cover
Contact Name
Hengki Wowiling
Contact Email
hengkiwowiling03@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalbombabrida@gmail.com
Editorial Address
Jl. Garuda No.30 A, Tanamodindi, Kec. Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah 94111
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah
ISSN : 26572478     EISSN : 2715102     DOI : https://doi.org/10.65123/bomba.v4i1.65
Cakupan topik dalam jurnal ini terbagi ke dalam dua rumpun utama, yaitu rumpun pengetahuan sosial dan rumpun pengetahuan alam. Rumpun Pengetahuan Sosial meliputi kajian dalam bidang politik dan pemerintahan, hukum, kesehatan masyarakat, pendidikan, sosial budaya, kesejahteraan, serta perekonomian daerah. Artikel pada rumpun ini diharapkan dapat memberikan perspektif strategis dan solusi terhadap berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan kelembagaan dalam konteks pembangunan daerah. Rumpun Pengetahuan Alam mencakup penelitian dan kajian dalam bidang pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, pengelolaan sumber daya alam, energi terbarukan, dan teknologi. Fokus pada rumpun ini diarahkan untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, inovasi teknologi, dan penguatan sektor-sektor produktif yang menjadi basis pembangunan daerah.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 42 Documents
Profil Hematologi Pasien Malaria di RS Ratu Zaleha Martapura, Kalimantan Selatan Tahun 2019-2022 Widjaja, Junus; Puspawati, Puspawati; Tanzil, Yurnia; Rizki P, Hayati; Dewi, Rooswidiawati
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.65123/bomba.v4i1.71

Abstract

Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kalimantan Selatan masih memiliki daerah endemis malaria dengan API tahun 2018 sebesar 0,20 permil. Masih adanya penularan malaria di Provinsi Kalimantan Selatan hal ini berkaitan dengan faktor lingkungan, hospes dan faktor agen penyakit. Banyaknya daerah pertambangan serta pembukaan perkebunan karet dan kelapa sawit mempengaruhi transmisi malaria di daerah tersebut. Lahan pertambangan menyebabkan genangan air pada bekas galian sehingga menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles yang menjadi vektor malaria. Diagnosis malaria mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium, serta pemeriksaan penunjang, Pemeriksaan hematologi secara laboratorium merupakan pemeriksaan wajib dalam penegakan diagnose. untuk mengetahui gambaran pemeriksaan hematologi pada pasien malaria di RS Ratu Zalecha Martapura periode tahun 2019-2022. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan bentuk studi deskriptif observatorial dengan pendekatan atau disain studi potong lintang (cross sectional). Distribusi frekuensi penderita Malaria di RS Ratu Zalecha pada tahun 2019-2022 menurut usia paling banyak pada kelompok umur 31–40 tahun dan 41-50 tahun, jenis kelamin terbanyak pada laki- laki (88%). Jenis Plasmodium yang ditemukan paling banyak adalah P. vivax (89%). Hasil pemeriksaan hematologi pasien positif malaria mengalami Anemia, kadar trombosit dibawah normal dan leukosit berada pada rentang normal. Profil pemeriksaan laboratorium penderita Malaria di RS Ratu Zalecha pada tahun 2019-2022 menurut usia terbanyak pada kelompok umur 31–40 tahun dan 41-50 tahun, jenis kelamin terbanyak pada laki-laki, Jenis Plasmodium yang ditemukan pada umumnya P. vivax. Hasil pemeriksaan hematologi pasien positif malaria mengalami Anemia sedangkan trombosit dibawah normal dan leukosit normal.
Teknologi Perikanan Bagan Apung di Desa Salubomba Kecamatan Banawa Tengah Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah Mardjudo, Ahsan; Rahman, Yuli Asmi; Anwar, Khairil
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi perikanan bagan apung yang kami maksud dalam tulisan ini adalah seperangkat alat/bahan, teknik/cara yang digunakan dalam kegiatan penangkapan ikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan bagan di desa Salubomba bahwa teknik atau cara pengoperasian alat bagan apung dimulai dari menyiapkan dan menyalahkan semua lampu bagan, pengamatan waktu kedatangan ikan mendekati area bagan, dan memperhatikan tingkah laku ikan dalam kondisi liar dan tenang. Pada saat ikan tenang, maka mulai dimatikan lampu secara bertahap dan akhirnya fakus pada satu cahaya lampu saja. Ketika ikan sudah tenang pada satu cahaya, waring mulai diturunkan melingkari area ikan yang berkumpul. Selanjutnya dilakukanlah hauling atau pengangkatan waring sekaligus pengambilan hasil tangkapan. Hasil observasi menunjukkan bahwa teknologi bagan apung yang digunakan oleh nelayan di desa Salubomba masih umum belum ada sentuhan teknologi yang dapat meningkatkan hasil tangkapan (produksi). Deskripsi alat tangkap meliputi ukuran bagan apung 12 x 12 meter dengan bahan bagann perahu/bagan rakit, kayu, waring, genset, lampu litrik dan jangkar. Hasil tangkapan bagan apung ialah jenis ikan pelagis kecil seperti ikan teri, ikan layang, ikan selar, ikan tembang, ikan kembung dan cumi-cumi. Karakteristik wilayah pesisir pantai Desa Salubomba memiliki pasir halus berlumpur, terdapat ekosistem pesisir seperti mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Ekosistem ini yang menjadikan wilayah itu subur sebagai daerah penangkapan ikan di bagi nelayan.