cover
Contact Name
I Gusti Ngurah Santika
Contact Email
ngurahsantika88@gmail.com
Phone
+6285237832582
Journal Mail Official
jocerjournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pandu No. 48, Sumerta Kelod, Kota Denpasar, Bali 80239
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Journal of Civic Education Research
Published by CV Tirta Pustaka Press
ISSN : 29887380     EISSN : 29887372     DOI : https://doi.org/10.60153/jocer
Core Subject : Education, Social,
This journal is a scientific and professional communication medium for researchers around the world to publish their research results in the field of civic education and learning. We seek responsive manuscripts that are able to make theoretical and empirical contributions to the development of civic studies and civic education in an interdisciplinary perspective covering the fields of ideology, politics, law, social, culture, education, history, and economics.
Articles 25 Documents
Tafsir Umum Terhadap Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam Bela Negara Menurut UUD 1945 Andra Taupan
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 1 No. 1 (2023): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v1i1.7

Abstract

Upaya bela negara bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia, tetapi juga merupakan kehormatan warga negara sebagai wujud pengabdian dan kerelaan berkorban kepada bangsa dan negara. Mengingat begitu pentingnya bela negara, maka Indonesia pun memiliki landasan konstitusional yang kuat. Upaya bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bela negara tidak hanya berkaitan dengan militer saja, namun hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari bisa saja merupakan bentuk bela negara. Tindakan yang mencerminkan bela negara sendiri, tindak-tindakan tersebut dapat memicu hal-hal lain yang dapat bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya. Dan juga sikap bela negara ini dapat membentuk sikap disiplin waktu, membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antara sesama teman, membentuk perilaku jujur, tegas, adil, dan tepat, melatih jiwa kepemimpinan. Bela negara dapat dilakukan kapan saja di mana saja, bisa pagi, siang maupun malam hari, di lingkungan rumah tangga, masyarakat, instansi/tempat bekerja, di sekolah, di tempat ibadah, di pasar, di dalam negeri maupun di luar negeri.
Analisis Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Sikap Nasionalisme Warga Negara Salsabila Imelda Saskia
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 1 No. 1 (2023): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v1i1.8

Abstract

Karakteristik Nasionalisme yang melambangkan kekuatan suatu Negara dan asprasi yang berkelanjutan, kemakmuran, pemeliharaan rasa hormat dan penghargaan untuk hukum. Namun akhir-akhir ini nasionalisme warga Indonesia semakin menurun. Hal ini seiring dengan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Berbagai masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran, terorisme dan lain sebagainya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian deskriptif berdasarkan studi kasus dan telaah pustaka yang bertujuan untuk mengalisis peran pendidikan kewarganegaraan dalam membangun sikap nasionalisme warga negara. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa pendidikan kewarganegaraan erat kaitannya dengan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme. Hal tersebut bukanlah mitos, karena memang secara substantif pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik. Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menciptakan warga Negara yang memiliki wawasan mengenai kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan merasa bangga sebagai warga Negara Indonesia. Untuk membangun nasionalisme generasi muda sebagai wujud pendidikan kewarganegaraan adalah ungkapan perasaan senasib sepenanggungan dalam lingkup bangsa dalam bentuk kepedulian dan kepekaan akan masalah-masalah yang dihadapi bangsa, termasuk di dalamnya masalah yang berkaitan dengan rasa solidaritas sebangsa dan setanah air.
Membangun Kesadaran Politik Warga Negara Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Sasana Tunggal
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 1 No. 1 (2023): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v1i1.9

Abstract

Negara tidak mungkin ada tanpa adanya warga negara. Warga negara memiliki kedudukan penting dalam mengarahkan negara melalui politik. Tidak heran bila pendidikan politik sangat menentukan tingkat kesadaran warga negara dalam berpartisipasi politik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu studi kepustakaan/studi literatur dengan mereview berbagai jurnal dan buku yang berkaitan dengan pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan politik sebagai sumber referensi. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa pendidikan politik memainkan peran kunci dalam membangun kesadaran warga negara tentang pentingnya partisipasi politik. Dalam sistem pendidikan, warga negara harus diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip-prinsip demokrasi, hak dan kewajiban warga negara, serta proses politik yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran penting dalam mempengaruhi atau memberikan pemahaman terhadap politik melalui sarana pendidikan di lingkungan sekolah. Pendidikan Kewarganegaraan dalam mengembangkan pemahaman siswa mengenai partisipasi politik sesungguhnya dapat dilihat dari capaian siswa terhadap kompetensi kewarganegaraan yaitu pengetahuan kewarganegaraan, sikap kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegaraan dalam partisipasi politik yang bermutu dan bertanggungjawab. Berbagai materi tersebut berguna dalam membuat supaya siswa menjadi warga negara yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan agar mereka mampu hidup sebagai warga negara yang memiliki kesadaran politik, serta memiliki kemampuan berpartisipasi dalam politik.
Model Pendidikan Karakter Dengan Landasan Komponen Contextual Teaching And Learning Ananda Prabu Laksana
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 1 No. 1 (2023): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v1i1.10

Abstract

Pendidikan karakter sama tuanya dengan pendidikan itu sendiri. Begitu juga dengan Indonesia, pendidikan karakter telah lama menjadi bagian penting dalam upaya membentuk manusia yang baik, cerdas, pribadi yang kuat dan tangguh. Sayangnya pelaksanaan pendidikan karakter di Indonesia juga masih menyisakan permasalahan tersendiri, seperti praktek pendidikan karakter yang dilaksanakan justru tidak menekankan proses keterlibatan peserta didik untuk menemukan materi, pendidikan karakter tidak diarahkan untuk mendorong peserta didik dapat menemukan hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata dan pendidikan karakter yang dilselenggarakan selama ini belum mampu mendorong peserta didik untuk dapat mengaplikasikan dan menerapkannya dalam kehidupan nyata. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan literatur. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Adapun hasil penelitian ini menunjukan, bahwa komponen-komponen contextual teaching and learning sebagai landasan pengembangan model pendidikan karakter, yaitu (a) konstruktivisme, (b) inkuiri, (c) bertanya (d) masyarakat belajar, (e) pemodelan, (f) refleksi, (g) penilaian sebenarnya.
UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusional Terhadap Perlindungan Hak Warga Negara Indonesia Jerimas Pelokilla
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 1 No. 1 (2023): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v1i1.11

Abstract

Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan, negara sebagai pilar-pilar atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitusi Indonesia. Kedudukan konstitusi sangatlah penting bagi suatu negara, hal ini disebabkan konstitusi memiliki peran atau fungsi yang sangat penting yaitu untuk mengatur dan membatasi kekuasaan dalam suatu negara. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu studi kepustakaan/studi literatur dengan mereview berbagai jurnal dan buku yang berkaitan dengan UUD 1945 dan hak warga negara sebagai sumber referensi. Hasil penelitian menunjukan, bahwa UUD 1945 sebagai konstitusi nasional merupakan sumber hukum tertinggi yang menjadi patokan dan pedoman bagi peraturan hukum lainnya. Sebagai negara hukum, Indonesia berkewajiban menjamin dan melindungi hak-hak warga negaranya. Dalam UUD 1945 secara tegas memuat hak-hak dasar warga negara yang selanjutnya disebut hak konstitusional. Karena dicantumkan dalam konstitusi atau undang-undang dasar maka ia menjadi bagian dari konstitusi atau undang-undang dasar sehingga seluruh cabang kekuasaan Negara wajib menghormatinya. Hak-hak yang diatur dalam konstitusi merupakan batas yang tidak bisa dilanggar oleh penyelenggara negara dalam menjalankan kekuasaan negara, baik sebagai hak warga negara atau hak asasi.
Peran Generasi Muda Dalam Menangkal Hoax Di Media Sosial Untuk Membangun Budaya Demokrasi Indonesia Kartika, I Made; Mustika, I Putu Bagus
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 1 No. 2 (2023): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v1i2.26

Abstract

Di era digital ini, hoax sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan politik. Selama ini hoax di media sosial telah mengikis kedamaian, persaudaraan, toleransi dan menghargai perbedaan, saling percaya, dan taat pada hukum yang merupakan budaya demokrasi Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran generasi muda dalam menangkal hoax di media sosial untuk membangun budaya demokrasi Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kajian literatur. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa peran generasi muda dalam menangkal hoax di media sosial untuk membangun budaya demokrasi Indonesia dilakukan dengan (1) membangun budaya bermedia sosial dengan etika yang santun; (2) menjernihkan narasi politik yang mengandung kebohongan di media sosial; (3) menggelorakan semangat nasionalisme dalam berpolitik di media sosial; (4) melaporkan konten atau akun yang menyebarkan berita politik yang hoax; (5) bergabung atau membentuk organisasi/komunitas.
Meningkatkan Sikap Disiplin Siswa Melalui Optimalisasi Peran Guru PPKn Dalam Menginternalisasikan Nilai-Nilai Pancasila I Made Sila; I Gusti Ngurah Santika; Ni Made Adhi Dwindayani
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 1 No. 2 (2023): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v1i2.27

Abstract

Berdasarkan observasi di SMA Kelas IX Dwijendra Denpasar Tahun Pelajaran 2021/2022, kenyataannya di lapangan masih banyak siswa yang yang tidak peduli dengan pelaksanaan atau peraturan yang ada di sekolah. Tingkat kedisiplinan siswa pada umumnya tergolong masih sangat memprihatinkan. Berbagai pelanggaran disiplin yang terjadi diantaranya, siswa tidak mengenakan atribut sekolah lengkap, terlambat datang kesekolah, tidak mengumpulkan tugas pada waktunya, mengobrol saat guru menerangkan pembelajaran, membuang sampah di sekolah sembarangan, berkelahi sesama teman dan melanggar peraturan sekolah. Bahkan banyak prilaku negatif yang dilakukan oleh para siswa, bahkan melampaui batas wajar. Fenomena yang terjadi di atas menunjukan bahwa ada gejala ketidak disiplinan siswa meskipun sekolah yang bersangkutan memiliki peraturan dan tata tertib sekolah dalam membangun jiwa disiplin dan tanggung jawab siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan sikap disiplin siswa melalui optimalisasi peran guru PPKn dalam menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa optimalisasi peran dari seorang guru PPKn dalam menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila untuk meningkatkan sikap disiplin siswa adalah dengan membentuk karakter siswa, membentuk sikap individu sebagai pembelajar yang bertanggung jawab dan mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila demi kebaikan diri dan sesama.
Kesadaran Berpolitik Di Indonesia Sakinatuz Zahro; Miladia Nur Kamilah; Muhammad Ardiansyah; Isabna Maghfirotus Safitri; Putri Sofina Naharina; Alfiana Nanda Waraswati
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 1 No. 2 (2023): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v1i2.34

Abstract

Permasalahan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam diri masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan politik. Kesadaran politik di Indonesia menjadi fokus utama penelitian ini. Melalui pendekatan multidimensi, penelitian ini mengkaji peran teknologi dalam meningkatkan kesadaran politik dalam masyarakat Indonesia yang semakin terhubung. Analisis mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran politik, seperti pendidikan politik, akses terhadap informasi, dan partisipasi masyarakat, menjadi dasar utama dalam eksplorasi ini. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka ruang baru bagi partisipasi politik, di mana masyarakat memiliki akses yang lebih cepat dan lebih luas terhadap informasi politik. Namun, tantangan yang muncul seiring dengan kemajuan teknologi juga perlu diperhatikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pada penelitian ini informasi yang diperoleh berasal dari kepustakaan. Penelitian ini menggunakan proses pengolahan dan analisis data sekunder yang dikumpulkan melalui studi literatur dan analisis data sekunder. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi beberapa tantangan, seperti disinformasi dan polarisasi, yang dapat menghambat kesadaran politik yang sehat. Selain itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran politik juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembahasan ini. Dalam konteks ini, penelitian ini mengulas inisiatif dan program yang telah dilakukan oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat sipil untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran politik di tingkat lokal dan nasional. Implikasi dari temuan-temuan penelitian ini dapat menjadi landasan untuk merancang kebijakan yang lebih efektif untuk memperkuat kesadaran politik di Indonesia.
Sejarah Perjalanan Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Kurikulum Di Indonesia I Wayan Kandia
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 1 No. 2 (2023): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v1i2.35

Abstract

Meskipun Pendidikan Kewarganegraan (PKn) sudah lama diimplementasikan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Tetapi tidak semua orang mengetahui dan memahami bagaimana perjalanan PKn sepanjang berdirinya Indonesia. Padahal dengan mengetahui sejarah PKn dalam kurikulum di Indonesia, pengambil kebijakan dapat menganalisis berbagai kelemahan sebelumnya. Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan PKn dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, pengambil kebijakan dapat melakukan evaluasi dan perbaikan di masa depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejarah perjalanan PKn dalam kurikulum di Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kajian literatur. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa sejarah perjalanan PKn dalam kurikulum di Indonesia dapat diketahui dari kurikulum yang berlaku di Indonesia mulai dari tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006 dan 2013. Kemudian pada tahun 2020 muncul perubahan kurikulum terbaru, yaitu kurikulum merdeka dengan platform merdeka belajar.
Membangun Pendidikan Karakter Yang Bermutu Melalui Peran Guru I Nengah Sudiarta; Ariance Leilu Porro
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 1 No. 2 (2023): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v1i2.37

Abstract

Berbagai kebijakan Pemerintah sebenarnya telah ditetapkan dengan tujuan baik, yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan karakter. Karena haruslah diakui, bahwa pendidikan karakter selama ini masih memiliki kekurangan. Tentu saja kekurangan dalam pelaksanaan pendidikan karakter haruslah carikan solusi pemecahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru dalam membangun pendidikan karakter yang bermutu. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi literatur dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan mendalam yang selanjutnya dinarasikan dan dideskriptifkan. Penelitian ini berhasil menunjukan peran guru dalam membangun pendidikan karakter bermutu dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung, guru berperan menjadi model yang sikap dan perilakunya menjadi contoh bagi siswa-siswanya. Guru berperan sebagai model dan keteladanan bisa diketahui dan dipahami dari proses pembelajaran. Dalam pembelajaran, guru berupaya meningkatkan mutu pendidikan karakter dengan memasukan dan menginsersikan nilai-nilai karakter pada kepribadian siswa, yaitu, kejujuran, rendah hati, terbuka, mau belajar, disiplin, tanggungjawab, dan keadilan.

Page 1 of 3 | Total Record : 25