cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik ITS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik ITS merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi mahasiswa ITS yang hendak mempublikasikan hasil Tugas Akhir-nya dalam bentuk studi literatur, penelitian, dan pengembangan teknologi. Jurnal ini pertama kali terbit pada September 2012, dimana setiap tahunnya diterbitkan 1 buah volume yang mengandung tiga buah issue.
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 3 (2023)" : 71 Documents clear
Analisis Perencanaan Kereta Bandara Internasional Ngurah Rai Berbasis Autonomous Rail Rapid Transit (ART) Jaballah, Danish Inayat; Ahyudanari, Ervina
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.124760

Abstract

Bali merupakan wilayah provinsi di Indonesia yang terkenal akan pariwisatanya. Tingginya minat pariwisata di provinsi Bali, mengharuskan pulau ini memiliki aksesibilitas transportasi yang baik seperti moda transportasi udara. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memberikan bangkitan perekonomian terhadap kawasan di daerah Bali karena bandara menjadi salah satu akses menuju pulau Bali. Setiap tahunnya, bandara Ngurah rai selalu mengalami peningkatan jumlah penumpang. Meningkatnya jumlah penumpang berakibat pada meningkatnya volume kendaraan di rute Bandara sehingga terjadi kemacetan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis perencanaan transportasi massal yang dapat melayani penumpang dengan baik secara travel time maupun travel cost. Dalam menganalisis perencanaan kereta bandara berbasis Autonomous Rail Rapid Transit (ART) ini, digunakan beberapa langkah. Dimulai dari melihat land use yang ada di provinsi Bali, lalu dilanjutkan dengan penyesuaian ruas rute jalan dengan spesifikasi ART. Selanjutnya ialah menghitung travel time untuk moda mobil penumpang dengan bantuan Google Maps dan Grafik derajat kejenuhan untuk moda ART. Kemudian mencari nilai travel cost dimana didapatkan travel cost untuk moda mobil penumpang mengacu pada jasa GrabCar sedangkan untuk moda ART mengacu pada tarif Bus Listrik Transjakarta. Kemudian dilakukan perbandingan untuk travel time dan travel cost pada kedua moda transportasi sebelum dan sesudah ART dioperasikan sehingga mendapatkan gambaran nilai efektifitas dan efisiensi. Selanjutnya adalah menghitung variasi jumlah penumpang pesawat di bandara Ngurah Rai untuk mendapatkan nilai biaya investasi moda ART. Biaya pembangungan ART mengacu pada proposal pembangungan trackless tram di Australia. Dari hasil studi, diperoleh nilai perbandingan travel time dan travel cost untuk kedua moda transportasi. Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa dengan dioperasikannya ART maka dapat mengurangi kemacetan lalu lintas berupa pengurangan jumlah kendaraan bermotor hingga ±63% – 65% dan mempercepat travel time. Selain itu, beroperasinya moda ART dapat mengurangi emisi karbondioksida hingga 43%. Namun, perlu dilakukan perhitungan biaya investasi pembangungan ART yang lebih terperinci untuk mendapatkan nilai biaya yang akurat.
Analisis Perubahan Kualitas Layanan Penumpang dengan Adanya Transformasi Digital pada Area Check-in di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Larri, Rossan Fadel; Ahyudanari, Ervina
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.125423

Abstract

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan satu-satunya bandar udara internasional di Pulau Bali dan menjadi pintu masuk utama bagi para wisatawan. PT. Angkasa Pura I selaku pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mencatat jumlah penumpang domestik pada tahun 2021 sebanyak 3.770.944 penumpang, angka ini meningkat 3% dari tahun 2020 yakni sebanyak 3.657.298 penumpang. Dalam menghadapi kemungkinan lonjakan jumlah penumpang di terminal domestik Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, tentu dibutuhkan fasilitas terminal penumpang yang memadai untuk mengurangi waktu check-in dan panjang antrean. Dengan pesatnya perkembangan teknologi terkait dengan fasilitas terminal bandar udara, beberapa fasilitas terminal khususnya pada proses check-in telah menerapkan beberapa metode check-in, diantaranya Self Check-in dan Self Baggage Drop (SBD) yang mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 9 yaitu industry, innovation, and infrastructure. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh pola distribusi penumpang tiap maskapai domestik dengan peak hour sebanyak 212 penumpang/jam pada pukul 16.00, peramalan total jumlah keberangkatan penumpang 7 tahun kedepan dengan metode regresi linear sebanyak 43.230.706 penumpang. Setelah dilakukan simulasi antrean diperoleh jumlah antrean penumpang maksimum di check-in counter adalah 39 penumpang/counter, self check-in 17 penumpang/counter, dan SBD sebanyak 4 penumpang/counter dengan waktu pelayanan maksimum 5,20 menit dengan grade LoS A. perkiraan kebutuhan penerapan Self Baggage Drop (SBD) diperoleh sebanyak 46 unit sehingga luas antrean penumpang di check-in counter konvensional dan mesin kiosk self check-in pada layout area check-in rencana menjadi berkurang. Luas total antrean eksisting di check-in counter konvensional 1.221 m2 berkurang menjadi 819 m2 dan mesin kiosk self check-in 910 m2 berkurang menjadi 680 m2 dengan rencana transformasi digital berupa penerapan Self Baggage Drop (SBD).
Analisis Potensi Kargo pada Bandara Kertajati Yovianto, Muhammad Derizky; Ahyudanari, Ervina
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.126685

Abstract

Bandara Kertajati merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta. Luas lahan dari Bandara Kertajati ini mencapai 1800 hektare dan memiliki ukuran landasan pacu 3000 x 60 meter. Ketika beroperasi terjadi penurunan tren penumpang ini utamanya diakibatkan oleh aksesibilitas menuju ke Bandara Kertajati cukup sulit karena infrastruktur pendukung seperti Tol Cisumdawu belum sepenuhnya beroprasi. Untuk tetap bisa menutupi biaya operasional yang cukup besar Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki sebuah rencana sebagai solusi dari permasalahan tersebut yaitu untuk mengalihkan Bandara Kertajati menjadi bandara yang difokuskan untuk kargo. Oleh karena itu, diperlukan analisis untuk mengetahui potensi kargo berdasarkan komoditas-komoditas unggulan di Jawa Barat, rencana beban kargo peralihan dari Bandara Soekarno-Hatta dan Husein Sastranegara, estimasi travel time dan travel cost aksesibilitas darat menuju Bandara Kertajati serta jenis pesawat yang optimum untuk pengangkutan kargo. Aksi tersebut mendukung program Sustainable Development Goals poin ke-9 dari PBB yaitu Indusry, Innovation, and Infrastructure, karena sebagai pengembangan untuk industri kargo di Bandara Kertajati. Dari hasil analisis penelitian ini diperoleh catchment area dari Bandara Kertajati pada Provinsi Jawa Barat sebanyak 19 kabupaten/kota (70%) dan Jawa Tengah 3 kabupaten/kota (9%). Potensi Wilayah yang memiliki komoditas hasil tanam dan unggas unggulan masing-masing untuk dipasarkan keluar daerah antara lain, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Sumedang. Dengan analisis peramalan diketahui demand volume kargo internasional dan domestik pada tahun 2028 dari Bandara Soekarno-Hatta, dengan perlaihan 13% diperoleh volume kargo internasional sebesar 62.150.550 kg dan kargo domestik sebesar 56.470.315 kg. Lalu, demand volume kargo internasional dan domestik peralihan dari Bandara Husein Sastranegara pada tahun 2023 pada kargo Internasional adalah sebesar 4.104.794 kg dan kargo domestik sebesar 30.332.299 kg. Dengan perhitungan kapasitas angkut pesawat didapatkan pesawat yang ideal untuk mengangkut kargo yaitu Boeing 777-300ER , karena dari kapasitas kargo yang besar dan jarak tempuh optimum pesawat tersebut.
Analisa Energi Bangkitan dan Efisiensi dari Penggunaan Regenerative Brake pada Multipurpose Electric Vehicle ITS (MEvITS) Marpaung, Ananda Ezra; Guntur, Harus Laksana
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.126708

Abstract

Sebuah sistem pengereman merupakan salah satu sistem yang sangat penting pada kendaraan bermotor. Dikarenakan sistem pengereman berfungsi dalam proses perlambatan dalam kendaraan. Salah satu ide terbaru dalam sistem pengereman adalah regenerative brake. Sistem pengereman regenerative brake merupakan sistem pengereman yang memanfaatkan energi yang terbuang dari putaran roda saat proses pengereman, kemudian akan diubah menjadi energi yang dapat disimpan dalam baterai. Pada penelitian ini akan diteliti mengenai porsi pengereman antara sistem rem mekanis dan sistem pengereman regenerative brake, analisa potensi energi bangkitan regenerative brake pada MEvITS dalam satu siklus driving cycle WLTC Class 1, dan akan dicari efisiensi dari penggunaan sistem regenerative brake pada MEvITS. Penelitian akan dilakukan dengan metode simulasi menggunakan software Matlab-Simulink, dengan input Driving Cycle WLTC Class 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa porsi regenerative brake bervariasi, dan paling besar pada gigi transmisi 1 yaitu sebesar 0,11g, dan akan semakin kecil pada transmisi diatasnya. Kemudian hasil simulasi potensi energi bangkitan terbesar terdapat pada gigi transmisi 3 kendaraan yaitu sebesar 0,16 kWh, dan akan semakin kecil pada gigi transmisi diatasnya. Dan efisiensi terbesar didapat juga pada gigi transmisi 3 yaitu sebesar 46,12% dibandingkan dengan energi pengereman total kendaraan.
Perancangan Perpanjangan Runway Bandara I Gusti Ngurah Rai Caristyan, Griselda Amadhea; Ahyudanari, Ervina
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.126808

Abstract

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai adalah salah satu bandara tersibuk di Indonesia yang terletak di Provinsi Bali. Bali menjadi salah satu destinasi wisata bagi para wisatawan dalam negeri dan luar negeri, sehingga jumlah kedatangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat menimbulkan peningkatan jumlah kedatangan. Peningkatan dari traffic atau jumlah kedatangan di Bandara Ngurah Rai ini menyebabkan adanya kebutuhan baru pesawat dengan dimensi yang lebih besar atau disebut (Wide Body Aircraft). Perencanaan perpanjangan runway Bandara I Gusti Ngurah Rai ini sejalan dengan program PBB yaitu Sustainable Development Goals pada point ke-9 yaitu Industry, Innovation, and Inftastructure dengan membangun infrastruktur pada bandara terutama runway untuk mendukung peningkatan pergerakan pesawat dan penumpang bandara yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dalam perancangan perpanjangan runway ini berdasarkan pada pesawat yang akan dilayani Bandara Ngurah Rai adalah A380-800 (Wide Body Aircraft) dengan kapasitas full-load. Pada perencanaan runway Bandara Ngurah Rai juga mempertimbangkan fasilitas udara (air side). Perpanjangan runway Bandara Ngurah berada pada sisi barat runway eksisting yang berbatasan dengan laut. Ekspansi mencakup perencanaan ketebalan perkerasan untuk disepanjang perpanjangan runway. Daya dukung tanah dan kapasitas lalu lintas udara dipertimbangkan dalam merancang perkerasan dan fasilitas pendukung runway. Akibat pandemi Covid-19, terdapat penurunan pergerakan pesawat dan penumpang pada tahun 2019 hingga tahun 2021. Oleh karena itu, data dari tahun 2015 hingga 2018 digunakan untuk keperluan peramalan, dengan rencana 20 tahun hingga tahun 2043. Pada tahun berikut, Bandara I Gusti Ngurah Rai akan melayani 370,322 pergerakan pesawat dan 64,950,506 penumpang. Dengan adanya pergerakan pesawat A380-800 maka direncanakan dimensi runway adalah 3400 x 45 m dengan taxiway selebar 30 meter. Melalui perhitungan dengan metode matematis didapatkan kapasitas runway sebanyak 54 pergerakan/jam. Perencanan perkerasan untuk runway dan taxiway menggunakan perkerasan lentur dengan ketebalan 1,128 mm.
Analisis Kelayakan Ekonomi Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I Pontianak Qodar, Rizqi Muhammad Maulana; Kartika, Anak Agung Gde
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.126934

Abstract

Jembatan merupakan suatu konstruksi yang berfungsi meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Oleh karena itu jembatan merupakan salah satu infrastruktur transportasi penting bagi kehidupan manusia, khususnya daerah yang dilintasi sungai-sungai besar karena masyarakat harus melintasi sungai untuk melakukan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lainnya, seperti yang terjadi di Kota Pontianak. Kota Pontianak merupakan kota yang daerahnya banyak dilintasi oleh sungai Kapuas karena kondisi ini jembatan memegang peran penting dalam aktivitas sehari-hari masyarakatnya, tetapi karena terbatasnya jembatan yang ada dan meningkatnya volume kendaraan setiap harinya mengakibatkan kemacetan di daerah sekitar jembatan. Oleh karena itu Pemerintah Kota Pontianak merencanakan pembangunan jembatan baru yaitu Duplikasi Jembatan Kapuas I guna meningkatkan kapasitas jembatan. Untuk itu diperlukan suatu kajian mengenai kelayakan ekonomi pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I ini apakah layak atau tidak untuk dibangun. Metodologi dalam penelitian Tugas Akhir ini dimulai dengan menganalisis kondisi lalu lintas eksisting kemudian dilakukan Analisa pertumbuhan lalu lintas untuk mengetahui jumlah kendaraan pada tahun yang akan datang. Setelah itu dilakukan analisis kinerja lalu lintas rencana dari hasil analisis dengan adanya jembatan baru dan tidak ada jembatan baru dapat dilakukan analisis biaya operasional kendaraan (BOK) dan nilai waktu. Untuk analisis ekonomi digunakan parameter Benefit Cost Rasio (BCR), Net Present Value (NPV) dan Analisis Sensitifitas. Dari hasil analisis yang dilakukan didapatkan penghematan dan penghematan nilai waktu sebesar Rp2.258.183.864.060,48. Sehingga didapat hasil nilai BCR=5,06, nilai NPV= Rp1.811.686.395.756, dan hasil Analisis Sensitivitas, menunjukan nilai NPV>0 untuk semua perubahan kondisi variabel. Berdasarkan analisis ekonomi, maka dapat disimpulkan pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I layak untuk dibangun.
Studi Kelayakan Perpanjangan Ruas JLLB Surabaya yang akan Menghubungkan Akses Tol Driyorejo dengan Jalan Nasional Trosobo Wicaksono, Gregorius Ageng; Kartika, Anak Agung Gde
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.127080

Abstract

Kabupaten Gresik merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan potensi besar untuk dapat meningkatkan ekonomi daerah terutama dari sektor industri. Pada Daerah Driyorejo dan Lakarsantri telah dibangun banyak area pabrik serta lahan perumahan baru yang menyebabkan peningkatan volume kendaraan. Kemacetan pada jam puncak sering terjadi di ruas jalan yang menghubungkan Akses Tol Driyorejo dengan Kecamatan Lakarsantri di perbatasan Surabaya – Gresik akibat menumpuknya kendaraan dari Tol Mojokerto-Surabaya dengan kendaraan yang melintas dari Driyorejo menuju Lakarsantri. Kemacetan ini diharapkan dapat terurai apabila jalan kolektor primer eksisting dapat terhubung dengan jalan arteri primer yaitu Jalan Nasional Trosobo, Kabupaten Sidoarjo yang terletak di sebelah Selatan. Sebelumnya, Pemkot Surabaya telah merancang Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang berakhir di Jalan Raya Lakarsantri. Maka dari itu, makalah ini akan menganalisis kelayakan perpanjangan ruas JLLB Surabaya dari perbatasan Surabaya – Gresik, menghubungkan Akses Tol Driyorejo dengan jalan arteri primer antarkota, Jalan Nasional Trosobo di Kabupaten Sidoarjo, dengan harapan dapat mengurai kemacetan jam puncak yang terjadi. Pada makalah ini dihitung derajat kejenuhan (DJ) yang menentukan besar Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan nilai waktu without dan with project sampai tahun 2045. Dilakukan trip assignment untuk memperkirakan perpindahan kendaraan yang terjadi dari jalur eksisting ke rencana serta dapat diperoleh perbedaan kondisi lalu lintas without project dari jalan eksisting sebelum pembangunan jalan dengan kondisi lalu lintas with project yang menghasilkan penghematan BOK dan nilai waktu. Sehingga dapat diketahui kelayakan perpanjangan ruas JLLB dari perbatasan Surabaya – Gresik menuju Jalan Trosobo, Sidoarjo ditinjau dari aspek ekonomi. Dari hasil analisis didapatkan penurunan DJ jalan eksisting pada tahun 2025, penghematan BOK sebesar Rp 141.948.801.208 dan pengehematan nilai waktu sebesar Rp 83.726.609.782. Biaya investasi total sebesar Rp 866.224.093.630. Sehingga hasil nilai BCR = 6,969 > 1, nilai NPV = Rp 6.532.209.193.607 > 0, dan nilai EIRR = 35,9122% > 4,55%.
Perencanaan Kebutuhan Fasilitas Rest Area untuk Kombinasi Moda Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Ardhani, Savitri Kusuma; Herijanto, Wahju
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.127141

Abstract

Pulau Bali merupakan destinasi pariwisata terpopuler se Asia sekaligus terpopuler keempat dunia tahun 2022 yang terbukti dengan menyabet gelar TripAdvisor Traveler/s Choice Best of the Best 2022. Menyadari potensi tersebut, secara tidak langsung meningkatkan perkembangan pariwisata di Bali, sehingga menuntut pula perkembangan perkembangan untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan. Maka, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merencanakan pembangunan jalan tol di Pulau Bali yaitu Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi untuk jalur alternatif dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Metropolitan Sarbagita sebagai bentuk dukungan pengembangan pariwisata. Diketahui pembangunan jalan tol ini tidak seperti pembangunan jalan tol pada umumnya dimana akan dilengkapi jalur khusus untuk sepeda motor dan sepeda. Meninjau pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2021, pada jalan tol antarkota harus dilengkapi rest area. Maka dari itu pada studi ini, direncanakan kebutuhan fasilitas rest area untuk kombinasi moda pada Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi untuk menjawab kebutuhan yang ada. Analisis yang dilakukan berupa perhitungan kebutuhan ruang parkir masing-masing kendaraan, fasilitas lainnya yang harus tersedia dalam perencanaan layout rest area, dan penentuan titik lokasi rest area. Dalam perhitungan kebutuhan ruang parkir meninjau dari perkiraan masing-masing jumlah kendaraan dengan metode forecasting, trip assignment, dan regresi linear dari meninjau beberapa rest area yang telah ada. Untuk menentukan kebutuhan dan luasan fasilitas lainnya menyesuaikan dengan regulasi terkait dan kecenderungan pengguna fasilitas rest area. Sedangkan untuk titik lokasi rest area meninjau regulasi terkait dan disesuaikan dengan kondisi eksisting. Berdasarkan analisis dan perhitungan, menghasilkan perencanaan kebutuhan ruang parkir sebesar 226 SRP mobil, 40 SRP truk, 600 SRP sepeda motor, dan 100 SRP sepeda yang dilengkapi fasilitas lainnya meliputi toilet umum, tempat ibadah, area komersial, fasilitas inap, klinik kesehatan ruang terbuka hijau, SPBU, area pengembangan, dan lain-lainnya. Rest area yang direncanakan berlokasi di STA +68.00. Dengan mempertimbangkan syarat geometri, rambu dan marka didalamnya, diperoleh layout rest area Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.
Analisis Kecelakaan Lalu Lintas pada Ruas Jalan Slamet Riyadi-Supriadi Kabupaten Jember Afivie, Rizaldy Wildan; Kartika, Anak Agung Gde
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.127367

Abstract

Kabupaten Jember terletak di antara tiga kabupaten. Salah satu ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Jember dengan Kabupaten Bondowoso adalah Jalan Slamet Riyadi-Supriadi yang merupakan jalan provinsi sepanjang 3,4 kilometer. Volume lalu lintas di Kabupaten Jember meningkat setiap tahunnya (2018 hingga 2020) yang berdampak pada meningkatnya angka pertumbuhan lalu lintas dan menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah kecelakaan. Di Kabupaten Jember sendiri, ruas Jalan Slamet Riyadi menjadi lokasi dengan angka kecelakaan tertinggi pada tahun 2022. Maka dilakukan analisis kecelakaan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Slamet Riyadi-Supriadi, mengetahui tingkat kecelakaan, mengetahui titik blackspot menggunakan Metode Cumulative Summary, Metode AEK dan Collision Diagram, mengetahui biaya kerugian akibat kecelakaan menggunakan metode The Gross Output (Human Capital), serta dapat mengetahui tindakan mitigasi yang diharapkan dapat menekan jumlah kecelakaan pada ruas jalan tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa kecelakaan pada ruas jalan ini sebagian besar disebabkan oleh faktor pengendara. Untuk tingkat kecelakaan tertinggi terjadi di Jl. Slamet Riyadi. Daerah black spot pada ruas jalan ini terletak pada Km. 29+000 s.d. Km. 30+000. Selain itu, besaran biaya kecelakaan lalu lintas tertinggi terjadi pada tahun 2022 dengan total sebesar Rp 7.181.464.052,42.
Pra-Desain Pabrik Amonia Menggunakan Bahan Baku Batubara Melalui Proses Gasifikasi Ariq, OK Ahmad; Nurrahmadhanti, Bunga Widiana; Kurniawansyah, Firman; Mahfud, Mahfud
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.118973

Abstract

Amonia menjadi salah satu bahan kimia yang cukup penting dalam industri kimia, karena kandungan nitrogen yang tinggi, amonia banyak digunakan sebagai bahan dasar pupuk, selain itu amonia juga digunakan pada berbagai industri seperti pada refrigeration system, dan berbagai industri kimia yang lainnya. Permintaan dunia diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 3,2% setiap tahunnya. Untuk memproduksi amonia sumber nitrogen biasanya diperoleh dari udara, sedangkan hidrogen diperoleh dari gas alam. Permasalahannya adalah menipisnya cadangan gas alam di dunia, mengingat gas alam merupakan sumber daya tidak terbarukan. Sumber hidrogen lain yang dapat digunakan adalah batubara. Sementara itu produksi batubara terus meningkat di Indonesia. Amonia dari batubara melalui beberapa tahapan proses yaitu Coal Pre-treatment Unit, Gasification Unit, Water Gas Shift Unit, COS Hydrolysis Unit, Acid Gas Removal Unit, Ammonia Synthesis Unit, Purification Unit. Rencana pendirian pabrik ini akan dilakukan selama dua tahun dengan umur pabrik selama 20 tahun. Untuk memproduksi amonia sebanyak 290.000 ton/tahun, diperlukan operating expenditures (OPEX) sebesar $207.796.002 dengan capital expenditures (CAPEX) sebesar $40.940.232, total penjualan sebesar $277.757.568. Sumber dana investasi berasal dari modal sendiri sebesar 40% dan modal pinjaman sebesar 60%. Berdasarkan analisa ekonomi, Internal Rate of Return (IRR) pabrik ini sebesar 25,43% dengan bunga sebesar 8% per tahun. Sedangkan untuk Net Present Value (NPV) yang bernilai positif.