cover
Contact Name
Abdul Hakim Zawawi
Contact Email
abdulhakimzawawi1989@gmail.com
Phone
+6281310372727
Journal Mail Official
redaksi@mahadaisyah.id
Editorial Address
Jami, RT.03/RW.04, Sukajaya, Tamansari, Sukajaya, Kec. Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16610
Location
Kab. bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies
ISSN : -     EISSN : 30252733     DOI : https://doi.org/10.64834/
Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies is a Peer Reviewed, Open Access International Journal. Notably, it is a Referred, Highly Indexed, Monthly, Online International Journal with High Impact. Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies is published as a Monthly Journal with 2 issues per year published two times a year January and July. We also assist International and National Conference to publish their conference papers. Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies covers all disciplines including focuses on Islamic Studies Islamic Thought, Islamic Education, Islamic Law, Sharia Economic Law, and Islamic Socio-Politics. Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies always strives to be a platform for Academicians, new Researchers, Authors. Since inception, Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies is continuously publishing original and best quality research articles.
Articles 25 Documents
PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MORAL DAN SPIRITUAL SISWA Rozak, Abdul
Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies Vol. 3 No. 1 (2025): Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies
Publisher : Ma'had Aisyah Binti Abu Bakar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64834/ysbp3741

Abstract

Artikel ini mengkaji peran sentral Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan kualitas moral dan spiritual siswa di tengah tantangan era digital. Krisis moral yang termanifestasi dalam berbagai perilaku negatif di kalangan remaja menuntut respons pendidikan yang efektif. PAI, dengan landasan filosofis dan yuridis yang kuat, diposisikan sebagai instrumen fundamental untuk pembentukan karakter. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan kualitatif, menganalisis secara sistematis berbagai sumber data berupa jurnal ilmiah, buku, dan dokumen kebijakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa PAI berkontribusi secara holistik melalui materi ajar yang terintegrasi (Aqidah, Ibadah, Akhlak, Sirah) dan metode pedagogis yang transformatif (keteladanan, pembiasaan). Namun, efektivitasnya sering terhambat oleh problematika implementasi, seperti keterbatasan kompetensi guru dan minimnya sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Sebagai respons, inovasi pembelajaran PAI berbasis teknologi dan pendekatan interaktif terbukti mampu meningkatkan relevansi dan daya tarik PAI bagi generasi Z. Disimpulkan bahwa optimalisasi peran PAI memerlukan pergeseran dari pengajaran formalistik menuju pendidikan karakter yang terintegrasi, inovatif, dan kolaboratif. Artikel ini merekomendasikan penguatan profesionalisme guru, pengembangan kurikulum yang adaptif, dan pembangunan ekosistem pendidikan yang sinergis untuk memaksimalkan dampak PAI dalam membina generasi berakhlak mulia dan spiritualitas yang kokoh.
PEMIKIRAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF IBNU KHALDUN Indrawati, Dewi; Sujalmo, Condro; Fadila, Ahmad
Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies Vol. 3 No. 1 (2025): Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies
Publisher : Ma'had Aisyah Binti Abu Bakar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64834/2vjzzj13

Abstract

Artikel ini membahas pemikiran pendidikan Ibnu Khaldun, seorang tokoh terkemuka dalam sejarah intelektual Islam yang lahir di Tunisia pada tahun 1332 M. Ia dikenal melalui karya monumentalnya, Muqaddimah, yang menjadi rujukan penting dalam bidang sejarah, sosiologi, dan pendidikan. Pemikiran pendidikan Ibnu Khaldun menekankan peran strategis pendidik, pentingnya pendekatan yang sesuai dengan perkembangan intelektual peserta didik, serta perlunya keseimbangan antara pendidikan agama dan duniawi. Ia juga menolak metode pengajaran yang bersifat kekerasan. Artikel ini bertujuan mengulas kontribusi dan relevansi pemikiran Ibnu Khaldun dalam konteks pendidikan Islam modern, serta mengkaji kritik terhadap kekurangan dalam aspek metodologis dan filosofis dari teorinya. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun terdapat kelemahan, pemikiran Ibnu Khaldun tetap relevan untuk pengembangan konsep pendidikan yang humanis dan adaptif terhadap perubahan sosial.
PARADIGMA INTEGRATIF STEM-Q DAN PROJECT-BASED LEARNING DALAM PENGUATAN LITERASI SAINTIFIK-QUR’ANI Suwanto, Edi
Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies Vol. 3 No. 1 (2025): Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies
Publisher : Ma'had Aisyah Binti Abu Bakar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64834/aisyah.v3i1.37

Abstract

Paradigma integratif dalam pendidikan Islam kontemporer menuntut penyatuan antara ilmu-ilmu empirik (kauniyah) dan nilai-nilai wahyu (syar’iyah). Pendekatan STEM-Q (Science, Technology, Engineering, Mathematics, dan Qur’an) lahir dari kritik terhadap model pendidikan yang memisahkan antara sains dan spiritualitas. Sementara itu, Project-Based Learning (PBL) menjadi respons pedagogis terhadap tantangan abad ke-21, seperti lemahnya literasi saintifik dan keterampilan berpikir kritis siswa. Namun demikian, secara faktual, di banyak institusi pendidikan Islam, integrasi antara keduanya masih sebatas wacana normatif dan belum membentuk desain kurikulum yang sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) konsep pendekatan STEM-Q dalam pembelajaran di Alhazen School Bintaro; (2) internalisasi model PBL dalam penguatan keterampilan abad ke-21 siswa; dan (3) tantangan serta strategi guru dalam mengintegrasikan STEM-Q dan PBL ke dalam kurikulum di Alhazen School Bintaro. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi situs, melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, konsep STEM-Q di Alhazen dirumuskan sebagai paradigma pembelajaran yang berbasis tauhid, dengan pendekatan saintifik yang bernilai Qur’ani; kedua, PBL diinternalisasikan melalui pembelajaran tematik yang mendorong keterlibatan emosional, spiritual, dan sosial siswa dalam proyek nyata; dan ketiga, tantangan integrasi terletak pada keterbatasan literasi pedagogis guru serta resistensi terhadap kurikulum formal, namun diatasi melalui penguatan komunitas belajar dan pelatihan berbasis nilai. Temuan ini menegaskan urgensi penyatuan visi antara pengelola, guru, dan kurikulum untuk menguatkan literasi saintifik-Qur’ani secara berkelanjutan
ATMOSFER SUNNAH NABI MUHAMMAD ﷺ DALAM PEMBELAJARAN SEBAGAI IDENTITAS SEKOLAH ISLAMI DI ALHAZEN SCHOOL BINTARO Kuncoro, Irfan
Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies Vol. 3 No. 1 (2025): Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies
Publisher : Ma'had Aisyah Binti Abu Bakar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64834/aisyah.v3i1.38

Abstract

Pendidikan Islam di era modern menghadapi tantangan dalam menjaga kemurnian nilai-nilai sunnah Nabi Muhammad ﷺ di tengah penetrasi budaya populer dan sistem pendidikan sekuler. Sebagian kalangan menilai bahwa pembelajaran Islami cukup dengan kurikulum agama formal, namun pendekatan lain menekankan pentingnya membangun atmosfer sunnah yang menyeluruh, terutama di jenjang pendidikan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi karakteristik nilai-nilai sunnah dalam konteks lembaga pendidikan Islam dasar, (2) menganalisis proses internalisasi nilai-nilai sunnah Nabi Muhammad ﷺ dalam pembelajaran di Alhazen School Bintaro, dan (3) menjelaskan bagaimana atmosfer sunnah membentuk identitas keislaman sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam dengan guru dan kepala sekolah, serta analisis dokumen pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai sunnah yang diinternalisasikan meliputi adab guru, etika murid, budaya salam, keteladanan, dan pembiasaan dzikir. Proses internalisasi berlangsung melalui pembiasaan, keteladanan, dan pendekatan ruhiyah dalam kelas. Secara menyeluruh, atmosfer sunnah yang dibangun berhasil memperkuat identitas sekolah sebagai lembaga pendidikan Islam yang holistik dan berkarakter. Studi ini menegaskan pentingnya membangun suasana belajar yang bercirikan sunnah sebagai elemen utama pendidikan Islami modern.
MANAJEMEN PENGELOLAAN PONDOK PESANTREN BERBASIS PENTAHELIX Hamdi, Asep Saepul; Suwanto, Edi
Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies Vol. 3 No. 1 (2025): Aisyah Journal of Intellectual Research in Islamic Studies
Publisher : Ma'had Aisyah Binti Abu Bakar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64834/aisyah.v3i1.39

Abstract

Pondok pesantren memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan Islam dan pemberdayaan sosial. Namun, di era Society 5.0, banyak pesantren menghadapi tantangan dalam pengelolaan kelembagaan yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus pada beberapa pondok pesantren yang telah menerapkan kemitraan multi-aktor. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pentahelix—yang melibatkan akademisi, pelaku usaha, pemerintah, masyarakat, dan media—dapat meningkatkan kapasitas manajerial, pengembangan kewirausahaan santri, dan keterlibatan komunitas. Kolaborasi ini juga memperluas akses pesantren terhadap program dan kebijakan pemerintah. Meskipun terdapat manfaat nyata, hambatan seperti keterbatasan SDM profesional, resistensi budaya terhadap perubahan, dan ketimpangan akses menjadi tantangan yang perlu diatasi. Diperlukan pendekatan manajerial yang adaptif dengan mempertimbangkan kearifan lokal dan nilai-nilai tradisi pesantren untuk mengoptimalkan sinergi pentahelix secara berkelanjutan.

Page 3 of 3 | Total Record : 25