cover
Contact Name
Afandi
Contact Email
gahwajurnal@gmail.com
Phone
+628179354740
Journal Mail Official
gahwajurnal@gmail.com
Editorial Address
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Ibrohimy Bangkalan Jl. Raya Galis No.3, Kec. Galis, Kab. Bangkalan, Jawa Timur, Indonesia, 69173
Location
Kab. bangkalan,
Jawa timur
INDONESIA
Gahwa
ISSN : -     EISSN : 29886864     DOI : https://doi.org/10.61815/gahwa/
AIM : Gahwa, Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk menjadi platform utama dalam menyebarluaskan penelitian dan diskusi ilmiah mengenai pendidikan agama Islam, dengan fokus pada inovasi, teori, dan praktik yang memperkaya pemahaman serta implementasi pendidikan agama dalam konteks modern. SCOPE: 1. Kajian Islam: Menyelidiki berbagai aspek studi Islam, termasuk sejarah, hukum, dan teologi, serta dampaknya terhadap pendidikan agama Islam. 2.Studi Agama: Mengkaji hubungan antara agama Islam dan disiplin ilmu lain, serta bagaimana perspektif agama mempengaruhi pendekatan pendidikan. 3.Pembelajaran dan Pengajaran: Menganalisis metode, strategi, dan inovasi dalam pengajaran dan pembelajaran pendidikan agama Islam di berbagai tingkat pendidikan. 4.Ilmu Pendidikan Islam: Menyediakan penelitian tentang teori dan praktik dalam pendidikan Islam, termasuk pendekatan pedagogis dan metode pembelajaran. 5.Filsafat Pendidikan: Menyediakan wawasan mengenai filsafat pendidikan agama Islam, termasuk prinsip-prinsip dasar dan teori yang mendasari praktek pendidikan. 6. Kurikulum Pendidikan Islam: Mengevaluasi pengembangan dan implementasi kurikulum pendidikan agama Islam, serta adaptasinya dalam konteks pendidikan modern. 7. Psikologi Pendidikan: Mempertimbangkan aspek psikologis yang mempengaruhi proses belajar dan mengajar dalam konteks pendidikan agama Islam. 8. Evaluasi Pendidikan Islam: Mengkaji berbagai metode dan pendekatan evaluasi dalam pendidikan agama Islam untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pendidikan.
Articles 34 Documents
MANUSIA DALAM TINJAUAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM Su'eb
GAHWA Vol 1 No 1 (2022): JULY-DECEMBER
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v1i1.214

Abstract

Filsafat Pendidikan Islam adalah induk dari segala pengetahuan yang berkembang sejak zaman Yunani kuno sampai zaman modern. Adapun manusia dalam tinjauan filsafat pendidik Islam adalah karya Allah SWT yang paling istimewa, baik dilihat dari sQSok diri, serta beban dan tanggung jawab yang diamanahkan kepadanya. Artinya manusia merupakan satu satunya makhluk yang perbuatannya mampu mewujudkan bagian tertinggi dari kehendak Tuhan. Didalam Al-Qur’an ada tiga konsep tentang makna manusia yaitu Al-Basyar, al-insan, an-Nas. Konsep pertama yaitu Al-Basyar, manusia tidak boleh jauh berbeda dengan mahluk biologis lainnya. Konsep yang kedua yaitu al-insan yang digunakan dalam Al-Qur’an untuk menunjukkan totalitas manusia sebagai mahluk jasmani dan rohani. Konsep yang ketiga yaitu an-Nas, manusia diciptakan sebagai mahluk yang bermasyarakat berawal dari pasangan laki-laki dan perempuan kemudian berkembang menjadi suku dan bangsa untuk saling kenal mengenal. Kemudian tinjauan filsafat terhadap penciptaan manusia dilihat dari penciptaannya juga sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwasanya menyatakan proses penciptaan manusia dalam dua tahap yang berbeda, yaitu: Pertama, tahapan primordial. Kedua, disebut dengan tahapan biologis. Pada tahapan primordial Adam sebagai manusia pertama diciptakan dari al-tin (tanah), diciptakan dari al-Turab (tanah debu), diciptakan dari shalshal (tanah liat), dan diciptakan dari hama’in masnun (tanah lumpur yang busuk). Tahapan adalah melalui proses biologi. Di dalam proses ini, manusia diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Selanjutnya Kaitan Manusia dengan Pendidikan Islam yaitu manusia tidak bisa berkembang dan hidup dengan baik dan sempurna tanpa pendidikan. Potensi yang dimiliki manusia (akal, nafs, qalb, dan roh) tidak berkembang tanpa pendidikan, karena itu kehadiran pendidikan bagi manusia adalah suatu keniscayaan.
IMPLEMENTASI BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL maisaroh, maisaroh; Fina Surya Anggraini
GAHWA Vol 1 No 1 (2022): JULY-DECEMBER
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v1i1.226

Abstract

Diantara persoalan besar yang muncul ditengah-tengah kehidupan manusia adalah krisis moralitas dan spiritualitas. Banyak permasalahan moral peserta didik yang sampai saat ini belum dapat diatasi. Selain itu, perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan pengaruh besar terhadap perilaku peserta didik. Agama merupakan pondasi yang kokoh sebagai benteng diri agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif. Pendidikan merupakan media yang baik untuk mendidik anak menjadi cerdas sekaligus memiliki akhlak yang baik. Namun, permasalahan moral yang terjadi di masyarakat mencerminkan bahwa proses pendidikan yang dilakukan masih belum seimbang. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu meningkatkan porsi kecerdasan spiritual melalui pendidikan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan penelitian yaitu sebagai berikut: 1) Untuk menganalisis implementasi budaya religius dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik di MA Unggulan Hikmatul Amanah Pacet Mojokerto, 2) Untuk menganalisis dampak budaya religius terhadap perkembangan kecerdasan spiritual peserta didik di MA Unggulan Hikmatul Amanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MA Unggulan Hikmatul Amanah menerapkan budaya religius melalui kegiatan (1) Istighosah (Dalil An-Najah), (2) Shalat dhuha dan kultum, (3) Shalat zuhur dan ashar berjama’ah, (4) Safari dakwah yang dilakukan setiap hari Jum’at, (5) Pembiasaan membaca al-Qur’an, (6) Diba’an, yasin dan tahlil, (7) Tahfidz (hapalan), (8) Qiro’ah, dan (9) Al-Banjari. Dampak yang terjadi dengan adanya implementasi budaya religius terhadap kecerdasan spiritual peserta didik yaitu peserta didik lebih dekat kepada Allah, tumbuh kesadaran untuk menjalankan kewajibannya sebagai umat Islam, lebih rajin dan taat dalam beribadah dan menjadi lebih disiplin.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINSTIFIK Yuli Setiawati
GAHWA Vol 1 No 1 (2022): JULY-DECEMBER
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v1i1.227

Abstract

Maka dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa perlu adanya dorongan dan motivasi dari seorang guru serta upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Oleh karena itu, peneiliti merumuskan beberapa rumusana masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana penerapan pendekatan saintifik pada mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kota Tasikmalaya?, 2) Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Al-hikmah Kota Tasikmalaya?, 3) Bagaimana hasil upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan pendekatan saintifik pada mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Kota Tasikmalaya? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapaun teknik yang digunakan saat penelitian yaitu dengan melakukan observasi via daring, wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Untuk teknik analisis data yang dilakukan yaitu Reduksi Data, Penyajian Data dan Menarik Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Bahwa di Madrasah Aliyah Al-Hikmah benar-benar menerapkan pendekatan saintifik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar terutama dalam mata pelajaran akidah akhlak, 2) Ada upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan saintifik ini yaitu dengan memberikan tugas harian baik tes tulis, tes lisan dan ulangan harian
PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KEHIDUPAN RASULULLAH SAW PERSPEKTIF KITAB AL-SYAMAIL AL-MUHAMMADIYAH Ubaidillah; Moh. Amiril Mukminin; Imroatul Azizah
GAHWA Vol 1 No 1 (2022): JULY-DECEMBER
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v1i1.232

Abstract

Dalam kehidupan seorang muslim, kiranya perlu mengambil nilai-nilai pendidikan dari akhlak dalam kisah Rasulullah Muhammad SAW dan dijadikan contoh serta landasan kita agar terciptanya hubungan baik antara hamba dan Allah SWT (hablumminallah) dan antar sesama (hahlumminannas). Dari uraian ini penulis mengajukan suatu permasalahan yaitu bagaimana nilai-nilai pendidikan akhlak Rasululah SAW yang terdapat dalam kitab Syamail Muhammdiyah? dan bagaimana kehidupan sehari-hari Rasululah SAW menurut kitab Syamail Muhammdiyah? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), metode pengumpulan datanya yakni dengan teknik dokumentasi. Sumber data primer yaitu kitab Syamail Muhammdiyah karya Imam Tirmizi. Diantara sumber sekunder adalah kitab Shohih Muslim dan Syarah Shohih Muslim karya Imam Nawawi serta kitab-kitab hadis beserta syarah nya, kitab-kitab yang relevan dan buku-buku Sirah Nabawi. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kehidupan sehari-hari Rasulullah SAW berdasarkan analisis yang dilakukan maka terungkap temanya adalah “kehidupan Rasulullah SAW”. Adapun keteladanan yang dapat diambil dalam kitab tersebut di antaranya jauhkan diri dari perbuatan keji, berbicaralah dengan jelas dan tegas, jadilah pemaaf serta mudah memaafkan kesalahan orang lain, tebarkanlah senyum sesama muslim, bacalah Al-Qur'an dengan fasih, dan janganlah berbuat sombong
UPAYA GURU PAI DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Naisin; Nurhasan; Samiyah
GAHWA Vol 1 No 1 (2022): JULY-DECEMBER
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v1i1.233

Abstract

Berangkat dari latar belakang semakin maraknya kenakalan remaja dimasyarakat, penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kenakalan remaja yang ada di SMK Nurul Jannah dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong terjadinya kenakalan remaja serta untuk mengetahui upaya penanggulangan kenakalan remaja di SMK Nurul Jannah. Untuk memperoleh data yang diinginkan, dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pada akhir penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa tingkat kenakalan remaja di SMK Nurul Jannah termasuk kenakalan ringan yang tidak menimbulkan akibat hukum seperti membolos, menyontek, sering terlambat masuk kelas, berbohong, mengganggu teman, tidak menghadiri upacara, mencuri, tidak memakai seragam minum-minum dan ngebut di jalan raya. Sedangkan faktor yang mendorong terjadinya kenakalan remaja ada dua faktor. Yang pertama adalah faktor internal yang meliputi usia dan posisi anak dalam keluarga. Kedua adalah faktor eksternal, dimana faktor-faktor tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ada tiga bentuk upaya pencegahan dalam menanggulangi kenakalan remaja yaitu upaya preventif (pencegahan) meliputi 1) bidang pendidikan, 2) bidang sosial, 3) bidang kesehatan dan 4) upaya pengurangan dan pemberantasan penyakit masyarakat. Kemudian upaya represif meliputi bidang hukum dan acara pidana beserta sarananya. Sedangkan upaya rehabilitasi meliputi 1) bidang mental spiritual, 2) bidang fisik, 3) bidang sosial.
POTENSI PERTENTANGAN IDE ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN Su'eb, Su'eb
GAHWA Vol 2 No 1 (2023): JULY-DECEMBER
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v2i1.235

Abstract

Ide Islamisasi ilmu pengetahuan merupakan sebuah gagasan yang sangat brillian dari para tokoh Pendidikan Islam seperti Ismail Raji Al-Faruqi, Muhammad Abduh, Sayyid Husein Nasr, Syed Muhammad Naquib Al-Attas, dll. Tujuannya adalah sebagai salah satu upaya untuk menyelaraskan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai Islam. Islamisasi ilmu pengetahuan bertujuan untuk memastikan bahwa ilmu pengetahuan digunakan untuk tujuan-tujuan yang baik dan bermanfaat bagi umat manusia. Ide islamisasi ini muncul juga tak lepas dari adanya pengaruh revolusi industri dan munculnya Renessaince di barat pada waktu sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada musnahnya ilmu pengetahuan Islam. Pada artikel ini akan dibahas pendapat para tokoh terkait dengan Islamisasi ilmu pengetahuan, konsep Islamisasi menurut Al-Qur’an, Potensi pertentangan ide Islamisasi dengan Al-Qur’an, serta kritik terhadap ide Islamisasi tersebut. Kajian ini adalah kajian ilmiyah dengan menggunakan pendekatan Kualitatif dengan metode Library Research. Bahan kajian dari artikel ini berasal dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan ide Islamisasi ilmu pengetahuan. Hasilnya kami tuangkan dalam artikel ini dengan menambahkan beberapa buah pikiran hasil telaah dari sumber diatas.
IMPLEMENTASI METODE QUR’ANI SIDOGIRI DALAM MENUNJANG KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN DI MADRASAH IBTIDA’IYAH Hadi, Syamsul; Fina Surya Anggraini
GAHWA Vol 1 No 2 (2023): JANUARY-JUNE
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v1i2.237

Abstract

Madrasah Ibtida’iyah Al-Jawahir mulai menerapkan metode baca Qur’an yang dicetuskan oleh Ponpes Sidogiri yang merupakan salah satu pesantren bercorak salaf yang ada di Jawa Timur dengan metode baca Qur’an yang bernama “Metode Qur’ani Sidogiri”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui kualitas kemampuan membaca Al-Qur’an di Madrasah Ibtida’iyah Al-Jawahir sebelum diterapkan Metode qur’ani Sidogiri, (2) Untuk mendeskripsikan penerapan Metode tersebut dalam menunjang kemampuan membaca Qur’an santri di Madrasah Ibtida’iyah Al-Jawahir. (3) Untuk menganalisis faktor penghambat dalam penerapan Metode tersebut di Madrasah Ibtida’iyah Al-Jawahir. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) sebelum diterapkannya MQS, belum ada penerapan khusus tentang pembelajaran di bidang Al-Qur’an sehingga beberapa santri baik itu yang masih aktif atau yang sudah lulus tidak dapat dijamin kualitasnya dalam bidang membaca Al-Qur’an. 2) MQS mulai diterapkan sejak tahun 2019 dan proses pembelajaran dilaksanakan di pagi hari serta dimasukkan dalam jadwal aktif pembelajaran di jam pertama dengan tujuan agar santri lebih fokus dalam mengikuti pelajaran 3) Adapun faktor penghambat dari proses pelaksanaan MQS yaitu mengenai masalah kedisplinan peserta didik yang masih kurang tertib dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini guru dituntut agar dapat mengatasi masalah tersebut diantaranya dapat dilakukan dengan cara memberikan Reward & Punishment
PERAN PENGURUS DALAM MENERAPKAN NILAI DISIPLIN BELAJAR PADA SANTRI Rosyda Mufida, Khilda
GAHWA Vol 1 No 2 (2023): JANUARY-JUNE
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v1i2.238

Abstract

Kedisiplinan merupakan bentuk ketaatan pada peraturan yang berlaku dan mengacu pada norma-norma yang berlaku, yang dilakukan berdasarkan kesadaran. Amanatul Ummah sebagai Pendidikan dengan system layanan terbaik yang memiliki pelayanan SKS 2 dan 3 Tahun dengan target lulusan yang ahli di bidang IT dan kitab tentunya menerapkan kedisiplinan tingkat tinggi. Maka dalam upaya menerapkan kedisiplinan kepada para santri, adanya peran seorang pengurus sangatlah penting untuk membantu terlaksananya kedisiplinan yang baik. Dengan begitu maka peneliti memberikan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana kedisiplinan belajar pada santri MA Istimewa Program Akselerasi di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto ?, 2) Bagaimana peran pengurus dalam menanamkan nilai disiplin belajar pada santri? Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan dilakukan dengan cara Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Teknik Analisis Data meliputi Reduksi Data, Penyajian Data, dan Verifikasi Data. Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan 1) bentuk Kedisiplinan yang diterapkan di Pondok Pesantren Amanatul Ummah khususnya lembaga MAI Amanatul ummah ini yaitu disiplin pemanfaatan waktu, tugas, dan tata tertib yang dapat dilihat dari kegiatan yang ada di pondok pesantren Amanatul Ummah, 2) peran pengurus dan pembimbing yaitu untuk mendampingi, dan mengawasi para santri dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pondok selama 24 jam penuh
PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENANGKAL IDEOLOGI TRANSNASIONAL Moh. Fausih; Moh. Amiril Mukminin; Walid Sja'roni
GAHWA Vol 1 No 2 (2023): JANUARY-JUNE
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v1i2.245

Abstract

Pondok pesantren dewasa ini turut mengambil peran dalam menanggulangi ideologi transnasional, yakni dengan menanamkan Akidah Ahlussunal Wal Jamaah sedini mungkin dengan melalui pelajaran Aqidah, seperti kitab-kitab Aqidatul Awam dan memberikan pemahaman tentang bahayanya Transnasional bagi kelangsungan NKRI. Pengoptimalan pondok pesantren dalam menangkal paham Transnasional ialah dengan membiasakan dan mengikut sertakan para santri dalam organisasi Nahdlatul Ulama’, serta aktif dalam pelatihan kaderisasi dan leadership Jam’iyah Nahdlatul Ulama. Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut 1) Bagaimana Peran Pondok Pesantren Raudlatul Ulum dalam Menangkal Ideologi Transnasional? 2) Bagaimana Mengoptimalkan Peran Pondok Pesantren Sebagai Menangkal Ideologi Transnasional? Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan penekatan studi kasus, dan pengumpulan datanya dilakukan dengan, interview, observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data dianalisa dengan mengacu pada kerangka teoritik yang ada. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa peran pondok pesantren adalah ialah dengan menanamkan Aqidah Ahlussunah Wal Jamaah sedini mungkin dengan melalui pelajaran Aqidah, seperti kitab-kitab Aqidatul Awam. Pengoptimalan pondok pesantren dalam menangkal paham Transnasional ialah dengan membiasakan dan mengikut sertakan para santri dalam organisasi Nahdlatul Ulama’, serta aktif dalam pelatihan kaderisasi dan leadership Jam’iyah Nahdlatul Ulama.
PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN AKHLAKUL KARIMAH MELALUI PELAJARAN ASWAJA Juwairiyah
GAHWA Vol 1 No 2 (2023): JANUARY-JUNE
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/gahwa.v1i2.246

Abstract

Seorang guru mempunyai tugas yang mulia yaitu mendidik dan mengajar beberapa ilmu yang dimiliki oleh seorang guru tersebut, sedangkan anak didik merupakan orang yang menerima pelajaran dari guru. Usaha dalam pembinaan akhlak yang dilakukan oleh guru PAI adalah untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kenakalan remaja dan membentuk pribadi yang berbudi pekerti luhur. Berpegang dari latar belakang di atas serta dasar pemikiran yang terdapat di dalamnya maka penelitian ini mengkaji tentang peran guru PAI dalam meningkatkan akhlakul karimah melalui pelajaran aswaja. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah observasi, dokumentasi, Interviw. Melalui metode ini dapat memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian, sehingga memperoleh data-data yang kongkrit yang sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Setelah data terkumpul, maka akan dilakukan analisa melalui metode deskriptif untuk data kualitatif. Dengan metode penelitian dan analisa data seperti tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa peran yang dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan akhlak siswa cukup bagus, yaitu dengan cara selalu berusaha memperbaiki akhlak siswa melalui pembinaan akhlak yang diberikan kepada siswa-siswi mereka lebih bisa mengontrol diri dan merubah sikap mereka kepada sesama teman ataupun terhadap guru mereka, saling menghargai dan saling menghormati satu dengan yang lainnya. Sedangkan pola tingkah laku yang dicontohkan oleh guru PAI cukup bagus sehingga siswa dan siswi tidak pernah telat datang ke sekolah selalu disiplin dan tepat waktu dan juga semakin rajin dan semangat dalam belajar sejak diadakan pembinaan akhlak oleh guru PAI sehingga akhlak siswa dan siswi bisa berubah secara signifikan.

Page 1 of 4 | Total Record : 34