cover
Contact Name
Ismail Pane
Contact Email
ismailpane86@gmail.com
Phone
+6282170329133
Journal Mail Official
rumahjurnaldaraswaja@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ibadah Syekh Mudo Madlawan, Sungai Pinang -Kubu Babussalam-Rokan Hilir-Riau
Location
Kab. rokan hilir,
Riau
INDONESIA
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
ISSN : -     EISSN : 30476526     DOI : -
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan is a peer-reviewed journal published twice a year (March and September). Jurnal Keislaman aims to facilitate and disseminate innovative and creative ideas of researchers, academicians, and practitioners who concentrate on interdisciplinary Islamic issues ranging from Islamic history, Islamic thought, Islamic laws, Islamic politics, Islamic economics, and Islamic education, and Islamic social-cultural. Jurnal Syaikh Mudo Madlawanis published online by LPPM Institut Agama Islam Dar Aswaja Rokan Hilir.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 22 Documents
RESEPSI HADIS LARANGAN MEMAKAI GELANG BAGI LAKI-LAKI DALAM AKUN TIK TOK ANIMASI EDUKASI (ANALISIS INFORMATIF) Arif, Syaifulloh; Fahrul, Fahrul; Sultoni, Sultoni; Mubarok, Husni; Qolbi, Iqwamul
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadis yang disabdakan Rasulullah tentang larangan laki-laki menyerupai perempuan dan begitu pula sebaliknya (tasyabbuh), divisulisasikan oleh Angga Liberty dalam akun media sosialnya sebagai dalil larangan memakai gelang bagi laki-laki. Konten visualisasi tersebut diunggah dalam akun Tik Toknya yang bernama “Animasi Edukasi” dalam bentuk kartun animasi. Visualisasi hadis yang diunggah dalam akun Animasi Edukasi tersebut menuai berbagai kontroversi, karena hadis yang dikutip dan divisualisasikan dalam unggahan akun Tik Tok Animasi Edukasi dengan judul “Bolehkah Laki-Laki Memakai Gelang” dianggap kurang tepat jika dijadikan dalil larangan pemakaian gelang. Tulisan ini bertujuan, mendiskusikan hadis Nabi tentang larangan tashabbuh yang dijadikan dalil larangan pemakaian gelang bagi laki-laki dalam akun Animasi Edukasi yang dikutip dari  kitab hadis Imam al-Bukhariy. Secara umum artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan berbentuk sebuah kajian kepustakan atau library reasearch. diskusi ini akan dilakukan berdasarkan teori resepsi yang kemudian akan dianalisis secara informatif. Analisis informatif merupakan analisis mendalam yang terfokus terhadap matan hadis sebagai titik fokus kajian sehingga dapat ditemukan pemahaman menyeluruh terhadap kandungan suatu teks hadis. penelusuran terhadap teks hadis akan dilakukan secara tekstual dan kontekstual, serta implikasinya ketika digunakan sebagai dalil larangan pemakaian gelang bagi laki-laki. Tulisan ini sampai pada temuan bahwa hadis larangan tasyabbuh tidak semerta-merta dapat dijadikan dalil pengharaman memakai gelang bagi laki-laki tanpa melihat kondisi sosial dan kultur tempat ia tinggal. Gelang dapat dikatakan haram bagi seorang laki-laki ketika kondisi sosial tempat ia tinggal memiliki kultur atau anggapan bahwa gelang adalah perhiasan khusus perempuan.
FENOMENA KEDUDUKAN HUKUM ANAK ZINA Siregar, Tutut Sartika; Anwar, Khairil
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Marriage in Islam has noble purposes and wisdom, including creating peace of mind for husband and wife, personal maturity for both, and the birth of a quality generation. Discussions on marriage in the millennial era often encounter new problems, such as the emergence of the term "married by accident" (MBA), more commonly known as a marriage that occurs due to a prior pregnancy. The legal phenomenon regarding the status of children born of adultery is a complex issue and requires in-depth discussion from various perspectives. Statistically, cases of adultery in Indonesia show a significant number, although accurate data is difficult to obtain due to its sensitive nature. Many children born of adultery subsequently face problems regarding their legal status and rights. Furthermore, it also has social and psychological impacts. Children of adultery often face negative social stigma. In some communities, they may receive different treatment than other children born of legal marriage. This can affect their psychological and social development. This is related to various applicable legal provisions, both within the context of state law and Islamic law.

Page 3 of 3 | Total Record : 22