cover
Contact Name
MUHAMAD ARIFIN
Contact Email
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Phone
+281238233442
Journal Mail Official
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Editorial Address
https://ejournal.warunayama.org/index.php/tashdiq/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Published by CV SWA Anugrah
ISSN : -     EISSN : 30308917     DOI : -
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah adalah jurnal yang terbit 3 kali setahun pada bulan Maret, Juli, dan November. Jurnal ini merupakan jurnal kajian ilmu agama, tidak hanya mengacu pada satu agama saja, ada 6 agama yang diakui di Indonesia bisa diterima pada jurnal ini. Selain itu jurnal ini juga membahas tentang pengajaran dalam ilmu agama khususnya yang ada di Indonesia. Isu-isu mutakhir yang berkaitan dengan agama dan multikultur budaya juga dibahas dalam jurnal ini. Kami mengundang bagi para akademisi dan praktisi untuk menulis di jurnal ini guna menambah khasanah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan ilmu agama dan dakwah.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 446 Documents
MANAJEMEN PESANTREN DALAM PENINGKATAN KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN SANTRI (Studi Kasus di Pondok Pesantren Kreatif Al-Muhsinin Cukir Jombang) Yusuf Mahfud
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v2i2.2022

Abstract

Penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen pesantren dalam peningkatan kegiatan kewirausahaan santri (studi kasus di pondok pesantren kreatif al-muhsinin cukir jombang). Metode yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, menggambarkan fakta dan peristwa yang terjadi di lapangan pada manajemen pesantren dimana semua itu berkaitan dengan kewirausahaan santri. Didalam penelitian ini metode yang digunakan yakni pengumpulan data seperti observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ditarik kesimpulan (1) di Pondok Pesantren Kreatif Al-Muhsinin menggunakan 4 dasar pengelolaan manajemen pesantren seperti pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. (2) Beberapa kewirausahaan santri antara lain yaitu: usaha dalam bidang perikanan, ternak burung, pangkas rambut, usaha cuci sepatu. (3) dalam mengembangkan kekreatifitasan santri upaya yang dilakukan pondok pesantren yakni dengan mengikutsertakan santri dalam pelatihan kewirausahaan, memberikan fasilitas sarana dan prasarana, dan memberikan kebijakan kepada santri (4) Faktor pendukung kewirausahaan santri adalah dukungan sepenuhnya dari pengasuh dan deretan pengurus yang selalu memotivasi santrinya untuk mengikuti dan mengembangkan kewirausahaanya. Adapun faktor penghambat kewirausahaan santri yaitu terkadang santri sering bermalas-malasan, menyepelekan kegiatan pondok dan sarana prasarana yang belum terlengkapi.
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK K-13 PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH AS-SABA' AR RUHAMA' BERRUH KARDULUK PRAGAAN SUMENEP Amam Haris; Muhammad Firdaus
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v2i2.2073

Abstract

Pendekatan saintifik adalah suatu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Salah satu ciri dari kurikulum 2013 adalah melakukan proses pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi yang dimilik i peserta didik agar mereka dapat memiliki pengetahuan yang diharapkan. Permasaalahan penelitian ini adalah untuk (1).Bagaimana Implementasi Pendekatan Saintifik K-13 Pembelajaran Fikih Kelas VI di MI As- Saba' Karduluk, (2).Apa kendala yang dihadapi Guru dalam Implementasi Pendekatan Saintifik K-13 dalam Pembelajaran Fikih Kelas VI di MI As- Saba' dan (3). Apa upaya Guru untuk meningkatkan keaktifan siswa Kelas VI MI As- Saba' Karduluk Pragaan Sumenep setelah penerapan pendekatan saintifik K-13 di terapkan. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah,waka kurikulum, Guru dan siswa. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Temuan hasil penelitian ini, menunujukan bahwa implementasi pendekatan saintifik K-13 yang dilakukan guru dalam pembelajaran fikih Kelas VI belum maksimal dimana ada empat tahapan yang belum dilakukan yaitu menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Adapun kendala yang dihadapi Guru dalam pendekatan saintifik K-13 adalah kesulitan dalam hal mengembangkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik serta kurangnya media dan fasiltas mengajar, upaya guru dalam meningkatkan keaktifan siswa adalah berdiskusi dengan guru- guru yang sudah mampu menerapkan pendekatan saintifik, guru harus banyak mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan pemerintah dalam penerapan kurikulum 2013, serta guru banyak membaca buku-buku tentang pendekatan saintifik serta memperkaya metode pembelajaran yang cocok dengan sanntifik K- 13.
PERAN AGAMA DALAM MEMBENTUK NILAI DAN NORMA PESANTREN DARUL MUTTAQIEN Dias Indriyani Soleha Saputri; Afida
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v2i2.2087

Abstract

Pembahasan di bawah ini adalah tentang peran agama dalam membentuk nilai norma sosial dalam Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Agama memberikan pedoman moral dan etika, serta mempengaruhi perilaku individu dan kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Agama dalam membentuk nilai dan norma sosial di masyarakat, khususnya di Pesantren Darul Muttaqien. Pembahasan mencakup asal-usul kata “agama,” definisi menurut KBBI. Agama juga dapat memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas sosial dan mengatur perilaku individu. Norma-norma agama sering kali memiliki sanksi moral atau spiritual yang dapat mempengaruhi perilaku dan keputusan individu. Agama juga dapat menjadi sumber utama nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dan dapat membentuk dasar bagi norma-norma sosial yang diterima dan dihormati oleh anggota masyarakat. Namun, peran agama dalam membentuk nilai-nilai norma sosial juga dapat menjadi subjek yang mencakup dan tantangan, terutama dalam masyarakat yang multikultural dan multireligius. Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya dan agama, dan setiap agama memiliki peran penting dalam membentuk moral, etika, serta identitas dan kehidupan masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk memahami bagaimana agama berperan dalam membentuk nilai dan norma di Pesantren Darul Muttaqien, melihat bagaimana agama mempengaruhi perilaku individu dan kelompok, serta bagaimana nilai-nilai agama berinteraksi dengan nilai-nilai sosial lainnya, perubahan di hadapai dalam era globalisasi . Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya dan agama, dan setiap agama memiliki peran penting dalam membentuk moral, etika, serta identitas dan kehidupan masyarakat Indonesia.
PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KRISIS IDENTITAS PADA REMAJA MUSLIMAH DI RT 26 KELURAHAN BATU AMPAR BALIKPAPAN UTARA Ratna Rachmayanti; Iskandar Yusuf
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v2i2.2276

Abstract

Pendidikan Agama Islam sangat berfokus pada pengembangan pikiran, penataan perilaku, pengetahuan emosional, peran manusia dan hubungannya dengan dunia, serta bagaimana tata cara menjalankan hidup di dunia untuk mencapai tujuan hidupnya dan berjuang menuju realisasinya. Semua gagasan tersebut disajikan secara terpadu (holistik) dalam suatu konsep dasar yang kokoh. Islam juga menanamkan dalam diri masyarakat untuk mendorong mereka melakukan perilaku normatif yang berkaitan dengan hukum Islam, sehingga konsep ini harus diyakini. Perbuatan yang dimaksud baik yang dilakukan secara sendiri-sendiri maupun secara kolektif, merupakan jeratan manusia yang didasarkan atas pemahaman akan tujuan penciptaan manusia itu sendiri. Pendidikan agama Islam dapat menjadi landasan kokoh yang memperkuat identitas keislaman dan membantu menjawab tantangan dunia yang semakin terbuka dan makin terkoneksi, salah satunya adalah kehidupan pada masa remaja di era sekarang ini. Dalam konteks pendidikan, pendidikan agama tidak hanya bertujuan untuk menguasai teks-teks agama, tetapi juga mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai agama yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis peran pendidikan agama Islam dalam mengatasi krisis identitas remaja putri muslim di RT 26 kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan remaja-remaja muslimah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan agama islam berperan signifikan dalam membantu remaja muslimah mengatasi krisis identitas mereka. Melalui pembelajaran agama, para remaja-remaja muslimah tersebut banyak memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai islam, norma-norma moral, maupun tata cara hidup yang islami. Hal ini memberikan pondasi yang cukup kuat bagi pengembangan identitas remaja muslimah, sehingga mereka lebih mampu menghadapi tantangan-tantangan kehidupan sehari-hari. Selain itu, interaksi sosial juga memberikan dukungan emosional dan spiritual yang diperlukan oleh para remaja muslimah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan agama islam memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas remaja muslimah. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya terus mengembangkan program pendidikan agama yang mendalam dan relevan dengan kebutuhan remaja muslimah di lingkungan sekitar, serta melibatkan aktif peran masyarakat maupun keluarga dalam mendukung proses terbentuknya identitas ini.
NILAI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TAFSIR AL-QU’RAN SURAT AL-HUJJARAT AYAT 11-13 Bahar, Bahar; Moh.Wardi
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v2i2.2280

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya sejumlah tindakan moral dan jauh dari nilai- nilai luhur tujuan pelaksaan pendidikan. Diantaranya, tawuran pelajar, saling mengolok- olok, tidak menghargai antar sesama, memanggil orang dengan gelaran yang buruk, dan beberapa perilaku buruk lainnya. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) nilai-nilai pendidikan karakter apa saja yang terkandung dalam surat Al-Hujurat ayat11-13? (2) Relevansi surat Al-Hujurat ayat 11-13 dengan tujuan pendidikan karakter yang sesuai kurikulum 2013 dan UU No. 20 Tahun 2003? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research) dengan cara membaca dan menganalisis buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian, kemudian diolah dan diambil kesimpulan. Adapun metode penafsiran dalam skripsi ini menggunakan metode tahlili, Menyebutkan surat Al-Hujurat ayat 11-13 yang akan ditafsirkan, menjelaskan Makna lafaz dari ayat tersebut, menjelaskan asbabunnuzulnya dan menjelaskan isi kandungannya, lalu menyusun dan menganalisanya dengan menggunakan metode hermeutika untuk memahami penafsiran dari para Mufassir. Kemudian mengangkat kandungan nilai-nilai pendidikan karakter di dalam surat Al- Hujurat ayat 11-13. Hasil penelitian Nilai-nilai pendidikan karakter dalam surat Al- Hujurat ayat 11-13 yaitu terdapat nilai pendidikan karakter saling menghargai, nilai berbaik sangka, dan nilai Toleransi. Adapun relevansi surat Al-Hujurat ayat 11-13 dengan tujuan pendidikan karakter yang sesuai kurikulum 2013 dan UU No. 20 Tahun 2003 adalah mengajarkan dan mengajak kita untuk memiliki budi pekerti yang baik dan etika yang tinggi serta menjadikan bangsa yang lebih bermatabat dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kesimpulan dari hasil analisis terhadap surat Al-Hujurat ayat 11-13 yaitu terdapat nilai saling menghargai yakni sikap dimana kita menjaga nama baik / menjunjung kehormatan setiap kaum muslimin. Berbaik sangka meliputi prasangka baik (husnudzan) kepada Allah Swt., (husnudzan) kepada orang lain dan husnudzan kepada diri sendiri. Nilai toleransi yaitu menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya.
MAKNA LAFAZ THAYYIB, KHAIR, MA’RUF, IHSAN DAN SHALIH DALAM AL-QURAN Kurniawan Dito Darmawan
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v2i2.2289

Abstract

Perbedaan pemaknaan lafaz-lafaz Alquran selalu terjadi setiap masa karena Alquran adalah ”teks terbuka”. Sehingga menyebabkan adanya truth claim dari individua tau golongan terhadap pemahaman kandungan makna lafaz-lafaz Alquran. Klaim-klaim atas Alquran selalu berhubungan dengan cara pemaknaan dan pemahaman terhadap kandungan Alquran. Adanya perbedaan pemahaman menyebabkan munculnya berbagai macam golongan dan aliran dalam memaknai teks Alquran. Lafaz-lafaz yang digunakan Alquran memang merupakan bahasa manusia, khususnya bahasa Arab, tetapi karena suatu bahasa adalah kesepakatan-kesepakatan maka pemaknaannya akan mengalami perubahan ketika kesepakatan-kesepakatan tersebut berubah. Perubahan pemaknaan yang dimaksud meliputi perluasan, penyempitan, membaik, memburuk, asosiasi, sinestesia. Di dalam Alquran ada penyebutan lafaz yang berbeda tetapi terjemahannya sama. Padahal bahasa Alquran adalah bahasa Arab, yang memiliki kompleksitas dalam maknanya. Bukan hanya perbedaan huruf, melainkan berbeda harokat pun bisa lain artinya. Kosakata baik di dalam Alquran memiliki lafaz yang berbeda, yaitu thayyib, khair, ma’ruf, ihsan dan shalih.
BENDA LANGIT SEBAGAI NAMA SURAH DALAM AL-QUR’AN: STUDI MUNASABAH TERHADAP SURAH AN-NAJM, AL-QAMAR DAN ASY-SYAMS Muhammad Yuda Khoiri
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v2i2.2293

Abstract

Penelitian ini berjudul Benda Langit Sebagai Nama Surah Dalam Al-Qur’an: Studi Munasabah Terhadap Surah An-Najm, Al-Qamar Dan Asy-Syams. Permasalahan yang diteliti adalah pertama: Bagaimana substansi penamaan surah di dalam al-Qur’an, kedua: Bagaimana munasabah benda langit sebagai nama surah dalam al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode library research yaitu suatu metode dengan mengumpulkan dan menggunakan data-data yang diperoleh dari beberapa referensi dengan cara membaca, menelaah buku-buku mengenai kisah hewan yang menjadi nama surat dalam surat al-Qur’an. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa penamaan surah dalam al-Qur’an para ‘ulama berbeda pendapat dalam permasalahan apakah penamaan surah itu tauqifi atau ijtihadi. Dan disimpulkan bahwa penamaan surah-surah dalam al-Qur’an secara umum adalah tauqifi, sesuai petunjuk Nabi Saw. Namun sebagian nama-nama itu ada yang ijtihad sahabat atau para tabi’in karena melihat pada kandungan makna yang terdapat didalam surah itu.
MAKNA TASBIH DAN ISTIGHFAR DALAM Q.S AN-NASR MENURUT IBNU ASYUR Ahmad Rizky Annafi
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v2i2.2295

Abstract

Tasbih dan istighfar adalah suatu hal yang harus dan selalu kita lakukan dalam setiap keadaan. Bahkan ketika kita telah meraih kebahagiaan, pertolongan, serta kemenangan pun kita diperintah untuk senantiasa bertasbih dan beristighfar di kehidupan sehari-hari seperti dalam Q.S An-Nasr. Adapun tasbih dan istighfar menurut Ibnu Asyur dalam Q.S An-Nasr adalah kekhususan. Adapun metode penelitian yang di gunakan oleh penulis yaitu kepustakaan (Library research). Penelitian kepustakaan yaitu peneliti yang mengumpulkan data dari karya tulis, berupa buku, Skripsi, Kitab, tafsir dan sumber literature yang berkaitan dengan makna bathil dalam Alqur'an. Hasil dari penelitian ini adalah ingin mengetahui makna tasbih dan istighfar berbeda dengan mufassir lainnya. Makna tasbih dan istighfar dalam Q.S An-Nasr menurut Ibnu Asyur adalah sebuah kekhususan. Kekhususan ini merupakan bentuk rasa syukur dan ta'jub kepada Allah. Beristighfar karena telah diberi kemenangan supaya Tidak terbesit di hati rasa sombong karena semuanya itu adalah berkah dari pertolongan Allah SWT.
STRATEGI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MELALUI TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA WINA KARYA MANDIRI Rahmadani Fitri; Sarifah Hanum; Irfin Juliyanda
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v2i2.2303

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa X SMK Swasta Wira Karya Mandiri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui penerapan teknik make a match. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Swasta Wira Karya Mandiri yang berjumlah 37 orang, yakni terdiri atas 20 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus dengan desain setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu menyusun rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian diperoleh dari pengamatan selama pelaksanaan tindakan dan tes akhir tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I dari 37 orang peserta tes, jumlah siswa yang tuntas 20 orang (54,05%) sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas adalah 34 orang (91,89%). Kenyataan ini membuktikan bahwa penerapan teknik make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa X SMK Swasta Wira Karya Mandiri dalam pembelajaran sifat wajib Allah SWT. Hasil tersebut memberikan dampak positif terhadap kegiatan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
ANALISIS HUBUNGAN HATI DAN AKAL DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-A’RAF 179 (ANALISIS PENAFSIRAN HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR) Arini Suci Irwana
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v2i2.2312

Abstract

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini ialah didalam surah al-A‘raf ayat 179, Allah SWT menyebutkan kata hati (qalb) yang dipadukan dengan kata faqiha (yafqahūn) sehingga memberi makna bahwa hati berfungsi untuk memahami sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya proses berpikir melalui hati (qalb) yang dengannya manusia dapat memahami serta mengetahui sesuatu baik maupun buruk. Oleh sebab itu antara hati (qalb) dan akal (‘aql) seakan memiliki makna yang sama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana makna kata قُلُوْبٌ dan يَفْقَهُوْنَ dalam al-Qur’an surat al-A‘raf ayat 179 dan hubungan hati dan akal di dalam al-Qur’an surat al-A‘raf ayat 179. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti prosedur metode maudhū’i. Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini yaitu berupa bahan-bahan pustaka yang bersifat primer seperti al-Qur’an dan kitab Tafsir Al-Azhar karya Hamka. Adapun sumber data sekunder yang dikumpulkan antara lain, kitab-kitab tafsir, buku-buku maupun karya tulis ilmiah lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian pada surah al-a’raf ayat 179 berhubungan antara hati dan akal dapat dilihat berdasarkan makna kata qulūb dan yafqohūn. Makna kata yafqahūn semakna dengan kata akal (ya’qilūn) yang mengandung makna memahami. Sedangkan melalui hati (qulūb) manusia dapat mengetahui hal-hal yang tak dapat dicerna oleh akal seperti hal-hal yang metafisis (ghaib), maka ayat ini menunjukkan bahwa adanya perpaduan antara hati (qalb) dengan akal (‘aql) dalam proses kerjanya ditubuh manusia. Selain itu terbentuknya manusia yang sehat dan terbina potensi rohaninya dengan baik, hendaknya manusia mempergunakan hati dan akalnya secara optimal sehingga dapat berhubungan dengan Allah SWT dan juga makhluk lainnya secara benar sesuai akhlak yang terpuji dengan menerapkannya didalam kehidupan sosial.

Page 5 of 45 | Total Record : 446


Filter by Year

2023 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 3 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 2 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah More Issue