cover
Contact Name
Alfian Rokhmansyah
Contact Email
alfian.rokhmansyah@gmail.com
Phone
+62541-7809033
Journal Mail Official
fib@unmul.ac.id
Editorial Address
Jalan Ki Hajar Dewantara, Kampus Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Sastra, Bahasa, dan Seni (Sesanti)
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 26852756     EISSN : 27769992     DOI : -
Seminar Nasional Sastra, Bahasa, dan Seni (Sesanti) merupakan seminar nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman. Seminar ini dimulai pada tahun 2019 dan dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Ruang lingkup seminar ini khususnya kajian-kajian bidang kebudayaan, seperti kajian bahasa, kajian sastra, dan kajian seni.
Articles 82 Documents
RELASI ALAM DAN PEREMPUAN DALAM NOVEL AROMA KARSA KARYA DEWI LESTARI: KAJIAN EKOFEMINISME Nella Putri Giriani
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengulas relasi perempuan dan alam dalam novel Aroma Karsa karya Dee Lestari. Meski penulis menggambarkan tanaman Puspa Karsa sebagai titisan Sahyang Batari Karsa yang kuat serta ditakuti, ternyata penggambaran ini justru sebagai bentuk penindasan terhadap perempuan seperti bentuk-bentuk eksploitasi yang dilakukan Mahesa Guning untuk menjadikan dirinya orang nomor satu di kerajaan. Dengan mengangkat setting Gunung Lawu di Jawa Tengah dan Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang di Bekasi Timur, bentuk-bentuk penindasan terhadap alam juga dihadirkan penulis. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Selain itu, penelitian ini menggunakan bantuan teori ekofeminisme Karen J Warren, Vandana Shiva dan Maria Mies. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Aroma Karsa merepresentasikan terjadinya eksploitasi terhadap alam oleh manusia yang berlangsung seiring dengan penindasan terhadap perempuan.
REPRESENTATION OF WISDOM IN THE BOOK OF PROVERBS WRITTEN BY SOLOMON Marudut Bernadtua Simanjuntak
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article aims to describe the book of Proverbs for how someone gets wisdom, which the ability to understand everything clearly and use knowledge to overcome a problem. The problem in this study is how verses in the Book of Proverbs can represent wisdom that aims to teach someone to understand each teaching. This research is a qualitative research using descriptive method. The data are taken from The Book of Proverbs written by Solomon. Data collection techniques are reading analysis and documentation. This study uses three steps of work, they are (1) providing data; (2) data analyzing; and (3) presenting the results of the data analysis. This study uses pragmatic theory. The results of this study indicate that verse fragments in articles taken from the Book of Proverbs can teach someone to have wisdom, that wisdom can direct people into discipline, happiness and achievement of success.
ARTIKULASI DISTRIBUTION OF THE SENSIBLE DAN KEGAGALAN PENULIS DALAM MENGEKSPRESIKAN SUBJEK DIAM DI DALAM NOVEL ANIMAL FARM KARYA GEORGE ORWELL Nurliana Fitri
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Esai ini menganalisis distribution of the sensible yang diartikulasikan oleh George Orwell dalam novelnya yang berjudul Animal Farm. Tulisan ini bertujuan mengungkap bagaimana George Orwell mengartikulasika n distribution of the sensible di dalam peternakan binatang yang hadir atas nama menjaga kesejahteraan dan keamanan warga peternakan binatang dan dikontrol oleh subjek dominan yang mengkonstruksi police di tatanan masyarakat peternakan binatang serta menganalisis bagaimana George Orwell mengekspresikan subjek minoritas atau tidak terdengar didalam novel Animal Farm. Analisis dalam esai ini menggunakan teori distribution of sensible yang berasal dari Jacques Ranciere untuk mengkaji bagaimana George Orwell mengartikulasikan posisi subjek didalam struktur sosial berdasarkan dengan apa yang subjek mampu lakukan. Sementara untuk menganalisis bagaimana George Orwell gagal mengekspresikan subjek minoritas atau tidak terdengar dalam novel Animal Farm akan digunakan teori rezim estetika seni oleh Jacques Ranciere. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa distribution of the sensible berupa pembagian peran terhadap subjek struktur sosial hadir didalam novel Animal Farm dan peran didistribusikan sesuai dengan kemampuan intelektual yang dimiliki oleh subjek. Hal ini kemudian mengakibatkan adanya hierarki subjek didalam struktur sosial yang membuat subjek tertentu terdengar dan beberapa subjek tidak terdengar atau didiamkan. Selain itu sebagai penulis George Orwell masih terjebak di dalam rezim representasi sehingga gagal menyuarakan subjek minorita satau tidak terdengar yang ada didalam novel Animal Farm.
KONTEKS KE-DILAN-AN DALAM IKLAN NIAGA DAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SEBAGAI ADAPTASI NOVEL DILAN KARYA PIDI BAIQ Sekar Ayu Tantri
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Novel seri Dilan telah dialihwahanakan ke dalam beberapa media, yakni film, permainan, dan komik digital. Novel seri Dilan bahkan diadaptasi ke dalam konten iklan oleh beberapa perusahan dan partai politik. Penelitian ini membahas konteks ke-dilan-an pada iklan niaga Komix Herbal dan iklan layanan masyarakat Partai Perindo. Konteks tersebut mengacu pada ujaran-ujaran yang terdapat dalam novel dan visualisasi pada film. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana konteks ke-dilan- an ditampilkan dalam iklan niaga Komix Herbal dan Iklan Layanan Masyarakat Partai Perindo. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan menggunakan acuan berupa artikel dan buku. Hasil penelitia n menunjukkan bahwa kedua iklan tersebut mengadaptasi ujaran yang terdapat dalam novel Dilan; Dia adalah Dilanku Tahun 1990 dan Dilan; Dia adalah Dilanku Tahun 1991, serta visualisasi ciri khas tokoh Dilan dan Mileayangditampilkan dalamfilmDilan1990.Akantetapi,daribeberapa sifat yang dimiliki oleh tokoh Dilan, kedua iklan hanya mengadaptasi sifat romantisnya saja. Selain itu, berdasarkan analisis yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa kedua iklan memanfaatkan momentum kesuksesan Dilan baik novel maupun film, serta pada iklan Partai Perindo ditemukan isyarat visi dan misi partai, juga keberpihakan politik.
DECONSTRUCTION PERSPECTIVE TOWARDS THE CHARACTERS IN CHRISTINA ROSSETTI’S “GOBLIN MARKET” POEM M. Bahri Arifin; Singgih Daru Kuncara; Fatimah M.
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jacques Derrida was the French philosopher and a founding father of deconstruction theory. He challenged the logo-centric Western tradition of the metaphysics of presence. His theory of deconstruction attacked the presuppositions of meaning in a literary works that literary text has conventional or fixed meaning. Deconstruction could bring a new meaning and perspective to Christina Rossetti's poem "Goblin Market". This research aimed to scrutinize the different facets towards the characters in Rosetti’s poem Goblin Market from Derrida deconstructive theory. The researcher used descriptive qualitative method and objective approach in examining the text of the poem. The result of the study showed a new portrait of the personages of the poem after retracing the meaning of the text. The researcher analysed some characters of the poem namely, Lizzie and Laura as the representation of female characters in the poem, and the queer creatures called “the goblin” characters that were addressed to male characters. In this research, the researcher found some binary oppositions through deconstruction analysis of the poem includes, the idea of brotherhood vs. sisterhood, humanity vs. others, good character vs. evil character.
CITRA WANITA PRIBUMI DALAM SASTRA MELAYU TIONGHOA Dedi Pramono
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sastra Melayu Tionghoa merupakan sastra yang terlahir di bumi Indonesia namun termarjinalkan akibat problem politik. Penggunaan bahasa Melayu rendah dijadikan dalih karya sastra ini tidak dianggap sebagai bagian dari hasil kesusastraan Indonesia. Sementara kesusastraan Balai Pustaka yang menggunakan bahasa Melayu tinggi dianggap sebagai bagian kebudayaan bangsa. Berdasarkan jumlah karyanya, telah terbit sastra Melayu Tionghoa (1870 – 1960) tidak kurang dari 3.005 judul dengan 806 penulis. Jumlah tersebut jauh melampaui jumlah karya sastra dan penulis sastra Indonesia dalam kurun waktu yang sama. Secara kualitatif, tema yang diusung sastra Melayu Tionghoa pun beragam. Salah satu tema yang menarik adalah wanita pribumi. Kajian terhadap wanita pribumi untuk melihat model wanita pribumi yang ditokohkan oleh para pengarang Tionghoa yang umumnya laki-laki. Dalam hal ini terfokus pada deskripsi sikap, pikiran, peranan wanita pribumi, dan penokohannya. Kajian ini merupakan hasil penelitian pustaka. Kajian data dilakukan secara deskriptif-kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa (1) deskripsi sikap dan pemikiran tokoh wanita pribumi terhadap seluruh tokoh tionghoa umumnya positif. Namun terhadap tokoh pribumi laki-laki cenderung negatif karena umumnya laki- laki pribumi umumnya digambarkan sebagai tokoh antagonis; (2) peran wanita pribumi dalam Sastra Melayu Tionghoa adalah sebagai pembantu, gundik, pacar, dan pada sedikit kasus menjadi istri yang sah; dan (3) para tokoh wanita pribumi pada Sastra Melayu Tionghoa cenderung diposisika n secara unlike life’ yang mengejawantahkan adanya kecenderungan sifat dominasi pemikiran dari para pengarang laki-laki Tionghoa.
KEARIFAN LOKAL PADA UNGKAPAN TRADISIONAL BAHASA BENUAQ BERLEKSIKON AIR Nur Bety
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa Benuaq yang merupakan salah satu bahasa daerah yang besar dan berkembang di Kalimantan Timur memiliki ungkapan tradisonal. Penelitian ini membahas bentuk dan fungsi ungkapan tradisional bahasa Benuaq berleksikon air dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk mengkaji ungkapan tradisional ini adalah teori strukturalisme dan teori fungsi. Pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi pustaka. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas khazanah ilmu pengetahuan dalam rangka memperkaya bahan referensi bidang kajian dan menambah referensi bagi peneliti lain yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk ungkapan tradisional bahasa Benuaq berleksikon air memiliki tiga jenis, yaitu peribahasa, pepatah, dan pemeo. Sementara itu, fungsi ungkapan tradisional bahasa Benuaq berleksikon air memiliki empat fungsi, yaitu edukatif, etik pribadi, moral, dan sosial.
THE CHOICE OF ADJECTIVES SHOWING ATTITUDES IN SHORT STORIES WRITTEN BY CREATIVE WRITING STUDENTS Simon Arsa Manggala; Diksita Galuh Nirwinastu
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper presents the linguistic selection by students in creative writing class. It aims at describing the linguistic choice done by the students, particularly in selecting the adjectives for characterizing the characters in the short stories. The students have learned how to write the stories in creative writing class. Linguistic selection in writing short stories as literary work is motivated, not random (Verdonk, 2002). Therefore, the students are more aware in choosing their linguistic expressions. Traditionally, adjectives are words functioning as noun modifier . Practically, however, this paper employs the attitude analysis proposed by Martin and White (2005). By employing the attitude analysis, the adjectives will be perused as affect, judgement, or appreciation. Affects show the feelings, Judgements evaluate the behaviors, and Appreciations evaluate things or natural phenomenon. This paper examines two short stories written by creative writing students. The selected short stories employ female children as the main characters. The paper focuses only to the female child characters and the characterization of the characters. The analysis consists of several steps. First, the characters in each story are collected. Second, the adjectives which are used to describe and characterize the characters are collected. Third, the adjectives are classified into affect,judgement, or appreciation. Fourth, the categories are described to draw conclusion. Hypothetically, the protagonists will be characterized dominantly by positive attitudes, while the antagonists are characterized by negative attitudes. This paper does not intend to draw any generalisation towards students’ performance in writing short stories.
PEMBERITAAN MEDIA ONLINE TENTANG KALTIM GREEN: KAJIAN EKOLINGUISTIK KRITIS Syamsul Rijal
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isu pelestarian lingkungan semakin seksi dibicarakan saat ini, termasuk Provinsi Kalimantan Timur yang ramai dengan program Kaltim Green- nya. Akan tetapi, di tengah gencarnya pelaksanaan berbagai program pelestarian lingkungan atau Kaltim Green tersebut, beberapa kota di Kalimantan Timur justru dilanda banjir besar yang disinyalir akibat penggundulan hutan. Hal ini seolah menggagalkan semua program Kaltim Green padahal media lokal telah gencar-gencarnya memberitakan kesuksesan dan kebanggaan atas program Kaltim Green ini. Artikel ini mengumpulkan dan menganalisis berbagai judul berita online tentang Kaltim Green sejak tahun 2010 hingga tahun 2019. Secara purposive sampling, judul berita tersebut dianalisis secara ekolinguistik kritis dengan pendekatan wacana kritis pula. Hasilnya, beberapa judul berita yang dimuat media online justru secara terbalik memberitakan kehancuran dahsyat hutan di Kalimantan Timur. Judul berita online “Program Penghijauan Terbanyak di Kukar” secara kritis justru mengabarkan bahwa Kabupatan Kukar merupakan kabupaten yang paling banyak atau paling luas mengalami kerusakan. Oleh karena itu, perlu kecermatan dalam memberitakan soal program pelestarian lingkungan ini supaya tidak menyebarkan informasi yang justru merugikan Provinsi Kalimantan Timur yang sejak dulu terkenal sebagai paru-paru dunia.
BENTUK DAN MAKNA KOSAKATA NELAYAN PADA SUKU BAJAU DI KECAMATAN PENAJAM: KAJIAN SEMANTIK Nurul Masfufah
Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) Prosiding Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni (Sesanti) 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara kultural, masyarakat Bajau masih tergolong masyarakat sederhana dan hidup menurut tata kehidupan lingkungan laut. Salah satu keunikan yangdimiliki sukuBajauadalahkosakata-kosakatayangberkaitandengan kehidupan nelayan. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk dan makna kosakata nelayan suku Bajau di Kecamatan Penajam. Teknik pengumpulan data didapat dari informan melalui teknik wawancara dan rekam catat. Analisis data penelitian menggunakan teknik analisis deskriptif dengan kajian semantik. Hasil penelitian dan pembahasan menemukan hal-hal sebagai berikut. Kosakata nelayan yang dikumpulkan sebanyak 220 kata, terdiri atas bentuk dasar sebanyak 155 (70%), bentuk terikat sejumlah 28 (13%), bentuk majemuk sejumlah 24 (11%), dan bentuk ulang sebanyak 13 (6%). Berdasarkan kelas katanya, terdapat kosakata berkelas nomina sebanyak 180 (82%), verba sejumlah 31 (14%), dan adjektiva sebanyak 9 (4%). Berdasarkan maknanya, terdapat sepuluh makna, yaitu menyatakan aktivitas atau melakukan sesuatu sebanyak 34 (15%), menyatakan orang yang menyatakan benda atau barang sebanyak 56 (25%), menyatakan hewan yang hidup di laut sebanyak 48 (22%), menyatakan alat sebanyak 23 (11%), menyatakan keadaan sebanyak 22 (10%), melakukan atau pelaku sebanyak 13 (6%), menyatakan proses sebanyak 7 (3%), menyatakan hasil sebanyak 6 (3%), menyatakan tempat sebanyak 6 (3%), dan menyatakan ketidaksengajaan sebanyak 5 (2%). Kosakata nelayan pada suku Bajau tersebut memiliki peluang untuk berkontribusi dalam pengayaan kosakata bahasa Indonesia karena memiliki konsep yang berbeda dan memiliki keunikan.