cover
Contact Name
Elvis Salouw
Contact Email
elvisalvred@gmail.com
Phone
+6282122727114
Journal Mail Official
juparita@bukitpengharapan.ac.id
Editorial Address
Jl. Grojogan Sewu, Kalisoro, Kec. Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57792
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
JUPARITA: Jurnal Pariwisata Tawangmangu
ISSN : -     EISSN : 30249430     DOI : https://doi.org/10.61696/juparita.
JUPARITA: Jurnal Pariwisata Tawangmangu terbit tiga kali dalam satu tahun (Februari, Juli dan Desember). Kami mengundang semua peneliti, mahasiswa, praktisi, dan akademisi untuk mempublikasikan karya tulisnya di JUPARITA. Template artikel dapat ditemukan pada link berikut: Scope jurnal ini: Tourism, Management, Sustainable Development, Hospitality
Articles 39 Documents
PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN BERKOMUNIKASI PRAMUWISATA DI DESTINASI WISATA BUDAYA KOTA SOLO Mulyono, Andreas
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pelatihan Bahasa Inggris yang dirancang khusus untuk meningkatkan kecakapan komunikasi pramuwisata di destinasi wisata budaya Kota Solo. Penelitian ini didorong oleh kebutuhan mendesak karena pentingnya peran pramuwisata dalam industri pariwisata, namun kurangnya modul pelatihan Bahasa Inggris yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D), terdiri dari studi pendahuluan dan pengembangan model. Studi pendahuluan meliputi identifikasi tujuan pembelajaran, analisis pembelajaran, dan analisis karakteristik peserta didik, sedangkan pengembangan model mencakup desain produk, uji validasi, dan revisi produk. Data menunjukkan bahwa peserta pelatihan berusia 25–45 tahun, sebagian besar berlatar belakang pendidikan Diploma dan memiliki kecakapan Bahasa Inggris tingkat menengah. Analisis kebutuhan mengidentifikasi prioritas utama pada keterampilan berbicara (speaking) dan menyimak (listening), diikuti oleh membaca (reading) dan menulis (writing). Sebanyak 94% responden menekankan pentingnya peningkatan kosakata, dan 78% pada tata bahasa. Metode pembelajaran yang diinginkan mencakup latihan praktik, bermain peran, ceramah, dan diskusi dengan penggunaan materi audio-video. Modul yang dikembangkan terdiri dari 15 unit, masing-masing mengangkat satu destinasi wisata budaya sebagai topik. Hasil uji validitas dan kelayakan menunjukkan bahwa modul ini layak digunakan, dengan rata-rata penilaian 78,75%, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kepemanduan pramuwisata dan mendukung pariwisata budaya di Solo.
INTEGRASI BUDAYA LOKAL DAN ASING DALAM DESTINASI PARIWISATA: STUDI KASUS ZULU PARK KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN Putri Utami, Meidy; Hardianti, Hardianti
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i2.391

Abstract

Pariwisata modern sering kali mengintegrasikan elemen budaya lokal dan asing untuk meningkatkan daya tarik destinasi. Zulu Park di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan adalah contoh nyata integrasi ini dengan mengadopsi konsep budaya Korea dalam lingkungan alam Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana integrasi budaya tersebut diterima oleh pengunjung dan masyarakat lokal serta dampaknya terhadap social dan budaya setempat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam kepada pengelola Zulu Park, pengunjung dan masyarakat skeitar, Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi budaya Korea sebagai daya tarik utama Zulu Park telah berhasil meningkatkan kunjungkang wisatawan, mendukung ekonomi lokal, dan menciptakan lapangan kerja baru. Namun, terdapat juga dampak negatif seperti potensi kehilangan keaslian budaya lokal dan tekanan pada infrastruktur lokal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingnya menjaga keseimbangan antara atraksi budaya asing yang menarik dengan pelestarian keaslian budaya lokal. Pengelolaan yang berkelanjutan dan pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan diperlukan untuk memitigasi dampak negatif dan menjaga keberlanjutan Zulu Park, sebagai destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan. 
COMMUNITY BASED TOURISM: TRANSFORMASI MASYARAKAT DESA PENYANGGA TAMAN NASIONAL KELIMUTU FLORES Jocom, Hary; Kameo, Daniel Daud
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i2.396

Abstract

Desa Waturaka berhasil melakukan transformasi dari desa dengan penghasil pertanian, meningkat menjadi salah satu destinasi wisata Desa Wisata Alam terbaik yang dinobatkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2016. Desa ini menjadi penyangga destinasi wisata danau Kelimutu. Waturaka berhasil menerapkan konsep community based tourism, di tengah banyaknya kegagalan di tempat lain. Penelitian ini menggunakan metode kulaitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap narasumber kunci yaitu tokoh pemuda adat, ketua kelompok sadar wisata, wisatawan, petugas Taman Nasional Kelimutu, tourism management organization dan Swisscontact selaku NGO pendamping masyarakat desa Waturaka. Peran Swisscontact sebagai organisasi non pemerintah dalam melakukan pendampingan secara intensif selama 8 tahun terhadap masyarakat desa Waturaka, mampu merubah pola pikir diikuti tindakan dengan hanya mengandalkan hasil pertanian, bertransformasi optimalisasi potensi sumber daya alam menjadi tujuan wisata. Keberhasilan ini menggunakan metode community based tourism. Implikasi dari penerapan CBT ini membutuhkan waktu yang lama dan partisipasi masyarakat menjadi syarat utama. Komitmen seluruh komponen masyarakat di desa Waturaka dalam membangun potensi pariwisata membawa pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Waturaka yang telah dikenal oleh masyarakat internasional. Tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga keberlangsungan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan agar tetap terjaga, sehingga konsep ecotourism dapat dipertahankan dan menjadi daya tarik wisata.
PERAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN CIREBON DALAM PELESTARIAN BUDAYA LOKAL Khairunisa, Hafni; Amalillah, Putri; Ismandi, Alif; Ellma, Ellma; Al- Khoyr, Apgi; Nurfaisal, Ripa'i; Rahman, Ahmad
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i3.404

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon dalam pelestarian budaya lokal, mengingat kekayaan seni, tradisi, dan adat istiadat yang beragam. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis strategi dan upaya Disbudpar dalam menjaga budaya lokal. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Disbudpar Kabupaten Cirebon berperan penting dalam melestarikan budaya lokal melalui penyelenggaraan festival dan acara budaya yang menampilkan seni tradisional, musik, tari, dan kerajinan lokal. Selain itu, Disbudpar mengadakan program pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda serta memberikan dukungan dana, fasilitas, dan promosi kepada seniman dan budayawan lokal. Kolaborasi dengan lembaga pendidikan, komunitas, dan organisasi budaya turut dilakukan untuk mengintegrasikan program pelestarian budaya dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Disbudpar juga mengembangkan destinasi wisata berbasis budaya lokal untuk menarik wisatawan dan edukasi mengenai kekayaan budaya Kabupaten Cirebon. Kata kunci: Pelestarian Budaya, Pariwisata Budaya, Disbudpar Kabupaten Cirebon
FAKTOR - FAKTOR PENENTU TINGKAT PENGELUARAN (SPENDING RATE) WISATAWAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN PENGELOLA DESTINASI WISATA PANTAI LASIANA Lazarus, William; Subroto, Tarcicius Yoyok Wahyu
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i3.495

Abstract

Pantai Lasiana merupakan salah satu destinasi wisata utama di Kota Kupang dan sering dikunjungi wisatawan, Pemerintah telah menjalankan berbagai program untuk meningkatkan atraksi dan fasilitas di pantai ini, pendapatan wisata Pantai Lasiana tidak mencapai target yang diharapkan. Pada tahun 2022, pendapatan hanya terealisasi 44,98% dari target, meskipun jumlah kunjungan wisatawan meningkat pesat. Hingga Juli 2024, pendapatan masih di bawah target tahunan yang ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode deduksi kualitatif dengan teori spending rate sebagai instrumen analisis, serta metode Person-Centered Mapping (PCM) untuk memetakan aktivitas pengunjung di Pantai Lasiana. Berdasarkan analisis terhadap beberapa zona di pantai, ditemukan bahwa Zona 08 dan Zona 09, yang memiliki fasilitas hiburan dan jam operasional yang luas, memiliki potensi spending rate yang tinggi. Sebaliknya, zona yang kurang fasilitas seperti Zona 01, 03, dan 05, menunjukkan potensi pengeluaran yang lebih rendah karena keterbatasan fasilitas kenyamanan. Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan fasilitas dan pengelolaan zona yang lebih seimbang dapat membantu memaksimalkan pendapatan wisata. Maka dari itu peningkatan fasilitas di zona dengan potensi rendah untuk meningkatkan pengeluaran wisatawan
STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ARGA HOT SPRING DI DESA SUNDAKERTA KECAMATAN SUKAHENING KABUPATEN TASIKMALAYA Pangestu, Aji; Fadjarajani, Siti; Darmawan, Cahya
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i3.521

Abstract

Objek Wisata Arga Hot Spring merupakan objek wisata baru yang berada di Desa Sundakerta Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. Objek wisata ini memiliki potensi alam dan buatan berupa kolam pemandain air panas, pohon pinus dan area camping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana startegi pengembangan yang dapat dilakukan oleh pengelola objek wisata Arga Hot Spring. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah setelah dilakukan observasi dan wawancara mengenai objek wisata Arga Hot Spring terdapat beberapa startegi pengembangan objek wisata yang dapat dilakukan oleh pengelola objek wisata Arga Hot Spring, seperti pengembangan infrastruktur, diversifikasi produk wisata, pelatihan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi digital, dan penerapan konsep pariwisata berkelanjutan. Untuk penelitisn berikutnya dapat dilakukan mengenai eksistensi dari objek wisata Arga Hot Spring, karena setelah penelitian ini dilakukan apakah strategi pengembangan wisata tersebut berjalan dengan baik atau tidak.
POTENSI WISATA ALAM SETIGI SEBAGAI WISATA HALAL DAN PENYOKONG SDGs DESA Syarifah, Tsaniyatas; Hasan, Nurul Fatma
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i3.529

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi wisata alam SETIGI sebagai salah satu wisata halal yang berada di Desa Sekapuk, Kec. Ujungpangkah, Kab. Gresik. Penelitian ini juga menganalisis peran wisata alam SETIGI dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya di wilayah desa. Jenis penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dimana data yang diperoleh akan diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis dan di deskripsikan untuk mengetahui kecocokan landasan teori yang digunakan peneliti dengan keadaan yang ada di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata alam SETIGI yang berada di Desa Sekapuk, Kab. Gresik ini termasuk dalam wisata halal menurut standar yang telah ditetapkan oleh Global Muslim Travel Index (GMTI). Wisata alam SETIGI juga merealisasikan beberapa target SDGs Desa yaitu tujuan-1 (Desa Tanpa Kemiskinan), tujuan-2 (Desa Tanpa Kelaparan), tujuan-4 (Pendidikan Desa Berkualitas), tujuan ke-5 (Keterlibatan perempuan Desa), tujuan-8 (Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata), tujuan-9 (Infrastruktur dan Inovasi Desa Sesuai Kebutuhan, tujuan-17 (Kemitraan untuk Pembangunan Desa), serta tujuan ke-18 (Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif).
ANALISIS PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN CANDI PRAMBANAN DALAM ASPEK LINGKUNGAN Maulidina, Az-Zahra Nadhira; Fadjarajani, Siti; Darmawan, Cahya
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i3.537

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis keberlanjutan pariwisata di Candi Prambanan dari perspektif lingkungan. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumen. Wawancara dilakukan pada juru kunci yaitu pengelola dan beberapa wisatawan, penjual dan petugas kebersihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan Candi Prambanan berfokus pada perlindungan lingkungan melalui kebijakan konservasi, pengelolaan sampah, dan penyediaan fasilitas ramah lingkungan. Kawasan Candi Prambanan telah mencakup berbagai inisiatif, seperti pengelolaan sampah berbasis daur ulang, pemantauan kualitas air, dan penerapan zonasi. Tantangan utama meliputi peningkatan jumlah pengunjung yang memengaruhi daya dukung lingkungan dan pengelolaan sumber daya air di daerah rawan kekeringan. Namun, kolaborasi antara pengelola, masyarakat lokal, dan wisatawan berhasil meningkatkan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan pariwisata berkelanjutan di Candi Prambanan dapat meminimalkan dampak negatif dan mendukung pelestarian warisan budaya untuk generasi mendatang.
ITIAK LADO MUDO SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KULINER DI KOTA BUKITTINGGI Nurrahma, Cleo Amalia; Aura, Veyka Gusfi Diaz; Rahman, Fadlul; Eliza, Meria
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 3 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v3i1.548

Abstract

Bukittinggi telah menjelma menjadi salah satu magnet wisata kuliner yang menarik perhatian wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Kota ini dikenal sebagai destinasi yang menyajikan kuliner khas, termasuk Gulai Itiak Lado Mudo, yang semakin populer berkat lokasinya yang strategis di sekitar Ngarai Sianok, salah satu objek wisata utama di daerah ini. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi potensi Gulai Itiak Lado Mudo sebagai daya tarik wisata di Bukittinggi, (2) Menelaah pengelolaan wisata kuliner di kawasan ini, dan (3) Menganalisis dampak kehadiran kuliner tersebut di Bukittinggi. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan penyajian yang bersifat deskriptif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, studi dokumen, wawancara, dan tinjauan literatur, yang kemudian dianalisis menggunakan metode reduksi data. Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan penting: 1) Aksesibilitas yang baik menjadi kekuatan utama, 2) Waktu pembuatan makanan yang cukup lama menjadi kelemahan, 3) Dukungan pemerintah dalam pengembangan wisata kuliner memberikan peluang yang positif, dan 4) Keberadaan wisata kuliner di daerah lain dapat menjadi ancaman. Secara keseluruhan, penelitian ini mengindikasikan bahwa wisata kuliner memegang peranan penting dalam meningkatkan perekonomian kawasan destinasi, menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat, dan meningkatkan kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian tempat wisata.
PARIWISATA BELANJA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT LOKAL: (Studi pada Pasar Buah Berastagi) Ginting, Jesicha Eloyna Br; Tobing, Amanda Desire Romaito; Sidabutar, Ivan Sandro
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 3 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v3i1.549

Abstract

Dengan menciptakan peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat, pariwisata belanja telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana wisata belanja dapat memengaruhi ekonomi lokal melalui hubungan yang terjadi antara wisatawan dan komunitas setempat. Selain meningkatkan pendapatan pedagang, industri ini mendorong perkembangan industri terkait seperti kuliner, kerajinan tangan, dan akomodasi. Wisatawan mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan membelanjakan uang mereka pada produk lokal. Pariwisata belanja juga membantu menciptakan pekerjaan baru dan mengurangi pengangguran di wilayah tersebut. Selain itu, penelitian ini menemukan masalah yang dihadapi dalam kemajuan pariwisata belanja, seperti peningkatan layanan dan promosi yang lebih baik. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan saran strategis tentang cara mengembangkan pariwisata belanja yang berkelanjutan sehingga dapat mempertahankan kelestarian budaya dan lingkungan sambil menghasilkan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Dengan kata lain, pariwisata belanja berfungsi sebagai bukan hanya sumber pendapatan tetapi juga sebagai alat yang membantu komunitas lokal memperbaiki kesejahteraan mereka.

Page 3 of 4 | Total Record : 39