cover
Contact Name
Ninik Yunitri
Contact Email
yunitri@umj.ac.id
Phone
+6281389723445
Journal Mail Official
ijnsp@umj.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah I No. 1 Jakarta Pusat 10510
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Jurnal of Nursing Sciences and Practice
ISSN : -     EISSN : 26220997     DOI : https://doi.org/10.24853/ijnsp.v2i2.
Jurnal Obsesi : Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice (IJNSP)is an open-access peer-reviewed journal focus on the latest issues of nursing education and clinical practices
Articles 91 Documents
TEKNOLOGI PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN Tulangow, Dwintya Saffira; Herlambang1, Anisa Noviana; Oktaviani, Fransiska; Partiwi, Anggi Indah; Wahyuriyani, Eza; Zulyarnis, Dinda; Hurryos, Fadiyah; Panjaitan, Edita Astuti
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v3i2.55-60

Abstract

Perkembangan teknologi memberikan pengaruh dalam meningkatkan kesejahteraan janin dari waktu ke waktu. Secara ilmiah penggunaan teknologi telah terbukti memiliki peranan besar untuk menekan angka kematian dan kecacatan pada janin. Penulis melakukan telaah literature sederhana menggunakan 10 artikel yang berhubungan dengan teknologi pemantauan kesejahteraan janin dalam periode 6 tahun terakhir (2015 - 2020) dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan teknologi pemantauan kesejahteraan janin. Hasil yang diperoleh beberapa teknologi terbukti efektif dalam pemantauan janin.Kata kunci: Teknologi, pemantauan janin, aplikasi
ORIENTASI SEKSUAL NARAPIDANA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Nursana, Vina Septia; Yunitri, Ninik; Slametiningsih, S
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v2i1.1-6

Abstract

Lembaga pemasyarakatan dapat menjadi lingkungan patologis yang menyebabkan berbagai masalah psikologis bagi narapidana. Perubahan orientasi seksual menjadi salah satu fenomena yang sering dialami oleh narapidana dikarenakan faktor lingkungan sosial yang mengharuskan narapidana hidup dengan sesama jenis dalam kurun waktu lama. Penyimpangan orientasi seksual pada narapidana masih belum banyak dieksplorasi akibat minimnya penelitian terkait topik ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena penyimpangan orientasi seksual pada narapidana di Lembaga pemasyarakatan. Menggunakan metode penelitian deskripsi analitik, sebanyak 287 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cibinong dipilih secara acak untuk disurvei terkait orientasi seksualnya berdasarkan Kinsey scale test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar narapidana memiliki orientasi seksual heteroseksual namun hanya kebetulan menjadi homoseksual 178 (62%) dan eksklusif heteroseksual 94 (32.8%). Setiap penambahan satu tahun masa tahanan akan meningkatkan peluang narapidana mengalami perubahan orientasi seksual. Perlu adanya intervensi lanjut untuk membantu narapidana dengan masalah penyimpangan perilaku seksual.
BUERGER ALLEN EXERCISE DAN ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) PADA PASIEN ULKUS KAKI DIABETIK DI RSU DR. SLAMET GARUT Pebrianti, Sandra
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v1i1.94-110

Abstract

ABSTRAKSalah satu komplikasi kronik diabetes mellitus tipe 2 adalah ulkus kaki diabetik akibat neuropati, buruknya sirkulasi dan menurunnya resistensi terhadap infeksi. Buerger allen exercise merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perfusi perifer dimana latihan tersebut adalah system latihan untuk insufisiensi arteri tungkai bawah dengan menerapkan perubahan posisi gravitasi dan muscle pump melalui penerapan gerakan pergelangan kaki untuk kelancaran otot pembuluh darah dengan tujuan memfasilitasi adekuatnya difusi oksigen dan suplai nutrisi ke daerah ulkus yang adekuat diukur dengan Ankle Brachial Index (ABI). Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh buerger allen exercise terhadap ABI pada pasien dengan ulkus kaki diabetik. Desain penelitian ini menggunakan true eksperimental dengan metode studi pre dan post, Randomized Control trial (RCT). Pengukuran dilakukan dengan penyamaran double blind, dengan melibatkan 27 sampel kelompok intervensi dan 27 sampel kelompok kontrol. Buerger allen exercise dilakukan 2 kali sehari selama 5 hari dengan durasi 15 menit untuk kelompk intervensi dan 3 menit untuk kelompok kontrol. Hasil penelitian diperoleh adanya perbedaan selisih nilai ABI antara kelompok intervensi dan kontrol setelah diberikan buerger allen exercise dengan nilai (p=0,00). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh buerger allen exercise terhadap nilai ABI pada pasien ulkus kaki diabetik. Sedangkan GLM –RM pada penelitian ini belum dapat menentukan titik optimum waktu pelaksanaan buerger allen exercise. Peneliti memberikan saran agar buerger allen exercise dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi mandiri perawat dalam meningkatkan vaskularisasi perifer.Kata kunci: Ankle brachial index, buerger allen exercise, ulkus kaki diabetik ABSTRACTOne of the chronic complications of type 2 diabetes mellitus is diabetic foot ulcers from neuropathy, poor circulation and decreased resistance to infection. Buerger allen exercise is an effort to improve peripheral perfusion where the exercise is a training system for insufficiency of the lower leg artery by applying gravity and muscle pump position changes through the application of ankle movement to smooth blood vessel muscle in order to facilitate adequate diffusion of oxygen and supply of nutrients to an adequate ulcer area is measured with an Ankle Brachial Index (ABI). The purpose of this study was to examine effect of buerger allen exercise on Ankle Brachial Index (ABI) in patients with diabetic foot ulcers. The design of this study used true experimental with pre and post study method, Randomized Control trial (RCT). Measurements were performed with double blind disguises, involving 27 samples of intervention groups and 27 control group samples. Buerger allen exercise was performed 2 times daily for 5 days with a duration of 15 minutes for the intervention group and 3 minutes for the control group. The result of the research shows that there is difference of ABI value difference between intervention and control group after buerger allen exercise with value (p = 0,00). It can be concluded that there is can evectiveness of buerger allen exercise on th value of ABI in diabetic foot ulcer patient. While the GLM-RM in this study has not been able to determine the optimum point of time of the implementation of buerger allen exercise. The researcher advises that buerger allen exercise can be applied as one of the nurse's independent interventions in enhancing peripheral vascularization.Keywords: Ankle brachial index, burger allen exercise, diabetic foot ulcers
HUBUNGAN ANTARA PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA TB PARU Suryana, Indriani; Nurhayati, N
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v4i2.93-98

Abstract

Penyakit tuberculosis (TBC) adalah penyakit kronis menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Angka kepatuhan minum obat pada penderita TBC di Puskesmas Setu II Kabupaten Bekasi belum memenuhi target nasional. WHO merekomendasikan strategi pengobatan DOTS, yaitu penderita minum obat dengan diawasi pengawas menelan obat (PMO).Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan PMO (Pengawas Menelan Obat) dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriftif Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien TBC yang mempunyai PMO Di Puskesmas Setu II Kabupaten. Sebanyak 30 responden yang terlibat dalam penelitian yang diambil menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil uji statistic P Value = 0,009 (p <0.05), artinya terdapat hubungan antara Peran PMO dengan kepatuhan minum obat tuberculosis paru di Puskesmas Setu II Kabupaten Bekasi. Dari hasil analisa diperoleh nilai OR = 13.000, bahwa peran PMO yang aktif berpeluang 13 kali untuk patuh dalam minum obat dibandingkan dengan peran PMO yang tidak aktif. Penderita tuberculosis diharapkan dapat minum obat secara teratur, PMO dan keluarga diharapkan selalu mengawasi dan memotivasi pasien Tuberculosis.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PADA ANAK BALITA DENGAN PNEUMONIA DI RSAB HARAPAN KITA Pramono, Prastowo Sidi; Purwati, Nyimas Heni
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v1i1.1-7

Abstract

Kekambuhan pneumonia atau pneumonia berulang merupakan dua episode pneumonia yang terjadi dalam periode satu tahun atau lebih dari tiga episode pneumonia dalam periode yang tidak ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya kekambuhan pada anak balita dengan pneumonia. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner kepada 25 responden yang diambil dari tiga ruang rawat anak RSAB Harapan Kita. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sebagaian besar responden yang mengalami kekambuhan pneumonia adalah balita yang memiliki penyakit penyerta. Uji statistik menyatakan ada hubungan yang signifikan antara penyakit penyerta dengan kekambuhan pneumonia dengan nilai p-value 0,007. Penelitian ini merekomendasikan bahwa perawat hendaknya melakukan edukasi kepada orangtua balita dengan pneumonia berulang tentang bagaimana cara menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kekambuhan, sehingga walaupun balita mempunyai penyakit penyerta tetapi kekambuhan dapat diminimalkan.Kata kunci: faktor-faktor, balita, kekambuhan pneumonia ABSTRACT Recurrence of pneumonia or recurrent pneumonia are two episodes of pneumonia occurring within a period of one year or more of three episodes of pneumonia in an unspecified period. This study aims to determine the factors associated with the occurrence of recurrence in children under five with pneumonia. The research design used was descriptive with cross-sectional approach by using research instrument in the form of questionnaire to 25 respondents taken from three-child care room RSAB Harapan Kita. The results of this study illustrates that the majority of respondents who experience a recurrence of pneumonia is a toddler who has comorbidities. The statistical test states there is a significant relationship between comorbidities with recurrence of pneumonia with p-value value 0.007. The study recommends that nurses should educate parents of children with recurrent pneumonia about how to avoid things that may increase the risk of recurrence, so that although toddlers have comorbidities but recurrence can be minimized.Keywords: factors, toddlers, recurrence of pneumonia
EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEKNIK PERNAFASAN PURSED LIPS BREATHING DAN POSISI SEMI FOWLER TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN TB PARU Amiar, Winda; Setiyono, Erwan
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v3i1.7-13

Abstract

ABSTRAK Salah satu tanda dan gejala pada pasien TB Paru yaitu sesak nafas dan sering terjadi penurunan oksigen. Intervensi yang bisa dilakukan untuk mengurangi sesak pada pasien TB paru adalah dengan teknik pernfasan pursed lips breathing dan perubahan posisi semi fowler. Pursed Lips Breathing merupakan salah satu teknik termudah dalam mengurangi sesak nafas dengan cara membantu masuknya udara ke dalam paru dan mengurangi energi yang dikeluarkan saat bernafas. Posisi semi fowler mengandalkan gaya gravitasi untuk membantu melancarkan jalan nafas menuju ke paru sehingga oksigen akan mudah masuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Efektivitas Pemberian Teknik Pernafasan Pursed Lips Breathing dan Posisi Semi Fowler Terhadap Peningkatan Saturasi 02 Pada Pasien TB Paru. Jenis penelitian ini menggukan quasi experiment dengan pendekatan pre dan post-test dengan sample 12 orang. Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata satu saturasi oksigen sebelum dilakukan tindakan pursed breathing 93.17, dan sesudah dilakukan pursed lis breathing 96.30. sedangakan untuk intervensi perubahan posisi semi fowler, sebelum dilakukan perubhann semi fowler rata-rata 92.83, dan sesudah dilakukan semi fowler 95.17. hasil uji T dependent didapkan hasil p value <0.05 berati ada perbedaan antara pemberian intervensi pursed lips breathing dan posisi semi fowler terhadap peningkatan oksigen. Pursed Lips breathing lebih efektif untuk meningkatkan saturasi oksigen pada pasien TB Paru. Kata kunci: Pursed lips breathing, semi fowler, peningkatan oksigen, TB paru ABSTRACT One of the signs and symptoms in pulmonary TB patients is shortness of breath and frequent oxygen depletion. Interventions that can be done to reduce tightness in pulmonary TB patients are breathing pursed lips breathing techniques and changes in semi-fowler position. Pursed Lips Breathing is one of the easiest techniques to reduce shortness of breath by helping the entry of air into the lungs and reduce the energy expended during breathing. The semi-fowler position relies on the force of gravity to help launch the airway to the lungs so that oxygen will easily enter. The purpose of this study was to determine the Effectiveness of Pursed Lips Breathing Respiratory Technique and Semi Fowler Position on Increased Saturation 02 in Lung TB Patients. This type of research uses a quasi experiment with a pre and post-test approach with a sample of 12 people. The results of this study indicate an average of one oxygen saturation before the pursed breathing action 93.17, and after the pursed lis breathing 96.30. while for the intervention of semi-fowler position changes, before the semi-fowler changes are done an average of 92.83, and after semi-fowler 95.17. T dependent test results revealed the results of p value <0.05 means there is a difference between giving pursed lips breathing intervention and semi-Fowler position to increase oxygen. Pursed lips breathing is more effective for increasing oxygen saturation in pulmonary TB patients. Keywords: Pursed lips breathing, semi fowler, oxygen, pulmonary TB
PERBEDAAN PEMBERIAN JUS MENTIMUN DAN JUS BELIMBING TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGUN JAYA KECAMATAN TAMBUN SELATAN KABUPATEN BEKASI Anisah, Retno
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v3i2.91-101

Abstract

Latar belakang Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular di Indonesia. Untuk mencegah terjadinya hipertensi diperlukan penatalaksanaan yang tepat yaitu dengan cara farmakologis dan nonfarmakologis. DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertennsion) merekomendasikan pasien hipertensi untuk mengkonsumsi buah, sayur, dan minum air yang cukup. Salah satu terapi nonfarmakologis adalah dengan mengkonsumsi jus belimbing manis dan mentimunn yang mengandung kalium, magnesium, dan mineral yang mempunyai efek terhadap penurunan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pemberian jus belimbing dan jus mentimun terhadap tekanan darah pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Mangun Jaya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi tahun 2019. Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi eksperimental dengan pre and post two groups dengan sampel penelitian berjumlah 20 pasien hipertensi berusia >40 tahun yang terbagi menjadi 2 kelompok. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan spygnomanometer dan stetoskop. Data dianalisis melalui dua tahap yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan Uji T Paired. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji statistic dengan menggunakan uji t dependen menyatakan bahwa ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan intervensi jus belimbing dan jus mentimun dengan nilai p (0,000) < α (0,05). Kesimpulan bahwa ada perbedaan pemberian jus belimbing dan jus mentimun terhadap tekanan darah pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.Kata Kunci : Hipertensi, Belimbing manis, Mentimun
HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH DAN LINGKAR LENGAN ATAS PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ANEMIA Ananti, Riszki Andi; Idriani, I; Anggraini, Dewi
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v2i1.33-36

Abstract

Anemia pada wanita hamil sering dijumpai, derajat ringan biasanya tidak merupakan komplikasi yang berarti. Namun pada derajat sedang apalagi pada derajat berat dapat memberikan gangguan serius atas proses kehamilan. Dan status anemia dikumpulkan sekali pada trimester kedua. Pertambahan berat badan ibu hamil 9.9kg lebih rendah untuk ibu hamil dengan rerata dianjurkan pertambahan bb 12,5kg. LILA dan IMT merupakan salah satu indikator untuk memeriksakan status gizi ibu hamil. Gizi yang kurang harus segera di perhatikan. Karena ibu hamil merupakan predisposisi. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Lingkar Lengan Atas (LILA) pada ibu hamil dengan kejadian Anemia di wilayah Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. Desain yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. Dengan sampel yang diambil sebanyak 60 Ibu hamil dengan kriteria inklusi Ibu hamil yang nilainya di bawah normal. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling. Hasil uji Chi Square Indeks Masa Tubuh (IMT) pada ibu hamil dengan kejadian Anemia diperoleh hasil p-value 0,177 < α (0,05), Hasil uji Chi Square Lingkar Lengan Atas (LILA) pada ibu hamil dengan kejadian Anemia, diperoleh hasil p-value 0,009 < α (0,05), Saran untuk peneliti selanjutnya adalah peneliti bisa melakukan penelitian sejenis dengan pengaruh yang lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DAN NON OBESITAS SENTRAL DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II Sari, Nova Nurwinda
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v1i2.34-40

Abstract

penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan obesitas sentral dan non obesitas sentral dengan kejadian diabetes mellitus tipe II di rumah sakit Mardi Waluyo tahun 2017. penelitian ini dilakukan atas dasar kejadian Dm yang semakin tahun semakin meningkat, terutama di rumah sakit Mardi Waluyo Metro.
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI RUANG NIFAS RUMAH SAKIT Samsiah, S; Nursanti, Irna
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v4i1.25-30

Abstract

Latar Belakang : ASI adalah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan dapat melindungi dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Menyusui dini adalah melepaskan hormon oksitosin untuk mengalirkan ASI yang telah di produksi melalui saluran di payudara. Masalah menyusui dini memiliki dampak pada kehidupan, nilai gizi tertinggi adalah ASI.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI di ruang nifas Rumah Sakit AZRA bogor. Metode Penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimen pre post only one group dan uji T. hasil Uji T pada pengaruh pijat oksitosin pre tes dan post test memiliki nilai signifikan p value 0,000 <0,5. Pada produksi ASI sebelum dan sesudah dilakukan pijat oksitosin menunjukan nilai p value 0,000<0,5 artinya ada perbedaan sebelum di lakukan pijat oksitosin dan sesudah dilakukan pijat oksitosin. Kesimpulan : Ada Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Peningkatan Produksi ASI di Ruang Nifas RS AZRA Bogor dengan p value 0,000.

Page 5 of 10 | Total Record : 91