Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGEMBANGAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN TEKNOLOGI PRODUKSI LIPAT GANDA (PROLIGA) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI: Enhancing Productivity of Chili Crops Through the Development of Training and Mentoring in Double Folding Production Technology (Proliga) Ulfa, Fachira; Syam'un, Elkawakib; Dungga, Novaty Eny; Dewi, Vien Sartika; Rafiuddin, Rafiuddin; Heliawaty, Heliawaty
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 2 MEI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i2.31603

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi dalam membudidayakan tanaman cabai adalah pembudidayaan tanaman tidak dilakukan dengan penanganan pembudidayaan yang benar. Masalah-masalah seperti ini perlu dicarikan solusinya untuk meningkatkan produktivitas nasional yang hanya 8,74 t/ha dengan mulai menerapkan teknologi Produksi Lipat Ganda (Proliga). Teknologi Proliga ini difokuskan pada peningkatan produktivitas menjadi >20 t/ha. Beberapa komponen teknologi Proliga yang diterapkan, di antaranya: (1) menggunakan sistem persemaian sehat; (2) menggunakan varietas unggul yang adaptif; (3) melaksanakan pengelolaan hara, tanah, dan air; dan (4) pengendalian hama dan penyakit. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kelompok Tani Talakaya di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah: 1). Penyuluhan; 2). Pelatihan dan pendampingan pembuatan demplot pesemaian, penanaman serta pemeliharaan cabai. Setelah kegiatan ini kelompok tani dapat menerapkan tambahan ilmu yang diperolehnya dalam berusahatani cabai baik di musim hujan maupun kemarau. Kata kunci: Cabai, Proliga, ramah lingkungan. ABSTRACT The common problem in cultivating chili plants is that they are not grown with proper cultivation practices. Issues like this need to be addressed to improve the natnal productivity, which currently stands at only 8.74 t/ha, by implementing the Double Folding Production (PROLIGA) technology. Proliga technology is focused on increasing productivity to over 20 t/ha. Some of the components of Proliga technology applied include: (1) using a healthy seeding system; (2) using adaptable superior varieties; (3) managing nutrients, soil, and water; and (4) controlling pests and diseases. This activity is carried out for the Talakaya Farmers Group in the Galesong District of Takalar Regency. The methods employed in this activity are: 1) Extension; 2) Training and assistance in the establishment of healthy seedbeds, planting, and maintenance of chili plants. After this activity, the farmer group can apply the additional knowledge they have gained in chili farming, both during the rainy and dry seasons. Keywords: Chili, Proliga, environmentally friendly.
Injustice against Women in a Social Forestry Program: Case Studies from Two Indonesian Villages Anugrah, Dadang; Muin, Andi Vika Faradiba; Irlan, Irlan; Tomasina, Muhammad Agung; Azila, Nurul; Sirimorok, Nurhady; Dungga, Novaty Eny; Alam, Syamsu
Forest and Society Vol. 6 No. 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Forestry Faculty, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/fs.v6i2.20006

Abstract

Social forestry programs, aimed to reduce poverty in forest communities while maintaining the forest function, are increasingly incorporating gender issues and responsiveness. By design, social forestry program is supposed to promote justice and equality for forest users, but on the ground discriminatory practices against women are occurring. Drawing case study from two Indonesian villages, this study examined the extent of discrimination against women in the implementation of the state social forestry programs. In-depth interviews, observations, and focused group discussions were conducted to collect the data from the villages to analyze the extent of discriminatory practices by using a social justice framework with a three-dimensional approach, namely recognition, representation, and participation, as well as distribution. This study found that women were not recognized as the primary users of forest land (not considered as farmers), low representation and participation of women in the Social Forestry Groups, and unequal distribution of benefits between women and men in obtaining assistance and participation in training for capacity building. Furthermore, gender based discrimination and inequality in social forestry are influenced by local social constructions in the form of patriarchal culture and religious belief. Finally, discrimination against women can take place even in state programs designed to bring justice in the context of joint forestry management, and the formal programs with a degree of gender responsive elements can be succumbed to biased local informal institutions and beliefs.
Karakter Fisik Umbi Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascaloncium L.) Widiayani, Nuniek; Syam'un, Elkawakib; Dariati, Tigin; Iswoyo, Hari; Dungga, Novaty Eny; Faried, Muhammad
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 5 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/agrisintech.v5i1.598

Abstract

This study aimed to analyze the various physical characteristics of the bulbs of several shallot varieties, which are widely developed in Indonesia. The various characteristics of shallot bulbs are essential to know. This research was conducted from May to June 2023 at the Teaching Farm, Faculty of Agriculture, Hasanuddin University, Makassar, South Sulawesi. The study was arranged in a randomized block design (RBD). Seven varieties of onions are the object of research namely Sanren F1 F1, Lokana, Rubaru, Ambassador 3 Agrihorti, Violetta 2 Agrihorti, Kramat 1 1, dan Mentes . Sampling was done randomly on each treatment plot. The number of bulbs sampled was 5 per variety in each replication. The parameters observed included equatorial diameter (cm), polar diameter (cm), bulb thickness (cm), average geometric diameter (cm), average arithmetic diameter (cm), bulb weight (g), and bulb volume (cm3), and shape index, then those parameters are calculated using formulas. The Lokana variety has the largest bulb size compared to other varieties. In general, the seven shallot varieties had equatorial diameters ranging from 2.03 to 3.02 cm, polar diameters ranging from 2.51 to 3.12 cm, bulb thickness ranging from 2.25 to 2.73 cm, bulb weights ranging from 6. 30 – 14.36 g, the volume between 7.60 – 26.27 cm3, geometric diameter between 2.29 – 2.95 cm, arithmetic diameter between 2.29 – 2.96 cm. The Lokana variety has greater physical characteristics than other varieties. Penelitian mengenai karakter fisik umbi bawang merah masih sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis berbagai karakter fisik dan geometrikal umbi beberapa varietas bawang merah yang banyak dikembangkan di Indonesia. Berbagai karakter dari umbi bawang merah menjadi penting untuk diketahui. Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei hingga Juni 2023, di Teaching Farm, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, pada ketinggian 9 mdpl.  Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK). Tujuh varietas bawang yang menjadi objek penelitian yaitu Sanren F1 F1, Lokana, Rubaru, Ambassador 3 Agrihorti, Violetta 2 Agrihorti, Kramat 1 1, dan Mentes. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada setiap petakan perlakuan. Jumlah umbi yang dijadikan sampel sebanyak 5 buah per varietas pada setiap ulangan. Parameter yang diamati meliputi diameter equitorial (cm), diameter polar (cm), tebal umbi (cm), rata-rata diameter geometrik (cm), rata-rata diameter aritmetika (cm), bobot umbi (g), volume umbi (cm3), dan indeks bentuk, lalu parameter tersebut dihitung menggunakan rumus. Varietas Lokana memiliki ukuran umbi yang paling besar, dibandingkan varietas lainnya. Tujuh varietas bawang merah memiliki diameter equitorial berkisar antara 2,03 – 3,02 cm, diameter polar antara 2,51 – 3,12 cm, ketebalan umbi antara 2,25 – 2,73 cm, bobot umbi antara 6,30 – 14,36 g, volume antara 7,60 – 26,27 cm3, diameter geometrik antara 2,29 – 2,95 cm, diameter aritmetik antara 2,29 – 2,96 cm. Varietas Lokana memiliki karakter fisik yang lebih besar dibandingkan varietas lainnya.
INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI LIPAT GANDA CABAI SEBAGAI SOLUSI KETAHANAN PANGAN DAN EKONOMI KELUARGA MELALUI OPTIMALISASI PEKARANGAN Ulfa, Fachira; Syam'un, Elkawakib; Dungga, Novaty Eny; Dewi, Vien Sartika; Rafiuddin, Rafiuddin; Heliawaty, Heliawaty
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 2 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 2 JANUARI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i2.41891

Abstract

Kegiatan pengabdian dilaksanakan di kelompok Tani Talakaya Desa Campagaya Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar dengan masalah pemanfaatan pekarangan yang belum optimal. Sebagian besar pekarangan hanya ditanami tanaman hias atau bahkan dibiarkan terlantar. Selain itu, petani juga memiliki keterbatasan pengetahuan dalam budidaya cabai dan akses terhadap pupuk organik. Tujuan kegiatan ini adalah mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan dengan menanam cabai menggunakan teknologi produksi lipat ganda (Proliga) yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga. Beberapa komponen teknologi proliga yang diterapkan, diantaranya: (1) Menggunakan varietas unggul yang adaptif; (2) Menggunakan sistem persemaian sehat; (3) Meningkatkan populasi tanaman; (4) Melaksanakan pengelolaan hara, tanah, dan air; dan (5) Pengendalian hama dan penyakit. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan, pelatihan pembuatan rumah semai, pembuatan pupuk organik cair, zat pengatur tumbuh, dan pestisida nabati. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani dalam budidaya cabai, terbukti dengan kemampuan mereka menghasilkan produk pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Manfaat kegiatan ini selain membantu meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui produksi cabai sendiri, juga berpotensi mengurangi biaya rumah tangga dan meningkatkan pendapatan. Kegiatan ini berhasil mencapai tujuan dengan optimalisasi pekarangan sebagai sumber pangan dan pendapatan tambahan bagi keluarga. Kata kunci: Proliga, cabai, pekarangan, pangan, ekonomi keluarga. ABSTRACT This activity was carried out in the Talakaya Farmers group, Campagaya Village, Galesong District, Takalar Regency, which faced the problem of suboptimal yard use. Most yards are only planted with ornamental plants or even left neglected. Apart from that, farmers also have limited knowledge of cultivating chilies and access to organic fertilizer. This activity aims to optimize the use of the yard by planting chilies using double production technology (Proliga), which is expected to increase food security and the family economy. Several components of the proliga technology implemented include: (1) using adaptive superior varieties; (2) using a healthy nursery system; (3) increasing plant populations; (4) carrying out nutrient, soil and water management; and (5) pest and disease control. The methods used in this activity include counseling, training in making seedling houses, liquid organic fertilizer, and vegetable pesticides. The activity results show an increase in the knowledge and skills of farmer groups in chili cultivation, as evidenced by their ability to produce more efficient and environmentally friendly agricultural products. The benefits of this activity not only help increase family food security through their chili production but also have the potential to reduce household costs and increase income. This activity achieved its objectives by optimizing the yard as a food source and additional income for the family. Keywords: Proliga, chili, home garden, food, family economy.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik dan Perlakuan Jarak Tanam Dungga, Novaty Eny; Kasim, Nurlina; Nuranisa, Lilis
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 1, JUNI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i1.43234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian pupuk organik dan perlakuan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Penelitian ini dilaksanakan di Experimental Farm, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada Februari-April 2023. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan percobaan faktorial 2 faktor dalam rancangan acak kelompok (RAK) sebagai rancangan lingkungannya. Faktor pertama adalah pupuk organik yang terdiri dari 5 yaitu tanpa pupuk organik, kompos limbah kulit buah kakao 15 ton/ha, kompos limbah kulit buah kakao 30 ton/ha, POC Nasa 2 ml/liter air, dan POC Nasa 4 ml/liter air. Faktor kedua adalah jarak tanam yang terdiri dari 2 yaitu 20 cm x 20 cm, dan 30 cm x 30 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan pupuk organik dan jarak tanam. Pemberian pupuk organik juga tidak memberikan pengaruh nyata pada semua parameter tanaman. Sedangkan perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm memberikan hasil tertinggi pada tinggi tanaman umur 28 HST (17,01 cm), jumlah daun umur 21 HST (5,18), bobot segar tanaman perplot dan bobot segar tajuk perplot (1745,87 g dan 1625,73 g), serta jumlah produksi perhektar (17,46 ton/ha).
Respon Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Terhadap Pemberian Trichokompos dan Biochar Sekam Padi Dungga, Novaty Eny; Syaiful, Syatrianty A.; Adnyani, Ketut Widhi
Jurnal Agrivigor VOLUME 15 NOMOR 2, DESEMBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ja.v15i2.43236

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian trichokompos dan biochar sekam padi terhadap tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Dilaksanakan di Experimental Farm, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, yang berlangsung sejak Maret hingga Juli 2023. Rancangan Faktorial 2 Faktor dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dipilih sebagai rancangan lingkungannya. Faktor pertama adalah trichokompos yang terdiri dari 3 taraf yaitu: tanpa pemberian trichokompos (kontrol), trichokompos 10 ton/ha, dan trichokompos 15 ton/ha. Faktor kedua adalah biochar sekam padi yang terdiri dari 3 taraf yaitu: tanpa pemberian biochar sekam padi (kontrol), biochar sekam padi 10 ton/ha, dan biochar sekam padi 15 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara trichokompos 10 ton/ha dan tanpa pemberian biochar sekam padi memberikan hasil terbaik pada jumlah buah per tanaman (344.33 buah). Perlakuan trichokompos 10 ton/ha memberikan hasil terbaik pada bobot buah per tanaman (318.83 g), bobot buah per petak (794.44 g), berat basah berangkasan per tanaman (328.56 g), dan produksi per hektar (22.58 ton/ha). Perlakuan biochar sekam padi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter.
Redesain Kawasan Agrowisata Kebun Stroberi di Kelurahan Pattapang Kabupaten Gowa Dungga, Novaty Eny; Mustari, Kahar; Widiayani, Nuniek; Hidayat, Taufik
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 1 Nomor 1 Juni 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v1i1.27314

Abstract

Pengembangan agrowisata merupakan upaya terhadap pemanfaatan potensipertanian sebagai objek wisata. Salah satu destinasi wisata berbasis pertanian yangterdapat di Kelurahan Pattapang Kabupaten Gowa adalah agrowisata Kebun StroberiIs yang merupakan milik perseorangan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkankonsep redesain kawasan agrowisata kebun stroberi sebagai informasi yang menjadipertimbangan bagi pemilik untuk menciptakan kesatuan yang harmonis danberkesinambungan antara kegiatan pertanian terpadu dengan kegiatan rekreasi sertaedukasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk survei lapang untuk menghasilkandesain lanskap. Pelaksanaan dilakukan mulai dari pengumpulan data primer dansekunder berupa observasi, kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Tahapanpenelitian dimulai dari persiapan awal, inventarisasi, analisis, sintesis, perencanaan,dan perancangan. Hasil dari penelitian ini menghasilkan konsep redesain padaagrowisata Kebun Stroberi Is berupa perpaduan konsep agrowisata panen hasilpertanian untuk merasakan sensasi memetik buah/sayuran dan menikmati hasilnyasecara langsung disertai dengan kegiatan eduwisata guna menambah pengetahuanpengunjung mengenai sejarah hingga belajar cara budidaya tanaman dan konseppengembangan terdiri atas konsep ruang, konsep sirkulasi, konsep tata hijau, konsepfasilitas dan utulitas, serta konsep aktifitas. Pembagian zona ruang terdiri atas zonaproduksi, zona pengembangan rekreasi, dan zona publik.
Evaluasi Tingkat Kenyamanan Termal dan Kualitas Estetika Lanskap di Taman Callaccu Sengkang Nurfaida; Dungga, Novaty Eny; Duhri, Asdiana Anugrah
Jurnal Lanskap dan Lingkungan (Julia) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Lanskap dan Lingkungan Volume 2 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/julia.v2i1.42488

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui apakah keberadaan Taman Callaccu sebagai salah satu RTH telah memberikan kenyamanan yang optimal bagi pengunjung dan memberikan rekomendasi pengembangan taman dari hasil evaluasi. Penelitian ini dilakukan di Taman Callaccu Sengkang yang terletak di wilayah Kelurahan Teddaopu, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang bersifat komparatif dengan membandingkan hasil analisis lapangan dengan studi literatur. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu persiapan, inventarisasi, analisis, dan sintesis. Berdasarkan hasil keseluruhan analisis, tingkat kenyamanan termal pada Taman Callaccu termasuk ke dalam kategori cukup nyaman dengan nilai Temperature Humidity Index (THI) sebesar 26,6, kecepatan angin termasuk ke dalam kategori nyaman dengan kecepatan angin tertinggi sebesar 1,4 m/s dan kecepatan angin terendah sebesar 0,9 m/s, sedangkan kategori kualitas estetika dengan menggunakan Scenic Beauty Estimation (SBE) menunjukkan bahwa nilai SBE pada 16 titik pengamatan berkisar antara 0 – 105,42 dengan kategori tinggi pada 4 titik, sedang dan rendah masing-masing 6 titik. Rekomendasi terkait aspek kenyaman termal pada Taman Callaccu yaitu penambahan vegetasi peneduh, penambahan elemen peneduh buatan, dan penambahan elemen air sedangkan untuk aspek estetika yaitu melakukan penataan lanskap dengan melibatkan prinsip desain seperti kesatuan, keseimbangan, irama dan pengulangan, serta keharmonisan.
PENERAPAN TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH AIR KELAPA SEBAGAI ZPT DAN POC DALAM BUDIDAYA SAYUR ORGANIK BERBASIS VERTIKULTUR Ulfa, Fachirah; Dungga, Novaty Eny; Haring, Feranita; Syam'un, Elkawakib; Rafiuddin, .
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 2 NO. 2 MEI 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v2i2.2153

Abstract

Semakin berkurangnya lahan pertanian menyebabkan perlunya teknologi yang menggunakan lahan terbatas seperti vertikultur. Vertikultur merupakan teknologi budidaya tanaman yang dilakukan secara vertikal sehingga menghemat lahan dan air. Teknologi semacam ini sangat cocok diterapkan dalam pengembangan sayur organik karena teknik bertanam seperti ini tidak langsung menyentuh tanah yang biasanya mengandung bahan pencemar sehingga sayur yang dihasilkan akan aman untuk dikonsumsi manusia. Pertumbuhan dan perkembangan sayuran dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pemberian pupuk dan ZPT (zat pengatur tumbuh). Pupuk dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman yang dapat berbentuk cair (POC), sedangkan ZPT dimaksudkan sebagai pengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk dan ZPT yang diberikan dapat berasal dari bahan alami dengan memanfaatkan limbah air kelapa. Kata kunci: Air kelapa, ZPT, POC, sayur organik, vertikultur. 
SISTEM VERTIKULTUR PADA BUDIDAYA SAYUR ORGANIK DI PESANTREN SULTAN HASANUDDIN KABUPATEN GOWA Ulfa, Fachirah; Dungga, Novaty Eny; Haring, Feranita; Riadi, Muh.; Rafiuddin, .; Kasim, Nurlina
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 1 No. 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 1 NO. 1 OKTOBER 2015
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v1i1.2191

Abstract

Semakin berkurangnya lahan pertanian menyebabkan perlunya teknologi yang menggunakan lahan terbatas seperti vertikultur. Vertikultur merupakan teknologi budidaya tanaman yang dilakukan secara vertikal sehingga menghemat lahan dan air. Teknologi semacam ini sangat baik diterapkan dalam pengembangan sayur organik karena teknik bertanam seperti ini tidak langsung menyentuh tanah yang biasanya mengandung bahan pemcemar sehingga sayur yang dihasilkan akan aman untuk konsumsi manusia. Kata kunci: vertikultur, sayur organik