cover
Contact Name
Hengki Wowiling
Contact Email
hengkiwowiling03@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalbombabrida@gmail.com
Editorial Address
Jl. Garuda No.30 A, Tanamodindi, Kec. Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah 94111
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah
ISSN : 26572478     EISSN : 2715102     DOI : https://doi.org/10.65123/bomba.v4i1.65
Cakupan topik dalam jurnal ini terbagi ke dalam dua rumpun utama, yaitu rumpun pengetahuan sosial dan rumpun pengetahuan alam. Rumpun Pengetahuan Sosial meliputi kajian dalam bidang politik dan pemerintahan, hukum, kesehatan masyarakat, pendidikan, sosial budaya, kesejahteraan, serta perekonomian daerah. Artikel pada rumpun ini diharapkan dapat memberikan perspektif strategis dan solusi terhadap berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan kelembagaan dalam konteks pembangunan daerah. Rumpun Pengetahuan Alam mencakup penelitian dan kajian dalam bidang pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, pengelolaan sumber daya alam, energi terbarukan, dan teknologi. Fokus pada rumpun ini diarahkan untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, inovasi teknologi, dan penguatan sektor-sektor produktif yang menjadi basis pembangunan daerah.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 42 Documents
Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Petani Sektor Tanaman Pangan di Provinsi Sulawesi Tengah Dauda, Adidjoyo
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

At present the welfare of farmers becomes the focus, because there are indications that the welfare of farmers continues to decline, which means the number of poor people is increasing. the production paid for by the same farmers. To explore the causes of the decline in farmers 'welfare, one can use the measurement of farmers' welfare, one of which is the Farmers Exchange Rates (FER). The purpose of this study is to determine the factors that influence the ups and downs of output and input prices, as measured through Farmers Exchange Rates (FER) in the agricultural sector of the Food Crop sub-sector in Central Celebes Province. This study uses descriptive research with a quantitative approach in order to obtain a deeper picture and information about activities in the agricultural sector of the food crops sub-sector. Abstrak Saat ini kesejahteraan petani menjadi fokus, karena ada indikasi kesejahteraan petani terus mengalami penurunan, yang berarti jumlah penduduk miskin makin bertambah.Ditengarai penurunan kesejahteraan para petani itu karena tidak seimbangnya antara hasil jual produk tani yang dihasilkan oleh petani, saat ini tidak sebanding dengan harga input produksi yang di bayar oleh para petani yang sama. Untuk menelusuri penyebab penurunan kesejahteraan petani tersebut, dapat menggunakan penggukuran kesejahteraan petani, satu diantaranya adalah Nilai Tukar Petani (NTP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi naik – turunnya harga ouput maupun harga input, yang terukur melalui Nilai Tukar Petani (NTP) pada sektor pertanian sub – sektor Tanaman Pangan di Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif guna untuk memperoleh gambaran dan keterangan yang lebih mendalam mengenai kegiatan di sektor pertanian sub – sektor tanaman pangan.
Kesulitan Guru Sekolah Dasar dalam Menulis Karya Ilmiah Sebagai Pengembangan Kompetensi Profesional di Kabupaten Tolitoli Marto, Hasia
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The teacher is a figure who plays an important role in the world of education. Writing aims to describe: 1) the ability of teachers to write scientific work as a form of developing professional competence; 2) teacher understanding of developing professional competence; 3) the teacher's difficulty in writing scientific papers as developing professional competence; 4) the efforts of the Head of the Education Office in overcoming the problem of the ability to write scientific papers of teachers as developing professional competence. This research is a qualitative research. The research design used is descriptive. Data collection techniques through interviews, observation, and documentation. Data validity uses triangulation with qualitative interactive data analysis. The results showed that; 1) The teacher's ability to write scientific papers, namely classroom action research; 2) Teacher's understanding of developing professional competence is still lacking; 3) the difficulty of elementary school teachers in writing scientific papers as developing professional competence, namely limited time, low motivation, lack of understanding of professional competence, limitations in developing ideas in writing scientific papers; 4) The efforts taken by the Principal include: involving teachers in socialization, seminars, and workshops related to writing scientific papers; involving teachers in training, discussions held from outside the school related to writing scientific papers. There should be other efforts by giving teachers the opportunity to take part in competitions related to writing and promoting literacy culture. Keywords: teacher, scientific work, profesional competence
KEBERHASILAN GURU PEREMPUAN TERHADAP IMPLEMENTASI METODE BLENDED LEARNING DALAM MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA LABSCHOOL UNTAD PALU Jayanti, Ika Nur
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Women's emancipation can be said to have started when there was a controversy about one's attitude or behavior or views about respect for women. The success of women's emancipation can be seen from the large number of women today who are developing their careers in various fields, one of which is in the field of education to become a teacher. The focus of this study was to look at the success of female teachers in implementing the Blended Learning method in students' learning motivation at SMA Labschool Untad Palu compared to male teachers. This research method uses a qualitative descriptive method, with data collection techniques using observation, interviews and documentation. With this research it is hoped that it can add insight and knowledge about the role of women in education. Abstrak Emansipasi wanita dapat dikatakan dimulai ketika terjadi kontroversi tentang sikap atau perilaku atau pandangan seseorang tentang penghargaan terhadap wanita. Keberhasilan emansipasi wanita dapat dilihat banyaknya perempuan-perempuan saat ini yang mengembangkan karirnya diberbagai bidang salah satunya di bidang pendidikan menjadi seorang guru. Fokus penelitian ini adalah melihat keberhasilan guru perempuan terhadap implementasi metode Blended Learning dalam motivasi belajar siswa di SMA Labschool Untad Palu dibandingkan guru laki-laki. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai peran perempuan dalam pendidikan.
OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAN PUSKESMAS DI KABUPATEN TOLITOLI lamarauna, farida
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) dan rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu yang memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakatnya. Rendahnya kinerja pelayanan akan membangun citra buruk pada Puskesmas maupun rumah sakit, di mana pasien yang merasa tidak puas akan menceritakan kepada rekan-rekannya. Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi kinerja pelayanan yang diberikan akan menjadi nilai plus bagi rumah sakit dan Puskesmas, dalam hal ini pasien akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Hasil pemantauan Pusat Informasi Kesehatan (PIK) diketahui bahwa untuk satu orang pasien di Puskesmas dibutuhkan waktu tunggu di loket 10 menit, di ruang periksa 15 sampai 20 menit dan ditempat resep biasa mencapai 15 menit, jadi untuk satu kali kunjungan pasien membutuhkan waktu 45 menit sampai 1 jam. Untuk mecapai derajat kesehatan yang optimal yang memuaskan bagi pasien melalui upaya kesehatan perlu adanya pelayanan yang baik yang diberikan oleh pegawai oleh sebab itu dituntut kinerja yang tinggi dari pegawai. Kinerja pelayanan pada RSU Toli-Toli dan beberapa Puskesmas masih belum sesuai dengan keinginan masyarakat karena masih seringnya terdengar keluhan pasien maupun keluarganya dimana masih seringnya pegawai Puskesmas yang lambat dalam memberikan pelayanan, pasien sering menunggu lama untuk mendapatkan giliran dilayanani oleh pegawai. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan kinerja pelayanan RSU Toli-Toli, baik dari segi kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang bersifat deksriptif yang memberikan gambaran tentang permasalahan yang akan diteliti dalam bentuk angka-angka.
PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT WARGA MISKIN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN DI KABUPATEN TOLITOLI hasani, asril
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbicara tentang partisipasi masyarakat sangat erat hubungannya dengan pemberdayaan, karena dalam setiap kegiatan pemberdayaan tidak akan berlangsung dengan baik dan optimal tanpa keikutsertaan warga masyarakat di dalam setiap proses dan tahapan-tahapan kegiatan pemberdayaan itu sendiri. Atau dengan kata lain, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam memaksimalkan proses, tahapan-tahapan dan pencapaian hasil kegiatan pemberdayaan. Keterlibatan seseorang atau sekelompok orang dalam pemberdayaan atau kegiatan pembangunan pada umumnya mengandung arti penting, karena warga masyarakat dapat melakukan berbagai aktifitas sesuai koridor program pemberdayaan yang akan dilaksanakan. Idealnya keikutsertaan warga masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan atau kegiatan pembanunan pada umumnya tersebut dimulai dari kegiatan sosialisasi program, identifikasi permasalahan, penyusunan dokumen perencanaan, tahapan pelaksanaan kegiatan, monev dan hingga pada tahapan pemeliharaan hasil-hasil pemberdayaan atau kegiatan pembangunan pada umumnya.Penting diketahui bahwa partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan biasanya berlangsung dalam berbagai bentuk tergantung kemauan dan kemampuan warga masyarakat itu sendiri. Ada warga masyarakat yang terlibat secara langsung memberikan gagasan dan ide-ide cerdasnya, pemikirannya, tenaganya maupun harta benda yang dimilikinya. Akan tetapi, ada pula warga masyarakat yang secara tidak langsung ikut serta dalam proses dan tahapan-tahapan kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, proses partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal dalam kehidupan warga masyarakat itu sendiri.Secara hakiki sasaran pemberdayaan masyarakat tidak lain adalah warga miskin dengan harapan pada limit waktu tertentu warga miskin tersebut akan keluar dari garis kemiskinan yang mereka alami yakni menjadi mandiri. Meskipun demikian, hingga saat ini kemiskinan belum juga teratasi secara maksimal. Pada skala lokal-daerah, kemiskinan juga merupakan salah satu masalah sosial yang tidak mudah untuk diatasi. Beragam program dilakukan untuk mengatasinya, namun kemiskinan terlanjur menjadi bagan dari lingkaran setan yang mata rantainya sulit untuk diputuskan.Tujuan penelitian ini bermaksud mengetahui dan menjelaskan realitas partisipasi masyarakat serta faktor penunjang dan penghambat dalam kegiatan pemberdayaan di kabupaten ToliToli .Penelitian ini penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deksriptif yang didukung dengan analisis tabulasi data dan teknik presentase.
PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DI SULAWESI TENGAH ., Rahmidar
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut WHO, kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang (masyarakat) yang mengakibatkan atau kemungkinan besar mengakibatkan memar atau trauma, kematian, kerugian psikologis, kelainan perkembangan, atau perampasan hak. Kekerasan merupakan perilaku yang tidak sah atau perlakuan yang salah. Kekerasan dapat diartikan sebagai perbuatan yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain dan menyebabkan kerusakan fisik pada orang lain. Kekerasan yang mengakibatkan terjadinya kerusakan adalah kekerasan yang bertentangan dengan hukum. Oleh karena itu, kekerasan dapat dikatakan sebuah kejahatan. Ada empat sifat kekerasan yang dapat diidentifikasi, yaitu: pertama, kekerasan terbuka (overt) yaitu kekerasan yang dapat dilihat seperti perkelahian. Kedua, kekerasan tertutup (covert) yaitu kekerasan tersembunyi atau tidak dilakukan langsung seperti perilaku mengancam. Ketiga, kekerasan agresif yaitu kekerasan yang tidak untuk perlindungan tetapi untuk mendapatkan sesuatu. Keempat, kekerasan defensif yaitu kekerasan yang dilakukan sebagai tindakan perlindungan diri. Di Indonesia sendiri berdasarkan berbagai penelitian berbasis populasi yang pernah ada, diperkirakan 25% hingga 59% perempuan yang pernah menikah atau memiliki pasangan, pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangannya. fenomena kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi utamanya di Sulawesi Tengah bahkan meningkat dari tahun ke tahun. Berita Palu, (antarasulteng.com) selasa 8 Desember 2016 memuat bahwa Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Sulawesi Tengah merilis angka kekerasan perempuan dan anak mengalami peningkatan. Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sulteng pada tahun 2015 mencapai 117 kasus dan pada 2016 mencapai 305 kasus. Berdasarkan data dapat dipahami bahwa angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sulawesi Tengah cukup tinggi. Angka kekerasan tersebut didemininasi oleh empat kategori kekerasan yaitu kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pemangku kepentingan dibidang perlindungan perempuan dan anak di Sulawesi tengah belum mampu menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Penelitian ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif (mixed methods) yang dilakukan secara bersamaan. Pengumpulan data diawali dengan survei dan kemudian dilengkapi dengan data kualitatif deskkriptif melalui wawacara mendalam, diskusi kelompok (FGD) dan observasi.
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2020 ., sjamsudin
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Negara berkewajiban membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik. Kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan masyarakat adalah peningkatan pelayanan publik. Evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan publik dapat dilakukan dengan survey indeks kepuasan masyarakat (IKM). Survei IKM Sulawesi Tengah tahun 2020 dilakukan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah. Tujuan dilakukannya Survei ini adalah untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil survei menunjukkan bahwa nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2020 berada pada kategori Baik. Sementara unsur pelayanan yang memiliki skor tertinggi dari masing-masing instansi adalah unsur biaya/tarif pelayanan dengan kategori sangat baik. Sedangkan unsur pelayanan yang memiliki nilai terendah pada Dinas Sosial adalah unsur waktu pelayanan dan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah sarana dan prasarana.
PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DESA DI KABUPATEN DONGGALA Pakamundi, Mohamad Rizal
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

BUMDes merupakan lembaga usaha yang bergerak dalam bidang pengelolaan aset-aset dan sumberdaya ekonomi desa dalam kerangka pemberdayaan masyarakat desa. Pengaturan BUMDes diatur di dalam UU No. 4 Tahun 2015, bahwa Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Selain itu juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, yang didalamnya mengatur tentang BUMDes, yaitu pada Pasal 78 – 81, Bagian Kelima tentang Badan Usaha Milik Desa, serta yang terakhir dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa berdirinya BUMDes, bertujuan untuk menggali dan mengoptimalkan potensi wirausaha desa. Dalam hal mana berdirinya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ini dilandasi oleh UU Nomor 4 Tahun 2015 tentang pendirian, pengurusan, pengelolaan dan pembubaran badan usaha milik desa yang menyatakan bahwa “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa tersebut ”. Hal ini turut menjadi pondasi penting dalam pendirian BUMDes. Dalam UU Desa, BUMDes didefinisikan sebagai badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa, yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lain untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa yang bersangkutan. Masalah lain dalam pembentukan BUMDes, adalah kurangnya kemampuan SDM dalam perencanaan, pengembangan produk, pemasaran dan pencatatan keuangan sesuai dengan standar akuntasi yang benar. Selain itu pada sebagian BUMDes yang telah ada di Indonesia, seringkali dikelola oleh PNS, serta tenaga kerja lainnya yang memiliki profesi sebagai petani, guru, dan sebagainya. Hal ini telah menyebabkan terhambatnya pengembangan BUMDes tersebut, karena semua pengelolanya adalah pekerja paruh waktu (sambilan), sehingga tidak fokus secara maksimal. Dalam hal pengelolaan dan pengembangan usaha, pada dasarnya pengambilan keputusan di BUMDes dilakukan dengan cara musyawarah mufakat dan rapat dengan semua pemangku kepentingan. Hanya saja, Pemerintah Desa seringkali lebih dominan dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan pengurus BUMDes, sehingga sering kali dinyatakan, bahwa para pengelola BUMDes ini hanya mengikuti “apa kata desa saja”. Fokus wilayah kajian dalam penyusunan dokumen Pengelolaan BUMDes dalam Meningkatkan Pembangunan Desa di Kabupaten Donggala, dengan Target desa sasaran adalah Desa Batusuya dan Desa Tanamea dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan salah satu desa yang aktif dalam mengelola BUMDes. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey, cross section yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara faktual yang terjadi di lapangan.
PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DIKELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI PROPINSI SULAWESI TENGAH Agusniatih, Andi; Nisah, Sita Awalu; Utami, Triningrum Tias
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah minat belajar anak yang belum berkembang sesuai harapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Media Gambar Terhadap Motivasi Belajar Anak di Kelompok B Tk Al- Khairaat Balamoa Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Jenis penelitian yang digunakan, yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di kelompok B Tk Al-Khairaat Balamoa Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Subyek penelitian berjumlah 15 anak, terdiri dari 5 anak laki-laki dan 10 anak perempuan, terdaftar pada tahun 2021/2022. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. pengolahan data menggunakan teknik presentase uji-t. Hasil analilis data sebelum dan sesudah penggunaan media gambar, terdapat 6 anak (40%) dalam kategori ST, ada 8 anak (53,33%) kategori T, terdapat 1 anak (6,67%) dalam kategori S, dan tidak terdapat anak dalam kategori R. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, di peroleh nilai thitung ≥ ttable nilai (- 15,401> 1,76131 ) maka dapat di simpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat pengaruh media gambar dengan motivasi belajar anak dikelompok B Tk Al-Khairaat Balamoa Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi
ANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS DIGITAL DI SULAWESI TENGAH ., Syugiarto
Bomba: Jurnal Pembangunan Daerah Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze Central Sulawesi Governor Regulation Number 34 of 2019 concerning the Implementation of E-Government by Regional Devices. This research itself was conducted using the literature review method. The analysis carried out is looking at the values, facts and actions needed from the Governor of Central Sulawesi Regulation Number 34 of 2019. The results of the research show that the Central Sulawesi Provincial Government through its OPD has not been able to provide digital-based services to the community or in this case that is unable to implement Electronic-Based Government System based on Central Sulawesi Governor Regulation Number 34 of 2019. This can be seen from the existence of three OPDs in Central Sulawesi whose websites have not been able to fully provide the information needed by the community. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 34 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan E-Government Oleh Perangkat Daerah. Penelitian ini sendiri dilakukan dengan menggunakan metode literature review. Adapun analisis yang dilakukan yaitu melihat nilai, fakta serta Tindakan yang diperlukan dari Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 34 Tahun 2019. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui OPD nya belum dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat berbasis digital atau dalam hal ini yaitu tidak dapat menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 34 Tahun 2019. Hal ini terlihat dari adanya tiga OPD di Sulawesi Tengah yang websitenya belum dapat memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat secara penuh