Jurnal Abdi Mahosada
Jurnal Abdi Mahosada memuat artikel yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya yang berupa artikel kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat, kesehatan ibu dan anak, keperawatan, kesehatan reproduksi, promosi kesehatan, farmakologi dan terapi komplementer. Penulis artikel tidak dibatasi pada civitas akademika STIKES Advaita Medika Tabanan, tetapi terbuka juga bagi masyarakat umum yang memiliki artikel ilmiah di bidang tersebut. Informasi mengenai pedoman penulisan artikel dan prosedur pengiriman artikel terdapat pada setiap penerbitan.
Articles
46 Documents
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG CARA MENGATASI DISMINORE PADA REMAJA PUTRI DENGAN TERAPI NON FARMAKOLOGIS DI SMPN 1 KEDIRI
Sagitarini, Putu Noviana
Jurnal Abdi Mahosada Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2025
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54107/abdimahosada.v3i1.318
Menstruasi adalah salah satu perubahan fisiologis yang terjadi pada remaja putri. Proses alamiah ini menunjukkan bahwa organ reproduksi perempuan telah berfungsi matang. Gangguan ginekologi yang sering terjadi pada remaja putri adalah gangguan yang berkaitan dengan siklus menstruasi, salah satunya adalah dismenorea. Dismenorea adalah rasa nyeri saat menstruasi. Terdapat dua penatalaksanaan tentang dismenorea yakni farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologis aman, mudah, murah dan memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan dengan terapi farmakologis. Dismenorea yang dirasakan oleh remaja putri dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sekolah, pola istirahat, makan serta aktivitas yang lainnya. Tujuan dari PkM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang cara mengatasi disminore dengan terapi non farmakologis. Metode pemecahan permasalahan dalam pengabdian masyarakat menggunakan edukasi oleh tenaga kesehatan pada remaja. Mekanisme pelaksanaan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan (pemberian materi tentang cara mengatasi disminore dengan terapi non farmakologis), monitoring dan evaluasi, serta refleksi. Hasil dari PkM adalah adanya peningkatan pengetahuan remaja putri tentang cara mengatasi disminore dengan terapi non farmakologis. Penyuluhan ini penting dilakukan agar remaja putri bisa melakukan penanganan awal saat disminore sehingga tidak mengganggu aktivitas belajarnya.
PENDAMPINGAN KELUARGA IBU HAMIL DI DESA SELULUNG KECAMATAN KINTAMANI
EKAYANTI, NI WAYAN SRI;
TRISNIA, PUTU AYUNDA
Jurnal Abdi Mahosada Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2025
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54107/abdimahosada.v3i1.338
Ibu hamil memerlukan kebutuhan asupan gizi yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Kekurangan asupan gizi pada saat hamil akan berdampak terhadap kesehatan ibu dan janin misalnya terjadi berat bayi lahir rendah yang merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stunting. Mitra dari program pengabdian ini adalah keluarga ibu hamil yang berisiko mengalami status gizi kurang. Permasalahan prioritas yang akan ditangani adalah asupan zat gizi pada ibu hamil masih di bawah angka kecukupan gizi, pemanfaatan bahan pangan lokal dan pemasaran masih kurang. Solusi yang diusulkan untuk masalah kekurangan asupan gizi pada ibu hamil adalah peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang pembuatan makanan sehat dari bahan pangan lokal, pemberian bantuan paket gizi serta pelatihan penggunaan media sosial sebagai sarana pemasaran. Program pendampingan keluarga ini akan dilaksanakan melalui tahapan sosialisasi kepada semua pihak yang terkait, dilanjutkan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pola asupan gizi pada ibu hamil dan makanan sehat selama kehamilan, serta memberikan paket gizi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan diskusi. Hasil kegiatan berupa peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenai gizi seimbang selama kehamilan, cara mengolah bahan pangan lokal serta pemasaran bahan pangan. Evaluasi dilakukan setelah pelatihan dan setelah program selesai dengan memberikan pertanyaan posttest dan didapatkan pengetahuan meningkat sekitar 38% dibandingkan sebelum penyuluhan. Kata kunci : ibu hamil, gizi seimbang, status gizi
Pendampingan Kader dalam Pelayanan Kesehatan Interprofesional dapat Meningkatkan Derajat Kesehatan Lansia di Desa Penuktukan Buleleng 2024
Ribek, Nyoman Ribek
Jurnal Abdi Mahosada Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2025
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54107/abdimahosada.v3i1.346
Abstract The main strategy of health development is to empower the community to live a healthy lifestyle and increase access to quality health services. The problem is that the implementation system is still fragmented, and holistic and integrated health services . Therefore, efforts are needed to improve health services in collaboration between health professionals . Penuktukkan village in Buleleng has a population of 3,803 people with the age of 60-74 as much as 73.6%, 52.8% rarely move 71.7% do not participate in posyandu and 52.8% rarely get health services. The goal of Community Service is to reduce the problem of non-communicable diseases. The activity method is to provide health education and interprofessional services, mentoring and coaching elderly cadres. The result of the service is an increase in knowledge, from an average score of 60 to 91 with a difference in Sig value (2- tailed) which means there is a significant difference. Interprofessional services included nutrition counseling, laboratory examination, breast cancer examination and biomassage treatment. The community of 45 people with the results of a decrease in blood pressure from 132 mmHg to 120 mmHg, average cholesterol 173 mg/dl, sugar 140 mg/dl and uric acid 7.2 mg/dl. As a result, Elderly cadres can provide education and services to the elderly independently and health workers from the puskesmas are more enthusiastic in empowering cadres and the community. It is concluded that elderly cadres are more understanding in improving Elderly Health services. It is recommended that elderly cadres be further improved in interprofessional services. Keywords: Intervention, Interprofessional, Elderly Cadre
Khitanan Massal dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Rangka memperingati Hari Ibu Tahun 2024 di Gedung Sekretariat Bersama Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Tabanan Bali
Gampur, Imelda Rismayani;
Wisaradah, Putu Jalanidipuja;
Sulastina, Elisabet;
Zakiah, Siti
Jurnal Abdi Mahosada Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2025
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54107/abdimahosada.v3i1.351
Social services such as mass circumcisions and health checks on the occasion of Mother's Day in 2024 are carried out to help people in need. Circumcision is an effort to improve reproductive health for men from an Islamic perspective. Apart from that, health checks can improve the level of public health. Objective: To mass circumcise boys who have not yet attained puberty and to detect early public health problems around the Secretariat Building with PC Nahdatul Ulama Tabanan. Method: This community service is a collaboration between LAZISNU Tabanan, YKM NU Tabanan and Stikes Advaita Tabanan. Mass circumcision was carried out using the electrocautery circumcision technique by the medical team, health examinations and counseling on post-circumcision wound care and nutritional education were carried out by the YKM NU Tabanan team and Advaita Tabanan stickers. Results: Mass circumcisions were carried out on 40 children, the circumcisions went well and no complications occurred to the participants during the circumcisions. Health check activities include blood pressure checks, weight checks, blood sugar checks, uric acid blood checks, cholesterol blood checks and nutritional education for the community around the secretariat building with PC NU Tabanan, participants were mostly women (61.1%), age 56-65 years old (72.2%) who have hypertension (72.2%) obesity (47.2%) GDS > 140 mg/dl (77.8 %) uric acid > 6 mg/dl (5.56%) cholesterol (19.4%). By carrying out this Community Service activity, it is hoped that the community will be able to continue routine health check-ups every month, carried out at existing health services. so that this will help to overcome all the health problems that the community has. Keywords: Mass circumcisions, health checks, Mother's Day
EDUCATION ON THE INTRODUCTION OF SPEOS AND AROMATHERAPY METHODS AS AN EFFORT TO INCREASE BREAST MILK PRODUCTION IN BREASTFEEDING MOTHERS IN DENPASAR CITY
Widiantari, WD
Jurnal Abdi Mahosada Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2025
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54107/abdimahosada.v3i1.360
Breast milk is the best food a baby needs in the first 6 months of life. Prolactin hormone plays a role in the process of milk formation and oxytocin hormone plays a role in the process of milk ejection. How the oxytocin hormone works is affected by psychology, stress, excessive worry and unhappiness. The Stimulation of Endorphin and Oxytocin Massage (SPEOS) method is a combination of endorphin, oxytocin, and suggestive massage stimulation performed sequentially. The role of the pituitary is to release endorphins from the body, the effect resembles heroin and morphine, besides giving aromatherapy also greatly helps the production of breast milk because it is very calming. The purpose of this PKM is to increase the knowledge of breastfeeding mothers and increase the role of husbands as a support system in breastfeeding. The preparation stage is carried out during the assessment and approach. The implementation stage is carried out by providing information about the benefits of breastfeeding for child development, introduction to the SPEOS method and aromatherapy. The PKM results obtained an increase in maternal knowledge before and after being given education related to the SPEOS and aromatherapy methods, the material provided is the definition of SPEOS and Aromatherapy, the benefits of SPEOS and Aromatherapy, SPEOS techniques and the use of aromatherapy. Conclusion: It is hoped that mothers can provide optimal breast milk to their babies by applying the SPEOS method and assisted by their husbands and family members.
Promosi Kesehatan Pentingnya Gizi Seimbang pada Anak Sekolah Dasar di Meulaboh, Aceh Barat Tahun 2023
Kusumawardani, Eva Flourentina
Jurnal Abdi Mahosada Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada masyarakat 2024
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54107/abdimahosada.v2i1.367
Pengetahuan gizi seimbang mencakup pemahaman tentang jenis makanan dan nutrisi, sumber-sumber nutrisi dalam makanan, cara memastikan keamanan makanan agar tidak menyebabkan penyakit, teknik pengolahan makanan yang optimal untuk mempertahankan kandungan nutrisinya, serta praktik hidup sehat. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan pemahaman gizi seimbang sejak dini adalah melalui promosi pentingnya gizi seimbang kepada anak-anak di sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode pendidikan kesehatan masyarakat, Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk memberikan edukasi kesehatan tentang pentingnya gizi seimbang kepada anak sekolah dasar kelas V SDN 03 Meulaboh, Aceh Barat agar siswa mengetahui pentingnya gizi seimbang, sebanyak 30 siswa menjadi responden dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Dari hasil promosi kesehatan ini menunjukkan bahwa ada interaksi tanya jawab setelah dilakukan promosi kesehatan serta siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri saat sesi tanya jawab. Pentingnya memberikan edukasi kesehatan tentang pentingnya gizi seimbang untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang sejak dini. Berdasarkan hasil promosi kesehatan yang dilakukan tentang pentingnya gizi seimbang di SDN 03 Meulaboh, Aceh Barat menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang gizi seimbang awalnya sangat rendah, namun meningkat menjadi baik setelah diberikan edukasi.
Pencegahan Kejadian Risiko Diabetes Melitus Pada Lansia Melalui Upaya Screening Dan Penyuluhan Pengetahuan Umum Diabetes Melitus Bersama Posyandu Mardirahayu III
Prakoso, Adi Buyu
Jurnal Abdi Mahosada Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada masyarakat 2024
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54107/abdimahosada.v2i1.369
Perubahan lansia secara fisiologis membuat rentan mengalami suatu penyakit kronis. Penyakit kronis yang dapat dialami lansia adalah penyakit diabetes melitus yang merupakan penyakit tidak menular tetapi penyakit kronis berupa kumpulan gejala akibat meningkatnya jumlah kadar gula dalam darah atau hiperglikemi. Jumlah kasus diabetes melitus pada lansia selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Diperlukannya sebuah upaya pelayanan kesehatan yang dapat diberikan perawat melalui pendekatan komunitas bersama berbagai pihak yang terlibat seperti bidan desa dan kader kesehatan wilayah dengan melakukan pencegahan kejadian risiko diabetes melitus pada lansia. Upaya tersebut dapat diwujudkan dengan kegiatan pencegahan kejadian risiko diabetes melitus pada lansia melalui upaya screening dan penyuluhan pengetahuan umum diabetes melitus. Hasil kegiatan screening dan penyuluhan pengetahuan umum diabetes melitus menunjukkan usia masyarakat yang mengikuti paling banyak adalah 60 – 65 tahun dengan jumlah 21 orang (61,8%), jenis kelamin paling banyak adalah perempuan yaitu 25 orang (73,5%), kadar glukosa darah sewaktu paling banyak adalah normal sebanyak 28 orang (82,4%), pengetahuan sebelum kegiatan screening dan penyuluhan pada masyarakat paling banyak menunjukkan sedang 14 orang (41,2%). Setelah dilakukan kegiatan screening dan penyuluhan menunjukkan bahwa pengetahuan umum diabetes melitus sesudah kegiatan menunjukkan paling banyak adalah baik yaitu sebanyak 18 orang (52,9%). Pemberian penyuluhan kesehatan sangat efektif dilakukan. Upaya penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk penatalaksanaan diabetes melitus dan dapat diberikan kepada masyarakat yang telah ditemukan mengalami hiperglikemi.
Pengembangan Asuhan Keperawatan Berbasis Anestesi Dalam Penanganan Kasus Pembedahan Upaya Peningkatan Kepatuhan Pelaksanaan Assesmen Pre Anestesi di Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo
Putra, Agus Dwi
Jurnal Abdi Mahosada Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada masyarakat 2024
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54107/abdimahosada.v2i1.372
Sistem pelayanan kesehatan melalui inovasi dalam pemberian asuhan keperawatan melalui penerapan visite perawat anestesi pada pasien pre anestesi guna meningkatkan mutu layanan keperawatan, khususnya layanan keperawatan pada pasien yang akan menjalani operasi. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan dan mengembangkan asuhan keperawatan berbasis anestesi dalam penanganan kasus pembedahan upaya peningkatan kepatuhan pelaksanaan assesmen pre anestesi di Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Teknik sampling yang digunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan penerapan dan pengembangan asuhan keperawatan berbasis anestesi dalam penanganan kasus pembedahan upaya peningkatan kepatuhan pelaksanaan assesmen pre anestesi di Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo dilakukan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) sesuai dengan asuhan keperawatan SDKI SLKI dan SIKI serta berbasis digital, sehingga perawat dapat memberikan layanan asuhan keperawatan secara cepat, tepat, akurat, optimal dan professional. Dengan adanya penerapan dan pengembangan asuhan keperawatan berbasis anestesi dalam penanganan kasus pembedahan menyebabkan adanya kepatuhan pelaksanaan assesmen pre anestesi oleh perawat sehingga dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara optimal dan professional.
Edukasi Teknik Relaksasi Nafas Dalam Untuk Meningkatan Nilai Saturasi Oksigen Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Putra, Agus Dwi
Jurnal Abdi Mahosada Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada masyarakat 2024
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54107/abdimahosada.v2i1.373
PPOK merupakan penyakit tidak menular pada saluran pernafasan dengan tanda gejala sesak nafas serta penurunan nilai saturasi oksigen. Penatalaksanaan keperawatan yang berikan untuk meningkatkan nilai saturasi oksigen dengan latihan nafas. Latihan nafas yang diberikan adalah relaksasi nafas dalam merupakan bentuk asuhan keperawatan yang dapat meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam teknik relaksasi nafas dalam. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, dan demonstrasi teknik relaksasi nafas dalam. Hasil dari kegiatan ini meningkatkan pemahaman dan keterampilan warga Desa Kubutambahan tentang penyakit PPOK dan teknik relaksasi nafas dalam. Rata-rata pengetahuan peserta sebelum dilakukan penyuluhan adalah sebesar 78 % sedangkan setelah penyuluhan meningkat menjadi 95 %. Keterampilan warga desa tentang teknik relaksasi nafas dalam meningkat dari 60 % menjadi 85 %.
Pengaruh Edukasi Penggunaan Aplikasi Tobat (Tekun Minum Obat) Terhadap Kepatuhan Minum Obat dan Kualitas Hidup Pasien TB Paru di Rumkit Tk. II Prof. dr. J.A. Latumeten
Putra, Agus Dwi
Jurnal Abdi Mahosada Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada masyarakat 2024
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54107/abdimahosada.v2i1.374
Semakin meningkatnya kejadi Tuberkolosis di dunia, Indonesia dan Kota ambon mengakibatkan dampak yang buruk dan penuruan kualitas hidup pasien Kepatuhan meminum obat sangat diperlukan pada kasus pasien TB, sehingga dibutuhkan nya aplikasi digital yang bisa mengingatkan pasien dalam konsumsi obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Penggunaan Aplikasi TOBAT (Tekun Minum Obat) terhadap Kepatuhan Minum Obat dan Kualitas Hidup Pasien TB Paru di Rumkit Tk. II. Prof. dr. J.A. Latumeten. Desain dari penelitian ini adalah eksperimental semu (quasi experimental) dengan desain yang digunakan adalah one group pretest and posttest with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien TB Paru di Rumkit Tk.II Prof. dr. J.A. Latumeten 40 sampel yang terbagi 2 dalam kelompok intervensi dan kontrol. Dalam penelitian ini intrumen yang digunakan dalam mengukur kepatuhan minum obat pasien adalah kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8). Instrumen kualitas hidup WHOQOL-BREF (World Health Organization Quality of Life-BREF). Uji Statistik yang digunakan adalah uji wicolxon dan uji mann whitney. Dengan hasil yang diperoleh Terdapat perbedaan yang signifikan antara kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien sebelum dan sesudah mendapatkan edukasi penggunaan aplikasi TOBAT pada pasien TB pada kelompok intervensi (p-value : 0,00). Sedangkan pada kelompok kontrol tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan (p-value : 0,71) dan (p-value : 0,82). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara kepatuhan minum obat pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan setelah diberikan edukasi penggunaan aplikasi TOBAT dan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien TB pada kelompok perlakuan mengalami peningkatan setelah dilakukan intervensi (Edukasi Penggunaan Aplikasi TOBAT) serta didapatkan hasil uji terhadap variabel kualitas hidup pasien TB dengan p 0.000 (< 0.05) artinya terdapat perbedaan kualitas hidup pasien yang signifikan antara kelompok perlakuan. Namun tidak terdapat perbedaan pada kelompok kontrol. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan pada pasien tuberkulosis merupakan hambatan serius, ketidakpatuhan dalam pengobatan akan menyebabkan resisten terhadap obat tertentu dan menyebabkan pengobatan yang dijalani akan lebih lama, dampak dari beban psikologis pada pasien Tuberkulosis paru akan memperburuk kesehatan fisik sehingga akan menurunkan kualitas hidup pasien. Ketidakberdayaan pasien Tuberkulosis paru akan menimbulkan perubahan adaptasi pada respon psikologis, sosial, dan spiritual sehingga akan berpengaruh terhadap Quality of Life (QoL) penderitanya