cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
EKSPERIMEN PEMBUATAN KARYA PATUNG MENGGUNAKAN ADONAN TEPUNG MAIZENA DI KELAS IX SMP SWASTA BUDI DHARMA TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2015/2016 Risyah Nanda; Heri Soeprayogi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 6, No 1 (2017): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v6i1.11020

Abstract

ABSTRAKRisyah Nanda, 2103151026. Eksperimen Pembuatan Karya Patung Berbahan Adonan Tepung Maizena diKelas IX SMP Swasta Budi Dharma Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2015/2016. Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa Dan Seni UNIMED2016. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui keefektifan penggunaan bahan utama tepung maizena dalam pembuatan karya patung, (2) Untuk mengetahui proses pembuatan patung, (3) Untuk mengetahui perbedaan hasil karya seni patung antara menggunakan bahan utama tepung maizena dengan menggunakan bahan utama tanah liat. Penelitian ini dilakukan dilakukan di SMP Budi Dharma Tebing Tinggi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas IX yang berjumlah 28 Orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Data penelitian ini dijaring dengan cara eksperimen, observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa hasil eksperimen pembuatan patung berbahan tepung maizena memiliki bentuk proporsi yangi deal, bentuk yang sesuai dengan tema, dari segi komposisi karya clay ini memiliki tatasusun yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, dan keselarasan yang sangat baik, serta dari segi pewarnaan karya clay ini sangat menarik memiliki gelap terang yang sangat baik, kombinasi, kecerahan, kesesuaian warna dengan tema yang baik serta kreatif.Kata Kunci: Eksperimen, Karya, Patung, Tepung
PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI TAWAS PADA PENCELUPAN BAHAN KATUN MENGGUNAKAN ZAT WARNA ALAM EKSTRAK BUAH SENDUDUK (MELASTOMA MALABATHRICUM L) Annisa Prima; Sri Zulfia Novrita
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13630

Abstract

AbstrakPenggunaan ekstrak zat warna alam sebagai pewarnaan tekstil karena menghasilkan warna yang khas dan ramah lingkungan salah satunya adalah buah senduduk (Melastoma Malabathricum L). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nama warna (Hue), gelap terang (Value), kerataan warna serta pengaruh perbedaan konsentrasi mordan tawas terhadap kain katun pada hasil pencelupan menggunakan ekstrak buah senduduk (Melastoma Malabathricum L). Jenis penelitian ini merupakan eksperimen. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari 18 panelis, lalu diolah dan dianalisis menggunakan uji Friedman K-related sample serta menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 18.0. Pencelupan bahan katun dengan ekstrak buah senduduk masing-masing tanpa mordan menghasilkan warna  Dark Purple #5A2364  serta Value cukup terang dan kerataan warna yang rata, mordan tawas pada konsentrasi 10 gram  menghasilkan warna  Pompadour Purple #704664  serta Value kurang terang dan memiliki kerataan warna yang  rata, mordan tawas pada konsentrasi 50 gram menghasilkan warna  Pompadour Purple #7D415F serta Value  cukup terang dan memiliki kerataan warna yang rata, serta mordan tawas pada konsentrasi 100 gram  menghasilkan warna Cold Purple  #9780B2 serta terang dan kerataan warna yang dihasilkan cukup rata. Hasil penelitian data gelap terang warna (Value) yaitu 0,000 < 0,05 yang artinya Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh perbedaan yang signifikan pada perbedaan mordan pada konsentrasi 10 gram, 50 gram dan 100 gram terhadap hasil pencelupan. Pada kerataan warna menunjukkan hasil 0,045 > 0,05 yang artinya Ho diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan mordan tawas pada konsentrasi 10 gram, 50 gram dan 100 gram terhadap hasil pencelupan ekstrak buah senduduk  menggunakan bahan katun.Kata Kunci: buah senduduk, tawas.AbstractThe use of extracts of natural dyes as textile coloring because they produce a distinctive and environmentally friendly color, one of which is senduduk (Melastoma Malabathricum L). The purpose of this study was to describe the name of color (Hue), light darkness (Value), color flatness and the effect of differences in the concentration of mordan alum on cotton cloth on the results of dyeing using senduduk fruit extract (Melastoma Malabathricum L). This type of research is an experiment. The data used are primary data sourced from 18 panelists, then the collected data is processed and analyzed using the Friedman K-related sample test and using the SPSS application (Statistical Product and Service Solutions) version 16.0. Dyeing of cotton material with senduduk fruit extract (Melastoma Malabathricum L) without a mordan each produces Dark Purple # 5A2364 and the value is quite bright and evenly colored, the mordan alum at 10 grams produces Pompadour Purple # 704664 and The value is less bright and has a flat evenness, mordan alum at a concentration of 50 grams produces Pompadour Purple # 7D415F and the value is quite bright and has a flat color evenness, and mordan alum at 100 grams produces Cold Purple # 9780B2 and the light and evenness of the resulting color is quite flat. The results of the study of dark light colors (Value) are 0,000 <0,05 which means that Ho is rejected. This means that there are significant differences in the effect of mordan on concentrations of 10 grams, 50 grams and 100 grams on the results of dyeing. The color flatness shows the results of 0.045> 0.05, which means that Ho is accepted. This means that there is no significant effect of mordan alum at concentrations of 10 grams, 50 grams and 100 grams on the results of dyeing the fruit extract of senduduk using cotton. Keywords: senduduk fruit, alum.
ANALISIS KEMAMPUAN MENGGAMBAR MANUSIA PADA MATAKULIAH GAMBAR PAPAN TULIS MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SENIRUPA UNIMED SEMESTER II T.A 2011/2012 Musa Wahdini
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i3.1070

Abstract

Hasil karya dalam menggambar ilustrasi menunjukkan tingkat kemampuan mahasiswa dalam peroses penciptaan karya tersebut. Kemampuan dalam menggambar ilustrasi tergambar dari bagaimana gambar ilustrasi dilihat sebagai gambar  yang bercerita. Untuk memperoleh bagaimana karya mahasiswa dalam menggambar ilustrasi manusia dipapan tulis,maka dilakukan penelitian terhadap mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNIMED Semester II T.A 2011/2012 yang jumlah populasi 65 orang. Perolehan data dilakukan dengan menggunakan data pengamatan yang berisikan indikator proporsi, perspektif, gelap terang dan ketepatan bentuk. Hasil dari pengamatan dinyatakan dalam nilai penilaian. Hasil penilaian menunjukkan bahwa, kemampuan mahasiswa dalam menggambar ilustrasi manusia dipapan tulis secara umum dapat dikategorikan cukupdengan nilai rata-rata total= 78.18 (R Total =78.18) namun memiliki aspek kelemahan pada proporsi dengan nilai rata-rata total = 74.12 (R Total = 74.12) dan memiliki keunggulan secara umum pada aspek terang gelap dengan nilai rata-rata = 80.41 (R Total = 80.41). Dari penggambaran perolehan nilai rata-rata total penerapan pada aspek indikator tersebut mengidentifikasikan bahwa dari sejumlah 65 orang hanya 9 orang yang dapat dikategorikan sangat baik, 32 orang yang dapat dikategorikan baik, 22 orang dapt dikategorikan cukup,2 orang dikategorikan tidak kompeten. Hasil temuan pada penelitian menujukan bahwa tidak terdapat perkembangan dari kemampuan mahasiswa dalam menggambar ilustrasi manusia dipapan tulis , hal ini mengidentifikasikan bahwa secara umum mahasiswa kurang memiliki kemampuan dalam menggambar manusia dan memahami tentang proporsi manusia.
ARBY SAMAH : MAESTRO SENI PATUNG ABSTRAK DI INDONESIA Harissman Harissman; Elvis Elvis; Rica Rian
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.16143

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas tentang penelusuran Arby Samah yang dikenal sebagai pelopor seni patung abstrak di Indonesia, serta mengungkap alasan Arby Samah memilih berkarya patung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sosok Arby Samah sebagai perintis seni patung abstrak di Indonesia, dan sangat berjasa dalam perkembangan seni patung di Indonesia serta Sumatera Barat khususnya. Kajian teori menggunakan seleksi dan fokus gejala berdasarkan jiwa zaman, menitikberatkan pada perspektif historis mempunyai dua dimensi: aspek masa kini, dan Aspek masa lampau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi lapangan dan wawancara, pengambilan dokumen yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Arby Samah berkarya seni patung abstrak dilatarbelakangi oleh  faktor: 1) Budaya di Sumatera Barat yang membuat seni patung sulit berkembang. 2) Adat di Sumatera Barat yang mengikat setiap ruang gerak masyarakatnya. 3) Masyarakat di Sumatera Barat mayoritas memeluk Islam yang sangat mengikat dengan hadis dan Al-quran yang melarang membuat patung dalam wujud realis.Kata Kunci: arby samah, patung abstrak, budaya.AbstractThis research discussed about a person namely as Arby Samah that has known as a pioneer of art sculpture in Indonesia, it was also to reveal the reason of Arby Samah why choosing sculpture as his work of art. The aim of the research was too see the figure of Arby Samah as a pioneer of art sculpture in Indonesia, and also his contribution to the growth of art sculpture in indonesia especially in west sumatera province. Theory of the research used  the selection and observation of the nature symptom. This research focused to the historic perspective that consist of two dimensions, present aspect and past aspect. The method that used in this research was qualitative with descriptive analysis approach. The technique that used in collecting data were field observation, interview and taking the related documents. The result showed that when in producing abstract art sculpture, Arby Samah was influenced by factors: 1) West Sumatera culture that made art sculpture  difficult to growth. 2) the tight tradition or the custom of West sumatera, it limited the people to create art sculpture. 3) Islam is the majority religion of the people in west sumatera were in Al Qur’an and Al Hadist has stated that creating sculpture in realist form was prohibited.  Keywords: arby samah, abstract sculpture, culture.
EKSPERIMEN PENGGUNAAN BERBAGAI BAHAN LIMBAH UNTUK MEMUNCULKAN TEKSTUR LUAR KOTAK TISU DENGAN TEKNIK MOZAIK DAN KOLASE Yunika Br Naibaho; Azmi Azmi Azmi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 1 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i1.10851

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan, tekstur dan teknik yang digunakan untuk mendapatkan hasil tekstur pada  bagian luar kotak tisu. Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu pada Desember 2016 sampai dengan Februari 2017. Lokasi penelitian adalah di Jalan Perjuangan No.175 dan di Jalan Danau Singkarak, Gang. Madrasyah No. 22 B Medan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menguraikan masing-masing subjek yang diteliti, dengan menggunakan dua data yakni data primer diperoleh dari hasil eksperimen, observasi dan data sekunder diperoleh dari hasil dokumentasi yaitu dengan mengambil foto dan mengamati langsung hasil eksperimen. Hasil dari 15 buah karya eksperimen penggunaan berbagai bahan limbah untuk tekstur luar kotak tisu yang diantaranya  kotak tisu dengan bahan limbah Ranting Kayu Mahoni, limbah Batu Warna, limbah Kaca Cermin, limbah Kulit Telur, limbah Batok Kelapa, limbah Potongan Kayu Segitiga, limbah Batu Acak, limbah Kaca Warna, limbah Serbuk Kayu, limbah Daun Pisang, limbah Daun Jati Kering, limbah Kulit Pete Cina, limbah Kulit Jagung, dan limbah Serabut Kelapa.Hasil temuan penelitian eksperimen ini menunjukkan bahwa, pada setiap bahan Limbah yang digunakan pada eksperimen dapat memunculkan Tekstur yang berbeda-beda setelah diterapkan. Penggunaan bahan limbah yang diterapkan ini dapat menjadi peluang usaha baru di bidang kerajinan.Kata Kunci : Eksperimen, Limbah, dan Tekstur.
MENGGAMBAR BENTUK MELALUI MEDIA VIDEO TUTORIAL DI SMP NEGERI 12 PEMATANGSIANTAR Dinda Maulida; Khaerul Saleh
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18879

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya siswa yaitu dalam menggambar bentuk siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Pematangsiantar berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa. Objek yang digambar adalah guci. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Pematangsiantar sampelnya yaitu kelas VIII-I yang berjumlah 3 siswa atau 3 karya gambar bentuk melalu pembelajaran konvensional dan 3 karya gambar bentuk melalui pembelajaran media video tutorial, keseluruhan berjumlah 6 karya gambar bentuk. Menggunakan teknik Random Sampling. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengetahui bagaimana hasil karya gambar bentuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 12 Pematangsiantar terlebih dahulu, mendeskripsikan gambaran yang diteliti dan dinilai berdasarkan prinsip-prinsip seni rupa yang telah ditentukan. Pengaruh yang terdapat dari kedua metode ini banyaknya siswa yang mendapatkan nilai baik dengan mengunakan metode pembelajaran melalui media video tutorial.Kata Kunci: menggambar bentuk, video tutorial.AbstractThis study aims to determine the resulis work in drawing the shape of the grade VIII students of smp negeri 12 Pematangsiantar based on the principles of fine art. The object drawn is urn. The population in this research is all students of class VIII SMP Negeri 12 Pematangsiantar sampel is a class VIII-I which amounted to 3 studdents or 3 of the image form through convensional learning and 22 of the image medium of video tutorials, the overall amounted to 6 the work of the image shape. Using the technique of Random Sampling. This research uses qualitative descriptive method to find out how the image works from the students of class VIII in SMP Negeri 12 Pematangsiantar first, describe the image under study and assessed based on the principles of fine art that has been set. The influence of the contained of of both of these methods the number of students who get good grades with the use of method of learning through video tutorial.Keywords: drawing shapes, tutorial video. 
PENGEMBANGAN CD INTERAKTIF BERBASIS TUTORIAL MATA KULIAH GAMBAR ANATOMI MAHASISWA TATA BUSANA JURUSAN IKK FPP UNP Afnur Saputri. Ys; Weni Nelmira
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12764

Abstract

AbstrakMata kuliah gambar anatomi mempelajari pengetahuan dan keterampilan menggambar anatomi untuk desain busana. Dalam penyajian materi tersebut diperlukan media yang lebih inovatif dan interaktif sehingga dapat memotivasi mahasiswa dan dijadikan media pembelajaran secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media CD interaktif berbasis tutorial dalam pembelajaran gambar anatomi yang valid dan mengetahui respon mahasiswa yang menggunakannya. Penelitian ini merupakan Penelitian dan Pengembangan (R&D) dengan menggunakan model 4D dan penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop saja. Media CD interaktif ini divalidasi oleh 4 orang validator dan  uji coba dilakukan pada mahasiswa S1 Tata Busana tahun pelajaran 2016. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data hasil validasi media CD interaktif berbasis tutorial, dan data respon mahasiswa terhadap media CD interaktif berbasis tutorial yang dihasilkan. Hasil validasi dianalisis secara deskriptif dan diperoleh skor 83 % dengan kategori sangat valid. Sedangkan respon mahasiswa setelah kegiatan uji coba secara umum positif.Kata Kunci: CD interaktif, gambar anatomi.AbstractThe subject of anatomy drawing studies insights and anatomy drawing skills for fashion design. In this presentation material, a more innovative and interactive media is needed so that it can motivate students and create learning media independently. This study aims to produce interactive CD media based on tutorials in learning valid anatomical images and learning responses used by students. This research is Research and Development (R & D) using the 4D model and this research can only be done until development. The interactive CD media was validated by 4 validators and the trial was conducted involving the 2016 Bachelor of Fashion Design students. The data collected from this study were the results of the tutorial interactive CD media validation, and the response of student data to the interactive CD media tutorial produced. The validation results were completed descriptively and obtained a score of 83% with a very valid category. While students' responses after the trial try were generally positive.  Keywords: interactive CD, anatomical image.
PERBEDAAN NILAI (VALUE) DAN MAKNA (MEANING) BUDAYA PERMAINAN EGRANG DI EMPAT NEGARA Kendall Malik
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.13166

Abstract

AbstrakMainan egrang merupakan mainan tradisional yang sudah dimainkan oleh masyarakat zaman dulu. Budaya bermain disetiap daerah, suku/ras, budaya dan tradisional merupakan suatu kegiatan yang didasari oleh latar belakang sejarah , budaya dari nenek moyang dan leluhur tersebut. Hal ini kegiatan-kegiatan bermain tersebut melahirkan suatu makna dan arti budaya itu sendiri. Suatu budaya bermain itu dapat menggambarkan, mencerminkan dan mengartikan karakter suatu daerah/negara tertentu. Permainan egrang yang dimiliki oleh negara-negara lain ternyata menyimpan latar belakang sejarah dan budaya yang bermakna sehingga permainan tersebut menjadi salah satu pertunjukan yang penting dalam suatu acara atau even. Permainan Egrang dilakukan oleh muda mudi, umumnya anak laki – laki mulai yang umur 10-25 tahun dan hanya sebagian kecil anak perempuan. Permaianan ini merupakan permainan ketangkasan. Nilai budaya yang terkandung dalam permainan ini adalah kerja keras, keuletan, keseimbangan dan sportivitas. Hal ini menjadi mainan menghibur diri yang menarik dan mainan yang berusur ketangkasan. Mainan ini cenderung menarik perhatian karena ketinggiannya yang menbuat atraksi-atraksi di arak-arakan pada acara – acara tahunan.Kata Kunci: egrang, permainan, makna, budaya.AbstractThe Stilts is traditional toys that played in the past. The Games traditional are every region/ras, district, culture and traditional have stories and ancestors culture behind it. The games have borned the culture meaning by own. The game traditional can describe to district characteristic and culture. From another countries, the Stilts game have history background and culture meaning that games become the main performence of the event. On the other side, the stilts game are played by young male people between 10 and 25 years old and female play a little. This game is agility games. The Cultural value in this game contents hard work, balance, tenacity and sporty. This game is attractive game that contens agility games. In addition, the game is attractive by audience because the users look tall than the others, and the event look anttractive.  Keywords: the stilts, games, meaning, culture.
GORGA SINGA-SINGA SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS Renjaya Siahaan dan Mangatas Pasaribu
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i3.1055

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengekspresikan motif gorga singa-singa ke dalam sebuah lukisan, mengungkapkan teknik dalam karya lukis, mengungkapkan bagaimana pengayaan yang menjadi ciri khas pelukis dalam berkarya pada seni lukis dan  menjelaskan bagaimana perubahan bentuk gorga singa-singa pada lukisan.Dalam pemilihan material dan alat perlu diperhitungkan oleh perupa sebagai pendukung dalam proses pembuatan karya. Dengan perkembangan jaman yang semakin meningkat, para seniman pun mencari dan melakukan percobaan terhadap alat dan bahan untuk mendapatkan kecocokan efek-efek visual maupun hal-hal baru yang diyakini bisa sebagai media untuk meluangkan ide-ide yang telah didapatkan. Seniman biasanya bebas menggunakan teknik yang diikutinya dari seniman-seniman yang terdahulu, maupun teknik-teknik yang dikembangkan dari teknik sebelumnya oleh perupa itu sendiri dalam melukiskan ide-idenya.Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa Pemaknaan filosofi gorga singa-singa yang yang diterapkan pada karya lukis berdasarkan pemaknaan yang terdapat pada masyarakat Batak Toba yang dilukiskan dengan kombinasi  bentuk-bentuk binatang, manusia, pola sulur-suluran, tali-temali, akar pohon, stalagntit-stalagtit pada gua. Penambahan ataupun pengurangan yang dilakukan penulis dalam karya lukis menimbulkan efek berbeda dari gorga singa-singa dengan tujuan pengayaan dan pengembangan gorga singa-singa ke dalam bentuk karya lukis yang menurut penulis dapat menambah nilai keindahan pada hasil karya lukis. Warna yang digunakan penulis dalam hasil karya lukis yaitu warna kuning, orange, coklat, biru, merah maron yang menghasilkan monokrom orange, warna hitam merah dan putih mewakili warna yang ada pada gorga singa-singa. Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya lukis ini menggunakan beberapa campuran teknik dalam melukis yang tujuannya untuk memperoleh  efek-efek yang dapat mendukung bentuk visualisaisi dalam lukisan Kata kunci : Gorga Singa-Singa, Seni Lukis
PEMBUATAN KERAJINAN KERAMIK DENGAN TEKNIK PILIN PADA SISWA KELAS X SMK PELAYARAN BUANA BAHARI Kasmawati Kasmawati; Wahyu Tri Atmojo; Gamal Kartono; Heri Soeprayogi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.15690

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membuat desain keramik, proses pembuatan keramik, dan finishing keramik dengan teknik pilin pada siswa kelas X SMK Pelayaran Buana Bahari.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sampel 3 karya keramik siswa kelas X yang diambil menggunakan teknik Purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kamera sebagai dokumentasi dan lembar pengamatan sebagai penyaring data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, dokumentasi, serta menggunakan lembar penilaian dengan tiga aspek penilaian yaitu desain, motif, dan teknik. Secara keseluruhan karya keramik dengan teknik pilin pada siswa kelas X SMK Pelayaran Buana Bahari, pada aspek penilaian desain memperoleh nilai rata-rata = 72 (baik), kemudian pada aspek penilaian motif memperoleh nilai rata-rata = 74 (baik), dan trakhir aspek penilaian teknik memperoleh nilai rata-rata = 88 (sangat baik). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata karya keramik dengan teknik pilin oleh siswa kelas X SMK Pelayaran Buana Bahari, dari beberapa aspek penilaian yaitu aspek desain, motif dan teknik maka dapat dikategorikan baik dengan tital nilai 702 dan rata-rata = 78 (baik). jadi dapat disimpulkan bahwa hasil karya kerajinan keramik dengan teknik pilin pada siswa kelas X SMK Pelayaran Buana Bahari telah tergolong baik.Kata Kunci: kerajinan keramik, teknik pilin.AbstractThis study aims to determine the ability of students to make ceramic designs, process making ceramics, and finishing ceramics with a gyre technique in class X SMK Pelayaran Buana Bahari. This study used a qualitative descriptive method with a sample of 3 ceramic works of students of class X taken using a cluster sampling technique. The instrument of this study used the camera as documentation and observation sheet as a data filter. Data collection techniques were carried out using experiments, observation, documentation, and using assessment sheets with three aspects of assessment, namely design, motives, and techniques. Overall, ceramic works using the gyre technique in class X students of Pelayaran Buana Bahari Vocational School, in the aspect of design evaluation obtained an average value of 72 (good), then the aspects of the motive assessment obtained an average value = 74 (good), and final aspects Engineering assessment scores average = 88 (very good). Based on the results of the study it was obtained that the average value of ceramic works with the gyre technique by students of class X of Vocational School of Buana Bahari, from several aspects of assessment, namely aspects of design, motives and techniques can be categorized as good with a score of 702 and average = 78 . so it can be concluded that the work of ceramic crafts with the gyre technique in class X SMK Pelayaran Buana Bahari has been classified as good..  Keywords: ceramic crafts, gyre techniques.