Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pendekatan Psikologi dalam Studi Islam Shafa Alistiana Irbathy; Mukminin, Moh. Amiril
AL - IBRAH Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v9i1.375

Abstract

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang dibekali dengan berbagai potensi diri yang tidak dimiliki makhluk lainnya. Potensi ini dimaksudkan agar manusia dapat mengemban dua tugas utama, yaitu sebagai khalifatullah di muka bumi dan juga abdi Allah untuk beribadah kepada-Nya. Sehingga manusia dengan potensinya membutuhkan proses pendidikan, agar apa yang diembannya dapat terwujud. Seperti yang diungkapkan oleh Arifin bahwa pendidikan Islam bertujuan mewujudkan manusia berkepribadian muslim, baik secara lahir maupun batin, mampu mengabdikan segala amal perbuatannya untuk mendapatkan ridha Allah SWT. sehingga hakikat pendidikan Islam yang melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, satu sama lain saling mendukung. Islam merupakan fenomena yang besar dan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan hidup manusia di dunia yang telah mengukir dan mempengaruhi kehidupan manusia dan Islam adalah salah satu agama yang mayoritas diyakini oleh penduduk Indonesia. Agar Islam tetap ada di muka bumi, maka muncul berbagai pendekatan keilmuan dalam studi Islam yang selalu berkembang. Di antaranya pendekatan normatif, pendekatan filosofis, pendekatan psikologis, pendekatan historis, pendekatan ilmu sosial, pendekatan fenomologis, dan berbagai pendekatan lainnya. Diantara beberapa pendekatan tersebut, di makalah ini akan mengulas tentang pendekatan psikologis dalam studi Islam dimana pendekatan tersebut berhubungan dengan jiwa (kedamaian, ketentraman jiwa), sikap dan perilaku manusia dalam kehidupan beragama serta mempelajari seberapa berpengaruhnya agama atau keyakinan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
RECLAIMING FAMILY VALUES IN MODERN SOCIETY: PLACING FUNCTIONAL MEANING ON THE HADITH OF MĀLIK IBN AL-HUWAYRITH Mukminin, Moh. Amiril; Yokobu, Abubakar; Hasanah, Hasanah; Sukandi, Sukandi
LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan Vol. 17 No. 2 (2023): DESEMBER
Publisher : LP2M Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/lisanalhal.v17i2.267-281

Abstract

The contemporary reality of society often neglects the significance of family life while prioritizing economic pursuits, religious endeavors, and missionary activities. As evident in the narrations, it disregard for Islamic values raises the relevance of recognizing the family's precedence over the imperative to engage in Islamic causes, as emphasized in the Hadith narrated by Mālik ibn al-Huwayrith. This study aims to extract the essence of the Hadith to address contemporary challenges in da'wah and religious deepening potential catalysts for family abandonment. This research method uses a qualitative approach with a hermeneutical model in data analysis; the research reveals that Mālik's allegiance, even posthumously, signifies his inclination to remain in the City of Hijrah for the advancement of Islam, a disposition the Prophet "rejected" by instructing him to return to his family. Despite Mālik's assumption about the Prophet understanding their yearning for their families, this sentiment was never explicitly articulated. Consequently, the Hadith underscores the virtue of being with one's family, emphasizing that journeys for religious enrichment or other purposes do not absolve the obligation to be with the family. Furthermore, the Hadith conveys that whatever is gained during the trip, whether knowledge or material possessions, rightfully belongs to the family left behind.
The Integration of Reason and Revelation in Addressing the Complexity of Contemporary Theology Mukminin, Moh. Amiril; Amin, Nasihun; Mukit, Abdul
Journal of Islamic Thought and Philosophy Vol. 3 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jitp.2024.3.2.231-251

Abstract

This research focuses on the response of Ilmu Kalam to contemporary theological challenges, particularly related to atheism, secularism, and modern scientific developments. The underlying concern of this study is how Ilmu Kalam can maintain its relevance in addressing increasingly complex theological issues amidst the advancements in science and the dominance of atheistic views in contemporary academic circles. This study adopts a qualitative approach with a literature review of the thoughts of key figures in Ilmu Kalam, alongside critiques of atheism and secularism, to analyze how Ilmu Kalam responds to contemporary theological challenges. The main finding of this research indicates that Ilmu Kalam continues to transform by integrating reason and revelation to address contemporary theological challenges, although it still faces obstacles in innovating and critically responding to modern issues.
Visi Pendidikan Pesantren Modern K.H. Imam Zarkasyi (1910-1985) Afandi, Afandi; Darlis, Ahmad; Mukminin, Moh. Amiril; Mustafa, Sahidi
FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Vol. 11 No. 2 (2022): FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Al-Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/jf.v16i02.6272

Abstract

Pendidikan pesantren di Indonesia sampai hari ini masih selalu menarik dibahas, karena karakter pesantren yang berbeda dan khas. KH. Imam Zarkasyi(1910-1985) adalah salah satu Pendiri Pondok Modern Gontor yang memiliki visi pembaharuan. Artiikel ini bertujuan untuk mengkaji sudut pandang pemikiran KH. Imam Zarkasyi dalam visi pendidikan modern dengan metode penelitian library research menganalisis pandangan Kyai Saifurrahman Nawawi dalam buku Nilai Pendidikan Sufistik KH. Imam Zarkasyi dengan sumber lainnya seperti jurnal dan buku imiyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemikiran KH. Imam Zarkasyi dalam kajian ini terbatas pada beberapa aspek yaitu pada aspek pesantren. Visi Modernitas Pemikiran KH. Imam Zarkasyi, Pesantren Modern mencetak kader pemimpin, Netralitas Pesantren, Modernitas pada pembelajaran Kitab kuning, Modernitas pada Pendidikan pesantren. Modernitas dalam segala aspek pendidikan yang sangat luas, substantif dan universal, yang pertama adalah Pesantren harus dijiwai oleh Panca Jiwa Pesantren, yaitu : a. Keikhlasan, b. Kesederhanaan, c. Kemandirian, d. Ukhuwah Islamiyah dan e. Kebebasan. Visi pendidikan pesantren modern yang dimaksudkan oleh KH Imam Zarkasyi mengafirmasi tujuan kurikulum untuk menggambarkan berbagai pengetahuan dan ketrampilan, nilai dan juga sikap. KH Imam Zarkasyi meletakkan keterampilan berbahasa asing dalam pembelajaran dan juga dalam komunikasi santri setiap hari untuk menunjang kebutuhan akademik santri dan juga peran santri nantinya secara gobal. KH Imam Zarkasyi memiliki visi pembudayaan pesantren dengan membentuk budaya keilmuan dan wawasan yang luas kepada santrinya. KH. Imam zarkasyi menyebutya dengan moto ilmu yang luas
PENGABDIAN TENTANG POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU ANAK DI SD NEGERI 2 SABRANGLOR Irbathy, Shafa Alistiana; Mukminin, Moh. Amiril; Fahma, Naomi
Jurnal Difusi Ipteks Legowo Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Difusi Ipteks Legowo
Publisher : Perkumpulan Legowo Cerdas Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62242/jdil.v2i2.32

Abstract

Pola asuh orang tua berpengaruh signifikan terhadap pembentukan perilaku anak, terutama pada usia sekolah dasar yang merupakan masa kritis dalam pembentukan karakter. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Sabranglor, Klaten, dengan tujuan meningkatkan pemahaman orang tua terhadap pengaruh gaya pengasuhan terhadap perilaku anak. Metode pelaksanaan meliputi seminar, diskusi partisipatif, dan simulasi studi kasus pengasuhan yang melibatkan lebih dari 80% orang tua siswa. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terhadap pola asuh otoritatif sebagai pendekatan yang ideal, yang menggabungkan kasih sayang dan kedisiplinan. Evaluasi pre dan post seminar memperlihatkan perubahan positif dalam sikap dan niat orang tua untuk menerapkan pola asuh yang lebih responsif dan komunikatif. Kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara sekolah dan keluarga dalam menciptakan lingkungan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang anak. Pengabdian membentuk komunitas orang tua yang lebih sadar pola asuh.
Ideologi Islam Tradisionalis Pada Tafsir Al-Ibriz dan Al-Iklil Mukminin, Moh. Amiril; Irbathy, Shafa Alistiana
Javano Islamicus Vol. 2 No. 1 (2024): April
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/Javano.2024.2.1.105-120

Abstract

This article discusses the Tafsir Nusantara works of Bisri Mustofa (1915–1977) titled Al-Ibriz li Ma’rifat al-Qur’an al-Aziz and Misbah Mustofa (1916–1994) titled Al-Iklil fi Ma’ani al-Tanzil. Both scholars share a similar background, originating from the island of Java and shaped by the traditional pesantren (Islamic boarding school) education system. The main problem examined in this study is the ideology of traditionalist Islam found in these two interpretations. The study concludes that traditionalist Islam remains dynamic in its understanding of religious, traditional, and cultural phenomena. This is evident in the differing perspectives of the two scholars despite their shared background, they express distinct viewpoints. One example is their interpretation regarding the tahlil tradition. Misbah Mustofa presents a more specific and somewhat critical view of tahlil, while Bisri Mustofa’s interpretation does not critique it, implying that he perceives no significant problem in the practice.
Developing a Religion Tolerance-Based Character Education Framework for Elementary School Students Irbathy, Shafa Alistiana; Mukminin, Moh. Amiril; Yuldashev, Azim Abdurakhmovich; Ramdhan, Tri Wahyudi
Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol. 15 No. 1 (2025): Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Publisher : Departemen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/aladzkapgmi.v15i1.14540

Abstract

Character education plays a crucial role in shaping students' moral values, especially in multicultural societies where religious tolerance is essential for social harmony. However, fostering religious tolerance in primary schools remains challenging due to limited structured character education programs. This study aims to explore the implementation of religious tolerance-based character education in elementary schools and identify effective strategies for its reinforcement. This study employs a qualitative descriptive approach, with data collected through observations, interviews, and document analysis at an elementary school with a diverse religious background. The data were analyzed using data reduction, display, and conclusion-drawing techniques to understand the phenomenon comprehensively. The findings indicate that strengthening religious tolerance-based character education is implemented through routine activities, spontaneous interventions, teacher role modeling, and environmental conditioning. Routine activities such as daily handshakes, prayers, English Day, literacy sessions, and religious holiday celebrations foster an inclusive school culture. Teachers play a pivotal role in promoting tolerance through direct interventions and exemplary behavior, while the school environment reinforces tolerance through posters, study group arrangements, and discussion-based learning. This study concludes that integrating religious tolerance into daily school activities and the curriculum effectively instills tolerance values among students. These findings contribute to developing structured programs for character education in primary schools, promoting an inclusive and respectful learning environment.
Revisiting the Legacy of Hafshah bint Umar ibn al-Khattab: Towards a Model of Contemporary Muslimah Education Mukminin, Moh. Amiril; Muzawwir, Ahmad; Sohib, Mubti; Mukit, Abdul; Zahiroh, Amni
Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam Vol. 16 No. 01 (2025): March
Publisher : STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62730/syaikhuna.v16i02.7705

Abstract

This study aims to uncover the concept of Muslimah education as reflected in the life of Hafshah bint Umar ibn al-Khattab and to examine the relevance of her exemplary character as a role model for contemporary Muslim women. Amid increasingly complex challenges of the modern era, the exemplary conduct of women in Islamic history is urgently needed as a reference for character education. However, studies that systematically integrate classical Islamic female figures into modern Islamic educational frameworks remain limited. Therefore, a new approach is required to bring forward their legacy as a valuable foundation. This research adopts a qualitative descriptive method through library research, analyzing both classical and contemporary literature. The findings show that Hafshah RA was a prominent shahabiyah known for her love of knowledge, moral resilience, and her significant role in preserving the written Qur’an. Her contribution to hadith transmission and involvement in the social life of the Muslim community reflect her high level of integrity and intellectual capacity. Values such as courage, intelligence, steadfast faith, and social concern are examined in terms of their relevance to current Islamic character education curricula. The novelty of this study lies in its systematic effort to present Hafshah RA as a model of Muslim women’s character that can be integrated into contemporary Islamic education design an approach that has been rarely addressed in previous scholarship. This study concludes that integrating the exemplary legacy of Hafshah RA into character education is essential for shaping morally upright, critically minded, and independent Muslim women.
Pendekatan Psikologi dalam Studi Islam Shafa Alistiana Irbathy; Mukminin, Moh. Amiril
AL - IBRAH Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v9i1.375

Abstract

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang dibekali dengan berbagai potensi diri yang tidak dimiliki makhluk lainnya. Potensi ini dimaksudkan agar manusia dapat mengemban dua tugas utama, yaitu sebagai khalifatullah di muka bumi dan juga abdi Allah untuk beribadah kepada-Nya. Sehingga manusia dengan potensinya membutuhkan proses pendidikan, agar apa yang diembannya dapat terwujud. Seperti yang diungkapkan oleh Arifin bahwa pendidikan Islam bertujuan mewujudkan manusia berkepribadian muslim, baik secara lahir maupun batin, mampu mengabdikan segala amal perbuatannya untuk mendapatkan ridha Allah SWT. sehingga hakikat pendidikan Islam yang melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, satu sama lain saling mendukung. Islam merupakan fenomena yang besar dan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan hidup manusia di dunia yang telah mengukir dan mempengaruhi kehidupan manusia dan Islam adalah salah satu agama yang mayoritas diyakini oleh penduduk Indonesia. Agar Islam tetap ada di muka bumi, maka muncul berbagai pendekatan keilmuan dalam studi Islam yang selalu berkembang. Di antaranya pendekatan normatif, pendekatan filosofis, pendekatan psikologis, pendekatan historis, pendekatan ilmu sosial, pendekatan fenomologis, dan berbagai pendekatan lainnya. Diantara beberapa pendekatan tersebut, di makalah ini akan mengulas tentang pendekatan psikologis dalam studi Islam dimana pendekatan tersebut berhubungan dengan jiwa (kedamaian, ketentraman jiwa), sikap dan perilaku manusia dalam kehidupan beragama serta mempelajari seberapa berpengaruhnya agama atau keyakinan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
The Integration of Reason and Revelation in Addressing the Complexity of Contemporary Theology Mukminin, Moh. Amiril; Amin, Nasihun; Mukit, Abdul
Journal of Islamic Thought and Philosophy Vol. 3 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jitp.2024.3.2.231-251

Abstract

This research focuses on the response of Ilmu Kalam to contemporary theological challenges, particularly related to atheism, secularism, and modern scientific developments. The underlying concern of this study is how Ilmu Kalam can maintain its relevance in addressing increasingly complex theological issues amidst the advancements in science and the dominance of atheistic views in contemporary academic circles. This study adopts a qualitative approach with a literature review of the thoughts of key figures in Ilmu Kalam, alongside critiques of atheism and secularism, to analyze how Ilmu Kalam responds to contemporary theological challenges. The main finding of this research indicates that Ilmu Kalam continues to transform by integrating reason and revelation to address contemporary theological challenges, although it still faces obstacles in innovating and critically responding to modern issues.