cover
Contact Name
Ahmad Fuadin
Contact Email
ahmadfuadin@upi.edu
Phone
+6285222333818
Journal Mail Official
artikulasi_fpbs@upi.edu
Editorial Address
Jl. Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154 Jawa Barat - Indonesia Telp. 022-2013163
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
@Artikulasi
ISSN : 14124548     EISSN : 27765911     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal @Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia adalah jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan Progran Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal ini terbit pertama kali pada Mei 2002 dengan nama Jurnal @rtikulasi. Sejak Mei 2011 jurnal @rtikulasi diterbitkan atas kerjasama Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI dengan Perhimpunan Pengajar Bahasa Indonesia (PPBI) secara cetak. Sejak 2019 mulai diterbitkan secara elektronik (e-jurnal) melalui alamat e-jurnal.upi.edu. Kemudian pada tahun 2021, Jurnal @Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia versi OJS ( Open Journal System ) terbit secara berkala sebanyak 2 kali dalam satu tahun setiap bulan April dan Oktober. Jurnal ini menerima tulisan hasil penelitian dengan topik berikut ini. Hasil kajian atau penelitian mengenai pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang meliputi: 1) model/strategi/metode/teknik pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 2) media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 3) bahan ajar pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 4) kurikulum pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 5) evaluasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 6) inovasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; 7) kajian kependidikan bahasa Indonesia lainnya. Hasil kajian atau penelitian mengenai pendidikan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang meliputi: 1) model/strategi/metode/teknik pembelajaran BIPA; 2) media pembelajaran BIPA; 3) bahan buka pembelajaran BIPA; kurikulum pembelajaran BIPA; 4) evaluasi pembelajaran BIPA; 5) inovasi pembelajaran BIPA dan kajian kependidikan BIPA lainnya. Hasil kajian dan penelitian di bidang linguistik bahasa Indonesia, bahasa daerah, atau bahasa asing yang dikaitkan dengan kajian linguistik bahasa Indonesia (dapat dikaitkan dengan kependidikan/kepembelajaran). Hasil kajian dan penelitian di bidang kesusastraan Indonesia, daerah, atau sastra asing yang dikaitkan dengan kajian kesusastraan Indonesia (dapat dikaitkan dengan kependidikan/kepembelajaran).
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2021): April 2021" : 9 Documents clear
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TARI BAMBU PADA PEMBELAJARAN BERBICARA SISWA KELAS VII SMP YAS BANDUNG Leni Pujiastuti
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang penerapan model pembelajaran kooperatif teknik tari bambu pada pembelajaran berbicara. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berbicara siswa kelas VII SMP YAS Bandung dalam menceritakan tokoh idola masih kurang baik dan siswa masih mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan: 1) bagaimana kemampuan berbicara siswa kelas VII semester dua SMP YAS Bandung dalam menceritakan tokoh idola sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik tari bambu; 2) bagaimana kemampuan berbicara siswa kelas VII semester dua SMP YAS Bandung dalam menceritakan tokoh idola sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik tari bambu; 3) adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan berbicara siswa kelas VII semester dua SMP YAS Bandung dalam menceritakan tokoh idola di kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik tari bambu dengan kelas pembanding yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik tari bambu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini berupa tes lisan, observasi, dan penilaian unjuk kerja (kinerja). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII E sebagai kelas eksperimen dan VII F sebagai kelas pembanding. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berbicara siswa dalam menceritakan tokoh idola kelas eksperimen dengan kelas pembanding. Simpulan penelitian ini adalah kemampuan berbicara siswa dalam menceritakan tokoh idola di kelas eksperimen mengalami peningkatan dan perbedaan yang signifikan dengan kelas pembanding sesudah diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif teknik tari bambu.Kata kunci: model pembelajaran kooperatif, teknik tari bambu, pembelajaran berbicaraAbstractThis study examined the application of the cooperative learning model of bamboo dance techniques in a speaking course. This research was motivated by low speaking ability of class VII’s students of SMP YAS Bandung as the students talked about idol figures with difficulty in expressing their thoughts, ideas, and feelings. The objective of this research is to answer the following questions: 1) how was the speaking ability of class VII’s students of the second semester of SMP YAS Bandung in talking about their idol figures before using the cooperative learning model of bamboo dance techniques?; 2) how was the speaking ability of class VII’s students of the second semester of SMP YAS Bandung in talking about their idol figures after using the cooperative learning model of bamboo dance techniques?; and 3) was there a significant difference in the speaking skill of the second semester’s students of SMP YAS Bandung in telling idol figures between those in the experimental class before and after using the cooperative learning model of bamboo dance techniques and those in the comparison class that does not use the cooperative learning model of bamboo dance techniques. The method used in this research was quasi-experimental. The instruments used in data collection in this study were oral tests, observations, and performance assessments. Samples taken in this study were students of class VII E as the experimental class and those from class VII F as the comparison class. Based on the results of the study, a significant difference was noticed in the speaking ability between the experimental class idol character with the comparison class. The conclusion of this study is the students' speaking ability in telling their idol character in the experimental class increased and there was a significant difference with the comparison class after being treated with the cooperative learning model of bamboo dance techniques.Keywords: cooperative learning model, bamboo dance techniques, speaking course
NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL SI ANAK BADAI KARYA TERE LIYE DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA SISWA SMA Tevi Septyani Putri; Yulianeta Yulianeta; Dheka Dwi Agustiningsih
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSalah satu novelis yang banyak menyisipkan nilai-nilai sosial dalam karyanya adalah Tere Liye. Salah satu karyanya tersebut adalah novel yang berjudul Si Anak Badai. Novel tersebut menceritakan perjuangan warga kampung Manowa dalam mempertahankan tanah kelahirannya. Novel ini dianalisis secara mendalam menggunakan pisau analisis sosiologi sastra untuk menemukan nilai-nilai sosial yang terkandung di dalamnya. Hasil analisis tersebut kemudian diolah menjadi alternatif bahan ajar sastra bagi siswa SMA. Salah satu jenis bahan ajar yang dapat menjawab perkembangan IPTEKS sekaligus akan memberikan pengalaman baru dan unik bagi siswa dalam mempelajari novel adalah pembelajaran menggunakan CD Interaktif berbentuk audio-visual. Materi yang terdapat dalam CD Interaktif mengacu pada novel yang telah dianalisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur dan nilai-nilai sosial dalam novel Si Anak Badai, serta merancang bahan ajar dalam bentuk CD Interaktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan sumber data berupa novel berjudul Si Anak Badai karya Tere Liye. Hasil analisis terhadap novel menujukkan bahwa terdapat 325 sekuen serta 130 fungsi utama. Temuan nilai-nilai sosial dalam novel ini antara lain: (1) nilai cinta dalam bentuk cinta dan kasih sayang, dedikasi, saling tolong menolong, kekerabatan, dan kepedulian; (2) nilai tanggung jawab yang terdiri dari kewajiban, rasa penerimaan dan kepemilikan, dan disiplin; serta (3) nilai harmoni kehidupan yakni keadilan, kerja sama, dan santun. Adapun perancangan bahan ajar ini berangkat dari analisis terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar, perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai, penyusunan materi, dan penyusunan alat evaluasi.Kata kunci: bahan ajar, novel, Si Anak Badai, sosiologi sastra, Tere LiyeAbstractOne of novelists with social values embraced into his works is Tere Liye. Among his works is a novel entitled Si Anak Badai (The Storm Child). The novel is about the struggle of Manowa villagers in defending their homeland. This novel was analyzed in depth by means of sociological analysis of literature to reveal social values contained. The result of the analysis was then processed as an alternative of literature teaching materials for high school students. One type of teaching materials to respond the development of science and technology and to provide new and unique experiences for students in learning novels is learning using an audiovisual interactive CD. The material contained in the Interactive CD referred to the novel analyzed. The purpose of this research was to describe the structure and social values in the novel Si Anak Badai, and to design teaching materials in the form of an interactive CD. The research was conducted using the qualitative descriptive method with Tere Liye’s novel as the data source. The analysis result disclosed that there are 325 sequences and 130 main functions. Social values noticed in the novel included: (1) the value of love in the form of love and affection, dedication, mutual help, kinship, and caring; (2) the value of responsibility which consists of obligation, sense of acceptance and belonging, and discipline; and (3) the value of life harmony, namely justice, cooperation and courtesy. The design of this teaching material departs from an analysis of core competencies and basic competencies, formulation of basic competencies that must be mastered, preparation of materials, and preparation of evaluation tools.Keywords: teaching material, novel, Si Anak Badai, literature sociology, Tere Liye
KOMPLEKSITAS GRAMATIKAL PADA UJARAN ANAK Ida Nur’aeni
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian yang berjudul Kompleksitas Gramatikal Ujaran Anak bertujuan untuk mengetahui gambaran kompleksitas gramatikal dalam ujaran anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian yang dipilih adalah seorang anak dalam keluarga multikultural. Dengan demikian, desain yang dipilih adalah desain penelitian studi kasus tunggal, dengan unit yang diteliti adalah sebuah keluarga multikultural (Sunda-Padang). Kompleksitas gramatikal anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah konstruksi gramatikal yang terdapat dalam ujaran anak yang berusia 5 tahun 7 bulan. Kompleksitas gramatikal dikategorikan menjadi dua, yaitu kompleksitas secara morfologis dan kompleksitas secara sintaktis. Hasil penelitian menunjukkan kompleksitas gramatikal pada ujarann anak mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling rumit.Kata kunci: kompleksitas gramatikal, ujaran anakAbstractThe study entitled Grammatical Complexity in a Child’s Utterances aimed to describe the grammatical complexity in a child’s utterances. Qualitative approach was employed in this research. The research subject chosen was a child in a multicultural family. Thus, the design preferred was a single case study research design, with a multicultural family (Sunda-Padang) as the unit under study. The grammatical complexity referred to in this study is the number of grammatical constructions contained in the utterances of children aged 5 years 7 months. Grammatical complexity is categorized into two, namely morphological complexity and syntactic complexity. The results showed the grammatical complexity of the child's utterances ranging from the simplest to the most complex.Keywords: grammatical complexity, a child’s utterances
JENIS KESALAHAN BAHASA INDONESIA TULIS PEMBELAJAR ASING Ida Widia
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTulisan ini memaparkan hasil belajar bahasa tulis peserta didik asing yang belajar bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua (L2) atau bahasa asing oleh penutur asing tentunya tidak terlepas dari kesalahan. Kesalahan bahasa tulis tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, seperti pengaruh bahasa ibu, kurangnya pemahaman pengguna bahasa terhadap bahasa yang mereka gunakan, dan pengajaran bahasa yang tidak sempurna. Melalui penelitian ini, kesalahan bahasa tertulis terjadi ketika penutur asing menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua atau bahasa asing. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kesalahan bahasa tertulis terjadi pada pembelajar bahasa Indonesia bagi penutur asing? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mereview dokumen berupa essay yang ditulis oleh peserta didik BIPA. Akibatnya banyak terjadi kesalahan bahasa pada ranah morfologi, semantik, dan sintaksis pada karangan peserta didik BIPA di Pusat Bahasa Jawa Barat. Dari data yang dikumpulkan, seperti ketidaktepatan penggunaan kosakata dalam kalimat; afiksasi, seperti ketidaktepatan penggunaan imbuhan; dan reduplikasi, seperti ketidaktepatan dalam menggunakan pengulangan.Keywords: BIPA, Kesalahan Bahasa, bahasa Indonesia tulisAbstractThis paper describes the output of written-language learning process from foreign learners of bahasa Indonesia. The use of Indonesian as a second language (L2) or a foreign language by foreign speakers is certainly not error-free. Written language errors can occur due to various things, such as the influence of learners’ mother tongue, learners’ lack of understanding about the language they use, and inadequate language teaching. In this research, written language errors occured when foreign speakers used bahasa Indonesia as a second language or foreign language. The main problem in this study is how written language errors occurred among foreign learners of bahasa Indonesia. This research was conducted using the qualitative descriptive method. The data was collected by reviewing documents of essays written by BIPA students at the West Java Language Center. As a result, several language errors in the essays were detected in morphological, semantic, and syntactic domains. From the data collected, some examples were inaccurate use of vocabulary in sentences; affixations, such as inappropriate use of affixes; and reduplication, such as imprecision in using reduplicated words.Keywords: BIPA, Language Errors, Written bahasa Indonesi
KEEFEKTIFAN MODEL COGNITIVE ACADEMIC LANGUAGE LEARNING APPROACH (CALLA) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF TEKS ESAI Nijmah Nurlaili; Yeti Mulyati; Encep Kusumah
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan membaca intensif dalam kehidupan dan pembelajaran pada siswa. Data menunjukkan bahwa siswa di Indonesia memiliki minat membaca rendah, hal ini menunjukkan pula kemampuan memahami teks yang rendap. Hal tersebut dialami pula oleh siswa kelas XI IPA 2 SMA Laboratorium Percontohan UPI. Di sisi lain, penerapan model pembelajaran (strategi) diharapkan dapat membantu siswa untuk mempermudah memahami wacana. Cognitive Academic Language Learning Approach merupakan salah satu strategi yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu untuk membuktikan keefektifan penggunaan model CALLA dalam membaca intensif teks esai yang diterapkan pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Laboratorium Percontohan UPI sebanyak 27 siswa. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan siswa yang signifikan dalam membaca intensif teks esai. Signifikansi didapat dari hasil perhitungan uji-test rata-rata nilai posttest dan pretest sebesar sig. 0,029 yaitu lebih kecil dari α (0,05). Jadi, terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran CALLA pada pembelajaran membaca intensif teks esai.Kata kunci: membaca intensif, CALLA, model pembelajaran, teks esai, eksperimen.Abstract This research was motivated by the importance of intensive reading skills in the life and learning of students. The data shows that Indonesian students have low rate of reading interest, which also indicates limited ability to understand texts. Among them are students of class XI IPA 2 in Laboratorium Percontohan High School in UPI. However, it is expected that the application of the learning model (strategy) can help students understand discourses more easily. Cognitive Academic Language Learning Approach (CALLA) is a strategy that can help students improve their language skills. This study used a quasi-experimental method to prove the effectiveness of CALLA model in reading essays intensively as it was applied to 27 students of class XI IPA 2 in Laboratorium Percontohan High School in UPI. The results showed a significant increase in students' ability in intensive essay-reading. The level of significance of 0.029 was obtained from the results of the calculation of the average posttest and pretest scores, which is smaller than α (0.05). In other words, a significant difference was confirmed before and after the application of CALLA learning model in learning reading essay intensively.Keywords: intensive reading, CALLA, learning model, essay, experiment
MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENYIMAK MAHASISWA FPBS UPI Denny Iskandar; Wawan Hermawan
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pembelajaran menyimak khususnya menyimak berita yang selama ini cenderung konvensional. Dalam pelaksanaannya dosen masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dan kurang mengikuti perkembangan informasi dan komunikasi secara rutin sehingga hasil pembelajaran menyimak kurang maksimal. Pembelajaran keterampilan menyimak perlu dilatih dan dipraktikkan siswa agar mampu menyerap informasi secara cepat dan akurat sehingga dapat mengurangi kebingungan mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan menyimak. Model pembelajaran Jigsaw diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa khususnya dalam menyimak. Penelitian ini diawali dengan masalah “Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Jigsaw terhadap peningkatan keterampilan menyimak mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia?”.  Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun Akademik 2020/2021. Secara umum tujuan penelitian ini adalah menemukan model pembelajaran menyimak khususnya menyimak berita yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa serta diharapkan mampu mengantarkan dan meningkatkan kualitas kemampuan menyimak yang baik dari para mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran menyimak yang selama ini berlangsung masih berpusat pada dosen,  dosen jarang menggunakan model pembelajaran menyimak, dan jarang mempraktikkan model pembelajaran Jigsaw, 2) pengembangan model pembelajaran Jigsaw bagi peningkatan keterampilan menyimak bahasa Indonesia dilakukan melalui sejumlah tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaaan, dan tahap pengembangan model, 3) mahasiswa banyak mengalami kesalahan berbahasa sebelum diberi perlakuan model pembelajaran Jigsaw,  dan 4)  penggunaan model pembelajaran Jigsaw terbukti dapat meningkatkan keterampilan menyimak mahasiswa.  Hasil pembelajaran menyimak dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw menunjukkan adanya peningkatan dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel untuk taraf signifikansi 0, 05, maka dicari pada t tabel = 2,01 dengan kriteria pengujian jika t hitung t tabel, artinya signifikan atau hipotesis tersebut benar atau diterima. Ternyata, t hitung t tabel atau 3, 32 2,01. Ini menunjukkan bukti hipotesis bahwa adanya peningkatan hasil keterampilan menyimak dengan menggunakan pembelajaran model Jigsaw setelah dilakukan beberapa kali perlakuan. Kata kunci: strategi model jigsaw, keterampilan menyimak mahasiswa AbstractThis research was motivated by a phenomenon in listening course, especially listening-to-news course which has tended to be conventional. During the lesson, some lecturers still hold an outdated learning paradigm and do not keep up with the development of information and communication technology regularly, resulting in undesirable learning outcomes. Students need to develop and practice their listening skills in order to be able to absorb information quickly and accurately, so as to reduce students’ confusion in solving listening problems. The Jigsaw learning model was expected to improve student competence, especially in listening. This research put forward a problem "how the Jigsaw learning model influenced and improved listening skills of students of Indonesian Language and Literature Education Study Program.  This research was conducted among students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program for the Academic Year 2020/2021. In general, the purpose of this study was to find a model of listening course, especially listening-to-news that was in accordance with the students’ characteristics and was expected to deliver and to improve the quality of their listening skills. The research method used in this research was Classroom Action Research Method.  The results showed that: 1) the ongoing listening course has still been centered on the lecturers, who rarely employ listening learning models, and infrequently practice the Jigsaw learning model, 2) the development of the Jigsaw learning model to improve listening skills in bahasa Indonesia was carried out through a number of stages, namely the planning stage, the implementation stage, and the model development stage, 3) students committed many language errors before exposed by the Jigsaw learning model, and 4) the use of the Jigsaw learning model was confirmed to improve students' listening skills.  Students’ grades of listening course with the Jigsaw learning model indicated an increase by comparing t count with t table for a significance level of 0.05, and noting t table = 2.01 with the testing criteria if t count t table, it means significant or the hypothesis is true or accepted. In fact, it was found that t count (3.32) t table (2.01), and it confirmed the hypothesis of an increase in the results of listening skills learning by means of Jigsaw learning model after several treatments. Keywords: jigsaw model strategy, students’ listening skills 
KAJIAN KONSTRUKSI TES SUMATIF BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP Yuenda Pratama Dewi; Andoyo Sastromiharjo; Suci Sundusiah
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini diperlukan untuk mengetahui kualitas soal, untuk mencerminkan capaian tujuan pembelajaran dan melihat kemampuan peserta didik. Kualitas soal sangat mempengaruhi terhadap capaian tujuan pembelajaran dan melihat kemampuan pengetahuan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) tingkat kesukaran soal, (2) jenjang kognitif soal, (3) hasil akhir pengukuran, (4) implikasi untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu (1) pada tingkat kesukaran soal diketahui bahwa soal terlalu banyak yang tergolong mudah sehingga ketika soal tersebut akan digunakan kembali sebaiknya dilakukan perbaikan terlebih dahulu agar tingkat kesukaran, daya beda dan butir pengecoh nya baik; (2) pada analisis jenjang kognitif, soal memiliki kesetaraan jumlah antara C1, C2, C4 dan tidak terdapat soal yang tergolong C5 sehingga ketika akan membuat soal perhatikan kembali kesetaraan antar tingkatan kemampuan kognitif setiap soal, tidak menumpuk pada kategori HOTS ataupun LOTS; (3) pada analisis hasil akhir pengukuran, diperlukan perbaikan soal pada pembuatan soal selanjutnya dan peningkatan kemampuan peserta didik dengan mengembangkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru ; (4) implikasi untuk pembelajaran bahasa indonesia yaitu pembuat kebijakan diperlukan untuk memperbaiki soal dari segi tingkat kesukaran soal, daya beda, butir pengecoh, dan jenjang kognitif jika soal tersebut akan digunakan kembali, guru harus lebih menekankan proses pembelajaran bukan hanya pada tercapainya tujuan pembelajaran namun pada pemahaman peserta didik, peserta didik harus memahami materi-materi yang telah dipelajari disetiap proses pembelajaran.Kata kunci: tes sumatif bahasa indonesiaAbstractThis research was considered necessary to determine the quality of test questions, to reflect the achievement of learning objectives and to observe students’ aptitude. The quality of the questions greatly affects the achievement of learning objectives and the knowledge and skills of students. This study aimed to analyze (1) the level of difficulty of test questions, (2) the cognitive level of the questions, (3) the final result of the measurement, (4) the implications for bahasa Indonesia learning. This study employed a descriptive qualitative approach. The results of this study indicated (1) about the level of difficulty of the questions, there were too many easy questions. Thus, when the questions will be reused, improvements should be made to reach decent level of difficulty, distinction and distractors; (2) in the cognitive level analysis, there were equivalent number of C1, C2, and C4 questions, but there were no C5 questions. Therefore, attention on the distribution of levels of cognitive ability for each question is required in making questions to ensure that they do not accumulate in HOTS or LOTS categories; (3) in the analysis of the final results of the measurement, improvement is indispensable in constructing questions in the future and in improving students’ ability by developing the learning process carried out by teachers; (4) in terms of bahasa Indonesia learning, there is a demand for policy makers to develop test questions related to their difficulty level, differentiation power, distractors, and cognitive levels if the questions will be reused, for teachers to emphasize the learning process not only on achieving learning objectives, but also on students’ understanding, and for students to comprehend materials studied in each stage of learning process.Keywords: Summative Test Construction of Bahasa Indonesia Subject
MAKSIM KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA PADA KICAUAN TWITTER ANIES BASWEDAN DI MASA PANDEMIK COVID 19 Rika Safitri; Miftahulkhairah Anwar; Asep Supriyana
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini untuk bertujuan untuk mengetahui maksim kesantunan berbahasa Indonesia pada kicauan twitter Anies Baswedan bulan Maret-April 2020 saat awal Covid19 di Jakarta dengan menggunakan analisis kesantunan Leech. Manfaat penelitian ini meliputi dua hal, yaitu manfaat teoritis menjadi pengetahuan tambahan mengenai teori pragmatik mengenai kesantunan berbahasa untuk pembaca dan manfaat praktismelatih dan mengembangkan kesantunan berbahasa pembaca dalam kegiatan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara langsung maupun melalui media sosial. Selain itu, penelitian ini dapat turut membantu menanamkan karakter sopan, santun, bertutur kata yang baik untuk para pembaca.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Peneliti menentukan kicauan Anies selama 2 bulan terakhir dari bulan MaretApril 2020 terkait dengan pandemic Covid-19, membaca dan mengamati twiter milik Anies Baswedan berulang-ulang, melakukan tangkapan layar, mencatat tweet Anies Baswedan pada lembar data.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kicauan Anies Baswedan bulan maret-april 2020 mematuhi prinsip maksim kesantunan berbahasa Indonesia. Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya maksim maksim kerendahan hati dan tidak dijumpai ketidaksantunan/pelanggaran maksim dalam kicauan twitter Anies Baswedan bulan maret- april 2020 selama awal Pandemi Covid19. Dapat dilihat bahwa Anies Baswedan banyak mematuhi maksim simpati, hal itu dikarenakan di masa Pandemi Covid19 ini, Anies Baswedan sangat peduli dan perhatian kepada keadaan seluruh warga Jakarta. Kata Kunci : kesantunan berbahasa, maksim kesantunan berbahasa, bentuk tindak tutur, skala kesantunan, penanda kesantunan, twitter Anies Baswedan.  AbstractThis study aims to determine the maxims of politeness of Bahasa Indonesia on Anies Baswedan's twitter tweets in March-April 2020 at the start of Covid-19 pandemic in Jakarta using Leech politeness analysis. This study brought theoretical and practical benefits; expanded knowledge about pragmatic theories regarding language politeness for readers for the former, and training and development of reader's language politeness in communication activities in everyday life either directly or through social media. In addition, this research could support the growth of verbally and behaviorally polite characters for the readers. This research used qualitative descriptive method. Data were collected by reading, selecting, and recording/ screen-capturing Anies's tweets related to the Covid-19 pandemic in two months from March to April 2020 on a data sheet. The results of this study indicated that Anies Baswedan's tweets in March-April 2020 adhere to the maxim of politeness of Bahasa Indonesia. In this study, there were no maxims of modesty and no impoliteness / violation of maxims in Anies Baswedan's twitter tweets during the time period. It could also be seen that Anies Baswedan obeyed sympathy maxims reflecting his great care and attention on all Jakarta residents' condition during the Covid-19 pandemic. Keywords: language politeness, language politeness maxims, speech act output, politeness scale, politeness marker, Anies Baswedan twitter.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PERAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MULTIMEDIA FILM Muhammad Ibrahim; Isah Cahyani; Suci Sundusiah
Artikulasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilandasi oleh pernyataan siswa terhadap kesulitan dalam pembelajaran drama. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan perencanaan metode demonstrasi berbantuan multimedia dalam meningkatkan bermain peran, (2) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan bermain peran dengan metode demonstrasi berbantuan multimedia, (3) mendeskripsikan peningkatan keterampilan bermain peran setelah mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi berbantuan multimedia film. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 4 SMAN 8 Bandung. Penelitian ini menggunakan rancangan PTK model Kemmis dan McTaggart dengan empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) perencanaan pembelajaran bermain peran dengan metode demonstrasi berbantuan multimedia film mengacu pada masalah yang ditemukan. Kegiatan perencanaan RPP sebagai pedoman pelaksanaan tindakan serta instrumen sebagai data bahan analisis. Begitu pula pemilihan bahan ajar yang disesuaikan dengan kondisi, (2) pelaksanaan pembelajaran bermain peran dengan menggunakan metode demonstrasi berbantuan multimedia film terlaksana dengan baik, nyaman, dan lancar. Meskipun masih terdapat beberapa evaluasi terhadap peneliti yang berperan sebagai pendidik. Peserta didik pun masih belum begitu kondusif. Namun dengan seiring berjalannya waktu, peserta didik mampu memahami serta mengaplikasikan materi yang didapat sehingga mencapai hasil yang diharapkan, (3) pembelajaran bermain peran dengan menggunakan metode demonstrasi berbantuan multimedia film terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan bermain peran peserta didik di SMAN 8 Bandung. Dibuktikan dengan hasil analisis terhadap hasil pembelajaran peserta didik, dengan pemerolehan nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 74. Lalu meningkat pada siklus II menjadi 81. Berdasarkan data tersebut, peningkatan nilai rata-rata kelas pada siklus I hingga siklus II sebesar 7 poin.Kata Kunci: penelitian tindakan kelas, bermain peran, metode demonstrasi, multimedia filmAbstractThis research was based on students' statements regarding their difficulty in learning drama. This study aimed (1) to describe the planning of multimedia-assisted demonstration method in improving students’ role-playing skill, (2) to describe the implementation of role-playing learning with multimedia-assisted demonstration method, (3) to describe the increase in students’ role-playing skill after participating in learning with the film-assisted demonstration method. The subject of this study was students of class XI MIPA 4 of SMAN 8 Bandung. This study implemented the PTK design of Kemmis and McTaggart’s model with four stages; planning, acting, observing, and reflecting in two cycles. The results showed that (1) the planning of role-playing learning with the film-assisted demonstration method was based on the problems identified. The formulation of lesson plan acted as a guideline to implement actions, and the instruments served as the material for data analysis, and likewise, the selection of teaching materials was adjusted to actual conditions; (2) the implementation of role-playing learning using the film-assisted demonstration method was carried out well, comfortably, and smoothly. Although several evaluations were still found over researchers also performing as educators, and students were still not very conducive, as time goes by, students were able to understand and applied the material obtained so as to achieve the expected results; (3) role-playing learning using the film-assisted demonstration method was proven effective in improving role-playing skills of students at SMAN 8 Bandung. The result of the analysis of the students’ learning outcomes was the evidence, in which the class’ average score was 74 in cycle I, and increased to 81 in cycle II. Based on the data, the increase from cycle I to cycle II was 7 points.Keywords: classroom action research, role play, demonstration method, film multimedia

Page 1 of 1 | Total Record : 9