cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik ITS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik ITS merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi mahasiswa ITS yang hendak mempublikasikan hasil Tugas Akhir-nya dalam bentuk studi literatur, penelitian, dan pengembangan teknologi. Jurnal ini pertama kali terbit pada September 2012, dimana setiap tahunnya diterbitkan 1 buah volume yang mengandung tiga buah issue.
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 3 (2024)" : 71 Documents clear
Perencanaan kebutuhan Alat Berat pada Pekerjaan Tanah Pembangunan Jalur Lintas Selatan LOT 6B P.Sine - BTS Kab.Blitar 2 (STA 6+550 - STA 13+825) Firdani, Muhammad Wahyu; Fauzi, Aan
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.132726

Abstract

Pada Pembangunan Jalur Lintas Selatan Lot 6B P.Sine-BTS Kab.Blitar 2 memiliki kebutuhan pekerjaan tanah yang cukup besar terdiri dari pekerjaan utama yaitu pekerjaan galian, pekerjaan timbunan dan lapisan base dengan volume galian tanah biasa sebesar 1.799.796,57 m3, volume galian batuan 523.734,73 m3, volume timbunan 800.627 m3 dan volume lapisan base 36.833 m3 dengan total panjang jalan 7,725 km. Maka diperlukan perhitungan penggunaan alat berat untuk pekerjaan tanah. Dalam penelitian ini objek penelitian adalah Pembangunan Jalur Lintas Selatan Lot 6B P.Sine-BTS Kab. Blitar 2, metode yang digunakan adalah menghitung produktivitas, efektivitas dan efesiensi alat berat meliputi Excavator, Excavator Bracker, Buldozer, Dump Truck, Vibrating Roller, Sheepfoot roller dan Motor Grader sehingga dapat dilakukan pemilihan tipe alat berat yang efektif dan efesien menggunakan kombinasi-kombinasi alat berat yang disesuaikan spesifikasi sesuai penyedia alat berat dengan mempertimbangkan biaya dan idle time yang optimal. Berdasarkan analisa yang direncanakan, didapatkan beberapa tipe alat berat yang digunakan dalam proyek ini antara lain adalah: 4 bulldozer tipe Komatsu D65EX-17 untuk perkerjaan pembersihan lahan, Excavator breaker tipe JCB JS220 + HT 140, Excavator tipe Doosan 220 LC, Dumptruck tipe Nissan CWB 18T untuk pekerjaan galian, sedangkan untuk pekerjaan timbunan didapatkan alat Dumptruck tipe Nissan CWB 18T, Bulldozer tipe CAT D6D, Sheepfoot roller dan Vibrating roller tipe HAMM 311D. dan Pekerjaan lapisan base didapatkan alat Dumptruck tipe Nissan CWB 18T, motor grader tipe GD 535-5, Vibrating roller tipe SAKAI SV 521D, Water tank truk tipe Isuzu TLD-56. Penjadwalan alat berat dimulai dengan pekerjaan pembersihan lahan, kemudian dilanjutkan pekerjaan galian, pekerjaan timbunan dan pekerjaan lapisan base dengan total durasi 264 hari kalender, dan total biaya pekerjaan tanah kurang lebih Rp.139.632.880.560,00.
Perencanaan Jalan dan Jembatan Frontage Road Waru-Buduran, Sidoarjo (STA 0+000 - 2+150 dan 7+175 - 9+400) Andini, Wira; Basuki, Rachmad; Machsus, Machsus
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.133052

Abstract

Frontage Road Waru-Buduran Sidoarjo adalah proyek yang dimulai dari tahun 2021 dengan rencana akhir panjang jalan 9,4 km yang nantinya akan mengubungkan dari Jalan Waru hingga Jalan Buduran (Sholahuddin, 2022) dan sudah dikerjakan sepanjang + 5 Km. Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis ingin merencanaksan Frontage Road Waru-Buduran pada ruas jalan yang belum dibangun, yaitu pada Sta 0+000 – 2+150 dan 7+175 – 9+400. Perencanaan yang dilakukan adalah perencanaan alinyemen horizontal dan vertikal jalan yang mengacu pada Pedoman Desain Geometrik Jalan No 13/P/BM/2021, desain tebal perkerasan lentur menggunakan acuan dari Manual Desain Perkerasan Jalan (Revisi 2017) Nomor 02/M/BM/2017, perencanaan drainase mengacu pada PD. T-02-2006-B, dan desain jembatan beton yang mengacu pada RSNI T-12-2004 Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan dan SNI 1725-2016 Pembebanan untuk Jembatan. Didapatkan hasil berupa perencanaan jalan 2 lajur 4m satu arah, 12 lengkung horizontal dengan sudut tikungan yang kecil, 18 lengkung vertikal, tebal perkerasan berupa AC WC 4 cm, AC BC 6 cm, AC Base 7,5 cm, pondasi CTB 15 cm, LPA kelas A 15 cm, tinggi pondasi timbunan perbaikan tanah yaitu 0,35 m, dimensi drainase terbuka beton bertulang dengan lebar 0,6 m, perencanaan bangunan atas dan bangunan bawah jembatan, dan total anggaran biaya sebesar Rp48.319.282.213.
Kajian Peluang Perpindahan Moda Ojek Motor Online ke Trans Semanggi Suroboyo Berdasarkan Preferensi Pengguna dengan Pendekatan Discrete Choice Model Afifatunisa, Azka; Nurlaela, Siti
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.134146

Abstract

Munculnya layanan transportasi berbasis online membawa dampak positif maupun dampak negatif, khususnya untuk mobilitas perkotaan. Salah satunya dapat terlihat pada jam-jam sibuk atau peak hours di pagi hari dan sore hari dimana sebagian besar ruang jalanan didominasi oleh motor dan pengemudi ojek online berupa motor. Surabaya memiliki level kemacetan yang sangat tinggi sehingga dinyatakan sebagai kota termacet di Indonesia menurut INRIX, 2021. (Widjayanto, 2022), sebanyak 22,35% kendaraan yang beroperasi di jalanan merupakan ojek online berupa motor sedangkan jumlah kendaraan umum khususnya bus yang beroperasi hanya 3,02% dari keseluruhan kendaraan yang beroperasi di Surabaya. Belakangan ini Pemerintah Surabaya sedang gencar-gencar nya melakukan penambahan transportasi umum berupa bus dengan harga yang sangat murah dan berfasilitas modern berupa bus Trans Semanggi dan feeder Wira Wiri. Penelitian ini mengkaji potensi modal shift angkutan ojek online berbasis sepeda motor ke angkutan bus Trans Semanggi dan feeder Wira Wiri sebagai angkutan pengumpan yang terintegrasi dengan angkutan lainnya di Surabaya sebagai upaya menurunkan tingkat kemacetan dan meningkatkan penggunaan angkutan umum. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat 3 sasaran dalam penelitian ini yaitu: 1) Mengidentifikasi variabel penentu yang menjadi faktor pemilihan pengguna moda transportasi; 2) Mengidentifikasi karakteristik pengguna moda ojek online dan bus Trans Semanggi Suroboyo; dan 3) Mengukur besar peluang peralihan moda yang mempengaruhi peralihan moda dari ojek online ke angkutan umum bus Trans Semanggi Suroboyo. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat variabel independent yang mempengaruhi peluang peralihan moda dari ojek online ke bus Trans Semanggi yaitu variabel biaya bus (X14B), Kehandalan Bus (X15B) dan perilaku supir bus (X16B) dari hasil tersebut juga didapatkan hasil peluang sebesar 30,32% dan peluang intervensi terbesar adalah 45,88%.
Penanganan Kerusakan Jalan Ditinjau dari Perbandingan Metode PCI dan Bina Marga Sebagai Perbaikan Perkerasan Lentur (Studi Kasus : STA 0+000 – STA 8+500) Syafika, Sarah; Mawardi, Amalia Firdaus; Prajitno, Achmad Faiz Hadi
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.135405

Abstract

Daerah Surabaya barat mengalami kerusakan jalan terutama pada ruas jalan Gresik – Margomulyo karena banyaknya pabrik yang berdiri mengakibatkan meningkatnya volume kendaraan, beban kendaraan yang berlebih keruskan jalan. analisa penelitian ini yaitu menggunakan metode PCI dan Bina Marga untuk menentukan jenis kerusakan pada jalan dan nilai tingkat kerusakan ruas jalan Gresik – Margomulyo sepanjang 8,5 km dan pada ruas jalan Margomulyo sepanjang 2,8 km setiap segmen sepanjang 100 m. Hasil yang diperoleh dari metode PCI pada ruas jalan Gresik – Margomulyo 66 dikategorikan sedang, sedangkan pada ruas jalan Margomulyo A mendapatkan nilai 72,52 dikategorikan sedang. Pada Metode Bina Marga ruas jalan Gresik – Margomulyo dan Margomulyo A didapatkan nilai urutan prioritas 6 dikategorikan sebagai pemeliharaan berkala. Metode perbaikan pemeliharaan rutin Jalan Gresik – Margomulyo dan Margomulyo A mengacu pada metode bina marga yaitu perbaikan P2 (pengaspalan), perbaikan P3 (penutupan retak), perbaikan P4 (pengisian retak), perbaikan P5 (penambalan lubang) , dan perbaikan P6 (perataan) dan pemeliharaan berkala. Biaya estimasi total untuk perbaikan pada ruas jalan Gresik – Margomulyo dan Margomulyo A sebesar Rp 14.134.084.298.
Desain Konseptual Shorebase Batam untuk Industri Migas di Wilayah Barat Indonesia Setyawan, Fara Adiba; Nugroho, Setyo; Danendra, Maulana Yafie
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.138023

Abstract

Industri migas merupakan salah satu industri utama di pasar energi dunia. Indonesia merupakan salah satu produsen dan konsumen dari migas itu sendiri dimana konsumsi domestik semakin meningkat tiap tahunnya dan tidak dimbangi dengan produksi migas. Konsumsi minyak Indonesia dilaporkan naik sebesar 1.471.498 barel per hari pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 dan konsumsi migas dilaporkan turun. Penurunan pada sektor hulu migas diprediksi dalam beberapa tahun kedepan akan menjadi permasalahan serius mengingat sektor ini menyumbang 20 – 30 persen kontribusi pada APBN. PT Y yang berlokasi di Kabil, Batam dipilih menjadi lokasi shorebase karena lokasinya yang berada di Barat Indonesia dan 110 dari 198 galangan kapal Indonesia terletak di Batam. Dengan menggunakan pendekatan dinamis sebagai skenario 1 dan historis sebagai skenario 2 untuk pertumbuhan produksi migas, didapatkan pertumbuhan sebesar 2,02 persen untuk pendekatan dinamis dan 1,84 persen untuk pendekatan historis dengan muatan maksimal mencapai 1.440.000 ton/tahun dan pada skenario 2 akan mencapai 1.899.213 ton/tahun. Dengan melakukan evaluasi kinerja dengan analisis kesenjangan dan sensitivitas dari shorebase, didapatkan bahwa tidak dilakukan penambahan pada fasilitas di dermaga karena masih dapat menampung masukan sampai dengan tahun ke – 30. Pada skenario 1 tidak akan ada penambahan luas lapangan penumpukan dan pergudangan sedangkan pada skenario 2 akan ada penambahan luas lapangan penumpukan terbuka pada tahun 2045 sebesar 20.363 m2 untuk lapangan penumpukan aspal dan 101.354 m2 untuk lapangan penumpukan bauksit, dan penambahan luas pergudangan tertutup pada tahun 2030 sebesar 5.096 m2 untuk gudang 1A dan 3.383 m2 masing-masing untuk gudang 2A dan 3A.
Analisis Peluang Penggunaan Moda Transportasi Laut untuk Pengiriman Limbah Produksi PLTU: Studi Kasus PLTU Paiton Larasati, Nova Aulia; Hadi, Firmanto; Lazuardi, Siti Dwi
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.138065

Abstract

Dalam pengoperasian PLTU Paiton menghasilkan limbah dari hasil pembakaran batubara sebagai bahan bakar untuk dapat menghasilkan tenaga listrik. Limbah dari batubara yang berupa flying ash – bottom ash tidak diizinkan untuk langsung dibuang, limbah ini terlebih dahulu harus diolah agar tidak mencemari lingkungan karena limbah ini dulunya tergolong ke dalam B3. Pada kondisi eksisting limbah dari batubara PLTU Paiton diolah di tempat pengolahan limbah yang berada di daerah Cileungsi, Jawa Barat. Limbah ini diangkut dengan menggunakan truk dari PLTU Paiton, Probolinggo menuju ke Cileungsi, Jawa Barat. Penggunaan truk untuk mengangkut limbah Batubara ini dinilai kurang efektif dari segi biaya maupun lingkungan. Selain itu juga penggunaan truk dengan muatan yang banyak dapat menambah beban jalan serta menimbulkan polusi berbahaya. Penggunaan truk dapat digantikan dengan kapal maupun tongkang untuk mengangkut limbah tersebut. Penggunaan alat transportasi laut ini diharapkan nantinya dapat mengangkut lebih banyak limbah dalam satu kali pengangkutan dan juga dapat mengurangi beban jalan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh unit biaya minimum yaitu pada opsi pengiriman limbah dengan menggunakan kapal Ocean Going dengan unit biaya sebesar Rp. 267.719 /ton dengan sewa kapal Time Charter Hire. Sedangkan unit biaya termahal adalah jika melakukan pengiriman limbah menggunakan truk dengan jalur tidak melewati tol dengan unit biaya sebesar Rp. 885.564 /ton.
Desain Konseptual Push Barge: Studi Kasus Angkutan Batu Bara Sungai Mahakam Fahmi, Thariqul; Nugroho, Setyo; Riduwan, Muhammad
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.141027

Abstract

Saat ini pengiriman batu bara rata-rata masih menggunakan kapal tunda dengan menarik tongkang. Penggunaan kapal tunda jenis ini memiliki beberapa kendala diantaranya sulitnya pengoperasian kapal karena kondisi perairan di Sungai Mahakam terutama untuk daerah-daerah yang memiliki tikungan tajam dan berarus serta faktor cuaca yang menjelang akhir tahun ketinggian gelombang di laut yang tinggi yang mengakibatkan tingginya potensi kecelakaan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan solusi mengenai kapal yang sesuai yaitu menggunakan kapal jenis Articulated Tug Barge (ATB). Kelebihan yang dimiliki kapal ATB adalah Pusher dan Barge yang terikat menjadi satu kesatuan sehingga lebih mudah dalam bermanuver dan pergerakan Barge dapat lebih terkendali di daerah berarus karena Barge bergerak sesuai pergerakan Push Boat. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Berdasarkan Analisis didapatkan Pola Operasi Push Barge dari Hulu Sungai mahakam menuju Muara Berau di Hilir Sungai Mahakam dengan kebutuhan pengangkutan Batubara 1,346,219 ton/tahun didapatkan nilai unit Cost untuk tongkang 270ft senilai Rp141,251/ton. Berdasarkan Analisis kelayakan didapatkan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) dari Pusher adalah 1.78 dan Kapal Tunda sebesar 1.79. Shingga Dapat disimpulkan Penggunaan Pusher untuk angkutan Batubara di Sungai Mahakam tidak lebih efektif dari pengunaan Kapal Tunda yang saat ini dioperasikan di Sungai Mahakam. Terdapat altenatif lain pengangkutan batubara dengan menggunakan metode pengangkutan Missisipi Barge dengan pendorong Pusher didapatkan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1.8 dengan Unit Cost Rp101,282/ton.
Perbandingan Tebal Perkerasan Lentur Landas Pacu Bandara Internasional Dhoho Menggunakan Metode Federal Aviation Administration (FAA) dan Load Classification Number (LCN) Nadhif, Muhammad Fikri; Basuki, Rachmad; Mawardi, Amalia Firdaus
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.144198

Abstract

Menurut Perpres 56 tahun 2018 tentang perubahan kedua atas perubahan Perpres No 3 tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional, Bandara Internasional Dhoho telah ditetapkan menjadi sebuah proyek strategis nasional. Landasan pacu merupakan sebuah komponen penting dari infrastruktur sebuah bandar udara. Terdapat banyak metode dalam merencanakan tebal perkerasan lentur landasan pacu seperti metode Federal Aviation Administration (FAA) dari Dinas Perhubungan Udara Amerika Serikat, metode Load Classification Number (LCN) dari Inggris, metode California Bearing Ratio (CBR) dari Institution of Engineers of America, dan lain sebagainya. Dalam penulisan ini bertujuan merencanakan tebal perkerasan lentur landasan pacu menggunakan metode Federal Aviation Administration (FAA) dan Load Classification Number (LCN). Kedua metode dipilih karena terdapat perbedaan yang signifikan dalam aspek perencanaannya. Hasil analisis tebal perkerasan lentur pada metode FAA menggunakan FAA AC 5320-6D diperoleh hasil sebesar 508 mm pada daerah kritis, 439 mm pada daerah non kritis dan setebal 360 mm pada bahu landasan pacu. Menggunakan program COMFAA diperoleh nilai PCN sebesar 42,9 denagn nilai AC sebesar 40,2. Pada metode FAA menggunakan program FAARFIELD diperoleh hasil sebesar 519 mm dan pada bahu landasan pacu sebesar 356 mm. Menggunakan program bantu FAARFIELD diperoleh nilai PCR sebesar 386,4 dan nilai ACR sebesar 365,1. Sedangkan pada metode LCN diperoleh total tebal perkerasan sebesar 550 mm dan pada bahu landasan pacu setebal 450 mm. Diperoleh nilai LCN landasan pacu yakni sebesar 63 dan nilai LCN pesawat rencana sebesar 46,5. Hasil analisis biaya konstruksi untuk tebal perkerasan pada metode FAA menggunakan FAA AC 5320-6D diperoleh sebesar Rp187.607.898.600, pada FAA AC 5320-6G sebesar Rp212.826.956.294. Sementara pada metode LCN diperoleh sebesar Rp225.887.763.123
Desain Pabrik Minyak Atsiri dari Daun Nilam Menggunakan Metode Ekstraksi Karbon Dioksida Superkritis Asri, Ajeng Almira Tarisha; Gautama, Pramudya Riandana Bhayu; Machmudah, Siti; Winardi, Sugeng
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.124169

Abstract

Minyak atsiri menjadi salah satu komoditas di Indonesia dan secara umum digunakan sebagai bahan pengikat (fiksatif) dalam pembuatan parfum, pewangi, kosmetika, farmasi, bahan penyedap (flavoring agent) dalam industri makanan dan minuman. Salah satu contoh minyak atrisi ialah minyak nilam dimana Indonesia menjadi produsen utama minyak nilam dunia dan menguasai 95% pasar. Komponen kimia utama yang menjadi primadona dunia dari minyak nilam adalah Patchouli alcohol dengan kadar dari Standar Nasional Indonesia (SNI) minimal 30%. Setelah melakukan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), proses pembuatan pabrik minyak nilam yang cocok dan memenuhi parameter yang diinginkan adalah metode ekstraksi karbon dioksida superkritis. Pembuatan pabrik minyak nilam ini direncanakan mulai dibangun pada tahun 2023 di Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat dan direncanakan beroperasi pada tahun 2026 dengan kapasitas total 98,64 ton/tahun. Modal diperoleh dengan perbandingan 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman. Studi evaluasi ekonomi pabrik menunjukkan bahwa pabrik ini memiliki biaya penaksiran modal (CAPEX) sebesar Rp245.783.550.136,33 dan biaya operasional (OPEX) sebesar Rp248.446.730.157,46. Analisis perhitungan ekonomi pabrik juga didapatkan hasil-hasil sebagai berikut; total modal investasi sebesar Rp223.373.453.208 per tahun; dan hasil penjualan pertahun sebesar Rp315.654.826.667 per tahun. Estimasi umur pabrik dan waktu pengembalian pinjaman selama 10 tahun menghasilkan Break event point (BEP) sebesar 35,29%, Internal rate of return (IRR) sebesar 23,44 %, dan Payout time (POT) selama 5 tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa pabrik layak untuk didirikan. Aspek sosial membantu peningkatan kesejahteraan dengan mengurangi jumlah pengangguran daerah dan membantu 897 petani. Adapun penanganan dampak lingkungan pabrik dilakukan dengan mengolah limbah padat berupa ampas daun nilam yang diproses menjadi pupuk dan limbah cair berupa process water, cooling water, dan steam condensate yang diolah dengan menaati peraturan yang berlaku.
Pra Desain Pabrik Sodium Silikat Grade Deterjen dari Pasir Silika dan Sodium Hidroksida Almuhaimin, Muhammad Faturahman; Taufiqurrahman, Muh. Abdillah; Sumarno, Sumarno; Airlangga, Bramantyo
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.124388

Abstract

Sebagai bahan kimia yang dibilang kebutuhannya sangat tinggi di Indonesia, sodium silikat atau waterglass memiliki potensi pasar yang bervariasi. Hal ini disebabkan karena penggunaannya yang luas dalam industri, mulai dari industri sabun dan deterjen, keramik, pengecoran logam, silica gel, coating, hingga tekstil dan batik . Dalam dunia perdagangan sodium silikat dibedakan menjadi beberapa grade. Dari masing-masing grade umumnya mempunyai kegunaan tersendiri. Berdasarkan Jurnal Bisnis BIZTEKA Industri dan Komoditi tahun 2021, produk sodium silikat yang paling banyak kebutuhannya adalah grade deterjen. Berdasarkan bank data Bizteka PT. CCI, penggunaan sodium silikat sebagai salah satu bahan baku pada industri detejen yaitu dengan rata-rata konsumsi sebesar 230.000 ton dari tahun 2016 hingga 2020.Pada pembuatan sodium silikat grade deterjen dari pasir silika dan sodium hidroksida, proses terbagi menjadi 3 bagian yakni yang pertama proses persiapan bahan baku, tahap pembentukan reaksi, dan pemurnian untuk mencapai kemurnian produk sebesar 96% dan selanjutnya akan disimpan dalam tangki penyimpanan produk sodium silikat.Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinu 24 jam selama 330 hari per tahun dengan kapasitas produksi 35.000 ton/Tahun. Sumber dana investasi untuk pendirian pabrik berasal dari modal sendiri sebesar 40% dan 60% modal pinjaman, biaya investasi dengan bunga sebesar 5,96% Per tahun. Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi, diperoleh total capital investment Rp199.200.195.216,33, nilai penaksiran modal (CAPEX) sebesar Rp 233.729.589.695,88 dan biaya produksi (OPEX) sebesar Rp 208.673.766.783,37, laju pengembalian modal/ internal rate of retrun (IRR) sebesar 25,62%, laju inflasi sebesar 2,38% pertahun per tahun, waktu pengembalian modal/ pay out time (POT) sebesar 3,66 tahun dan titik impas/ break even periode (BEP) sebesar 26,95 %. sehingga berdasarkan analisa BEP, NPV, POT, dan IRR, pabrik sodium silikat dari pasir silika dan NaOH ini layak untuk didirikan.