cover
Contact Name
Rahma Melati Amir
Contact Email
jasminerahma2218@gmail.com
Phone
+6281355508159
Journal Mail Official
jurnal-almubarak@uiad.ac.id
Editorial Address
Kampus UIAD Jl.Sultan Hasanuddin no.18 Kel.Balangnipa Kec.Sinjai Utara Kab.Sinjai Sulawesi Selatan
Location
Kab. sinjai,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir
ISSN : 25487248     EISSN : 27155692     DOI : https://doi.org/10.47435/al-mubarak.v8i2
Jurnal Al Mubarak memuat naskah penelitian dan kajian ilmiah yang membahas tentang Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Kajian Kitab atau Tokoh Tafsir (Klasik, Modern, Indonesia, Lokal),Tafsir Tematik Kajian Living Quran, Metodologi Studi Al Quran dan Tafsir, Sejarah Kajian Islam, serta isu-isu lainnya yang berhubungan dengan Kajian Al Quran dan Tafsir.
Articles 86 Documents
Tauhid Uluhiyah Anhar Anhar
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v4i2.804

Abstract

Tawhid as a concept of faith and devotion to Allah SWT is the foundation for Islam. A Muslim knows his identity and religion through this kind of concept. Then he can observe the world, life, science, norms and values, and it becomes the main standard in judging the right and wrong of people's beliefs and beliefs. Al uluhiyah, unites or unites Allah swt from all forms of worship, both spiritual and spiritual, that there is no god worthy of worship except Allah swt and he who upholds justice. In this paper, it is analyzed thematically with some literature and understanding on the topic raised by the author.
ANALISIS SEMIOTIKA: TARADUF KATA GHADAB DAN GHAIZA DALAM AL-QUR’AN Maryam Nur Annisa
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 7 No 1 (2022): JURNAL AL MUBARAK
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v7i1.991

Abstract

This article deals with syntax in the qur 'an, which then takes on a semiotical approach. The study was intended to explore the differences in meaning that existed in taraduf, the common meaning of ghadab and ghaiza (mutaradif). However, there was a difference in meaning between the analyzed ghadab and ghaiza using a semiotic approach. The study uses library research's qualitative method of research, analyzing content to arrive at a conclusion. The study suggests that ghadab is mentioned 23 times in 13 different forms, while ghaiza is mentioned 11 times in 9 different forms. Based on this, researchers found a difference in meaning between ghadab and ghaiza. In view of its meaning, the word ghadab is oriented toward anger in a person and is very difficult to undo, in that it is rooted in one's heart. Where as ghaiza in a sense, it is a cause or reason that triggers anger which also comes from the heart. So when challenged, then ghaiza is a level of anger higher than ghadab.
KAJIAN SEMANTIK: ITTIDHAD DALAM PEMAKNAAN AL-QUR’AN SURAH SABA Chicin Marchella Kolintama
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 7 No 1 (2022): JURNAL AL MUBARAK
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v7i1.992

Abstract

This study aims to determine the types of antonyms contained in the Qur'an specifically for Surah Saba totaling 54 verses by displaying tables that have several columns containing the verses and their types of antonyms, as well as an explanation of the antonyms contained in them. surah of the Saba. The research method used is library research or literature study, and the data collected is in the form of secondary data such as scientific readings, scientific journals, research reports, Internet search results or through Internet sites, al-Qur'an Rasam Utsmani, and Ibn Katsir's commentary. According to Abdul Chaer, there are five types of antonyms, namely absolute antonyms, graded or stratified antonyms, relational or relational antonyms, hierarchical antonyms, and compound antonyms, meaning that an antonym has more than one pair. In contrast to Al-Khammas which has classified antonyms into five types, namely absolute antonyms (tadhad had), stratified antonyms (tadhad mutadarrij), opposite antonyms (tadhah aksiy), side-line antonyms (tadhad amudy), and straight line antonyms (tadhad imtidadi This article provides the results of the discussion that in the 54 verses of the Surah Saba there are three types of the five types of antonyms, namely absolute antonym (tadhad had), stratified antonym (tadhah mutadarrij), and straight line antonym (tadhad imtidadi). Research from the number of data for absolute antonyms is 11 words, 2-word-tiered antonyms, and 4-word straight line antonyms, so that the analysis results show that the total number of types of antonyms in Saba is 17 words with anonymity. There are various kinds of words found in this surah due to the inclusion of dhamir, the use of various sighah such as masdar, but they have i the same meaning when viewed from the root, then the word contradicts the meanings of other words which are termed antonyms.
Makiyah dan Madaniyah Ika Rahmadiningsih; Fitri Setia Putri; Fatya Zahriyani Fitri; M.Zidny Nafi' Hasbi
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 7 No 1 (2022): JURNAL AL MUBARAK
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v7i1.1023

Abstract

Secara geografis, Al- Quran diturunkan di 2 tempat yang berbeda, yakni di Mekkah (Surat Makkiyah) dan juga di Madinah (Surat Madaniyah). Pengklasifikasian ayat- ayat Al-Qur’an berdasarkan geografis ini berkaitan dengan obyek Al-Qur’an diturunkan, di mana ayat-ayat Makkiyah ditujukan kepada orang-orang kafir Mekkah dan isi kandungannya berupa ketauhidan, janji dan ancaman dan akhlak. Sedangkan surat Madaniyah ditujukan kepada orang-orang Madinah baik golongan Anshor maupun Muhajirin yang sudah beriman dan isinya lebih banyak bersifat sosial. Tujuan penelitian menggunakan Metodologi jenis penelitian ini adalah metodologi deskriptif dengan menggunakan pendekatan instrumen penelitian yang digunakan adalah study pustaka. Hasil dari penelitian ini menjelaskan mengenai Pengertian makkiyah dan madaniyah , Perbedaan makkiyah dan madaniyah , Kedudukan dan kegunaan ilmu makkiyah dan madaniyah , Perbedaan ulama dalam menetapkan surat makkiyah dan madaniyah , Teori tentang surat makkiyah dan madaniyah , Metode untuk mengetahui makkiyah dan madaniyah , Tanda – tanda surat makkiyah dan madaniyah , Urgensi ilmu – ilmu makkiyah dan madaniyah , dan manfaat mempelajari ilmu makiyyah dan madaniyah
KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM TINJAUAN HADIS Faridah Faridah; Siar Ni'mah; Muhammad Yusuf; Kusnadi Kusnadi
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 7 No 1 (2022): JURNAL AL MUBARAK
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v7i1.1054

Abstract

Perempuan sama-sama makhluk yang juga sama spesialnya dengan lelaki di mata Allah. Takwalah kemudian yang membedakan antara keduanya. Penelitian ini mengkaji tentang pemimpin perempuan dalam tinjauan hadis Nabi Saw. Pembahasan ini penting untuk mengetahui jangkauan kepemimpinan perempuan, apakah hanya sebatas domestik ataukah perempuan boleh memimpin secara publik. Jenis kepustakaan dipilih sebagai jenis penelitian dengan menggunakan pendekatan tematik hadis. Hadis-hadis tentang pemimpin perempuan ditemukan melalui aplikasi al-maktabah asy-syamilah. Setelah hadis-hadis terkait ditemukan, kemudian dilakukan analisa isi untuk menemukan hasil dan kesimpulan yang komprehensif. Sebagai penutup, penelitian ini menemukan bahwa perempuan berposisi sama di mata Allah, juga dalam hal kompetensi dan kredibilitas. Hadis-hadis yang ditemukan juga mengarahkan kepada kesimpulan bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin di wilayah publik.
EKSISTENSI HADIS DALAM TAFSIR JAMI’ AL-BAYAN KARYA IBN JARIR AL-THABARY Firdaus Firdaus; Amir Hamzah
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 7 No 1 (2022): JURNAL AL MUBARAK
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v7i1.1057

Abstract

Tafsir Jami’ al-Bayan merupakan produk tafsir klasik yang ma’tsur. Ini ditandai dengan banyaknya hadis yang dijadikan sebagai sumber penafsiran. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menjadikan tafsir Jami’ al-Bayan karya al-Thabary sebagai sumber primer, sumber sekunder diambil dari buku-buku yang terkait dengan bahasan judul. Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan analisis isi (content analysis) sebagai pisau analisa terhadap data yang dikumpulkan, sehingga didapatkan kesimpulan secara menyeluruh. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menemukan bahwa: 1) Al-Thabary menggunakan dua metode dalam meriwayatkan hadis, yakni metode al-sama’ dan al-ijazah dengan bukti simbol periwayatan حدثنا , حدثنى , حدثت, 2) Al-Thabary menulis secara lengkap sanad dan matan hadis, tetapi tidak menelusuri kualitas daripada hadis tersebut, 3) Hadis-hadis dengan makna yang sama diuraikan oleh al-Thabary secara lengkap.
POTRET DAKWAH DALAM MENGAKOMODASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL MENUJU ASIMILASI BUDAYA Abdul Wahid
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 7 No 1 (2022): JURNAL AL MUBARAK
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v7i1.1059

Abstract

Pada tulisan ini memuat tentang potret dakwah dalam mengakomodasi nilai-nilai kearifan lokal menuju asimilasi budaya. Sejak awal kehadiran agama ke muka bumi telah terjadi interaksi dan dialog dengan budaya yang telah ada di tengah masyarakat khususnya masyarakat Arab Jahiliyah, hal inilah kemudian Nabi saw. diperintahkan oleh berdakwah harus dengan bijaksana (hikmah), menggunakan pesan nasihat yang baik (mu’idzhatul hasanah), dan berupaya berdialog dengan cara yang terbaik (wajadilhum billati hiya ahsan),dialog ini penting dilakukan agar menghindari jarak yang terlalu jauh antara da’i dan masyarakat sebagai objek dakwah. Dalam perjalanannya ajaran agama yang suci ini sering kali dinodai oleh hal-hal yang justru kontra produktif dengan esensi ajaran agama itu sendiri, misalnya memahami teks-teks agama secara sempit dan subjektif. Akibat yang ditimbulkan dari pemahaman ini ada segelintir oknum dari umat Islam yang gemar saling membid’ahkan amal sesama muslim bahkan hingga menuduh kafir sesama muslim, model pemahaman dan pengamalan ajaran agama seperti secara prinsip bertentangan dengan misi Islam yang rahmah terhadap semua elemen mahluk Allah swt. yang hidup di alam semesta di setiap tempat dan keadaan.
TELAAH KRITIS TERHADAP PENDEKATAN TAFSIR BI AL-MA’TSUR Aprilita Hajar
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v7i2.1105

Abstract

Abstract: this article discusses the study of the approach of Tafsir bi Al-Ma’tsur which uses the method of interpretation of the Qur'an based on history which includes verse by verse, the interpretation of the verse with the sunnah of the Prophet and also the interpretation of the history of the companions and tabiin. As the Times began to emerge some differences of opinion related to the validity of the interpretation of bi Al-Ma'tsur, it should be emphasized that the interpretation of bi Al-Ma'tsur derived from the Qur'an and sunnah sahih assessed marfu’ and must be accepted. While those from the history of friends or tabiin are still disputed, whether they are accepted or not. Although it has many advantages in terms of the source of interpretation, but it can not be avoided and there must be weaknesses that this interpretation of Bil-Ma'tsur. The research method used in this discussion is literature. The urgency or the results of this study can critically examine the approach related to the interpretation of bil-Ma'tsur in which each interpretation has its own characteristics, both in terms of method, value, style, systematics of writing, opinions of scholars’ and so forth.
TOKOH UTSMANI MUDA DAN IDE PEMBAHARUANNYA Khaliq Khaliq; Indo Santalia; Wahyuddin Wahyuddin
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v7i2.1128

Abstract

Kesultanan Ottoman di Turki melewati banyak fase dimulai pada abad ke-19 dan sangat mempengaruhi perjalanan sejarah pemerintahan ini. Salah satu fase pada perjalanan sejarah yang dimaksud adalah munculnya gerakan utsmani muda. Utsmani muda adalah gerakan intelektual pemuda Turki yang dianggap berlawanan dengan pemerintah, pada perjalanannya golongan intelektual ini memiliki banyak sumbangsih ide-ide pemikiran dan memberikan pengaruh pada perjalananan sejarah kesultanan ottoman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah munculnya gerakan utsmani muda, tokoh utsmani muda dan bagaimana pengaruh ide-ide pemikirannya terhadap kesultanan ottoman turki. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analisis dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah bahwa tokoh utsmani muda diantaranya Ibrahim Sinasi memiliki ide yang disebarkan melalui media cetak tantang hak-hak rakyat pendapat umum, kesadaran nasional, pemerintahan konstitusional, dan sebagainya, selanjutnya Ziyad Pasya memiliki ide tentang sistem pemerintahan konstitusional yang berlandaskan syariat Islam, Namik Kemal memiliki ide tentang model konstitusi yang memiliki Majlis Negara (Sura-yi Deylet), Majlis Nasional (Sura-yi Ummet), dan Senat (Meclis-I Ayan), sedangkan Midhat Pasya memiliki ide bentuk konstitusi demokrati dengan pengunaan term-term syariah seperti musyawarah, untuk perwakilan rakyat, Syari’at untuk konstitusi, dan bai’ah untuk kedaulatan rakyat.
SIKAP OPTIMISME PARA NABI DALAM AL QUR’AN Muhammad Isa Anshory; Muhammad Syarifudin Hafid
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v7i2.1240

Abstract

Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, memuat semua pelajaran dan pedoman bagi manusia. Kisah para nabi yang terdapat dalam al-Qur’an menjadi bagian yang penting untuk kehidupan manusia. Tidak heran jika sepertiga isi al Quran memuat kisah-kisah yang bertujuan untuk membentuk karakter manusia sehingga memiliki budi perketi luhur dan aqidah tauhid yang kuat. Kisah dalam al Quran merupakan kisah pilihan yang Allah hadirkan untuk manusia agar bisa dicontoh dan dijadikan tauladan. Apalagi kisah yang banyak disebutkan adalah kisah para nabi. Sebagai manusia biasa, para nabi merasakan apa yang dirasakan manusia pada umumnya, dari kesedihan, kesempitan, kekurangan. Itu semuanya merupakan ujian bagi semua manusia tidak terkecuali para nabi. Namun mereka bisa lulus dari permasalahan yang dihadapi karena ada sifat optimis pada diri mereka. Sikap Optimis sangat berperan dalam melewati ujian dengan memperbanyak doa, berikhtiar maksimal, berhusnudzhan, percaya bahwa segala sesuatu pasti ada jalan keluar dan Allah tidak akan menimpa suatu permasalahan kepada hamba melebihi batas kemampuannya.