cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil USU
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 574 Documents
EVALUASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DI KELURAHAN MABAR HILIR KECAMATAN MEDAN DELI Alfi Roniadi
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.552 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penulisan ini adalah untuk melaporkan evaluasi sarana bangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di rumah potong hewan (RPH) Medan dengan cara menganalisis penyaluran air buangan dengan memuat perhitungan dan analisa dimensi tiap unit bangunan. Analisisnya mencakup evaluasi dimensi saluran dan kondisi tiap-tiap unit pengolahan di lokasi studi; apakah masih memadai atau perlu perbaikan, dan analisis kualitas air limbah buangan dilihat dari tinggi rendahnya tingkat pencemaran pada tiap parameter kualitas airnya. IPAL di RPH Medan terdiri dari 2 kolam pengendapan limbah padat (K-1 dan K-2), kolam pengendapan limbah cair (K-3), kolam oksidasi (K-4) dan saluran terbuka yang menghubungkan kolam-kolam tersebut. Hasil pengamatan laboratorium terhadap sampel air limbah yang diambil dari parit pembuangan akhir menunjukkan bahwa kualitas BOD effluent sebesar 32,26 mg/l, COD effluent sebesar 320 mg/l, TSS effluent sebesar 80 mg/l, minyak dan lemak effluent sebesar 80 mg/l, NH3-N effluent sebesar 1,924 mg/l dan pH effluent sebesar 6,66. Jadi terdapat 2 parameter air limbah yang berada diatas ambang batas yang ditetapkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Permenlh) Nomor 2 Tahun 2006, yaitu COD (ambang batas = 200 mg/l) dan minyak dan lemak (ambang batas = 15 mg/l). Hasil analisa dimensi IPAL menunjukkan bahwa untuk air limbah yang dihasilkan sebesar 123 m3/hari ada beberapa unit pengolahan yang harus diperbaiki agar sistem pengolahan dapat berlangsung efektif. Perbaikannya dapat dilakukan dengan memperbesar saluran yang menghubungkan ruang pemotongan lembu dan kambing dengan kolam K-2 untuk menghindari terjadinya pengendapan limbah padat di saluran dan saluran yang menghubungkan kolam K-4 dengan parit pembuangan untuk memperlancar aliran air limbah. Selain itu penambahan saringan di kolam K-1 dapat mencegah masuknya limbah padat ke kolam K-3. Sedangkan penambahan enceng gondok ke dalam kolam K-3 dan K-4 bermanfaat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk mengurai lebih banyak lagi bahan organik yang terkandung dalam air limbah.   KATA KUNCI: Air limbah, IPAL, Rumah Potong Hewan
EKSPERIMEN PERBANDINGAN TEGANGAN DAN TINGKAT KEDEWASAAN (KEMATANGAN) ANTARA SEMEN HOLCIM DAN ORDINARY PORTLAND CEMENT (OPC) Nopandi Selamat Tampubolon
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.259 KB)

Abstract

ABSTRAK Karena beton terbuat dari agregat yang diikat bersama oleh pasta semen yang mengeras maka kualitas semen sangat mempengaruhi kualitas beton. Pasta semen adalah lem, yang bila semakin tebal tentu semakin kuat. Namun jika terlalu tebal juga tidak menjamin lekatan yang baik. Dalam tugas akhir ini telah dilakukan percobaan membandingkan tegangan dan tingkat kedewasaan (kematangan) antara Semen Holcim dan Ordinary Portland Cement (OPC). Dari hasil percobaan, diperoleh bahwa tingkat kematangan Ordinary Portland Cement (OPC) pada awalnya lebih tinggi dari pada Semen Holcim, tetapi pada umur 28, 35 dan 40 hari tingkat kematangan Semen Holcim lebih tinggi dari pada Ordinary Portland Cement (OPC). Pada umur 28 hari Ordinary Portland Cement (OPC) yang diproyeksi menurut SNI 03-6805-2002 (Metode Pengujian untuk mengukur nilai kuat tekan beton pada umur awal dan memproyeksikan kekuatan pada umur berikutnya) diperoleh kuat tekan beton adalah sebesar 198,885 kg/cm2. Sedangkan hasil dari pengujian beton secara konvensional didapat nilai kuat tekan beton adalah sebesar 217,140 kg/cm2. Persentase perbedaannya adalah 8,407% ≤ 10%. Dari hasil tersebut kekuatan hasil proyeksi pada umur 28 hari masih dalam rentang yang diijinkan. Pada Semen Holcim hasil proyeksi pada umur 28 hari diperoleh kuat tekan beton adalah sebesar 191,764 kg/cm2, sedangkan dari hasil pengujian secara konvensional nilai kuat tekan beton adalah sebesar 219,8147 kg/cm2. Persentase perbedaannya adalah 11,16% ≥ 10%. Hasil tersebut tidak dalam rentang yang diijinkan. Sehingga hasil proyeksi pada umur 28 hari Semen Holcim masih sedikit kurang teliti. Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang lebih teliti/canggih agar hasil yang didapat lebih akurat/teliti.     Kata kunci: tegangan, kematangan, Semen Holcim, Ordinary Portland Cement (OPC)
ANALISIS TEGANGAN GESER, LENTUR, DAN TORSI PADA PROFIL I PADA BALIK GRID DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SOFTWARE Josua Lumban Gaol
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.987 KB)

Abstract

ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi maka perencanaan konstruksi sipil juga semakin sulit. Ini dapat terlihat di kota – kota besar. Selain konstruksi sipil yang berupa gedung, terdapat konstruksi-konstruksi yang bukan gedung, misalnya jembatan, menara pemancar, atau rangka – rangka bangunan baja yang lain, yang memerlukan perhitungan dan perencanaan yang lebih matang. Dibarengi  dengan perkembangan teknologi komputer,  perhitungan dan perencanaan dapat lebih cepat dilakukan dan dapat menghasilkan tingkat kesalahan yang lebih sedikit (human error) dengan menggunakan program-program komputer. Struktur bangunan dimodelkan sebagai balok grid yaitu sebuah sistem pelat lantai dengan ukuran 8x8 meter dengan balok anak yang menggunakan profil baja IWF dan dibebani sebuah tangki air yang terbuat dari baja. Dimana tiap sudutnya merupakan jepit, dan kemudian akan dihitung gaya-gaya dalam yang terjadi dengan menggunakan perhitungan manual Finite Elemen Method dan program komputer SAP2000. Gaya dalam hasil perhitungan tersebut akan digunakan untuk mencari nilai tegangan geser dan lentur yang terjadi pada balok induk. Kemudian hasilnya akan saling dibandingkan untuk melihat perbedaannya. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil dari perhitungan manual dengan perhitungan program SAP2000. Kita harus menggunakan program komputer dengan teliti dan tidak boleh salah dalam menginput data atau pun dalam menganalisisnya karena akan menghasilkan output yang salah juga. Maka dengan adanya perhitungan manual, kita bisa membandingkan hasil outputnya. Dan hasil dari pengerjaan tugas akhir ini terdapat sedikit perbedaan antara perhitungan manual dengan perhitungan program SAP2000. Kata kunci : finite elemen method, balok grid, profil baja IWF
DESAIN TANGGA FREESTANDING DENGAN TUMPUAN BALOK BETON BERTULANG DAN TANPA TUMPUAN DENGAN ANALITIS DAN SAP2000 UNTUK BANGUNAN 3 LANTAI Marcolowey Simanungkalit
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Seiring dengan semakin padatnya perumahan diperkotaan serta semakin sempitnya area tanah yang ada untuk bangunan,dan juga harga tanah yang relative mahal, maka perluasan bangunan tidak lagi kearah horizontal, tetapi dibuat kearah vertikal. Untuk menghubungkan ruang bawah dengan atasnya digunakan tangga.Banyak jenis-jenis tangga, salah satunya adalah tangga freestanding.Tangga freestanding ini di desain dengan perhitungan analitik dan juga perhitungan dengan menggunakan program SAP 2000. Tangga yang terdiri dari balok beton bertulang dan pelat bertulang akan dihitung kebutuhan tulangan. Dari hasil perhitungan akan dilihat seberapa besar pengaruh torsi yang terjadi.Pengaruh torsi dalam tangga freestanding ini sangat besar dengan kebutuhan tulangan torsi yang paling maksimum yaitu sebesar 336,5 % dari luas kebutuhan tulangan geser yang diperlukan, Oleh karena itu dalam desain tangga freestanding, pengaruh torsi harus diperhitungkan. Kata kunci : tangga freestanding, torsi, tulangan geser
ANALISA INTENSITAS CURAH HUJAN MAKSIMUM TERHADAP KEMAMPUAN DRAINASE PERKOTAAN (Studi Kasus Drainase Jalan Sisingamangaraja Kota Sibolga) Avril hilda lubis
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.295 KB)

Abstract

ABSTRAK   Masalah genangan air yang melanda perkotaan menunjukkan bahwa volume air yang masuk ke dalam saluran air melebihi kapasitas normal dari drainase dan ada faktor lain yang menyebabkan berkurangnya kapasitas dari saluran air itu sendiri. Salah satu hal yang menyebabkan kenaikan debit aliran air permukaan adalah intensitas curah hujanPerhitungan debit menggunakan metoda rasional menggunakan 3 faktor utama yaitu  intensitas curah hujan maksimum, luas daerah, dan koefisien pengaliran. Intensitas maksimum dari data data curah hujan harian dihitung dengan menggunakan metoda Mononobe. untuk memperkirakan besarnya hujan rencana digunakan menggunakan Metode Distribusi Log Person III,  yang bertujuan untuk mendapatkan harga debit banjir puncak dengan periode ulang (Q5). Hasil penelitian dan perhitungan diketahui bahwa besaran debit drainase eksisting (Q) daerah sekitar Jalan Sisingamangaraja lebih kecil dari pada besaran debit banjir puncak (Qp). Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa sistem drainase eksisting yang ada tidak dapat menampung debit banjir puncak, maka dimensi saluran yang ada sekarang perlu dikaji ulang lagi, terlebih untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Dengan demikian, debit aliran saluran drainase eksisting (Q) daerah Sisingamangraja Jalan 1.048 m³/det, sedangkan besaran aliran banjir puncak (Qp) daerah Jalan Sisingamangraja 1.935 m³/det untuk mengatasi masalah genangan air/banjir di sekitar Jalan Sisingamangaraja, melalui beberapa upaya dalam mengatasinya yaitu: (1). Melakukan normalisasi saluran dengan membentuk kemiringan saluran dan perbaikan pada tanggul saluran utama (2). Memperbesar dimensi saluran yang ada dan peninggian dari lebar 1.4m menjadi lebar 2.0m (3). Membangun kolam resapan di perkotaan, aliran hujan ditampung dalam kolam resapan, untuk mengurangi laju run-off dan pemeliharaan saluran untuk menghindari pendangkalan.   KATA KUNCI : Intensitas, Debit, Mononobe, Rasional
ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) Gea Geby Aurora Syafridon
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.2 NO.1 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.527 KB)

Abstract

ABSTRAK Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, biaya, dan mutu. Pemilihan metode penjadwalan pada proyek juga merupakan salah satu kebijakan yang sangat perlu diperhatikan agar mendapatkan  hasil yang sesuai dengan rencana awal. Dalam penulisan tugas akhir ini digunakan salah satu metode penjadwalan yaitu CPM (Critical Path Method) yang merupakan suatu metode dalam mengidentifikasi jalur atau item pekerjaan yang kritis. Tujuan dari penganalisisan ulang ini adalah untuk mendapatkan cadangan waktu yang terdapat pada setiap kegiatan proyek. Pada tugas akhir ini akan dibandingkan metode penjadwalan proyek di lapangan yang menggunakan kurva S dengan Critical Path Method (CPM). Data proyek yang digunakan adalah proyek pembangunan rumah sakit Prima.   Kata Kunci : manajemen proyek, CPM, cadangan waktu.
PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI BAHAN ECO PLAFIE (ECONOMIC PLASTIC FIBER) PAVING BLOCK YANG BERKONSEP RAMAH LINGKUNGAN DENGAN UJI TEKAN, UJI KEJUT DAN SERAPAN AIR Arif Frasman Sibuea
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 2 NO 2 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.42 KB)

Abstract

ABSTRAK Penambahan serat dan pozzoland dalam adukan paving block terbukti mampu meningkatkan kuat tekan dan ketahanan kejut paving block. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat plastik berlogo PET (polyethylene terephtalate) pada  adukan paving terhadap peningkatan kuat tekan, ketahanan kejut dan serapan air paving block. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi industry paving block dalam peningkatan kualitas paving. Dalam penelitian ini perbandingan semen dan pasir adalah 1 : 6 dan konsentrasi abu batu 30% dari berat semen dan penambahan serat plastik 0,25%, 0,50%, 0,75%, 1% dari volume dengan faktor air semen 0,50. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan serat plastik sebanyak (0,25-1,0)% pada adukan paving block dapat meningkatkan kuat tekan, dengan peningkatan kuat tekan maksimum  pada penambahan serat plastik 0.5% yaitu sebesar 42,23%. Hasil pengujian kuat kejut ,paving serat mampu menyerap energy 3,78 kali lebih baik dari paving normal pada penambahan serat plastik 0.5 %. Akan tetapi terjadi penurunan daya serap air secara drastis dari (0 – 1) % dimana daya serap air maksimum pada paving normal sebesar 6,27  %. Kata Kunci : paving block, abu batu, polyethylene terephtalate, kuat kejut
PERENCANAAN PRECAST CONCRETE I GIRDER PADA JEMBATAN PRESTRESSED POST-TENSION DENGAN BANTUAN PROGRAM MICROSOFT OFFICE EXCEL Dini Fitria Annur
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 2 NO 2 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1407.711 KB)

Abstract

ABSTRAK Pada jembatan beton pratekan, kekuatan dan kehandalan sebuah jembatan sangat dipengaruhi oleh jenis dan mutu balok girder. Pada tugas akhir ini, penulis merencanakan sebuah jembatan beton pratekan dengan metode post tension yang menggunakan I girder sebagai struktur utamanya. Dasar-dasar perencanaan PCI girder ini mengacu pada Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan (SNI T-12-2004), Pembebanan untuk Jembatan (SNI T-02-2005), Bridge Management System (BMS), AASHTO 1992 dan ACI. Kabel prestress pada desain PCI Girder ini menggunakan kawat jenis Uncoated Stress Relieve Seven Wires Strand, ASTM A 416 Grade 270 Low Relaxation. Analisa beban yang terjadi yaitu analisa beban mati, beban mati tambahan, beban hidup, beban angin dan analisa pengaruh waktu seperti rangkak dan susut serta kehilangan prategang. Kemudian hasil dari analisa tersebut dilakukan kontrol tegangan yang terjadi pada struktur. Untuk mempermudah perhitungan, penulis menggunakan bantuan Program Microsoft Office Excel. Hasil akhir dari perencanaan ini adalah didapat bentuk dan dimensi penampang I girder yang mampu menahan beban-beban yang bekerja pada jembatan sehingga didapat suatu struktur jembatan yang aman.   Kata kunci : jembatan, beton pratekan, PCI girder, posttension, microsoft office excel
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN (ACCELERATOR ADMIXTURE) , KAPUR DAN PENGARUH CURING PADA PEMBUATAN BATA BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI BATA MERAH Leslie Leslie
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 2 NO 2 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.416 KB)

Abstract

ABSTRAK Dalam sejarah konstruksi Indonesia, beton terus mengalami perkembangan. Beton dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan beratnya yaitu : beton ringan dan beton normal. Penggunaan beton ringan pada bangunan dapat mengurangi beban struktur tersebut. Bata Beton Ringan merupakan salah satu aplikasi dari beton ringan. Pada penelitian kali ini akan dibahas pengaruh penggunaan Accelerator Admixture, kapur serta pengaruh curing pada pembuatan bata beton ringan. Adapun komposisi penyusun bata beton ringan adalah semen, pasir, foaming agent dan dapat ditambahkan Accelerator Admixture untuk mempercepat reaksi kimia dan proses pengeringan bata beton ringan serta kapur untuk menghasilkan bata beton ringan yang lebih ringan karena kapur akan bereaksi dengan foaming agent untuk membentuk gelembung-gelembung gas Hidrogen. Pada penelitian ini, Accelerator Admixture yang digunakan adalah SikaSet Accelerator.Penggunaan SikaSet Accelerator membuat bata beton ringan mempunyai kuat tekan yang lebih optimal. Hal ini terlihat dari hasil kuat tekan pada umur 21 hari dapat mengimbangi kuat tekan bata beton ringan dengan perawatan pada umur 28 hari yaitu mencapai 2,53 MPa dan 2,62 MPa. Penggunaan Kapur membuat bata beton ringan yang dihasilkan menjadi jauh lebih ringan dibandingkan yang tidak menggunakan, namun kuat tekan bata beton ringan tersebut menurun sekitar 13% sampai 18% dibandingkan yang tidak menggunakan kapur dan bata beton ringan yang dihasilkan lebih ringan 14,29% - 25%. Pada penelitian ini juga diperoleh bahwa curing yang diterapkan selama 27 hari pada bata beton ringan dapat mengoptimalkan kuat tekan bata beton ringan tersebut hingga mencapai 2,62 MPa. Kata kunci: beton ringan, accelator admixture, kapur, kuat tekan, absorpsi
BANGKITAN PERJALANAN PADA PERUMAHAN MENTENG INDAH DI KECAMATAN MEDAN DENAI Michael Octavianus
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 2 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 2 NO 2 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.704 KB)

Abstract

ABSTRAK Pertumbuhan penduduk yang semakin besar merupakan akibat dari perkembang kota dan industrialisasi terutama di beberapa kota yang ada di Indonesia yang memberi dampak yang sangat berpengaruh terhadap kota tersebut terutama pemanfaatan tata guna lahan. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bangkitan perjalanan dari komplek perumahan Menteng Indah Medan. Mendapatkan jumlah bangkitkan perjalanan oleh penghuni komplek perumahan Menteng Indah Medan ketempat beraktivitas dengan menggunakan kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor). Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda dengan uji statistik dan metode analisa kategori (klasifikasi silang). Hasil matriks korelasi ada 1 (satu) variabel bebas yang berpengaruh kuat terhadap total bangkitan perjalanan yang terjadi yaitu jumlah anggota keluarga (X1), dengan persamaan Y = 0,439 + 0,582X1, Koefisien determinan (R2) = 0,544, koefisien dari variabel X1 yaitu 0,582, menunjukkan bahwa setiap keluarga jumlah total pergerakannya adalah 0,528 dalam sehari., Jika nilai X1 diganti, maka diperoleh Y = 833 pergerakan/hari. Untuk analisa kategori setiap variabel bebas dibagi atas 4 kelas, kelas 1,2,3,4, jumlah kategori yang terbentuk adalah 4096 kategori, dilampirkan 35 kategori, jumlah pergerakan yang dihasilkan oleh analisa kategori adalah 2510,53 pergerakan/hari Kata Kunci : Bangkitan Perjalanan, Analisis Regresi Linear berganda, Analisa Kategori (klasifikasi silang)

Page 7 of 58 | Total Record : 574