cover
Contact Name
Adek Cerah Kurnia Azis
Contact Email
adek_peros@yahoo.com
Phone
+6285278021981
Journal Mail Official
gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar / Pasar V, Medan, Sumatera Utara – Indonesia Kotak Pos 1589, Kode Pos 20221
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gorga : Jurnal Seni Rupa
ISSN : 23015942     EISSN : 25802380     DOI : https://doi.org/10.24114/gr.v9i1
Core Subject : Education, Art,
Gorga : Jurnal Seni Rupa terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi tulisan/artikel hasil pemikiran, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditulis oleh para pakar, ilmuwan, praktisi (seniman), dan pengkaji dalam disiplin ilmu kependidikan, kajian seni, desain, dan pembelajaran seni dan budaya.
Articles 806 Documents
TEKHNIK-TEKHNIK PENCAHAYAAN PADA OBYEK JERUK UNTUK MENGHASILKAN KARYA FOTOGRAFI Febby Rut dan Khaerul Saleh
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v1i3.1062

Abstract

Abstrak Penciptaan karya dengan media fotografi ini memiliki tujuan untuk menghasilkan karya foto dengan beberapa tekhnik pencahayaan menggunakan lampu listrik serta memanfaatkan obyek sederhana seperti jeruk. Berikutkan akan diuraikan dan dijelaskan bagaimana proses pembuatan karya yang diciptakan mulai dari awal hingga selesai. Karya yang diteliti berjumlah 20 karya. Dalam penciptaan karya ini, penulis menggunakan media fotografi seperti kamera SLR Nikon D3000, yang sebelumnya diawali dengan mengolah beberapa jenis jeruk  menjadi obyek yang menarik untuk di foto dan dilanjutkaan dengan teknik pengambilan gambar dengan beberapa tekhnik pencahayaan. Karya yang telah selesai di foto akan di nilai oleh para apresiator yaitu dosen fotografi untuk dilihat tingkat keberhasilan dari karya tersebut dengan melihat aspek fotografi seperti sudut pandang, pencahayaan, komposisi dan ketajaman. Kata Kunci: Tekhnik Pencahayaan, Fotografi, Jeruk
PENGEMBANGAN MODUL SENI BUDAYA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SISWA KELAS X DI SMK Rika Amelia Hikmah; Ramalis Hakim
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.15743

Abstract

AbstrakPenelitian ini berawal dari masalah kurangnya bahan ajar yang digunakan guru, dimana guru hanya megandalkan buku paket dalam proses pembelajaran dan belum dapat mendorong peserta didik berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa modul Seni Budaya yang berbasisi pendidikan karakter yang valid, praktis dan efektif untuk siswa kelas X di SMK. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model IDI ( Instruktional Development Institute ).Model ini dikembangkan melalui empat tahap,  penilaian , pendesainan, evaluasi dan revisi. Validasi dilakukan kepada pakar pendidikan bahasa, dosen Teknologi pendidikan dan guru seni budaya. Data kepraktisan dikumpulkan melalui angket, lembar observasi dengan guru dan peserta didik, selama pembelajaran data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang dikembangkan yang dihasilkan telah valid. Media ini juga dinyatakan telah praktis oleh para ahli. Hasil angket dan hasil observasi dengan guru juga menyatakan media pembelajaran ini praktis. Pada uji efektivitas, didapatkan hasil bahwa 0,95 % siswa telah mencapai aktivitas positif  dan hasil belajar peserta didik juga meningkat. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media yang telah dihasilkan dapat dinyatakan valid, praktis, dan efektif.  Kata Kunci: modul seni budaya, pendidikan karakter.AbstractThis research starts from the problem of lack of teaching materials used by teachers, where teachers only rely on textbooks in the learning process and have not been able to encourage students to actively participate in the learning process. This study aims to produce learning media in the form of Cultural Arts modules based on valid, practical and effective character education for class X students in vocational high schools. This type of research is development research using the IDI (Instructional Development Institute) model. This model is developed through four stages, assessment, design, evaluation and revision. Validation was carried out for language education experts, technology education lecturers and cultural arts teachers. Practicality data was collected through a questionnaire, observation sheets with teachers and students, while learning the data collected were analyzed descriptively The results showed that the developed media produced was valid. This media has also been declared practical by experts. The results of the questionnaire and the results of observations with the teacher also stated that this learning media is practical. In the effectiveness test, it was found that 0.95% of students had achieved positive activities and student learning outcomes also improved. Based on these results it can be concluded that the resulting media can be declared valid, practical, and effective.  Keywords: culture art module, education character. 
APROPRIASI GITAR DALAM KESENIAN REJUNG PADA MASYARAKAT SUKU BASHEMAH KABUPATEN KAUR PROVINSI BENGKULU Budrianto Budrianto Budrianto; Wilma Sriwulan; Marta Rosa
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.10915

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan untuk membahas peran gitar sebagai bentuk apropriasi dalam kesenian rejung pada masyarakat suku bashemah ,sekaligus bertujuan untuk menambah wawasan,mendeskripsikan dan mencari kebenaran tentang kesenian tersebut mengapa kesenian ini memakai iringan permainan gitar konvensional barat. Rejung adalah perpaduan antara sastralisan beserta iringan musik menggunakan petikan gitar. Irama-irama rejung sangatlah beragam dan khas.Sastralisan yangterkandung dalam rejung terletak pada tembang-tembangnya, berupa pantun nasehat, pesanmoral, sindiran, kisah seseorang, sebuah ungkapan perasaan antara muda-mudi dan ucapan-ucapan yang dirasakan dalam hati seperti merintih,meratapi nasib,dan menyesali hidup dengan menggunakan bahasa daerah. Gitar dalam kesenian rejung berfungsi sebagai melodi pokok sekaligus pengatur tempo. Dalam musik konvensional gitar difungsikan sebagai iringan musik modern atau musik barat. sementara berbeda halnya dengan kesenian rejung,secara musikal gitar tunduk  sebagai alat musik tradisi di dalam kesenian rejung. Metodologi yang digunakan ialah metodologikualitatif dalam lingkup musik. Dengan adanya  penelitian ini untuk menambah nilai historis sebuah kesenian daerah itu sendiri dan berharap menjadi suatu referensi literasi pengetahuan bagimasyarakat kabupaten kaurdan masyarakat umum. Dalam karya tulis ini disimpulkan bahwa musik rejung memiliki gaya khas musik timur dengan memakai instrumen musik barat dan memiliki ciri khas musik tradisional Indonesia.           Kata Kunci : Rejung, Gitar Konvensional, Apropriasi.  AbstractThe study aims to discuss the role of the guitar as a form of appropriation in the art of rejung to bashemah tribal people, as well as aiming to broaden insight, describe and seek truth about the art, why is this art using conventional Western guitar playing. Rejung is a combination of oral literature and musical accompaniment using guitar passages. The rhythm of the rejung is very diverse and distinctive. Oral literature contained in the rejung lies in the songs, in the form of rhymes of advice, moral messages, satire, the story of a person, an expression of feelings between young people and words that are felt in the heart such as moaning, lamenting fate, and regretting life by using local language. The guitar in the rejung art serves as the main melody as well as the tempo regulator. In conventional music the guitar is functioned as an accompaniment of modern music or western music. while in contrast to the rejung art, musical guitars are subject to traditional musical instruments in the art of rejung. The methodology used is a qualitative methodology in the scope of music. With the existence of this research to add the historical value of the regional art itself and hope to become a reference of knowledge literacy for the people of the district of Kaur and the general public. In this paper it was concluded that rejung music has a distinctive style of eastern music by using western music instruments and has the characteristics of traditional Indonesia music. Keywords: Rejung, conventional guitar, appropriation. 
MAKNA BUDAYA MINANGKABAU DALAM FILM SALISIAH ADAIK Hendarti Darmawan; Dede Pramayoza; Yusril Yusril
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.18359

Abstract

AbstrakFilm Salisiah Adaik merupakan film independen Sumatera Barat yang bertemakan budaya Minangkabau. Film ini menceritakan tentang perselisihan adat pernikahan antara daerah Pariaman dan Payakumbuh yang dikemas dalam bentuk fiksi dengan gaya artistik yang detail dan khas sehingga memiliki nilai estetik. Estetika film Salisiah Adaik telah melahirkan makna dan arti budaya itu sendiri, untuk mengungkapkan makna tersebut dilakukan dengan analisa estetika formalisme Sergei Eisenstein. Setiap adegan dapat menggambarkan dan mengungkapkan makna budaya Minangkabau seperti kedamaian, keramahan masyarakat Minangkabau dan keteguhan masyarakat Minangkabau dalam menjunjung tinggi tradisi daerah masing-masing sesuai dengan pepatah Minangkabau lain lubuak lain ikaannyo, lain ladang lain ilalang (lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain ilalang.Kata Kunci: salisiah adaik, makna budaya minangkabau.AbstractSalisiah Adaik is an independent West Sumatra film with a Minangkabau culture theme. This film tells about a marriage custom dispute between the Pariaman and Payakumbuh areas which is packaged in fiction with a detailed and distinctive artistic style that has aesthetic value. The aesthetics of the film Salisiah Adaik has given birth to the meaning and meaning of the culture itself, to express the meaning is done with aesthetic analysis of Sergei Eisenstein's formalism. Each scene can depict and express Minangkabau cultural meanings such as peace, friendliness of the Minangkabau people and the determination of the Minangkabau people in upholding the traditions of their respective regions in accordance with the Minangkabau proverb, another lubuak ikaannyo, another field of grass that is different (another bottom of the fish, another field of reeds. Keywords: salisiah adaik, makna budaya minangkabau. 
ANALISIS KARYA LUKIS PADA BOTOL KACA BEKAS DENGAN MENERAPKAN ORNAMEN SUMATERA UTARA OLEH SISWA KELAS XI SMAS AL-WASHLIYAH PASAR SENEN MEDAN T.A 2018/2019 DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP DESAIN Purnama Sari Siregar; Onggal Sihite; Fuad Erdansyah
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12652

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan ornamen Sumatera Utara  kepada siswa serta melatih kemampuan siswa dalam melukis ornamen dengan menerapkan prinsip-prinsip desain. Melukis ornamen adalah salah satu cara mengenal dan memelihara ornamen. Tahapan penelitian ini diawali dengan pembelajaran tentang ornamen Sumatera Utara dan prinsip-prinsip desain. Selanjutnya siswa diberi tugas untuk melukis ornamen Sumatera Utara. Artinya, siswa bebas mengekspresikan konsepnya lewat bentuk-bentuk ornamen tersebut. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif yang menganalisis pengetahuan ornamen dan karya lukis ornamen siswa berdasarkan prinsip desain. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang ornamen Sumatera Utara dan cukup baik dalam penerapan prinsip desain pada praktik melukis ornamen.Kata Kunci: ornamen, lukis, prinsip, desain.AbstractThis research purpose to introduce the North Sumatera ornaments to students and practice their skill in painting of ornaments with using the principles of design. Painting the ornaments is one way to recognize and maintain ornaments. The Step of research is begin with learning about North Sumatera ornaments and the principles of design. Then, students are given the task to paint the North Sumatera ornaments. That mean, students are free to express their concept with the shapes of that ornaments. The method of research conducted is qualitative descriptive which analyzing the ornaments knowledge and ornaments painting of students based on the principles of design. The result of this research show that there is creasing of the knowledge about North Sumatera Ornaments, and good enough in practice of painting ornament.Keywords: ornament, painting, principle, design.
KAJIAN PERANCANGAN MOTIF “KOPI CENGKEH” PADA BATIK MALANGAN DENGAN TEKNIK SHAPE GRAMMAR Titi Ayu Pawestri; Debri Haryndia Putri
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 1 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i1.12985

Abstract

AbstrakBatik Malangan merupakan sebutan untuk karya seni batik dengan motif khas Malang dengan motif-motif alam yang terinspirasi dari lingkungan alam sekitar Malang Raya. Sebagai contoh beberapa komoditas hasil pertanian terbesar di Malang selatan seperti kopi dan cengkeh mampu memberikan inspirasi masyarakat dalam pembuatan motif batik. Batik Malangan memerlukan inovasi dalam pengembangan motifnya secara cepat dan tepat. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memodifikasi motif dengan cepat adalah metode shape grammar dengan menggunakan software berbasis CAD (computer aided design). Metode shape grammar adalah metode komposisi bentuk yang diformulasikan secara digital dengan bantuan software komputer agar motif yang dihasilkan dapat tampil lebih presisi dan berbeda. Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif melalui pendekatan eksperimental. Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk mengolah data awal hingga peneliti menemukan beberapa sample motif dominasi bentuk dasar Batik Malangan, kemudian setelah itu peneliti menggunakan metode shape grammar untuk uji coba hingga menemukan beberapa alternatif motif Batik Malangan. Hasil penelitian menunjukkan re-komposisi motif dengan menggunakan teknik shape grammar dan dapat menghasilkan berbagai alternatif desain motif Kopi Cengkeh dengan memberikan ciri khas dari kekayaan alam Malang. Kata Kunci: batik, shape grammar,motif.AbstractMalangan Batik is a term for batik artwork with a typical Malang motif with natural motifs inspired by the natural environment around Malang. For example, some of the largest agricultural commodities in southern Malang, such as coffee and cloves, can inspire people to make batik motifs. Malangan Batik requires innovation in developing its motives quickly and precisely. One technique that can be used to modify motifs quickly is the shape grammar method using CAD (computer aided design) software. The shape grammar method is a form composition method that is formulated digitally with the help of computer software so that the resulting motif can appear more precise and different. The research method used in this study is descriptive qualitative through an experimental approach. Descriptive qualitative methods are used to process the initial data until researchers find several samples of predominant motifs of the basic form of Batik Malangan, then after that the researchers use the shape grammar method for testing to find several alternatives to the Malangan Batik motif. The results of the study showed the composition of motifs using the shape grammar technique and could produce various alternative designs of the Kopi Cengkeh motif by giving a characteristic of Malang's natural wealth.Keywords: batik, shape grammar, motif.  
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching And Learning Pada Pokok Bahasan Ragam Hias Di Kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam T.A 2012/2013 Elys Rismawati Hutabarat dan Daulat Saragi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 1 (2013): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v2i1.1030

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memberikan salah satu solusi guna meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan ragam hias di SMP Negeri 2 Lubuk Pakam. Peningkatan hasil belajar siswa dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-9  dengan jumlah 37 siswa. Setiap siklus terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan/Observasi, dan Refleksi. Hasil-hasil penelitian yang diperoleh adalah hasil belajar pada tiap siklus terjadi peningkatan, yaitu pada pre tes  yang diperoleh sebesar 37,83% yang tuntas dengan jumlah siswa 13 orang dan nilai rata-rata 74,13 dengan siwa yang belum tuntas sebayak 24 siswa yakni 62,16%. Mengalami peningkatan pada Siklus I nilai rata-rata kelas mencapai 76,12 dengan siswa yang tuntas belajar  sebanyak 20  siswa atau 54,05 %,  dan 17 siswa yang belum tuntas yakni 45,94%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan mencapai 83,11, siswa yang mengalami tuntas belajar sebanyak 35 siswa atau 94,59%, serta siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa yakni 5,40%. Dengan demikian terjadi rata-rata peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran sebesar 28,38%. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Contextual  Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan ragam hias siswa di kelas VII-9 SMP Negeri 2 Lubuk Pakam. Kata Kunci: Hasil belajar, Pendekatan Contextual  Teaching  and Learning, Ragam Hias.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN MENDISAIN ORNAMEN DENGAN HASIL BELAJAR MEMBATIK MOTIF ORNAMEN BATAK ANGKOLA MANDAILING SISWA KELAS X SMK KARYA BUNDA MEDAN Siti Asyiah Siregar; Sugito Sugito; Wahyu Tri Atmojo
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 8, No 2 (2019): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v8i2.15267

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan di SMK Karya Bunda Medan yang bertujuan untuk membuktikan apakah ada hubungan yang siknifikan antara hubungan pengetahuan ornamen dan kemampuan  mendesain ornamen terhadap hasil belajar membatik motif ornamen Batak Angkola Mandailing. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Karya Bunda Medan. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh sebanyak 19 orang dari kelas X. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yaitu penelitian ini mencari ada tidaknya hubungan antara pengetahuan dan kemampuan mendisain ornamen dengan hasil belajar membatik motif ornamen Batak Angkola Mandailing. Teknik Analisis data menggunakan korelasi ganda (R), Uji keberartian dengan formula F. Hasil temuan penelitian: = 0,60, = 0,58 dan = 0,75 menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan kemampuan mendisain ornamen dengan hasil belajar membatik motif ornamen Batak Angkola Mandailing, yang dibuktikan dengan  Fhitung = 4,87 untuk dk= n-k-1 = 16 a = 0,05 Ftabel = 3,63 ternyata Fhitung >Ftabel (4,87 > 3,63). Besar sumbangan (kontribusi) antara pengetahuan dan kemampuan mendisain ornamen dengan hasil belajar membatik motif ornamen Batak Angkola Mandailing diperoleh r2=62% artinya bahwa X1,  dan X2 memberikan kontribusi atau masukan (sumbangan) pada Y rata-rata 62%, sisanya 38% dari variabel lain.  Kata Kunci: pengetahuan, mendisain, membatik, angkola, mandailing.AbstractThis research was conducted at SMK Karya Bunda Medan which aims to prove whether there is a significant relationship between the relationship of ornamental knowledge and the ability to design ornaments to the learning outcomes of batik motifs of Angkola Mandailing Batak ornaments. The population in this study were all students of class X SMK Karya Bunda Medan. Sampling using saturated sample technique as many as 19 people from class X. This study uses a correlational method, namely this study looks for whether there is a relationship between knowledge and ability to design ornaments with the results of learning to batik Angkola Mandailing Batak ornament motifs. Data analysis technique uses multiple correlation (R), significance test with formula F. The results of the study: = 0,60, = 0,58 and = 0,75  shows that there is a relationship between knowledge and ability to design ornaments with learning outcomes batik Angkola Batak ornament motifs Mandailing, which is proven by Fcount = 4.87 for dk = nk-1 = 16 a = 0.05 Ftable = 3.63, it turns out Fcount > Ftable (4.87> 3.63). The contribution between knowledge and ability to design ornaments with the results of learning to batik Angkola Mandailing Batak ornament motifs obtained r2 = 62% means X1 and X2 give contribution or input to the learning outcomes of  Y averaged 62%, the remaining 38% from other variables.  Keywords: knowledge, design, make batik, angkola, mandailing.
PROSES KREATIF KOMUNITAS SENI NAN TUMPAH Meria Eliza; Ikhsan Satria Irianto2
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11055

Abstract

AbstrakPenelitian inibertujuan untuk mengetahui proses kreatif Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) dan bagaimana persepsi masyarakat terhadap karya dan keberadaannya. KSNT merupakan kelompok seni terproduktif di Sumatra Barat yang karya-karyanya mendapatkan tanggapan berbeda dari masyarakat luas. Upaya untuk mengupas tentang proses kreatif dan keberadaan dari KSNT, metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif interpretatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan, pertama kecenderungan karya KSNT adalah mengolah seni tradisi sebagai material artistik garapan seni modern. Kedua, setiap karya KSNT mempertimbangkan jangkauan penontonnya, sehingga karya-karya KSNT dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Ketiga, keberadaan KSNT meningkatkan minat apresiasi seni masyarakat di Korong Kasai, Padang Pariaman.           Kata Kunci:komunitas seni nan tumpah, proses kreatif, masyarakat AbstractThis study aims to find out the creative process of the Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) and how people's perceptions of their work and existence. KSNT is the most productive art group in West Sumatra whose works get different responses from the wider community. Efforts to explore the creative process and the existence of KSNT, the research method used is interpretive descriptive approach. Based on the results of the study, it can be concluded that the first tendency of KSNT's work is to process traditional art as an artistic material of modern art. Second, each KSNT work considers the audience's reach, so that KSNT's works can be well received by the community. Third, the existence of KSNT increased the interest in the appreciation of community art in Korong Kasai, Padang Pariaman. Keywords: komunitas seni nan tumpah, proses kreatif, masyarakat
TINJAUAN ESTETIKA ISLAM PADA KONTRUKSI VISUAL UMOH REJE BALUNTARA SUKU GAYO DI TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH Indra Setiawan; Haria Nanda Pratama; Fani Dila Sari
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 1 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i1.17931

Abstract

AbstrakUmoh Reje Beluntara  Suku Gayo merupakan rumah tempat tinggal raja sebagai ruang aktivitas kesehariannya.  Penciptaan  rumah adat muara dari segala macam bentuk penghadiran dan penataan untuk mengatur laju kehidupan masyarakat Beluntara Suku Gayo. Kontruksi visual Umoh Reje Baluntara Suku Gayo memperesentasikan nilai-nilai islam sebagai landasan penciptaan sekaligus aktivitas di dalam rumah pada masa lampau. Rerpresentasi Visual Sebagai Simbol Nilai-Nilai Keislaman Pada Umoh Reje Baluntara ditinjau dengan metode penelitian kualitatif.  Estetika dengan pedekatan islami mencakup nilai yang terdapat dalam tatanan fungsi ruang dan ornament  yang terdapat pada rumah adat reje Baluntara.Kata Kunci: umoh, reje, baluntara, pituruang, gayo.AbstractUmoh Reje Beluntara Gayo tribe is the residence of the king as a space for daily activities. The creation of estuary traditional houses from all forms of presence and arrangement to regulate the pace of life of the Beluntara Gayo people. The visual construction of the Umoh Reje Baluntara Gayo tribe presents Islamic values as a basis for creation as well as activities in the home in the past. Visual representation as a symbol of Islamic values in Umoh Reje Baluntara was reviewed with qualitative research methods. Aesthetics with Islamic approach include the values contained in the spatial order and ornament function found in the Baluntara reje traditional house.  Keywords: umoh, reje, baluntara, pituruang, gayo.