cover
Contact Name
Reno Fernandes
Contact Email
jurnal.jksoshum@gmail.com
Phone
085263867013
Journal Mail Official
jurnal.jksoshum@gmail.com
Editorial Address
Komp. Pelangi Indah Blok C4 No.2 RT 003/RW 013, Kel. Korong Gadang, Kec. Kuranji, Kota Padang
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora
Published by Revolt Institute
ISSN : -     EISSN : 30640318     DOI : https://doi.org/10.63082/jksh.v1i3
Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora publication aims to facilitate interaction, discussion and updating of academic ideas related to discussions of structure and dynamics in the fields of social sciences and humanities. This journal scope such as; anthropology, history, political science, law, sociology, social science education, social geography, development studies, and economics. With in-depth study, it is hoped that these articles will provide new thinking regarding the development of concepts in the scientific field
Articles 27 Documents
Peran Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Generasi Muda Pasca-Reformasi Dewi, Ratna; Fernandes, Reno; Suryanef, Suryanef
Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2025): Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora
Publisher : Revolt Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63082/jksh.v1i4.30

Abstract

Reformasi 1998 menandai perubahan besar dalam sistem politik dan pendidikan di Indonesia, termasuk terbukanya ruang partisipasi politik bagi generasi muda. Namun, tingkat partisipasi politik pemuda masih tergolong rendah, sebagaimana ditunjukkan oleh data BPS (2022) yang mencatat hanya 33,4% pemuda aktif dalam diskusi politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Kurikulum Merdeka dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi politik generasi muda pasca-reformasi. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan menganalisis 4 dokumen kurikulum resmi, 10 jurnal akademik, dan 6 regulasi pendidikan nasional. Hasil kajian menunjukkan bahwa kurikulum merdeka, melalui penguatan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dan pendekatan pembelajaran berbasis proyek, memberikan peluang besar untuk menanamkan nilai demokrasi, berpikir kritis, dan partisipasi sosial-politik sejak dini. Temuan ini diperkuat oleh teori pendidikan kritis Paulo Freire, yang menempatkan peserta didik sebagai agen perubahan sosial. Meskipun demikian, tantangan implementasi tetap ada, seperti keterbatasan pelatihan guru, budaya sekolah yang belum demokratis, dan rendahnya literasi politik digital.Optimalisasi kurikulum merdeka memerlukan dukungan kebijakan, penguatan kapasitas pendidik, dan lingkungan belajar yang partisipatif untuk mendorong keterlibatan politik generasi muda secara aktif dan bertanggung jawab.
Pendidikan Politik Sebagai Strategi Ideologisasi pada Masa Demokrasi Terpimpin (1959–1966) Aulia Rahmi Putri; Fernandes, Reno
Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2025): Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora
Publisher : Revolt Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63082/jksh.v1i4.31

Abstract

Artikel ini membahas strategi pendidikan politik pada masa Orde Lama (1959–1966) dalam kerangka Demokrasi Terpimpin yang diprakarsai oleh Presiden Soekarno. Fokus utama penelitian ini adalah bagaimana pendidikan digunakan sebagai sarana ideologisasi untuk memperkuat legitimasi negara dan mengarahkan kesadaran politik masyarakat sesuai garis ideologi resmi. Penelitian ini berfokus pada analisis pendidikan politik sebagai strategi ideologisasi negara dalam kerangka Demokrasi Terpimpin (1959–1966), suatu aspek yang masih jarang dikaji secara mendalam dalam literatur sejarah politik Indonesia. Meski banyak kajian mengenai Demokrasi Terpimpin, belum ada studi yang secara spesifik menelaah pendidikan politik sebagai alat legitimasi ideologi melalui Manipol-Usdek dan TUBAPIN. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi pustaka terhadap dokumen sejarah, kebijakan pendidikan, dan literatur ilmiah terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan politik pada masa ini sarat dengan pendekatan indoktrinatif melalui doktrin seperti Manipol-Usdek dan TUBAPIN. Pendidikan berfungsi sebagai alat kontrol ideologis yang membentuk loyalitas terhadap negara, namun juga membatasi pluralisme politik dan kebebasan berpikir. Studi ini penting sebagai refleksi kritis untuk merumuskan pendidikan politik masa kini yang lebih demokratis, inklusif, dan membangun kesadaran politik warga secara kritis.
Dampak Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) terhadap Kesehatan Mental Remaja Rafael Asykari Mubarak
Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora
Publisher : Revolt Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63082/jksh.v2i1.26

Abstract

Penelitian ini membahas hubungan dari sebuah fenomena FoMO yang sering terjadi dikalangan anak remaja berkaitan dengan Kesehatan mentalnya. Banyaknya fenomena permasalahan pada remaja yang terjadi di kalangan masyarakat tak terlepas dari sudut pandang perihal psikologis, yang menjadikan remaja bimbang terhadap permasalahannya sehingga menyebabkan stress dan merasa stagnanasi terhadap sesuatu yang dilaluinya. Apapun permasalahan yang dialami remaja, bersumber dari banyaknya faktor yang salah satunya adalah kesehatan mental. Penelitian ini mengupas tentang fenomena fomo yang dapat mempengaruhi Kesehatan mental remaja. Tujuan artikel ini ditulis untuk mengulas penyebab terjadinya Fear of Missing Out (FoMO) yang didasari dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, pengaruhnya terhadap Kesehatan mental remaja dan bagaimana strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak negative dari fenomena Fear of Missing Out (FoMO) ini.
Era Reformasi dan Pendidikan Politik Berbasis Multikultural Khoirul Amri Rambe
Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora
Publisher : Revolt Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63082/jksh.v2i1.32

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak pendidikan politik berbasis multikultural dalam membentuk partisipasi warga negara yang aktif, kritis, dan inklusif di era reformasi. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui studi literatur, penelitian ini menelaah keterkaitan antara reformasi politik, pengembangan kurikulum, dan pendidikan multikultural sebagai instrumen strategis pembentukan budaya politik yang demokratis. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan politik yang mengintegrasikan nilai-nilai multikultural mampu menumbuhkan kesadaran moral dan etis warga negara terhadap keberagaman serta mendorong keterlibatan aktif dalam kehidupan politik. Pendidikan ini tidak hanya menanamkan pemahaman tentang hak dan kewajiban politik, tetapi juga membentuk karakter peserta didik agar toleran, bertanggung jawab sosial, dan berpikir kritis. Kurikulum yang adaptif, pelatihan guru yang berkelanjutan, serta pelibatan komunitas menjadi komponen penting dalam mewujudkan pendidikan politik yang transformatif. Dengan demikian, pendidikan politik berbasis multikultural berkontribusi besar dalam memperkuat fondasi demokrasi substansial dan membangun generasi yang cakap secara sosial-politik di tengah masyarakat yang majemuk.
Pendidikan Politik Masa Orde Baru: Menjaga Stabilitas dan Ideologi dalam Pembangunan Nasional Lhaystari Dea, Faujian; Fernandes, Reno; Suryanef, Suryanef
Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora
Publisher : Revolt Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63082/jksh.v2i1.34

Abstract

Pendidikan politik pada masa Orde Baru (1966–1998) digunakan sebagai alat untuk membentuk kesadaran politik warga negara yang loyal terhadap negara dan ideologi Pancasila. Penelitian ini bertujuan mengkaji kebijakan pendidikan politik masa Orde Baru serta dampaknya terhadap perkembangan demokrasi pasca reformasi. Menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi literatur, artikel ini menyoroti kebijakan seperti Penataran P-4, kurikulum berbasis Pancasila, dan pembatasan kebebasan akademik. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan politik pada masa itu berhasil menciptakan stabilitas, tetapi membatasi ruang berpikir kritis dan partisipasi politik. Di masa kini, tantangan seperti rendahnya literasi politik dan apatisme masih muncul. Namun, reformasi pendidikan politik yang lebih terbuka dan berbasis konteks lokal menjadi prospek positif bagi penguatan masyarakat sipil dan demokrasi. Pendidikan politik yang partisipatif penting untuk membentuk warga negara yang aktif dan bertanggung jawab. Memberikan kontribusi dengan menunjukkan bagaimana kebijakan pendidikan politik Orde Baru memengaruhi arah perkembangan demokrasi pascareformasi.
Politik dan Pendidikan di Indonesia: Dinamika Regulasi dari Orde Lama hingga Era Reformasi M. Hidayat
Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora
Publisher : Revolt Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63082/jksh.v2i1.36

Abstract

Penelitian ini membahas hubungan antara kebijakan pendidikan dan dinamika politik di Indonesia, khususnya pada era reformasi. Topik ini dipilih mengingat perubahan signifikan dalam kebijakan pendidikan setelah Orde Baru, yang dipengaruhi oleh reformasi politik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana kebijakan pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh politik dan bagaimana hal tersebut berdampak pada kualitas pendidikan nasional. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur, termasuk dokumen resmi, jurnal ilmiah, dan peraturan perundang-undangan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terjadi upaya untuk mendemokratisasi pendidikan, pengaruh politik dalam kebijakan pendidikan masih tetap kuat. Temuan ini penting dalam konteks mengoptimalkan pendidikan yang bebas dari intervensi politik dan lebih fokus pada peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami dinamika hubungan antara pendidikan dan politik di Indonesia.
Analisis Peran Pendidikan Politik dalam Membentuk Sikap Peserta Didik yang Demokratis Jovita Wahyu Agata; Happri Novriza Setya Dhewantoro
Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Kajian Sosial dan Humaniora
Publisher : Revolt Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63082/jksh.v2i1.37

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan politik dalam membentuk sikap peserta didik yang demokratis. Pendidikan politik tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan mengenai sistem politik, tetapi juga berperan penting dalam membentuk karakter, kesadaran politik, dan nilai-nilai demokrasi seperti toleransi, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Metode yang digunakan alam penelitian ini adalah studi literatur, dengan mengkaji berbagai sumber ilmiah dan hasil penelitian terdahulu. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan terintegrasi dalam kurikulum, didukung oleh metode pembelajaran partisipatif, serta melibatkan kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat meningkatkan partisipasi politik peserta didik dan mencegah apatosme maupun radikalisme. Selain itu, pendidikan politik berperan dalam menanamkan nilai-nilai kewarganegaraan dan membentuk kepekaan sosial di kalangan peserta didik. Dengan strategi implementasi yang tepat, pendidikan politik menjadi fondasi dalam mencetak generasi muda yang kritis, partisipatif, dan berkepribadian demokratis. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk memperkuat pendidikan politik secara sistematis dan kontekstual di lingkungan sekolah, sehingga peserta didik nantinya akan lebih mampu berkontibusi dalam memperkuat kehidupan demokrasi di Indonesia.

Page 3 of 3 | Total Record : 27