cover
Contact Name
Esa Septian
Contact Email
esaseptian28@gmail.com
Phone
+6289694426497
Journal Mail Official
esaseptian28@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Admistrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jl. Lettu Suyitno No. 2 Kalirejo, Kec. Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara)
Published by Universitas Bojonegoro
ISSN : 24599786     EISSN : 25493566     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Ilmu Administrasi Negara is a journal that provides scientific information aimed at researchers, research institutions, government agencies, and stakeholders. Jurnal Ilmu Administrasi Negara publishes manuscripts that focus on research results on government policy innovation. Jurnal Ilmu Administrasi Negara is published and printed twice in each volume by Program Studi Admistrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bojonegoro.
Articles 187 Documents
IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI BOJONEGORO NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO RUPIARSIEH
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara) Vol. 1 No. 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/jian.v1i1.51

Abstract

Untuk terciptanya tata kelola arsip yang baik Pemerintah kabupaten Bojonegoro memiliki Kebijakan yang mengatur tentang tata kearsipan yaitu Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 30 Tahun 2010. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan implementasi Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 30Tahun 2010 pada Bagian Umum dan Keuangan Sekertariat Daerah Kabupaten Bojonegoro. Dan fokus penelitian ini adalah pada Pengendalian naskah dinas yang terdiri atas pengurusan surat masuk dan pengurusan surat keluar, Penyimpanan arsip, Penemuan kembali arsip, penyusutan dan pemusnahan arsip. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskripsi dengan pendekatan analisa kualitatif. Teori yang digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi implementasi adalah teori yang diungkapkan oleh George C Edwards III yang meliputi faktor: komunikasi, Sumber daya, Kecenderungan- kecenderungan/disposisi dan Struktur Birokrasi. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 30 Tahun 2010 tidak berjalan dengan baik. Ini dibuktikan dengan tidak ada pembedaan antara file, record dan arsip yang ditempatkan tidak tertata sebagaimana mestinya. Di sini tampak implementasi dari segi komunikasi sangat kurang. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis memberikan beberapa saran yaitu Pada pelaksanaan tata kearsipan pada Bagian Umum dan Keuangan Sekertariat Daerah Kabupaten Bojonegoro secara teknis apabila ada yang kurang dipahami sebaiknya dilakukan koordinasi dengan kantor arsip.
IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI BOJONEGORO NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO RUPIARSIEH
JIAN - Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 1 No. 1 (2017): JIAN - Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk terciptanya tata kelola arsip yang baik Pemerintah kabupaten Bojonegoro memiliki Kebijakan yang mengatur tentang tata kearsipan yaitu Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 30 Tahun 2010. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan implementasi Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 30Tahun 2010 pada Bagian Umum dan Keuangan Sekertariat Daerah Kabupaten Bojonegoro. Dan fokus penelitian ini adalah pada Pengendalian naskah dinas yang terdiri atas pengurusan surat masuk dan pengurusan surat keluar, Penyimpanan arsip, Penemuan kembali arsip, penyusutan dan pemusnahan arsip. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskripsi dengan pendekatan analisa kualitatif. Teori yang digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi implementasi adalah teori yang diungkapkan oleh George C Edwards III yang meliputi faktor: komunikasi, Sumber daya, Kecenderungan- kecenderungan/disposisi dan Struktur Birokrasi. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 30 Tahun 2010 tidak berjalan dengan baik. Ini dibuktikan dengan tidak ada pembedaan antara file, record dan arsip yang ditempatkan tidak tertata sebagaimana mestinya. Di sini tampak implementasi dari segi komunikasi sangat kurang. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis memberikan beberapa saran yaitu Pada pelaksanaan tata kearsipan pada Bagian Umum dan Keuangan Sekertariat Daerah Kabupaten Bojonegoro secara teknis apabila ada yang kurang dipahami sebaiknya dilakukan koordinasi dengan kantor arsip.
PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA (Suatu Studi Di Desa Genjor Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro) SARPIN
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara) Vol. 1 No. 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/jian.v1i1.52

Abstract

Peran kepala desa dalam melaksanakan pembangunan di wilayahnya adalah sebagai perencanaan pembangunan, pengawas pembangunan, dan pelopor pembangunan. Peran kepala desa Genjor Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro sangat diharapkan sebagai kepala pemerintah desa untuk meningkatkan pembangunan desa di bidang fisik, kepala desa juga sebagai motivator yang mendorong masyarakat untuk ikut bekerja sama dalam melaksanakan pembangunan desa ini dalam bidang fisik, serta sebagai inovator harus mempunyai ide-ide kreatif dalam menigkatkan pembanguan desa dalam bidang fisik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan fokus dalam penelitian ini adalah: Penyusunan Rencana Kerja Pembangun dan Pelaksanaan kegiatan. Populasi adalah Kepala Desa, Perangkat Desa dan Keseluruhan Mayarakat Desa Genjor Kecamatan Suguhwaras. Teknik penarikan sampel dengan menggunakan cara purposive sampling yaitu menggunakan sampel bertujuan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yakni: Penelitian Keputusan (Library Research) dan Penelitian Lapangan Field Research) dengan melalui Wawancara dan observasi.Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: Peran Kepala Desa Dalam Pembanguna Desa. Selain itu, peran kepala desa adalah sebagi motivator, fasilitator, dan innovator dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan desa. Terlihat bahwa Kepala desa sangat berperan aktif dalam penyelenggaraan komunikasi dengan masyarakat, Faktor-faktor hambatan yang mempengaruhi Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dan berdaya guna bagi masyarakat.
PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA (Suatu Studi Di Desa Genjor Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro) SARPIN
JIAN - Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 1 No. 1 (2017): JIAN - Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran kepala desa dalam melaksanakan pembangunan di wilayahnya adalah sebagai perencanaan pembangunan, pengawas pembangunan, dan pelopor pembangunan. Peran kepala desa Genjor Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro sangat diharapkan sebagai kepala pemerintah desa untuk meningkatkan pembangunan desa di bidang fisik, kepala desa juga sebagai motivator yang mendorong masyarakat untuk ikut bekerja sama dalam melaksanakan pembangunan desa ini dalam bidang fisik, serta sebagai inovator harus mempunyai ide-ide kreatif dalam menigkatkan pembanguan desa dalam bidang fisik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan fokus dalam penelitian ini adalah: Penyusunan Rencana Kerja Pembangun dan Pelaksanaan kegiatan. Populasi adalah Kepala Desa, Perangkat Desa dan Keseluruhan Mayarakat Desa Genjor Kecamatan Suguhwaras. Teknik penarikan sampel dengan menggunakan cara purposive sampling yaitu menggunakan sampel bertujuan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yakni: Penelitian Keputusan (Library Research) dan Penelitian Lapangan Field Research) dengan melalui Wawancara dan observasi.Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: Peran Kepala Desa Dalam Pembanguna Desa. Selain itu, peran kepala desa adalah sebagi motivator, fasilitator, dan innovator dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan desa. Terlihat bahwa Kepala desa sangat berperan aktif dalam penyelenggaraan komunikasi dengan masyarakat, Faktor-faktor hambatan yang mempengaruhi Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dan berdaya guna bagi masyarakat.
PENYULUHAN KELOMPOK BINA KELUARGA LANSIA ( BKL ) DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA LANSIA TANGGUH DI KECAMATAN MALO KABUPATEN BOJONEGORO JUNADI
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara) Vol. 1 No. 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/jian.v1i1.53

Abstract

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup yang menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia (Lansia ) terus meningkat dari tahun ketahun. Ketika memasuki usia pralansia, berbagai upaya harus dipersiapkan oleh lansia itu sendiri maupun keluarga agar nantinya menjadi lansia yang sehat, aktif, mandiri ,dan produktif yang disebut sebagai lansia tangguh. Penelitian ini secara umum bertujuan mengetahui dan menganalisa bagaimana penyuluhan kelompok Bina Keluarga Lansia dalam mewujudkan Keluarga Lansia Tangguh Di Kecamatan Malo. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ; 1) Pembentukan kelompok BKL meliputi: Persiapan, Penggalangan kesepakatan dan Pembentukan kelompok. 2) Sasaran penyuluhan dikelompok Bina Keluarga Lansia yaitu: Sasaran langsung dan Sasaran tidak langsung. 3) Kegiatan Penyuluhan meliputi: Kegiatan utama yang dilakukan pada kelompok BKL / Kader dan Kegiatan pengembangan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah pegawai dan kader lansia serta masyarakat khususnya lansia di kecamatan Malo Berdasarkan hasil temuan-temuan penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa; 1) Penyuluhan Bina Keluarga Lansia sangat bermanfaat dan sudah jelas mengenai penyuluhan serta tata cara kerja kelompok BKL sehingga dapat terbentuklah kelompok kerja (pokja) BKL bagi desa-desa yang awalnya belum terbentuk dan belum diterapkan sekarang sudah diterapkan dalam masyarakat. 2) Penyuluhan Bina Keluarga Lansia secara umum sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya lansia karena sudah mendapat peluang bimbingan dan motivasi yang ditunjukkan dengan merasakan badan menjadi lebih sehat dan kuat, mandiri, produktif serta bermanfaat bagi lingkungan sehingga terwujud keluarga lansia yang tangguh di masyarakat. 3) Penyuluhan BKL berkenaan dengan kegiatan olahraga yang dirasakan oleh lanjut usia yakni kesadaran untuk melakukan senam lanjut usia di Pokja maupun dirumah, serta melakukan jalan kaki dan grak jalan disekitar lingkungan rumah.
PENYULUHAN KELOMPOK BINA KELUARGA LANSIA ( BKL ) DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA LANSIA TANGGUH DI KECAMATAN MALO KABUPATEN BOJONEGORO JUNADI
JIAN - Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 1 No. 1 (2017): JIAN - Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup yang menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia (Lansia ) terus meningkat dari tahun ketahun. Ketika memasuki usia pralansia, berbagai upaya harus dipersiapkan oleh lansia itu sendiri maupun keluarga agar nantinya menjadi lansia yang sehat, aktif, mandiri ,dan produktif yang disebut sebagai lansia tangguh. Penelitian ini secara umum bertujuan mengetahui dan menganalisa bagaimana penyuluhan kelompok Bina Keluarga Lansia dalam mewujudkan Keluarga Lansia Tangguh Di Kecamatan Malo. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ; 1) Pembentukan kelompok BKL meliputi: Persiapan, Penggalangan kesepakatan dan Pembentukan kelompok. 2) Sasaran penyuluhan dikelompok Bina Keluarga Lansia yaitu: Sasaran langsung dan Sasaran tidak langsung. 3) Kegiatan Penyuluhan meliputi: Kegiatan utama yang dilakukan pada kelompok BKL / Kader dan Kegiatan pengembangan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah pegawai dan kader lansia serta masyarakat khususnya lansia di kecamatan Malo Berdasarkan hasil temuan-temuan penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa; 1) Penyuluhan Bina Keluarga Lansia sangat bermanfaat dan sudah jelas mengenai penyuluhan serta tata cara kerja kelompok BKL sehingga dapat terbentuklah kelompok kerja (pokja) BKL bagi desa-desa yang awalnya belum terbentuk dan belum diterapkan sekarang sudah diterapkan dalam masyarakat. 2) Penyuluhan Bina Keluarga Lansia secara umum sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya lansia karena sudah mendapat peluang bimbingan dan motivasi yang ditunjukkan dengan merasakan badan menjadi lebih sehat dan kuat, mandiri, produktif serta bermanfaat bagi lingkungan sehingga terwujud keluarga lansia yang tangguh di masyarakat. 3) Penyuluhan BKL berkenaan dengan kegiatan olahraga yang dirasakan oleh lanjut usia yakni kesadaran untuk melakukan senam lanjut usia di Pokja maupun dirumah, serta melakukan jalan kaki dan grak jalan disekitar lingkungan rumah.
IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SMP NEGERI DI KABUPATEN BOJONEGORO ARIEF JANUWARSO
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara) Vol. 1 No. 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/jian.v1i1.54

Abstract

Program BOS merupakan bagian dari block grant Pemerintah untuk dimanfaatkan dalam pembiayaan kegiatan operasional yang diberikan langsung kepada sekolah, termasuk sekolah-sekolah di Kabupaten Bojonegoro yang telah mendapatkan BOS sejak tahun 2005. Keberagaman karakteristik wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki pengaruh tersendiri dalam pelaksanaan Program BOS. Dengan adanya perbedaan karakteristik fisik, sosial, ekonomi dan kependudukan antar wilayah kecamatan, menyebabkan terjadinya perbedaan pelaksanaan Program BOS di Kabupaten Bojonegoro. Jenis penelitian yang dipergunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif (decriptive research). Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah(1) Persiapan Program BOS, (2) melakukan pendataan sekolah dan siswa, (3) Melakukan sosialisasi/pelatihan kepada sekolah, dan (4) Monitoring dan evaluasi Program BOS. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh SMP Negeri di Kabupaten Bojonegoro, yang berjumlah 56 SMP negeri. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: (1) Penelitian Kepustakaan (Library Research), (2) Penelitian lapangan (Field Research), (3) Pengamatan (observasi), dan (4) Wawancara (interview). Data diolah dengan cara: (1) Coding, (2) Editing, dan (3) Tabulating. Metode analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini, adalah analisa kualitatif-deskriptif. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Pelaksanaan tahap persiapan program BOS sudah dilakukan dengan baik, (2) Telah dilakukan sosialisasi dan pelatihan dengan sangat baik, (3) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program BOS telah dilakukan dengan baik, (4) Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Tim Manajemen BOS tingkat kabupaten masih ditemukan ada masalah berkaitan dengan pelaksanaan program BOS dan sudah ada sosialisasi dan rekomendasi pada Tim Manajemen BOS sekolah untuk melakukan pembenahan pembukuan dan pembelajaran agar sesuai juknis, (5) Untuk hasil monitoring dan evaluasi yang diisi oleh kepala sekolah menunjukkan bahwa apabila ada kendala berupa kelebihan atau kekurangan dalam alokasi dana BOS yang diterima sudah dilaporkan kepada Tim manajemenBOS tingkat Kabupaten, (6) Angka putus sekolah di SMP Negeri setelah adanya program BOS sudah tidak ada lagi, (7) Secara keseluruhan Implementasi Program BOS pada SMP Negeri di Kabupaten Bojonegoro telah dilaksanakan dengan baik
PERANAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK PEMBANGUNAN DESA (Studi kasus di Kantor Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban) ERWAN SUBANDI
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara) Vol. 1 No. 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/jian.v1i1.55

Abstract

Peranan kepala desa penting dalam memberikan motivasi kepada masyarakat, memberikan informasi yang berhubungan dengan pembangunan secara benar kepada masyarakat, memberi suatu keteladanan sebagai seorang pemimpin, sehingga masyarakat terdorong untuk berperan aktif dalam pembangunan desa. Agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa, maka masyarakat perlu di motivasi. Dengan demikian, maka peranan kepemimpinan Kepala Desa perlu untuk ditingkatkan dalam proses pembangunan. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian Kualitatif. Fokus penelitian adalah Peranan Kepala Desa dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek dalam populasi adalah seluruh aparat Pemerintah Desa dan masyarakat serta organisasi-organisasi sosial yang ada di Desa Rasabou. Teknik pegambilan sampel menggunakan metode teknik non-probability sampling, yaitu purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder. Dalam penelitian ini, data primer didapatkan dari wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Study Pustaka (Library Researh). Metode Analisa Data menggunakan analisa data Kualitatif. Berdasarkan hasil penelitiaan yang dilaksanakan di Desa Margorejo Kecamatan Parengan Peranan Kepala Desa dalam mendorong Partisipasi Masyarakat Untuk Pembangunan Desa, dapat disimpulkan bahwa Kepala Desa Margorejo Kecamatan Parengan telah berperan aktif terhadap peningkatan partisipasi Masyarakat dalam Pembngunan Desa di Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur.
PERANAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK PEMBANGUNAN DESA (Studi kasus di Kantor Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban) ERWAN SUBANDI
JIAN - Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 1 No. 1 (2017): JIAN - Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan kepala desa penting dalam memberikan motivasi kepada masyarakat, memberikan informasi yang berhubungan dengan pembangunan secara benar kepada masyarakat, memberi suatu keteladanan sebagai seorang pemimpin, sehingga masyarakat terdorong untuk berperan aktif dalam pembangunan desa. Agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa, maka masyarakat perlu di motivasi. Dengan demikian, maka peranan kepemimpinan Kepala Desa perlu untuk ditingkatkan dalam proses pembangunan. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian Kualitatif. Fokus penelitian adalah Peranan Kepala Desa dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek dalam populasi adalah seluruh aparat Pemerintah Desa dan masyarakat serta organisasi-organisasi sosial yang ada di Desa Rasabou. Teknik pegambilan sampel menggunakan metode teknik non-probability sampling, yaitu purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder. Dalam penelitian ini, data primer didapatkan dari wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Study Pustaka (Library Researh). Metode Analisa Data menggunakan analisa data Kualitatif. Berdasarkan hasil penelitiaan yang dilaksanakan di Desa Margorejo Kecamatan Parengan Peranan Kepala Desa dalam mendorong Partisipasi Masyarakat Untuk Pembangunan Desa, dapat disimpulkan bahwa Kepala Desa Margorejo Kecamatan Parengan telah berperan aktif terhadap peningkatan partisipasi Masyarakat dalam Pembngunan Desa di Desa Margorejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur.
PERAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMETASI (PPID) DALAM PELAYANAN INFORMASI PUBLIK CAHYO LUKITO
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara) Vol. 1 No. 1 (2017): February 2017
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/jian.v1i1.56

Abstract

Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya. Hal itu dudukung dengan aturan pemerintah tentang keterbukaan publik. Salah satu elemen penting dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh informasi.Dalam Pelaksanaan Keterbukaan informasi publik ada hal yang sangat perlu diperhatikan yaitu tentang pelaksanaan pelayanan informasi, dengan mengetahui hal tersebut maka diperlukan identifikasi masalah dalam pelaksanaan Pelayanan informasi tersebut.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam PPID Kabupaten Bojonegoro serta pemohon informasi yang menggunakan layanan informasi di desk informasi PPID Utama dan sampelnya adalah 1 Petugas Bidang Layanan Informasi dan Dokumentasi, 2 Petugas Desk Informasi dan 2 pemohon informasi melalui desk informasi (1 perseorangan Dan 1 dari NGO) . Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang dipakai yaitu observasi, dokumentasi dan wawancara.

Page 1 of 19 | Total Record : 187