cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil USU
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 574 Documents
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI ANTISTRIPPING AGENT TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL LAPIS AUS (AC-WC) Afrianti Hartini Sembiring
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.831 KB)

Abstract

ABSTRAK Hilangnya ikatan atau adhesi dari suatu campuran aspal disebabkan oleh melemahnya ikatan antara agregat dan aspal. Hilangnya adhesi dapat menimbulkan beberapa jenis kerusakan perkerasan, seperti bergelombang,  cracking, dan mendorong terjadinya lepasan butiran. Oleh karena itu untuk meningkatkan ikatan antara agregat dan aspal dapat dilakukan penambahan zat aditif anti pengelupasan atau yang lebih sering dikenal dengan anti stripping agent. Selain itu, ketika ditambahkan ke aspal, zat aditif ini menggantikan kelembaban di permukaan dari adhesi agregat dan menghasilkan ikatan di permukaan agregat.  Penelitian ini dilaksanakan terhadap campuran aspal AC-WC dengan menggunakan tiga jenis variasi anti stripping agent . Penelitian ini menggunakan aspal pen 60/70 dengan agregat dari Patumbak. Adapun anti stripping agent yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wetfix-BE, Morlife 2200, dan Derbo-401. Dan kadar masing-masing yang diuji dalam laboratorium adalah 0.2% - 0.5% dari kadar aspal.  Pengujian yang dilakukan dimulai dengan pengujian aspal, kemudian dilakukan pengujian AC-WC dengan penambahan ketiga jenis anti stripping agent. Tujuannya untuk membandingkan kinerja dari penggunaan ketiga zat aditif tersebut. Dari pengujian ini diperoleh hasil yang seluruhnya memenuhi Spesifikasi Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum 2010. Ketiga aditif ini akan  menunjukkan pengaruh apa saja yang diakibatkan dalam suatu campuran beraspal panas melalui nilai-nilai parameter yang telah ditentukan dalam pengujian Marshall di laboratorium yaitu VIM,VMA,VFB, kelelahan, kepadatan,stabilitas Marshall dan stabilitas Marshall sisa. Hasil pengujian menunjukkan dengan penambahan Wetfix-BE meningkatkan nilai stabilitas Marshall sisa yang lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan Derbo-401 dan Morlife 2200.   Kata kunci :anti stripping agent, aspal beton lapis aus, Wetfix-BE, Derbo-401, Morlife 2200
EVALUASI KAPASITAS PERENCANAAN EMBUNG UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN IRIGASI DI DESA SEIFULU SIMEULUE TENGAH NANGGROE ACEH DARUSSALAM (NAD) Dita melisa
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.998 KB)

Abstract

ABSTRAK Embung sebagai salah satu sarana pemanfaatan sumber daya air mempunyai fungsi untuk penyimpanan dan penyedia air, salah satunya untuk kebutuhan irigasi yang merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan produksi pertanian. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan besar debit andalan yang dibutuhkan embung Seifulu dan menghitung berapa besar kebutuhan air di irigasi dalam menentukan pola tanam yang terbaik. Metode dalam penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan survei data primer dan data sekunder kemudian pengamatan sumber air,sistem irigasi, kedalaman embung dengan menggunakan alat bathrimetri (kontur dasar embung) kemudian dianalis berdasarkan analisis volume tampungan, analisis curah hujan, analisis kebutuhan air irigasi dan debit andalan. Penelitian ini memberikan kesimpulan dari hasil analisa curah hujan maksimum rata-rata terjadi pada bulan november sebesar 200 mm dan terendah pada bulan juli 50 mm, dari hasil analisis dengan menggunakan 24 alternatif pola tanam didapat nilai NFR yang terbesar 2,05 mm/hari dan yang terkecil yaitu sebesar 1,77 mm/hari dan alternatif ke-20. Dari hasil analisa debit andalan yang didapatkan 1,03 m³/detik. Berdasarkan analisa maka didapt volume tampungan pada embung Seifulu maka didapat volume tampungan 52810,763 m³.   Kata Kunci : Perencanaan embung, curah hujan, pola tanam
STUDI PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI FILLER SEMEN, SERBUK BENTONIT, dan ABU TERBANG BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL BETON LAPIS LAPISAN PONDASI ATAS (AC-BASE) Edwin P Simanjuntak
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.531 KB)

Abstract

ABSTRAK   Pembangunan prasarana teknik yang berkelanjutan sangat membutuhkan sarana penghubung antar daerah yaitu berupa jalan. Perkerasan jalan yang terbuat dari aspal beton merupakan campuran dari agregat dan aspal ditambah filler sebagai bahan pengisi. Namun dalam beberapa kondisi, tidak didapatkan filler dari bahan yang sama maka dicari alternatif bahan lain sebagai filler pengganti. Adapun filler yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semen, Serbuk Bentonit, dan Abu terbang Batubara. Dan kadar masing-masing yang diuji adalah 1% dari berat total agregat. Pengujian penelitian dilakukan dengan Marshall Test. Dari pengujian Marshall dapat didapatkan nilai-nilai parameter Marshall yang akan menunjukkan karakteristik campuran laston AC-Base tersebut. Laston AC-Base memerlukan nilai stabilitas yang tinggi untuk memikul beban lalu lintas. Setiap pengujian yang dilakukan dalam tugas akhir ini disesuaikan dengan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010. Hasil penelitian menunjukkan Laston dengan filler abu terbang batubara pada AC-Base Halus dan Kasar memerlukan kadar aspal yang lebih tinggi sebesar 5.6% dan 5,33% daripada semua variasi filler sedangkan pada nilai stabilitas, filler bentonit memiliki nilai tertinggi 2015 di AC-Base Halus dan 2021 di AC-Base Kasar terhadap semua variasi filler   Kata kunci : Filler, Marshall Test, Laston AC-Base, Semen, Serbuk Bentonit, Abu terbang Batubara
ANALISA TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN JALAN TRITURA (JALAN BAJAK) MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE MKJI & WEBSTER (STUDI KASUS : JL. TRITURA/ JL. BAJAK) Ningsih Farida Manalu
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.128 KB)

Abstract

ABSTRAK Persimpangan adalah lokasi / daerah dimana dua atau lebih ruas jalan yang saling bertemu atau bersilangan / berpotongan. Persimpangan dapat dipengaruhi kemampuan (Capability) jalan dalam melayani volume kendaraan dan volume pejalan kaki sebab “gangguan” kepada lalu lintas sering terjadi di persimpangan sehingga persimpangan harus dirancang sedemikian rupa, baik dari pengaturan geometriknya maupun dari pengaturan / pengendalian Traffic Light sehingga pergerakan arus lalu lintas pada persimpangan dapat terkendali aman dan nyaman. Persimpangan pada Jl. Marendal – Jl. Bajak (Arah Sp. Limun) – Jl. A.H Nasution (Arah Jl. Johor) – Jl. A.H Nasution (Arah SM. Raja) Medan yang diamati oleh penulis, khususnya pada jam – jam puncak (peak hour) sering mengalami kemacetan. Penulis mencoba untuk melakukan analisa pada system Traffic Light pada persimpangan Jl. Marendal – Jl. Bajak (Arah Sp. Limun) – Jl. A.H Nasution (Arah Jl. Johor) – Jl. A.H Nasution (Arah SM. Raja) Medan. Adapun analisa yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) yang meliputi analisa terhadap kapasitas persimpangan, waktu siklus, panjang antrian, system fase dan lain - lain dan menggunakan metode Webster meliputi analisa terhadap arus jenuh, waktu hijau efektif, waktu siklus dan tundaan. Setelah dilakukan survey terhadap volume lalu lintas, waktu siklus, dan geometrik persimpangan selama tiga hari serta penganalisaan data dengan menggunakan MKJI 1997, maka penulis mendapatkan hasil yaitu untuk 2 fase sebesar 101 detik. Sedangkan waktu siklus yang ada dengan 2 fase sebesar 98 detik. Hal ini disebabkan oleh karena meningkatnya pertumbuhan lalu lintas yang yang sangat cepat sehingga melampaui kapasitas perencanaan sebelumnya.   Kata Kunci : Persimpangan, Traffic Light, Webster, MKJI, Fase
PENGARUH PENGGUNAAN PASIR PANTAI SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA BALOK BETON BERTULANG Iskandar Iskandar
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.838 KB)

Abstract

ABSTRAK SNI 03-6861.1-2002, menyebutkan bahwa agregat halus yang digunakan pada struktur beton bertulang sebaiknya menggunakan pasir sungai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan pasir pantai sebagai alternatif agregat halus pada beton bertulang dibandingkan dengan pasir biasa, terutama bila terjadi situasi darurat seperti gempabumi di daerah Perbaungan, Pantai Cermin, Sumatera Utara, dimana pasir pantailah yang paling mudah diperoleh. Percobaan ini terinspirasi dari gempabumi di Pulau Nias dan Pulau Sumeulue tanggal 28 Maret 2005. Berhubung lokasi pesisir Pantai Cermin juga berada pada zona gempa, maka pada penelitian ini akan dilakukan pengujian pada benda uji silinder dan balok dengan menggunakan pasir Pantai Cermin dan pasir biasa sebagai agregat halus. Pada percobaan ini, dibandingkan kandungan kimiawi, kuat tekan, elastisitas, kuat tarik belah silinder beton, lendutan, regangan dan tegangan pada beton dengan agregat halus pasir biasa dan beton dengan agregat halus pasir pantai yang diambil dari kawasan pesisir Pantai Cermin. Sampel yang digunakan adalah 16 buah sampel silinder dan 2 buah balok beton dengan tulangan tarik 3D10. Penurunan kuat tekan rata – rata pada beton dengan agregat halus pasir pantai dibandingkan dengan beton dengan agregat halus pasir biasa adalah 13,583 %. Kata Kunci : pasir pantai, alternatif agregat halus, balok beton bertulang
ANALISIS PERENCANAAN PELAT BETON PRATEGANG KOMPOSIT STATIS TAK TENTU Benny Sandika
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.664 KB)

Abstract

ABSTRAK Penggunaan beton prategang pada era konstruksi modern ini bukanlah suatu hal yang baru. Prategang banyak dipakai karena banyak keuntungan yang dapat diperoleh dibandingkan dengan beton konvensional (beton bertulang biasa). Diantaranya yang utama adalah kemungkinan untuk menjadikannya pracetak, yang menjadikan struktur dapat dirakit dan mempersingkat waktu karena pelaksanaan yang tidak harus dicor di tempat. Salah satu bentuk penggunaan prategang yang umum adalah dalam bentuk pelat. Dalam tugas akhir ini akan membahas pelat beton prategang pasca tarik yang akan dilihat perbandingan dan pengaruhnya apabila beton prategang tersebut berkomposit dengan bondek. Pelat yang dipakai adalah pelat menerus di atas tumpuan sederhana. Dimana perencanaan pelat dengan menggunakan pelat satu arah (one way slab). Untuk penginstalasian pelat beton prategang komposit, dipakai bondek yang berfungsi untuk melengkapi struktur. Bondek dipakai sebagai dasar dalam pengecoran. Sehingga dalam pelaksanaannya, bondek sering dipasang sebagai satu kesatuan dengan pelat (monolith). Hasil dari pemakain bondek berkomposit dengan beton prategang pasca tarik  dapat mengurangi kebutuhan gaya prategang sebesar 10.98% untuk gaya prategang awal, dan 10.97% untuk gaya prategang akhir. Selain itu dapat mengurangi lendutan sebesar 6.486% serta mengurangi tegangan yang terjadi pada tepi atas pelat sebesar 10.647%, dan pada tepi bawah pelat sebesar 9.934%. Kata kunci: prategang, bondek, pelat, komposit.
STUDI PENGARUH INTENSITAS HUJAN TERHADAP GENANGAN BANJIR DI BADAN JALAN (Studi Kasus di Sekitar Jalan Aksara – Medan) Jenlion Justinius Hutapea
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.501 KB)

Abstract

ABSTRAK Daerah Aksara Medan merupakan salah satu Kawasan di Kota Medan yang sering tergenang banjir. Penyebabnya adalah kondisi sarana-prasarana infrastruktur yang tidak memadai, salah satu sarana prasarana dimaksud adalah drainase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor dan penyebab terjadinya genangan banjir di badan-badan jalan di sekitar Aksara-Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan survei ke lokasi penelitian dan mengumpulkan data-data dari institusi-institusi terkait. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder kemudian dianalisis berdasarkan analisis hidrologi dan analisis hidrolika dan dievaluasi berdasarkan debit saluran eksisting dengan debit banjir. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa terjadinya genangan banjir di badan-badan jalan di sekitar Aksara disebabkan beberapa faktor. Pertama, dimensi saluran drainase tidak sesuai di beberapa bagian. Kedua, sedimentasi dan sampah yang memperkecil dimensi saluran dan menghambat laju aliran air.   Kata kunci: drainase, hujan, genangan banjir
ANALISA KOORDINASI SINYAL ANTAR SIMPANG (Studi kasus : Jl. Jamin Ginting – Jl. Pattimura – Jl. Mongonsidi) Meiman Zega
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.898 KB)

Abstract

Abstrak Banyaknya persimpangan di kota Medan dengan jarak antar simpang yang pendek menimbulkan permasalah tersendiri, dimana kendaraan terkadang harus selalu berhenti pada tiap simpang karena selalu mendapat sinyal merah. Penelitian ini bertujuan menganalisa simpang di Jalan Jamin Ginting – Jalan Pattimura – Jalan Mongonsidi dan mengkoordinasikan sinyal kedua simpang untuk mengurangi antrian dan tundaan. Data kapasitas simpang yang diperoleh digunakan untuk mendapatkan kondisi eksisting terjenuh yang akan menjadi acuan dalam merencanakan waktu siklus baru dan dikoordinasikan menggunakan waktu offset antar simpang. Dari kecepatan eksisting sebesar 32 km/jam, didapatkan waktu offset sebesar 16  detik untuk kedua arah. Sedangkan yang dihasilkan dari diagram koordinasi, didapat bandwidth sebesar 25 detik untuk arah Utara - Selatan dan 40 detik untuk arah Selatan - Utara. Hasil analisa berupa derajat kejenuhan (DS), panjang antrian(QL), dan tundaan (Delay) adalah 0,645 untuk DS, 177,143 meter untuk QL, dan Delay sebesar 31,811 detik. Sedangkan setelah dilakukan perencanaan waktu siklus baru berdasarkan pada teori koordinasi simpang, didapat DS sebesar 0,718, QL sebesar 137,143 meter, dan Delay sebesar 27,313 detik.   Kata kunci: koordinasi , offset time, bandwidth
STUDI KASUS METODE PERBAIKAN STRUKTUR BASEMENT COOLING WATER PUMP PLTGU PT PLN PERSERO SUMBAGUT MEDAN BELAWAN SICANANG Wawansyah Pulungan
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.076 KB)

Abstract

ABSTRAK Struktur basement Cooling Water Pump PLTGU Sumbagut Medan Belawan Sicanang mengalami kerusakan seperti cracking, spalling, dan korosi. Oleh sebab itu, harus dilakukan perbaikan agar tidak mempengaruhi kinerja PLTGU PT. PLN Persero Sumbagut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kerusakan struktur (kolom, balok, tangga) berdasarkan hasil pengamatan dilapangan untuk menetapkan metode perbaikan yang tepat untuk diaplikasikan. Metodologi penelitian ini adalah investigasi untuk mendapatkan data-data kerusakan melalui pengamatan visual ataupun dengan bantuan pengujian non-destructive, semi destructive dan mereview dokumen yang ada, serta menganalisa data untuk penentuan metode perbaikan. Berdasarkan hasil investigasi visual dan data sekunder. Untuk balok memanjang A2, Blok II dengan kerusakan terekstrim diperoleh perbandingan volume kerusakan struktur dibagi volume total struktur sebesar 15%, momen kerja 256,104 kNm dan momen kapasitas aktual 265,985 kNm. Untuk balok melintang B2, Blok II diperoleh perbandingan volume kerusakan struktur dibagi volume total struktur sebesar 5%,  momen kerja 26,351 kNm dan momen kapasitas aktual 153,007 kNm. Pada kolom K1 mencapai 0.06%. Pada kolom K2 mencapai 0.01%. Pada tangga mencapai 64.8%. Dari hasil penelitian terhadap persentase kerusakan dan mengacu pada landasan teori, diperoleh metode perbaikan pada tangga adalah rebuild, pada balok adalah jacketing, pada kolom adalah grouting. KATA KUNCI : kerusakan, perbaikan, balok, kolom, tangga
PENGARUH SENGKANG MUTU TINGGI TERHADAP DAKTILITAS KURVATUR PENAMPANG BETON BERTULANG Alpian Kesardi Edison
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.802 KB)

Abstract

ABSTRAK Tingginya resiko gempa di Indonesia menuntut praktisi teknik sipil untuk melakukan analisa perencanaan bangunan gedung terhadap resiko gempa. Salah satu yang dilakukan adalah dengan mekanisme sendi – sendi plastis pada ujung – ujung elemen struktur yang menyebabkan struktur bersifat daktail. Untuk mendapatkan hasil yang daktail maka diperlukan elemen – elemen struktur yang bersifat daktail. Pengekangan pada penampang beton bertulang dengan menggunakan sengkang mutu tinggi dapat meningkatkan daktilitas penampang. Dalam penulisan tugas akhir ini direncanakan prototype bangunan tahan gempa 10 lantai dengan mengacu pada peta hazard gempa Indonesia tahun 2010 dan SNI – 1726 – 2002 tentang gempa sedangkan untuk perencanaan sengkang penampang balok dan kolom direncanakan dengan SK- SNI – T-15-1991-03 dan SNI -03- 2847- 2002. Penggunaan senkang mutu tinggi memberikan jarak sengkang yang renggang dan memberikan nilai daktilitas kurvatur yang besar terutama pada penampang kolom yaitu sebesar 12, 539. Kata kunci : sengkang mutu tinggi, daktilitas kurvatur.

Page 6 of 58 | Total Record : 574