the number of samples obtained 35 respondents. Variables include the study independent and dependent variables and univariate analysis using Chi-Square test statistic with a significance level α = 0.05. The results from 35 respondents indicate that highly educated mothers earned as many as 16 people (45.7%), and middle and upper income families as many as 12 people (34.3%) and bivariate test results show that highly educated respondents toddler nutritional status good for 81.3% (13 people) is larger than the less educated respondents balitanya good nutritional status 26.3% (5 persons) as well as respondents who have middle and upper socioeconomic families with good nutritional status of children at 91.7% ( 11 people) is larger when compared to respondents who have family socioeconomic medium with good nutritional status of children at 30.4% (7 people). Statistical tests show that education has a significant relationship with nutritional status of children P value = 0.004 and socioeconomic families have a meaningful relationship with nutritional status of children P value = 0.002. Based on the results of the study suggested the health professionals in the health center should further improve the education, information about the importance of nutrition to the development of the child in the mothers through the selection and processing of good food and a good diet through health centers and integrated health. ABSTRAK Menurut badan kesehatan World Health Organization (WHO) tahun 2005 menunjukkan 49% kematian yang terjadi pada anak dibawah umur lima tahun di negara berkembang. Masalah gizi ini tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab yang berhubungan dengan kurang gizi yaitu pendidikan ibu, sosial ekonomi keluarga, sanitasi lingkungan yang kurang baik,dan kurangnya persediaan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan sosial ekonomi keluarga dengan status gizi balita dengan menggunakan metode survei analitik pendekatan secara Cross Sectional, dengan populasi semua ibu yang memiliki anak balita yang berkunjung ke Puskesmas Keramasan Palembang dengan pengambilan sampel secara Accidental Sampling diperoleh jumlah sampel 35 responden. Variabel penelitian meliputi variabel independen dan dependen serta analisis univariat menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 35 responden didapatkan ibu yang berpendidikan tinggi sebanyak 16 orang (45,7%), dan keluarga yang berpenghasilan menengah keatas sebanyak 12 orang (34,3%) dan hasil uji bivariat menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan tinggi status gizi balitanya baik sebesar 81,3% (13 orang) lebih besar bila dibanding responden yang berpendidikan rendah status gizi balitanya baik 26,3% (5 orang) serta responden yang mempunyai sosial ekonomi keluarga menengah keatas dengan status gizi balita baik sebesar 91,7% (11 orang) lebih besar bila dibanding responden yang mempunyai sosial ekonomi keluarga menengah kebawah dengan status gizi balita baik sebesar 30,4% (7 orang). Uji statistik menunjukkan bahwa pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi balita P value = 0,004 dan sosial ekonomi keluarga mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi balita P value = 0,002. Berdasarkan hasil penelitian disarankan pada petugas kesehatan di Puskesmas hendaknya lebih meningkatkan penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya gizi terhadap tumbuh kembang anak pada ibu-ibu melalui cara pemilihan dan pengolahan bahan makanan yang baik serta pola makanan yang baik melalui kegiatan Puskesmas dan Posyandu.
HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN IBU DAN JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI INSTALASI RAWAT INAP KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2011 Tirta Anggraini Tirta Anggraini
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.27

Abstract

ABSTRACT According to WHO abortion the percentage of births ranges between 750-1000 per 100,000 live births, whereas in developed countries maternal mortality ranges between 5-10 per 100,000 live births. Abortion in developing countries the majority (over 90%) do not secure, thus contributing to about 11-13% of maternal deaths in the world. In Indonesia, an estimated 2-2.5% miscarriage every year, so it can significantly reduce the birth rate to 1.7 per year. Maternal mortality in South Sumatra as much as 5% and 5 maternal deaths are caused by bleeding in the year 2010. At the on General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2011 the incidence of abortion amounted to 318 people. The purpose of this study was to determine the employment relationship with the mother and the incidence of abortion of pregnancy spacing on General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2011. This research uses descriptive analytical method by crosss sectional approach. The study population was all pregnant women who experience bleeding with gestational age less than 20 weeks as many as 482 people. The research was conducted in May-June 2012. The samples taken by simple random sampling method. Analysis of data using a statistical test Chi - Square. The results of this univariate analysis showed that 178 (81.3%) of respondents who experienced abortion, and 41 (18.7%) of respondents who had not had abortions. 133 (60.7%) of respondents with a mother who worked and 86 (39.3%) of respondents whose mothers did not work. 132 (60.3%) of respondents with a distance of pregnant women <2 years old and 87 (39.7%) of respondents with a distance of pregnant women ≥ 2 years, so the bivariate analysis showed no significant association between maternal employment with the incidence of abortion with a P value = 0.005 and there is a relationship a significant association between the incidence of abortion pregnancy spacing with P value = 0.017. Advice for health workers to seek and improve health education on the prevention and treatment of abortion. ABSTRAK Menurut WHO persentase terjadinya abortus berkisar antara 750-1000 per kelahiran 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Negara maju angka kematian maternal berkisar antara 5-10 per 100.000 kelahiran hidup. Abortus di Negara berkembang sebagian besar (lebih dari 90%) dilakukan tidak aman, sehingga berkontribusi sekitar 11- 13% terhadap kematian maternal di dunia. Di Indonesia, diperkirakan sekitar 2–2,5% mengalami keguguran setiap tahun, sehingga secara nyata dapat menurunkan angka kelahiran menjadi 1,7 pertahunnya. Kematian ibu di Sumatera Selatan sebanyak 5% dan 5 orang kematian ibu disebabkan oleh pendarahan pada tahun 2010. Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2011 angka kejadian abortus berjumlah 318 orang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pekerjaan ibu dan jarak kehamilan dengan kejadian Abortus di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan crosss sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalami perdarahan dengan usia kehamilan kurang dari 20 minggu sebanyak 482 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juni 2012. Sampel penelitian diambil dengan metode simple random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi – Square. Hasil penelitian analisis univariat ini menunjukkan bahwa 178 (81,3%) responden yang mengalami abortus, dan 41 (18,7%) responden yang tidak mengalami abortus. 133 (60,7%) responden dengan ibu yang bekerja dan 86 (39,3%) responden dengan ibu tidak bekerja. 132 (60,3%) responden dengan ibu yang jarak kehamilannya < 2 tahun dan 87 (39,7%) responden dengan ibu yang jarak kehamilannya ≥ 2 tahun, sehingga analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kejadian abortus dengan P value = 0,005 dan ada hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan dengan kejadian abortus dengan P value = 0,017. Saran bagi tenaga kesehatan untuk mengupayakan dan meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan abortus.
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BASUKI RAHMAT PALEMBANG TAHUN 2011 Rini Mayasari Rini Mayasari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.28

Abstract

ABSTRACT According to WHO (World Health Organization), diarrhea is a Chapter (bowel movement) in liquid form is more than three times in one day, and usually lasts for two days or more. In the UK 1 in 5 people suffer from diarrhea infections. Diarrheal disease in developed countries has occurred despite the health and economic improvement but still a high incidence of infectious diarrhea and is still a health problem. In Indonesia diarrheal diseases are still one of the major diseases in infants and children. Morbidity is estimated to range between 150-430 per thousand population annually. In Basuki Rahmat Health Center Palembang , in 2011 the incidence of diarrhea in infants of 155 patients (59.2%). Factors influencing the incidence of diarrhea, including the factors of education, occupation, age, toddlers, environmental, nutritional, social, economic, food / beverage consumed, and the factors to lactose (milk cans). The purpose of this study is a known association between maternal education and employment with the incidence of diarrhea in infants in Basuki Rahmat Health Center Palembang in 2011. This study uses the approach of Analytical Surveys Cross Sectional. The population in this study were all women who come to check babies for Basuki Rahmat Health Center Palembang in 2011 which amounted to 35 people. Sampling in this study with non-random methods with techniques Accidental Sampling. Data analysis carried out univariate and bivariate statistics with Chi-Square test with significance level α = 0.05. Results showed there were 35 respondents from 45.7% of respondents that babies suffering from diarrhea, higher education 57.1%, and working mothers 40%. The results of this study showed no significant association between maternal education and occupation on the incidence of diarrhea in infants in Basuki Rahmat Health Center Palembang in 2011. From the results of this study, researchers hope to improve health and implement counseling about prevention of diarrhea. ABSTRAK Menurut WHO (World Health Organization), diare merupakan BAB (buang air besar) dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari, dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Di Inggris 1 dari 5 orang menderita diare infeksi. Penyakit diare di negara maju walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi masyarakat tetapi insiden diare infeksi tetap tinggi dan masih menjadi masalah kesehatan. Di Indonesia penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak-anak. Diperkirakan angka kesakitan berkisar antara 150-430 perseribu penduduk setahunnya. Di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang , pada tahun 2011 angka kejadian diare pada balita sebanyak 155 pasien (59,2%). Faktor-faktor mempengaruhi kejadian diare, diantaranya adalah faktor pendidikan, pekerjaan, umur balita, lingkungan, gizi, sosial ekonomi, makanan/minuman yang dikonsumsi, dan faktor terhadap laktosa (susu kaleng). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara pendidikan dan pekerjaan ibu dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang datang memeriksakan balitanya ke Puskesmas Basuki Rahmat Palembang pada tahun 2011 yaitu berjumlah 35 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode non random dengan teknik Accidental Sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden terdapat 45,7% responden yang balitanya menderita diare, pendidikan tinggi 57,1%, dan ibu yang bekerja 40%. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dan pekerjaan ibu terhadap kejadian diare pada balita di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang tahun 2011. Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap petugas pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan melaksanakan penyuluhan tentang pencegahan diare.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2011 Yuhemy Zurizah Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.29

Abstract

ABSTRACT Hyperemesis Gravidarum is nausea and vomiting that occurs in a pregnant woman causing the imbalance electrolyte levels, weight loss (more than 5% of initial body weight), dehydration, ketosis, and nutritional deficienies. In Indonesia in 2010 the percentage of high risk pregnant women with hyperemesis gravidarum who were referred and health services further by 20.44%. Provinces with the highest percentage is the province of Central Sulawesi (96.53%) and Yogyakarta (76.60%) while the lowest is the province of North Maluku (3.66%). At the General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang, the incidence of women who experience Hyperemesis Gravidarum in 2011 there were 183 people (71.4%) of 256 pregnant women. The purpose of this study are known factors associated with the incidence of hyperemesis gravidarum in pregnant women at the General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang 2011. This study uses the approach of Analytical Surveys Cross Sectional. The population in this study were all pregnant women who had been treated at General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang in 2011. Sampling in this study with the method of random sampling with simple random sampling technique. Data analysis carried out univariate and bivariate statistics with Chi-Square test with significance level α = 0.05. The results showed that of 252 respondents had hyperemesis gravidarum with high-risk age (70.0%) were low risk (1.9%), the status of a primigravida (75.0%) were multigravida (3.6%), and the work (83.3%) who did not work (5.3%). The results of this study showed no significant association between maternal age, parity, and work on General Hospital Dr. Mohammad Hoesin in Palembang, in 2011. From the results of this study, researchers hope to improve the health care workers care service delivery and more attention to maternal risk hypermesis gravidarum. ABSTRAK Hyperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada wanita hamil sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan kadar elektrolit, penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan kekurangan nutrisi. Di Indonesia pada tahun 2010 presentase ibu hamil resiko tinggi dengan hyperemesis gravidarum yang dirujuk dan mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar 20,44%. Provinsi dengan presentase tertinggi adalah provinsi Sulawesi Tengah (96,53%) dan di Yogyakarta (76,60%) sedangkan yang terendah adalah provinsi Maluku Utara (3,66%). Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, angka kejadian ibu yang mengalami Hyperemesis Gravidarum pada tahun 2011 terdapat 183 orang (71,4%) dari 256 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hyperemesis gravidarum pada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode random sampling dengan teknik simple random sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 252 responden yang mengalami hyperemesis gravidarum dengan umur resiko tinggi (70,0%) yang resiko rendah (1,9%), status yang primigravida (75,0%) yang multigravida (3,6%), dan yang bekerja (83,3%) yang tidak bekerja (5,3%). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur ibu, paritas, dan pekerjaan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2011. Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap petugas pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pelayanan asuhan persalinan dan lebih memperhatikan kehamilan ibu yang berisiko hypermesis gravidarum.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI KLINIK BERSALIN BUDI MULIA MEDIKA PALEMBANG TAHUN 2011 Yuni Kurniati Yuni Kurniati
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.30

Abstract

Abstract Early Initiation suckle the baby strat breastfeeding immediately after birth alone. Based on the WHO study of about 3% annually (3.6 million) from 120 million babies born having the risk of death and nearly one million babies die later. An research, 22% of infant mortality under the age of 28 days can be prevented through early initiation of breastfeeding and 13% of deaths babies can be prevented through exclusive breastfeeding for six moon. Goal of this research to get a picture of third trimester pregnant women about the Initiation of Early Breastfeeding Budi Mulia Medika Clinic Palembang Year 2011. This research is descriptive research. The study population was all third trimester pregnant women who come to the clinic for pregnancy check Budi Mulia Medika Clinic Palembang Year 2011. Taking samples are taken by non-random manner with Accidental Sampling. Data analysis technique is done with the univariate analysis, this analysis is used to describe the frequency and percentage distribution of the Knowledge of Early Initiation Suckle covering (meaning, purpose, benefits, timing of Early Initiation of Breastfeeding). The results of this study of 34 respondents indicated that respondents' knowledge about the good of Early Initiation of Breastfeeding by 55.9% and less knowledgeable of 44.1%. From the research results are expected to improve the health officer counseling of Early Initiation suckle especially in pregnant women and more to apply the technique Of Early Initiation Suckle On new mothers. Abstrak Inisiasi Menyusui Dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Berdasarkan Penelitian WHO setiap tahunnya sekitar 3% (3,6 juta ) dari 120 juta bayi lahir mengalami resiko kematian dan hampir satu juta bayi kemudian meninggal.Suatu penelitian 22% kematian bayi dibawah umur 28 hari dapat dicegah melalui Inisiasi Menyusui Dini dan 13% kematian bayi dapat dicegah melalui pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan.Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Inisiasi Menyusui Dini di Klinik Bersalin Budi Mulia MedikaTahun 2011. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang datang untuk memeriksakan kehamilannya ke Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Tahun 2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non random dengan Accidental Sampling. Teknik analisa data di lakukan dengan analisa univariat,analisa ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dan persentase dari Pengetahuan tentang Inisiasi Meyusui Dini yang meliputi (pengertian, tujuan, manfaat, waktu pemberian Inisiasi Menyusui Dini). Hasil penelitian ini menunjukkan dari 34 responden bahwa pengetahuan responden tentang Inisiasi Menyusui Dini yang baik sebesar 55,9% dan yang berpengetahuan kurang sebesar 44,1%. Dari hasil penelitian diharapkan agar petugas kesehatan meningkatkan peyuluhan tentang Inisiasi Meyusui Dini khususnya pada ibu hamil dan lebih menerapkan teknik Inisiasi Meyusui dini pada ibu yang baru melahirkan.

Page 2 of 31 | Total Record : 304


Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi M Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi M Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 6 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 3 No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb More Issue