cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik ITS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik ITS merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi mahasiswa ITS yang hendak mempublikasikan hasil Tugas Akhir-nya dalam bentuk studi literatur, penelitian, dan pengembangan teknologi. Jurnal ini pertama kali terbit pada September 2012, dimana setiap tahunnya diterbitkan 1 buah volume yang mengandung tiga buah issue.
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 3 (2024)" : 71 Documents clear
Pra Rancangan Pabrik Bioetanol dari Limbah Kulit Kopi dengan Proses Fermentasi Menggunakan Ragi Saccharomyces Cerevisiae Hariputra, Hosea Amadeus; Tarigan, Alfredo Junianto; Widjaja, Arief
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.125051

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara pengguna kendaraan bermotor terbesar di dunia. Namun, kebutuhan bahan bakar kendaraan bermotor di Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil sehingga perlu energi terbarukan sebagai alternatif dimana salah satu yang dapat digunakan adalah bahan bakar etanol atau disebut juga bioethanol. Salah satu bahan yang ptensial untuk diolah menjadi bioethanol adalah limbah kulit kopi. Limbah kulit kopi mempunyai kandungan serat sebesar 65,2%. Sementara, serat pada kulit kopi tersusun atas 49% selulosa; 25% hemiselulosa; dan lignin 7,63%. Berdasarkan data yang didapat dari United States Department of Agriculture diketahui bahwa produksi kopi di Indonesia pada Juni 2022 yaitu sebesar 11350 ribu kantong dengan berat masing-masing kantong adalah 60 kg (6,488% terhadap total hasil dunia). Diketahui juga bahwa pengolahan kopi pada industri biasanya akan menghasilkan 65% biji kopi dan 35% limbah kulit kopi. Sehingga, bahan baku pembuatan bioethanol dari kulit kopi ini masih sangat berlimpah di Indonesia. Pra Desain Pabrik Bioetanol dari Limbah Kulit Kopi ini direncanakan mulai beroperasi tahun 2028 dengan kapasitas produksi sebesar 8.8 Juta L/tahun. Lokasi pendirian pabrik direncanakan di Empat Lawang, Sumatera Selatam. Secara garis besar proses dilakukan pembuatan bioetanol ini adalah pre-treatment dengan metode steam explosion dan metode alkali (delignifikasi) dengan NaOH untuk pemisahan antara selulosa dan lignin, kemudian hidrolisis dengan metode untuk Simultaneous Saccharification and Co-Fermentation (SSCF) dan pemurnian dengan menggunakan kolom distilasi serta proses dehidrasi dengan metode silica gel. Pengadaan alat dari pabrik ini akan dilakukan pada tahun yang sama dengan Pembangunan pabrik dengan modal sendiri sebesar 40% dari biaya investasi dan modal pinjaman sebesar 60% dari investasi dengan bunga sebesar 9,25%. Maka nilai NPV sebesar $631.030 atau Rp 9.848.674,52, nilai Internal Rate of Return sebesar 12,06% dengan memasang harga jual produk $14,31/liter, dengan Pay Out Time pada 2036 dan BEP sebesar 47%.
Pra-Desain Pabrik Surfaktan Sodium Lignosulfonate (SLS) dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Gusti, Ampeldenta Kertsaning; Ramadhan, Dhanar Kurni Kurnia; Qadariyah, Lailatul
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.125383

Abstract

Surfaktan Sodium Lignosulfonate (SLS) adalah surfaktan anionik yang memiliki gugus hidrokarbon sebagai bagian ekornya. Salah satu aplikasi penting dari surfaktan Sodium Lignosulfonate (SLS) terletak di industri Enhanced Oil Recovery (EOR) yang berfungsi untuk meningkatkan yield minyak. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas utama yang berkontribusi signifikan pada perekonomian Indonesia, sebagai negara pengekspor kelapa sawit terbesar di dunia. Proses perancangan pabrik SLS dari bahan baku TKKS melibatkan beberapa tahap, mulai dari pretreatment bahan baku, proses delignifikasi, isolasi lignin, proses sulfonasi, hingga pengeringan. Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinu selama 24 jam per hari, selama 330 hari dalam setahun, dengan kapasitas produksi mencapai 20000 ton per tahun. Pabrik ini akan berlokasi di Kota Dumai, Dari segi ekonomi, analisis menunjukkan bahwa pabrik ini memiliki nilai kelayakan dengan NPV, IRR, BEP, POT, dan sensitivitas yang menguntungkan.
Pra Desain Pabrik Mosof (Modified Sorghum Flour) Skala UMKM dengan Proses Fermentasi Menggunakan Bakteri Lactobacillus plantarum Salya, Rafika Aulia Rahmadian; Prahandika, Alfien Naufal; Gunawan, Setiyo
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.124326

Abstract

Mosof (Modified Sorghum Flour) merupakan salah satu tepung yang berbahan dasar dari sorgum yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sorgum dengan fermentasi, dimana peran enzim mikroba mendominasi selama fermentasi berlangsung. Mosof memiliki potensi sebagai pengganti tepung terigu yang berbahan dasar dari gandum. Nilai impor gandum dan meslin Indonesia mencapai US$3,45 miliar dengan 11,17 juta ton pada tahun 2021. Gandum adalah sumber gluten yang dapat memicu penyakit Celiac Disease (CD). Gandum juga memiliki Indeks Glikemik (IG) dengan nilai IG 55 – 69 termasuk dalam kategori sedang. Salah satu usaha pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu melakukan diversifikasi pangan sebagai alternatif bahan pangan yang akan mengurangi ketergantungan konsumsi gandum. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong pengembangan dan pemanfaatan sorgum sebagai alternatif pengganti gandum. Sorgum memiliki indeks glikemik sebesar 43 – 46,8 yang tergolong dalam kategori rendah. Pabrik mosof direncanakan mulai beroperasi tahun 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 100 ton/tahun. Lokasi pendirian pabrik direncanakan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Proses produksi mosof dapat diuraikan menjadi 7 tahapan proses yaitu persiapan bahan baku, pengolahan bahan baku, tahap fermentasi, tahap pemisahan, tahap pengeringan, tahap penghalusan, tahap pengayakan. Pabrik mosof dirancang sebagai perusahaan yang termasuk dalam skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pabrik mosof memiliki harga Capital Expenditure (CAPEX) sebesar Rp2.834.417.566 dan Operating Expenditure (OPEX) dengan estimasi hasil penjualan sebesar Rp7.103.212.331 per tahun. Estimasi umur pabrik ini adalah 10 tahun dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 23,89%, Pay Out Time (POT) 5 tahun 10 bulan, dan Break Even Point (BEP) sebesar 6,68%. Berdasarkan nilai CAPEX dan hasil penjualan, pabrik ini termasuk dalam kategori industri skala kecil.
Kajian Literatur Fitoremediasi Timbal pada Perairan Laut Tercemar Menggunakan Makroalga (Studi Kasus: Pencemaran Timbal di Teluk Jakarta) Pamungkas, Juang Angger; Titah, Harmin Sulistiyaning
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.134801

Abstract

Pencemaran logam berat di perairan dapat mengganggu kelangsungan ekosistem di sekitarnya. Salah satu metode removal logam berat yang hemat dan ramah lingkungan adalah fitoremediasi. Makroalga merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan untuk fitoremediasi perairan yang tercemar logam berat. Kajian literatur ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji jenis-jenis makroalga yang dapat menyerap logam berat, kemampuannya dalam menyerap logam berat, dan penerapannya pada suatu lokasi studi. Kajian literatur ini dilakukan dengan mengumpulkan literatur yang diperlukan dan kemudian mengkaji tiap literatur. Setelah literatur dikumpulkan dan dikaji, literatur kemudian dibahas dan diringkas dalam kaitannya dengan tujuan studi. Hasil pembahasan kemudian diterapkan pada suatu studi kasus untuk memprediksi hasil akhir suatu kasus perairan tercemar bila diremediasi menggunakan makroalga. Ada banyak jenis makroalga yang dapat digunakan untuk menyerap logam berat Pb, baik dari kelompok phaeophyceae, chlorophyta, maupun rhodophyta. Berdasarkan kajian ini kemampuan makroalga dalam menyerap logam berat Pb berada pada rentang 0,18-1,45 mmol Pb/g makroalga untuk kelompok phaeophyceae, 0,19-1,55 mmol Pb/g makroalga untuk kelompok chlorophyta, dan 0,15-1,35 mmol Pb/g makroalga untuk kelompok rhodophyta. Pada kajian ini, studi kasus fitoremediasi diterapkan di perairan Teluk Jakarta dengan menumbuhkan 202,5 kg Ulva lactuca pada 45 keramba berukuran masing-masing 9 m2 dengan padat tebar makroalga sebesar 0,5 kg/m2. Penerapan ini diperkirakan dapat menyerap sebanyak 45,92 kg logam berat Pb.
Aplikasi Digital Value Stream Mapping untuk Meminimasi Waste pada Proses Produksi Panel Listrik Fauzi, Muhammad Aditya; Singgih, Moses Laksono
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.129348

Abstract

Perusahaan Panel Listrik (PPL) merupakan perusahaan yang menerapakan sistem make to order dengan memproduksi panel listrik yang berbeda – beda dari sisi spesfikasi maupun jenisnya sesuai keinginan customer. Namun saat ini, masalah yang dihadapi PPL adalah waktu penyelesaian produk yang lama. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan informasi pada ketersediaan material. Selain itu penyampaian informasi selama proses produksi masih secara verbal sehingga banyak informasi yang tidak tercatat dan harus melakukan pengulangan penyampaian informasi yang akan memakan waktu. Penggunaan media digital dalam penyampaian informasi juga belum optimal karena masih hanya berfokus untuk informasi berupa laporan. Untuk lebih memudahkan dalam mengidentifikasi waste atau pemborosan yang terjadi, aliran mateial dan aliran infromasi akan dipetakan menggunakan Digital Value Stream Mapping (DVSM). Pada penelitian ini, total lead time proses produksi panel listrik adalah 460,58 jam dengan proporsi aktivitas value added sebesar 50,7% serta skor digital information flow adalah 3,02. Waste yang teridentifikasi akan dicari akar penyebebnya menggunakan Root Cause Analysis (RCA), dimana waste yang ditemukan meliputi waiting, transportation, motion, defect dan inventory. Dengan mengeliminasi waste tersebut dan memberikan beberapa rekomendasi perbaikan, total lead time proses produksi panel listrik turun menjadi 457,03 jam dengan proporsi aktivitas value added sebesar 60% serta skor digital information flow adalah 2,76.
Pra-Desain Pabrik Biodiesel Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol dengan Metode Ester-Transesterifikasi dengan Kapasitas 460.000 kL/Tahun Pramoryza, Michellia; Ardhaneswara, Cheryn Ayudya; Darmawan, Raden; Fahmi, Fahmi
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.126162

Abstract

Pra Desain Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil ini menggunakan proses esterifikasi dan transestrifikasi yang beroperasi secara kontinu yaitu 24 jam per hari selama 330 hari dalam setahun untuk memproduksi 460.000 kL biodiesel dalam setahun. Pabrik ini direncanakan akan dibangun pada tahun 2025 di Kawasan Industri Tanjung Buton, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Esterifikasi dan transesterifikasi akan dilakukan pada suhu 60oC dan pada tekanan 1 atm menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk dengan tingkat konversi reaksi 96% dan 98,5%. Berdasarkan analisis ekonomi pabrik ini, disimpulkan bahwa didapatkan Capital Expenditure sebesar Rp 759.071.381.776, Operational Expenditure sebesar Rp 6.640.239.068.924, Internal Rate of Return sebesar 96,37% dengan bunga pinjaman 8,62% per tahun. Pay Out Time selama 1 tahun 3 bulan. Break Even Point sebesar 14,17%. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan.
Pra-Desain Pabrik Crude Palm Oil dan Crude Palm Kernel Oil Skala Menengah dari Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Assidiqie, Gloria Islamy; Siregar, Albar Sutan Bahari; Gunawan, Setiyo
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.125729

Abstract

Pabrik CPO (Crude Palm Oil) dan CPKO (Crude Palm Kernel Oil) skala UMKM didirikan bertujuan untuk menyerap tandan buah segar (TBS) dari petani sawit yang terkadang sulit dijual, harganya rendah, atau petani tidak punya teknologi untuk mengolah sawitnya menjadi CPO dan CPKO. Pabrik ini memiliki kapasitas 330.000 kg/tahun. Lokasi pendirian pabrik ini direncanakan di Desa Batu Ampar, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau dipilih menjadi lokasi pendirian pabrik karena telah diseleksi terhadap dua lokasi lain, yaitu Provinsi Jambi dan Kalimantan Tengah terhadap enam kriteria, yaitu ketersediaan bahan baku, upah tenaga kerja, area pemasaran, fasilitas transportasi, ketersediaan tenaga kerja, dan ketersediaan utilitas. Untuk memproduksi CPO dan CPKO, mula-mula TBS disterilisasi, kemudian dipipil, kemudian dilumat dan dipress, sehingga menghasilkan dua produk yaitu CPO kasar dan biji kelapa sawit. CPO kasar tersebut mengandung CPO dan campuran serat TBS. Pemurnian CPO dilakukan dengan filtrasi minyak, kemudian dikeringkan dan akhirnya dikemas. Sedangan biji kelapa sawit mula-mula dipisahkan serat dengan bijinya. Bijinya kemudian dipecah dan dipisahkan antara cangkang dengan inti. Kemudian inti kelapa sawit dikeringkan dan kemudian dipress. Dan difiltrasi untuk menghasilkan CPKO Dalam pemenuhan kapasitas tahunan, pabrik akan beroperasi kontinyu 24 jam per hari selama 330 hari. Dengan bahan baku berupa TBS sebesar 9.570 ton/tahun dapat dihasilkan produk CPO sebesar 2.393 ton/tahun dan CPKO sebesar 234 ton/tahun. Pabrik ini tergolong Usaha Menengah. Untuk dapat mendirikan pabrik ini, dibutuhkan modal investasi Rp4.312.656.476,14 dan total biaya produksi sebesar Rp23.101.878.124,39/tahun dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 12%, Pay Out Time (POT) 2 tahun 4 bulan, Break Even Point (BEP) sebesar 113%, dan NPV sebesar -Rp217.469.254,56. Berdasarkan analisa ekonomi tersebut, pabrik ini tidak layak untuk didirikan.
Analisis Risiko Instalasi Penurunan PLEM dengan Pendekatan Metode Semi Kuantitatif Sauqi, Saif Adam; Murdjito, Murdjito; Rosyid, Daniel Mohammad
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.147781

Abstract

Operasi penurunan Pipeline End Manifold (PLEM) memiliki peranan penting dalam keberhasilan instalasi PLEM. Kegagalan sering terjadi jika operasi ini tidak dipersiapkan dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan studi analisis risiko secara semi kuantitatif terhadap operasi penurunan PLEM serta memberikan mitigasi risiko yang dianalisis secara numerik. Analisis risiko dalam penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Identifikasi risiko dilakukan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) dan analisis risiko menggunakan Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Analisis risiko kuantitatif dilakukan untuk mengetahui probabilitas kegagalan saat penurunan PLEM. Penelitian ini meninjau tegangan sling dan kekuatan struktur PLEM saat kondisi penurunan. Setelah analisis risiko, mitigasi risiko dipaparkann dan dianalisis secara numerik untuk membuktikan efektivitas mitigasi tersebut. Penelitian ini mengidentifikasi 21 potensi bahaya. Struktur terkena beban splash zone memiliki probabilitas terbesar dengan nilai 0.0027 dan score RPN sebesar 60 (severity 4, likelihood 5, detection 3). Potensi kegagalan diuji secara numerik memiliki nilai PoF 4 x 10^4 untuk potensi kegagalan(tengangan sling melebihi batas yang diizinkan) A.1.4 dan nilai PoF 3 x 10^2 untuk potensi kegagalan (tegangan struktur melebihi batas yang diizinkan) A.1.3, dengan hasil analisis yang konsisten dengan pendekatan kualitatif. Mitigasi risiko dilakukan dengan mengubah properties pada sling dan spreader bar, yang terbukti efektif dalam mengurangi potensi kegagalan.Penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian risiko secara kualitatif dan kuantitatif efektif dalam menurunkan potensi kegagalan pada operasi penurunan PLEM.
Studi Pengaruh Perambatan Retak pada Struktur Pondasi Tangki SPB Arsana, Kadek Mahardhika Dwi; Zubaydi, Achmad; Sujiatanti, Septia Hardy
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.152397

Abstract

LNG diekspor mengggunakan kapal berjenis gas carrier. Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan kapal LNG menjadi meningkat dikarenakan peningkatan kebutuhan pasar LNG. Kapal LNG memiliki tangki khusus yang dirancang untuk dapat menampung LNG pada suhu yang sangat rendah. IGC Code, tipe tangki muatan kapal LNG dapat diklasifikasikan menjadi membrane tank dan independent tank. Tangki independen terdiri dari independent spherical type-B, independent prismatic type-B, dan cylindrical type-C. Penelitian ini terfokus pada tangki tipe prismatic type-B atau yang lebih dikenal sebagai tangki IHI-SPB. Tangki SPB memiliki pondasi pada bagian bawah tangki yang berfungsi untuk menopang tangki LNG. Pada kondisi kapal beroperasi, pondasi tangki harus mampu menahan beban tangki dan beban muatan yang bersifat statis dan dinamis. Proses pengisian dan bongkar muat LNG menyebabkan perubahan beban yang dialami oleh pondasi. Hal ini menyebabkan pondasi mengalami perubahan tegangan yang berulang-ulang dan dapat menyebabkan terjadinya retak awal, yang kemudian akan terus merambat selama pondasi mengalami pembebanan yang berulang. Analisis pengaruh perambatan retak dilakukan dengan metode mekanika kepecahan pada pondasi tangki untuk mengetahui nilai stress intensity factor (SIF) dan laju perambatan retak hingga mencapai panjang retak kritis. Ketebalan pondasi tangki sebesar 15 mm dan panjang initial crack 10 mm dengan variasi pengisian LNG 75% dan 50% yang akan dianalisis pada penelitian ini. Dari hasil analisis, untuk pengisian LNG 75% didapatkan nilai SIF sebesar 8,17 MPa√???? pada retak awal dan 46,6 MPa√???? pada panjang kritis dengan nilai laju perambatan retak menuju panjang kritis sebesar 2,21x10-5 in/cycle. Untuk pengisian LNG 50% didapatkan nilai SIF sebesar 5,97 MPa√???? pada retak awal dan 44,77 MPa√???? pada panjang kritis dengan laju perambatan retak menuju panjang kritis sebesar 1,88x10-5 in/cycle.
Studi Pengaruh Penguatan Pada Struktur Lambung Berbahan HDPE terhadap Deformasi Kapal Menggunakan Metode Elemen Hingga Adifatama, Alifiansyah Surya; Setyawan, Dony; Ariesta, Rizky Chandra
Jurnal Teknik ITS Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v13i3.152709

Abstract

Proses perancangan kapal merupakan tahap awal yang krusial dalam pembuatan kapal, di mana penentuan dimensi kapal harus sesuai dengan tujuan dan kebutuhan kapal yang akan diproduksi. Meskipun dimensi kapal telah dihitung dengan cermat, perubahan dimensi selama masa operasional masih mungkin terjadi dan berdampak pada tegangan struktur kapal. Kapal berbahan High Density Polyethylene (HDPE) dipilih sebagai objek penelitian karena kekuatan mekanik dan ketahanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan penguatan pada lambung kapal berbahan HDPE terhadap kekuatan kapal dan mengurangi deformasi yang terjadi. Analisis dilakukan menggunakan metode elemen hingga pada variasi kapal dengan panjang berbeda yaitu 6 m, 10,4 m, 16 m, dan 24 m, serta membandingkan penguatan menggunakan aluminium dan baja. Penelitian menunjukkan bahwa penambahan penguatan pada lambung kapal berbahan HDPE secara signifikan mengurangi deformasi. 2. Pada variasi kapal 6 m didapatkan penguatan paling optimal pada kapal yaitu pada variasi material baja ketebalan 6 mm dengan deformasi maksimum sebesar 2,321 mm. Lalu, untuk variasi model kapal 10,4 m didapatkan penguatan paling optimal pada kapal yaitu pada variasi material alumunium ketebalan 6 mm dengan deformasi maksimum sebesar 3,357 mm. Kemudian untuk variasi model kapal 16 m didapatkan penguatan paling optimal pada kapal yaitu pada variasi material baja ketebalan 6 mm dengan deformasi maksimum sebesar 11,354 mm. Untuk variasi model kapal 24 m didapatkan penguatan paling optimal pada kapal yaitu pada variasi material baja ketebalan 8 mm dengan deformasi maksimum sebesar 41,263 mm.