cover
Contact Name
Hastiah, S.Kep., M.Kes
Contact Email
penelitian@rsmatamakassar.org
Phone
6281241117899
Journal Mail Official
penelitian@rsmatamakassar.org
Editorial Address
Jl. Lingkar Barat Tallasa City, Kel. Kapasa Kec. Tamalanrea Makassar
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Journal of Ophthalmology
Published by RS Mata Makassar
ISSN : -     EISSN : 3089204x     DOI : 10.63.670
Core Subject : Health, Science,
Journal of Ophthalmology is a scientific journal published by Makassar Eye Hospital and accepts articles written in both English and Indonesian expected becoming a media conveying scientific inventions and innovations in medical or health allied fields toward practitioners and academicians. Normally published two times a year in (July, December) using a peer review system for article selection. Papers dealing with results of in the form of case report, systematic review, and clinical research related to visual science for ophthalmologists, eye nurses and medical support in other fields of Ophthalmology.
Articles 15 Documents
Determinan yang Memengaruhi Kejadian Katarak di RS Mata Kemenkes RI Makassar Batari, Andi Dinda; Multazam, Andi Muhammad; Mahmud, Nur Ulmy; Sahadiah
RS Mata Makassar: Journal of Ophthalmology Vol. 2 No. 1 (2025): Journal of Ophthalmology
Publisher : RS Mata Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63670/mata.v2i1.30

Abstract

Katarak merupakan penyebab utama kebutaan global, prevalensinya meningkat seiring pertambahan usia. Pembentukan katarak dipengaruhi oleh kombinasi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis determinan kejadian katarak di RS Mata Kemenkes RI Makassar. Penelitian ini menggunakan desain kasus-kontrol dengan jumlah sampel terdiri dari 391 sampel kasus dan 391 sampel kontrol. Terdapat hubungan antara faktor risiko termasuk kelompok usia berisiko tinggi (p=0,000), jenis kelamin laki-laki (p=0,000), riwayat trauma (p=0,002), diabetes melitus (p=0,000), hipertensi (p=0,000) dan penyakit intraokular (p=0,000). Riwayat hipertensi memiliki risiko 40,898 kali lipat untuk mengalami katarak [OR 40,898 (95% CI: 18,862 – 88,676)], diikuti oleh riwayat DM [OR 27,002 (95% CI: 13,013 – 56,027)], usia risiko tinggi [OR 16,973 (95% CI: 10,878 -26,483)]. Adanya riwayat trauma mempunyai nilai Exp (B) sebesar 38,017 sehingga menunjukkan bahwa individu yang pernah mengalami trauma mempunyai peluang 38 kali lebih besar untuk menderita katarak. Kejadian katarak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia lanjut, jenis kelamin laki-laki, riwayat trauma, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit intraokular. Trauma sebelumnya merupakan variabel yang paling pengaruh.
Gambaran Amplitudo Akomodasi Pada Pasien Kelainan Refraksi di Rumah Sakit Mata Makassar Tahun 2024 Abbas, Alfia; Relle, Andi Senggeng; S, Hasnawati
RS Mata Makassar: Journal of Ophthalmology Vol. 2 No. 1 (2025): Journal of Ophthalmology
Publisher : RS Mata Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63670/mata.v2i1.33

Abstract

The amplitude of accommodation (AA) reflects the eye’s ability to adjust its refractive power to focus on near objects and is influenced by age, sex, and refractive status. This descriptive observational study aimed to evaluate the amplitude of accommodation among patients with refractive errors at Makassar Eye Hospital in 2024. A total of 100 participants aged 20–68 years were selected using purposive sampling, resulting in 200 eyes examined. AA was measured monocularly using the push-up method with a Royal Air Force (RAF) Rule, and calculated using the formula AA = 100/NPA (in cm). The overall mean AA was 7.0 ± 0.01 diopters (D). Higher mean AA values were found in the 28–36 age group (9.3 ± 0.06 D) and in female patients (7.4 ± 0.00 D), while the lowest AA was observed in hyperopic individuals (5.7 ± 0.39 D). These findings indicate that AA varies across age groups, sexes, and refractive types, and underscore the need for accommodative function evaluation as part of routine refractive assessments in optometric practice.
Hubungan Penggunaan Laptop dengan Derajat Near Point Convergence Menggunakan Alat Royal Air Force Rule (RAF RULE) Pada Pegawai di Rumah Sakit Mata Makassar nuralam; Nurtania, Ariyanie; S, Hasnawati
RS Mata Makassar: Journal of Ophthalmology Vol. 2 No. 1 (2025): Journal of Ophthalmology
Publisher : RS Mata Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63670/mata.v2i1.34

Abstract

This study aims to determine the relationship between laptop use and the degree of Near Point Convergence (NPC) among employees at the Makassar Eye Hospital in 2024 using the Royal Air Force Rule (RAF Rule) tool. The research uses a descriptive method with a cross-sectional approach involving 36 participants selected through purposive sampling. Data were analyzed using univariate and bivariate statistical tests. Results showed no significant relationship between NPC and age (p = 0.149) or gender (p = 0.480). However, a significant relationship was found between screen time and NPC (p = 0.035), suggesting that prolonged laptop use can negatively affect convergence ability. These findings underscore the need for awareness and preventive strategies among individuals with extended screen exposure to minimize risks of convergence insufficiency.
Perbandingan Efektivitas Terapi Standar Disertai Serum Autolog Tetes Mata 20% Dengan Terapi Standar Pada Penanganan Ulkus Kornea Fitriani, Sitti; Akhyar, Miftahul; Hastiah; Ilham; Suryani
RS Mata Makassar: Journal of Ophthalmology Vol. 2 No. 1 (2025): Journal of Ophthalmology
Publisher : RS Mata Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63670/mata.v2i1.35

Abstract

Purpose : Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan efektivitas pemberian terapi standar disertai serum autolog tetes mata 20% dengan terapi standar ulkus kornea Methods: Penelitian ini merupakan penelitian randomized double blinded controlled trial dengan membandingkan dua kelompok subjek di Rumah Sakit Mata Makassar. Result : Pada kelompok kontrol kadar TNF-α pada hari ke-0 (7.53±2.89), hari ke-14 (28.48±13.94), hari ke-30 (23.94±16.51). Kadar TNF-α pada kelompok kombinasi terapi standar dan SA 20% pada hari ke-0 (29.81±8.69), hari ke-14 (15.78±3.72), dan hari ke-30 (6.82±2.92). Perubahan ukuran infiltrat kelompok kontrol pada hari ke-0 (2.39±0.81), hari ke-14 (2.25±0.96), hari ke-30 (0.78±0.93), pada kelompok kombinasi terapi standar dan SA 20% hari ke-0 (3.34±0.68), hari ke-14 (2.25±0.65), hari ke-30 (1.36±1.09). Conclusions : Pemberian serum autolog tetes mata 20% sebagai terapi tambahan memberikan perubahan secara signifikan menurunkan kadar TNF- α dan penurunan ukuran infiltrat.
Gambaran Respons Time Pasien di IGD Rumah Sakit Mata Makassar Subekti, Sulfitra; Isnah , Wa Ode Nur; Hastiah, Hastiah
RS Mata Makassar: Journal of Ophthalmology Vol. 2 No. 1 (2025): Journal of Ophthalmology
Publisher : RS Mata Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63670/mata.v2i1.36

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan response time pelayanan keperawatan pada kasus kegawatdaruratan mata di IGD Rumah Sakit Mata Makassar melalui pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode observasional terhadap 73 pasien dan 6 perawat yang diambil secara total sampling selama 28 Mei–30 Juni 2024, dengan hasil menunjukkan bahwa mayoritas pasien (87,7%) berada pada triase hijau dan sebanyak 97% pasien menerima pelayanan keperawatan dalam waktu ≤ 5 menit sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelayanan keperawatan di IGD RS Mata Makassar telah menunjukkan kecepatan waktu tanggap yang baik dan memenuhi standar pelayanan kegawatdaruratan.

Page 2 of 2 | Total Record : 15