cover
Contact Name
I Gusti Kadek Agus Dwi Putra
Contact Email
agusdwiputra212@gmail.com
Phone
+6281936090966
Journal Mail Official
lppm.advaita@gmail.com
Editorial Address
Jalan Perkutut No. 25 Pasekan Belodan, Tabanan, Bali
Location
Kab. tabanan,
Bali
INDONESIA
Jurnal Abdi Mahosada
ISSN : -     EISSN : 29853036     DOI : https://doi.org/10.54107/abdimahosada.v3i1
Core Subject : Health,
Jurnal Abdi Mahosada memuat artikel yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya yang berupa artikel kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat, kesehatan ibu dan anak, keperawatan, kesehatan reproduksi, promosi kesehatan, farmakologi dan terapi komplementer. Penulis artikel tidak dibatasi pada civitas akademika STIKES Advaita Medika Tabanan, tetapi terbuka juga bagi masyarakat umum yang memiliki artikel ilmiah di bidang tersebut. Informasi mengenai pedoman penulisan artikel dan prosedur pengiriman artikel terdapat pada setiap penerbitan.
Articles 46 Documents
Education for Elderly Spiritual Strengthening During the Covid-19 Pandemic Dewi, Putu Adi Cahya
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i1.144

Abstract

Elderly are the group of people who are most at high risk of infection corona virus. Age over 60 years and comorbid diseases such as diabetes, hypertension, chronic obstructive disease and cardiovascular disease are the main factors vulnerability of the elderly to COVID-19. Several studies have stated that spirituality be able to help the elderly to deal with the psychological impact of the pandemic, however, in practice, most of the elderly and their companions only focus on health problems in the biological/physical domain and ignore psychological, social, cultural and spiritual health. This activity aims to increasing spirituality of elderly during the COVID-19 pandemic at Tangguntiti Village, Selemadeg Timur District, Tabanan Regency, held on April 28, 2022. After education on spiritual strengthening of the elderly during the Covid-19 pandemic was carried out in Tangguntiti Village, Selemadeg Timur District, Tabanan Regency, the elderly were committed to improving their spiritual quality in daily life, in order to improve the psychological comfort of the elderly so that a good elderly body resistance is formed during the Covid-19 pandemic.
Edukasi Pemanfaatan Terapi Komplementer Untuk Mengurangi Kejadian Emesis Gravidarum Pada Kehamilan Trimester Pertama Arini, Ketut Novia
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i1.145

Abstract

In the philosophy of maternity care, it is believed that the changes that occur in women during pregnancy are physiological. One of the complaints that often appears in early pregnancy (generally in the first months of pregnancy until the end of the first trimester) is emesis gravidarum. Nausea and vomiting are normal symptoms and are often experienced in the first trimester of pregnancy. The development of complementary therapies has recently been in spotlight in various countries. Complementary or alternative medicine is an important part of health services. Some research results say that the use of aromatherapy can help to reduce complaints of nausea and vomiting during pregnancy. There are various kinds of aromatherapy that can be used, namely peppermint, lemon, lavender ginger aromatherapy. This activity was carried out for 40 days, starting with coordinating with village heads and primary health care, outreach to the implementation of education. This education involves six students and two supervisors with the target of education being 50 people. The provision of education significantly increases the knowledge of pregnant women on the use of complementary therapies to treat emesis gravidarum.
the Penyuluhan Tentang Perawatan tali Pusat di puskesmas cambai kota prabumulih SAPITRI, ANA
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i1.147

Abstract

PENYULUHAN TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT DI PUSKESMAS CAMBAI KOTA PRABUMULIH Ana Sapitri1*, Maria Septiana2, Intan Sari3 1,2,3Akademi Kebidanan Budi Mulia Prabumulih e-mail: anasapitri6@gmail.com1, maria.septiana@rocketmail.com2,intannadhifa215@gmail.com3 * Penulis Korespondensi: E-mail: anasapitri6@gmail.com Abstract Umbilical cord care is treatment and tying of the umbilical cord which causes the final physical separation between mother and baby, then the umbilical cord is treated in a sterile, clean, dry, puput state and protected from umbilical cord infection. In 2019 there were still deaths from cases of tetanus neonatorum. In the case of Tetanus Neonatorum which caused death in Jambi and South Sumatra, it was found that some were helped by health workers (midwives, doctors) and some were helped by traditional healers, but all of those who were helped by health workers did not receive TT Pregnant women. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of pregnant women in the first, second and third trimesters about umbilical cord care in the working area of ​​the Cambai Public Health Center, Prabumulih City. This community service activity has the aim of providing knowledge for mothers and families regarding efforts to care for newborns including optimal umbilical cord care in the class of pregnant women. The targets in the implementation of this community service activity are pregnant women who are in the I, II, or III trimesters. This community service activity is carried out through 3 stages, namely planning, implementation, and evaluation. Planning is carried out based on a preliminary survey with initial data obtained as many as 35% of mothers with sufficient knowledge and 65% of mothers with less knowledge. Implementation is done by providing health education regarding umbilical cord care in newborns. The evaluation stage after providing education obtained 84.6% of mothers with good knowledge and 15.4% of mothers with sufficient knowledge. Based on this evaluation, pregnant women who are still knowledgeable enough to do counseling again to increase mother's knowledge about newborn care Keywords: umbilical cord care; Knowledge; Pregnant mother Abstrak Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat. Tahun 2019 masih ditemukan kematian akibat kasus tetanus Neonatorum. Kasus Tetanus Neonatorum yang menyebabkan kematian di jambi dan sumatera selatan, ditemukan sebagian ada yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter) dan ada yang ditolong oleh dukun, tetapi yang ditolong oleh tenaga kesehatan semuanya tidak mendapatkan TT Bumil. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimesterI, II dan III tentang perawatan tali pusat di wilayah kerja puskesmas cambai Kota Prabumulih . Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan bagi ibu dan keluarga mengenai upaya perawatan bayi baru lahir meliputi perawatan tali pusat yang optimal pada kelas ibu hamil. Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ibu hamil yang sedang berada pada trimester I, II, atau III. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui 3 tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan dilaksanakan berdasarkan adanya survey pendahuluan dengan data awal yang diperoleh sebanyak 35% ibu berpengetahuan cukup dan 65% ibu berpengetahuan kurang. Pelaksanaan dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. Tahap evaluasi setelah dilakukan pemberian edukasi diperoleh 84,6% ibu berpengetahuan baik dan 15,4 % ibu berpengetahuan cukup. Berdasarkan evaluasi tersebut, ibu hamil yang masih berpengetahuan cukup dilakukan konseling kembali untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang perawatan bayi baru lahir Kata Kunci : Perawatan Tali Pusat; Pengetahuan; Ibu Hamil PENDAHULUAN Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan janin. Tali pusat merupakan saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Disebut sebagai saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi (umbilical stump) akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam waktu 1-3 minggu, meskipun ada yang lepas setelah 4 minggu (). Kebudayaan di masyarakat yang mempengaruhi pengetahuan ibu dalam merawat tali pusat menyebabkan ibu masih takut atau ragu-ragu merawat tali pusat bayi mereka sehingga ibu masih berperilaku salah dalam merawat tali pusat bayi dengan menaburi tali pusat menggunakan kunyit atau daun-daunan sehingga memungkinkan berkembangnya spora Clustridium yang dapat menyebabkan infeksi pada neonatus (Saifuddin, 2018). Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat. Dampak dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami tetanus neonatorum dan dapat mengakibatkan kematian. Sehingga dalam hal ini pengetahuan yang baik tentang perawatan tali pusat sangatlah menentukkan perilaku ibu yang mempunyai bayi baru lahir dalam perawatan tali pusat (Saifuddin, 2018). Umumnya di Negara berkembang, 25% kematian bayi dan 50% kematian neonatal disebabkan oleh infeksi pada tali pusat, sepsis sampai dengan tetanus (Kandun, 2002). Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian bayi sebesar 56 per 10.000 menjadi sekitar 280.000 terjadi setiap 18-20 menit sekali. Penyebab kematian tersebut antara lain karena asfiksia neonatorum 40-60%, infeksi 24-34%. Infeksi tersebut disebabkan karena perawatan tali pusat yang kurang hygienis (Manuaba, 2008). Hasil laporan dari petugas Survailans Depkes RI pada tahun 1992-1996 ditemukan bahwa kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 1993-1996 terjadi peningkatan dengan kisaran 10,8- 55%. Rendahnya pengetahuan tentang perawatan tali pusat diduga turut menjadi faktor penyebab tingginya angka kematian akibat infeksi tali pusat (Jahi, 2019). Cara perawatan tali pusat yang benar adalah membersihkan puntung tali pusat dengan sabun dan air bersih. Puntung atau sisa tali pusat yang masih menempel diperut bayi sebaiknya tidak boleh ditutup menggunakan apapun misalnya popok, kasa dll karena dapat membuat puntung tali pusat menjadi lembab dan bisa mempermudah masuknya kuman sehingga menyebabkan infeksi tali pusat (Delina, 2016). Dampak tidak dilakukannya perawatan tali pusat dengan benar dapat menyebabkan tetanus neonatorum dan kematian (Riskesdas, 2018). Untuk peningkatan pengetahuan ibu primipara dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir, tenaga kesehatan perlu memberikan informasi pada ibu masa nifas untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan agar merawat tali pusat bayi lebih telaten dan baik lagi sehingga angka kejadian infeksi menurun (Elfi Herlina, 2010). Untuk menghindari kejadian tetanus neonatorium adalah dengan mengetahui perawatan tali pusat dengan benar. Pada umumnya perawatan tali pusat sama dengan perawatan operasi yang lain. Tujuan perawatan adalah mencegah dan mengidentifikasi pendarahan atau infeksi secara dini. Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat yang tepat yaitu dengan cara membersihkan tali pusat dan kulit disekitar dasar tali pusat dengan air biasa saat mandi dan setiap hari melakukan pemeriksaan untuk menentukan tanda-tanda infeksi (Priciilia, 2016). Untuk mencegah terjadinya infeksi, tali pusat dirawat dan dijaga kebersihannya dengan menggunakan air biasa dan sabun setelah itu segera keringkan dengan menggunakan kain bersih. Puntung tali pusat atau perut bayi tidak boleh dibungkus karena menyebabkan tali pusat basah atau lembab (Delina & Andriani, 2019) Menurut Asuhan Persalinan Normal, Cara Perawatan tali Pusat pada bayi baru lahir yaitu tali pusat yang telah di potong dan diikat tidak boleh diberikan apa-apa dalam proses perawatannya. Perwatan tali pusat yang tepat dapat mencegah penyakit tetanus ke dalam tubuh melalui tali pusat (Riskesdas, 2018). Berdasarkan Latar Belakan permasalahn yang telah terjadi makan kami akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan kegiatan focus pemberian penyuluhan tentang perawatan tali pusat pada ibu hamil Trimester II dan III. METODE PELAKSANAAN Penyuluhan ini dilaksanakan di Puskesmas Cambai Pada Hari Jum`at Tanggal 20 Agustus 2022 , Kegiatan Penyuluhan ini Berlangsung mulai Pukul 09.00 WIB sampai dengan 12. 00 WIB.Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari kepala [uskesmas cambai dan selanjutnya dilanjutkan pengenalan tim pelaksana pengabdian masyarakt kepada peserta penyuluhan. Tahap Persiapan Pada saat sebelum dilakukan kegiatan, Tim Pelaksana pengabdian masyarakat melakukan persiapan mengenai pembagian tugas anggota tim penyuluhan agar dapat meyampaikan informasi dan pemahaman bagi peserta kelas ibu hamil. Selanjutnya tim melakukan pencarian sejumlah informasi yang berguna untuk menyususn materi yang harus disampaikan kepada peserta, menyusun instrument untuk kuesioner pretest dan posttest, serta melakukan penyususnan lembar kerja untuk kegiatan praktik yang akan dilakukan. Pada tahap ini juga dilakukan persiapan mengenai absensi peserta dan persiapan alat bahan untuk pelaksanaan kegiatan Tahap Observasi Pada Tahap ini dilakukan konsultasi dengan Puskesmas tentang faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kegiatan sehingga dapat dilakukan penyusunan tindakan alternative dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Hasil observasi didapatkan dari informasi tentang kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang cara perawatan tali pusat setelah mendapatkan informasi tersebut maka tim pengabdian masyarakat menetapkan untuk melakukan kegiatan penyuluhan pada kelas ibu hamil di Puskesmas Cambai tanggal 20 Agustus 2022. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pada Tahap ini, kegiatan pengabdian yang dilakukan ini berupa penyuluhan kepada ibu hamil tentang cara perawatan tali pusat pada bayi baru lahir, penyampaian materi tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dengan metode ceramah dan praktik/ simulasi cara perawatan tali pusat pada bayi baru lahir Dokumentasi Kegiatan Gambar 1. Kegiatan Penyuluhan (Sumber : LPPM Akbid Budi Mulia Prabumulih ) HASIL dan PEMBAHASAN Dari Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat didapatkan Hasil sebagai berikut : Tabel 1. Hasil analisis Pengetahuan Ibu hamil Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Pengetahuan ibu hamil Pre-test Post-test f % f % Baik 0 0,0 11 84,6 Cukup 4 30,8 2 15,4 Kurang 9 69,2 0 0,0 Jumlah 13 100 13 100 Sumber : Data Primer PKM, 2022 Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa sebelum edukasi, tingkat pengetahuan ibu sebagian besar adalah kurang (69,2%) sedangkan setelah edukasi, tingkat pengetahuan ibu sebagian besar adalah baik (84,6%) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan yakni pemberian edukasi kesehatan mengenai perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada kelas Ibu hamil di Puskesmas Cambai. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan lancar dan baik sesuai dengan perencanaan. Pada proses pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat diikuti kurang lebih 13 ibu Hamil yang ada pada trimester 1 sampai 3. Kegiatan pengabdian ini dimulai pukul 09.00 di Puskesmas Cambai Kota Prabumulih dan dilaksanakan oleh tiga orang dosen dan perwakilan mahasiswa sebanyak 3 orang dari Akademi Kebidanan Budi Mulia prabumulih. Kegiatan pengabdian ini dilakukan masih dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu mencuci tangan saja ketika memauki ruangan kegaitan dan mengatur jarak kalau masker ibu hamil mengatakan mereka susah bernafas kalau menggunakan masker. Kegiatan ini terdiri dari 2 sesi pemaparan materi selama kurang lebih 20 menit dan sesi tanya jawab serta diskusi selama 20 menit Pada bagian penyampaian materi, tim pelaksana memberikan edukasi berupa cara perawatan bayi baru lahir meliputi cara perawatatan tali pusat Pada sesi akhir setelah penyuluhan, dilanjutkan dengan sesi pendemontrasian tentang cara memposisikan cara menyusui yang benar dan cara memandikan bayi baru lahir secara tepat. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh panitia bahwa peserta memiliki antusiasme yang baik selama pelaksanaan penyuluhan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. Antusiasme ini lahir dikarenakan penyuluhan ini sangat menarik dimana informasi sangat dibutuhkan oleh ibu hamil yang mempersiapkan kelahiran bayinya. Selain itu, peserta sebagian besar merupakan ibu hamil yang baru akan memiliki anak pertama, sehingga belum ada pengalaman terkait dengan perawatan bayi baru lahir. Ada beberapa peserta yang sudah memiliki anak pertama sehingga pernah melakukan perawatan bayi baru lahir, namun, proses perawatan tersebut terjadi sudah beberapa tahun yang lalu sehingga mereka membutuhkan tambahan informasi terbaru terkait dengan perawatan bayi baru lahir. Pada sesi diskusi dan tanya jawab peserta memberikan beberapa pertanyaan yang cukup antusias yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan cara perawatan tali pusat. Pemaparan ini sangat bermanfaat bagi peserta karena selama ini yang dipahami oleh masyarakat adalah penggunaan kapas dan alkohol dalam melakukan perawatan tali pusat. Dengan adanya pemaparan ini masyarakat diharapkan lebih memahami terkait pentingnya cara-cara perawatan yang tepat pada bayi baru lahir. Pengabdian kepada masyarakat pada kelas Ibu Hamil di Puskesmas Cambai ini memperoleh hasil bahwa setelah persalinan seorang ibu dapat mengaplikasikan secara tepat terkait cara perawatan tali pusat yang tepat. Hasil evaluasi diketahui bahwa dari 13 Ibu dapat mendemonstrasikan 3 proses perawatan bayi baru lahir dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu hamil bahwa setelah dilakukan edukasi ini, ibu hamil mengaku senang karena mendapat tambahan ilmu terkait proses perawatan bayi baru lahir. Pendidikan kesehatan tentang cara merawat bayi baru lahir ini sangat efektif untuk diberikan pada masa kehamilan, karena cara perawatan ini sangat bermanfaat dalam kesiapan seorang ibu hamil melakukan perawatan bayinya. Pendidikan kesehatan ini juga memberikan wawasan bagi seorang ibu tentang hal yang boleh dilakukan dan hal yang tidak boleh dilakukan selama perawatan bayi baru lahir. Dukungan dari tenaga kesehatan dalam memberikan informasi kesehatan di lingkungan sangat bermanfaat dalam mendukung kesiapan ibu hamil dalam mewujudkan perilaku dan pola hidup yang sehat. KESIMPULAN Bersasarkan Hasil Kegiatan Penyulhan pengabdian masyarakat ini menunjukan bahwa sebelum edukasi , tingkat pengetahuan ibu sebagian besar adalah kurang (69,2%) sedangkan setelah diberikan edukasi tingkat pengetahuan ibu sebagian besar baik yaitu (84,6%). DAFTAR PUSTAKA Delima, M., & Andriani, Y. (2019). Memandikan Bayi Dan Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir Di RSI Ibnusina Yarsi Bukittinggi. Jurnal Keperawatan, 1(1),https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/JAKP/article/view/264 Jahi, A., Gani, D. S., Purnaba, I. G. P., & Adrianto, L. (2012). J urnal P enyuluhan, September 2012 Vol. 8 No. 2. 8(2), 1–9. https://doi.org/10.24853/jpmt.2.1.23-26 Notoadmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Rineka Cipta. Pricilia, V. (2016). Perawatan Bayi Baru Lahir dengan Pendekatan Model Mother-Baby Care (M-BC) Sebagai Inovasi dalam Upaya Memandirikan Ibu Postpartum. NERS Jurnal Keperawatan, 9(1), 39. Saifuddin, A., Gulardi HF. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo. Saifuddin AB.dkk. 2018. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Cetakan 11. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Tarigan, H. J. S., & Kota, D. I. (2013). Bayi Baru Lahir Oleh Ibu Postpartum Di Klinik Bersalin. 295–301. Tim Riskesdas 2018. (2018). Wasiah, A., & Artamevia, S. (2021). Pelatihan Perawatan Bayi Baru Lahir. Journal of Community Engagement in Health, 4(2), 337–343. https://doi.org/10.30994/jceh.v4i2.167 Zakiyyah, M., Ekasari, T., & Hanifah, I. (2017). Pendidikan Kesehatan Dan Pelatihan Memandikan Bayi. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 29–36.
PENDAMPINGAN ATLET BOLA VOLLY DALAM PENANGANAN KASUS CIDERA MUSKULOSKELETAL DI TURNAMENT TABANAN OPEN CUP ni luh, seri astuti
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i1.148

Abstract

Background: Physical fitness is essential for all sports. The state of one's physical health greatly influences other factors like strength, strategy, and mentality. In order for athletes to perform at their best during competitions and physical duties, physical circumstances might have an impact. Muscleball competitions like the Tabanan Cup's are a crucial opportunity to handle situations that arise on-site.The purpose of this exercise is to help athletes manage musculoskeletal issues that may occur during volleyball matches. The implementation strategy is: Each participant in the activity has their vital signs checked before the game, and if they have an injury, they will receive quick medical attention. Results: Several incidences of musculoskeletal injuries were discovered while watching volleyball tournaments
Edukasi Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil dengan Pemberian Tablet Fe Ariandini, Shanti; Ramadani, Fikria Nur
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i1.150

Abstract

Anemia menjadi faktor penyebab kejadian morbiditas dan mortalitas bagi ibu hamil dan bayi di seluruh dunia, di Indonesia sendiri diperkirakan ada 44,20% ibu hamil mengalami anemia. Anemia dalam kehamilan memiliki hubungan yang erat dengan risiko terjadinya kematian maternal dan perinatal, BBLR, preeklampsia, kelahiran premature, stunting dan persalinan dengan tindakan cesarean. Anemia selama kehamilan dapat diatasi dengan menambahkan zat besi atau suplemen vitamin sebagai rutinitas harian. Karena itu perlu adanya edukasi dan diskusi terkait dengan pengetahuan ibu dalam mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan. Metode yang dilakukan menggunakan pendekatan ceramah, diskusi dan tanya jawab. Sebelum dilakukan edukasi peserta melakukan pengukuran pengetahuan sebelum dan sesudah (pretest dan postest) kegiatan. Hasil kegiatan edukasi ini dapat digunakan oleh fasilitator untuk terus meningkatkan pengetahuan anemia dalam kehamilan.
Edukasi Teknik Menyusui yang Baik dan Benar pada Ibu Menyusui Munir, Rindasari; Lestari, Fitria
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i1.151

Abstract

Menyusui adalah kegiatan terpenting untuk ibu dan bayinya. Teknik menyusui yang tepat yaitu perlekatan badan dan mulut bayi serta posisi ibu dan bayi dengan benar. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk memberikan edukasi kesehatan kepada ibu menyusui di BPM Indah Kresna Mulya, Amd.Keb mengenai pentingnya mengetahui teknik menyusui yang baik dan benar, agar terhindar dari dampak teknik menyusui yang salah. Metode pelaksanaan ini dilakukan pada ibu yang menyusui dan ibu hamil di BPM Indah Kresna Mulya, Amd.Keb dengan melakukan pengisian Pre-test dan Post-test. Hasil dari perhitungan uji statistik dengan menggunakan sistem komputerisasi, diperoleh nilai t = -4,976 dan p = 0,000 (p < 0,05). Dari hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh edukasi kesehatan dan peningkatan dan pengetahuan pada ibu menyusui tentang teknik menyusui yang baik dan benar. Diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan yang dapat dilakukan di Posyandu maupun di klinik sehingga ibu hamil dan menyusui memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang teknik menyusui yang tepat.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi: Edukasi Pengetahuan Akseptor KB Suntik tentang Efek Samping KB Suntik di PMB Wayan Adiarthi Zakiah, Lela; Novianty, Kiki; Sunarti, Sunarti
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i1.152

Abstract

Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan dan merupakan salah satu bagian dari program KB Nasional saat ini adalah KB suntik.. Masalah kesehatan yang dirasakan sebagian akseptor karena timbulnya efek samping dari jenis KB tersebut dan kurangnya konseling dari tenaga medis, memungkinkan seorang akseptor akan merasakan putus pakai. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengetahui pengetahuan akseptor dan efek samping dari KB di PMB Ni Wayan Adiarthi, S.SiT., M.KM. Metode pelaksanaan menggunakan metode ceramah. Tehnik sampel dengan random sampling sebanyak 30 responden. Analisis yang digunakan yaitu uji T dengan P-value <0,05. Diperoleh hasil perhitungan uji statistic nilai t sebesar -37.844 dan p=0,000 (p<0,05), yang artinya ada pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan akseptor KB suntik. Disimpulkan bahwa adanya dampak edukasi pendidikan kesehatan dari efek samping KB suntik di PMB Wayan. Oleh karena itu, pentingnya peningkatan promosi kesehatan tentang efek samping KB suntik bagi akseptor yang akan menggunakannya.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi: Edukasi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Manfaat Senam Nifas di PMB HJ Ade Karnita S.ST Nurjanah, Imas; Resmi, Citra; Fauziah, Nurul Azmi
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i1.153

Abstract

Kebutuhan di masa nifas salah satunya adalah senam nifas. Senam nifas dilakukannya sederetan gerakan yang dikerjakan ibu nifas. Hambatan dalam melakukan senam nifas diantaranya pengetahuan. Ibu harus mempunyai pemikiran dasar terlebih dahulu sehingga ibu mau untuk melakukan senam nifas. Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di PMB Hj. Ade Karnita S.ST. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan kelas ibu di PMB Hj. Ade Karnita S.ST berjumlah 30 orang ibu nifas, dan diberikan soal pretest serta posttest. Analisa uji T pada pretest dan posttest dengan p value <0,05 digunakan pada penelitian ini. Setelah melakukan analisa maka didapat hasil hitung uji statistik dengan komputerisasi, diperoleh nilai t sebesar -3.808 serta p = .001 (p<0,05). Maka terdapat perbedaan yang signifkan antara Senam Nifas. Kesimpulannya memberikan pendidikan kesehatan dapat membimbing para ibu nifas terkait senam nifas, dan mencari lebih banyak informasi senam nifas.
Risiko Hamil Dengan 4T (Terlalu muda, tua, dekat dan banyak) Rahmadini, Annisa Fitri; Yusnia, Nina
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i1.154

Abstract

Kehamilan tidak ideal yang dikenal dengan 4T (umur ibu terlalu muda, umur ibu terlalu tua, terlalu dekat jarak kehamilan dan terlalu banyak anak) merupakan kehamilan yang sangat membahayakan bagi keselamatan ibu dan anak. Kehamilan yang berisiko tinggi akan mengundang masalah sampai keselamatan jiwa saat melahirkan. Pencegahan terjadinya kehamilan dengan 4T dikalangan ibu-ibu hamil maka dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat dengan tujuan menambah pengetahuan masyarakat terutama wanita terhadap risiko hamil dengan 4T. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Sukamakmur dengan jumlsh pesert 30 orang dengan metode survey lapangan berupa wawancara kepada 30% Ibu hamil atau sebanyak 9 orang perwakilan. Hasil studi pendahuluan berupa wawancara dengan perwakilan 9 orang siswa dan siswi dari Desa Sukamakmur ditemukan data hanya 2 orang yang mengetahui tentang Risiko Hamil dengan 4T (terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat dan terlalu banyak). Disimpulkan bahwa hanya 22% dari 9 ibu hamil yang mengetahui tentang Risiko Hamil dengan 4T, sementara yang mengetahui sedikit hanya 2 orang atau 22% dan yang tidak mengetahui tentang Risiko Hamil dengan 4T sebanyak 56% ibu hamil.Hasil evaluasi menunjukan bahwa tingkat pengetahaun dan pemahaman ibu-ibu hamil di Desa Sukamakmur dari yang sebelumnya banyak yang belum mengetahui mengenai Risiko Hamil dengan 4T menjadi mengetahuinya, diliat dari kenaikan hasil posttest yang dilakukan. Selain meningkatkan pengetahuan dan pemahan ibu-ibu hamil, dari kegiatan intervensi ini diharapkan ibu-ibu hamil mampu menerapkannya kepada diri sendiri untuk melalukan pencegahan dan menjaga diri dari kehamilan dengan risiko tinggi.
Sosialisasi Untuk Meningkatkan Kualitas Lingkungan Fisik Sekolah Dalam Mencegah Penyebaran COVID-19 Pitriyanti, Luh
Jurnal Abdi Mahosada Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Abdi Mahosada
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v1i1.155

Abstract

Abstract The COVID-19 pandemic began to hit the world in early 2020 until now and has caused various problems in all sectors of life. Environmental health factors that influence the transmission of COVID-19 include temperature, humidity, lighting, room volume and ventilation area. Education efforts need to be made to all communities, including students who are learning offline to tackle the spread of the COVID-19 virus. The purposed of this activity was to increase students' knowledge about the transmission of COVID-19, preventive measures, and environmental health efforts to prevent the transmission of COVID-19. The implementer of this community service activity is the team leader who will be accompanied by 3 students of the Sanitation DIII Study Program of the Tanjungpinang Ministry of Health level II. The target of this activity were students at SMK Negeri 4 Tanjungpinang City. The method used was conveying information through health counseling to students and giving a COVID-19 starter pack containing masks and hand sanitizers, giving banners as educational media and hand sanitizers and hand washing soap to schools. Based on the pre and post test scores of 28 students, it is known that there was an increase in knowledge from 5.61 to 7.21. The output of this activity was an increase in student knowledge and information media for students. Abstrak Pandemi COVID-19 mulai melanda dunia pada awal tahun 2020 hingga saat ini dan telah menimbulkan berbagai permasalahan di segala sektor kehidupan. Faktor kesehatan lingkungan yang mempengaruhi penularan COVID-19 antara lain suhu, kelembaban, pencahayaan, volume ruangan dan luas ventilasi. Upaya edukasi perlu dilakukan kepada seluruh masyarakat, termasuk siswa yang sedang belajar offline untuk menanggulangi penyebaran virus COVID-19. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang penularan COVID-19, tindakan pencegahan dan upaya kesehatan lingkungan untuk mencegah penularan COVID-19. Pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ketua tim yang akan didampingi oleh 3 orang mahasiswa Program Studi DIII Sanitasi Kementerian Kesehatan Tanjungpinang tingkat II. Sasaran kegiatan ini adalah siswa SMK Negeri 4 Kota Tanjungpinang. Metode yang digunakan adalah menyampaikan informasi melalui penyuluhan kesehatan kepada siswa sebulan yang lalu dan memberikan starter pack COVID-19 berisi masker dan hand sanitizer, memberikan spanduk sebagai media edukasi dan hand sanitizer serta sabun cuci tangan kepada sekolah. Berdasarkan nilai pre dan post test 28 siswa diketahui terjadi peningkatan pengetahuan dari 5,61 menjadi 7,21. Luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan siswa dan media informasi bagi siswa.