cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 185 Documents
STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR BATA RINGAN CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE DENGAN TANAH PUTIH SEBAGAI AGREGAT Hunggurami, Elia; Bunganaen, Wilhelmus; Muskanan, Richardo Yeskial
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.862 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh substitusi tanah putih terhadap pasir pada nilai kuat tekan dan serapan air bata ringan cellular lightweight concrete (CLC). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan membuat bata ringan CLC dengan substitusi tanah putih sebesar 0%, 50%, dan 100% dari berat pasir. Bata ringan yang telah di curing selama 7, 14 dan 28 hari kemudian diuji untuk mendapatkan nilai kuat tekan dan serapan air dari dari bata ringan. Hasil penelitian menunjukan nilai kuat tekan bata ringan CLC normal pada umur 7 hari adalah sebesar 0,861 MPa. Kuat tekan bata ringan lebih besar 29,04% yaitu 1,111 MPa pada substitusi 50 % tanah putih,dan lebih besar 77,47 % yaitu 1,528 MPa pada substitusi 100% tanah putih. Pada umur 14 hari, nilai kuat tekan bata ringan normal 0,889 MPa. Nilai kuat tekan lebih besar 49,94% yaitu 1,333 MPa, dan lebih besar 87,51% yaitu 1,667 MPa pada substitusi 50% dan 100% tanah putih. Pada umur 28 hari nilai kuat tekan bata ringan CLC normal sama dengan bata ringan CLC dengan substitusi 100% tanah putih yaitu 1,472 MPa. Nilai kuat tekan lebih kecil 7,54% menjadi 1,361 MPa pada substitusi 50% tanah putih. Nilai serapan air bata ringan CLC berturut – turut sebesar 17,678% untuk bata ringan CLC normal, 16,645% untuk bata ringan dengan substitusi 50% tanah putih, dan 20,267% pada substitusi 100% tanah putih. Nilai serapan air ini bata ringan CLC ini masih dibawah nilai serapan air bata beton pejal tipe 1 yaitu sebesar 25%.
STUDI KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PERUMAHAN UME MALINAN PERMAI KABUPATEN KUPANG Messah, Yunita A.; Pah, Jusuf J. S.; Putri, Ria A.
Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.591 KB)

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan perumahandosen dan pegawai, pihak Undana bekerja sama dengan PT. Spison Brajo selaku developer membangun sebuah kawasan perumahan yang diberi nama Perumahan Ume Malinan Permai. Mengingat dana yang dibutuhkan cukup besar, perlu dilakukan penyusunan studi kelayakan untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang.Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan proyek perumahan Ume Malinan Permai terhadap aspek finansial. Untuk mengetahui ketersediaan jumlah tempat tinggal digunakan perhitungan peluang pasar dan untuk mengetahui kelayakan dari segi finansial digunakan perhitungan analisa uji kelayakan dengan parameter investasi yaitu NPV, IRR dan PP.Setelah diadakan analisis, diperoleh kesimpulan bahwa peluang pasar pembangunan perumahan Ume Malinan Permai sangat menjanjikan karena besarnya peluang pasar (market potencial) di Kupang yaitu 58489 unit pada tahun 2018.Dari aspek ekonomi dengan biaya investasi sebesar Rp. 9,536,722,200.00 dan perhitungan uji kelayakan investasi dalam jangka waktu 5 tahun menggunakan 4 asumsi penjualan berbeda disimpulkan bahwa asumsi keempat lebih besar dari 3 asumsi lainnya dengan nilai NPV sebesar Rp. 5,548,503,421,IRRsebesar 25.2112% dan PP selama 3 tahun. Perumahan Ume Malinan Permai yang dilakukan oleh PT. Spison Brajo dikatakan layak (feasible) direalisasikan dari aspek finansial. To fulfill the need of lecturer and staff’shousing, Undana in cooperation with PT. Spison Brajo as the developer built a residential district named Ume Malinan Permai Housing. Because of the huge funds required, feasibility studies need to be done to avoid the risk of losses in the future.This final assesment aims to determine the feasibility of Ume Malinan Permai housing project on the financial aspects. To know the availability of the number of dwelling, calculation of market opportunities is used while to know the feasibility in financial terms, due diligence analysis calculation is used with the investment parameters, namely NPV, IRR and PP.After been analysed, it is concluded that the market opportunities of Ume Malinan Permai housing is very promising because of the large market opportunities (market potencial) in Kupang are 58489 units in 2018.From the economic aspect with the investment cost of Rp. 9,536,722,200.00 and the calculation of investment feasibility test within a period of 5 years using 4 different sales assumptions it has been concluded that the fourth assumption is greater than 3 other assumptions withNPV of Rp. 5,548,503,421,IRR of 25.2112% and PP for 3 years. Ume Malinan Permai housing conducted by PT. Spison Brajo is feasible to be realized on financial aspects.
KAJIAN KRITERIA DALAM SISTEM PEMILIHAN PEMASOK MATERIAL OLEH PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI KOTA KUPANG MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Messah, Yunita A.; Utomo, Sudiyo; Tefu, Santi F.
Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1030.5 KB)

Abstract

Material merupakan bagian penting dalam suatu proses konstruksi. Sebagai pelaksana, perusahaan kontraktor memiliki 3 sistem dalam memilih perusahaan pemasok material yang meliputi sistem seleksi untuk semua perusahaan pemasok material, sistem seleksi untuk beberapa perusahaan pemasok material yang dianggap perusahaan telah memenuhi standar dan sistem penunjukan langsung. Dari ketiga sistem tersebut terdapat sebuah kriteria yang merupakan prioritas perusahaan kontraktor untuk memilih pemasok material. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pemilihan apa dari ketiga sistem tersebut yang sering digunakan perusahaan kontraktor di Kota Kupang dalam memilih pemasok material dan kriteria apa dalam sistem tersebut yang menjadi prioritas perusahaan kontraktor dalam memilih pemasok material. Data yang diperlukan meliputi data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan digunakan untuk memperoleh sistem pemilihan pemasok material yang sering digunakan perusahaan kontraktor di Kota Kupang serta dari hasil pengisian kuesioner digunakan untuk memperoleh kriteria yang menjadi prioritas dari ketiga sistem tersebut. Hasil kajian menunjukan bahwa 62,34% perusahaan kontraktor di Kota Kupang lebih sering menggunakan sistem penunjukan langsung untuk memilih perusahaan pemasok material. Dari ketiga sistem pemilihan yang ada, kriteria kualitas dan biaya merupakan kriteria yang menjadi prioritas dalam ketiga sistem pemilihan tersebut dengan persentase kriteria kualitas sebesar 85,4% dan persentase kriteria biaya sebesar 37%.
BIAYA KEMACETAN RUAS JALAN KOTA KUPANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN Bolla, Margareth E.; Yappy, Ricky A.; Sir, Tri M. W.
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.44 KB)

Abstract

Congestion is one of unresolved problem in the major cities in the world, including in Indonesia. In Kupang City, including at Jend. Sudirman street, congestion happen at peak hours in the morning and afternoon. This study takes the case on two representative points at Sta. 00+750 and Sta. 01+418 and analysis for Vehicle Operating Costs (VOC) have done by per peak hour and then taken the average per point. Calculation of VOC refers to the similarities in Manual BOK 1995 method and LAPI ITB-PT. Jasa Marga method. Furthermore, by selecting the VOC, the largest from the two methods, are used to determine the amount of congestion cost per peak hour per vehicle by using the equation Tzedakis (1980). Based on the analysis, the result of VOC of Jend. Sudirman road is Rp. 8,938,-/hour for motorcycles (MC), Rp. 204,320,- /hour for vehicle car (LV) and Rp. 565,661,- /hour for heavy vehicles (HV), where bad Level of Service (LOS) happen at 6:30 to 7:30 pm, 09:00 to 10:00 am, 12:00 to 13:00 pm and 17:00 to 19:00 pm. In addition, total congestion costs is Rp. 723,241/vehicle/peak hour/trip
PERKUATAN TEBING MENGGUNAKAN BRONJONG DI SUNGAI MANIKIN Benyamin, Elshinta A.; Udiana, I Made; Utomo, Sudiyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.323 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui debit puncak banjir dengan kala ulang 50 tahun, dan besarnya momen yang mampu menahan stabilitas krib bronjong pada Sungai Manikin. Kemudian, akan dihitung debit banjir rencana 50 tahun menggunakan Metode Tahapan Langsung dimana didapat curah hujan rencana (Q50) berdasarkan Metode Log-Pearson Type-III adalah 573,410 m3/dtk, dan hasil dari debit banjir rencana tersebut dipakai untuk perhitungan debit banjir maximum (Q50) pada Potongan I–I = 1.253,300 m3/dtk, pada Potongan II–II = 1.281,300 m3/dtk dan pada Potongan III–III = 1.285,200 m3/dtk. Berdasarkan hasil perhitungan debit banjir dengan kala ulang 50 tahun yang didapat, maka dihitung stabilitas kekuatan krib bronjong terhadap debit yang terjadi, dan diadakan analisis kontrol terhadap stabilitas krib bronjong pada potongan I-I diperoleh momen tahan sebesar 67,100 ton meter dan momen guling 8,487 ton meter, besarnya gaya vertikal = 37,400 ton dan gaya horizontal = 5,004 ton. Pada potongan II-II diperoleh momen tahan sebesar 62,700 ton meter dan momen guling 8,926 ton meter. Besarnya gaya vertikal = 35,200 ton dan gaya horizontal = 5,579 ton. Pada potongan III-III diperoleh momen tahan sebesar 50,325 ton meter dan momen guling 12,621 ton meter. Besarnya gaya vertikal = 29,700 ton dan gaya horizontal = 5,513 ton. This research aimed at knowing flooding top discharge with re- period 50 years, to know level of moment capable to arrest, and detain stability line bronjong groyn on the Manikin Rivers. Based on the result used to calculate plan flooding discharge 50 years by using method direct phase where gotten [by] Plan Rainfall ( Q50) based on method Log-Pearson Type-III is 573,410 m3/dtk, and result from the plan flooding debit used for calculation flooding discharge maximum (Q50) at devaluation I - I = 1,253,300 m3/dtk, at devaluation II - II = 1,281,300 m3/dtk and at devaluation III - III = 1,285,200 m3/dtk. Based on result of calculation flooding discharge with re- period 50 years got hence calculated [by] strength stability line of discharge bronjong groyn happened, and performed [a] [by] control analysis to stability of bronjong groyn at cross section I-I is obtained [by] resistant moment 67,100 ton meter and moment of rolling 8,487 ton meter, level of vertical force = 37,40, ton and horizontal style = 5,004 ton. At cross section II-II is obtained [by] resistant moment 62,700 ton meter and moment of rolling 8,926 ton meter. level of vertical force = 35,20, ton and horizontal style = 5,579 ton. At cross section III-III is obtained [by] resistant moment 50,325 ton meter and moment of rolling 12,621 ton meter. level of vertical force = 29,700 ton and horizontal style = 5,513 ton.
PENGUKURAN KADAR AIR TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GYPSUM BLOCK Sir, Tri Mardiyati Wahyuningsih; Bolla, Margareth Evelyn
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.072 KB)

Abstract

Pekerjaan teknik sipil banyak dilakukan pada tanah tidak jenuh air (unsaturated). Perubahankedudukan muka air tanah akan mempengaruhi tingkat kadar air dalam tanah. Pengukuran kadarair biasanya dilakukan dalam laboratorium yang memerlukan waktu yang lama. Sebagai alternatifgypsum block dapat pakai sebagai alat sensor kadar air yang dapat mempercepat pengukuran kadarair tanah dan langsung dipakai dilapangan setelah dikalibrasi secara individu.Penelitian ini dilakukan terhadap dua jenis tanah yaitu tanah lempung (CH) dan pasir berlanau(SM) dengan volume contoh tanah yaitu menggunakan mold Standard serta usaha pemadatansampel tanah yaitu 25 pukulan per lapis. Pemberian kadar air untuk tanah lempung yaitu 10% ,15% ,20% ,30% dan 40% sedangkan pada sampel pasir berlanau, kadar air yang diberikan yaitu5% ,8% ,11%, 14% dan 17%.Hasil pengujian menunjukkan hubungan kadar air dengan resistansi gypsum block yangmenghasilkan koefisien korelasi (R2) = 0.904 pada sampel uji tanah lempung dan R2 = 0.146 padapasir lanau. Dengan demikian hasil penelitian memperlihatkan bahwa gypsum block dapatdigunakan untuk mengukur kadar air pada tanah lempung, sedangkan pada pasir berlanau,penggunaan gypsum block tidak cocok, karena tidak memberikan hasil yang baik, disebabkanoleh sifat permeabilitas pasir lanau yang besar.
BANGKITAN PERJALANAN DAN POLA PERGERAKAN PENDUDUK PADA KECAMATAN KELAPA LIMA Pidor, Maria S.; Karels, Dolly W.; Bolla, Margareth E.
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.132 KB)

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk KecamatanKelapa Lima menyebabkan meningkatnya arus lalu lintas akibat pergerakan yang ditimbulkan penduduk tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan model bangkitan perjalanan dan pola pergerakan yang dihasilkan oleh penduduk pada Kecamatan Kelapa Limaberdasarkan analisisregresi linear dan Matriks Asal Tujuan kemudian digambarkan dalam peta garis keinginan.Hasil persamaan terbaik untuk jumlah bangkitan penduduk Kecamatan Kelapa Lima per hari yang diperoleh dengan bantuan program SPSS yaitu . Setiap penambahan 1 jumlah anggota keluarga yang bekerja (X2) per rumah tangga akan meningkatkan sebesar 0,887 pergerakan per hari, dan begitupun untuk variabel bebas yang lainnya. Pola pergerakan penduduk Kecamatan Kelapa Lima yaitu sebesar 63% perjalanan intrazona dan 37% perjalanan antarzona yang digambarkan dalam bentuk garis keinginan.Penelitian ini bersifat spesifi, hanya berlaku untuk Kecamatan Kelapa Lima.Increasingpopulation of Kelapa Lima Sub-districtcause traffic flow increase because of the trip ofpeoplein that sub-district. This research aims to get model of trip generated and the trip distribution by the population in the sub-district useslinear regression analyze and the Origin-Destination Matrix then described in the line map of desire. The best equation result for trip generation model of Kelapa Lima Sub-districtis obtained by SPSS program is Y = 0,488 + 0,504 X2 + 0,764 X3 + 0,194 X5. Where each addition 1 number of family members working each household increases by 0,087 movement in a day and so on for the other independent variables.There is also a trip distribution of Kelapa Lima Sub-district is 63% into Kelapa Lima Sub-district itself and 37% outside Kelapa Lima Sub-district. This research is specific, only applies for Kelapa Lima Sub-district.
PENGGUNAAN LIMBAH BATU MARMER DARI GUNUNG BATU NAITAPAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Nauk, Sepriulus S.; Hunggurami, Elia; Bolla, Margareth E.
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.599 KB)

Abstract

The activity of marble mining at Mount Naitapan produces wastes such as powder and marble rocks. Efforts to utilize this waste as an alternative to aggregate in concrete mix. This research aims to discover the magnitude of compressive strength if aggregates in concrete that using marble waste as replacement. Specimens used is concrete cylinders. The marble waste used in three treatments of substitution they were substitution of marble powder by sand, marble rocks by the split stone, marble powder and marble rock by sand and split stone.The percentage of each substitution is 25%, 50%, 75%, 100%. The test result showed that for concrete with the substitution of marble powder by the sand and substitution of marble powder and marble rock by sand and split stone to substitute 75% increase while the compressive strength of 100% lower compressive strength. Substitution of marble rocks by the split stone had increased compressive strength.
ANALISIS ATAS DEBIT MAKSIMUM DAS MANIKIN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN HIDROGRAF SATUAN SINTETIS NAKAYASU Wuwur, Cyprianus W.; Nasjono, Judi K.; Utomo, Sudiyo
Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.255 KB)

Abstract

Pada Daerah Aliran Sungai Manikin volume debit pada musim hujan sangat besar, sehingga sering terjadi banjir pada daerah sekitar. Dalam penelitian ini, faktor curah hujan dan debit terukur pada Sungai Manikin perlu dievaluasi untuk melihat kecocokan debit maksimum yang terjadi. Perhitungan Debit maksimum terukur menggunakan persamaan rating curve berdasarkan tinggi muka air yang tercatat, sedangkan perhitungan debit maksimum akibat curah hujan menggunakan Metode Rasional dan Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu. Hasil perhitungan berdasarkan Persamaan rating curve dari debit maksimum dari tahun 2009-2015 yang terbesar terjadi pada tahun 2009 sebesar 154,901 m3/det sedangakan nilai debit maksimum terkecil pada tahun 2010 sebesar 20,982 m3/det. Hasil analisis menggunakan Metode Rasional nilai debit terbesar terjadi pada tahun 2015 sebesar 107,735 m3/det,sedangkan yang terkecil terjadi pada tahun 2011 sebesar 52,750 m3/det. Untuk hasil analisis Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu nilai debit maksimum terbesar terjadi pada tahun 2015 sebesar 95,841 m3/det,sedangkan nilai debit terkecil terjadi pada tahun 2011 sebesar 46,926 m3/det. Hasil evaluasi ketelitian menggunakan indikator kesalahan volume, kesalahan bentuk geolmbang dan kesalahan debit puncak untuk Metode Rasional yaitu 48,185%,14,100% dan 5,808 %, sedangkan untuk Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu yaitu 60,807 %,3,400 % dan 5,882%.The discharge volume on Manikin catchment area wa very high that often cause flood around the area. In this research, the rainfall factor and measurable discharge on Manikin River should be evaluated to find out the compatibility of maximum discharge that may happen. The calculation of measureable maximum discharge id uding recorded water level, whlie the calculation of rainfall maximum discharge is using Rational and Nakayasu Synthetical hydrograph. In this research, maximum discharge based on rating curve equation in 2009-2015 reported that highest maximum discharge happened in 2009 with 154,901 m3/sec, while the lowest maximum discharge happened in 2010 with 20,982 m3/sec. The highest maximum discharge calculated using Rational Method on Manikin Catchment Area happened in 2015 with 125,616 m3/sec,while the lowest maximum discharge happened in 2011 with 87,171 m3/sec. Based on NakayasuSynthetical Hydrograph, the highest maximum discharge happened in 2015 with 111,748 m3/sec, while the lowest discharge happened in 2011with 77,548 m3/sec. Based on error analysis of  maximum discharge for volume error,wave shape error,and peak discharge error of Rational Method are, 48,185%, 14,100% and 5,808%, meanwhile for Nakayasu Synthetical Hydrohraph are 60,807% , 3,400%, and 5,882%.
STUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH Krisnayanti, Denik Sri; Udiana, I Made; Benu, Henry Jefrison
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.001 KB)

Abstract

The water is very important to human life. Human does not live without getting enough to water supply either in quantity and quality.The method used in the calculation projection of population that using aritmatic method and exponential method. The incresing of facilities and calculation projection which is analyzed by deviation standart and hidrolis analysis to pipeline that using software Waternet 2.2. Based on analysis and evaluation of the planning development in the first phase in 2021. It is founded the population of projection in District of East Kupang amounts 58.697 people. The water suplay is needed by domestic, namely home connection (SR) and public hydrant (HU) amounts 107,02 liter/sec and than the loss of water amounts 15%. Therefore, the requirements of water is founded to 8 villages namely 123,07 liters/sec. From the sources of water that is exis with minimum discharge 145 liters/sec, it is able to serve of requirement clean water in the servise area to 8 villsges in East Kupang District. The result of hydraulic analysis on pipeline plans uses software WaterNet 2.2 and there is no node that has a relative pressure under 10 meter. Therefore, the water can flow into each node within 24 hours. The maximum relative pressure occurs at node 51, it is 127,90 m in Naibonat Village. This is caused by the different of reservoir elevation with a service area until the pressure of relative getting high. The relative pressure can be derived using the PRV valve that is installed of the heigh in 68,39 m and then the lowest of relative pressure occurs at 74, namely 16,08 m in the Tuatuka Village. The highest energy loss occurs in the pipe 4 until 33,67 m at 08:00 O’clock AM wita. The maximum of flow velocity occours on pipe number 1,2,3 and 4 is equal 2,087 m/sec at 08:00 O’clock AM wita whereas the minimum of flow velocity occours on pipe 71 is equal 0,000 m/sec at 01:00 – 02:00 AM wita because of in the time there is no use at all.

Page 11 of 19 | Total Record : 185