cover
Contact Name
Aceng Wandi Wahyudin
Contact Email
acengwahyudin165@gmail.com
Phone
+6289613498499
Journal Mail Official
acengwahyudin165@gmail.com
Editorial Address
Prodi Ilmu Tasawuf Fakultas Dakwah Institut Agama Islam latifah Mubarokiyah Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Istiqamah
ISSN : 28283929     EISSN : 28283414     DOI : -
Jurnal Istiqamah merupakan jurnal ilmiah berkala yang fokus pada kajian Ilmu Tasawuf. Secara umum konten yang dimuat dalam tiap terbitan setahun 2 kali, Januari – Juni dan Juli – Desember, menyajikan artikel-artikel dengan judul yang variatif dan progresif, sesuai dengan isu-isu perkembangan Ilmu Tasawuf terbaru. Secara khusus bahwa tema yang dimuat dalam setiap terbitan berisi aspek-aspek yaitu isu-isu terkait dengan ajaran, amaliah dan tokoh sufi. Atas dasar tersebut jurnal Istiqamah memiliki fokus kajian yang sangat jelas dalam pengembangan jurnal berkala sebagai salah satu kontribusi ilmiah Program Studi Ilmu Tasawuf di IAILM Suryalaya terhadap dunia tasawuf. Selain itu Jurnal Istiqamah juga menampilkan sesuatu yang beda dengan menonjolkan kajian tasawuf di setiap volume terbitan dengan mengacu kepada visi dan misi kampus IAILM Suryalaya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 25 Documents
Konsep Wali Mursyid Dalam Pandangan Syekh Amin alKurdi muhammad alwin; Acep Rijalullah
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 3 No 2 (2022): Istiqomah: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan banyaknya tarekat yang bertebaran di dunia umumnya dan di Indonesia khususnya, timbulah problematika baru yaitu banyak orang yang saat ini tidak memahami konsep kemursyidan sehingga mereka kebingungan mencari Wali Mursyid yang benar, ditambah lagi dengan banyaknya orang yang mendeklarasikan dirinya sebagai mursyid tapi tidak memenuhi syarat dan maqom (kedudukan) sebagai mursyid. Maka dari itu masalah pencarian salik terhadap Wali Mursyid yang benar dan bisa membimbingnya untuk sampai kepada Allah, menjadi urgensi yang tidak dapat dielakan lagi dalam dunia tasawuf. Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui definisi Wali Mursyid syarat-syarat menjadi Wali Mursyid, ciriciri, peran dan fungsi Wali Mursyid dalam padangan Syekh Amin al-Kurdi. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk rujukan bagi peneliti selanjutnya bila meneliti Wali Mursyid yang benar dan sebagai sumber informasi untuk masa depan, juga diharapkan penelitian ini akan menjadi bahan pertimbangan salik dalam mengindetifikasi kemursyidan seseorang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan penelitian literatur atau kepustakaan (library research).. Hasil penelitian menjelaskan definisi Wali Mursyid dalam pandangan Syekh Amin al-Kurdi, syarat-syarat, ciri-ciri dan peran serta fungsinya
Konsep Zuhud Perspektif Syaikh Abdul Qadir al-Jailani Tajul Arifin; Aceng Wandi Wahyudin; Ma'turidi Ma'turidi
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 3 No 1 (2022): Istiqomah: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah Satu akhlak Rasulullah Saw, adalah zuhud. Sifat ini mengajarkan agar dunia tidak menjadi tujuan akhir kehidupan, melainkan sebagai sarana untuk beribadah dan mencapai derajat yang mulia di sisi Allah Swt. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan modern ini, baginya harta dan kekuasaan ialah tujuan kehidupan yang utama sehingga terjadilah problem-problem dan kekeringan nilai-nilai spititual dalam laku kehidupan. Tujuan penelitian ini untuk memahami konsep zuhud perspekitf Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, hakikat zuhud, tujuan, proses mencapainya, dan manfaat zuhud menurut perspektif Syaikh Abdul Qadir al-Jailani. Penelitian ini dilakukan khususnya penulis dan umat islam umumnya bisa memahami lebih luas dan memiliki pandangan yang obyektif terhadap khazanah konsep dan ajaran zuhud. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam konsep zuhudnya membagi zuhud ke dalam dua klasifikasi, yaitu zuhud shuwari (mutazahhid) dan zuhud hakiki. Zuhud hakiki adalah mereka yang benar-benar meninggalkan dunia (cinta dunia) dari dalam hatinya, bukan hanya sekedar dari tangannya. Tujuan zuhud dalam pandangan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani ialah guna mengekang hawa nafsu yang menjerumuskan manusia kepada kecelakaan. Hal tersebut guna mencapai tujuan yang hakiki yaitu makrifat kepada Allah Swt. Sedangkan untuk mencapai maqam yang mulia tersebut, yaitu zuhud. Diantaranya seseorang yang hendak zuhud harus menjalankan syariat dengan baik, kewajiban, berlandaskan ilmu yang sahih atas dasar al-Qur’an dan as-Sunnah, meninggalkan dosa dengan taubat, melawan hawa nafsu, dan mengikuti Syaikh nya. Dia berzuhud dengnan bimbingan dan ilmu yang tepat. Adapun manfaatnya sebagaimana hakikatnya zuhud ditempuh untuk mencapai tujuan yang mulia, yaitu mencapai makrifat kepada Allah. Para pelaku zuhud senantiasa terbebas hatinya dari belenggu dunia, mendatangkan ketenangan (mutmainnah), juga tercurahnya rahmat dan karunia Allah kepada hamba-Nya dengan terbukanya pintu-pintu kemudahan dalam segala hal
MUKASYAFAH PERSPEKTIF SYEKH KH. AHMAD SHOHIBULWAFA TAJUL ‘ARIFIN Dulham Efendi; Rojaya Rojaya; Ma'turidi Ma'turidi
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 3 No 2 (2022): Istiqomah: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakasingan sosok seorang sufi dengan khawariq li al-Adat, salah satunya adalah Mukasyafah, keterbukaan tirai sehingga bisa menyaksikan sesuatu dengan mata bathin. Banyak cerita bahwa Syekh KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin (Abah Anom) mengalami hal ini. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hakikat mukasyafah perspektif Abah Anom, korelasi dzikir jahar dengan mukasyafah perspektif Abah Anom, mukasyafah perspektif Ahlul Bait, para wakil talqin, mubaligh dan para khodim Abah Anom. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan pustaka dan fenomenologi yaitu penelitian yang berupaya untuk menjelaskan mukasyafah melalui berbagai literasi tasawuf dan mengkaji berbagai kejadian yang dialami oleh objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mukasyafah perspektif Abah Anom ada tiga macam yaitu: Mukasyafah terhadap rahasia- rahasia (Mukasyafah Asror), mukasyafah terhadap hal gaib (Mukasyafah Ghaibiyat) dan mukasyafah diberikannya ilmu oleh Allah melalui jalur rohani (Mukasyafah Ilmu Laduni). Semua ini bisa dicapai melalui dzikir secara benar dan ikhlas disertai riyadhoh untuk mencapai berbagai tahapan- tahapan spiritual.
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS RIYADHAH TAREKAT QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH SURYALAYA Asriadi Rauf
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 4 No 1 (2023): JURNAL ISTIQAMAH
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis moral disetiap lini kehidupan bangsa ini, menjadikan pemerintah berupaya agar tujuan pendidikan nasional tidak saja mencerdaskan kehidupan bangsa ini, namun juga berkarakter sehingga terciptalah manusia Indonesia yang cerdas dan berakhlakul karimah. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya untuk membentuk karakter peserta didik menjadi lebih baik, berakhlak mulia sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungannya. Pendidikan karakter disetiap lembaga pendidikan metodenya berbeda, diantaranya di Pondok Pesantren Suryalaya para santri dan mahasiswa serta ikhwan/akhwat diharapkan dapat rutin melakukan riyadhah-riyadhah TQN Suryalaya, misalnya istiqamah rutin melaksanakan zikir TQN Suryalaya setiap habis sholat lima waktu, mengikuti khotaman tam (pembacaan aorad TQN Suryalaya) sepanjang malam setiap bulan, mandi malam selama 40 malam mulai jam 02.00 pagi kemudian dilanjutkan dengan qiyamullail dan zikir sampai menjelang sholat subuh, berpuasa, dll yang semua itu dampaknya dapat memberi pengaruh terahadap perubahan perilaku mereka menjadi lebih baik. Metodologi yang digunakan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut; 1) penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana penulis mengamati langsung ritual Riyadho TQN Suryalaya serta dampaknya bagi mereka yang rajin melakukan riyadho. 2) Tehnik pengumpulan data melalui pengumpulan dokumen, observasi, wawancara dan studi pustaka, 3) Prosedur penelitian antara lain; melakukan tahap persiapan seperti membuat questioner, kemudian melakukan obervasi, wawancara dan mengkaji ajaran TQN, 4) Menganalisis data setelah memperoleh data-data dengan melakukan langkah-langkah seperti mencatat data, analisis perkasus dengan melihat kategori jawaban subyek penelitian, selanjutnya melakukan analisis antar kasus untuk mendapatkan gambaran umum tentang pola dan hubungan antar kategori, 5) untuk memperoleh keabsahan data, maka penulis menggunakan metode triangulasi untuk memeriksa dan menetapkan validitas dengan menganalisa dari berbagai persfektif serta apakah penelitian secara akurat mencerminkan situasi dan didukung oleh bukti. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa santri, mahasiswa atau ikhwan yang rutin melakukan riyadhah TQN Suryalaya akan memberi pengaruh terhadap perubahan perilakunya menjadi lebih baik.
POLA PENDIDIKAN RUHANI TAREKAT QODIRIYAH NAQSABANDIYAH PONDOK PESANTREN SURYALAYA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MAHASISWA Ridwam Ridwanulloh; Nana Yusep
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 4 No 1 (2023): JURNAL ISTIQAMAH
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan tentang perlunya meningkatkan kualitas spiritual dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui jalur tarekat untuk membersihkan jiwa dari penyakit yang merusak al-Insan dalam hidupnya. Dan di Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya, diajarkan untuk membersihkan penyakit hati yang merusak al-insan. Pola Pendidikan Rohani yang diterapkan untuk membersihkan penyakit hati adalah dengan Dzikir, Khotaman, Manaqib, Riyadhah, Ziarah, dan mandi malam (mandi taubat) biasa disingkat DKM SAZA MAN. Semua ajaran tersebut diterapkan kepada mahasiswa Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Program Studi Tasawuf dalam rangka mendidik mahasiswa menjadi manusia yang baik dan berakhlak mulia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pola Pendidikan Kerohanian Pondok Pesantren Qodiriyah Naqsabandiyah dalam Pembentukan Akhlak Mahasiswa di Program Studi Tasawuf dan bagaimana implementasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang menitikberatkan pada pengamatan secara mendalam. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian lapangan. Hasil Kajian Pola Pendidikan Kerohanian Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya dalam Pembentukan Akhlak Mahasiswa di Prodi Tasawuf dapat membentuk akhlak mahasiswa menjadi baik, rendah hati, amanah, qona’ah, sabar, dan dermawan.

Page 3 of 3 | Total Record : 25