cover
Contact Name
Abdul Muis
Contact Email
muis@unram.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
bambang.bs@unram.ac.id
Editorial Address
Jln. Pendidikan No. 62 Mataram Fakultas Pertanian Universitas Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Published by Universitas Mataram
ISSN : -     EISSN : 28303431     DOI : https://doi.org/10.29303/jima.v1i3
JIMA (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek merupakan media jurnal elektronik ilmiah yang dikelola oleh Fakultas Pertanian Universitas Mataram. JIMA sebagai wadah untuk penyebaran dan publikasi hasil penelitian dari skripsi atau tugas akhir mahasiswa yang diterbitkan sebanyak tiga periode, yaitu pada Maret, Juli, dan November. Focus JIMA, pada publikasi hasil penelitian, kajian, dan gagasan pengembangan ilmu pengetahuan bidang agrokomplek (agroekoteknologi, agribisnis, ilmu tanah, ilmu kehutanan, dan budidaya perikanan serta ilmu kelautan). JIMA, menerima artikel yang belum pernah dipublikasi dalam bentuk media publikasi apapun. Tim Redaksi JIMA berhak memperbaiki tata tulis artikel tanpa merubah isi tulisan. Artikel dimuat setelah melalui tahap editing dan reviewing.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 77 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek" : 77 Documents clear
Pengaruh Dosis Pupuk MKP terhadap Kerontokan Bunga dan Hasil Dua Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) yang ditanam di Luar Musim Dwi Yuniantari Maulida; I Komang Damar Jaya; Dwi Ratna Anugrahwati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7813

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk MKP dan varietas terhadap kerontokan bunga dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) yang ditanam di luar musim. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober 2021 sampai Maret 2022 di lahan petani yang bertempat di Dusun Amor – Amor, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Split Plot (petak terbagi) dengan tiga ulangan dan terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu varietas tanaman dan dosis pupuk MKP. Faktor varietas tanaman (anak petak) terdiri dari dua aras yaitu varietas Sret dan Dewata 43. Sedangkan faktor dosis pupuk MKP (petak utama) terdiri dari tiga aras yaitu 0 g/tanaman, 1,5 g/tanaman dan 3,0 g/tanaman. Data hasil percobaan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf nyata 5%. Jika terdapat berbeda nyata pada masing-masing faktor maka dilakukan uji beda nyata terkecil (BNT) dan jika terjadi interaksi antara faktor maka dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara varietas dan dosis pupuk MKP hanya terdapat para parameter berat buah per petak. Varietas Dewata 43 yang diberikan pupuk MKP dengan dosis 3,0 g/tanaman menunjukkan hasil berat buah per petak tertinggi.
Pengaruh Pemberian Rumput Laut yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Kerang Abalon (Haliotis squamata) Devi Wahyuni Cahyani; Muhammad Junaidi; Wastu Ayu Diamahesa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7645

Abstract

Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia, yakni sekitar 81.000 km. Salah satu jenis ikan yang banyak diminati dalam budidaya adalah abalon (Haliotis squamata) yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan permintaan pasar yang tinggi. Namun, budidaya abalon masih menghadapi beberapa kendala, seperti keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi, sulitnya mendapatkan benih berkualitas, masa budidaya yang panjang, serta manajemen pakan yang kurang memadai. Di antara kendala tersebut, manajemen pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya abalon. Pakan memegang peranan penting, terutama sebagai sumber energi untuk mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan abalon. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang terdiri dari lima perlakuan pemberian pakan dan tiga kali ulangan, yaitu P1 (Ulva sp.), P2 (Kappaphycus alvarezii), P3 (Gracilaria sp.), P4 (Gracilaria sp. + Ulva sp.), dan P5 (Gracilaria sp. + Kappaphycus alvarezii). Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan P4, yaitu kombinasi Gracilaria sp. dan Ulva sp. secara signifikan meningkatkan kinerja pertumbuhan. Perlakuan ini menghasilkan pertambahan berat tertinggi yakni 2,62 gram, pertambahan panjang 0,64 cm, laju pertumbuhan spesifik (SGR) 2,05% per hari, efisiensi pemanfaatan pakan 88%, total konsumsi pakan 161,26 gram, rasio konversi pakan (FCR) 1,14, dan tingkat kelangsungan hidup 85%.
Parameter Genetik dan Potensi Hasil Beberapa Galur Mutan Padi Sawah Beras Hitam Ni Wayan Sri Suliartini; I Wayan Sudika; I Gusti Putu Muliarta Aryana; Masintan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7724

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil dan tingkat homogenitas dalam galur pada beberapa mutan padi sawah beras hitam. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan percobaan di lapangan, berlokasi di Desa Saribaye, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat mulai bulan April sampai dengan bulan Desember 2024. Penelitian menggunakan tujuh genotipe padi, terdiri dari lima galur mutan padi beras hitam generasi kelima serta dua pembanding, yaitu galur G10 (galur asal dari galur yang dimutasi) dan varietas unggul Inpari-32. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat ulangan, sehingga terdapat 28 unit percobaan. Data hasil pengamatan setiap karakter dianalisis keragaman genetik dalam galur menggunakan analisis statistik sederhana dan analisis keragaman (ANOVA) pada taraf nyata 5%, yang dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keragaman genetik dalam galur yang berbeda pada karakter daya hasil. Galur G2, G3, dan G5 menunjukkan tingkat homogenitas yang lebih tinggi dibandingkan galur G1 dan G4. Seluruh galur mutan memiliki daya hasil yang sama dengan varietas Inpari-32; sedangkan galur G10 menunjukkan daya hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan mutan G10.
Karakter Kuantitatif Beberapa Genotipe Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) pada Berbagai Kerapatan Tanaman Baris Ganda Ridha Ayumnuazmi; A. Farid Hemon; I Wayan Sutresna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7766

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman palawija penting dengan nilai ekonomi dan kandungan gizi tinggi. Seiring berkurangnya luas lahan akibat alih fungsi, peningkatan produktivitas melalui pengaturan kerapatan tanam dan seleksi genotipe unggul menjadi strategi penting dalam budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter kuantitatif lima genotipe kacang tanah (Hypoma-1, G300-II, G200-I, G19-UI, dan Pelanduk) pada berbagai kerapatan pola tanam baris ganda (50×20 cm; 50×(20×25) cm; 50×(20×20) cm; 50×(20×15) cm), serta mengidentifikasi kombinasi perlakuan yang memberikan hasil terbaik sebagai dasar seleksi dalam pemuliaan. Penelitian dilaksanakan di Lahan Kering Teaching Farm, Desa Sigerongan, Lombok Barat pada Mei–September 2024 menggunakan Rancangan Acak Kelompok Split Plot. Analisis data menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT pada taraf 5%. Hasil menunjukkan bahwa baik faktor genotipe maupun kerapatan tanam berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan dan hasil, dengan adanya interaksi signifikan pada jumlah dan bobot polong. Genotipe Pelanduk menunjukkan respons agronomis terbaik pada kerapatan tinggi 50×(20×15) cm, menghasilkan bobot polong kering per plot tertinggi (1.159 g), selain itu, genotipe Hypoma-1 dan G19-UI yang ditanam pada kerapatan 50×(20×20) cm juga menunjukkan hasil tinggi, masing-masing 1.038,3 g (2,5 ton/ha) dan 1.025,3 g per plot (2,5 ton/ha). Hasil ini menunjukkan bahwa pengaturan kerapatan tanam baris ganda yang tepat sesuai genotipe berperan penting dalam peningkatan produktivitas dan dapat dijadikan dasar rekomendasi dalam budidaya kacang tanah.
Karakter Kuantitatif dan Heritabilitas Beberapa Genotipe Kacang Tanah yang ditanam dalam Pola Baris Ganda dengan Bawang Merah Baiq Khalda Aulia; A. Farid Hemon; I Wayan Sudika
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7770

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter kuantitatif dan nilai heritabilitas beberapa genotipe kacang tanah yang dibudidayakan dalam sistem tanam pola baris ganda bersama bawang merah. Penelitian dilaksanakan di lahan kering Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat pada Juni-September 2023. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima genotipe kacang tanah, yaitu G200-I, G300-II, G19-UI, G2D7, dan BISON, diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, panjang akar, panjang ruas batang, jumlah polong, jumlah polong cipo, berat polong kering, berat akar kering, berat brangkasan atas, dan berat kering total polong per plot. Data dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf 5% dan uji lanjut Duncan. Nilai heritabilitas dihitung untuk mengetahui besarnya pengaruh genetik terhadap keragaman karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter hasil antar galur kacang tanah berbeda. Genotipe G300-II menunjukkan berat polong kering total tertinggi per plot. Karakter dengan nilai heritabilitas tinggi antara lain tinggi tanaman (20, 40, 60 HST), jumlah daun (20 HST), jumlah cabang (40 HST), jumlah polong cipo, berat akar kering, berat brangkasan atas, dan berat total polong per plot. Heritabilitas sedang ditemukan pada beberapa karakter tanaman, sedangkan panjang akar, panjang ruas batang, dan jumlah daun (60 HST) menunjukkan heritabilitas rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar karakter penting dapat ditingkatkan melalui seleksi genetik, sehingga bermanfaat untuk program pemuliaan tanaman dan pengembangan sistem tanam baris ganda kacang tanah dengan bawang merah.
Pengaruh Mikroba Bintil Akar Beberapa Jenis Gulma dan Musim Tanam terhadap Pertumbuhan dan Pembentukan Bintil Akar Kacang Hijau Rosita, Baiq Aulia; Wangiyana, Wayan; Nufus, Novita Hidayatun
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7783

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikroba bintil akar dari beberapa jenis tanaman terhadap pertumbuhan dan pembentukan bintil pada tanaman kacang hijau. Penelitian dilakukan di Greenhouse dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram menggunakan Percobaan dilakukan dengan RAL faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah sumber mikroba bintil akar, yang terdiri dari 4 aras yaitu M0 (tanpa isolat), M1 (dengan isolat bintil putri malu), M2 (dengan isolat bintil bunga telang), M3 (dengan isolat bintil kacang pintoi). Faktor kedua adalah musim tanam yang terdiri dari 2 aras yaitu musim tanam pertama (MT1) dan musim tanam kedua (MT2). Dengan demikian, diperoleh 8 kombinasi perlakuan yaitu, M0MT1; M1MT1; M2MT1; M3MT1; M0MT2; M1MT2; M2MT2; M3MT2, dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Hasil penelitian ini yaitu pemberian mikroba bintil akar dari beberapa jenis gulma leguminosa memberikan pengaruh yang nyata terhadap beberapa parameter pertumbuhan seperti M1 pada berat bintil akar dan M3 pada berat akar. Berdasarkan hasil analisis ragam, musim tanam tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap semua parameter pertumbuhan dan pembentukan bintil tanaman kacang hijau. Interaksi antara mikroba bintil akar dan musim tanam hanya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap satu parameter, yaitu jumlah cabang pada 6 MST. Pada parameter lain, tidak ditemukan adanya pengaruh interaksi yang nyata.
Ketahanan Beberapa Genotipe Kacang Tanah yang diberi Kalsium terhadap Infeksi Sclerotium rolfsii Sacc. Penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang Zahratul Aeni; A. Farid Hemon; Irwan Muthahanas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7771

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan komoditas pangan bernilai ekonomi tinggi, namun produksinya mengalami penurunan sebesar 7,87% pada tahun 2023. Penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Sclerotium rolfsii menjadi salah satu faktor utama penurunan hasil kacang tanah karena mampu menginfeksi jaringan pangkal batang hingga menyebabkan nekrosis, kelayuan, dan kematian tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian kalsium (Ca) terhadap ketahanan beberapa genotipe kacang tanah terhadap infeksi S. rolfsii serta mengidentifikasi genotipe yang paling responsif terhadap perlakuan tersebut. Penelitian dilaksanakan pada Mei–September 2024 di Laboratorium Mikrobiologi dan plastik house Desa Sigerongan, Lombok Barat, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola petak terpisah (split plot) dengan tiga ulangan. Faktor utama adalah dosis kalsium karbonat (0 Kg/Ha dan 300 Kg/Ha), dan faktor anak petak terdiri atas 10 genotipe kacang tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketahanan genetik alami ditunjukkan oleh genotipe Domba dengan intensitas penyakit sebesar 60% dan kematian tanaman 0% baik pada perlakuan kalsium maupun tanpa pemberian kalsium. Genotipe Maluku menunjukkan intensitas penyakit paling rendah berturut turut dari 90% menjadi 60% dengan persentase tanaman mati 0% setelah pemberian kalsium. Pemberian kalsium pada genotipe Pelanduk menunjukkan interaksi terbaik terhadap hasil dengan peningkatan jumlah polong kering berisi dari 4,00 menjadi 10,00 buah/polybag. Dari hasil tersebut, genotipe Maluku, Domba dan Pelanduk dapat direkomendasikan sebagai genotipe yang potensial untuk dikembangkan terutama pada daerah yang rentan terhadap serangan S. rolfsii dengan memberikan kalsium tambahan pada media tanam.
Parameter Genetik dan Potensi Hasil Beberapa Galur Mutan Padi Sawah Beras Hitam Ni Wayan Sri Suliartini; I Wayan Sudika; I Gusti Putu Muliarta Aryana; Masintan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7724

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil dan tingkat homogenitas dalam galur pada beberapa mutan padi sawah beras hitam. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan percobaan di lapangan, berlokasi di Desa Saribaye, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat mulai bulan April sampai dengan bulan Desember 2024. Penelitian menggunakan tujuh genotipe padi, terdiri dari lima galur mutan padi beras hitam generasi kelima serta dua pembanding, yaitu galur G10 (galur asal dari galur yang dimutasi) dan varietas unggul Inpari-32. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat ulangan, sehingga terdapat 28 unit percobaan. Data hasil pengamatan setiap karakter dianalisis keragaman genetik dalam galur menggunakan analisis statistik sederhana dan analisis keragaman (ANOVA) pada taraf nyata 5%, yang dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keragaman genetik dalam galur yang berbeda pada karakter daya hasil. Galur G2, G3, dan G5 menunjukkan tingkat homogenitas yang lebih tinggi dibandingkan galur G1 dan G4. Seluruh galur mutan memiliki daya hasil yang sama dengan varietas Inpari-32; sedangkan galur G10 menunjukkan daya hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan mutan G10.
Pengaruh Konsentrasi Pestisida Nabati Ekstrak Daun Paitan (Tithonia difersivolia) terhadap Hama Thrips sp, pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) I Made Kevin Ferdian; M. Sarjan; Aluh Nikmatullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.7732

Abstract

                Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh penggunaan beberapa konsentrasi pestisida nabati ekstrak daun paitan (Tithonia diversifolia) terhadap hama Thrips sp. pada tanaman kentang (Solanum tuberosum L.). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 4 ulangan yaitu P0 (Tanpa pestisida), P1 (Ekstrak Paitan 30 ml/1 L air), P2 (Ekstrak 40 ml/1 L air), P3 (Ekstrak Paitan 50 ml/1 L air), P4 (Ekstrak Paitan 60 ml/1 L air), dan P5 (Ekstrak Paitan 70 ml/1 L air). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2024 di Desa Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Parameter yang diamati adalah populasi hama, intensitas serangan, jumlah umbi dan berat umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ekstrak daun Paitan berpengaruh dalam mengendalikan hama Thrips sp. pada tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) rata-rata populasi dan intensitas serangan hama trip dengan perlakuan dan konsentrasi (P1 3%-P5 7%) memiliki nilai yang lebih rendah dari perlakuan P0, dengan tidak ada beda nyata antara perlakuan, maka dapat dikatakan semua konsentrasi sama-sama efektif dalam menurunkan populasi dan intensitas serangan hama trip pada tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dan belum diketahui konsentrasi optimalnya.
Adaptasi dan Prediksi Kehilangan Hasil Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.) akibat Kompetisi Gulma Teki dan Rumput-rumputan di Lahan Kering I Ketut Ngawit; Nihla Farida; Baiq Rahayu Febriyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v4i2.8220

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan adaptasi dan kehilangan hasil beberapa varietas kacang tanah akibat kompetisi gulma teki dan rumput-rumputan di lahan kering. Penelitian menggunakan metode diskriptif yang bertujuan untuk mengetahui diversitas, penyebaran, dominasi dan kelimpahan spesies gulma teki dan rumput-rumputan menggunakan prinsip dasar analisis vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman dan kemerataan spesies gulma teki dan rumput-rumputan pada tanaman kacang tanah varietas Kelinci, Kidang dan Gajah rendah. Akan tetapi kemampuan tumbuh, dominansi dan kelimpahan jenis tinggi, sehingga Cyperus rotundus L., Phaspalum vasginatum Sw., dan Eliusin idindica Gaertn. selalu tumbuh dominan selama tumbuh tanaman kacang tanah. Daya adaptasi ketiga varietas kacang tanah sangat rendah pada lingkungan tumbuh ketiga spesies gulma dominan tersebut, namun cukup tinggi pada lingkungan tumbuh gulma Ottochloa nodosa L. dan Echinochloa crus-galli L.P. Beauv. Kehilangan hasil kacang tanah varietas Kelinci, Kidang dan Gajah akibat kompetisi C. rotundus, cukup tinggi saat tanaman berumur 20 HST, kemudian semakin menurun setelah tanaman berumur 35 HST sampai umur 80 HST, yaitu 1,41% - 4,83%. Akibat kompetisi gulma P.vasginatum, kehilangan hasil ketiga varietas kacang tanah tersebut sejak umur 20 HST sampai dengan umur 50 HST, sebanyak 2,12% - 18,23%. Sedangkan akibat kompetisi E. idindica, terjadi sejak tanaman berumur 65 HST sampai dengan umur 80 HST, sebanyak 5,05% - 16,26%.