Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 1, No 2 (2023): TAFASIR: Journal of Qur'anic Studies"
:
10 Documents
clear
Metodologi Tafsir Ayat-Ayat Hukum
Nasir, M.Iqbal;
suddin, sam
TAFASIR: Journal of Quranic Studies Vol 1, No 2 (2023): TAFASIR: Journal of Qur'anic Studies
Publisher : Ma'had Aly As'adiyah Sengkang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62376/tafasir.v1i2.17
Ayat-ayat hukum merupakan salah satu syarat yang harus diketahui oleh umat Islam dalam mengkaji kitab mereka yaitu al-Qur’an. Karena posisi ayat-ayat hukum yang sangat penting untuk diperhatikan dan tidak boleh untuk dilewatkan. Tanpa adanya ayat-ayat hukum maka keadilan dan ketenraman tidak akan tercipta di bumi. Sebaliknya kezaliman dan kehancuran akan muncul mendominasi karena meninggalkan hukum-hukum Allah Swt. yang tertulis dalam al-Qur’an. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibahas tentang metodologi tafsir ayat-ayat hukum sebagai langkah awal dalam memahami hukum Islam yang terdapat dalam al-Qur’an dan sebagai pijakan awal dalam melangkah lebih jauh lagi dalam menggali ayat-ayat hukum yang ditopang oleh metodologi tafsir.
Peran Pemimpin dalam Merawat Kerukunan Umat Beragama Perspektif Alqur’an
Tahir, Muhyiddin;
Suswandi, Suswandi
TAFASIR: Journal of Quranic Studies Vol 1, No 2 (2023): TAFASIR: Journal of Qur'anic Studies
Publisher : Ma'had Aly As'adiyah Sengkang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62376/tafasir.v1i2.21
Pelaksanaan kerukunan umat beragama di Indonesia tidak lepas dari keputusan dan kebijakan pemimpin. Pemimpin memiliki peran penting dalam terlaksananya kerukunan umat beragama. Masyarakat yang rukun merupakan cerminan pemimpin yang baik yang dapat bekerjasama dalam terlaksananya kerukunan umat beragama. Penelitian ini menemukan dan mengemukakan peran pemimpin berdasarkan kajian pustaka dan referensi yang lain. Peran pemimpin mencakup keseluruhan lapisan elemen masyarakat dalam kehidupan pemerintahan hingga kehidupan keluarga. Indikator kerukunan umat beragama di antaranya, toleransi, kesetaraan, dan kerjasama merupakan acuan untuk mengukur sejauh mana kita merawat kerukunan umat beragama, Peran pemimpin dalam merawat kerukunan umat beragama berada pada posisi pertama dengan berbagai tahapan yaitu pada Unsur pemerintahan, unsur tokoh agama, tokoh adat atau pemimpin suku dan unsur pemimpin keluarga.
Analisis Psikologis Mythomania dengan Isu Penyebaran Hoaks Di Era Post-Truth: Perspektif Alqur’an
Aswar Rifa'in;
Elly Wardana
TAFASIR: Journal of Quranic Studies Vol 1, No 2 (2023): TAFASIR: Journal of Qur'anic Studies
Publisher : Ma'had Aly As'adiyah Sengkang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62376/tafasir.v1i2.20
Penelitian ini membahas fenomena mythomania dan penyebaran hoaks di era post-truth, menganalisis psikologis mythomania serta dampaknya terhadap penyebaran hoaks. Mythomania, sebuah gangguan mental yang melibatkan perilaku berbohong patologis, dapat berkontribusi pada penyebaran informasi palsu. Dalam konteks era post-truth, di mana fakta sering diabaikan, individu dengan mythomania dapat tidak sengaja atau sengaja memperkuat penyebaran hoaks. Penelitian ini juga membahas kaitan antara penyebaran hoaks dan politik pascakebenaran. Konsep post-truth politics menciptakan lingkungan di mana berita palsu digunakan untuk memengaruhi opini publik. Individu dengan perilaku mythomania dapat memperumit kontroversi fakta dan kebenaran dalam politik, menyulitkan komunikasi, politik, dan media. Penelitian ini juga menjelaskan perspektif Alqur'an terhadap kejujuran sebagai solusi terhadap penyebaran hoaks. Alqur'an mengajarkan nilai-nilai kejujuran, takwa, dan pertanggungjawaban sebagai landasan untuk mencegah perilaku mythomania dan penyebaran hoaks. Pendidikan literasi media dan regulasi yang mendukung literasi media juga diakui sebagai upaya untuk mengatasi masalah ini.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di dalam al-Qur'an
Hasmulyadi Hasan
TAFASIR: Journal of Quranic Studies Vol 1, No 2 (2023): TAFASIR: Journal of Qur'anic Studies
Publisher : Ma'had Aly As'adiyah Sengkang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62376/tafasir.v1i2.16
Penelitian ini membahas tentang upaya pelestarian lingkungan hidup dalam al-Qur’an. Lingkungan sangat memengaruhi kualitas hidup manusia yang ada di dalam lingkungan itu. Kerusakan/fasad lingkungan yang terjadi akan merusak dan merugikan manusia itu sendiri. Al-Qur’an menganjurkan kepada manusia agar senantiasa memelihara dan melestarikan lingkungan hidup. Banyak ayat al-Qur’an yang menjelaskan pemeliharaan Allah swt terhadap lingkungan, baik lingkungan flora dan fauna maupun tanah, air dan udara dengan menyediakan ekosistem alamyang teratur. Manusia sebagai makhluk Allah swt bertugas untuk menjadi penanggungjawab pemeliharaan lingkungan dengan berbuat baik dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi.
Alqur’an Merawat Kerukunan Umat Beragama di Era Society 5.0
Samsir, Samsir;
Fajri, Muh. Nurul
TAFASIR: Journal of Quranic Studies Vol 1, No 2 (2023): TAFASIR: Journal of Qur'anic Studies
Publisher : Ma'had Aly As'adiyah Sengkang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62376/tafasir.v1i2.19
Penelitian ini membahas tentang upaya dalam merawat kerukunan umat ber agama di Era Society 5.0. Perkembangan teknologi memberikan kemudahan yang juga dibarengi masalah seperti mudahnya berkomunikasi do sosial media yang terkadang memicuu perdebatan yang membawa isu SARA, hal tersebut harus diselesaikan dan ditemukan solusianya. Banyak ayat Alqur’an yang membahas tentang pentingnya saling menghargai , dan sikap toleransi si tengah umat majemuk. Nilai-nilai qur’ani tersebut harus diterapkan oleh seluruh manusia agar terwujud negara yang damai dan tentram.
Mazhab Tafsir Indonesia (tipologi tafsir)
Hamzah, Ekawati
TAFASIR: Journal of Quranic Studies Vol 1, No 2 (2023): TAFASIR: Journal of Qur'anic Studies
Publisher : Ma'had Aly As'adiyah Sengkang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62376/tafasir.v1i2.15
Setiap karya tafsir dalam khazanah intelekttual Islam tidak akan pernah bisa untuk dilepaskan dari realitas, tujuan, kepentingan dan tendensi tertentu. Jika dicermati muncul dan berkembangnya karya-karya tafsir selama ini dari generasi ke generasi tentu memiliki corak, karakteristik, dan bahkan tipologi yang berbeda-beda. Bahkan dari setiap karya tafsir memiliki bias-bias kepentingan yang berbeda-beda. Banyak hal dan factor yang menjadi latarbelakangnya. Salah satunya adalah perbedaan situasi social historis setiap penafsir, tanpa terkecuali karya tafsir di Indonesia. Dalam tulisan ini, kerangka teori diarahkan pada aspek periodesasi tafsir di Indonesia, aspek tipologi karya tafsir, dan aspek kontribusi kitab tafsir tersebut terhadap Masyarakat local. Dari aspek ini diharapakn mampu untuk menyingkap keunikan-keunikan dari segala aspek yang termuat dan mempengaruhi karya tafsir tersebut. Dalam kajian ini, karya tafsir yang dikaji ada 3 (tiga) karya local.Tipologi tafsir di Indonesia banyak diwarnai dengan Islam local baik itu budaya maupun kondisi saat ayat-ayat Al-Qur’an Ketika ditafsirkan. Tafsir nusantara tidak lepas dari transmisi tradisi tafsir Hijaz, Azhari, dan sarjana Barat. Tafsir nusantara juga memiliki ketersambungan dan keterikatan kuat dengan pola pikir al-Azhar Mesir yang banyak melahirkan ulama-ulama berkebangsaan Indonesia yang secara tidak langsung ikut menyumbangkan pemikiranannya dalam menelurkan karya tafsir Nusantara
Pendekatan Ma’na – Cum - Maghza atas Kisah Khaulah binti Tsa’labah (QS. Al-Mujadalah: 1-4) dalam Kaitannya dengan hak suara Perempuan di Indonesia
Marlinda Marlinda;
Iin Parninsih;
Muhammad Alwi HS
TAFASIR: Journal of Quranic Studies Vol 1, No 2 (2023): TAFASIR: Journal of Qur'anic Studies
Publisher : Ma'had Aly As'adiyah Sengkang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62376/tafasir.v1i2.22
Tulisan ini membahas tentang Pendekatan Ma’na-Cum-Maghza atas Kisah Khaulah Binti Tsa’labah (QS. Al-Mujadalah:1-4) dalam kaitannya dengan Hak Suara Perempuan di Indonesia. Ma’na-cum-maghza merupakan suatu konsep hermeneutika atau tafsir kontekstual yang dicetuskan oleh Sahiron Syamsuddin. Secara tidak langsung, Sahiron Syamsuddin memberikan tiga langkah metodis yang dapat ditempuh ketika menerapkan pendekatan ma’na-cum-maghza dalam memahami al-Qur’an. Pertama, melakukan analisa bahasa teks al-Qur’an, Kedua, penafsir harus memperhatikan konteks historis pewahyuan ayat-ayat al-Qur’an, baik itu bersifat mikro maupun bersifat makro. Ketiga, penafsir mencoba menggali maqhsad atau maghza al-ayat. Selanjutnya, penafsir kemudian akan mencoba untuk mengkontekstualisasikan maqhsad, atau maghza al-ayat dan menyesuaikannya dengana konteks saat ini. Berdasarkan Undang-undang Hak Suara Perempuan, maghza tentang kebebasan atau hak suara perempuan yang terdapat dalam QS. Al-Mujadalah: 1-4 mencapai relevansinya dengan kebebasan hak suara perempuan di Indonesia, Dengan demikian, tradisi patriariki telah digugurkan, dan pada saat yang sama, suara laki-laki dan suara perempuan setara berdasarkan QS. Al-Mujadalah: 1-4 dan Undang-undang Republik Indonesia.
Jamak Taksir dan Pemaknaannya dalam Surah al-Baqarah
Syamsuddin Semmang;
Muhammad Hasbi
TAFASIR: Journal of Quranic Studies Vol 1, No 2 (2023): TAFASIR: Journal of Qur'anic Studies
Publisher : Ma'had Aly As'adiyah Sengkang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62376/tafasir.v1i2.18
Penelitian ini tentang Jamʻu al-Taksīr wa Maʻnahu fi Surah al-Baqarah. Pokok bahasan yang dibahas dalam kajian tersebut adalah mengetahui hakikat Jam’ al-Taksir dan wujudnya dalam surah al-Baqarah, transformasi wujud mufrad menjadi Jam’ al-Taksir, dan memahami makna wujud mufrad. Dalam surah al-Baqarah terdapat dua jenis Jam’ al-Taksir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hakikat dan bentuk Jam’ al-Taksir serta perubahannya dari bentuk mufrad serta realisasi maknanya yang mencakup dua jenis Jam’ al-Taksir. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian kualitatif yang menerapkan pendekatan linguistik dan ilmu tafsir. Data didapat dari berbagai literatur, terdiri dari sumber primer seperti al-Qur'an, kitab Nahwu yang membahas Jam’ al-Taksīr, dan kitab tafsir yang menjelaskan pola-pola Jam’ al-Taksir. Sumber sekunder, seperti majalah, artikel, atau karya ilmiah yang tidak langsung terkait dengan Jam’ al-Taksir, digunakan untuk melengkapi dan memperkuat penelitian ini.Hasil penelitian ini memberikan pemahaman bahwa hakikat Jam‘ al-Taksīr yaitu ketika telah melebihi angka dua maka dapat dikategorikan sebagai Jam‘ al-Taksīr yang tentunya berpatokan pada klasifikasinya yaitu Jam‘u Taksīr Qillah yang menunjukkan atau dimulai dengan bilangan tiga hingga sepuluh dan jam‘u taksīr kaṡrah yang menunjukkan bilangan lebih dari 10 sampai tidak terbatas, jamʻu taksīr yang terdapat pada surah al-Baqarah yaitu berjumlah 153 pola dengan klasifikasi jamʻu taksīr qillah terdapat 30 bentuk yang disebutkan sebanyak 99 kali di dalam surah al-Baqarah dan jamʻu taksīr kaṡrah terdapat 62 bentuk yang disebutkan sebanyak 123 kali pada surah al-Baqarah, serta terdapat 3 lafaz mufrad yang ditemukan klasifikasi makna jamʻu taksīr-nya, jenis qillah maupun kaṡrah-nya dalam surah al-Baqarah yaitu lafazأَلْفٌ dijamakkan pada lafazأُلُوْفٌ dan آلَافٌ, lafazشَهْرٌ dijamakkan pada lafaz أَشْهُرٌ dan شُهُوْرٌ, dan lafaz أَخٌ dijamakkan pada lafazإِخْوَةٌ dan إخْوَانٌ.
Perubahan Perilaku Manusia Dalam Perspektif Al-Qur’an: Formulasi Pencegahan HIV/Aids
Nur Winda;
Andi Rezal Juhari;
Andi Nida’ul Hasanah
TAFASIR: Journal of Quranic Studies Vol 1, No 2 (2023): TAFASIR: Journal of Qur'anic Studies
Publisher : Ma'had Aly As'adiyah Sengkang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62376/tafasir.v1i2.14
HIV/AIDS is no longer a rare disease, because the level of infection is widespread and a concern, which is one of the factors causing it is promiscuity. Therefore, Allah regulates his servants in the realm of association or behavior in order to avoid harm. This paper uses the thematic tafsir research method (maudu'i) which discusses the verse of the Qur'an related to changes in behavior to avoid HIV/AIDS, and is supported by arguments and facts that can be accounted for, as stated in QS. Ar-Rad verse 11 and QS Al-Isra verse 32. The implication of this research is that by applying health promotion strategies in the form of advocacy, partnership, and community empowerment, the community, especially adolescents who are vulnerable to falling into promiscuity, can be educated through socialization and procurement of pocket books as an indication of HIV/AIDS prevention.Keywords : Behavior change, Qur’an, HIV/AIDS
Nuzul Alqur’an dalam Tujuh Huruf
Tarmizi Tarmizi Tahir;
Dasma Dasmarianti
TAFASIR: Journal of Quranic Studies Vol 1, No 2 (2023): TAFASIR: Journal of Qur'anic Studies
Publisher : Ma'had Aly As'adiyah Sengkang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62376/tafasir.v1i2.23
Pembahasan mengenai tujuh huruf adalah perkara yang sulit, ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan makna tujuh huruf yang tertera dalam hadis Nabi Muhammad saw.., di antaranya: Tujuh macam Bahasa dari Bahasa-bahasa Arab mengenai satu makna, Tujuh macam Bahasa dari Bahasa-bahasa Arab dengan mana Alqur’an diturunkan, Tujuh wajah, Tujuh ikhtilaf, Tidak diartikan secara harfiah, Tujuh qiraat. Adapun hikmah diturunkannya Alqur’an dengan tujuh huruf adalah sebagai berikut: Untuk memudahkan bacaan dan hafalan bagi bangsa yang ummi, tidak bisa baca tulis dan belum terbiasa menghafal syari’at, apalagi mentradisikannya, Bukti kemukjizatan Alqur’an bagi naluri kebahasaan orang Arab, Kemukjizatan Alqur’an dalam aspek makna dan hukum-hukumnya.