cover
Contact Name
Sutia Budi
Contact Email
sutia.budi@universitasbosowa.ac.id
Phone
+6281342239898
Journal Mail Official
pallangga.jurnal@universitasbosowa.ac.id
Editorial Address
Kampus Universitas Bosowa, Gedung A, Lt 8. Jl. Urip Sumoharjo Km. 4 Makassar Lt. 8 Gedung A Universitas Bosowa Email: pallangga.jurnal@universitasbosowa.ac.id
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pallangga: Journal of Agriculture Science and Research
Published by Universitas Bosowa
ISSN : 29874149     EISSN : 29875994     DOI : https://doi.org/10.56326/pallangga.v2i2
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research merupakan jurnal ilmiah yang mempublikasikan hasil penelitian dan hasil pemikiran termasuk pengembangan dan review bidang pertanian yang mencakup antara lain ilmu tanah, budidaya tanaman semusim, budidaya pertanian dan perkebunan, pangan olahan, rekayasa pangan, analisis pangan, mikrobiologi pangan, manajemen agribisnis, ekonomi pertanian dan sosiologi pedesaan. Bagi penulis yang memiliki artikel pada bidang ini dapat disesuaikan dengan panduan penulisan dan template kemudian disubmit secara online di website jurnal dengan melakukan registrasi terlebih dahulu.
Arjuna Subject : -
Articles 69 Documents
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai Anjasmoro Glycine max L. Merrill Dengan Menggunakan Giberelin (GA3) Dan Pupuk Organik Cair Muh Ilham; M. Arif Nasution; Jeferson Boling
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 1 No. 2 (2023): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v1i2.2448

Abstract

This study aims to determine the effect of growth and production of anjasmoro soybean plants by soaking soybean seeds using gibberellin (GA3) and applying Nasa liquid organic fertilizer (POC). The usefulness of this research is expected to be able to provide information on how to increase the growth and production of soybean plants by providing seed soaking treatment using gibberellin (GA3) and applying Nasa liquid organic fertilizer (POC). This research was conducted at the Land of the Faculty of Agriculture, Bosowa University Makassar, Makassar City, South Sulawesi, which was carried out from October to December 2022. The research was conducted in the form of an experiment arranged according to a two-factor Factorial Randomized Block Design (RAK) where the first factor consists of three levels namely control (without treatment), 12 hours and 24 hours. And the second factor consisted of four levels, namely control (without treatment), 10 ml/l, 20 ml/l and 30 ml/l. and divided into three groups of repetition. Each treatment was repeated three times to obtain 36 experimental units. Each experimental unit used three plants so that the total experimental plants were 108 plants. The results showed that the long soaking of the seeds using gibberellin (GA3) concentration 30 ppm influenced germination and seed weight of the plants, the application of liquid organic fertilizer by Nasa influenced plant height, stem diameter, number of filled pods and seed weight, the interaction of the two treatments had an effect to the stem diameter Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai anjasmoro dengan melakukan perendaman benih kedelai menggunakan giberelin (GA3) dan pemberian pupuk organik cair (POC) Nasa. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai cara meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai dengan memberikan perlakuan perendaman benih menggunakan giberelin (GA3) dan pengaplikasian pupuk organik cair (POC) Nasa. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2022. Penelitian dilakukan dalam bentuk percobaan yang disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dua Faktor dimana faktor pertama terdiri atas tiga taraf yaitu kontrol (tanpa perlakuan), 12 jam, dan 24 jam; dan faktor kedua terdiri atas empat taraf yaitu kontrol (tanpa perlakuan), 10 ml/l, 20 ml/l, dan 30 ml/l. dan dibagi kedalam tiga kelompok ulangan. Tiap perlakuan diulang tiga kali sehingga diperoleh 36 unit percobaan. Tiap unit percobaan menggunakan tiga tanaman sehingga total tanaman percobaan adalah 108 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan lama perendaman benih menggunakan Giberelin (GA3) konsentrasi 30 ppm berpengaruh terhadap daya kecambah dan berat biji pertanaman. Perlakuan pupuk organik cair nasa berpengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah polong berisi dan berat biji per tanaman, serta interaksi kedua perlakuan berpengaruh terhadap diameter batang
Kajian Lama Tempering Terhadap Karakteristik Sensori Dan Kadar Lemak Coklat Batang Dengan Metode Couverture Maxi Yosafat Oba; Suriana Laga; Saiman Sutanto
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 1 No. 2 (2023): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v1i2.2451

Abstract

Chocolate bars are the result of the processing of cocoa beans which are the most popular. Chocolate is known to contain antioxidants and flavonoids which are very useful for preventing the entry of free radicals into the body which can cause cancer. Tempering is carried out with the aim of changing the shape of the crystals in the fat because if tempering is not carried out, the crystal form of the fat is unstable so that the resulting chocolate will melt easily. This study aims to determine: (1) The effect of variations in length of tempering chocolate on fat content and organoleptic (color, aroma, taste, and texture) and (2) The best time of variation in length of tempering of chocolate bars. The research treatment was the length of tempering consisting of 10, 20 and 30 minutes. Data analysis used a completely randomized design (CRD) with three replications. Observational data were analyzed using variance (ANOVA) and LSD follow-up test. Based on the results of the study, it was shown that the treatment of variations in length of tempering of chocolate bars was significantly different in terms of fat content, color, taste, texture, and was not significantly different in aroma. The best results were obtained from chocolate bar with 30 minutes of tempering time in terms of fat content 37.27%, color 4.07% (likes), aroma 4.23% (likes), taste 4.32% (likes) and texture 4.35% (likes) based on the Indonesian National Standard Cokelat batang adalah hasil pengolahan biji kakao yang paling banyak digemari. Cokelat terkenal mengandung antioksidan dan flavonoid yang sangat berguna untuk mencegah masuknya radikal bebas ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan kanker. Tempering dilakukan dengan tujuan untuk memberikan perubahan bentuk kristal pada lemak karena jika tidak dilakukan tempering maka bentuk kristal lemak tidak stabil sehingga coklat yang dihasilkan akan mudah meleleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi lama tempering cokelat terhadap kadar lemak dan organoleptik (warna, aroma, cita rasa, dan tekstur) dan waktu terbaik dari variasi lama tempering coklat batang. Perlakuan penelitian yaitu lama tempering terdiri dari 10, 20 dan 30 menit. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan keragaman (ANOVA) dan uji lanjutan BNT. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan variasi lama tempering coklat batang berbeda nyata terhadap kadar lemak, warna, cita rasa, tekstur, dan tidak berbeda nyata terhadap aroma. Hasil terbaik dari coklat batang dengan perlakuan lama tempering 30 menit ditinjau dari kadar lemak 37,27%, warna 4,07% (suka), aroma 4,23% (suka), cita rasa 4,32% (suka) dan tekstur 4,35% (suka) berdasarkan Standar Nasional Indonesia
Perbandingan Tepung Labu Kuning Dan Rumput Laut Eucheuma cottonii Dalam Pembuatan Mi Instan Rifqa Wulandari; Suriana Laga; Fatmawati Fatmawati
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 1 No. 2 (2023): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v1i2.2880

Abstract

Instant noodles are foods made from wheat flour with or without additional ingredients and are ready to serve in up to four minutes. In an effort to prevent the spread of degenerative diseases due to lack of consumption of dietary fiber, it is necessary to make optimal use of seaweed, one of which is that it can be applied as a substitute for wheat flour in the manufacture of seaweed instant noodles. This study aims to determine the effect of the ratio of wheat and seaweed with the addition of pumpkin flour. The research treatment was the ratio of wheat and seaweed to instant noodles (80%:20%; 70%:30%; 60%:40%). Data analysis used a completely randomized design (CRD), with three treatment levels and three replications. Observational data used analysis of variance (ANOVA) and follow-up test for BNT. Based on the results of the study, the ratio of flour and seaweed had a significant effect on water content but did not significantly affect protein content, color, aroma, texture, and taste of instant seaweed noodles. The best results were obtained at a ratio of 80% flour: 20% seaweed pulp in terms of water content 2,08%, protein content 9,82%, color 3,79 (like), aroma 3,71 (like), texture 3,75 (like), and taste 4,20 (like). Mi instan adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu dengan atau tanpa tambahan bahan makanan dan siap disajikan hingga empat menit. Dalam upaya mencegah meluasnya penyakit degeneratif akibat kurangnya konsumsi serat pangan, maka perlu diupayakan pemanfaatan rumput laut secara optimal salah satunya adalah dapat diaplikasikan sebagai substitusi tepung terigu pada pembuatan mi instan rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan terigu dan rumput laut dengan penambahan tepung labu kuning. Perlakuan penelitian yaitu perbandingan terigu dan rumput laut terhadap mi instan (80%:20%; 70%:30%; 60%:40%). Analisis data menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan tiga taraf perlakuan dan tiga ulangan. Data hasil pengamatan menggunakan analisis keragaman (ANOVA) dan uji lanjutan BNT. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pengaruh perbandingan terigu dan rumput laut berpengaruh nyata terhadap kadar air tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar protein, warna, aroma, tekstur dan cita rasa mi instan rumput laut. Hasil terbaik diperoleh pada perbandingan terigu 80%: bubur rumput laut 20% ditinjau dari kadar air 2,08%, kadar protein 9,82%, warna 3,79 (suka), aroma 3,71 (suka), tekstur 3,75 (suka), dan cita rasa 4,20 (suka).
Perbandingan Tepung Biji Dengan Pure Terhadap Velva Durian Durio zibethinus Asmiran M. Saleh; Suriana Laga; Fatmawati Fatmawati
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 1 No. 2 (2023): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v1i2.2881

Abstract

Durian is a type exotic tropical fruit plant that has a unique taste and aroma and a lot of production. Durian seed waste can be used as durian seed flour. Durian seed flour can be used as a food ingredient such as velva (frozen dessert). This study aims to determine the ratio of durian seed flour to fat content, overrun and and melting power as well as organoleptic tests which include taste, aroma, color and texture produced. The research treatment was the comparison of durian seed flour and pure durian (70% : 30%), (75% : 25%), (80% : 20%), and (85% : 15%). Data analysis using Complete Randomized Design (RAL) with four treatment levels and three replications. Observational data were analyzed using analyzed using analysis of variance (ANOVA) and the smallest real difference follow-up test. Comparison of durian seed powder and durian puree had a very significant effect on fat content, overrun, taste, aroma, color, and texture but had no significant effect on melting time. The best treatment results from velva durian were the comparison of 85% durian seed flour and 15% puree durian in terms of fat content 0,13%, overrun 33,82%, melting time 44,45 minutes, taste 2,81% (didn’t like it), aroma 3,06 (rather like), color 3,44 (rather like), and texture 3,36 (rather like). Durian merupakan salah satu jenis tanaman buah tropis eksotik yang mempunyai rasa dan aroma yang unik serta produksinya yang banyak. Limbah biji durian dapat dijadikan tepung biji durian. Tepung biji durian dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti velva (makanan beku). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tepung biji durian terhadap kadar lemak, overrun, dan daya leleh serta uji organoleptik yang meliputi rasa, aroma, warna dan tekstur yang dihasilkan. Perlakuan penelitian yaitu perbandingan tepung biji durian dan pure durian (70% : 30%), (75% : 25%), (80% : 20%), dan (85% : 20). Analisis data menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat taraf perlakuan dan tiga kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman (ANOVA) dan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil. Perbandingan tepung biji durian dan pure durian berpengaruh sangat nyata terhadap kadar lemak, overrun, rasa, aroma, warna, dan tekstur tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap daya leleh. Hasil perlakuan terbaik dari velva durian adalah perbandingan tepung biji durian 85% dan pure durian 15% ditinjau dari kadar lemak 0,13%, overrun 33,82%, waktu leleh 44,45 menit, rasa 2,81 (tidak suka), aroma 3,06 (agak suka), warna 3,44 (agak suka), dan tekstur 3,36 (agak suka).
Perbandingan Buah Nipah Nypa fruticans wurmb Dengan Buah Nanas Ananas comosus Dalam Pembuatan Selai Armita Sari; Andi Tenri Fitriyah; Fatmawati Fatmawati
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 1 No. 2 (2023): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v1i2.2882

Abstract

Nipah is a type of palm plant that grows in mangrove forests or tidal areas on the seashore. Nipah shoots are edible and young nipa fruits can be used as a kind of fruit and fro, compote, and jam. Pineapple is a fruit that has distinctive characteristics in terms of aroma, taste and color. One way that can be done to overcome rot in pineapples is to process pineapples into a processed product, namely jam. This study aims to determine the best concentration ratio between palm fruit and pineapple fruit on water content, vitamin C, and organoleptic tests. The research treatments were nipah fruit with concentration (70%, 65%, 60%, 55%) and pineapple fruit with concentration (30%, 35%, 40%, 45%). Data analysis used Completely Randomized Design (CRD). Based on this study, it was shown that the best results from nipa fruit jam with a comparison of pineapple were in the treatment (55% nipa fruit: 45% pineapple fruit) in terms of chemical analysis, namely water content, vitamins, and organoleptic tests, namely aroma, color, spreadability, and taste Nipah adalah jenis tanaman palem yang tumbuh di lingkungan hutan mangrove atau daerah pasang surut tepi laut. Tunas nipah dapat dimakan dan buah nipah yang masih muda dapat dijadikan semacam kolang-kaling, kolak, dan selai. Nanas adalah buah yang memiliki karakteristik khas dari segi aroma, rasa, dan warna. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebusukan pada nanas adalah dengan mengolah nanas menjadi suatu produk olahan yaitu selai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi perbandingan terbaik antara buah nipah dengan buah nanas terhadap kadar air, vitamin c, dan uji organoleptik. Perlakuan penelitian yaitu buah nipah dengan konsentrasi (70%, 65%, 60%, 55%) dan buah nanas dengan konsentrasi (30%, 35%, 40%, 45%). Analisis data menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa hasil terbaik dari selai buah nipah dengan perbandingan buah nanas adalah pada perlakuan (buah nipah 55%: buah nanas 45%) ditinjau dari analisis kimia yaitu kadar air, vitamin, dan uji organoleptik yaitu aroma, warna, daya oles, dan citarasa
Perbandingan Bubuk Daun Kelor Moringa oleifera Dengan Bubuk Madu Apis mellifera Linneus Terhadap Teh Naziratun Mutmainah; Abdul Halik; Fatmawati Fatmawati
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 1 No. 2 (2023): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v1i2.2885

Abstract

  Tea is a type of beverage that is favoured by people from all walks of life. So far, tea comes from the youngest tea leaves of the tea plant (Camelia sinensis L. Kuntz) which undergo a heating process to deactivate the enzymes contained in the tea leaves, then rolled and dried. Currently, not only tea leaves can be made into beverages in the form of brewing but tea innovations such as moringa tea are starting to develop. Moringa has a weakness, namely, it has a languorous taste. Therefore, there needs to be an alternative so that moringa tea can be accepted in the community and has more benefits. One of them is by adding honey powder as a sugar substitute. This study aims to determine the comparison between moringa leaves and honey powder affects the quality of moringa leaf tea and to find out is the best treatment for making moringa leaf tea with honey powder. The research treatments were moringa leaves with concentrations (100%, 75%, 70%, 65%) and honey powder with concentrations (0%, 25%, 30%, 35%). Data analysis used the Complete Randomized Design (CRD) method, with four levels of treatment and three replications. The best results of moringa leaf tea with the addition of honey powder are the treatment of moringa leaf ratio 65%: 35% honey powder in terms of moisture content 3.49%, ash content 6.43%, aroma 3.76% (like), colour 3.52% (like), and taste 3.68% (like). The moisture content and ash content of moringa tea in this study meet the Indonesian National Standard 01-3545-2013. Teh merupakan jenis minuman yang digemari masyarakat disemua kalangan. Selama ini teh berasal dari pucuk daun teh termuda tanaman teh (Camelia sinensis L. Kuntz) yang mengalami proses pemanasan untuk menonaktifkan enzim-enzim yang terdapat dalam daun teh, kemudian digulung dan dikeringkan. Saat ini, tidak hanya daun teh yang dapat dibuat minuman dalam bentuk seduhan namun mulai berkembang inovasi teh seperti teh daun kelor. Kelor mempunyai kelemahan yaitu, memiliki rasa langu. Olehnya itu, perlu adanya alternatif agar teh daun kelor bisa diterima di masyarakat dan mempunyai manfaat yang lebih. Salah satunya yaitu, dengan menambahkan bubuk madu sebagai salah satu pengganti gula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan antara daun kelor dengan bubuk madu terhadap mutu teh daun kelor dan mengetahui  perlakuan yang terbaik pada pembuatan teh daun kelor dengan perbandingan bubuk madu. Perlakuan penelitian yaitu daun kelor dengan konsentrasi (100%, 75%, 70%, 65%) dan bubuk madu dengan konsentrasi (0%, 25%, 30%, 35%). Analisis data menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat taraf perlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil terbaik dari teh daun kelor dengan penambahan bubuk madu yaitu perlakuan perbandingan daun kelor 65%: bubuk madu 35% ditinjau dari kadar air 3.49%, kadar abu 6.43%, aroma 3.76% (suka), warna 3.52% (suka), dan citarasa 3.68% (suka). Kandungan kadar air dan kadar abu teh daun kelor dalam penelitian ini memenuhi Standar Nasional Indonesia 01-3545-2013.  
Penambahan Labu Kuning Cucurbita moschata Terhadap Brownies Panggang Aishwara Megha Dewi; Abdul Halik; Fatmawati Fatmawati
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 1 No. 2 (2023): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v1i2.2887

Abstract

Baked brownies are baked goods that are square, flat. Yellow pumpkin has the advantage of being used as a processed cake as an effort for business opportunities, one of which is yellow pumpkin baked brownies, that is, it contains many nutrients, contains little fat, contains inulin and high dietary fiber, has a distinctive aroma and taste. This study aims to determine the effect of yellow pumpkin concentration (Cucurbita moschata) on water content, sugar content and organoleptic test of baked brownies. The method used in this study was using a complete randomized design (RAL) of four treatments and three data repeats with the addition of yellow pumpkin (Cucurbita moschata) as much as 0%, 20%, 40% and 60%. Based on the results of research on baked brownies with the addition of yellow pumpkin (Cucurbita Moschata) it was concluded that the addition of yellow pumpkin had a very real effect on water content, sugar content, color, aroma, texture and taste. The best treatment results were obtained in the treatment (addition of yellow pumpkin 40%) in terms moisture content 23.78%, sugar content 12.21%, color 3.96 (like), aroma 4.36 (like), texture 3.84 (like) and taste 4.36 (like) Brownies panggang merupakan sebuah makanan yang dipanggang berbentuk persegi, datar. Labu kuning memiliki keunggulan untuk dijadikan olahan kue sebagai upaya peluang usaha, salah satunya brownies panggang labu kuning yaitu, mengandung banyak nutrisi, mengandung sedikit lemak, mengandung inulin, dan serat pangan yang tinggi, mempunyai aroma dan cita rasa yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi labu kuning (Cucurbita moschata) terhadap kadar air, kadar gula serta uji organoleptik brownies panggang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yaitu empat perlakuan dan tiga kali ulangan data dengan penambahan labu kuning (Cucurbita moschata) sebanyak 0%, 20%, 40%, dan 60%. Berdasarkan hasil penelitian brownies panggang dengan penambahan labu kuning (Cucurbita Moschata) disimpulkan bahwa penambahan labu kuning berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar gula, warna, aroma, tekstur, dan rasa. Hasil penelitian terbaik diperoleh pada perlakuan (penambahan labu kuning 40%) ditinjau dari kadar air 23,78%, kadar gula 12,21%, warna 3,96 (suka), aroma 4,36 (suka), tekstur 3,84 (suka), dan rasa 4,36 (suka).
Analisis Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Petelur : Studi Kasus: CV. Zidan Farm di Desa Lawadia Kecamatan Tiwu, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara Putri, Nurhalisa Nanda; Salam, Suryawati; Fitriyah, Andi Tenri
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 2 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i2.2899

Abstract

Laying hens are superior breeds resulting from crosses between chickens which are known to have high productivity in terms of meat and egg production, as well as eggs for consumption or as a source of income. This research was conducted with the aim of knowing the size of the income of the business of laying hens CV. Zidan Farm in Lawadia Village, Tiwu District, North Kolaka Regency. This research was conducted from May to June 2023. The research location was determined purposively, meaning that the research area was determined deliberately. The sample in this study belongs to CV. Zidan Farm. Methods of data analysis using income analysis. The research results show that the acceptance obtained in the CV. Zidan Farm in Lawadia Village, Tiwu District, North Kolaka Regency in one year is Rp. 864,090,000 per year, and a variable cost of Rp. 622,740,000, and a fixed fee of Rp. 11,952,500 per year. The income received by CV. Zidan Farm in the laying hens business of Rp. 229,397,500 per year. Usaha ternak ayam ras petelur merupakan jenis ras unggul hasil persilangan ayam yang dikenal sangat produktif dalam hal produksi daging dan telur, serta telur untuk konsumsi atau sebagai sumber pendapatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha peternakan ayam petelur CV. Zidan Farm di Desa Lawadia Kecamatan Tiwu Kabupaten Kolaka Utara. Penelitian ini dilakukan mulai Mei hingga Juni 2023. Penentuan lokasi penelitian yakni penentuan wilayah penelitian secara sengaja. Sampel penelitian ini adalah pemilik CV. Zidan Farm. Metode analisis data menggunakan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh CV. Zidan Farm di Desa Lawadia Kecamatan Tiwu Kabupaten Kolaka Utara dalam satu tahun sebesar Rp. 864.090.000 pertahun, dan diperlukan biaya variabel Rp. 622.740.000 dan biaya tetap sebesar Rp. 11.952.500 pertahun. Pendapatan yang di terima CV. Zidan Farm pada usaha ayam ras petelur sebesar Rp. 229.397.500 pertahun.
Analisis Pendapatan Usahatani Semangka Di Desa Padang Loang Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang Pia, Normayani; Baharuddin, Baharuddin; Nurlaela, Nurlaela
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 1 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Januari 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i1.2911

Abstract

This study aims to determine how much farmers earn in watermelon farming in Padang Loang Village, Patampanua District, Pinrang Regency. This research was carried out for two months, namely May – June 2023 which is in Padang Loang Village. The collection of the population in this study was carried out by simple random or simple random sampling, namely watermelon farmers. The Determining of sample namely by taking 24 people involved in watermelon farming. Data analysis used descriptive analysis. The results of this study indicate that the average income amount is IDR 19,030,099,- per hectare where the average production is 5,710 kg, the price is IDR 4,000/kg, variable costs are IDR 3,599,602,- and fixed costs are IDR 210,299,- so the total average production cost is IDR 3,809,901,- per hectare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan petani dalam usahatani semangka Di Desa Padang Loang Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan Mei –Juni 2023 yang berlokasi Di Desa Padang Loang. Pengambilan populasi dalam penelitian ini dilakukan  secara acak sederhana atau simple random sampling yaitu petani semangka. Penentuan sampel dengan mengambil 24 orang yang terlibat dalam usahatani semangka. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pendapatan rata-rata adalah sebesar Rp. 19.030.099,- per hektar dimana produksi rata-rata 5.710 kg, harga Rp 4.000/kg, biaya variabel sebesar Rp. 3.599.602,- dan biaya tetap sebesar Rp. 210.299,- total rata-rata biaya produksi sebesar Rp 3.809.901,- per hektar.
Analisis Pendapatan Petani Plasma Pada Pola Kemitraan Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Manakarra Unggul Lestari DI Desa Campaloga Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju Novi, Yuliana; Baharuddin, Baharuddin; Fitriyah, Andi Tenri
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 1 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Januari 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i1.2912

Abstract

The plasma core partnership model is a partnership model between small farmers as plasma and companies as business partners to develop oil palm plantations. The aim of this research is to find out how much plasma farmers earn from partnership patterns in oil palm plantations. This research was carried out in Campaloga Village, Tommo District, Mamuju Regency. This research took place in May-June 2023 and the data source was 35 plasma farmers. Data collection was collected through observation and interviews. The analytical method used is a quantitative method. The results of this research show that the income received by plasma farmers is IDR. 1,540,543,780,- with an average of Rp. 44,015,536,571 per respondent and an average of IDR 22,007,768,285 per hectare. Model kemitraan inti plasma merupakan model kemitraan antara petani kecil sebagai plasma dengan perusahaan sebagai mitra usaha untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pendapatan petani plasma pada pola kemitraan di perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini telah  di laksanakan  di Desa Campaloga Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju. Penelitian ini berlansung pada bulan Mei-Juni 2023 dan sumber datanya adalah petani plasma sebanyak 35 orang. Pengumpulan data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan yang diterima oleh petani plasma adalah sebesar Rp. 1.540.543.780,- dengan rata-rata Rp. 44.015.536.571 per responden dan rata-rata  Rp 22.007.768,285 per hektar.