cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
PEMBINAAN GURU-GURU SENI BUDAYA SMPN SUNGAI PUA KABUPATEN AGAM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN Zubaidah Zubaidah; Yusron Wikarya; Abd Hafiz
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11553

Abstract

AbstrakPermasalahan mendasar yang dialami oleh guru-guru seni budaya di SMP Sungai Pua Kabupaten Agam khususnya SMPN 1 dan SMPN 2 adalah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut adalah dengan melaksanakan PTK. Pada umumnya guru SMP Sungai Pua belum melaksanakan PTK untuk memperbaiki pembelajarannya, karena mereka tidak mampu melaksanakan PTK khususnya pada pembelajaran Seni Budaya. Disamping itu guru-guru juga belum menguasai pembuatan RPP sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Solusi yang ditawarkan untuk penyelesaian masalah ini adalah dengan melakukan suatu pelatihan dengan pendekatan rancang bangun, penyuluhan, pelatihan, pendampingan/ pembimbingan dari instruktur. Hasil dari kegiatan ini adalah adalah 1) 80%  peserta sudah dapat menguasai pembuatan RPP berdasarkan kurikulum 2013 dengan baik, begitu juga dari segi penguasaan materi PTK, 75% peserta sudah dapat menguasai pelaksanaan PTK dengan baik.Kata Kunci: Pembelajaran seni budaya, kualitas pembelajaran, RPP dan PTK.AbstractThe fundamental problems experienced by cultural arts teachers in Junior High School Sungai Pua, Agam Regency, especially Junior High School number 1 and Junior High School number 2, are in improving the quality of learning, thus impacting on the achievement of student learning outcomes. One of the efforts to improve the quality of learning is by implementing Classroom Action Research (CAR). In general, Junior High Schools’ teachers have not implemented CAR yet to improve their learning, because they are not able to carry out CAR especially in the learning of Cultural Arts. Besides that the teachers also have not mastered in making of lesson plans based on the 2013 curriculum. The solutions offered to solve this problem are by conducting training with a design approach, counseling, training and mentoring from the instructor. The results of this activity are 1) 80% of participants have mastered in making of RPP based on the 2013 curriculum well, as well as in terms of mastering CAR materials, 75% of participants have mastered the implementation of CAR properly.Keywords: Art and cultural learning, quality of learning, lesson plans and PTK
EKSPLORASI ECO PRINTING DAUN LANANG DAN PEWARNAAN ALAM KAYU TEGERAN PADA KAIN RAYON SEBAGAI POTENSI MATERIAL FASHION SUSTAINABLE Aulia Wara Arimbi Putri; Jesslyn Ivana Kristi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.20271

Abstract

AbstrakPerkembangan industri tekstil dan fashion yang sangat pesat beberapa tahun ini, khususnya di Indonesia, dirasakan turut menimbulkan berbagai dampak yang kurang baik terhadap lingkungan, salah satunya diakibatkan dari limbah yang dihasilkan dari proses produksinya. Pemberdayaan produk yang berkelanjutan adalah suatu cara penanggulangan yang baik dalam penanganan kerusakan yang ditimbulkan sekaligus menjaga kelestarian alamnya. Produk fashion yang memiliki konsep sustainable atau eco design dengan pemanfaatan hasil alam, merupakan konsep yang dimasa kini kian marak diusung oleh para pelaku industri tekstil dan fashion besar hingga rumahan. Teknik pencelupan warna alam dan eco printing adalah cara yang dapat digunakan untuk menggantikan zat kimia dalam proses pewarnaan dan pemberian motif pada material kain secara alami yang berasal dari banyak variasi ekstrak tumbuhan. Proses eksperimen ekstrak kayu tegeran sebagai larutan pewarna material kain utama dan kandungan tanin pada daun lanang sebagai motif serta didukung dengan mordan tunjung dan fiksator tawas, merupakan kombinasi yang difokuskan sebagai penelitian terhadap variasi efek yang ditimbulkan ketika diaplikasikan pada kain rayon yang mulai digunakan sebagai material pokok pengganti polyester murni dan alternatif kain yang lebih dapat dijangkau oleh masyarakat di Indonesia dan juga mulai diperkenalkan sebagai jenis kain utama di Indonesia, yang semuanya dimanfaatkan sebagai media material dan bahan untuk memproduksi sebuah produk fashion yang ramah lingkungan.  Kata Kunci: eco, fashion, printing, rayon, sustainableAbstractThe development of the textile and fashion industry which is growing rapidly in recent years, especially in Indonesia, has caused various environmental damage, for example the result of waste which generated from the production process. Sustainable product empowerment is a good countermeasure in handling the damage caused and for the environtment preservation. Fashion products that have a sustainable or eco design concept using natural products are a concept that is now increasingly being promoted by people in the textile and fashion from large to small scale industry. Natural color dyeing and eco printing techniques are ways that can be used to replace chemical substances in the process of dyeing and imparting patterns on natural fabrics derived from many variations of plant extracts. The experimental process of tegeran wood extract as a dye solution for the main fabric material and the tannin content in lanang leaves as a pattern and supported by mordant tunjung and alum as fixator, is a combination that we focused as a research on the effects variations when applied to rayon fabric which is starting to be used as a staple material, a substitute for pure polyester and a fabric alternative that is more accessible to people in Indonesia and has also been introduced as the main type of fabric, all of which are used as a medium for materials to produce an environmentally friendly fashion product.  Keywords: eco, fashion, printing, rayon, sustainable. 
PENGARUH METODE INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KERAJINAN KERAMIK SISWA KELAS VII SMP SWASTA PAB 5 PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG T.P 2011/2012 Desi Mayanti Anggraini
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 1 (2012): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i1.175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh metode inkuiri terhadap hasil belajar kerajinan keramik siswa SMP Swasta PAB 5 Patumbak. Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode quasi eksperimen (eksperimen semu). Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP PAB 5 Patumbak T.P 2011/2012, dengan populasi sebanyak 193 orang (5 kelas), sedangkan sampela penelitian ini berjumlah 76 orang (2 kelas) yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian diperoleh dengan teknik tes, berupa tes perbuatan. Tes perbuatan dilakukan untuk memperoleh untuk memperoleh data kemampuan membuat kerajinan keramik. Tes dibuat hanya 1 (satu) buah soal dalam bentuk essay yang diaplikasikan dalam bentuk perlakuan membuat kerajinan keramik. Analisis data dilakukan dengan uji persyaratan yaitu uji normalitas dengan teknik Lilliefors, uji homogenitas dengan cara Barlett dan uji hipotesis dengan uji t. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kerajinan keramik yang diajar dengan metode pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional, (2) hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran inkuiri lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar  dengan metode konvensional dalam materi pembelajaran kerajinan keramik. Kata Kunci : Inkuiri, hasil belajar, kerajinan keramik
ANALISIS ASPEK DESAIN DAN KAIDAH PADA MUSABAQAH KHATTIL QUR’AN ( MKQ ) GOLONGAN DEKORASI DI KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2012 Suha riadi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 1, No 2 (2012): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i2.392

Abstract

ABSTRAK Dalam sejarahnya, Asahan cukup dikenal dalam budaya seni Islamnya baik tingkat Lokal, Nasional  bahkan Internasional. Kabupaten tersebut pencetus lahirnya MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an)  di Sumatera Utara pada Tahun 1946 tepatnya di daerah Kampung Bunga. MTQ terbagi menjadi beberapa cabang  yakni Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ), Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ), Musabaqoh Fahmil Qur’an (MFQ), Musabaqoh Khottil Qur’an (MKQ). MKQ merupakan lomba menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an dalam berbagai jenis Kaligrafi Arab yang memiliki nilai keindahannya baik dari segi kaidah huruf maupun desain ragam hiasnya. Salah satu tujuannya adalah mempertahankan dan menggali potensi generasi muda Muslim untuk menuliskan ayat-ayat Al-Quran dalam nuansa kaligrafi Arab diberbagai media. Dalam kegiatannya dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu Golongan Naskah, Golongan Hiasan Mushaf dan Golongan Dekorasi. Hasilnya terbentuk di atas media kertas bagi golongan Naskah dan Hiasan Mushaf. edangkan di atas media triplek bagi golongan Dekorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kaligrafer Asahan mampu menggunakan prinsip desain dalam MKQ golongan dekorasi. Kemudian menggunakan Metode deskripsi kualitatif  yang di mana populasinya sebanyak 25 karya keseluruhan dari golongan dekorasi dan sampel di ambil keseluruhan karya dari populasi dengan teknik Total Sampling terdiri dari 25 karya yang terciptakan. Setelah diadakan observasi maka penulis mengumpulkan data dan menyerahkan ke pada tim penilai untuk dinilai. Hasil temuan menyatakan bahwa masih banyak ditemukan karya peserta yang kurang memahami standarisasi MKQ golongan Dekorasi. Bahkan diantaranya ada yang membuat di luar standart tersebut. Hasil yang di peroleh dalam karya dengan Jumlah nilai rata-rata keseluruhan karya peserta terdiri dari 25 karya dan dari segi aspek desain dengan nilai 80 predikat Baik kemudian jika dari aspek kaidah dengan nilai 74 predikat Cukup Baik. Kata Kunci :, Aspek  Desain, Aspek Kaidah, MKQ
KAJIAN ESTETIKA TIMUR PADA RUMAH ADAT SOPO GODANG MANDAILING Anni Kholilah; Niko Andeska; Muhammad Ghifari
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.14711

Abstract

AbstrakSopo Godang merupakan balai sidang adat di daerah Mandailing Natal. Bangunannya menggunakan tiang-tiang besar yang berjumlah ganjil termasuk anak tangganya. Sopo Godang adalah sebuah bangunan yang terbentuk empat persegi panjang, terbuka dan tidak memiliki dinding. Ukurannya juga lebih kecil dari bagas godang. Sopo Godang dianggap sebagai tempat yang sacral karena adat dan hukum adat dijiwai oleh sopo godang. Dari gedung inilah turun keputusan-keputusan yang mengatur tata tertib seperti patik, uhum, ugari, dan hapantunon. Sopo Godang ini disebut juga sopo siorancang magodang karena gedung ini adalah tempat orang memperoleh perlindungan yang aman. Sopo Godang sengaja dibuat tidak berdinding agar rakyat secara langsung dapat melihat dan mendengar segala hal yang dibicarakan oleh raja dan namora natoras sebagai pemimpin mereka. Tidak ada yang tertutup tapi semua berlangsung secara transparan. Sopo godang ini sangatlah unik, sirih bersusun yang di sodorkan, merupakan tutur kata dan sopan santun yang tidak ternilai harganya. Dengan sirih orang akan mudah memberi sesuatu, mudah memaafkan, mudah berbuat, mudah menolong dan sebagainya. Perlengkapan sirih yang terdiri dari sirih, gambir, kapur sirih, pinang, dan tembakau mempunyai arti tersendiri di dalam upacara. Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendapatkan suatu gambaran yang menyeluruh dan mendalam mengenai pokok bahasan. Dalam hal ini, menampilkan analisis terhadap Estetika yang terdapat pada Rumah Adat Sopo Godang Mandailing khususnya dilihat dari estetika timur.Kata Kunci: estetika timur, rumah sopo godang.AbstractSopo Godang is a custom court for people around there, in Bahasa we called it “Balai Sidang”. Sopo Godang is located in Mandailing Natal. The architecture is built from big poles in odd quantity, also its stairs. Sopo Gadang is a rectangle building, one of open space building with no walls around it. The size is smaller than bagas godang. Sopo godang considered to be a holy place because of custom and customary law which imbued by Sopo godang. In this building, the decision which set the order of patik, uhum, ugari, dan hapantunon. Sopo Godang is also called sopo siorancang magodang because this building is a place where people look for safety place. Sopo Godang is deliberately built without wall in order to give the opportunity for society seiing and hearing directly every words of their king and namora natoras as their leader. Thus, there were transparancy between them. Sopo godang is very unique, such as sirih bersusun, it is simbolize a good things in speaking and polite manner which is priceless. People believed that sirih brings a good attitude, such as generous, forgiving, being kind, helping each other easily, and the others. The equipment of sirih : sirih, gambir, kapur sirih, pinang, and tobacco have its own meaning in the ceremony. This research used descriptive qualitative approach to obtain a comprehensive and analitical description about this topic. This research used East Aesthetic theory for analizing the findings Malangan.  Keywords: east aesthetic, rumah sopo godang. 
BARGAINING ANTARA PELANGGAN DENGAN PRODUSEN DAN ARTISAN PADA DESAIN BENTUK HIASAN SEPATU LUKIS DI MATAHARI ART MEDAN Defarika Ade Rizky; Onggal Sihite
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 1 (2016): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v5i1.4084

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses bargaining yang terjalin antara pelanggan dengan produsen dan artisan untuk memutuskan desain bentuk hiasan pada sepatu lukis yang di pesan. Populasi dalam penelitian ini adalah 13 pelanggan dan sampel penelitian ini adalah 10 pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan teknik analisis data kualitatif yang terkumpul melalui survei, observasi, wawancara dan dokumentasi yang dideskripsikan dalam bentuk karya tulis ilmiah.instrumen penilaian dala penelitian menggunakan data angket.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bargaining yang terjalin antara pelanggan dengan produsen dan artisan pada desain bentuk hiasan terjalin tidak kompleks dan kompleks.Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan nantinya mampu mengetahui proses bargaining antara pelanggan dengan produsen dan artisan, harga, dan penataan unsur-unsur rupa pada desain bentuk hiasan sepatu lukis Matahari art Medan. Kata Kunci : Bargaining, Pelanggan, Produsen, Artisan
EKSPERIMEN PEWARNAAN BATIK DENGAN BAHAN ALAMI BUAH NAGA (HYLOCEREUS UNDATUS) Helmiati Helmiati; Misgiya Misgiya; Wahyu Tri Atmojo; Brisman Silaban
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.16973

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya eksperimen pemanfaatan bahan alam buah naga sebagai pewarna alami pada batik yang dilakukan  oleh peneliti sendiri. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian Deskriptif Kualitatifdengan mengikuti prosedur teknik tersebut maka peneliti menguraikan hasil karya eksperimen pewarnaan batik dengan bahan alami buah naga dan dengan penggunaan fiksator yang berbeda yaitu tawas, kapur dan tunjung.Dari hasil karya eksperimen yang diperoleh maka peneliti melakukan pengumpulan data melalui lembar pengamatan yang dinilai oleh pengamat. Hasil eksperimen karya batik tulis dengan menggunakan bahan alami buah naga didapatkan kesimpulan bahwa, hasil yang paling baik diantara ketiga pengunci warna tersebut adalah penggunaan fiksator tunjung, dari penilaian peneliti sendiri, peneliti menilai penyerapan warna sangat baik, kejelasan warna sangat baik, kerataan warna cukup dan juga kenampakan motif pencantingan yang baik dibandingkan dengan penggunaan fiksator tawas dan kapur penyerapan warna dan kejelasan warna cukup dan kerataan warna tidak baik. Sehingga bahan fiksasi tunjung lebih cocok digunakan dalam eksperimen pewarnaan batik dengan bahan alami buah naga.  Kata Kunci: eksperimen, pewarnaan, batik, buah naga.AbstractThis study aims to find out the results of experimental work on the use of natural ingredients dragon fruit as natural dyes on batik that conducted by the researcher. The research method used is descriptive qualitative research method by following the procedure of the technique, the researcherdescribes the results of batik colouring experiments with dragon fruit natural ingredients and with the use of different fixators namely alum, chalk and tunjung.From the experimental work results obtained then the researchercollected data through the observation sheets that were assessed by observers. The results of experiments in batik using natural ingredients of dragon fruit can be concluded that, the best results among the three colour locks are the use of tunjung fixator, from the researchers' judgment, the researcher assesses the colour absorption is very good, the colour clarity is very good, the colourevenness is sufficientand also the appearance of good inclusion motifcompared to the use of alum fixator and chalk absorption of colour and colour clarity is sufficient and the colour evenness is not good. So that tunjung fixation is more suitable to use in batik colouring experiments with natural ingredients of dragon fruit. Keywords: experiments, colouring, batik, dragon fruit.
KEHIDUPAN SURAU DI MINANGKABAU SEBAGAI INSPIRASI DALAM KARYA SENI LUKIS Ferdian Ondira Asa; Sahrul N
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11003

Abstract

AbstrakSurau di Minangkabau sebagai tempat ibadah lebih dikenal sebagai mesjid, langgar dan musalla. Kehidupan surau sebagai tempat pendidikan  anak anak pada saat dahulu mendidik anak laki-laki di surau sebagai tempat bermalam, bermain, menggaji. Model pendidikan ini sudah merubah fungsi sebagai pendidikan modern. Fenomena surau masa lalu sebagai konsep dalam bekarya seni lukis, kehidupan surau di Minangkabau sebagai inspirasi dalam karya seni lukis merupakan bagian dari restrospeksi terhadap realita saat ini. Metode penciptaan karya seni lukis melalui  riset etik dan riset emik. Riset etik melalui teknik observasi, wawancara, mengamati dan mendokumentasikan fenomena yang ada di kehidupan surau. Riset emik teknik melukis membuat model dengan menggunakan plastisin untuk objek-objek utama kemudian di potret dengan kamera foto. Potret di jadikan sebagai acuan dalam melukis. Karya seni lukis yang divisualkan pada lukisan realis fotografi yang menceritakan kehidupan surau masa lalu, kehidupan tersebut seperti pendidikan, lukisan mengaji, batapian, bujang surau. Karya seni lukis tersebut bermaksud memberitahukan serta mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali kehidupan di surau. Sebab, kegiatan yang dilakukan di surau tersebut dapat membentuk karakter pemuda-pemudi di Minangkabau menjadi lebih baik. Ekspresi yang hadir dalam penciptaan karya merupakan perasaan marah, kecawa dan sedih, melihat fenomena yang terjadi. Kemudian diterapkan ke dalam karya seni lukis berbentuk dua dimensi, berupa simbol. Simbol yang hadir metafhor dari bentuk surau kemudian didisformasikan, sehingga hadir bentuk baru yang mewakili dari visual peranan kehidupan surau Minangkabau , dengan berpedoman pada unsur-unsur seni rupa.           Kata Kunci: surau, restrospeksi, fenomena budaya, Minangkabau AbstractSurau in Minangkabau as a place of worship is better known as mosques, langgar and musalla. The life of surau as a place for children's education when they first educated boys in surau as a place to spend the night, play, pay. This educational model has changed the function of modern education. The past surau phenomenon as a concept in the work of painting, the life of surau in Minangkabau as inspiration in painting is part of the retrospect of the current reality. Methods of creating paintings through ethical research and emic research. Ethical research through observation, interview techniques, observing and documenting phenomena that exist in surau life. Emik research painting techniques make models using plasticine for the main objects and then portrayed with a photo camera. Portrait is used as a reference in painting. The visualized artworks in realist photography that tell the life of the past, life such as education, mangaji  painting, bujang surau. The artwork aims to inform and invite people to revive life in surau. Because, the activities carried out in the surau can shape the character of young people in Minangkabau to be better.Expressions that are present in the creation of works are feelings of anger, laughter and sadness, seeing the phenomena that occur. Then it is applied to two-dimensional painting, in the form of symbols. The symbol that metaphor comes from the surau form is then informed, so that there is a new form representing the visual role of the life of the Minangkabau surau, guided by the elements of art.  Keywords: surau, restrospect, cultural phenomenon, Minangkabau
ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN CETAK LA LIGHTS “JANGAN MAU DIADU” VERSI AYAM Ahmad Zakiy Ramadhan
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.19551

Abstract

AbstrakSemiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda, semiotika adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk menganalisa sebuah karya. Didalam sebuah iklan, selain memuat pesan iklan juga memuat tanda – tanda yang harus mampu diterjemahkan secara sederhana oleh target audiens. Tanda-tanda dalam iklan menjadi sesuatu yang cukup penting, karena mampu menjadi pengait antara pesan dan penerima pesan. Kaitan tersebut akan sangat kuat jika antara tanda dan penerima pesan dalam hal ini adalah target audiens iklan LA Lights terdapat sebuah kesamaan frekuensi. Metode yang digunakan dalam menganalisa iklan produk LA Lights “Jangan Mau Diadu” versi ayam adalah dekskriptif kualitatif. Data verbal dan visual  dikumpulkan dan dianalisa menggunakan pisau semiotika. Iklan La Lights ini sangat kental dengan nuansa politik Indonesia tahun 2019. Dimana pada tahun tersebut diselenggarakannya pemilihan Umum dan pemilihan capres dan cawapres secara langsung oleh rakyat.Kata Kunci: semiotika, iklan, LA lights.AbstractSemiotics is the study of signs, it is a tool that can be used to analyze a work. In an advertisement, besides containing messages, it also has signs that must be able to be translated simply by the target audience. The signs in advertising become something important because it can become a link between the message and the recipient. The link will be very strong when a common frequency between the sign and the recipient of the message appears, in this case, the target is the audience of LA Lights advertisements. The method used for analyzing the advertising version of the LA Lights "Jangan Mau Diadu" version of the chicken is a qualitative descriptive study. Verbal and visual data were collected and analyzed using a semiotic approach. This LA Lights advertisement was highly colored by the atmosphere of Indonesian politics in 2019 when the public representatives, presidential, and vice-presidential candidates were elected directly by the people.Keywords: semiotics, advertising, LA lights. 
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBUATAN SULAMAN TIMBUL PADA MATA KULIAH SULAMAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Ira Syafrina; Weni Nelmira
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12850

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatar belakangi untuk mengatasi permasalahan mahasiswa dalam perkuliahan Sulaman pada materi membuat sulaman timbul, dimana masih terbatasnya referensi mengenai materi Membuat Sulaman Timbul. Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan media pembelajaran berupa bahan ajar yang valid dan praktis. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Prosedur penelitian menggunakan model 4-D yang terdiri dari tahap pendefenisian (Define), tahap perancangan (Design), tahap pengembangan (Develop) dan tahap (Disseminate). Namun dalam penelitian ini desseminate tidak digunakan karena mengingat keterbatasan peneliti. Data diperoleh dari uji validitas, uji praktikalitas dosen pembina mata kuliah, uji praktikalitas kelompok kecil dan uji praktikalitas kelompok besar. Validator terdiri atas validasi media dan validasi materi yang berjumlah 4 orang. Berdasarkan hasil uji validitas bahan ajar Sulaman diperoleh skor rata-rata 4,35 dengan kategori sangat valid. Selanjutnya dari hasil uji praktikalitas diperoleh skor 85% dengan kategori sangat praktis. Maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar  ini layak digunakan sebagai media pembelajaran sulaman timbul.  Kata Kunci: bahan, ajar, sulaman, timbul.AbstractThis research aims to solve the problems of students lectures of embroidery on embroidered embroidery material. There are still limited references to the material of Making Embossed Embroideries. The purpose of this study is to produce learning media that contain valid and practical teaching materials. This research is a Research and Development (R & D) research. The research procedure uses a 4-D model consisting of defining (definition), per-design, development design, and development (dissemination). But in this study, it was not used as a consideration for research. Data were obtained from validity tests, practicality tests of lecturer advisors, small group practicality tests and large group practicality tests. The validator consists of media validation and material validation collected by 4 people. Based on the results of the validity test of Sulaman teaching materials obtained an average score of 4.35 with a very valid category. Furthermore, from the practicality test results obtained a score of 85% with a very practical category. It can be concluded that teaching materials are suitable to be used as embroidery learning media arise.Keywords: teaching, materials, embossed, embroideries.