cover
Contact Name
Monica Widyaswari
Contact Email
monicawidyaswari@unesa.ac.id
Phone
+6282231135605
Journal Mail Official
jplus@unesa.ac.id
Editorial Address
Kampus Lidah Wetan: Terletak di Jl. Lidah Wetan, Lidah Wetan, Kec. Lakarsantri, Kota Surabaya, Jawa Timur 60213
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
J+Plus: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah
  • jurnal-pendidikan-luar-sekolah
  • Website
ISSN : 23379286     EISSN : -     DOI : -
Strategi, metode, dan model pembelajaran dalam Pendidikan Nonformal Teknologi dan media pembelajaran untuk Pendidikan Nonformal Pelatihan berbasis komunitas dan pengembangan keterampilan Inovasi dalam pendidikan masyarakat dan pendidikan seumur hidup Pendidikan vokasional dan pelatihan kerja Program pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan Kebijakan dan manajemen Pendidikan Nonformal Studi kasus implementasi Pendidikan Nonformal di berbagai wilayah Kolaborasi antar lembaga dalam mendukung Pendidikan Nonformal Evaluasi program dan dampak Pendidikan Nonformal
Articles 660 Documents
PELATIHAN KETERAMPILAN SERVIS ELEKTRONIK DALAM UPAYA MENUMBUHKAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN KLIEN DI UPT PELAYANAN SOSIAL REMAJA TERLANTAR DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR DI BOJONEGORO VICA SOVI ERLYANI
J+PLUS UNESA Vol. 3 No. 1 (2014): vol 4 tahun 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya Remaja yang putus sekolah yang menjadikan salah satu faktor pengangguran. Melihat realita ini UPT Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Bojonegoro menyelenggarakan pelatihan Keterampilan servis elektronik dalam upaya menumbuhkan motivasi kewirausahaan, upaya ini bertujuan untuk menstimulus para klien agar mereka termotivasi untuk hidup mandiri dan berwirausahaa setelah mengikuti pelatihan servis elektronik. Tujuan Pelatihan ini adalah untuk (1) mengetahui tentang pelaksanaan pelatihan keterampilan servis elektronik, (2) mengetahui tentang pelatihan mampu menumbuhkan motivasi klien pelatihan servis elektronik, ( 3) mengetahui tentang faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pelatihan servis elektronik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan deskriptif analitik dengan pendekatan fenomenologi dan interaksi simbolik, yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang serta berpusat pada masalah aktual sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah klien, instruktur pelatihan, dan penyelenggara pelatihan. Untuk meningkatkan kepercayaan hasil penelitian dan keabsahan data digunakan kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pelaksanaan ketrampilan servis elektronik di UPT secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan dan aspek-aspek pelaksanaan pelatihan (2) Selain memberikan pelatihan keterampilan pihak UPT juga mengarahkan para klien untuk belajar dan praktek secara langsung mengelola suatu usaha, hal ini adalah salah satu implementasi dari kegiatan ekstra yang diadakan oleh klien. (3) Faktor yang mendukung pelaksanaan pelatihan keterampilan servis elektronik yang sangat dominan adalah Motivasi klien dalam mengikuti pelatihan dan faktor penghambat pelaksanaan pelatihan keterampilan servis elektronik antara lain adalah Informasi tentang pelaksanaan program kegiatan UPT kurang maksimal penjangkauannya untuk sampai keseluruh pelosok desa, sehingga banyak para remaja yang putus sekolah belum bisa mengikuti. Kata Kunci: Pelatihan, Motivasi Kewirausahaan Abstract The number of teenagers who drop out who makes one of the factors of unemployment. Seeing this reality UPT Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Bojonegororn held electronic service skills training in an effort to foster entrepreneurial motivation, the effort aims to stimulate the clients so that they are motivated to live independently and berwirausahaa after electronic service training. The purpose of this training is to (1) learn about the implementation of electronic service skills training, (2) find out about training the client is able to grow motivation electronic service training, (3) learn about supporting factors and obstacles for the implementation of electronic service training. The approach used in this study that is descriptive analytical approach with a phenomenological approach and symbolic interaction, which aims to help solve the problems that occur in the present as well as when the actual problem based on the data collection technique is done by means of observation, interview and documentation. Informants in this study is the client, instructor training, and maintainer training. To increase the trust and legitimacy of the results of research used data credibility, dependabilitas, konfirmabilitas and transferabilitas. The results of this study are as follows: (1) Implementation of electronic service skills in overall UPT already well underway in accordance with the objectives and implementation aspects of training (2) In addition to providing the skills training UPT also directs the client to learn and practice directly managing a business, this is one of the implementation of the extra activities that are held by the client. (3) factors that support the implementation of electronic service skills training is a very dominant motivation in training clients and factors inhibiting the implementation of electronic service skills training include information about the implementation of the program of activities for the UPT less than the maximum outreach to remote villages throughout, so many teens who dropped out of school can not keep up. Keywords: Training, Entrepreneurship Motivation
POLA PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA MISKIN(Studi Kasus 5 Keluarga Miskin di Desa Kebontunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto) AINIS MUFARIKA
J+PLUS UNESA Vol. 3 No. 1 (2014): vol 4 tahun 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Begitu berat peran ibu dalam mengasuh anak dari perbedaan pekerjaan orang tua. Selain itu perilaku anak di desa cenderung kasar atau kurang sopan membuat peneliti tertarik untuk menelitinya. Dalam mendidik dan merawat anaknya, ibu-ibu bisa dikatakan bekerja sendirian karena suaminya tidak mempunyai cukup waktu untuk ikut mengasuh anaknya setiap hari. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana karakteristik dan tipologi 5 keluarga miskin berdasarkan pola pengasuhan anak dan bagaimana peranan ibu dalam pengasuhan anak pada 5 keluarga miskin di Desa Kebontunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus sebagai upaya penelitiannya. Lokasi penelitian di Desa Kebontunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto dengan subyek penelitian 5 ibu keluarga miskin (dari berbagai macam pekerjaan yang berbeda) serta 2 informan (tokoh masyarakat). Sumber penelitian yang digunakan adalah dokumen, wawancara, pengamatan langsung dan observasi partisipan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis taksonomik yang berusaha merinci lebih lanjut, mengorganisasi atau menghimpun elemen-elemen yang sama. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengasuhan anak pada 5 keluarga miskin. Desa Kebontunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto tidak mempunyai kecenderungan untuk menggunakan salah satu jenis pola asuh saja, orang tua di keluarga buruh tani, buruh pabrik, tukang pukul batu, tukang rencek dan tukang becak lebih mengarah menggunakan pola asuh demokratis, sedangkan untuk keluarga miskin menggunakan kombinasi bentuk polaasuh demokratis dan laissez. Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya dorongan orang tua untuk anak, perhatian, jika ada perbedaan pendapat dilakukan dengan jalan musyawarah untuk mencari jalan tengah, serta adanya komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak, sedangkan pola asuh laissez faire mempunyai cirri orang tua memberikan kebebasan kepada anaknya untuk bergaul atau bermain dan mereka kurang begitu tahu tentang apa yang dilakukan anak. Para ibu dikalangan keluarga yang ekonominya rendah sudah cukup mengerti tentang perananya adalah sebagai orang tua dalam mengasuh anak, hanya yang perlu diperhatikan adalah masalah penanaman perilaku kepada anak agar orang tua lebih memperhatikan. Kata Kunci: pola pengasuhan anak, Kemiskinan Abstract The hard role of mother in child rearing from the parent’s occupation difference. Beside, child’s behavior on village tends to rude or impolite make researcher interest to investigate it. The problems that appear is how is the characteristic and typology of 5 poor families based on the child rearing pattern and how is the mother role on child rearing on 5 poor families of Kebontunggul village, Gondang Sub District, Mojokerto District. This is a qualitative research with case study as the research effort. Research location at Kebontunggul village, Gondang Sub District, Mojokerto District with research subject as many 5 mother of poor families (from various different occupation) and 4 informants (society man). Research sources that applied are documentation, interview and direct observation and partisipant observation. Data collecting method that applied are direct observation, interview and documentation. Data analysis in this research using taxonomy analysis that tries to elaboratefurther, organize, and colect the same elements. The research result can be conclude that the child rearing of 5 poor families on Kebontunggul village, Gondang Sub District, Mojokerto District have no tendencies to using one type of rearing pattern, parent of farmer family, labor, unskilled labor, tree cleaner, and pedicab driver tend to using democratic rearing pattern, while for poor families ten to using combination rearing pattern of democratic and laissez pattern. Democratic rearing pattern marked with the presence of encouragement, attention from parent for child, and if there any opinion difference it solved by discussion to seek solution, and also the presence of good communication between parent and child, while permissive rearing pattern have characteristic that parent give freedom to child to hang out or play and they less informed of what have done by their child. Mothers on low economy families laready understand concerning their role as a parent on child rearing, its just need to pay more attention on behavior implantation to child to make parents more attentive. Keywords : child rearing pattern, poor families.
PENGARUH PELATIHAN KETERAMPILAN TATA KECANTIKAN RAMBUT TERHADAP MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN PESERTA DIDIK DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN LUSSY JL WIYUNG PRAJA NO 408 SURABAYA YUSNENI ARDILLA
J+PLUS UNESA Vol. 3 No. 1 (2014): vol 4 tahun 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Training was an activity undertaken in a short time held in order to improve the skills, knowledge, attitudes and skills of hairstyling. Various theories said that the skills training effect on entrepreneurial motivation. The motivation was self confident, and results-oriented task, risk taking, leadership, originality and oriented to the future. In this case the training was conducted hairstyling skills training. The pupose of this study was to determine differences in improvement before hairstyling skills training and after training hairstyling skills. The approach used in this study was a quantitative approach. Object of study was 30 students. Using a pre experimental design method that aimed to determine the effect of independent variables on the dependent variable. Research design used one group pretest postes design with a pattern of O1 X 02. Based on the analysis and hypothesis testing in mind that the state of the learners before training gained an average of 49,5 while for after training gained an average of 66,7. Hypothetis testing results obtained 0.000 probability is smaller than the real level of 0.05. this proved that Ha was accepted an Ho rejected. So the conclusion was that the motivation before training acquired lower category but after training was increased skills. So there significant motivation training on entrepreneurial skills ABSTRAK Pelatihan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam waktu relatif singkat yang diselenggarakan dalam rangka untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, sikap dan kemampuan tentang tata kecantikan rambut. berbagai teori mengatakan bahwa pelatihan keterampilan berpengaruh terhadap motivasi kewirausahaan. Motivasi tersebut adalah percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, pengambilan risiko, kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi ke masa depan. Dalam hal ini pelatihan yang dilaksanakan adalah pelatihan keterampilan tata kecantikan rambut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan sebelum pelatihan keterampilan tata kecantikan rambut dan setelah pelatihan keterampilan tata kecantikan rambut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Objek penelitian adalah 30 peserta didik. Menggunakan metode pra eksperimen design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Desain penelitian menggunakan desain one group pretest posttest dengan pola O1 X O2.. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diketahui bahwa keadaan peserta didik sebelum pelatihan diperoleh rata-rata 49,5 sedangkan untuk setelah pelatihan diperoleh rata-rata 66,7. Hasil pengujian hipotesis diperoleh probabilitas 0.000 lebih kecil dari taraf nyata 0.05. hal ini membuktikan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi kesimpulannya adalah bahwa motivasi sebelum pelatihan diperoleh kategori rendah tetapi setelah pelatihan keterampilan meningkat. Jadi terdapat pengaruh pelatihan keterampilan terhadap motivasi kewirausahaan.
Karakteristik Dan Tipologi Penyelenggaraan TBM Budi Luhur Di Kabupaten Pasuruan Dan TBM Manca Di Kota Blitar KHARISMA IDHA
J+PLUS UNESA Vol. 3 No. 1 (2014): vol 4 tahun 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yaitu salah satu program pendidikan nonformal adalah suatu tempat untuk pengunjung membaca bukuyangdibutuhkan. Suatu penelitian tentang karakteristik dan tipologi penyelenggaraan TBM di desa Karangsentul kabupaten Pasuruan dan kota Blitar. Dengan TBM Budi Luhur yang berada di Desa bertempat dengan rumah pembina TBM Budi Luhur, sedangkan untuk TBM Manca yang berada di kota dekat tempat taman wisata Kebon Rojo.Yang bertujuan untuk mengetahui akan perbedaan akan karakteristik dan pelayanan TBM yang berada di desa dan kota, agar dapat menjadi masukan pengelola TBM yang lainnya. Karakteristik yang dilihat dari TBM yaitu pelayanan dari TBM tersebut. Penelitian ini nantinya akan menjawab rumusan masalah (1) Bagaimana karakteristik dan tipologi penyelenggaraan TBM di desa Karangsentul kabupaten Pasuruan dan kota Blitar? dan (2) Bagaimana layanan TBM di desa Karangsentul kabupaten Pasuruan dan kota Blitar?. Pendekatan penelitian dalam penelitian kali ini dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di TBM Budi Luhur desa Karangsentul kabupaten Pasuruan dan TBM Manca kota Blitar. Subjek dalam penelitian kali ini adalah pengelola, pengurus, dan pengunjung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Keabsahan Data yaitu kredibilitas yang meliputi triangulasi. Hasil dari penelitian ini peneliti fokuskan kepada dua indikator yaitu karakteristik dan tipologi penyelenggaraan TBM, dan pelayanan TBM. Hasil tersebut menyimpulkan bahwa karakteristik dan tipologi penyelenggaraan, dan pelayanan TBM yang berada di desa Karangsentul kabupaten Pasuruan dan kota Blitar. Dengan demikian saran dari peneliti sendiri adalah ditunjukkan terutama kepada pengelola dan pengurus untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk pengunjung TBM. Kata Kunci: Karakteristik dan Tipologi penyelenggaraan TBM, Pelayanan Abstract Readingroom society is a non-formal education program is a place for visitors to read book required. A study of the characteristics and typology implementation of readingroom society Budi Luhur in Kabupaten Pasuruan and readingroom society Manca in country Blitar. By readingroom society Budi Luhur located in the village housed with home builder readingroom society Budi Luhur, while for readingroom society Manca who was in country near the theme parks Kebun Rojo. Aimed to determine the characteristics and differences will be in the service of the readingroom society villages and towns, in order to readingroom society can be the manager of the other inputs. This study will answer the problem formulation (1) How do the characteristics and implementation of readingroom society in the village typology Kabupaten Pasuruan regency and city of Blitar? and (2) How to service readingroom society in Kabupaten Pasuruan regency and readingroom society Manca in country of Blitar?. The research approach in this study by used a qualitative research approach. The research was conducted in readingroom society Budi Luhur village of Pasuruan regency and readingroom society Karangsentul Manca Blitar city. Subjects in this study were managers, administrators, and visitors. Data was collected by observation, interviews, and documentation. Analysis using data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Date validity is credibility which includes triangulation. The results of this study, researchers focused on two indicators: characteristics and typology implementation of readingroom society, and readingroom society services. The results concluded that the characteristics and typology of implementation, and services that were located in the village readingroom society Karangsentul Pasuruan regency and city of Blitar. Thus the suggestion of the researchers themselves are indicated primarily for managers and administrators to always provide the best service to visitors readingroom society. Keywords:Characteristics and Typology TBM implementation, service
STUDI TENTANG HUBUNGAN PELATIHAN DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHADI PKBM KABUPATEN PONOROGO ARUM MITAYANI
J+PLUS UNESA Vol. 3 No. 1 (2014): vol 4 tahun 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang sehingga dapat dijadikan bekal untuk membuka usaha dan memenuhi kebutuhan hidupnya atau meningkatkan taraf hidupnya dalam pencapaian tujuan. Rendahnya motivasi pada pelaksanaan pelatihan memicu lembaga pengelola program untuk menerapkan strategi pembelajaran yang dinilai dapat mencapai hasil maksimal, yaitu memberikan pelatihan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan positif antara pelatihan dengan motivasi berwirausaha warga belajar pada program pelatihan di PKBM Kabupaten Ponorogo”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan atau korelasi positif antara pelatihan dengan motivasi berwirausaha warga belajar pada program pelatihan di PKBM Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian yang dijadikan objek adalah PKBM Bina Bangsa, PKBM Karya Usaha, dan PKBM Suromenggolo Kabupaten Ponorogo, dengan sample 30 orang warga belajar program pelatihan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, angket dan dokumentasi yang diuji dengan menggunakan teknik uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis (Spearman Rank). Berdasarkan hasil analisis data antara penguasaan pelatihan kerajinan dengan motivasi berwirausaha nilai koefisien korelasinya sebesar 0,61958 hal tersebut menandakan bahwa terdapat korelasi positif antara pelatihan dan kewirausahaan yang signifikan. Pelaksanaan program pelatihan sudah terlaksana dengan baik. Peranan tutor sangat membantu dalam meningkatkan motivasi berwirausaha warga belajar di PKBM ini. Dengan demikian maka disarankan hendaknya ditingkatkan mutu pelatihan terutama berkaitan dengan manajemennya agar dapat memotivasi warga belajar sehingga timbul sikap kewirausahaan. Kata Kunci: Pelatihan, motivasi, kewirausahaan Abstract Training is activities that are tied together which is designed to improve someone’s skill, knowledge, creativity, experience, or even change his attitude, therefore it can be a reference in opening a business and full fill their daily needs or increase their living standard in order to reach the goal.The lack of motivation in training implementation makes the program organizer institution to implement the learning strategy that is valuated able to reach the maximum result that is by giving the training. The research question that was examined in this study was “Is there any positive relation between trainingprogram and participants’ entrepreneurship motivation in PKBM Ponorogo Regency. The aim of this study is to know about the positive relation or correlation between training program in and participants’ entrepreneurship motivationPKBM Ponorogo Regency. This research used quantitative approach. The research location which was made as the object was PKBM BinaBangsa, PKBM Karya Usaha, and PKBM SuromenggoloPonorogo Regency, with 30 trainee citizens as the sample. The data collection technique was done by observation, interview, questionnaire, and documentation that had been tested by validity and reliability in order to know the instruments’ validity and reliability. The data analysis technique that used was Spearman Rank analysis. Based on the data analysis result between the craft training mastery and the entrepreneurship motivation, the value of the correlation coefficient was 0,61958 this is indicate that there is a positive correlation between the significant training and the entrepreneurship motivation. The implementation of the training program has been done well. The tutor contribution is very helping in increasing the trainee citizens’ entrepreneurship motivation in this PKBM. Therefore it is suggested to improve the training quality especially related to the managementin order to motivate the citizen then the entrepreneurship attitude will appear. Key words: training, motivation, entrepreneurship
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN BANK SAMPAH DI RW V KELURAHAN LIDAH WETAN SURABAYA MEI JUWITASARI
J+PLUS UNESA Vol. 3 No. 1 (2014): vol 4 tahun 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah sampah yang meningkat setiap tahun masih dianggap sebagai barang yang tidak bermanfaat dan tidak bernilai. Kegiatan bank sampah dengan sistem menabung merupakan salah satu upaya yang paling mendasar untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dan peduli dengan masalah sampah. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dan tingkat pelaksanaan kegiatan bank sampah dengan sistem menabung di RW V Kelurahan Lidah Wetan Surabaya. Tingkat partisipasi masyarakat dilihat dari tingkat motivasi, kehadiran, keterlibatan, keaktifan, dan latar belakang masyarakat. Sedangkan tingkat pelaksanaan kegiatan bank sampah dengan sistem menabung dilihat dari tingkat sarana prasarana, jadwal kegiatan, pelayanan, dukungan sosial, dan dampak kegiatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (penelitian deskriptif kuantitatif). Sampel dalam penelitian ini adalah nasabah kegiatan bank sampah yang berjumlah 45 orang yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik kuesioner atau angket diuji dengan menggunakan teknik uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah menghitung mean dan presentase yang kemudian dikelompokkan ke dalam kategori nilai. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dan tingkat pelaksanaan kegiatan bank sampah dengan sistem menabung di RW V Kelurahan Lidah Wetan Surabaya mendapatkan kategori nilai tinggi. Artinya semakin tinggi tingkat pelaksanaan kegiatan bank sampah dengan sistem menabung, maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi masyarakat. Saran yang dapat diberikan hendaknya pengelola semakin baik dalam meningkatkan pelaksanaan kegiatan bank sampah dengan sistem menabung, sehingga semakin tinggi pula partisipasi masyarakat. Kata kunci: partisipasi masyarakat, bank sampah, sistem menabung Abstract The amount of increasing waste every year is still regarded as the useless goods. Waste bank activity with the use of saving system is one of the most fundamental efforts to invite the community to participate and care about the waste problem. The Purpose of this study was to determine the level of community participation and implementation of the waste bank saving system in “RW V Kelurahan Lidah Wetan Surabaya”. The level of community participation seen from the level of motivation, attendance, involvement, being active, and community backgrounds. While the level of implementation of the waste bank saving system can be seen from the level of infrastructure, schedule of activities, services, social support, and impact of activities. This study uses a quantitative approach (quantitative descriptive study). The sample of this study is customer of waste banks activity totaling 45 people that were taken by using random sampling techniques. Data collection techniques were calculated using questionnaires, observations, interviews, and documentations. Questionnaire techniques were tested using the validity and reliability techniques to determine the validity and reliability of the instrument. The use ofdata analysis technique used is to calculate the mean and percentage that are then grouped into the category of value. The results of the study showed that the level of community participation and implementation of the waste bank saving system in “RW V Kelurahan Lidah Wetan Surabaya” get high value category. This means that the higher level of implementation of the waste bank with saving system, the higher level of community participation will be. The only suggestion that can be given is there should be better management in waste bank activity with use of saving system so that the higher participation will be realized. Keywords: community participation, waste bank, the use of saving system
ANALISIS PELAKSANAAN CHILD RIGHTS PROGRAM DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK JALANAN DI YAYASAN ALIT SURABAYA LUKMAN AJI AFFANDI
J+PLUS UNESA Vol. 3 No. 1 (2014): vol 4 tahun 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Child Rights Program adalah program sebagai upaya pemberdayaan anak jalanan, dan dalam proses pemberdayaan tersebut anak jalanan diberikan kegiatan pendidikan dan pelatihan. Adanya pendidikan dan pelatihan itu sebagai bentuk pemenuhan hak-hak anak jalanan yang belum terpenuhi. Dalam pelaksanaannya child rights program terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu pendidikan anak usia dini (PAUD), pelatihan musik angklung serta pelatihan olahraga athletik. Oleh karena itu penelitian ini akan membahas pelaksanaan child rights program dalam meningkatkan kesejahteraan sosial anak jalanan. Sesuai dengan tema yang dibahas dalam penelitian maka peneliti menentukan fokus penelitian sebagai berikut, (1) bagaimana pelaksanaan Child Rights Program di Yayasan ALIT Surabaya dan (2) apakah pelaksanaan Child Rights Program dapat meningkatkan kesejahteraan sosial anak jalanan di Yayasan ALIT Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dengan menggunakan metode pengumpulan data angket (kuesioner), wawancara, observasi dan dokumentasi. Serta menggunakan teknik analisis data yang meliputi reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Didukung dengan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber, teknik dan waktu. Hasil penelitian di Yayasan ALIT Surabaya pada pelaksanaan child rights program, berjalan dengan efektif hal itu dapat dilihat dari aspek antara lain: pengorganisasian peserta, pengorganisasian tujuan dan bahan ajar, metode pelatihan/pembelajaran, alokasi waktu, dana belajar, tempat dan sarana pendukung, sumber belajar, iklim sosial pembelajaran/suasana pembelajaran serta evaluasi, dan diperkuat dengan hasil angket pada setiap kegiatan,yang menunjukkan prosentase yang baik. Selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa child rights program dapat meningkatkan kesejahteraan sosial anak jalanan di Yayasan ALIT Surabaya. Dengan indikator terpenuhinya hak anak jalanan meliputi: hak untuk hidup layak, hak untuk berkembang, hak untuk dilindungi, hak untuk berperan serta, serta hak untuk memperoleh pendidikan. Saran yang dapat diberikan untuk Yayasan ALIT Surabaya, sebaiknya ditambahkan kegiatan pada child rights program seperti bimbingan belajar, serta perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan lebih lanjut. Kata kunci : child rights program, kesejahteraan sosial anak jalanan. ABSTRACT Child Rights Program is a program empowerment of street childreen, and in that process, street child is given education and exercise activities. Those education and exercise as a form of fulfillment street child rights that has not been fulfilled. In the implementation, Child Rights Program consists of 3 (three) activities, those are of early childhood education, Angklung music exercise and athletics exercise. Thus, this study will discuss the implementation of Child Rights Program to increase social prosperity of street child. Based on the explanation above, the researcher focuses on: (1) How to implement Child Rights Program in ALIT fondation of Surabaya (2) Does Child Rights Program can increase social prosperity of street child in ALIT fondation of Surabaya. This studywas designed as descriptive qualitative approach. The researcher gotthe data through (questionnaire), interview, observation, and documentation. It also uses data analyze technique which are reduction data, presentation of data, and verification data. Supported by using trianggulasi source of data, technique, and time The result of this study in ALIT fondation of Surabaya work effectively. It can be seen through some aspects as the following: organized participant, organized purpose and material, exercise/learning method, time allocation, learning fund, supporting place and tools, source of learning, Social climate learning/ atmosphere of learning and evaluation, and now with the results reinforced on each activity, which shows a good percentage. The result of this study indicates that Child Rights Program can increase street child social prosperity in ALIT fondation of Surabaya. With Indicator fulfilled street children rights by covering: the right to life, the right to develop, the right to be protected, the right to participate, as well as the right to acquire education. The researcher suggest that ALIT fondation of Surabaya should add an activity in Child Rights Program such as learning guidance, and also need Guidance and flanking further Key words: Child Rights Program, social prosperity of street child.
PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN MELALUI PELATIHAN MUSIK DI SANGGAR ALANG-ALANG SURABAYA YEHUDA HERLIANTO
J+PLUS UNESA Vol. 3 No. 1 (2014): vol 4 tahun 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mendeskripsikan pelaksanaan program Pelatihan musik, pemberdayaan melalui pelatihan musik, serta kelebihan pelatihan musik untuk pemberdayaan anak jalanan di Sanggar Alang-Alang Surabaya. Penelitian ini termasuk jenis kualitatif deskriptif. Alat pengumpul data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak jalanan yang mengikuti pelatihan musik di Sanggar Alang-Alang Surabaya. Teknik analisis data yang digunakan adalah koleksi data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan pertama, program pelatihan musik bagi anak jalanan telah berjalan secara terstruktur dalam artian dapat memenuhi komponen-komponen Pendidikan Luar Sekolah sehingga warga belajar dapat menerapkan kemampuan bermusik mereka untuk memenuhi undangan tampil di berbagai acara. Kedua, program pelatihan musik yang ditujukan untuk anak jalanan telah memberdayakan warga belajar karena dapat memberikan berbagai manfaat untuk mereka. Ketiga, kelebihan pelatihan musik dalam upaya memberdayakan anak jalanan telah membuahkan hasil. Kata kunci: pelatihan musik, pemberdayaan, anak jalanan Abstract Describe the music training program, empowerment through the music training program and the advantages of music training in empowering street children in Sanggar Alang-Alang Surabaya. This research was conducted using qualitative descriptive methods. Data were collected through interviews, observation, and documentation. The subject of this research are street children that followed the music training program in Sanggar Alang-Alang Surabaya. After the data is collected then conducted an analysis to process data, including data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. The results of this research are first, First, the music training program for street children have work structured in terms of the components Non Formal education so that the learners can apply their musical ability to fulfill the invitation to perform at various events. Secondly, the music training program for street children have empowered citizens to learn because it can provide a variety of benefits for them. Third, an excess of musical training in an effort to empower street children has produced results. Keywords: music training, empowerment, street children
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT DI SKB TRENGGALEK LINGGA ASTITI
J+PLUS UNESA Vol. 3 No. 1 (2014): vol 4 tahun 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan berawal dari fenomena rendahnya produktivitas para ibu dalam membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga. Untuk mengatasi itu maka SKB Trenggalek menyelenggarakan pelatihan keterampilan menjahit. Oleh karena itu tujuan penelitian ini mendiskripsikan dan menganalisis pelaksanaan pelatihan keterampilan menjahit serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pelatihan keterampilan menjahit. Pemberdayaan Perempuan adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat dengan upaya sehingga mereka dapat hidup lebih baik dan terlepas dari kemiskinan. Dan pelatihan adalah tindakan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian adalah di SKB Trenggalek. Sumber datanya peserta didik, ketua dan tutor pelatihan menjahit. Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Untuk meningkatkan kepercayaan dan keabsahan data digunakan kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferabilitas. Temuan penelitian diperoleh deskripsi bahwa pelaksanaan pembelajaran di SKB Trenggalek dengan melihat pada sepuluh patokan dikmas berlangsung secara efektif. SKB Trenggalek berusaha memberdayakan peserta didiknya agar mereka lebih berdaya, memiliki penghasilan yang layak dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Pihak lembaga memberi modal mesin jahit dan selanjutnya pihak lembaga mengawasi dan memonitoring perkembangan dari peserta didik. Faktor pendukungnya adalah adanya dukungan dari pemerintah, yaitu dengan memberikan pelatihan secara gratis dan adanya pemberian mesin jahit gratis, tingginya antusias kaum ibu, tutor dan lembaga SKB Trenggalek. Sedangkan faktor penghambatnya adalah ruang praktek yang sempit dan menjadi satu dengan aula depan, kurangnya dukungan dari suami serta kesibukan mengurus rumah tangga. Hambatan di atas merupakan masalah yang ditemukan dalam penelitian. Padahal pelatihan menjahit memiliki potensi besar dalam meningkatkan kemampuan keterampilan menjahit serta berwirausaha. Pemecahannya adalah meningkatkan kesadaran warga laki-laki melalui penyuluhan bahwa pemberdayaan perempuan sangat perlu dalam membantu dan menunjang pendapatan suami. Kata Kunci: Pemberdayaan Perempuan, Pelatihan Keterampilan Menjahit. ABSTRACT This research was done because of the low of mother’s productivity phenomena in helping their family to reach prosperity. In order to overcome that problem, SKB Trenggalek organizes the sewing skill training. Therefore the purpose of this study is to describe and analyze the implementation and find the supporting and obstructing factorsof the sewing skill training. The women empowerment is an attempt to increase the dignity of the efforts so they can live better and in spite of poverty. And training is the act of increasing the knowledge and skill of an employe for doing a particular job. The method that used was qualitative approach. The location of this study was in SKB Trenggalek. The data sources were the students, leader, and the sewing training tutor. The data collection technique was deeply interviewing, participative observation, and documentation. In this research, to increase the data reliance and validity the researcher used the credibility, dependability, conformability, and transferability. The result of the study was found in a description that learning implementation in SKB Trenggalek based on 10 dikmas standards had done effectively. The SKB Trenggalek tried to empower the students in order to make them become more useful, has a proper income, and able to create their own job field. The institution gave the sewing machine as the financial capital and then the institutions would control and monitor the development of the students. The supporting factors were the support from the government, it was the training and sewing machine for free, the high enthusiasm from the housewife there, the tutor and the SKB Trenggalek institution. Whereas the obstructing factors were the practice room that was narrow and became one with the front hall, lack of the husband’s supports and also the bustle in manage their own household. Those obstacles above were the problems that found in this research. In fact the sewing training has the high potential in order to raise the sewing skill and also to have their ownbusiness. The solution of these problems is to increase the awareness from the husband through giving the information that the women empowermentis very needed in helping and supporting their husband income. Key words: women empowerment, sewing skill training
HUBUNGAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK HOME SCHOOLING KOMUNITAS DI HOME SCHOOLING KAK SETO JL. SIDOSERMO AIRDAS KAV-A7 SURABAYA NISFU LAILIA
J+PLUS UNESA Vol. 3 No. 1 (2014): vol 4 tahun 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen pembelajaran adalah sebagai suatu usaha ke arah pencapaian tujuan belajar dengan menekankan pada pelaksanaan pembelajaran melalui, strategi pembelajaran, motivasi dan disiplin belajar agar peserta didik termotivasi untuk terus belajar, meningkatkan kreativitas dan dapat mengembangkan pola fikir. Dengan adanya manajemen pembelajaran yang baik diharapakan peserta didik dapat termotivasi untuk terus belajar, meningkatkan kreatifitas, mengembangkan minta dan bakat mereka masing- masing. Penelitian ini menjawab rumusan masalah, adakah hubungan antara manajemen pembelajaran dengan motivasi belajar peserta didik home schooling komunitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian di Home Schooling Kak Seto Surabaya. Populasi yang diteliti adalah 30 peserta didik Home Schooling Komunitas kesetaraan paket B. Terdapat dua variable yang dikaji dalam penelitian, yaitu: manajemen pembelajaran dan motivasi belajar. Teknik pengambilan data menggunakan angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan rumus yang digunakan menganalisis data adalah product moment dan Mean. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara manajemen pembelajaran dengan motivasi belajar hal ini terbukti dari analisis data dihasilkan r hitung sebesar 0,416. Sedangkan r tabel dengan taraf kesalahan 5% untuk N=30 yaitu 0,361.(r hitung 0,416> r tabel 0,361) Berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi dapat diketahui bahwa korelasi hitung sebesar 0,416 termasuk kategori yang sedang. Jadi terdapat hubungan yang sedang antara manajemen pembelajaran dengan motivasi belajar di Home Schooling Kak Seto Surabaya. Kesimpulan penelitian yaitu hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan manajemen pembelajaran dengan motivasi belajar peserta didik home schooling komunitas di Home Schooling Kak Seto diterima, yang artinya makin baik manajemen pembelajarannya maka semakin meningkat motivasi belajar peserta didik home schooling komunitas. Kata kunci: Manajemen pembelajaran, Motivasi Belajar ABSTRACT Learning motivation is an effort to reach the purpose of learning by emphasizing the learning accomplishment through learning strategy, motivation and learning discipline, so that the students motivated to continue their learning, increase creativity, and can develop their mindset. With the existed of good learning management, hopefully, each student will motivated to have a continue learning, develop their creativity, talent, and ability.This research answered the research question, is there any relationship between leraning management and students’ learning motivation of home schooling community. This research used quantitative descriptive method. The location of this reasearch was in Kak Seto Home Schooling Surabaya. The population observed was 30 home schooling students community equality B. There were two variables which were investigated in this research, they were: Learning management and learning motivation. The relationship between learning management and students’ learning motivation of home schooling community in Kak Seto Home Schooling. The data collection tehnique used quistionnaire, observation, interview, and documentation. While the data analysis formula used product moment and mean. The result of this research show that there is a positif relationship between learning manajement and learning motivation, it proved from the data analysis result r count as 0,416. While r table error 5 % for N = 30 is 0,361 (r count 0,416 > r table 0,361). Based on interpretation of correlation coefisien table it can be seen that count correlation o,416 is belong to medium category. So, there is a medium relationship between learning management and learning motivation in Kak seto Home Schooling Surabaya. The conclusion of this research is research hypothesis which state that there is a relationship between learning management and learning motivation in Kak Set management, students’ Learning motivation of home schooling community will be increasing. Key word : Learning Management, Learning Motivation

Page 4 of 66 | Total Record : 660