Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Evaluasi Manfaat dan Kualitas Sabun Organik Berbahan Eco-enzyme Kulit Nanas dan Bunga Telang untuk Kesehatan Sembiring, Tina Wanti; Affiqoh, Azhara; Sari, Novita; Kusumawardani, Eva Flourentina
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4648

Abstract

Perubahan iklim yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan, termasuk pemanasan global, telah berdampak signifikan di Indonesia, terutama pada kesehatan kulit. Paparan sinar ultraviolet yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti sunburn dan tanning. Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, diperlukan produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan tinggi, seperti sabun organik yang berbahan dasar eco-enzyme dari kulit nanas dan ekstrak bunga telang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi manfaat dan kualitas sabun organik tersebut terhadap kesehatan kulit. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif-eksplanatif, yang melibatkan proses pembuatan sabun dari eco-enzyme kulit nanas dan ekstrak bunga telang, serta pengujian pH dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun yang dihasilkan memiliki nilai pH yang sesuai dengan standar SNI (9-11) dan diterima dengan baik oleh panelis berdasarkan uji organoleptik terhadap warna, aroma, dan bentuk.Kata kunci: Sabun Organik, Eco-enzyme Kulit Nanas, Bunga Telang
Spatial Modeling of Infant Mortality Rate In Sampang Regency : An Ecological Study Saputra, Firman Firdauz; Nursia N, Lily Eky; Kusumawardani, Eva Flourentina; Syam, Nasrianti; Paradhiba, Meutia; Fadillah, Mardi; Ssekalembe, Geofrey
Journal of Applied Geospatial Information Vol. 8 No. 2 (2024): Journal of Applied Geospatial Information (JAGI)
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jagi.v8i2.7158

Abstract

Infant mortality rate (IMR) is one of the indicators to measure public health status and community welfare. In the last 3 years (2014-2016), the infant mortality rate in Sampang Regency has increased. The purpose of this study is to develop spatial-based modeling of factors affecting infant mortality rates in Sampang. Researchers used an ecological study design where secondary data came from the Health Office and the Central Bureau of Statistics in Sampang Regency. The dependent variable is infant mortality rate, while the independent variables are delivery assisted by health workers, exclusive breastfeeding coverage, neonatal complications handled, K4 visit coverage, LBW percentage, midwife to population ratio, percentage of clean and healthy household behavior. Data has been analyzed and processed using Geoda and Quantum GIS applications. Based on statistical tests, the spatial model is obtained: ŷi= -21.82+0.706 ∑(i=1,i≠j)^n wijyi-0.61* childbirth attended by health worker+0.10* neonatal complications attended by health worker+1.89* LBW babies. Each variable of childbirth assisted by health workers increased by 10, it can decrease the infant mortality rate by 6.1 cases. Each variable of neonatal complications not handled by health workers rises 10 units, it can increase the infant mortality rate by 1 case. each variable of LBW babies rises 1 unit and it can increase infant mortality cases by 1.89 cases. The results of this study can be used to reduce infant mortality rates that occur by intervening in existing factors.
A Model for the Incidence of Phone Addiction in University Students at Sub-urban Areas Saputra, Firman Firdauz; Widiyawati, Wiwik; Paradhiba, Meutia; Harahap, Laila Apriani Hasanah; Kusumawardani, Eva Flourentina; Ssekalembe, Geofrey
An Idea Health Journal Vol 5 No 02 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ihj.v5i02.482

Abstract

Indonesia is the fourth country worldwide regarding smartphone use, reaching 100 million users. The use of cell phones has a negative effect called phone addiction, which can lead to further health problems, both physical and non- physical health problems. This study aimed to model the incidence of phone addiction in students in suburban areas. The population of this study were students of Muhammadiyah University Gresik who were 17 years old, had a smartphone, used a smartphone for> 2 years, and had internet access. Data was collected online from March - April 2020 with 101 respondents. Samples were selected using simple random sampling. The condition of phone addiction was measured using the Smartphone Addiction Scale Short Version (SAS-SV) questionnaire. Analysis was carried out using Pearson chi-square and multiple logistic regression. The results of the bivariable analysis obtained variables associated with the onset of phone addiction, namely age, last education, residence, location of residence, and faculty of origin of respondents. The results of the multivariable analysis that was carried out obtained several significant variables, namely the age of the respondent (0.09; aPR 0.393) and the duration of daily cellphone use (0.05; 1.543). Students are a population with a high risk of developing phone addiction. One of the most critical factors for the onset of phone addiction is the high duration of cell phone use. Preventive measures need to be taken to reduce and prevent the onset of phone addiction in students before it causes further health problems.
Ade muti nurilam FAKTOR RISIKO PREMENSTRUASI SYNDROME REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COT SEUMEURENG Nurilam, Ade Muti; Yarmaliza, Yarmaliza; Kusumawardani, Eva Flourentina; Fera, Dian; Ernawati, Ernawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.30635

Abstract

WHO tahun 2019 mengemukakan bahwa prevalensi Premenstrual Syndrome (PMS) pada remaja yang dilaporkan pada beberapa negara seperti Cina sebesar 33,82%, Etiopia sebesar 37%, Taiwan sebesar 39,4%, Mesir 65%, Turki 91,8%, Jepang 80%, dan Korea Selatan 89,5 % di Indonesia ditemukan sebanyak 70-90% wanita dengan usia subur yang mengalami gejala PMS sangat mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Dinas Kesehatan Aceh Barat mengemukakan bahwa seluruh  puskesmas di Aceh Barat memiliki Pelayananan Kesehatan Peduli Remaja salah satunya puskesmas Cot Seumeureng. Remaja perempuan sebanyak 45 orang berdatangan ke Pelayananan Kesehatan Peduli Remaja dengan berbagai keluhan, salah satunya keluhan PMS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling (100 responden). Remaja putri di wilayah kerja puskesmas Cot Seumeureng mengalami PMS ringan yaitu (57,8%). Tingkat pengetahuan remaja putri 60,0% kurang baik terhadap gejala PMS. Sedangkan penilaian stress diketahui (51,1%) mengalami stress sedang. Berdasarkan hasil analisis data statistik diketahui terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan risiko PMS pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Cot Seumeureng. Diketahui variable penilaian stress juga menunjukkan adanya berhubungan antara penilaian tingkat stress dengan risiko PMS pada remaja putri..
HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN PENCEGAHAN KEK PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS TEUKU UMAR Widiyastuti, Nabilla; Fera, Dian; Kusumawardani, Eva Flourentina; Alamsyah, T.; Anwar, Sufyan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.39741

Abstract

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada wanita usia subur dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti persalinan yang berlangsung lama, kelahiran prematur, pendarahan, keguguran, cacat lahir, berat badan lahir rendah (BBLR), bahkan meningkatkan risiko kematian bagi ibu maupun bayi. Pencegahan KEK dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan seimbang yang mencukupi kebutuhan gizi harian tubuh, secara teratur melakukan aktivitas fisik, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, serta mempertahankan berat badan dalam rentang normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan karbohidrat dan lemak dengan pencegahan KEK pada mahasiswi di Universitas Teuku Umar. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian dihitung menggunakan rumus Slovin, menghasilkan 370 responden. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Pembagian sampel per cluster dilakukan dengan teknik cluster sampling untuk mempermudah distribusi responden dari 6 fakultas yang berbeda. Variabel independen adalah asupan karbohidrat dan lemak, serta variabel dependen adalah pencegahan KEK. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan bantuan lima enumerator menggunakan kuesioner berbasis Google Form memuat karaktersitik responden, asupan karbohidrat, asupan lemak, dan pencegahan KEK responden. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis univariat untuk mendeskripsikan setiap variabel, serta analisis bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil uji Chi-Square diperoleh asupan karbohidrat (p = 0,579) dan asupan lemak (p = 0,149). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan karbohidrat dan asupan lemak dengan pencegahan KEK pada mahasisiwi di Universitas Teuku Umar.
Refreshment Kader Kesehatan Dalam Rangka Eliminasi Tuberkulosis Saputra, Firman Firdauz; Kusumawardani, Eva Flourentina; Paradhiba, Meutia; Rimonda, Rubi; Siahaan, Perry Boy Chandra; Putra, Onetusfifsi; Fadillah, Mardi; Syam, Nasrianti; Harahap, Laila Apriani Hasanah; Raflythenu, Abdul Gani
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i2.197

Abstract

Tuberculosis (TB) is still a significant health problem, with deaths reaching 1.3 million in 2016. Indonesia has a relatively high incidence of TB cases, reaching 391 cases per 100,000 population. One crucial element in handling tuberculosis cases is cooperating with Health Cadres in the community to solve TB problems. Cadres have an essential role in TB, starting from case detection, drug-taking supervision, and community empowerment. Hence, it is necessary to refresh their knowledge regularly and solve obstacles cadres face in the field. With this vital role, it is essential to consistently update the knowledge and skills of cadres in the community. The purpose of this service is to improve the knowledge and skills of cadres as well as to identify problems and constraints of cadres in society. Refreshment activities are carried out using lecture, and discussion techniques, with the media used being PowerPoint and cadre pocketbooks. Implementation evaluation is carried out using structural evaluation, processes, and results. The results of the evaluation conducted showed that the attendance of participants was >80%, and there was a significant increase in knowledge in participants from the results of the T-paired test that had been carried out. The refreshment activities carried out are always very important to maintain knowledge and skills and solve problems faced by cadres in the community and continually motivate cadres to do community empowerment well to create a healthy community and significantly eliminate tuberculosis cases..
Promosi Kesehatan Pentingnya Gizi Seimbang pada Anak Sekolah Dasar di Meulaboh, Aceh Barat Tahun 2023 Kusumawardani, Eva Flourentina
Jurnal Abdi Mahosada Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada masyarakat 2024
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v2i1.367

Abstract

Pengetahuan gizi seimbang mencakup pemahaman tentang jenis makanan dan nutrisi, sumber-sumber nutrisi dalam makanan, cara memastikan keamanan makanan agar tidak menyebabkan penyakit, teknik pengolahan makanan yang optimal untuk mempertahankan kandungan nutrisinya, serta praktik hidup sehat. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan pemahaman gizi seimbang sejak dini adalah melalui promosi pentingnya gizi seimbang kepada anak-anak di sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode pendidikan kesehatan masyarakat, Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk memberikan edukasi kesehatan tentang pentingnya gizi seimbang kepada anak sekolah dasar kelas V SDN 03 Meulaboh, Aceh Barat agar siswa mengetahui pentingnya gizi seimbang, sebanyak 30 siswa menjadi responden dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Dari hasil promosi kesehatan ini menunjukkan bahwa ada interaksi tanya jawab setelah dilakukan promosi kesehatan serta siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri saat sesi tanya jawab. Pentingnya memberikan edukasi kesehatan tentang pentingnya gizi seimbang untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang sejak dini. Berdasarkan hasil promosi kesehatan yang dilakukan tentang pentingnya gizi seimbang di SDN 03 Meulaboh, Aceh Barat menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang gizi seimbang awalnya sangat rendah, namun meningkat menjadi baik setelah diberikan edukasi.
Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Minat Wanita Usia Subur dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi dalam Rahim di Puskesmas Kuala Bhee Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat Tahun 2022 Paradhiba, Meutia; Kusumawardani, Eva Flourentina; Chandra Siahaan, Perry Boy; Saputra, Firman Firdauz; Fadillah, Mardi; Rimonda, Rubi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2515

Abstract

Menurut BKKBN, KB aktif di antara PUS tahun 2019 sebesar 62,5%, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 63,27%. Sementara target RPJMN yang ingin dicapai tahun 2019 sebesar 66%. Berdasarkan wawancara, data yang peneliti peroleh dari 10 ibu di puskesmas Kuala Bhee, 3 diantaranya mengatakan  tidak mengetahui dengan baik apa itu IUD keuntungan dan kerugiannya, 3 orang kurangnya dukungan suami dengan alasan karna mengganggu hubungan suami istri, dan 2 orang mengatakan karna baru sekali melahirkan atau baru memiliki satu anak, 2 orang lagi mengatakan agama tidak memperbolehkan menggunakan kontrasepsi, dikarenakan keluarga berencana dianggap menolak rezeki yang diberikan ( anak ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan minat wanita usia subur dalam penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim di wilayah kerja Puskesmas Kuala Bhee Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat Tahun 2022. Jenis penelitian ini bersifat observasional analitik atau survei analitik dengan pendekatan cross sectional, bersifat kuantitatif, sampel dalam penelitian ini adalah 96 wanita usia subur, tehnik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan rumus slovin dan cara pengumpulan data dengan membagikan kuisioner, Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 s/d 22 September 2022. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan wanita usia subur berada pada kategori cukup sebanyak 16 (21,6%) dengan hasil P value 0,502 >0,05,  paritas berada pada kategori tidak beresiko sebanyak 30 (81,1%) dengan hasil P value 0,341 >0,05, sikap berada pada kategori negatif sebanyak 20 (54,0%) dengan hasil P value 0,200 >0,05, dukungan suami pada kategori positif sebanyak 23 (62,2%) dengan hasil P value 0,000 <0,05, peran petugas kesehatan berada pada kategori negatif sebanyak 19 (51,3%) dengan hasil P value 0,390 >0,05. Dari hasil penelitian menunjukkan yang berhubungan adalah dukungan suami, sedangkan yang tidak berhungan adalah pengetahuan, paritas, sikap, peran petugas kesehatan. Diharapkan sebagai bahan masukan pada petugas kesehatan agar dilibatkan suami dalam memberikan konseling tentang alat kontrasepsi dalam rahim.Kata Kunci : Minat, Pengetahuan, Paritas, Sikap, Dukungan suami, Peran petugas kesehatan.According to the BKKBN, active family planning among PUS in 2019 amounted to 62.5%, a decrease from the previous year of 63.27%. Meanwhile, the RPJMN target to be achieved in 2019 is 66%. Based on the interviews, the data that the researcher obtained from 10 mothers at the Kuala Bhee health center, 3 of them could not speak properly about the advantages and disadvantages of an IUD, 3 people who supported the relationship on the grounds that it disturbed the relationship of the spouse, and 2 people who spoke because it was a new time. gave birth or just had one child, 2 more people said religion does not allow using contraception, because family planning rejects the provision given (children). This study aims to determine the factors related to the interest of women of childbearing age in using intrauterine contraceptives in the working area of the Kuala Bhee Public Health Center, Woyla District, West Aceh Regency, 2022. This type of research is observational analytic or analytic survey with cross sectional approach, quantitative in nature, the sample in this study was 96 women of childbearing age, the sampling technique was using the Slovin formula and the way of collecting data was by distributing questionnaires. This research was conducted on the 16th / d 22 September 2022. Results showed that the knowledge of women of childbearing age was in the sufficient category as much as 16 (21.6%) with a P value of 0.502> 0.05, parity was in the category of not at risk as much as 30 (81.1%) with a P value of 0.341. > 0.05, the attitude was in the negative category as much as 20 (54.0%) with a P value of 0.200> 0.05, husband's support in the positive category was 23 (62.2%) with a P value of 0.000 <0.05 , the role of health workers was in the negative category as many as 19 (51.3%) with a P value of 0.390> 0.05.  The results showed that what was related was husband's support, while what was not related was knowledge, parity, attitudes, and the role of health workers. It is hoped that as input for health workers, husbands will involve them in providing counseling about intrauterine contraceptives.Keywords: interests, knowledge, parity, attitudes, support from husbands, roles of health workers.
PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI KERAJINAN EKONOMIS DI SEKOLA DASAR (SD) NEGERI 10 MEULABOH Saputra, Firman Firdauz; Kiswanto; Wintah; Fanany, Irzal; Syam, Nasrianti; Rimonda, Rubi; Duana, Maiza; Paradhiba, Meutia; Siahaan, Perry Boy Chandra; Fadillah, Mardi; Kusumawardani, Eva Flourentina; Putra, Onetusfifsi
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v3i1.11654

Abstract

Peningkatan manusia dan aktifitas manusia menimbulkan permasalahan sampah yang semakin kompleks, dimana sampah tersebut dapat berdampak kepada kehidupan manusia termasuk kesehatan. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang baik perlu diajarkan sejak dini. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan serta mengajarkan siswa tentang cara mengolah sampah plastik menjadi bentuk kerajinan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di SD Negeri 10 Meulaboh dengan sasaran kegiatan yaitu siswa kelas 6 sejumlah 22 siswa. Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam 2 tahap kegiatan yaitu penyuluhan kesehatan dan pelatihan pembuatan kerajinan dari sampah plastik. Media yang digunakan berupa slide powerpoint dan juga petunjuk teknis pelatihan. Evaluasi kegiatan dilaksanakan melalui evaluasi struktur, proses, dan hasil. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan oleh tim FIK-UTU telah berjalan dengan sangat baik dengan luaran yang cukup optimal yaitu kemampuan siswa dalam mengelola sampah menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis. Untuk terus meningkatkan kemampuan siswa dan membentuk perilaku siswa tentang pengelolaan sampah maka sekolah dapat terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perilaku siswa serta memberikan penguatan.
Program DESA ASRI: Penguatan Ketahanan Pangan dan Pengelolaan Sampah di Desa Purwodadi, Nagan Raya: indonesia Kusumawardani, Eva Flourentina; Aristanjaya, Reza; Aboni, Andes; Panjaitan, Risky Amalia; Armi, Luna; Auliya, Rahmah; Hajjar, Siti Fhadilla; Moniza, Moniza; Naben, Maria Della Imersi; Ramazan, Feri; Wibawa AB, Sultan Khana; Sasdiyanti, Shapna; Lestari, Rachmatika; Siregar, Mawaddah Putri Arisma
Jurnal Abdimas Madani dan Lestari (JAMALI) Volume 07, Issue 02, September 2025
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jamali.vol7.iss2.art6

Abstract

The concept of Desa Aman, Sehat, dan Rindang (Desa ASRI), or Safe, Healthy, and Green Village, is an initiative aimed at creating a prosperous and sustainable village environment by prioritizing health, security, and environmental conservation. This program, initiated by the TIM PPK ORMAWA HIMAKESMAS FKM UTU in Purwodadi Village, includes various activities designed to enhance the quality of life for the community. One of the key components is the Waste Bank, which not only serves as a waste management facility but also supports the Sustainable Development Goals (SDGs) by encouraging residents to sort and recycle organic and inorganic waste. Additionally, the production of eco-enzymes, derived from the fermentation of organic materials, provides an environmentally friendly cleaning solution that helps reduce pollution. The vertiminaponic program, which combines fish farming with vegetable cultivation in household gardens, plays a crucial role in supporting local food security and economic resilience. These initiatives are further reinforced by the village qanun, a local regulation that ensures each program is implemented effectively and sustainably. Through collaboration and active community participation, Desa ASRI aims to create a safe, healthy, and green environment that benefits local residents while also attracting tourists and promoting broader environmental awareness.