cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik ITS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik ITS merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi mahasiswa ITS yang hendak mempublikasikan hasil Tugas Akhir-nya dalam bentuk studi literatur, penelitian, dan pengembangan teknologi. Jurnal ini pertama kali terbit pada September 2012, dimana setiap tahunnya diterbitkan 1 buah volume yang mengandung tiga buah issue.
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 3 (2023)" : 71 Documents clear
Studi Numerik Karakteristik Aliran Melintasi Silinder Sirkular dengan Bodi Pengganggu Airfoil NACA 0012, NACA 0018, NACA 0024 yang Tersusun Tandem Ilmi, Innastya Hafshah Irbatul; Widodo, Wawan Aries
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.129963

Abstract

Penelitian ini dilakukan secara numerik dengan penambahan bodi pengganggu berupa airfoil dengan tiga macam NACA yang memiliki angle of attack 5˚ yaitu NACA 0012; NACA 0018; NACA 0024 ditempatkan di depan silinder sirkular (D = 36 mm) sisi upstream dengan variasi jarak S/D = 0,2 ; 0,6 ; 1 ; 1,4 . Simulasi numerik ini menggunakan CFD solver FLUENT 2023 R1 Student Version dengan pemodelan 2D-unsteady flow dan turbulence viscous model k-ω Shear Stress Transport. Penelitian numerik ini dilakukan pada bilangan Reynolds sebesar 2,01 x 104. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi gaya hambat dan hasil yang diperoleh dari penambahan bodi pengganggu airfoil NACA 0012 pada jarak S/D = 1,4 dapat mereduksi koefisien drag secara optimal sebesar 28,4%. Sedangkan reduksi koefisien drag terendah terjadi pada NACA 0018 dengan jarak S/D = 1 yaitu sebesar 11%.
Menghijaukan Jakarta Selatan: Arahan Ruang Terbuka Hijau di Mampang Prapatan Sari, Iftakhiyatul Firnanda; Navitas, Prananda
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.130765

Abstract

Kecamatan Mampang Prapatan merupakan kecamatan yang memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) paling sedikit di Kota Jakarta Selatan. Padahal Kecamatan Mampang Prapatan memiliki kepadatan penduduk tinggi sehingga membutuhkan jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sesuai. Kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) menyebabkan Kecamatan Mampang Prapatan mengalami degradasi lingkungan. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji arahan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Mampang Prapatan. Penelitian ini termasuk kedalam Mix Method dan dilakukan dengan metode analisis spasial untuk mengetahui ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dilanjutkan dengan analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) berdasarkan jumlah penduduk dari tahun 2025-2020, kemudian analisis SWOT untuk mengetahui arahan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Mampang Prapatan. Hasilnya, diketahui bahwa RTH eksisting belum bisa memenuhi kebutuhan RTH di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Adapun hasil berupa arahan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk mengatasi permasalahan kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Perencanaan Ulang Sistem Drainase Kawasan Perum Puri Cikarang Hijau, Cikarang Utara Nainggolan, Agustinus Yosef; Maulana, Mahendra Andiek
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.132874

Abstract

Banjir merupakan bencana alam yang sering dialami oleh berbagai daerah di Indonesia. Sebagai daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi, sistem drainase yang baik merupakan hal yang harus dipenuhi untuk menunjang kehidupan masyarakat Indonesia. Sangat disayangkan beberapa kawasan pemukiman di Indonesia dibangun tanpa perencanaan sistem drainase yang baik sehingga terus menimbulkan banjir di musim hujan, salah satunya adalah Perumahan Puri Cikarang Hijau, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat. Perencanaan ulang sistem drainase di Perum Puri Cikarang Hijau perlu dilakukan. Hal ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Analisis hidrologi dimulai dari analisis tinggi curah hujan dan debit banjir rencana. Intensitas hujan dihitung menggunakan persamaan Mononobe dan debit banjir rencana dihitung dengan menggunakan metode Rasional. Berdasarkan analisis hidrologi, dilakukan perancangan ulang terhadap saluran drainase yang ada. Perancangan ulang ini akan disesuaikan untuk mampu mengalirkan debit banjir rencana. Berdasarkan hasil analisis hidrologi, didapatkan curah hujan rencana periode 5 tahun sebesar 154,5 mm. Kapasitas saluran eksisting tidak mampu mengalirkan banjir rencana sehingga direncanakan dimensi penampang baru, dengan dimensi terbesar saluran primer dengan lebar 2,5 m dan kedalaman 1,6 m, dan dengan dimensi terbesar saluran sekunder dengan lebar 1,5 m dan kedalaman 1 m. Hasil perencanaan menunjukkan bahwa sistem drainase kawasan Perum Puri Cikarang Hijau hanya membutuhkan perencanaan ulang dimensi dan air dapat mengalir ke saluran outlet secara gravitasi.
Penilaian Kualitas Situs Benteng Vastenburg sebagai Ruang Publik di Kota Surakarta Berdasarkan Persepsi Pengguna Putra, Ariq Ridhwan Arya; Yusuf, Mochamad
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.120159

Abstract

Situs Benteng Vastenburg di Kota Surakarta merupakan salah satu ruang publik dengan benteng peninggalan kolonial yang dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan masyarakat. Walaupun begitu, ruang publik ini dilingkupi masalah seperti ketidakpastian pengelolaan dan pengembangan yang berimplikasi terhadap kualitasnya. Padahal situs ini penting dan tidak terpisahkan dari perkembangan kota. Selain itu, ada dorongan untuk memanfaatkan potensinya sebagai ruang publik dan destinasi wisata kota oleh masyarakat. Sehingga perlu adanya rencana untuk menaungi pemanfaatannya di masa yang akan datang. Salah satu kajian yang dapat dilaksanakan sebagai masukan dalam rencana tersebut adalah dengan penilaian terhadap kualitas situs ini sebagai ruang publik. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas situs Benteng Vastenburg sebagai ruang publik di Kota Surakarta berdasarkan persepsi pengguna. Penelitian ini terbagi menjadi tiga sasaran. Sasaran pertama adalah memahami karakteristiknya dengan metode analisis deskriptif. Selanjutnya, perumusan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas situs Benteng Vastenburg sebagai ruang publik dengan metode Delphi dan Analytical Hierarchy Process sebagai analisisnya. Setelah itu, penilaian terhadap kualitas situs Benteng Vastenburg sebagai ruang publik berdasarkan persepsi pengguna dilakukan dengan kuesioner skala likert dan dijelaskan melalui analisis deskriptif. Melalui penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil kualitas situs Benteng Vastenburg sebagai ruang publik memiliki nilai 72,351 atau dalam kategori baik oleh pengguna. Walaupun begitu terdapat beberapa masukan yang disampaikan pengguna terkait kualitasnya sebagai ruang publik.
Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca pada Industri Kelapa Sawit (Studi Kasus: PT. X) Sucipto, Natasya Aulia; Assomadi, Abdu Fadli
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.121268

Abstract

PT. X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri kelapa sawit di Indonesia dimana kegiatan operasional perusahaan juga membutuhkan bahan baku, energi listrik, dan beragam aktivitas bisnis lainnya yang berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung (Scope 3). Oleh karena itu, perlu dilakukan inventarisasi emisi GRK untuk mendapatkan informasi mengenai beban emisi PT. X pada jangka waktu tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan besar beban emisi Scope 3 PT. X dan potensi reduksi emisi GRK yang dilakukan berdasarkan metodologi yang dikembangkan oleh Greenhouse Gas Protocol. Data yang digunakan adalah data tahun 2019 hingga tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban emisi terbesar berasal dari kategori pembelian barang dan jasa, kemudian emisi dari susut energi di jaringan listrik, lalu emisi dari perjalanan bisnis. Terdapat potensi pengurangan emisi sebesar 2.853.109,61-ton CO2 dengan menerapkan kerjasama dengan pemasok untuk mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan potensi pengurangan emisi sebesar 74.379,14 ton CO2 dengan menerapkan teknologi CO2 capture dalam pengolahan biogas yang dimiliki oleh PT. X.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pengembangan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Melalui Pengembangan Ekonomi Lokal di Kabupaten Madiun Tomyagistyawan, Dhidan; Kusuma, Surya Hadi
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.134559

Abstract

Indonesia, sebagai negara agraris, perlu mengadopsi paradigma yang tepat dalam mengembangkan kawasan pertanian. Pertanian merupakan sektor strategis yang menjadi unggulan di beberapa wilayah, seperti di Kabupaten Madiun. Meskipun kawasan pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di wilayah ini, sayangnya, belum memberikan kesejahteraan yang optimal bagi para pelaku usaha. Selain itu, ancaman kehilangan minat generasi muda untuk terjun ke kawasan pertanian semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh kualitas komoditas pertanian tanaman di Kabupaten Madiun yang belum bisa bersaing di pasar global, rendahnya nilai jual, serta kurangnya diversifikasi komoditas pertanian, terutama tanaman pangan. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, diperlukan konsep pengembangan ekonomi lokal yang di Kabupaten Madiun, sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja sektor tersebut dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan kerangka teori Heksagonal PEL. Metode content analysis untuk merumuskan faktor-faktor kunci yang berperan dalam pengembangan kawasan pertanian komoditas tanaman pangan di Kabupaten Madiun. Terdapat 23 faktor-faktor berpengaruh pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan melalui pengembangan ekonomi di Kabupaten Madiun. Beberapa diantaranya adalah faktor Investor Luar, Pelaku Usaha Lokal, Sumber Daya Manusia, Pemberdayaan Masyarakat, Kebijakan Daerah, dan Promosi Daerah.
Pemanfaatan Sludge IPAL Industri Susu Sebagai Media Pembibitan Tanaman Bayam, Kangkung, dan Sawi Hijau Gildayaqutah, Jacinda Wafiq; Soedjono, Eddy Setiadi
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.121810

Abstract

PT.XYZ merupakan salah satu perusahaan di bidang produksi susu dengan bermula dari GKSI di Pandaan. Industri susu PT.XYZ telah dilengkapi dengan fasilitas IPAL dengan pengolahan biologis. Namun, pengolahan tersebut memunculkan permasalahan baru yaitu timbulnya sludge karena adanya aktivitas mikroorganisme dalam menguraikan polutan organik pada air limbah. Hingga saat ini, PT.XYZ telah memanfaatkan sludge sebagai media tanam, namun dengan dosis yang bebas dan tidak ditentukan. Padahal, sludge susu memiliki kandungan yang kaya nitrogen, fosfor, kalium, dan nutrisi lainnya sebagai soil additive apabila dosis yang diberikan tepat dan sesuai kebutuhan tanaman. Variabel pada penelitian adalah variasi rasio penambahan sludge yang didapatkan dari hasil RFT dengan persentase berat basah 0%; 20%; 40; 60%; 80%; dan 100% sludge dan tanaman uji berupa tanaman bayam hijau, kangkung darat, dan sawi hijau. Penelitian pendahuluan dimulai dengan pembibitan tanaman uji selama 10 hari dan kegiatan RFT selama 14 hari serta pengujian karakteristik sludge menggunakan analisis ayakan dan kadar air untuk mengetahui tekstur media tanam. Sementara penelitian utama dilakukan dengan memindahkan tanaman ke reaktor dan mengamati pertumbuhannya selama 30 hari. Tanaman akan diukur tinggi, jumlah daun, dan pH setiap dua hari sekali. Berdasarkan penelitian didapatkan variasi rasio penambahan sludge yang paling berpengaruh terhadap tinggi dan jumlah daun tanaman bayam hijau, kangkung darat, dan sawi hijau berturut-turut sludge 60%; 100%; dan 80% dengan rata-rata pH antara 7,5 hingga 8,2. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi karakteristik unsur hara makro berupa N, P, K, dan C-Organik pada sludge yang relatif tinggi yaitu berturut-turut 14,95 mg/L; 83,56 mg/L; 15,32 mg/L; dan 56,24% dengan kadar air sebesar 88% sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai media tanam. Hal tersebut ditunjang dengan sifat fisik sludge yaitu liat berdebu dengan terdiri atas 4,16% pasir; 43,08% debu; dan 42,26% lempung yang mana memiliki porositas rendah sehingga media tanam menyediakan unsur hara dalam jumlah melimpah untuk diserap oleh tanaman.
Analisis Sensitivitas Penerimaan Investasi Proyek Apartemen Grand Shamaya Tower Rishley di Surabaya Gonta, Wilbert Kenjiro; Indryani, Retno
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.121542

Abstract

Kondisi pandemi berdampak terhadap penurunan permintaan apartemen di Indonesia. Apartemen pada secondary market mengalami penurunan harga transaksi 10%-20% selama masa pandemi. Pada pasar primer apartemen banyak diberikan kemudahan dalam pembayaran seperti diskon Down Payment, angsuran diperpanjang, free interior, dan lainnya untuk menarik konsumen. Harga apartemen mengalami penurunan dengan cara promosi diskon harga jual 5%-10%. Data penjualan apartemen di Indonesia turun 50% pada kuartal I-2022. Sedangkan tingkat hunian atau okupansi apartemen servis mengalami penuruan dari 61% menjadi 58,2%. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya risiko jumlah apartemen yang akan bertambah membuat occupancy rate mungkin bertambah menurun dan berdampak pada penerimaan Apartemen Grand Shamaya. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis kelayakan finansial dan analisis sensitivitas terhadap penerimaan investasi pada proyek Apartemen Grand Shamaya. Analisis kelayakan finansial dari Apartemen Grand Shamaya ini dilakukan dengan menggunakan parameter Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Langkah-langkah dalam melakukan analisis adalah mengestimasi biaya investasi, pendapatan, dan pengeluaran untuk membuat aliran kas selama masa investasi proyek, kemudian dilakukan analisis kelayakan finansial dan analisis sensitivitas. Hasil dari analisis kelayakan finansial proyek Apartemen Grand Shamaya Tower Rishley dengan nilai MARR 7,12% didapatkan nilai NPV sebesar Rp 27.285.185.406, IRR 8,85%, dan payback period 6 tahun. Analisis sensitivitas dilakukan pada variabel biaya investasi, harga jual unit, tingkat penjualan unit, dan biaya operasional. Dari analisis sensitivitas yang dilakukan didapatkan variabel yang paling sensitif yaitu kenaikan biaya investasi dengan batas kenaikan sebesar 2,34%.
Penentuan Arahan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kawasan Perkotaan Lumajang Akbar, Rafif Atthariqal; Satiawan, Putu Rudy
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.122947

Abstract

Ruang Terbuka Hijau merupakan faktor penting dalam terbentuknya suatu kota yang ideal. Pedoman mengenai ketetapan penyediaan RTH telah diatur dalam peraturan perundangan yang mewajibkan setiap daerah memiliki 30% RTH dari luas wilayah dengan proporsi 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Lumajang masih tergolong minim. Berdasarkan RDTR BWP Lumajang Tahun 2018-2038 disebutkan bahwa RTH publik eksisting sebesar 7,2669 hektar yang seharusnya 705,39 hektar dari luas wilayah. Minimnya luas RTH publik yang tersedia ini diakibatkan oleh keterbatasan lahan yang dapat digunakan untuk penyediaan RTH. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan arahan penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik di kawasan perkotaan Lumajang. Dalam merumuskan arahan penyediaan RTH publik, dilakukan melalui beberapa tahap analisis yaitu pada sasaran 1 mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam penyediaan RTH publik pada kawasan perkotaan Lumajang menggunakan metode analisis delphi. Selanjutnya pada sasaran 2, faktor-faktor yang didapatkan dari hasil analisis delphi digunakan sebagai faktor penentu dalam merumuskan arahan penyediaan RTH publik dikawasan Perkotaan Lumajang dengan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis diketahui bahwa faktor yang berpengaruh dalam penyediaan RTH publik dikawasan Perkotaan Lumajang yaitu keterbatasan lahan, alih fungsi lahan, RTH dalam rencana tata ruang, implementasi rencana kerja, anggaran penyediaan RTH, partisipasi masyarakat, pertumbuhan penduduk, dan harga lahan. Penelitian ini menghasilkan 15 arahan penyediaan RTH publik dikawasan Perkotaan Lumajang.
Arahan Pengembangan Alun-Alun Reksogati Ibu Kota Caruban dengan Konsep Placemaking Pramono, Muhammad Haikal; Satiawan, Putu Rudy
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.134586

Abstract

Alun-alun Ibu Kota Caruban Reksogati, yang terletak di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merupakan ruang terbuka publik baru di wilayah tersebut. Alun-alun ini dipindahkan dari pusat kota Madiun ke Kecamatan Mejayan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2010. Alun-alun Reksogati memiliki lokasi strategis yang memudahkan akses antarkota dan antarkabupaten. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Madiun tahun 2009-2029 menetapkan bahwa Alun-alun Reksogati terletak di Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP 1) dan diarahkan sebagai kawasan perkotaan dengan fungsi utama sebagai pusat pelayanan fasilitas umum, perdagangan dan jasa, serta pusat pemerintahan. Namun, meskipun memiliki potensi strategis, Alun-alun Reksogati masih menghadapi beberapa persoalan, seperti fasilitas yang tidak berfungsi optimal. Fenomena ruang publik di negara berkembang seringkali ditandai dengan ketidakteraturan dan sifat informal. Oleh karena itu, diperlukan pemulihan dan pengembangan ulang Alun-alun Reksogati dengan pendekatan konsep placemaking untuk mengembalikan fungsi dan menciptakan ruang terbuka publik yang nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep pengembangan kawasan Alun-alun Reksogati Caruban dengan menggunakan konsep placemaking. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, penelitian ini akan memfokuskan pada dua sasaran. Sasaran 1, merumuskan faktor-faktor penentu yang terkait dengan konsep pengembangan kawasan Alun-alun Reksogati Ibu Kota Caruban dengan pendekatan placemaking. Selanjutnya pada asaran 2, merumuskan arahan pengembangan kawasan Alun-alun Reksogati Ibu Kota Caruban dengan memanfaatkan konsep placemaking. Dalam tahap ini, akan dibuat rekomendasi dan panduan mengenai bagaimana pengembangan kawasan Alun-alun Reksogati dapat dilakukan secara detail dan sesuai dengan konsep placemaking. Dari hasil analisis diketahui bahwa terdapat sebelas faktor yang berpengaruh pada pengembangan Alun-alun Reksogati dengan konsep placemaking, seperti Feeling Attachment, Partisipasi, Aktivitas Sosial, Aktivitas Ekonomi, Fungsi dan Makna, Komponen Ruang Luar, Aktivitas Kultural, Keamanan, Estetika, Respon Masyarakat, dan Kenyamanan. Sebelas faktr tersebut dikaji dengan best practice, dan tinjauan kebijakan, didapatkan 16 arahan pengembangan Alun-alun Reksogati yang dapat diimplementasikan dengan konsep placemaking.