cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA JIVA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 72 Documents
Analisa Tata Pencahayaan Pada Interior Kafe Cocorico di Bandung Nugraha, Nugraha; Widia, Edwin
REKA JIVA Vol 2, No 01 (2014)
Publisher : REKA JIVA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.798 KB)

Abstract

ABSTRAKKafe Cocorico adalah sebuah kafe yang cukup terkenal di kota Bandung. Eksistensinya sebagai sarana relaksasi masyarakat kota Bandung maupun diluar Bandung menjadikan kafe ini dipenuhi tuntutan yang lebih dalam membangun suasana interior. Kafe merupakan salah satu produk interior yang sangat membutuhkan rekayasa pencahayaan. Suasana pada kafe tentu saja menjadi tuntutan penting selain dari kuliner yang disajikan. Di dalam pencapaian suasana itulah rekayasa pencahayaan dibutuhkan.Tata Pencahayaan merupakan salah satu aspek penting dalam perancangan interior kafe tersebut. Tidak hanya sebagai syarat pokok untuk melihat, cahaya juga dapat direkayasa menjadi sebuah hal yang bernilai estetis. Melalui analisa deskriptif banyak hal-hal yang diterapkan untuk memanfaatkan cahaya sebagai elemen pokok dalam interior cafe tersebut, mulai dari pemanfaatan cahaya alami sampai dengan cahaya buatan. Pada pencahayaan alami tentu saja didukung dari lokasi dari kafe tersebut, sedangkan pencahayaan buatan terlihat dari kemampuan desainer dalam merekayasa cahaya buatan sehingga tidak hanya nilai estetika yang dapat ditonjolkan melainkan fungsional terhadap aktifitas-aktifitas yang terjadi di dalam kafe tersebut.Kata kunci : kafe, pencahayaan, cahaya alami, cahaya buatanABSTRACTCocorico cafe is a famous cafe in the Bandung city. The existence of this cafe as a means of relaxation for the citizens in Bandung or outside, make this cafe should be the maximum in terms of building interior atmosphere. Cafe is a product that really requires engineering interior lighting. The atmosphere in the cafe is very important besides of culinary presented. For reaching the atmosphere, lighting engineering needed.Lighting is an important aspect in interior design of cafe. Not only as a basic condition for viewing, the light can also be engineered into an aesthetically valuable thing. Through analytic descriptif theres a lot of things that applied to utilize light as a principal element in the interior, ranging from the use of natural light to artificial light. In the course of natural lighting powered from the location of the cafe stands, while the artificial lighting can be seen on how the designer's ability to create artificial light, so, it is not only the aesthetic value that can be highlighted but the functional activities that are going on in the cafe.Keyword: cafe, lighting, natural light, artificial light
PENGGUNAAN MATERIAL FURNITUR SEBAGAI PENDUKUNG TEMA PADA DESAIN INTERIOR NANNY’S PAVILLON DI BANDUNG T F, Boyke Arief; Susilawati, Dian
REKA JIVA Vol 1, No 02 (2013)
Publisher : REKA JIVA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1165.386 KB)

Abstract

ABSTRAK Dewasa ini sering dijumpai restoran dengan menerapkan tema pada desain interiornya. Tema-tema yang digunakan beragam mulai dari yang natural hingga klasik. Penggunaan tema pada interior tidak hanya dilihat dari segi estetik maupun bentuk dari furniturnya saja, namun penggunaan materialnya juga berpengaruh terhadap tema yang akan diterapkan, Furnitur dan material haruslah sesuai dengan tema sehingga antara furnitur, material dan tema dapat menjadi satu kesatuan yang harmonis serta tercipta suasana yang berbeda dari restoran lainnya serta menjadikan nilai jual dari restoran tersebut. Demikian halnya dengan restoran Nanny’s Pavillon di Bandung. Nanny’s Pavillon ialah restoran dengan sentuhan tema yang berbeda pada setiap cabangnya. Nanny’s Pavillon memiliki cabang di dua kota yaitu di Bandung dan Jakarta. Tema-tema yang digunakan diantaranya yaitu garden, library, bathroom, terrace, barn, storage. Kata kunci : material sebagai pendukung tema, furnitur, Nanny’s Pavillon ABSTRACT Adults are often found by applying a theme restaurant in the interior design. These themes were used ranging from the natural to the classic. Using the theme of the interior is not only in terms of aesthetic and form of furniture only, but the use of the material also affects the theme that will be applied, furniture and materials must be in accordance with the theme of making the furniture, materials and themes can be a harmonious and create atmosphere different from other restaurants and make the sale value of the restaurant. Likewise with Nanny's Pavillon restaurant in Bandung. Nanny's Pavillon is a restaurant with a touch of different theme on each branch. Nanny's Pavillon has branches in two cities in Bandung and Jakarta. These themes are used include the garden, library, bathroom, terrace, barn, storage. Keywords : material to support the theme, furniture, Nanny's Pavillon
Pemilihan Material pada Interior Brussels Spring Resto & Cafe Jalan Setiabudhi Bandung Medina, Mutia Annisa; Rostika, Enung
REKA JIVA Vol 1, No 02 (2013)
Publisher : REKA JIVA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.364 KB)

Abstract

Abstrak Untuk kualitas suasana, desain interior dan arsitektur Brussels Spring sangat menarik perhatian. Restoran ini memiliki desain yang unik, pemilihan warna dan struktur yang tidak biasa untuk daerah sekitarnya. Penelitian ini menemukan banyaknya detail desain yang pemilihan materialnya sangat fungsional dan sesuai dengan aktifitas dan lingkungan di Brussels Spring Resto & Cafe khususnya cabang Jalan Setiabudhi Bandung. Semua itu juga berhubungan dengan kecerdasan dalam memilih material yang cocok agar sesuai dengan faktor fungsi, ekonomi, ketahanan dan tema, sehingga tidak merugikan pemilik dan nyaman bagi pengunjung. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah survey lapangan dan pengamatan langsung didukung teori pada buku-buku dan literatur yang berkaitan. Kata kunci : Brussels Spring, material, interior, fungsi, aktifitas   Abstract In terms of the atmosphere quality, Brussels Spring has very attractive interior design and architecture. This restaurant has a unique design, a color selection and structure which are unusual and different from others in its area and its surroundings. This study found that Brussels Spring Resto and Cafe, especially the one on Jalan Setiabudhi Bandung, has a lot of design details that is very functional and suitable with both its activities and its interior environment. All of that is also related to intelligence in selecting suitable material with its function, economic, durability and its concept design, so that it shall not disserve the owner and yet give comfort to the customers. The methods used in this collecting data are survey and direct observation supported by theories from related books and literatures. Keywords : Brussels Spring, material, interior, function, activity
Tinjauan Bentuk dan Konstruksi Mebel Jepara Hermawan, Ibrahim; Asmoro, Try Setiadi; Gunadi, Ken
REKA JIVA Vol 1, No 01 (2013)
Publisher : REKA JIVA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.957 KB)

Abstract

ABSTRAK Dalam desain mebel terdapat beberapa aspek yang saling terkait yaitu bentuk, konstruksi, kenyamanan (ergonomi) dan estetika. Semua aspek tersebut berpengaruh terhadap tercapainya pemenuhan persyaratan kebutuhan fungsi, baik yang bersifat teknis maupun non teknis bagi para pengguna. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan berbagai sistem konstruksi khususnya yang di aplikasikan pada kursi sofa dan kursi makan buatan Jepara. Produk mebel Jepara umumnya di hiasi motif ukiran sehingga penerapan teknik konstruksinya berbeda dengan mebel tanpa ukiran. Sambungan antara dua bidang vertical dan horizontal yang permukaannya di ukir, perlakuan teknisnya menggunakan cara tertentu. Penelitian ini dilakukan melalui tahapan studi : survei lapangan, kajian pustaka, foto dokementasi, gambar hasil pengamatan. Metoda penelitian yang dipakai adalah analisis deskriptif, tentang teknik sambungan kursi bermotif dan tanpa ukiran. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ditemukan adanya perbedaan perlakuan penerapan teknik sambungan antara komponen/bidang kursi berukir dengan kursi tanpa ukiran. Teknik tersebut didasarkan atas  pertimbangan karakteristik yang dimiliki oleh suatu material seperti sifat ketahanan : daya tekan, tarik, ikat dari komponen bidang polos dengan berukir. Berbagai tipe desain kursi yang diproduksi oleh pengrajin mebel asal Jepara, umumnya mempergunakan material jati. Kayu jati memiliki karakteristik : keuletan, kepadatan cambium yang baik, bertahan pada suhu lembab dan kering, permukaan kulit berserat artistik, lubang dan purus (pen) sambungan tidak rapuh, serta memenuhi syarat bila dijadikan media ukiran. \Kata kunci : Sambungan, Purus, Motif, Ergonomi, Artistik, Mebel, Jepara ABSTRACT In design furniture there are some aspect interrelated namely form, construction, comfort ( ergonomics ) and æsthetics. All the aspect effect on the compliance to the requirement needs function, either technical and non technical for users. Purpose of writing this paper is to explain various systems construction especially in apply them to the sofa and chair seats eat artificial jepara. Products furniture jepara generally in decorate motives engraving so that the application techniques construction was different with furniture without engraving. The connection between the two fields of vertical and horizontal surface on the carving, technical treatment using a certain way. This research was conducted through the stages of study: field survey, literature review, dokementasi photos, pictures of the observations. The research method used is descriptive analysis, about the seat connection technique without carving and patterned. The conclusion that can be drawn is found difference application of treatment technique of the existence of a connection between the component/line with ornate chairs without engraving. The conclusion that can be drawn is found difference application of treatment technique of the existence of a connection between the component/line with ornate chairs without engraving. These techniques are based on the consideration of the characteristics possessed by a material such as the nature of resilience: power press, pull the belt off the field components, plain and ornate. Various types of chair design produced by craftsmen from Jepara furniture, generally use teak material. Teak wood has a characteristic: tenacity, the density of the cambium, survive at a temperature of moist and dry, fibrous skin surface, artistic holes and purus (pen) connection is not fragile, as well as qualify when used as media of carving. Key words : connections, Purus, Motif, Ergonomics, artistic, furniture, Jepara
Tinjauan Pencahayaan dan Penggunaan Material pada Desain Interior Café Hummingbird Eatery Jalan Progo Bandung Agvirafani, Rizha; Hanani, Sovia; Sati Zein, Anastasha Oktavia
REKA JIVA Vol 2, No 01 (2014)
Publisher : REKA JIVA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.128 KB)

Abstract

AbstrakCafé adalah suatu bentuk restoran informal yang mengutamakan pada penyajian tempat yang nyaman untuk bersantai, beristirahat, dan berbincang-bincang sambil menikmati kopi atau teh serta hidangan-hidangan ringan lainnya. Sehingga pemilihan tema dan gaya sangat berpengaruh pada suasana interior dalam café yang berdampak pada psikologis pengunjung yang datang. Tema dan gaya yang dihadirkan, didukung oleh elemen–elemen interior seperti pencahayaan dan material yang digunakan. Teknik pencahayaan baik cahaya alami atau buatan dapat menciptakan suasana tertentu dalam sebuah ruang. Sedangkan penggunaan material alami atau buatan yang sesuai dengan tema, tidak hanya menghadirkan kepuasan pada pandangan secara visual, melainkan juga praktis secara fungsi.Kata kunci: café, tema, pencahayaan, material.AbstractCafé is an informal restaurant that giving priority to the presentation of any convenient place, to relax, rest, and having a little conversation while enjoying a cup of coffee or tea and some snacks. The selection of the themes and styles can influence the interior atmosphere in the café which affects the consumen psychological. Themes and styles that presented, are supported by elements of interior such as lighting and material. The right technique of lighting include natural lighting and artificial lighting can create a specific atmosphere in a space. While the use of natural or artificial materials that fits with the theme not only presents visual satisfaction, but also a practical function.Keyword: café, theme, lighting, material.
Fleksibilitas Sistem Elemen Interior Pada Selasar Sunaryo Art Space Iskandar, Isma; Athina, Nisha Astrin; Deviliani, Ratu Arfina
REKA JIVA Vol 1, No 02 (2013)
Publisher : REKA JIVA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.751 KB)

Abstract

ABSTRAK Galeri merupakan salah satu bagian penting dari seni yang pada umumnya berfungsi sebagai wadah atau tempat dimana seniman dapat menyimpan dan memamerkan hasil karya indah sebagai cerminan ekspresi jiwanya . Selasar Sunaryo Art Space adalah salah satu galeri lukisan yang cukup terkenal di dunia. Bahkan tempat ini menjadi salah satu kunjungan wisata kesenian internasional. Salah satu peran penting dalam sebuah galeri adalah fleksibilitas pada elemen interior. Pentingnya fleksibilitas pada galeri mengingat seringnya pemakaian pada pameran temporer. Selasar Sunaryo mempunyai fleksibilitas yang cukup tinggi karena saat ini telah menampung berbagai macam karya seni dan kebudayaan dari berbagai seniman. Metode penelitian yang digunakan ialah survey langsung pada Selasar Sunaryo Art Space. Dengan menyimpulkan komponen yang paling mendasar dalam pembentukan suatu ruangan terdiri dari 3 bagian yaitu langit-langit (ceiling), dinding (wall),dan lantai (flooring) . Ketiga komponen ini berkaitan erat secara kasat mata atas fungsi dan nilai yang dilihat dari segi estetikanya. Kata kunci : Galeri, Fleksibilitas, Elemen Interior, Selasar Sunaryo Art Space ABSTRACT Gallery is one important part of art in general serves as a receptacle or place where can store and artists exhibit work beautifui reflecting expression his soul. Selasar sunaryo art gallery space is one rather famous painting in the world. Even this place intoone of tourist visits international art. One important role in a gallery is an element of flexibility in the interior. The importance of flexibility at the gallery considering often temporary use in the exhibition. Selasar sunaryo have high flexibility because recently have accommodate various kinds of works of art and culture from various artist. The method used was research survey directlyinto selasar sunaryo art space. To deduce most basic component in the formation of a room consisting of three parts those are the ceiling, wall, and flooring. Third this component closely related in the invisible over function and value are seen in terms of æsthetics. Keywords : Galleries, Flexibility, Eements Interior, Selasar Sunaryo Art Space
Tata Cahaya pada Selasar Sunaryo Art Space - Bandung Setiowati, Erindiah; Saryanto, Saryanto
REKA JIVA Vol 1, No 02 (2013)
Publisher : REKA JIVA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.449 KB)

Abstract

Sunaryo Art SpaceErindiah Setiowati[Tata Cahaya pada Selasar Sunaryo Art Space – Bandung] -2AbstractInternal lighting is very important. Sources of light may come from natural or simulated sources. As in art galleries, lighting functions to support activities inside the gallery as they generally house the many art work of various artists, whether for safe-keeping or display. These include paintings, statues, and other works of art. The technical specifications for lighting in galleries covers the type, technique, and arrangement of lightings on each artwork and display. These include the luminence and flux needed to determine the amount of light required in a gallery, the influencing factors presented by the building itself, the artifacts itself, and form of display. The Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) is an gallery which possesses the most complete facilities in Bandung. SSAS was built by Drs. Sunaryo, a prominent Indonesian artist who has produced many paintings and statues, and has received many awards in the field of art. SSAS was built in 1998. In addition to conducting activities related to contemporary art, the gallery also displays Sunaryo's works of art as well as of other artists wishing to exhibit their works. SSAS was selected as object for this study because of its uniqueness. The gallery uses natural lighting for most of its displays by using many glass windows along the walls of its display rooms. SSAS is also used to exhibit other forms of art work and its flexible lighting can be adjusted to various purposes.Key Word: Lighting, Art Gallery, Selasar Sunaryo Art Space.
Tinjauan Komponen dan Elemen Interior pada Restoran (Studi kasus : Dinding Masif Solaria PVJ & BEC Bandung) Kusnaedi, Iyus; Desrio, Misael; Agustanu, Faisal Rahman
REKA JIVA Vol 1, No 01 (2013)
Publisher : REKA JIVA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.18 KB)

Abstract

Abstrak   Pada umumnya interior sebuah restoran memiliki tema tertentu.Tema-tema dalam interior didukung oleh berbagai faktor. Selain penataan interior yang sesuai dengan tuntutan fungsi serta aktifitas, penggunaan material dan elemen-elemen interior yang tepat akan membentuk dan memperkuat tema-tema tersebut. pemilihan bahan atau material sebagai unsur-unsur pembentuk ruang saat ini amat beragam, dari lantai, dinding hingga ceiling. Sebagai contoh Restoran Solaria yang kini sangat banyak keberadaannya di kota-kota besar di jawa barat. Restoran ini memiliki ciri khas dengan warna ungu terang. Restoran ini adalah salah satu restoran cepat saji, tetapi tidak seperti restoran cepat saji lainnya yang memiliki standar desain yang sangat terlihat beberapa restoran solaria mempunyai ciri khas dalam desain interiornya   Kata kunci ; restoran, elemen, interior, solaria, material,   Abstrak In general, the interior of a restaurant has a theme. The theme in the interior is supported by a variety of factors. In addition to interior design in accordance with the demands of its functions and activities, use of materials and interior elements of the right to form and reinforce these themes. selection of materials or material as constituent elements of the current space is very diverse, from the floor, wall to ceiling. For example Solaria restaurant that is now very much a presence in major cities in western Java. The restaurant is characterized by bright purple. This restaurant is one of the fast food restaurants, but unlike other fast food restaurants that have a standard design that is very visible some Solaria has a typical restaurant in the interior design Key word ; restaurant, elements, interior,solaria, materials
MAKNA PENERAPAN ELEMEN INTERIOR PADA BANGUNAN VIHARA SATYA BUDHI-BANDUNG Primayudha, Novrizal; Purnomo, Hubertus Harridy; Setiyati, Gita Yulia
REKA JIVA Vol 2, No 01 (2014)
Publisher : REKA JIVA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.962 KB)

Abstract

ABSTRAKSejarah perkembangan Arsitektur di Jawa Barat, khususnya kota Bandung sangat banyakdipengaruhi beberapa kebudayaan negara lain. Selain Arab dan Melayu, KebudayaanTionghoa pun mewariskan heterogenitas ragam hias Arsitektural oriental yang unik danfilosofis. Gaya desain ini dapat ditemukan pada rancangan bangunan hunian maupunperibadatan, salah satunya adalah ruang pada bangunan Vihara Satya Budhi yangdipenuhi oleh komposisi ragam hias oriental yang memiliki nilai filosofi dan religi yangsangat sakral. Penelitian pada objek bangunan ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilaiestetika yang muncul melalui tinjauan terhadap komposisi fungsi, bentuk, dan maknapada setiap elemen-elemen interiornya agar diperoleh sebuah makna mengenai konseppenerapan elemen interior rancangan Arsitektur oriental.Kata kunci : Arsitektur Oriental, Vihara Satya Budhi, Tinjauan Makna ElemenInteriorABSTRACTThe diachronic period of Architecture history in west java had been acculturated by manyvariant cultures of the world, not exceptionally the City of Bandung. Furthermore, besideof influenced by Arabian and Malayan cultural accent, the Chinese cultural accent wasalso apply on Bandung heritage dwelling as an applied oriental and philosophicalarchitectural ornament.This discourses might be found on Satya Budhi Temple Bandung as one of a residentialand religious building, which filled many composition of oriental ornament that give asacred philosophical & religious meanings. The main vocal of this building research arereview and revealing an interior ornament through analyzing the composition of function,form, and meaning that obtain a sense interpretation from oriental architecture anddesign interior elements on building.Keywords: Oriental Architecture, Satya Budhi Temple, Meaning of InteriorElement Reviewer
Analisis Kegunaan Ruang Kreatif bagi Komunitas Lokal di Daerah 3T Ernanda, Asteria Nabila Noviandari; Larasati, Dwinita
REKAJIVA Jurnal Desain Interior Vol 1, No 1 (2022): REKAJIVA Jurnal Desain Interior
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini ruang kreatif sebagai media berkarya sudah banyak diterapkan di beberapa kota besar semenjak Era Reformasi. Ruang kreatif berdiri dengan beragam bentuk dan fokus yang dikembangkannya, bukan hanya pada bidang kreatif saja, namun juga pada bidang budaya, teknologi, sosial, dan bisnis. Berdirinya ruang kreatif (creative space) memberikan wadah atau tempat bernaung bagi insan kreatif untuk saling berbagi informasi satu sama lain. Di Indonesia sendiri, semangat berkreasi ini sudah semakin menyebar termasuk ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang masih ada. Walaupun minim akan sarana dan prasarana, umumnya ruang kreatif yang ada di daerah 3T masih sarat akan budaya lokal yang menjadi keunikan tersendiri pada komunitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan ruang kreatif sebagai media pengembangan individu di daerah 3T dan menjelaskan tentang bagaimana ruang kreatif tersebut mampu mempengaruhi kegiatan yang terdapat di daerah yang akan diteliti yaitu di komunitas Lakoat Kujawas yang berada di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.Kata kunci: ruang kreatif, daerah 3T, kegiatan kreatif, peranan ruang.