cover
Contact Name
Ninik Yunitri
Contact Email
yunitri@umj.ac.id
Phone
+6281389723445
Journal Mail Official
ijnsp@umj.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah I No. 1 Jakarta Pusat 10510
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Jurnal of Nursing Sciences and Practice
ISSN : -     EISSN : 26220997     DOI : https://doi.org/10.24853/ijnsp.v2i2.
Jurnal Obsesi : Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice (IJNSP)is an open-access peer-reviewed journal focus on the latest issues of nursing education and clinical practices
Articles 91 Documents
HUBUNGAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA Damayanti, Aderia; Umeda, Miciko
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v2i1.21-26

Abstract

Remaja menjadi salah satu tahapan dalam rentang tumbuh kembang yang resiko besar mengalami Remaja menjadi salah satu tahapan dalam rentang tumbuh kembang yang resiko besar mengalami penyimpangan. Sebagaimana tugas perkembangannya untuk mencari jatidiri, remaja cenderung ingin mencoba semua hal baru dalam kehidupan. Hal ini menjadikan mereka sebagai kelompok yang rentan terhadap berbagai masalah sosial terutama pada era modernisasi. Perilaku seks berisiko dan konsumsi alkohol menjadi remaja mengalami peningkatan setiap tahunnya.  Peningkatan angka kejadian perilaku seks berisiko pada juga diiringi terjadinya peningkatan pada angka konsumsi alcohol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi alkohol dengan perilaku seks bebas pada remaja. Menggunakan desain deskriptif kolerasi, 90 remaja di sekolah lanjutan pertama diukur frekuensi konsumsi alcohol dan perilaku seks berisiko menggunakan the adolescent alcohol involvement scale (AAIS) dan high risk sex behavior (HRS). Korelasi antara konsumsi alcohol dan perilaku seks berisiko di analisa menggunakan pendekatan cross-sectional dengan level signifikansi .05. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara konsumsi alcohol dan perilaku seks berisiko (p-value = .000). Penatalaksanaan secara komprehensif melibatkan orang-tua, tokoh masyarakat, organisasi pemuda, sekolah, dan tenaga kesehatan untuk menurunkan angka konsumsi alcohol dan perilaku seks berisiko pada remaja. 
PENGARUH TERAPI PIJAT MENGGUNAKAN VCO (VIRGIN COCONUT OIL) TERHADAP PENURUNAN NEUROPATI PERIFER PADA KLIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Zuryati, Masmun
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v1i2.18-26

Abstract

ABSTRAKNeuropati perifer merupakan jenis komplikasi jangka panjang klien DM tipe 2. Masalah ini menyebabkan klien berisiko mengalami trauma pada kaki. Gejala neuropati perifer dapat berupa perubahan sensasi proteksi dan nyeri. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi gejala neuropati perifer salah satu terapi komplementer adalah terapi pijat kaki secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi pijat menggunakan VCO (Virgin Coconut Oil) terhadap penurunan neuropati perifer pada klien DM tipe 2. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan metode purposive sampling dengan populasi sebanyak 64 penyandang diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Cempaka Putih sehingga jumlah sampel yang akan diambil menjadi 12 responden yang sudah memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara terapi pijat menggunakan VCO (Virgin Coconut Oil) dan penurunan neuropati perifer p value <α (p=0,038; α = 0,05). Oleh karena itu, diharapkan perlu adanya perhatian dari berbagai pihak tenaga kesehatan, keluarga dan pasien DM tipe 2 untuk melakukan praktik terapi pijat menggunakan VCO (Virgin Coconut Oil) pada klien diabetes mellitus tipe 2 dan melakukan pemeriksaan neuropati perifer secara berkala untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.  Kata Kunci: Terapi pijat menggunakan VCO (Virgin Coconut Oil), Neuropati Perifer ABSTRACTPeripheral neuropathy is a long-term type of replication of type 2 DM clients. This problem causes clients to experience trauma to the legs. Symptoms of peripheral neuropathy can be changes in protection sensation and pain. Various efforts are made to reduce the symptoms of peripheral neuropathy one of the complementary therapies is manual foot massage therapy. This study aims to identify the effect of massage therapy using VCO (Virgin Coconut Oil) on the reduction of peripheral neuropathy in type 2 DM clients. The design of this study was quasi-experimental using purposive sampling method with a population of 64 people with type 2 diabetes mellitus in Cempaka Putih Health Center so the number of samples to be taken into 12 respondents who have met the inclusion criteria. The results showed a significant effect between massage therapy using VCO (Virgin Coconut Oil) and a decrease in peripheral neuropathy p value <α (p = 0.038; α = 0.05). Therefore, it is expected that there should be attention from various health personnel, families and type 2 DM patients to practice massage therapy using VCO (Virgin Coconut Oil) on type 2 diabetes mellitus clients and conduct periodic peripheral neuropathy examinations to prevent any further complications.Keywords: Massage therapy using VCO (Virgin Coconut Oil), Peripheral Neuropathy
HUBUNGAN NILAI INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN (IDWG) DAN KEPATUHAN PEMBATASAN DIET TERHADAP TERJADINYA RESTLESS LEGS SYNDROME PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA Karmiyati, Novia; Irawati, Diana; Siswandi, Iyar
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v4i1.7-16

Abstract

Penyakit ginjal kronik adalah suatu penyakit yang harus membutuhkan terapi hemodialisis, dimana fungsi ginjal yang ireversible, dan menimbulkan dampak komplikasi berupa gejala Restless Legs Syndrome (RLS). Masalah yang dapat menyebabkan terjadinya RLS ini ialah kenaikan berat badan diantara dua waktu dialisis (IDWG) dan kepatuhan pembatasan diet pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan nilai IDWG dan kepatuhan pembatasan diet yang dilakukan pasien. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional, Yang dilakukan di Klinik HD Apotik Berkat Pangkal Pinang dengan jumlah responden 26 orang yang diambil secara total sampling. Uji yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian dengan analisa Chi-Square didapatkan nilai p value untuk IDWG sebesar 0,006 dan nilai p value 0,030 untuk kepatuahn pembatsan diet. Pasien yang patuh terhadap pembatasan diet akan meminimalkan kenaikan nilai IDWG dan akan mengurangi dampak terjadinya RLS. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini diharapkan kepatuhan pembatasan diet dan cairan dapat ditingkatkan pada paien HD sehingga keluhan RLS berkurang
SYMPTOMS BURDEN DAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN HEMODIALYSIS Kamil, Abdu Rahim; Setiyono, Erwan
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v1i1.27-37

Abstract

Tidur memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, kualitas tidur yang baik dapat membantu mempertahakan kesehatan fisik dan mental. Pasien yang menjalani terapi hemodialisa mengalami berbagai gangguan termasuk diantaranya adalah gangguan kualitas tidur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan symptoms burden dan kualitas tidur pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional dengan melibatkan 202 responden dari dua rumah sakit di Jakarta. Symptom burden pada pasien diukur dengan menggunakan Dialysis Symptom Index (DSI) dan kualitas tidur diukur menggunakan the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan 90% responden mengalami kualitas tidur buruk (n=182) dengan rata-rata skor PSQI 8,44. Rata-rata responden menderita 13 gangguan, dengan nilai symptom burden 36 per responden. Hasil analisa dengan Pearson correlation terdapat hubungan moderate positif antara symptom burden dengan kualitas tidur dengan nilai 0,46 dengan p-value 0,01. Semakin tinggi symptom burden pada pasien yang menjalani hemodialisa maka kualitas tidurnya akan semakin buruk.Kata kunci: hemodialisa, symptom burden, kualitas tidur ABSTRACTSleep plays an important role in humans’ life; good quality of sleep may help maintaining mental and physical health. Patients undergoing hemodialysis has been known to be experiencing various symptoms including impaired sleep quality. The aim of this study is to find the association between symptoms in patients undergoing hemodialysis and their quality of sleep. A survey of symptoms and sleep quality was conducted in 202 patients undergoing hemodialysis from two dialysis units in Jakarta, Indonesia. Symptom burden was assessed using Dialysis Symptom Index (DSI) and sleep quality was assessed using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The result shows 90% of the subjects scored five or more in the sleep quality survey (n = 182). The average score of the global sleep score was 8,44. The average number of present symptoms in this study was 13 symptoms, with average symptoms burden of 36 per respondent. Pearson correlation analysis reveals symptom burden has positively moderate association with sleep quality 0,46 and p-value of 0,01, The higher the symptom burden the worse the sleep quality.Keywords: hemodialysis, symptom burden, quality of sleep
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA PENGGUNA ROKOK ELEKTRIK DI KOMUNITAS VAPEPACKERS JAKARTA PUSAT Hidayati, Ida Wahyu; Kurwiyah, Neneng
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v2i2.73-78

Abstract

ABSTRAKRokok elektrik (e-cigarette) adalah suatu alat yang termasuk kedalam salah satu tipe rokok yang diciptakan untuk mengubah nikotin menjadi asap bukan berbentuk rokok seperti rokok pada umumnya. upaya berhenti merokok di tentukan oleh faktor perilaku baik internal maupun eksternal. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Masa remaja adalah waktu cepatnya pertumbuhan dengan perubahan dramatis dalam ukuran dan proporsi tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Upaya Berhenti Merokok Pada Remaja Pengguna Rokok Elektrik Di Komunitas Vapepackers Jakarta Pusat. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan Sampel berjumlah 88 responden. Penelitian ini menggunakan Uji kai kuadrat. Berdasarkan hasil uji variable di dapatkan bahwa tidak ada hubungan antara usia p value (0,743), jenis kelamin p value (1,000), dan Pendidikan p value(0,990) terhadap upaya berhenti merokok pada remaja pengguna rokok elektrik. Terdapat hubungan antara pengetahuan p value (0,007), lingkungan p value (0,006), pola asuh p value (0,018). Saran untuk palayanan Implikasi penelitian ini adalah hasil penelitian dapat memberikan data awal tentang upaya berhenti merokok pada remaja. Kata Kunci: Upaya Berhenti Merokok Elektrik, Pengetahuan, Lingkungan, Pola Asuh  ABSTRACTElectric cigarette (e-cigarette) is a device that is included in one type of cigarette that was created to convert nicotine into smoke instead of cigarettes like cigarettes in general. efforts to stop smoking are determined by both internal and external behavioral faktors. Attitude is a reaction or response that is still closed from someone to a stimulus or object. Adolescence is a time of rapid growth with dramatic changes in body size and proportion. The purpose of this study is to identify faktors that are related to efforts to stop smoking in adolescents who use electric cigarettes at the Central Jakarta Vapepackers Community. The design used in this study was descriptive analytic with a sample of 88 respondents. This study uses the test of Kai squared. Based on the results of the test, it was found that there was no relationship between age p value (0.743), gender p value (1,000), and education p value (0.990) onefforts to stop smoking in teenagers using e-cigarettes. There is a relationship between knowledge p value (0.007), environment p value (0.006), parenting p value (0.018). Suggestions for service The implications of this study are that the results of the study can provide preliminary data on efforts to stop smoking in adolescents Keywords: Efforts to Quit Smoking Electricity, Knowledge, Environment, Parenting
PENGARUH SENAM TERA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Khasanah, Uswatul; Nurjanah, Siti
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v3i1.29-34

Abstract

ABSTRAKLansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Lansia akan mengalami proses penuaan secara degeneratif, perubahan yang terjadi pada lanjut usia salah satunya yaitu pada sistem kardiovaskuler. Perubahan pada jantung lansia meliputi penebalan dinding ventrikel kiri, penurunan elastisitas pada otot jantung. Hal ini mempengaruhi pembuluh darah lansia yang rentan mengalami hipertensi. Terapi non farmakologis yang dapat dilakukan yaitu dengan senam tera. Senam tera adalah olahraga pernapasan yang dipadu dengan olah gerak. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya pengaruh senam tera terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Komplek Lipi RW 010 Rawapanjang Bojong Gede Bogor. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan one group pretest – posttest design. Responden pada penelitian ini berjumlah 15 orang lansia. Penelitian ini menggunakan uji t-Test dependen dengan nilai mean tekanan darah sistole adalah 13,333 dan nilai P value = 0,000 (p < 0,05) sedangkan nilai mean tekanan darah diastole adalah 6,667 dan nilai P value = 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara senam Tera dengan penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Komplek Lipi RW 010 Rawapanjang Bojong Gede Bogor. Disarankan untuk tenaga kesehatan agar dapat mengoptimalkan program terapi senam tera secara rutin seminggu tiga kali khususnya bagi lansia hipertensi. Pada penelitian selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan tambahan waktu yang lebih lama lagi.Kata kunci: Lansia, Senam Tera, Penurunan Tekanan DarahABSTRACTElderly is someone who has reached the age of 60 years and over. The elderly will experience a degenerative aging process, one of the changes that occur in the elderly is the cardiovascular system. Changes in the elderly heart include thickening of the left ventricular wall, decreased elasticity in the heart muscle. This affects the blood vessels of the elderly who are prone to hypertension. Non-pharmacological therapy that can be done is with tera gymnastics. Tera gymnastics is a breathing exercise combined with exercise. The purpose of this study was to identify the effect of tera exercises on reducing blood pressure in elderly hypertension in Komplek Lipi RW 010 Rawapanjang Bojong Gede Bogor. The design of this study used a quasi-experimental one group pretest - posttest design. Respondents in this study were 15 elderly people. This study used a dependent t-test with a mean systolic blood pressure value of 13.333 and a P value = 0.000 (p <0.05) while the mean diastole blood pressure was 6.667 and a P value = 0.001 (p <0.05) . The conclusion of this study is that there is a significant effect between Tera exercise with a decrease in blood pressure in elderly hypertension in Komplek Lipi RW 010 Rawapanjang Bojong Gede Bogor. It is recommended for health workers to be able to optimize the tera gymnastic therapy program routinely three times a week especially for elderly hypertension. In subsequent studies in order to conduct research with additional time longer.Keywords: Elderly, Tera Gymnastics, Decreased Blood Pressure
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD POSO Basri, Burhanuddin
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v1i2.92-100

Abstract

Kemampuan dalam berkomunikasi yang baik oleh perawat merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam melaksanakan suatu proses pelayanan keperawatan yang meliputi tahap pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pasien akan merasa puas ketika kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi dengan apa yang diharapkannya, dan sebaliknya ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila kinerja dari pelayanan kesehatan yang diperolehnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Komunikasi terapeutik diterapkan oleh perawat dalam berintraksi dengan pasien untuk meningkatkan rasa saling percaya, dan apabila tidak diterapkan akan menggangu hubungan terapeutik yang berdampak pada ketidakpuasan pasien, komunikasi terapeutik yang baik juga dapat mempercepat kesembuhan bagi pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan  komunikasi  terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik total sampling yaitu 96 pasien. Instrumen dalam penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus Chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi teraupetik yang diberikan perawat tidak efektif sebanyak 34 reponden (72,3%). Gambaran kepuasan keluarga pasien dalam pelayanan di ruang rawat inap RSUD Poso menunjukan bahwa pasien tidak puas sebesar 54 reponden (56,3%). hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Poso dengan p value (0,04) < 0,05. Kata Kunci: Komunikasi Terapeutik, Perawat, Kepuasan Pasien ABSTRACTThe ability to communicate well by nurses is one of the success factors in carrying out a nursing service process which includes the assessment phase, the formulation of diagnostics, planning, implementation, and evaluation. Patients will feel satisfied when the performance of health services obtained is the same or more than what they expected, and vice versa dissatisfaction or feeling disappointed patients will arise if the performance of health services obtained is not in accordance with what he expected. Therapeutic communication is applied by nurses in interacting with patients to increase mutual trust, and if it is not implemented it will interfere with therapeutic relationships that have an impact on patient dissatisfaction, good therapeutic communication can also accelerate healing for patients. The purpose of this study was to determine the relationship between therapeutic communication of nurses and the level of patient satisfaction. The research design used was descriptive analytical with cross sectional approach. The sample was taken by total sampling technique, namely 96 patients. The instrument in the study was a questionnaire. The results of the study were analyzed using the Chi square formula. The results showed that therapeutic communication given by ineffective nurses was 34 respondents (72.3%). The description of the patient's family satisfaction in service in the inpatient room of the RSUD Poso shows that the patient is not satisfied by 54 respondents (56.3%). a significant relationship between therapeutic communication of nurses with the level of patient satisfaction in the inpatient room of Poso General Hospital with p value (0.04) <0.05.Keywords: Therapeutic Communication, Nurses, Patient Satisfaction
PEMANFAATAN PEMANTAUAN LANSIA JARAK JAUH BERBASIS SMARTPHONE KEPADA PENYEDIA PELAYANAN KESEHATAN Angraini, Arindra Dwi; Damayanti, Adela Dwi Rizki; Ardani, Arliana; Zulkarnain, Darmawan Wibisana; Izafira, Dunna; Fuadah, Elsi Sopiyatul; Amalia, Khalisah; Pradana, Anung Ahadi
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v3i2.49-54

Abstract

Peningkatan jumlah lansia yang sangat pesat dengan kondisi yang tidak memungkinkan seperti, kesehatan yang menurun, perubahan emosional, dan perilaku lansia yang menjadi tidak produktif dalam melakukan aktiftas sendiri. Membuat sebagian orang menganggap bahwa lansia adalah beban. Penulis melakukan kajian literature dengan pendekatan sederhana terhadap 10 artikel tentang teknologi pemantauan lansia jarak jauh dalam periode 2010 – 2020. Dengan adanya teknologi pemantauan lansia jarak jauh ini dapat membantu keluarga dan para tenaga kesehatan dalam memantau kegiatan lansia, keberadan lansia, dan mengurangi resiko kecelakaan pada lansia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa teknologi pemantauan lansia jarak jauh sangat efektif untuk di terapkan karena dapat membantu keluarga dan penyedia pelayanan kesehatan, tetapi dalam penelitian ini masih perlu menguatkan beberapa hal, yaitu pengetahuan individu dalam penggunaan teknologi tersebut, kesiapan individu dalam penggunaan teknologi tersebut yang dapat mengurangi SDM, dan biaya yang akan dikeluarkan dalam menggunakan teknogi pemantauan lansia jarak jauh ini.Kata kunci: Lansia, teknologi, jarak jauh
PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA LANSIA DENGAN OSTEOARTRITIS Pratiwi, Jayanti Rahmadina; Setiyono, Erwan; Siswandi, Iyar
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v4i1.49-56

Abstract

Osteoartritis adanya degenerasi kartilago, pembentukan tulang baru pada bagian pinggir sendi dan penurunan fungsi akibat penuaan. Salah satu tanda dan gejala pada osteoartritis yaitu nyeri sendi. Latihan ROM merupakan intervensi non farmakologi yang memberi dampak meringankan nyeri dan meningkatkan fleksibilitas sesuai batas gerak klien sendiri, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan metabolisme cairan sendi sinovial yang akan memberikan nutrisi pada tulang rawan sehingga nyeri dapat berkurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan range of motion terhadap penurunan intensitas nyeri pada lansia dengan osteoartritis di Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budhi Dharma Bekasi. Penelitian kuantitatif dengan metode Quasi Eksperimental dengan rancangan One Group Pretest Posttest Design. Hasil perhitungan sampel sebanyak 15 responden menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan hasil analisis nilai mean nyeri osteoartritis yang dialami responden sebelum melakukan Latihan ROM adalah 3.40 dan hasil nilai mean setelah melakukan Latihan ROM 2.47. Dari hasil uji statistic dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai mean yang bermakna antara intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan Latihan ROM. Berdasarkan hasil uji paired sampel t-test didapatkan nilai p Value 0.001 (p < 0.05) yang artinya ada pengaruh antara Latihan ROM terhadap penurunan intensitas nyeri pada lansia dengan osteoartritis. Saran dari peneliti yaitu latihan ROM sebagai bahan masukan untuk menetapkan strategi menjadikan standar operasional prosedur dalam penanganan nyeri osteoartritis yang dilakukan 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore hari pada lansia dengan osteoartritis.
PENGALAMAN DIABETISI TIPE II YANG MENGGUNAKAN BPJS DALAM MENGENDALIKAN GULA DARAH Paulina, Maria; Suriadi, Suriadi
Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijnsp.v1i1.81-93

Abstract

ABSTRAKDiabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik di mana diabetisi tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadi kelebihan gula di dalam darah. Pengendalian gula darah yang baik merupakan faktor kunci dalam mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini dapat dicapai dengan pemberian obat antidiabetes, perubahan gaya hidup, maupun pengukuran kadar gula darah dan pemeriksaan laboratorium secara rutin. Meskipun penelitian tentang pengalaman diabetisi dalam mengendalikan gula darah sudah banyak, namun tetap ada kebutuhan untuk membedakan antara faktor dan proses yang terlibat dalam pengendalian gula darah lain seperti proses dalam penggunaan BPJS bagi diabetisi dan memperoleh gambaran pengalaman diabetisi tipe II yang menggunakan BPJS dalam mengendalikan gula darah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Kami mewawancarai 4 partisipan pengguna BPJS. Wawancara dianalisis secara tematik terstruktur dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Hasil yang didapatkan adalah tereksplorasinya pengalaman partisipan yang menggunakan BPJS dalam mengendalikan gula darah dan terdapat empat tema yang dihasilkan antara lain pemahaman diabetisi tentang program BPJS untuk DM, pemanfaatan diabetisi yang menggunakan BPJS dalam mengendalikan gula darah, hambatan yang dirasakan diabetisi yang menggunakan BPJS dalam mengendalikan gula darah, upaya yang dilakukan diabetisi yang menggunakan BPJS dalam mengendalikan gula darah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tema yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dapat menjawab pertanyaan penelitian yakni pengalaman diabetisi yang menggunakan BPJS dalam mengendalikan gula darah memerlukan upaya khusus berupa edukasi yang berkesinambungan agar pemanfaatan BPJS dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Disarankan pula bagi diabetisi agar lebih memahami alur rujukan/penggunaan BPJS sebagai dasar pengendalian gula darah yang maksimal.Kata kunci: pengalaman, diabetisi, pengendalian gula darah, BPJSABSTRACTDiabetes Mellitus is a chronic metabolic disease in which the diabetics cannot produce insulin in sufficient amount or cannot use insulin effectively so that there is an excessive glucose in the blood. A good glucose controlling is the key factor in preventing complication. It can be reached by giving anti-diabetes medicine, changing lifestyle, and regular glucose measurement and laboratory checking. Although there have been a lot of research on diabetics’ experience in controlling glucose, there is still a need to differentiate between the other factors and processes involved in controlling glucose such as the process of using National Health Care Security (BPJS) and getting descriptions of type II diabetics using National Health Care Security (BPJS)’s experience in controlling glucose. This research was a qualitative research. We interviewed 4 participants who are BPJS users. The result of the interview was analyzed thematically structured by using phenomenology approach. The result obtained was the exploration of participants using BPJS experience in controlling glucose. There were also 4 themes resulted in this research, those were diabetics’ understanding toward BPJS program for Diabetes Mellitus, the diabetics using BPJS’ utilization in controlling glucose, the diabetics using BPJS’ obstacle in controlling glucose, and the diabetics using BPJS’ efforts in controlling glucose. So, it can be concluded that the themes obtained from deep interview can answer the research question, which is diabetics using BPJS experience in controlling glucose needs specific efforts in the form of continuous education so BPJS utilization can be done well. It is suggested that diabetics have more understanding toward the reference procedure/ BPJS utilization as the basic of maximum glucose controlling.Keywords: experience, diabetic, glucose controlling, BPJS

Page 3 of 10 | Total Record : 91