cover
Contact Name
Muhammad Fuad Anshori
Contact Email
ahsanyunus@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
fuad.anshori@unhas.ac.id
Editorial Address
Departemen Budidaya Pertanian, Kampus UNHAS Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10, Makassar Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL AGRIVIGOR
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : 27985458     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JURNAL AGRIVIGOR (JA) merupakan salah satu jurnal yang dimiliki oleh departemen budidaya pertanian, fakultas pertanian, Universitas Hasanuddin. Jurnal ini telah terbit pertama kali pada tahun 2001 hingga sekarang, walaupun dalam masa kepengurusan terdapat penundaan penerbitan. Jurnal agrivigor menghimpun seluruh penelitian di bidang agrokompleks yang meliputi agronomi, hortikultura, fisiologi, ekologi, benih, bioteknologi, dan pemuliaan tanaman ataupun bidang yang terkait dengan sistem pertanian secara kompleks. Jurnal ini terbit dua kali pada setiap tahunnya. Adapun, jenis jurnal yang diterima dapat berupa jurnal penelitian, jurnal review, dan short communication.
Articles 48 Documents
Efek Inokulasi Konsorsium Mikoriza + Actinomycetes dan Dosis NPK Terhadap Pertumbuhan Sambung Pucuk Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Sulawesi 02 Nasruddin, Nasruddin; Sahur, Asmiaty; Sari, Herlinda Yana
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 1, JUNI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i1.43227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari efek inokulasi konsorsium Mikoriza + Actinomycetes dan berbagai dosis NPK terhadap pertumbuhan bibit sambung pucuk tanaman kakao Sulawesi 02. Penelitian ini dilaksanakan dari Juli 2022 sampai Januari 2023, di lahan Plantation Nursery, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan dengan menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT). Faktor pertama pupuk NPK yang terdiri dari 3 taraf yaitu kontrol, 15 g/pohon, dan 30 g/pohon. Adapun faktor kedua adalah konsorsium Mikoriza + Actinomycetes sp dengan kerapatan 1.106 CFU/mL yang terdiri atas empat taraf yaitu kontrol, mikoriza 30 g/pohon, mikoriza 30 g/pohon + 30 mL/pohon Actinomycete, mikoriza 30 g/pohon, mikoriza 30 g/pohon + 60 mL/pohon Actinomycetes, dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, Setiap unit percobaan terdiri dari 3 tanaman sehingga terdapat 108 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan NPK dan Konsorsium mikoriza + Actinomycetes terhadap parameter Luas daun dengan perlakuan pupuk NPK 30 g/pohon + mikoriza 30 g/pohon dan 60 mL/pohon Actinomycetes. dan Luas bukaan stomata daun dengan perlakuan pupuk NPK 15 g/pohon + mikoriza 30 g/pohon dan 60 mL/pohon Actinomycetes. Perlakuan NPK berpengaruh nyata pada parameter diameter batang dengan rata-rata terbaik (8,63 cm) dan rata-rata tinggi tanaman terbaik (26,46 cm). menghasilkan Konsorsium mikoriza 30 g/pohon + 60 mL/pohon Actinomycetes menghasilkan rata-rata tinggi tanaman bibit terbaik yaitu 25.55 cm.
Respon Pertumbuhan Bibit Cengkeh (Syzgium aromaticum L.) Kultivar Zanzibar Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair dan KNO3 Juni, Jusril Mahendra J; Yassi, Amir; Padjung, Rusnadi
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 1, JUNI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i1.43231

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemberian beberapa konsentrasi Pupuk Organik Cair dan dosis KNO3 terhadap pertumbuhan bibit tanaman cengkeh. Penelitian ini dilaksanakan di di Desa Tolitoli, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah. Berada di ketinggian 500-600 mdpl, suhu udara sekitar 22-30°C dengan kelembaban rata-rata 60-80%. Penelitian ini berlangsung mulai dari bulan Januari sampai bulan Mei 2022 dengan menggunakan percobaan Faktorial 2 Faktor (F2F) yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk organik cair yang terdiri dari empat taraf yaitu 0 ml (Kontrol), 5 ml/tanaman, 10 ml/tanaman, dan 15 ml/tanaman. Faktor kedua adalah dosis KNO3 yang terdiri dari 3 taraf yaitu 0 g (Kontrol), 15 gr, dan 30 gr. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pupuk organik cair (POC) dan dosis pupuk KNO3 berpengaruh nyata, sedangkan interaksi antara keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit tanaman cengkeh. Konsentrasi pupuk organik cair 15ml/tanaman memberikan hasil terbaik pada parameter pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun, luas daun, panjang akar, volume akar dan luas bukaan stomata. Dosis pupuk KNO3 15gr/tanaman memberikan hasil terbaik pada parameter pertambahan jumlah daun, luas daun, dan luas bukaan stomata.
Efektivitas 2,4-D Untuk Induksi Kalus Tanaman Bawang Merah Lembah Palu (Allium cepa L. var. Aggregatum) Sjahril, Rinaldi; Syaiful, Syatrianty A.; Nasir, Kamsinar
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 1, JUNI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i1.43232

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh 2,4-Dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) dalam induksi kalus tanaman bawang merah Lembah Palu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biosains dan Bioteknologi Reproduksi Tanaman, Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian/Unit Perbenihan Tanaman Teaching Industry, Makassar, dari bulan November 2022 sampai April 2023. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) ) dengan konsentrasi 2,4-D sebagai faktor penelitian yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0; 0,25; 0,5; 0,75; 1,0 (mg L-1) yang diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 2,4-D tidak memberikan pengaruh nyata antar perlakuan 2,4-D tetapi berbeda sangat nyata dengan perlakuan control. Persentase kalus terbaik yaitu konsentrasi 0,75 mg L-1 (66,67%) dan perlakuan dengan waktu muncul kalus terbaik adalah pada konsentrasi 1,0 mg L-1 (3,04 HSK). Warna kalus yang terdiri atas Greyed-Yellow Group, Greyed-Orange Group dan White Group dengan tekstur kompak. Namun, kalus penelitian tidak berkembang dengan baik sehingga tidak menghasilkan kalus embriogenik.
Pengaruh Konsentrasi Auksin dan Sitokinin Terhadap Keberhasilan dan Pertumbuhan Stek Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Widiayani, Nuniek; Jasadina, Isma Muliani; Nasruddin, Nasruddin
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 1, JUNI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i1.43233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh konsentrasi auksin dan sitokinin terhadap keberhasilan dan pertumbuhan stek tanaman kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Penelitian ini berlangsung dari Oktober 2022 sampai Januari 2023. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial 2 faktor menggunakan Rancangan Acak Kelompok sebagai rancangan lingkungannya. Percobaan terdiri atas 2 faktor, faktor pertama adalah pemberian auksin yang terdiri dari 4 taraf yaitu tanpa pemberian auksin, auksin 750 ppm, auksin 1500 ppm, dan auksin 2250 ppm. Sedangkan faktor kedua adalah pemberian sitokinin yang terdiri dari 4 taraf yaitu tanpa pemberian sitokinin, sitokinin 150 ppm, dan sitokinin 300 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara pemberian auksin dan sitokinin memberikan hasil waktu muncul tunas terbaik yaitu 8,67 hari. Perlakuan auksin 2250 ppm memberikan hasil tertinggi pada parameter keberhasilan stek (85,19%), panjang akar (8,42 cm), jumlah tunas 1 bulan setelah perlakuan (2,59 tunas), jumlah tunas 2 bulan setelah perlakuan (2,78 tunas), jumlah daun (1,78 helai), luas bukaan stomata (18,75 μm²), kerapatan stomata (422,93 μm²), klorofil a (196,10 µmol.m-2), klorofil b (yaitu 78,22 µmol.m-2), klorofil total (283,56 µmol.m-2). Perlakuan sitokinin memberikan hasil tertinggi pada parameter jumlah tunas 1 bulan setelah perlakuan (1,69 tunas), jumlah tunas 2 bulan setelah perlakuan (2 tunas) dan jumlah daun (1,42 helai).
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik dan Perlakuan Jarak Tanam Dungga, Novaty Eny; Kasim, Nurlina; Nuranisa, Lilis
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 1, JUNI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i1.43234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian pupuk organik dan perlakuan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Penelitian ini dilaksanakan di Experimental Farm, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada Februari-April 2023. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan percobaan faktorial 2 faktor dalam rancangan acak kelompok (RAK) sebagai rancangan lingkungannya. Faktor pertama adalah pupuk organik yang terdiri dari 5 yaitu tanpa pupuk organik, kompos limbah kulit buah kakao 15 ton/ha, kompos limbah kulit buah kakao 30 ton/ha, POC Nasa 2 ml/liter air, dan POC Nasa 4 ml/liter air. Faktor kedua adalah jarak tanam yang terdiri dari 2 yaitu 20 cm x 20 cm, dan 30 cm x 30 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan pupuk organik dan jarak tanam. Pemberian pupuk organik juga tidak memberikan pengaruh nyata pada semua parameter tanaman. Sedangkan perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm memberikan hasil tertinggi pada tinggi tanaman umur 28 HST (17,01 cm), jumlah daun umur 21 HST (5,18), bobot segar tanaman perplot dan bobot segar tajuk perplot (1745,87 g dan 1625,73 g), serta jumlah produksi perhektar (17,46 ton/ha).
Respon Pakcoy (Brassica rapa L.) Pada Pemberian Biochar Sekam Padi dan Pupuk Organik Cair Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Mantja, Katriani; Kaimuddin, Kaimuddin; Sukmawati , Sukmawati
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 1, JUNI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i1.43235

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mempelajari pengaruh pemberian biochar sekam padi dan pupuk organik cair kirinyuh pada pertumbuhan tanaman pakcoy. Penelitian ini dilakukan di Green House Central of Exllence Perbenihan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, pada Agustus sampai Desember 2022. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu komposisi biochar sekam padi yang terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol, 1:1, 2:1, dan 1:2. Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk organik cair kirinyuh yang terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol, 10 mL/L air, 20 mL/L air, dan 30 mL/L air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara biochar sekam padi dan pupuk organik cair kirinyuh pada semua parameter. Pengaplikasian media tanam tanah dan biochar dengan komposisi (1:1) memberikan hasil terbaik pada jumlah daun (14,64 helai), luas daun (69,33 cm2), bobot basah tajuk (77,11 g), bobot kering tajuk (2,61 g), dan bobot basah akar (1,47 g). Pemberian pupuk organik cair kirinyuh tidak memberikan hasil terbaik pada semua parameter pengamatan.
Respon Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Terhadap Pemberian Trichokompos dan Biochar Sekam Padi Dungga, Novaty Eny; Syaiful, Syatrianty A.; Adnyani, Ketut Widhi
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 2, DESEMBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i2.43236

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian trichokompos dan biochar sekam padi terhadap tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Dilaksanakan di Experimental Farm, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, yang berlangsung sejak Maret hingga Juli 2023. Rancangan Faktorial 2 Faktor dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dipilih sebagai rancangan lingkungannya. Faktor pertama adalah trichokompos yang terdiri dari 3 taraf yaitu: tanpa pemberian trichokompos (kontrol), trichokompos 10 ton/ha, dan trichokompos 15 ton/ha. Faktor kedua adalah biochar sekam padi yang terdiri dari 3 taraf yaitu: tanpa pemberian biochar sekam padi (kontrol), biochar sekam padi 10 ton/ha, dan biochar sekam padi 15 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara trichokompos 10 ton/ha dan tanpa pemberian biochar sekam padi memberikan hasil terbaik pada jumlah buah per tanaman (344.33 buah). Perlakuan trichokompos 10 ton/ha memberikan hasil terbaik pada bobot buah per tanaman (318.83 g), bobot buah per petak (794.44 g), berat basah berangkasan per tanaman (328.56 g), dan produksi per hektar (22.58 ton/ha). Perlakuan biochar sekam padi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter.
Pengaruh Penggunaan Biochar Tempurung Kelapa dan Pupuk NPK Terhadap Perkembangan Bunga Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Nasruddin, Nasruddin; Yassi, Amir; Samson, Putri Putri Dewi Balgis
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 2, DESEMBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i2.43237

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari interaksi antara teknis aplikasi biochar tempurung kelapa dengan dosis pupuk NPK, pengaruh dosis biochar tempurung kelapa dan dosis pupuk NPK yang memberikan pengaruh terbaik terhadap perkembangan bunga tanaman kakao. Penelitian ini dilakukan di Kodeoha, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan Faktorial 2 Faktor yang disusun berdasarkan pola Rancangan Petak Terpisah dengan 3 Ulangan. Faktor pertama adalah Biochar Tempurung Kelapa yang terdiri dari 3 taraf yaitu kontrol, 2,5 kg/pohon, 5 kg/pohon. Faktor kedua adalah pupuk NPK yang terdiri atas 4 taraf yaitu kontrol, pupuk NPK 100 kg/ha, pupuk NPK 200 kg/ha, pupuk NPK 300 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan biochar tempurung kelapa dan pupuk NPK pada setiap parameter pengamatan. Perlakuan dosis biochar 5 kg memberikan pengaruh terbaik pada parameter jumlah bunga yang muncul (690.92 kuntum), persentase bunga gugur (78.20%), persentase pentil gugur (71.85%), persentase buah bertahan (28.15%) dan luas bukaan stomata (32.52 µm2). Perlakuan pupuk NPK 300 kg/ha memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter persentase bunga gugur (76.48%), jumlah pentil yang terbentuk (160.45 buah), persentase pentil gugur (71.62%), persentase buah bertahan (28.38%), dan luas bukaan stomata (34.36 µm2).
Aplikasi Pupuk Organik Cair dan Urea pada Pertumbuhan dan Produksi Padi (Oryza sativa L.) dengan Sistem Pengelolaan Air AWD (Alternate Wetting and Drying) Yassi, Amir; Ala, Ambo; Amsal, Afifah Nur Fahira
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 2, DESEMBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i2.43238

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari efektivitas kombinasi konsentrasi Pupuk Organik Cair dan dosis pupuk Urea dengan sistem pengelolaan air secara AWD (alternate wetting and drying) terhadap pertumbuhan dan produksi Tanaman Padi. Penelitian dilaksanakan di lahan persawahan desa Kalosi Alau, kecamatan Duapitue, kabupaten Sidenreng-Rappang, Sulawesi Selatan (3°55'21"LS 120°00'40"BT) pada bulan pada Juli sampai Oktober 2022. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terpisah dengan petak utama yaitu perlakuan dosis urea yang terdiri dari tiga taraf, yaitu: 0 kg.ha-1, 50 kg.ha-1, 100 kg.ha-1 dan 150 kg/ha serta anak petak yaitu konsentrasi pupuk organik cair (POC), terdiri dari empat taraf yaitu: 0 cc.l-2 air, 2 cc.l-1 air, 4 cc.l-1 air dan 6 cc.l-1 air. Terdapat 16 kombinasi perlakuan yang di ulang sebanyak tiga kali sehingga secara keseluruhan terdapat 48 satuan percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 5 sampel, sehingga terdapat 240 sampel tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian 100 kg.ha-1 urea (u2) menghasilkan rata-rata anakan produktif tertinggi yaitu 17,34 batang, dan rata-rata klorofil total tetinggi yaitu 338,73 µmol.m-2 dan dosis 150 kg.ha-1 urea (u3) menghasilkan rata-rata produksi per petak tertinggi yaitu 13,16 kg.ha-1, rata-rata produksi per hektar tertinggi yaitu 5,90 ton.ha-1, rata-rata klorofil a tertinggi yaitu 237,20 µmol.m-2, rata-rata klorofil b yaitu 97,49 µmol.m-2. Sedangkan konsentrasi pupuk organik cair 6 cc.l-1 (p3) memberikan rata-rata tertinggi pada parameter jumlah anakan poduktif yaitu 17,52 batang, rata-rata produksi per petak 12,51 kg.ha-1, sedangkan konsentrasi pupuk organik cair 4 cc.l-1 (p2) memberikan rata-rata tertinggi pada parameter produksi per hektar yaitu 5,83 ton.ha-1.
Konsorsium Actinomycetes Dan Mikoriza Serta Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Bibit Tebu (Saccarum officinarum L.) Bahrun, Abd. Haris; Sahur, Asmiaty; Fitri, Muh. Idil
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 2, DESEMBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i2.43239

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari konsorsiuma actinomycetes dan mikoriza serta zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman bibit tebu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biosainsce Bioteknologi dan Plant Nursery, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian berlangsung mulai Juli 2022 sampai Januari 2023. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan zat pengatur tumbuh sebagai petak utama yang terdiri atas 3 taraf, yaitu tanpa pemberian (kontrol), 20 ml ekstrak touge + 980 ml air, 30 ml ekstrak touge + 970 ml air. Sedangkan anak petak adalah actinomycetes dan mikoriza yang terdiri atas 4 taraf yaitu tanpa pemberian actinomycetes + mikoriza (kontrol), 104 CFU actinomycetes + 5 gr mikoriza, 105 CFU actinomycetes + 10 gr mikoriza, 106 CFU actinomycetes + 15 gr mikoriza. Hasil peneltian menunjukkan bahwa interaksi yang memberikan pengaruh terbaik adalah zat pengatur tumbuh 20 ml ekstrak touge + 980 ml air dengan 106 CFU actinomycetes + 15 gr mikoriza pada parameter berat basah batang. Zat pengatur tumbuh yang memberikan pengaruh terbaik yaitu 20 ml ekstrak touge + 980 ml air pada parameter volume akar dan 30 ml ekstrak touge + 970 ml air pada parameter berat akar kering dan berat batang kering. Actinomycetes dan mikoriza yang memberikan pengaruh terbaik yaitu 106 CFU (234 koloni) + 15 gr mikoriza pada parameter berat akar basah, berat akar kering dan berat batang kering.