cover
Contact Name
Elvis Salouw
Contact Email
elvisalvred@gmail.com
Phone
+6282122727114
Journal Mail Official
juparita@bukitpengharapan.ac.id
Editorial Address
Jl. Grojogan Sewu, Kalisoro, Kec. Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57792
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
JUPARITA: Jurnal Pariwisata Tawangmangu
ISSN : -     EISSN : 30249430     DOI : https://doi.org/10.61696/juparita.
JUPARITA: Jurnal Pariwisata Tawangmangu terbit tiga kali dalam satu tahun (Februari, Juli dan Desember). Kami mengundang semua peneliti, mahasiswa, praktisi, dan akademisi untuk mempublikasikan karya tulisnya di JUPARITA. Template artikel dapat ditemukan pada link berikut: Scope jurnal ini: Tourism, Management, Sustainable Development, Hospitality
Articles 39 Documents
IDENTIFIKASI DAMPAK KEBUN BINATANG BANDUNG TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN, SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI KELURAHAN LEBAK SILIWANGI, KOTA BANDUNG Hafsah Restu Nurul Annafi; Purboyo Hidayat Putro, Heru; Furqon, Alhilal
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai daya tarik wisata primer sekaligus satu-satunya kebun binatang di Kota Bandung, perkembangan pariwisata Kebun Binatang Bandung terus berjalan melalui beragam kegiatan pariwisata di dalamnya. Kebun Binatang Bandung telah berdiri selama 90 tahun sehingga diduga memberi kontribusi besar bagi lingkungan sekitar. Terlebih, lokasinya berdampingan dengan permukiman masyarakat Kelurahan Lebak Siliwangi, terutama yang tinggal di RW 05, RW 06, RW 07 dan RW 08. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dampak Kebun Binatang Bandung terhadap kondisi lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Untuk memenuhi tujuan tersebut, peneliti mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, penyebaran kuesioner dan tinjauan literatur. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif, analisis konten, dan analisis asosiasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dampak Kebun Binatang Bandung terhadap lingkungan di antaranya menimbulkan kemacetan lalu lintas saat akhir pekan dan liburan, pencemaran Sungai Cikapayang, dan polusi suara satwa. Secara ekonomi, Kebun Binatang Bandung tidak banyak memberi peluang kerja dan tidak meningkatkan perekonomian masyarakat. Meskipun, tetap ada masyarakat yang ekonominya terbantu dengan berjualan di sekitar kebun binatang. Terakhir dari segi sosial, sebagian besar masyarakat tidak terlibat dan merasa tidak perlu dilibatkan dalam perkembangan pariwisata Kebun Binatang Bandung. Namun, mereka tetap mendukung keberlanjutan objek wisata tersebut dan menerima kedatangan wisatawan dengan positif.
RANCANGAN DESTINATION BRANDING KABUPATEN WAJO: STRATEGI MEMBANGUN CITRA DESTINASI WISATA UNTUK PENINGKATAN DAYA TARIK PARIWISATA Putri, Meidy; Hardianti, Hardianti
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas strategi branding destinasi untuk Kabupaten Wajo. Kabupaten Wajo memiliki potensi alam yang melimpah, budaya yang kaya, dan warisan tradisional yang unik. Kabupaten Wajo masih belum memiliki branding yang kuat dalam konteks pariwisata. Pengumpulan informasi dari wawancara, observasi, dan studi literatur terkait dengan elemen yang berkontribusi pada proses pembentukan branding destinasi Kabupaten Wajo. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang pandangan para narasumber mengenai elemen-elemen tersebut, termasuk potensi, budaya, citra, karakter, kepribadian, serta elemen-elemen seperti logo dan slogan. Rekomendasi branding yang diusulkan mengintegrasikan elemen-elemen seperti Danau Tempe, Sutera, dan Rumah Adat Atakka'e, serta tagline "It’s more special’s inside." Identitas visual yang memperlihatkan ciri khasnya sebagai destinasi pariwisata yang memiliki daya tarik, keunikan, dan keajaiban alam. Dengan branding yang efektif, diharapkan dapat meningkatkan daya tariknya bagi wisatawan domestik dan internasional serta bersaing lebih baik dalam pasar pariwisata yang kompetitif. Hasil penelitian ini dapat menjadi panduan bagi pihak terkait dalam mengembangkan branding destinasi Kabupaten Wajo dan mengoptimalkan potensi pariwisata yang dimilikinya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI REPEATER TOURIST PADA DESTINASI SAKURA HILLS TAWANGMANGU toelle, gabby charoline; Narang , Hermino; Yanti, Yanti; Fanggi, Delci; Simanjuntak, Leo chandra
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Repeater tourist telah menjadi sasaran bagi industri pariwisata dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Biasanya, repeater tourist merupakan wisatawan yang sangat tertarik dengan destinasi wisata tertentu sehingga mereka sering mengunjungi kembali tempat tersebut. Sakura Hills merupakan salah satu destinasi wisata yang menargetkan repeater tourist dengan mempertahankan kualitas dari produk dan pelayanannya. Sakura Hills merupakan destinasi wisata yang berada di kaki Gunung Lawu yang menawarkan wisata alam yang luar biasa dengan nuansa Jepang yang menjadi daya tarik unggulan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi repeater tourist di Sakura Hills. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan penyebaran kuisioner dengan skala Likert. Responden dalam penelitian ini berjumlah 53 responden yang telah berkunjung lebih dari satu kali ke Sakura Hills. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa motivasi repeater tourist di Sakura Hills dipengaruhi secara signifikan oleh physical or physiological motivation, cultural motivation, social motivation or interpersonal motivation, dan fantasy motivation. Selain itu, keputusan wisatawan berkunjung kembali ke Sakura Hills dipengaruhi oleh kebutuhan dasar manusia seperti yang dikemukakan oleh Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Temuan dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi manajemen dan operasional dari Sakura Hills sehingga mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi repeater tourist berkunjung ke Sakura Hills agar dapat terus meningkatkan daya tarik maupun atraksi yang ada di Sakura Hills.
POLA PERGERAKAN WISATAWAN PADA DESTINASI WISATA LAWU PARK TAWANGMANGU gracia, jessica hannanda; Rupidara, Yeslinda; Devi Oktavia Rina; Alex Soares Thomas; Roniman; Idoi Firene Sirikole
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Lawu Park merupakan destinasi wisata di Tawangmangu yang akan kaya akan keindahanalam dan berbagai aktivitas sehingga digemari wisatawan lokal. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke The Lawu Park dari berbagai daerah dan latar belakang menghasilkanpola pergerakan wisatawanyang variatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pergerakan wisatawan di destinasi wisata The Lawu Park dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola pergerakan. Penelitian tentang pola pergerakan wisatawan di destinasi wisata The Lawu Park Tawangmangu dilakukan dengan pengumpulandata pada tanggal 18 November dan 26 November 2023.Data primer diperoleh pada wisatawan The Lawu Park yang mengisi kuesioner(45 responden)dan data sekunder diperoleh dari penelitian sebelumnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwapola pergerakan wisatawan yang dominan pergerakanstopover.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK WISATA ARBORETUM PARK : (Studi Kasus di Desa Wisata Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung) Aprilia, Aprilia; As’ari, Ruli
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah mengetahui strategi dan upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Arboretum Park di Desa Wisata Alamendah. Pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Alamendah, Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung dilakukan dengan mengikutsertakan sebagian masyarakat yang berminat untuk mengelola objek wisata arboretum park seperti menjadi pengelola inti, penjaga lokasi pengambilan tiket, security, tour guide, pengelola restoran, dan pedagang di kios-kios sekitar kawasan wisata. Pengembangan Desa Wisata Alamendah ini memberikan dampak besar bagi perekonomian masyarakat dengan memberdayakan masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaannya, meningkatnya penghasilan masyarakat di Desa Alamendah dan mengurangi jumlah pengangguran dengan besarnya peluang bekerja karena dibukanya lapangan pekerjaan. Pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Alamendah ini menciptakan masyarakat yang lebih kompeten dan mandiri serta mampu megoptimalkan peluang usaha di desa wisata.
KEHIDUPAN PENDAYUNG PERAHU PASCA PEMBANGUNAN JEMBATAN MERAH PUTIH: STUDI KASUS MENGENAI RELASI PENDAYUNG PERAHU DENGAN PELANGGAN DI KOTA AMBON Pariela, Delon Stewart; Huliselan, Mus; Rahawarin, Yunus
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i2.271

Abstract

Artikel ini membahas tentang kehidupan pedayung perahu pasca pembangunan jembatan merah putih. Pembangunan merupakan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan mencakup beberapa aspek diantaranya adalah aspek ekonomi, social, politik dan keamanan dengan tujuan untuk mencapai pemerataan pembangunan bagi seluruh lapisan masyarakat. Pedayung perahu ialah kelompok subordinat yang terkena dampak regulasi pemerintah dalam pembangunan jembatan merah putih (JMP) dalam kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kehidupan pedayung perahu pasca pembangunan jembatan merah putih. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dengan informan sebanyak dua belas orang. Hasil yang didapatkan ada terjadinya perubahan sosial kehidupan antara pedayung perahu dengan pelanggan, hubungan sosial yang dibangun dari dulu untuk saling mendukung dan berkerjasama dalam menyesejaterahkan masyarakat mulai hilang. Dapat dilihat juga bahwa pasca pembangunan jembatan merah putih, pedayung perahu mulai kehilangan pekerjaan. Meskipun masih ada yang bertahan untuk mencari nafkah agar dapat memenuhi kehidupan sehari hari. Sehingga para pedayung berharap peran penting pemerintah dapat mengembangkan perencanaan sosial demi kesejahteraan masyarakat dengan potensi para pedayung perahu di Desa Poka dan Desa Galala.
DESTINASI WISATA RANCA UPAS CIWIDEY: TINJAUAN ASPEK KEPARIWISATAAN, KEUNGGULAN, TANTANGAN, DAN PELUANG KEBERLANJUTAN Fuad Fadhiil, Muhamad; Muchatar, Fauzi Ramdhani
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ranca Upas, yang dikenal dengan keindahan alam dan budaya yang kaya, menawarkan peluang yang signifikan untuk pengembangan wisata yang berkelanjutan. Studi ini melibatkan pengumpulan data melalui studi literatur yang mencakup buku, jurnal, dan artikel terkait wisata Ranca Upas di Ciwidey. Hasil analisis menunjukkan bahwa Ranca Upas memiliki potensi yang signifikan sebagai destinasi wisata dengan keunikan alam dan budaya yang menarik. Selain itu, analisis ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh destinasi wisata ini seperti infrastuktur yang kurang memadai dan keterbatasan akses. Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang potensi destinasi wisata Ranca Upas dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan wisata yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat setempat.
SUSTAINABLE TOURISM PADA WISATA CAGAR BUDAYA SITUS KARUMAN Lukmana Putra, Indra
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i2.284

Abstract

Aspek Pariwisata berkelanjutan peningkatan kesejahteraan, perekonomian, dan peningkatan kualitas hidup. Lebih jauh lagi dengan menjaga dan melestarikan cagar budaya sebagai warisan leluhur dengan meminimalkan dampak negatif terhadap situs cagar budaya. Tujuna riset mengidentifikasi dampak dari pariwisata berkelanjutan. implementasi pariwisata berkelanjutan pada dimensi lingkungan, ekonomi dan sosial budaya masyarakat Situs Mbah Karuman, lokasi riset dilakukan di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Metode deskriptif kualitatif, kolektif data primer dan sekunder hasil dari wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Pariwisata berkelanjutan Situs Cagar Budaya Mbah Karuman dilakukan kolektif antara generasi muda dan sesepuh masyarakat setempat untuk mewujudkan wisata ramah lingkungan, menjaga kelestarian dan menumbuhkan rasa peduli pada kelestarian cagar budaya. Dari pengelola sampah, lahan ekonomi berupa warung kopi, pemancingan dan dari segi sosial Masyarakat dapat melestarikan seni dan budaya dengan melakukan regenerasi generasi muda dengan kegiatan seni bantengan dan kerajinan tangan.
ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA DI KAMPUNG WISATA PANCURAN, SALATIGA Manao, Dolianus; Lasso, Aldi
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspek produk pariwisata memainkan peranan yang penting dalam pengembangan seuah destinasi pariwisata. Pengembangan produk pariwisata masih banyak yang berfokus pada pembangunan fisik saja. Penelitian ini mengelaborasi potensi produk pariwisata secara holistik baik dari sisi tangible maupun intangible yang dimiliki sebuah kampung wisata Pancuran di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seluruh komponen produk yang dimiliki dengan melakukan penelitian kualitatif dengan cara observasi di lapangan langsung, melakukan wawancara dan studi pustaka, serta menganalisa secara deskriptif. Data dianalisis lebih mendalam menggunakan analisis SWOT. Hasil temuan menunjukkan bahwa kampung wisata Pancuran memiliki beragam potensi daya tarik wisata namun terdapat kelemahan di sisi amenitas dan aksesibilitas. Rekomendasi yang diberikan adalah pengemasan paket wisata yang mengintegrasikan seluruh potensi yang dimiliki.
KAJIAN DAYA TARIK MUSEUM SUKANTA WAHYU SEBAGAI WISATA BUDAYA DI DESA AAN, KLUNGKUNG Pracintya, Ida Ayu Etsa; Martalia, Diana
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i2.383

Abstract

Perkembangan pariwisata budaya di Bali tentunya dibarengi dengan pelestarian adat-istiadat, serta tradisi yang masih dilaksanakan tidak hanya sebagai daya tarik wisata, namun juga sebagai bagian dari tradisi itu sendiri. Salah satu museum yang memiliki potensi daya tarik wisata budaya adalah Museum Sukanta Wahyu yang terletak di Desa Wisata Aan, Kabupaten Klungkung, Bali. Keunikan pada setiap karya pada museum ini mengusung ciri khas budaya Bali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana data yang telah diperoleh melalui observasi, wawancara bersama informan kunci dan dokumentasi ini kemudian dianalisis menggunakan teori komponen kepariwisataan 4A. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Miles dan Huberman dengan tahapan sebagai berikut: (1) data collection, (2) data verification, (3) data reduction, (4) data analysis, (5) data display, dan (6) data conclusion. Adapun hasil yang diperoleh menyatakan bahwa tiga dari empat komponen kepariwisataan terpenuhi oleh Museum Sukanta Wahyu ini. Komponen yang paling menonjol terletak pada komponen attraction, sementara yang tidak memenuhi adalah komponen amenities. Kesimpulannya, Museum Sukanta Wahyu memiliki daya tarik yang kuat pada komponen atraksi wisata yang terletak pada pajangan karya seni dengan tema ‘lingga yoni’ yang terletak pada seni patung, dan tema kontemporer-modern pada lukisan 3D. Saran yang dapat diberikan adalah meningkatkan adanya komponen amenities yang berdasarkan hasil analisis, belum terpenuhi. 

Page 2 of 4 | Total Record : 39