cover
Contact Name
Ismail Pane
Contact Email
ismailpane86@gmail.com
Phone
+6282170329133
Journal Mail Official
rumahjurnaldaraswaja@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ibadah Syekh Mudo Madlawan, Sungai Pinang -Kubu Babussalam-Rokan Hilir-Riau
Location
Kab. rokan hilir,
Riau
INDONESIA
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
ISSN : -     EISSN : 30476526     DOI : -
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan is a peer-reviewed journal published twice a year (March and September). Jurnal Keislaman aims to facilitate and disseminate innovative and creative ideas of researchers, academicians, and practitioners who concentrate on interdisciplinary Islamic issues ranging from Islamic history, Islamic thought, Islamic laws, Islamic politics, Islamic economics, and Islamic education, and Islamic social-cultural. Jurnal Syaikh Mudo Madlawanis published online by LPPM Institut Agama Islam Dar Aswaja Rokan Hilir.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 22 Documents
KONSEP ISLAM TENTANG PENDIDIKAN NUR, M.
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to find out the Islamic concept of education. The method used is qualitative with literature study. The results of this study indicate that the concept of education in Islam which refers to the teachings of the Qur'an and hadith, is very clearly outlined in the story in the story of Luqman. M. Sayyid Ahmad Al-Musayyar quoted several verses of the Qur'an in Surah Luqman. (1) Cultivation of Faith (2) Pillars of Education (3) Social EthicsThe purpose of education must be based on education itself. At the very least, this is based on the basic concepts of man, nature, and science and with consideration of the basic principles John White states that those who know the purpose of education best are those who know the most about education, namely teachers. Islamic education methods include (1) The method of education in groups or called reciprocal education. (2) The method of instructional education (3) The method of educating by telling stories. (4) Methods of education through guidance and counseling (5) gentleness and tenderness with the aim of guiding towards the truth (6) Methods of giving examples and examples (7) Methods of educating by discussion (8) Question and answer methods (9) Methods of educating by using parables. (10) Targhib and Tarhib method.
HADIS DI KUFAH: PENYEBARAN SERTA PERKEMBANGAN HADIS DI KUFAH Sultoni, Sultoni; Anam, Hoirul; Sya’diyah, Fatichatus
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agama Islam merupakan agama satu-satunya yang berada di sisi Allah SWT. Yang mana dalam proses penyebarannya Allah SWT mengutus seorang yang bernama Muḥammad SAW, pada awal penyebaran agama Islam Allah SWT memerintahkannya untuk menyebarkan Islam atau berdakwah secara sembunyi-sembunyi, sehingga pada akhirnya Rasulullah berani untuk berdakwah secara terang-terangan. Agama Islam terus berkembang meskipun Rasulullah SAW wafat. Pada masa Khulafa’ al-Rasyidin mulai dari masa pemerintahan Abu Bakr al-Siddiq, hingga masa pemerintahan Umar ibn al-Khaṭṭab Islam terus berkembang dan melakukan perluasan ke berbagai wilayah salah satunya yaitu kota yang bernama Kufah, kota yang di pimpin oleh sahabat Umar ibn al-Khaṭṭab. Dengan semangatnya Umar ibn al-Khatthab kota Kufah berhasil menjadi pusat ilmu pengetahuan khususnya dalam mempelajari al-Qur’an dan hadis. Kota Kufah merupakan kota yang banyak di datangi para ulama khususnya para ulama’ hadis. Metode penelitian ini mengguankan metode fotografi atau kualitataif yang di titik fokuskan teradap keperpustakaaan (library Research), yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data informasi dengan bantuan berbagai macam material yang terdapat dalam perpustakaan serta analisis deskriptif. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pada masa permulaan penyebaran hadis di Kufah banyak ulama yang menolak adanya penulisan hadis karena mereka lebih berhati-hati. Di sana juga terdapat beberpa sahabat yang menetap. sehingga kota Kufah menjadi rujukan untuk mendapatkan suatu hadis dari generasi sahabat maupun tabi’in.
PROBLEMATIKA NIKAH SYUBHAT DAN IMPLIKASI TERHADAP KEHIDUPAN RUMAH TANGGA Siregar, Tutut Sartika; Sayuti, Hendri
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan dalam Islam adalah ibadah yang sakral, dimana setiap pasangan diharapkan menjalani kehidupan rumah tangga yang sejalan dengan ajaran syariat. Namun, fenomena nikah syubhat (pernikahan yang meragukan keabsahannya) telah muncul dan menimbulkan berbagai masalah hukum, sosial, dan psikologis dalam kehidupan rumah tangga. Nikah syubhat adalah pernikahan yang ketika salah satu atau beberapa persyaratan pernikahan tidak dipenuhi atau terdapat ketidakjelasan dalam pelaksanaannya, dan dapat menimbulkan ketidakpastian status hukum dalam konteks agama maupun sosial. Dalam praktiknya, nikah syubhat bisa muncul dari berbagai faktor, seperti ketidaktahuan, ketergesa-gesaan, atau bahkan manipulasi pemahaman agama. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam lagi mengenai penyebab, dampak, dan solusi terhadap permasalahan nikah syubhat serta implikasinya terhadap kehidupan rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, melalui studi pustaka, wawancara mendalam, dan observasi untuk mendapatkan data yang komprehensif mengenai problematika ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nikah syubhat dapat berdampak negative/merusak stabilitas keluarga, kesejahteraan psikologis, hak-hak pasangan dalam pernikahan, dan dapat menimbulkan ketidakpastian sosial serta hukum bagi anak yang di lahirkan dari pernikahan tersebut. Oleh karena itu, edukasi dan pemahaman yang lebih mendalam tentang hukum pernikahan sangat penting untuk mencegah terjadinya nikah syubhat.
PERNIKAHAN VIA ONLINE DAN PROBLEMATIKA Ramadhani, M. Ridho; Sayuti, Hendri
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan via online telah menjadi fenomena yang semakin umum di era digital ini. Meskipun menawarkan kemudahan dan aksesibilitas, praktik ini juga menghadapi berbagai problematika, baik dari segi hukum, sosial, maupun psikologis. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk pernikahan via online dan menganalisis problematika yang muncul dari praktik tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan via online, terutama pernikahan siri daring, sering kali tidak memenuhi syarat hukum yang berlaku, sehingga menimbulkan masalah dalam hal hak dan kewajiban pasangan. Selain itu, stigma sosial dan dampak psikologis juga menjadi tantangan yang signifikan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya regulasi yang jelas dan edukasi masyarakat mengenai pernikahan via online.
TRANSFORMASI HADIS KE MEDIA DIGITAL Nauval Abd. Khabiir, Izmil; Abdurrasyid Ridlo, Muhammad
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transformasi hadis ke media digital merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam era perkembangan teknologi informasi saat ini. Digitalisasi hadis memberikan peluang baru dalam preservasi, aksesibilitas, dan penyebaran ajaran Nabi Muhammad SAW, namun juga menghadirkan tantangan terkait otoritas, otentisitas, dan pemahaman konteks hadis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai bentuk dan dinamika transformasi hadis dalam media digital dengan pendekatan Systematic Literature Review (SLR). Data dikumpulkan dari berbagai literatur ilmiah yang relevan seperti jurnal, buku, dan artikel konferensi yang dipublikasikan dalam dua dekade terakhir. Analisis dilakukan secara tematik untuk mengidentifikasi pola, pendekatan, serta problematika yang muncul dalam proses digitalisasi hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi hadis ke media digital telah berkembang melalui berbagai platform, mulai dari aplikasi seluler, situs web, hingga media sosial, yang secara signifikan memengaruhi cara masyarakat mengakses dan memahami hadis. Namun, kurangnya standar digitalisasi dan lemahnya literasi digital keagamaan masih menjadi kendala utama. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun digitalisasi memberikan kemudahan dalam akses dan pelestarian hadis, perlu adanya sinergi antara ahli hadis, pengembang teknologi, dan institusi keislaman dalam menjaga otentisitas dan pemahaman yang tepat terhadap hadis digital.
FIQIH IBADAH DALAM KITAB RI’AYATAL HIMMAH JILID SATU KARYA KH. AHMAD RIFA’I Hanif, Muhammad Abdul; Setiawan, Rahmat
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kitab Ri’āyatal Himmah karya KH. Ahmad Rifa’i merupakan salah satu karya monumental dalam khazanah keilmuan Islam Nusantara, khususnya dalam bidang fikih. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji pemaparan fikih ibadah dalam kitab tersebut, khususnya dalam Jilid Satu, yang mencakup pembahasan tentang thaharah (bersuci), salat, puasa, zakat, dan haji. KH. Ahmad Rifa’i menyusun kitab ini dengan pendekatan yang khas, menggabungkan metode tradisional pesantren dan corak reformis yang menekankan pentingnya pemurnian akidah dan pengamalan syariat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan analisis isi (content analysis). Hasil kajian menunjukkan bahwa fikih ibadah dalam Ri’āyatal Himmah disampaikan dengan bahasa Jawa pegon yang ditujukan kepada masyarakat awam, namun tetap mempertahankan akurasi dalil dan ketelitian hukum. Kitab ini tidak hanya menguraikan aspek hukum ibadah, tetapi juga menekankan pentingnya niat, keikhlasan, dan kesungguhan dalam beribadah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Kajian ini menunjukkan relevansi ajaran KH. Ahmad Rifa’i dalam memperkuat pemahaman dan praktik ibadah yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis dengan mempertimbangkan konteks sosial budaya masyarakat Jawa.
REKONSTRUKSI KONSEP QIWAMAH (KEPALA KELUARGA) DALAM Q.S. AL-NISA’ AYAT 34 PERSPERKTIF MAQASID SYARI’AH AL SYATHIBI Borotan, Amrin
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesian religious scholars and marriage regulations outline that the role of qiwamah or leadership in the family should and should only be in the hands of men. However, in the reality of some Indonesian family life, the rule does not work as it should, in das sollen. Because in fact, in das sein, found not a few women who became heads or leaders in their families. This view is based on the scholars' understanding of the interpretation of the concept of qiwamah stated in Q.S al Nisa' verse 34. This article aims to reinterpret the concept of the head of household or qiwamah written in Q.S al Nisa' which is gender-responsive using the theory  of maqashid shari'ah al Shatibi. The results showed that based on the review of the maqasid  shari'ah of Shatibi, who occupies the purpose of dharuriyyat that must exist in the concept of qiwamah is the fulfillment of income and the availability of parties who are able to lead in the household. Then those who occupy Hajyyat in qiwamah are those who carry out the fulfillment of the necessities of life and are leaders in the household between husband and wife. While occupying tahsiniyyat is about the form of leadership that will be carried out, it can be based on male leadership female leadership, or collective leadership, namely the division of leadership between the two.
PENDIDIKAN MODERASI BERAGAMA DALAM AL-QUR'AN DAN HADIS (MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF AHMED AL-TAYYEB DAN QURAISH SHIHAB) Fantofik, Didy; Marhumah, Marhumah
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep moderasi beragama dalam Al-Qur’an dan hadis, serta menganalisis pemikiran dua tokoh kontemporer Islam: Prof. Dr. Ahmed Al-Tayyeb (Grand Syaikh Al-Azhar) dan Prof. Dr. M. Quraish Shihab (ulama dan mufassir Indonesia). Pendidikan moderasi beragama menjadi krusial dalam menghadapi meningkatnya ekstremisme dan intoleransi atas nama agama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka (library research). Hasil kajian menunjukkan bahwa Al-Qur’an dan hadis mengajarkan prinsip wasathiyah (jalan tengah) sebagai fondasi Islam. Ahmed Al-Tayyeb menekankan pentingnya pendidikan Islam berbasis nilai keadilan, toleransi, dan hidup berdampingan. Sementara Quraish Shihab melihat moderasi sebagai manifestasi Islam rahmatan lil ‘ālamīn yang harus diterjemahkan dalam konteks sosial multikultural. Dengan demikian, pendidikan moderasi beragama harus menjadi kurikulum inti dalam membangun peradaban damai.
KONSEP PEMIKIRAN WASFI ASYUR ABU ZAID TERHADAP MAQASHID AL-QUR’AN Pratiwi, Rindy; Rozi, Pakhrur; Harahap , Shofyan; Sari Masyhur , Laila
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research discusses the concept of Maqashid al-Qur’an as the purpose and intent of Allah SWT in every verse of the Qur’an, whether it contains legal rulings or non-legal moral messages. The main focus of the research is the thoughts of Wasfi Asyur Abu Zaid in developing a moderate and constructive maqasidi interpretation approach, as a response to the challenges of textualist and contextualist critiques of the Qur'an. The method used is library research with a qualitative approach, analyzing Abu Zaid's main works as well as other supporting literature. The research results show that maqasidi interpretation integrates textual and rational approaches in exploring the meaning and purpose of Quranic verses holistically, with a focus on the welfare of the community and the relevance to the modern context. This interpretation emphasizes the importance of understanding maqashid at various levels, from words, verses, chapters, to the main themes of the Qur'an. Thus, this approach provides a new scientific and solution-oriented methodological framework for the interpretation of the Qur'an in the contemporary era.
PEMIKIRAN TAFSIR SEBAGAI RESPON SOSIAL: STUDI ATAS KARYA MUFASIR MESIR DARI AL-SUYUTHI HINGGA AS-SYA’RAWI Muhtadin, Khoirul
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis evolusi pemikiran tafsir di Mesir dengan mengkaji strategi penafsiran lima tokoh kunci yang mewakili era dan corak berbeda: Jalaluddin Al-Suyuthi, Muhammad Abduh, Jawhari Tanthawi, Amin Al-Khulli, dan Mutawalli As-Sya’rawi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kepustakaan dan kerangka teori Sosiologi Pengetahuan, penelitian ini berargumen bahwa setiap metodologi tafsir yang lahir merupakan sebuah "respons sosial" terhadap tantangan dan kebutuhan konteks sosio-historis yang spesifik. Sumber data primer berasal dari karya-karya utama para mufasir tersebut, didukung oleh artikel dan jurnal relevan sebagai data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap corak tafsir merupakan respons yang khas: pendekatan kodifikasi-tradisional Al-Suyuthi menjawab kebutuhan pelestarian warisan; tafsir rasional-kontekstual Abduh menjawab tantangan kolonialisme dan stagnasi intelektual; tafsir ilmi Tanthawi merespons hegemoni wacana sains; hermeneutika sastra Al-Khulli merupakan respons terhadap perkembangan akademik; dan strategi dakwah As-Sya’rawi menjawab kebutuhan komunikasi massa di era media. Studi ini menyimpulkan bahwa pelajaran utama dari dinamika tafsir di Mesir adalah pentingnya fleksibilitas metodologis dalam menghadapi tantangan zaman serta perlunya memahami keragaman pendekatan tafsir untuk menumbuhkan sikap intelektual yang moderat dan toleran.

Page 2 of 3 | Total Record : 22